jf_pratama Publish time 2-10-2007 09:22 PM

Reply #160 QueenLove's post

Banyak yang lebih cakep dan sexy daripada BCL...

Anda akan saya kenalkan ke mereka jika anda mampir ke Jakarta ....

kwik Publish time 3-10-2007 11:32 AM

Can anyone help me to get dvd from Indonesia?

kecimpret Publish time 3-10-2007 11:46 AM

Reply #160 QueenLove's post

lu ni org indon ke melayu??..ckp cam org indon jek..huhu

nichol Publish time 3-10-2007 12:21 PM

queenlove adalah orang malaysia yang tergila-gila dengan sheila on 7:lol:

nichol Publish time 3-10-2007 12:29 PM

Originally posted by QueenLove at 2-10-2007 08:21 PM http://forum3.cari.com.my/images/common/back.gif


kurang tau jg kalau body sexy n tampang keren memikat publik...
sbg ce, BCL ga memikat dgn body sexy nya (menurut aku kaya papan tipis aja hahahah)

tul apa bagusnya BCL sexy juga kagak, toketnya ga gede-gede amat ;P, cantik :I.....non sense masih banyak cewek indo yang lebih cantik dari dia......my friend pernah satu sekolah dengan bunga....and she said bunga sombong maunya hanya berteman dengan orang kaya :I
apa yang membuat ashraff kepincut ma dia?.....lawan main bunga....reuben elishama pernah berkata bahwa dia tau semua perilaku bunga dan membuat dia bepikir kalo ni cewek tidak enak kalo dijadiin pacar.....

QueenLove Publish time 3-10-2007 08:07 PM

Originally posted by jf_pratama at 2-10-2007 09:22 PM http://forum3.cari.com.my/images/common/back.gif
Banyak yang lebih cakep dan sexy daripada BCL...

Anda akan saya kenalkan ke mereka jika anda mampir ke Jakarta ....

jf_pratama ,
aku ce normal koq... ngapain mo kenalkan aku ma ce yg cakep n sexy dr BCL..
mending km kenalkan sm co yg ganteng heehehe

QueenLove Publish time 3-10-2007 08:09 PM

Originally posted by kwik at 3-10-2007 11:32 AM http://forum3.cari.com.my/images/common/back.gif
Can anyone help me to get dvd from Indonesia?


try beli online kat www.disctarra.com

QueenLove Publish time 3-10-2007 08:10 PM

Originally posted by kecimpret at 3-10-2007 11:46 AM http://forum3.cari.com.my/images/common/back.gif
lu ni org indon ke melayu??..ckp cam org indon jek..huhu

aku tak boleh bercakap kat dlm forum... cuma boleh menulis :)

QueenLove Publish time 3-10-2007 08:12 PM

Originally posted by nichol at 3-10-2007 12:21 PM http://forum3.cari.com.my/images/common/back.gif
queenlove adalah orang malaysia yang tergila-gila dengan sheila on 7:lol:


emmmberrrrrrrrrrrrrrrrr ;P

QueenLove Publish time 3-10-2007 08:16 PM

Originally posted by nichol at 3-10-2007 12:29 PM http://forum3.cari.com.my/images/common/back.gif


tul apa bagusnya BCL sexy juga kagak, toketnya ga gede-gede amat ;P, cantik :I.....non sense masih banyak cewek indo yang lebih cantik dari dia......my friend pernah satu sekolah dengan bunga ...

ngomongin toket nya BCL ya? hahahahaha.... nakal yah kamu nichol... jgn2 klo BCL ke YK, km jd ngilerrrr hahahaha

kwik Publish time 4-10-2007 09:22 AM

Reply #167 QueenLove's post

tq queen for the info.

nichol Publish time 4-10-2007 01:52 PM

Reply #170 QueenLove's post

aku adalah perempuan normal miss queenlove :P
kalo BCL ke jogja aku suruh dia menutup rapat-rapat tubuhnya yang kata orang-orang sexy (menurutku tidak) :L


info buat miss queenlove
my mom baru saja bertemu dengan adam loh...berbincang-bincang dengan adam pula....my mom said adam ternyata aslinya lebih hensem....anaknya santun......bahkan adam menanyakan dimana my mom tinggal;P

kecimpret Publish time 4-10-2007 03:17 PM

Originally posted by QueenLove at 3-10-2007 08:10 PM http://forum3.cari.com.my/images/common/back.gif


aku tak boleh bercakap kat dlm forum... cuma boleh menulis :)


ye ke..sebijik cam indon la lu tulis..kalo praktis lg 2-3bln silap2 muka pun leh tuka cam org indon;P :shakehead3:

QueenLove Publish time 4-10-2007 06:43 PM

Originally posted by nichol at 4-10-2007 01:52 PM http://forum3.cari.com.my/images/common/back.gif
aku adalah perempuan normal miss queenlove :P
kalo BCL ke jogja aku suruh dia menutup rapat-rapat tubuhnya yang kata orang-orang sexy (menurutku tidak) :L


info buat miss queenlove
my mom baru saja bertemu dengan adam loh...berbincang-bincang dengan adam pula....my mom said adam ternyata aslinya lebih hensem....anaknya santun......bahkan adam menanyakan dimana my mom tinggal;P



iya yaa aku lupa kalau km tu ce... hahaha yg ngiler klo liat beckham... heheheh
klo ktemu BCL, km beri aja mukena ke dia... hehehe smoga insaf :)

info buat nichol:
tau gak ternyata dari mereka berlima (old formation maksudku), mama ku suka liat adam.. ada apa sama adam ya? apa kerana dia ke'bapak'an? heheeheh
mama kamu ktm adam dmn?

QueenLove Publish time 4-10-2007 06:44 PM

Originally posted by kwik at 4-10-2007 09:22 AM http://forum3.cari.com.my/images/common/back.gif
tq queen for the info.

no problem fren

Anak_cucu@adam Publish time 6-10-2007 09:33 AM

Reply #3 jf_pratama's post

hai jf_pratama...

I heard deddy mizwar baru saja dapat award for this flm...kiranya best ngak ceritanya........:)

Anak_cucu@adam Publish time 6-10-2007 09:43 AM

ANYONE plaease tell me more about deddy mizwar.........:P :P


Aku kagum dengan lakonannya dalam kiamat sudah dekat dan demi masa...So simple, funny....enjoy and sweet.... one of the best drama i have ever seeen...

Dengar kata filemnyjudul nagabonar sudah menag awards? best ngak filenya....

Aku denagr deddy mizwar is such hamble person.......I admire himaa lot......:P :D

jf_pratama Publish time 6-10-2007 02:42 PM

Reply #176 Anak_cucu@adam's post

Deddy Mizwar
Laki-Laki
Islam
Jakarta, 05 Maret 1955

Biografi :

Deddy Mizwar, lahir di Jakarta, 5 Maret 1955. Ia pertama kali terjun ke dunia film pada 1976, dengan membintangi film CINTA ABADI arahan sutradara Wahyu Sihombing.

Deddy yang pada 1986 pernah terpilih sebagai aktor terbaik dengan meraih empat Piala Citra sekaligus dalam FFI 1986 dan 1987 itu milih profesinya di bidang teater, dan melepaskan pekerjaannya sebagai pegawai negeri pada 1976.

Sampai kini, Deddy tercatat telah membintangi 73 judul film, dan berkali-kali meraih penghargaan Piala Citra baik sebagai peran utama maupun peran pembantu. Film-filmnya di antaranya, ARIE HANGGGARA, NAGA BONAR, KEJARLAH DAKU KAU KUTANGKAP, OPERA JAKARTA, SUNAN KALIJAGA, SYECH SITI JENAR dan KUBERIKAN SEGALANYA.

Melalui rumah produksi PT Demi Gisela Citra Sinema yang didirikannya pada 1997, Deddy memproduksi sejumlah sinetron dan film. Di antaranya, MAT ANGIN, SANG PENGEMBARA dan LORONG WAKTU. Dalam ketiga sinetron itu, Deddy juga berperan sebagai pemain utama. Sementara film KIAMAT SUDAH DEKAT menjadi debut pertama filmnya setelah perfilman nasional 'mati suri'.

Film yang dibintangi anaknya Senandung Nacita, si vokalis band Stinky, Andre Stinky, Ayu Pratiwi dan juga didukung Dewi Yull dan Chintami Atmanegara ini mencoba mengingatkan penonton agar tidak terlena dengan kehidupan duniawi. Selain itu Pak Haji, demikian biasa disebut ingin menyumbangkan karyanya di saat industri film di tanah air sedang mengalami semangat kebangkitan.

Kini Deddy sedang mempersiapkan sekuel NAGA BONAR JADI 2 yang akan segera beredar. Selain itu dia juga mempersiapkan GERBANG PENANTIAN. Isinya menceritakan tentang usaha manusia dalam memilih Tuhan dan menjadi hakim bagi dirinya dalam menghadapi gerbang pengadilan Allah.

Deddy sendiri adalah suami Giselawaty Wiranegara, perempuan yang pertama kali ditemuinya saat bersama membintangi film MISTERI JAIPONG (1981). Dari perkawinan tersebut Deddy dikaruniai dua orang anak, Senandung Nakita dan Zulfikar Rakita Dewa.



[ Last edited byjf_pratama at 6-10-2007 06:43 PM ]

jf_pratama Publish time 7-10-2007 01:00 PM

Dan Hantu-hantu Bergentayangan...
Susi Ivvaty

Jika pada tahun 1970- 1980-an Lebaran selalu diwarnai film-film komedi, kini tren bergeser. Pentas sinema Indonesia pada Ramadhan hingga Lebaran tahun ini dipenuhi film horor. Bahkan, Multivisionplus Pictures menobatkan film produksinya, Kuntilanak 2, sebagai "Film Lebaran 2007".

Tingkah hantu di layar lebar itu diawali dengan film Genderuwo beberapa hari sebelum bulan puasa, 6 September 2007. Menyusul The Wall, Lawang Sewu (Dendam Kuntilanak), Leak, dan segera menyusul Pocong 3, Kuntilanak 2, Jelangkung 3, Legenda Sundelbolong, dan Suster N.

Kisahnya kebanyakan mengungkap legenda urban yang dibumbui dengan penampakan rupa-rupa wajah seram, yang tidak lain adalah roh-roh gentayangan. Dalam Jelangkung 3 (Angga Dwimas Sasongko) produksi Rexinema, misalnya, remaja bernama Yodi (Andrew Roxburgh) terus-menerus dihantui setan anak kecil berkepala plontos seusai menonton film Jelangkung pada tahun 2001. Yodi rupanya melanggar aturan, ia menduduki kursi bioskop yang seharusnya dikosongkan.

Dalam Lawang Sewu (Dendam Kuntilanak) yang disutradarai Arie Azis produksi MD Pictures, sekelompok remaja yang sedang berlibur ke Semarang mendadak panik dan ketakutan saat sampai di sebuah tempat bernama Lawang Sewu. Rahasia yang mereka tutupi mengantarkan pada petaka dan satu per satu harus membayar dengan nyawa.

Sementara itu, Kuntilanak 2 (Rizal Mantovani) masih menceritakan Samantha (Julie Estelle), gadis yang memiliki wangsit untuk memanggil kuntilanak. Ia gelisah, apakah akan memenuhi panggilan gelap itu atau mempertahankan jati dirinya.

Pocong 3 (Monty Tiwa) produksi SinemArt juga menampilkan gadis yang mempunyai "ilmu". Putri (Francine Roosenda) mewarisi ilmu hitam dari leluhurnya yang bisa membuatnya jahat. Ia selalu mengalami hal-hal aneh, seperti didatangi hantu pocong, suara aneh di kamarnya, serta bisa melihat orang yang telah mati.

Sejumlah film horor memang sengaja dirancang untuk tontonan keluarga saat libur Lebaran. Para produser dan pengusaha jaringan Bioskop 21 kompak menaruh film-film itu mulai menjelang Lebaran. "Kami sudah merencanakan sejak Mei, dan minta slot ke Bioskop 21 agar Jelangkung 3 dipasang pas liburan, dan dapat pas Lebaran," ujar Erwin Arnada, produser Rexinema.

Sutradara Kuntilanak 2, Rizal Mantovani, bahkan menyatakan, lewat Kuntilanak 2 ia ingin mencoba membentuk tren Lebaran movies. "Di Hollywood kan ada summer movies," katanya.

Tren bergeser. Pada tahun 1970-1980-an, Lebaran selalu diwarnai dengan pemutaran film komedi, seperti film Ateng-Iskak atau trio Warkop Dono-Kasino-Indro. Saat film layar lebar mati suri pada tahun 1990-an, layar kaca secara rutin memutar ulang film-film Warkop ketika Lebaran. Kini, giliran hantu merajai layar lebar.

Selalu laris

Menurut Erwin, bioskop sudah teruji menjadi alternatif hiburan keluarga pada saat libur sekolah, Lebaran, dan akhir tahun. Jika banyak rumah produksi memutar film horor pada Lebaran ini, itu adalah pertimbangan masing-masing produser dalam menyasar pasar.

Memang benar. SinemArt jelas-jelas mempertimbangkan pangsa pasar yang tinggi saat Lebaran. "Dari tahun ke tahun, terbukti jumlah penonton film Indonesia selalu tertinggi pada saat Lebaran," kata Manajer Humas Sinemart Abdul Azis.

Film horor cenderung lebih banyak ditonton dibandingkan genre lain yang biasa diproduksi, yakni komedi dan melodrama. Azis mencontohkan, film SinemArt Di Sini Ada Setan (2002) mengumpulkan 600.000 penonton, Mirror (2005) ditonton 800.000 orang, dan Pocong 2 (2006) meraup 1,2 juta penonton. "Film drama paling banyak 500.000 penonton," katanya.

Kegemaran penonton Indonesia yang tinggi akan film horor bisa dilihat pada saat pemutaran Jelangkung, tahun 2001. Kala itu, karena penonton berebut tiket, kaca loket Bioskop 21 di Pondok Indah Mal pecah. Untuk pertama kali, film horor ini meraup jumlah penonton yang dianggap fantastis, yakni 1,5 juta penonton.

"Itu jackpot, keajaiban. Padahal, biaya produksi cuma Rp 400 juta," kata Erwin Arnada. Ia kemudian membuat sekuel Tusuk Jelangkung (2003), yang lagi-lagi mendapat banyak penonton, 1,3 juta orang.

Banyaknya film horor yang terus diproduksi tidak menyurutkan niat para produser untuk membuat film serupa. Padahal, bisa dibilang produksi film horor telah mendekati titik jenuh saking banyaknya. Mengejutkan saat film Kuntilanak (2006) ternyata ditonton 1,5 juta orang.

Kuntilanak juga diputar di Malaysia dan Filipina, dan menurut staf humas Multivisionplus Pictures, Aris Muda, disambut meriah. Dengan bangga ia mengatakan, "Ternyata, kuntilanak adalah hantu berskala regional. Tidak heran jika masyarakat Indonesia ’mencintai’ sosok favorit yang mampu menjadi momok di negara tetangga." Weladalah....

Multivision bersemangat dan kembali membuat sekuel Kuntilanak 2 dengan biaya yang tidak tanggung-tanggung, sekitar Rp 5 miliar.

Masyarakat gentayangan

Sineas Garin Nugroho mencermati, kegemaran orang Indonesia akan film hantu-hantuan adalah simbol masyarakat yang gentayangan, yang tidak pernah sampai pada tujuan. Orang-orang menemukan persamaannya ketika menonton film horor yang mengeksploitasi setan gentayangan.

"Kita ini kan ibaratnya sedang gentayangan antara hidup dan mati. Pekerjaan tidak pernah selesai, penegakan hukum terkatung-katung, pelestarian lingkungan yang gagal. Semua yang gentayangan itu ada di dunia urban," papar Garin.

Bagi Rizal Mantovani, film horor diminati karena sifatnya komunal, makin nikmat kalau ditonton ramai-ramai. "Ibaratnya, nonton film horor itu seperti naik roller coaster, di mana orang ingin merasa berdebar-debar rame-rame," tuturnya. Sementara bagi Erwin Arnada, film horor bersifat lintas batas, menjangkau semua kalangan pemirsa, mulai dari anak-anak hingga dewasa. Otomatis, pasarnya lebih luas.

Apa pun alasannya, menurut Garin, sebaiknya kegemaran akan hantu itu dibidik dengan tepat. Seharusnya muncul gagasan-gagasan genius untuk mengembangkan film itu. "Namun, yang direspons hanyalah konsumerismenya. Masyarakat hiburan tidak berdaya. Tak ada kemajuan cerita dan teknologi," ujar Garin.

Apa boleh buat. Hantu itu memang hanya untuk nakut-nakutin.... (Dahono Fitrianto/ Frans Sartono)

jf_pratama Publish time 7-10-2007 01:23 PM

Local films up for regional award
Cynthia Webb, Gold Coast, Australia

The inaugural Asia Pacific Screen Awards ceremony will be held on 13th November, 2007, at the Sheraton Mirage Hotel, Gold Coast. This idea, whose time has definitely come, brings together CNN International, UNESCO and The International Federation of Film Producers Associations, (FIAPF).

The Queensland government is behind the idea, because of its enormous cultural benefits as well as business and marketing opportunities that will be provided for the local film industry, and possible tourism spin off from worldwide publicity.

South East Queensland is home to the state of the art Warner Bros/Village Roadshow complex of film studios, and the region has a lot of filmmaking professionals and great locations nearby. These awards are set to become an annual event and a prestigious occasion on the world's calendar of cinematic events.

The area encompassed in the Asia-Pacific region includes the most culturally diverse region in the world, including seventy countries, covering one third of the earth's surface, and has 60 percent of its population and half of the world's film output.

Asia-Pacific is defined as countries lying between 30 degrees East and 170 degrees West, i.e. from Turkey to Samoa, and by longitude, from Russia to New Zealand.

Films have been submitted from thirty countries, including Afghanistan, Kazakhstan, Iran, India, Nepal, Indonesia, Malaysia, The Philippines, Singapore, China, Hong Kong, Japan, Korea, Egypt, Iraq, Russia, Israel, Lebanon, Turkey, Australia and New Zealand.

In the last week of September the Nominations Council met in Brisbane to determine up to five nominees in each of the nine categories, selecting from more than one hundred films. The Nominations Council Chair is Kim Hong-Joon, himself a film festival director, and a filmmaker and educator, based at the Korean National University of Arts.

The Council members were, Mohammad Attebai, (Iran), Philip Cheah, (Singapore), Russell Edwards (Australia), Xie Fie (China), Anne Demy-Geroe (Australia), Jeannette Paulson Hereniko (Hawaii, USA), Soheri Abd El Kader (Egypt), Azize Tan (Istanbul), and Aruna Vasudev (India).

The categories to be awarded are:

Best Feature Film, Best Animated Film, Best Documentary, Best Children's Film, Achievement in Directing, Best Screenplay, Achievement in Cinematography, Performance by an Actress, Performance by an Actor.

There are also two additional major awards:

The Award for outstanding achievement in film in the Asia-Pacific region and The UNESCO Award for outstanding contribution to the promotion and preservation of cultural diversity through film.

The Nominations Council looked for the films that best reflect their cultural origins, and cinematic excellence. Later, the International Jury will also have this in mind. The organizers have great conviction that "film has the power to change lives, to bridge cultural divides and to deliver understanding into hearts and minds".

UNESCO is interested because it sees film as a powerful influence on cultural change, and a means by which we can best preserve our respective cultures, learn about one another and develop greater understanding.

As CNN are planning to screen worldwide, two feature programs under the title"Scene by Scene", which will give the personalities and the product of the Asia-Pacific region access to their biggest international audience ever.

The programs will be linked to the Awards and the first one screens on the 10th, 11th, and 12th November and is called "Filmmakers of Asia Pacific". It is scheduled prior to the Awards Ceremony and will report on the year in film in the region.

The second show, "Best Films of Asia Pacific", airs on November 17th and 18th, after the Awards Ceremony and will feature highlights, including interviews with the nominees, winners and the members of the international jury headed by the esteemed Indian actress and humanitarian, Shabana Azmi. The names of the jury members have not yet been announced.

"The`Scene by Scene' documentaries will weave their way through the sub-continent from Nepal in the Himalayas, to Central Asia, the Middle East, then to North and South East Asia and Australasia", explained CNN Executive Producer, David Lindsay.

CNN's International Senior Vice-President, Rena Golden said, "The Asia Pacific film industry is innovative, dynamic and entertaining. It also provides a fascinating window on an ever-changing region. So CNN is delighted to provide a platform for the Asia Pacific Screen Awards to reach a truly global audience."

Production of the television programs is already completed and includes interviews with John Woo, on the set of his new film, "The Battle of Red Cliff", Chinese Director, Chen Kaige, Indonesia's Garin Nugroho, Indian superstar and Jury President, Shabana Azmi, Mamuro Oshii, of the Japanese Anime Studio Ghibli, Korean director, Bong Joon-ho, Egyptian actor, and actor, Omar Sharif. The interviews will be inter-cut with footage from film studios, film festivals, and film sets around the region.

The nominations, made available on 3rd October, included two films from Indonesia: Garin Nugroho's "Opera Jawa" has been nominated for Best Feature Film, and "Denias, senandung di atas awan" ("Denias, singing on a cloud") directed by John De Rantau, in the Best Children's Feature Film category. As sometimes occurs at the Academy Awards too, Garin's name is not in the list for Achievement in Directing.
Pages: 1 2 3 4 5 6 7 8 [9] 10 11 12 13
View full version: INDONESIAN MOVIES (Gallery and Discussion)


ADVERTISEMENT