CARI Infonet

 Forgot password?
 Register

ADVERTISEMENT

View: 81122|Reply: 250

INDONESIAN MOVIES (Gallery and Discussion)

[Copy link]
Post time 25-3-2007 05:15 PM | Show all posts |Read mode
FilmSuster N Mulai Diproduksi


Horormasih akan menjadi menu utama perfilman di tanah air. Setelah sejumlah filmbertema hantu bermunculan di pasaran Indonesia, film Suster N rencananyaakan menambah koleksi film horor kita. Saat ini pembuatan film itu sedangdilakukan di sebuah lokasi syuting di daerah Jawa Barat dan diperkirakan akanberada di pasaran pada akhir tahun ini.

Suster Ndisutradarai oleh Viva Westi, dan didukung oleh sejumlah bintang muda sepertiWulan Guritno, Atiqah Hasiholan, Lukman Sardi. Sementara actor senior yangmendukung film itu adalah Ratna Riantiarno, Jajang C Noor, Ade Irawan, TitiQadarsih, HIM Damsyik, dan Henky Solaiman.

Selainsebagai sutradara, Viva Westi juga bertindak sebagai penulis skenario.Sutradara jebolan Institut Kesenian Jakarta (IKJ) ini sebelumnya banyak membuatfilm televisi, seperti Malam Pertama, Virgin the Series, Wo Ai Ni Indonesia,dan Janji Bidadari. Film terakhir tadi sempat menjadi nominasi tujuhkategori Piala Vidia pada Festival Film Indonesia 2006.

Sebagaipenulis skenario Westi pernah menulis untuk Jangan Panggil Aku Cina, danMalam Pertama. Untuk film Suster N ini sang sutradara berusahamenciptakan konsep film horor yang lain dari yang pernah ada. Film ini dibuatbukan untuk menakut-nakuti, tetapi akan dibuat menakutkan.

Produserfilm itu, Ferry Angriawan, menyebutkan film horor yang ada di pasaran saat iniselalu lemah dalam unsur logika cerita. Penonton hanya dibuai olehgambar-gambar yang menakutkan saja, tetapi ceritanya tidak utuh. "Mungkinuntuk segmen anak muda hal itu oke-oke saja. Mereka menonton, kemudianteriak-teriak dalam bioskop, tetapi sebenarnya film itu tidak enak jikaditonton beberapa kali," ujarnya.

Film yangmenelan ongkos produksi hingga Rp 2,5 milyar ini rencananya akan menyajikansebuah alur cerita yang lengkap dan tidak hanya menyuguhkan gambar yang seram.Ide cerita yang dibesut oleh tim dari PT Virgo Putra Film itu disebutkan sudahmelalui pengamatan di masyarakat mengenai kisah-kisah yang berkembang tentang susterngesot.

Cerita SusterN akan mengambil setting di sebuah panti jompo yang merupakan bangunan tuapeninggalan zaman Belanda. Bangunan itu berada di atas bukit yang misterius.Menurut Ferry, cerita akan berkembang menarik dan tidak mudah ditebak."Kami ingin membuat film yang tidak hanya menarik saat pertama kaliditonton saja, tetapi film Suster N ini akan tetap menarik meskipunsudah ditonton berkali-kali," ujar Ferry.

WulanGuritno, yang menjadi salah satu pemeran utama dalam film itu menyebutkan alasandirinya menerima tawaran bermain dalam film ini adalah karena ceritanya yangmenarik. "Di sini segala sesuatunya ada alasannya, tidak dipaksakan ataudiada-adakan," ujarnya.

SementaraTiti Qadarsih yang memerankan tokoh Ibu Ayu yang memiliki kemampuan supranaturalmenyebutkan bermain dalam film ini adalah sebuah kesenangan karena bisa reunidengan aktor-aktor lama.

"Bersama-samadengan teman lama dalam waktu yang lama sebenarnya sudah jarang dilakukan. Iniadalah kesempatan," ceritanya.
HenkySolaiman yang berperan sebagai Opa Freddie akan memanfaatkan kemampuanberbahasa Belanda dalam film ini. Henky memuji alur cerita film ini yangmenurutnya memiliki kewajaran yang umumnya diabaikan. Sementara HIM Damsyikmemuji film ini akan memberikan ketegangan yang baik. "Hati-hati yangpunya penyakit jantung," ujarnya.

Salahsatu pemeran utama pria, Bob Seven, menyebutkan cerita yang ditawarkan menarikdirinya. "Selain ceritanya tak mudah ditebak, banyak karakter yangmenarik," ujarnya. Namun bagi lelaki yang wajahnya sering dijumpai padaiklan billboard sebuah provider telepon seluler itu, film ini akanmemberikan kesempatan baginya untuk menambah keahliannya berakting. Di film ituBob akan berperan sebagai Jonathan.

Membuatfilm horor yang berbeda dengan film-film horor yang sudah ada memang sebuahtantangan tersendiri. Bagi Vira Westi yang tiba-tiba menangani film hororadalah karena terinspirasi dari film horor Recycle asal Thailand yangmendapat penghargaan Un Certain Regard di ajang Cannes Film Festival,Prancis.

Westiyang menyaksikan penghargaan itu karena film keroyokan Serambi masukdalam nominasi di festival itu. Kala itu pulang dari Perancis, Westiberpendapat meskipun film horor tetapi jika digarap dengan serius maka hasilnyabisa membanggakan.

"Tapitujuan utama pembuatan film ini bukan untuk mendapat penghargaan seperti itu.Yang paling membuat seorang sutradara menjadi bahagia adalah manakala karyanyaditonton banyak orang," ujarnya dalam sebuah wawancara.

Saat inisyuting sudah dimulai di sebuah gedung tua peninggalan Belanda di Subang, JawaBarat. Publisis Suster N, Rita Dipa, menyebutkan seluruh kru sudah berada dilokasi dan kemarin sudah menggelar syukuran kecil-kecilan. Mendoakan untukkeselamtan pengerjaan film itu.

Dikaitkandengan lokasi syuting yang horor juga, Westi mengaku mendapat nasehat yang baikdari salah satu krunya. "Yang paling penting adalah, semuanya harusbermula dari niat baik. Dengan adanya niat baik, sehoror apapun tempat yangkita pakai bekerja, akan menjadi tempat yang baik pula," kutipnya. [K-11]

[ Last edited by  jf_pratama at 25-3-2007 05:48 PM ]
Reply

Use magic Report


ADVERTISEMENT


 Author| Post time 25-3-2007 05:40 PM | Show all posts

JAKARTA UNDERCOVER

Cerita Malam Waria Gadungan

Film: Jakarta Undercover
Pemain: Luna Maya, Lukman Sardi, Fachri Albar & Christian Sugiono
Sutradara : Lance
Skenario: Joko Anwar
Genre : Drama/Thriller
Produksi : Velvet Films

Melihat judul Jakarta Undercover (JU) benak penonton akan teringat buku karangan Moammar Emka. Namun ekspektasi visual petualangan dunia malam yang dieksploitasi Emka dalam buku best seller-nya sebaiknya disimpan dulu. Film JU bukan visualisasi dari buku.

JU hanya menjadikan dunia gemerlap malam Ibukota sebagai setting cerita. Tidak lebih. Jadi jika berharap akan menemukan kisah yang melulu bertutur pada petualangan seks dengan bumbu wanita berbusana minim bahkan telanjang, penonton bersiap-siaplah kecewa.

JU berkisah tentang Vikitra atau Viki (Luna Maya), seorang penari erotis yang bekerja di klub Overlust milik Jeffry (Christian Sugiono). Sejatinya, klub ini hanya menyediakan aksi tari sensual yang ditampilkan para waria. Maklum, Overlust mengambil segmentasi pengunjung dari kalangan gay dan lesbian. Viki bisa menyelusup masuk dengan bantuan sahabat sekampungnya, Amanda (Fachri Albar), yang juga bekerja di situ.

Viki punya alasan untuk menjadi penari di klub tersebut. Ia kabur dari rumahnya di Medan, membawa serta sang adik yang autis, Ara (Kenshiro Arashi) setelah membunuh sang ayah (Ray Sahetapy) yang sering memukuli ibunya (Tutie Kirana). Di Overlust, Viki memalsukan identitasnya sebagai wanita tulen dan menjadi waria gadungan agar bisa diterima bekerja. Jika sedang bertugas menari di pentas, Ara yang gear kegelapan dimasukkannya ke dalam lemari di ruang rapat klub.

Suatu malam, Haryo (Lukman Sardi), beserta dua orang rekannya, Yosef (Verdi Solaeman) dan Teddy (Adry Valery Wens), datang menonton. Ketiganya merupakan pengunjung setia Overlust dan sahabat Jeffry. Menyaksikan penampilan Viki, mereka minta pelayanan lebih di atas ranjang. Namun Viki menolak. Jeffry kemudian "menyuguhkan" seorang penari lainnya yang mau ditiduri Haryo. Saat melepas nafsu, Haryo tanpa sengaja membunuh sang penari waria. Kejadian itu disaksikan oleh Ara yang ada di dalam lemari.

Mulailah petualangan Haryo cs versus Viki dan Ara. Haryo yang merupakan anak seorang hakim terkenal panik. Pembunuhan yang dilakukannya itu meninggalkan saksi mata. Ia mengejar Viki dan Ara dengan maksud membungkam mulut mereka.

Untuk sisi orisinalitas, selain mengadopsi judul dan beberapa gagasan dalam buku Jakarta Undercover, film ini juga mengambil ide film Connie and Carla. Film produksi Hollywood itu ditulis dan dibintangi Nia Vardalos, sang nominee Piala Oscar lewat My Big Fat Greek Wedding.

Ide dasarnya sama, tentang wanita tulen yang menyamar jadi waria, bekerja di klub waria dan menyaksikan pembunuhan. Bedanya, Connie and Carla menyuguhkan komedi romantis dengan bumbu thriller, sementara JU murni menyuguhkan thriller tanpa ada unsur romantis sama sekali.

Banyak Kejutan

Untunglah, sesuai genre suspense thriller yang diusungnya, JU tidak tanggung dalam menggenjot adrenaline penonton. Nyaris tiap adegannya memberikan kejutan yang siap membuat penonton terkaget-kaget. Jadi, kepada para penikmat film-film komedi dan percintaan, sebaiknya jangan menyaksikan film ini. JU tidak akan membuat air mata mengalir atau mulut tertawa terbahak-bahak. Justru urat saraflah yang jadi sasaran, serta jantung yang berdetak cepat.

Deretan aktor dan aktris berwajah rupawan juga menjadi salah satu daya tarik di sini. Para penggemar Luna Maya akan dipuaskan dengan lenggak-lenggok aktris kelahiran Bali ini. Memang, aksi Luna di depan kamera sebagai penari sensual tidak seekstrem penari striptease. Ia tidak tampil telanjang seperti Demi Moore dalam film Striptease. Luna hanya menari dengan gaya sensual dalam balutan busana minim. Tidak ada adegan buka-bukaan bahkan topless sekalipun.

Yang patut dipuji adalah penampilan dari Fachri Albar. Putra rocker Achmad Albar ini disulap menjadi waria cantik yang menjadi penari. Meski mengaku kaget dan bingung kala ditawari, akting Fachri tidak mengecewakan. Gerak-gerik, tutur kata dan bahasa tubuhnya benar-benar tampak seperti waria betulan. Wajahnya yang tampan didandani hingga menjadi cantik, tak kalah dengan wanita asli. Sayang, akting Fachri hanya bisa dinikmati hingga sepertiga film saja. Jika saja lebih lama, mungkin film ini akan menjadi lebih berwarna lagi.

Lukman Sardi juga tampil memukau seperti biasa. Aktingnya sebagai Haryo yang temperamental, grasa-grusu, sok jagoan namun menggemari hubungan seksual dengan waria dibawakan dengan baik. Lukman tidak ragu-ragu mencium bibir waria betulan, bahkan tampak sangat menikmati kala digambarkan berhubungan seks dengannya. Karakter temperamental diterjemahkannya dengan tendangan, tonjokan dan kata-kata makian yang bertaburan di sepanjang film.

Ramuan suspense, thriller dan kehidupan malam membuat Jakarta Undercover pantas diberi rating 17 tahun ke atas. Penggambaran adegan seks dan penari sensualnya memang tidak separah film-film Hollywood. Namun untuk sebuah film Indonesia, film ini cukup vulgar.

Apalagi, kata-kata makian yang kasar dan vulgar sangat "ramah" dihadirkan di sini. Dari bahasa Inggris, bahasa Indonesia, bahasa preman hingga bahasa daerah, semua lengkap. Jadi, jangan nekad membawa serta kerabat atau teman yang usianya di bawah 17 tahun. Meski sudah lolos sensor, JU masih menyisakan adegan khusus dewasa. Sungguh tidak pantas disaksikan remaja dan anak-anak. [Pembaruan/Irawati Diah Astuti]

[ Last edited by  jf_pratama at 25-3-2007 05:43 PM ]
Reply

Use magic Report

 Author| Post time 26-3-2007 06:40 PM | Show all posts
NAGABONAR 2


Genre        Comedy Drama
Pemain        Deddy Mizwar, Tora Sudiro, Wulan Guritno, Lukman Sardi, Uli Herdinansya, Darius Sinathrya, Michael Mulyadro
Sutradara        Deddy Mizwar
Produser        -
Distributor        -
Penulis Naskah        Musfar Yasin
Durasi        -
Tanggal Rilis        29 Maret 2007 (Indonesia)

Sinopsis:

Film ini merupakan sekuel dari NAGABONAR, produksi 1986, yang saat itu sukses meraih prestasi kualitas (Film Terbaik FFI 1987) sekaligus mendulang prestasi dalam mengumpulkan jumlah penonton.

Diproduksi atas kerjasama PT Demi Gisela Citra Sinema dengan PT Bumi Prasidi Bi-Epsi, film 揘AGABONAR jadi 2
Reply

Use magic Report

 Author| Post time 6-4-2007 12:26 PM | Show all posts
RUUPerfilman Dikebut


LaporanWartawan KCM Eko Hendrawan Sofyan


JAKARTA,KCM - Rancangan Undang-undang (RUU) Perfilman yang baru akansegera dikebut penyelesaiannya agar segera menjadi payung hukum yangmengakomodasi seluruh insan perfilman nasional. Hal tersebut disampakan MenteriKebudayaan dan pariwisata Ir. Jero Wacik saat melantik anggota BadanPertimbangan Perfilman Nasional (BP2N) masa bakti tahun 2006-2009 di gedung Sapta Pesona, KantorMenbudpar, Jakarta, kamis (5/4).

Dalamsambutannya, Jero meminta BP2N dalam waktu dekat bisa membantu menyelesaikansesegera mungkin permasalahan yang terjadi di dunia perfilman nasional.Misalnya, berbagai tuntutan yang didukung Masyarakat Film Indonesia (MFI)mengenai plagiarisme. Menurutnya, kasus yang menjadi polemik sebaiknya segeradiselesaikan baik melalui jalur hukum atau dengan musyawarah. MFI sebelumnyamempertanyakan indikasi plagiat pada film yang memenangi piala Citra diFestival Film indonesia (FFI). Indikasi plagiat juga marak dilakukan padaproduksi sinetron yang diputar di berbagai layar kaca saat ini.

"BP2Ndan LSS (lembaga sensor film) adalah lembaga yang punya posisi penting dalamkemajuan perfilman nasional," Jero menegaskan. Karena itu, dalam programjangka pendeknya, seluruh anggota BP2N harus bekerja keras untuk menyelesaikanRUU Perfilman yang baru yang dapat mengakomodasi kepentingan insan perfilman.

Iamenambahkan, tugas mendesak yang juga harus segera dilakukan BP2N adalahmenjalin kerja sama dengan pihak-pihak terkait baik legislatif maupun ekeskutifuntuk mempercepat proses revisi UU No. 8 tahun 1992 tentang Perfilman. Sebab,UU yang berlaku sampai sekarang itu sudah tidak sesuai dengan perkembanganzaman dan tuntutan perfilman nasional.

"AnggotaBP2N harus sesegera mungkin menuntaskan RUU perfilman yang baru. Kalau inirampung berarti ada landasan hukum agar kita semua terakomodir," kata H.Djonny Syafruddin, salah satu mantan ketua BP2N tahun lalu. Menurut Djonny,BP2N juga punya tantangan untuk memperbarui pedoman yang mengatur pelaksanaanFFI  sehingga ke depan bisa lebih baik dan mengakomodir semua tuntutanseluruh kalangan perfilman.

Haltersebut penting dilakukan karena film merupakan salah satu sarana penting yangdapat mengangkat citra bangsa dan membentuk karakter masyarakat. Menurut Jero,film adalah karya budaya yang menjadi potret zaman dan hal tersebut akan terusdipertontonkan kepada generasi selanjutnya bahkan dunia internasional.Karenanya, ia berharap sutradara dan produser membuat film dengan tema yangdapat memberi pengaruh kuat dalam pembentukan karakter masyarakat. Dia jugaberharap, film menjadi industri yang dapat memberi efek manfaat yang besar,baik dalam bentuk penyediaan lapangan kerja hingga mendorong kemajuanperekonomian nasional.

Dalamkesempatan tersebut, Jero mengukuhkan 22 anggota BP2N berdasarkan KeputusanPresiden Nomor 157/M Tahun 2006. Anggota BP2N periode 2006-2009 ini terdiri dari akademisiperfilman, tokoh perfilman, budayawan, asosiasi perfilman, sineas, serta lembagapemerintahan. Antara lain, Deddy Mizwar, Slamer Rahardjo Djarot, N. Riantiarno,L. Manik, JB Kristianto, serta sejumlah produser seperti Chand Parwez Servia,Yenny Rachman, Enison Sinaro, dan Raam Punjabi, Usai dilantik, para anggotasaat ini tengah melakukan Sidang Pleno pertama untuk memilih ketua danperangkat kelembagaan untuk menentukan langkah-langkah strategis lainnya.
Reply

Use magic Report

 Author| Post time 6-4-2007 12:35 PM | Show all posts
Rendra"Lari dari Blora"

JAKARTA-LariDari Blora (LDB), sebuah film drama tentang kehidupan masyarakatSamin di desa antara Pati-Blora, Jateng segera digarap dengan melibatkan WSRendra sebagai salah satu pemeran utamanya.

Filmyang beranjak dari cerita dan skenario Akhlis Suryapati yang sekaligus menjadisutradara itu, akan memulai produksinya bulan ini dengan lokasi syuting diJakarta, Kabupaten Blora, Pati, Rembang dan Jepara.

MenurutEgy Massadiah, produser BAR Pictures, film kolosal yang juga melibatkan pemainasli dari Pati-Blora, itu melibatkan para pekerja film yang telah berpengalamandi bidangnya masing-masing. Tercatat di antaranya Bobby Sandy sebagaisupervisor, Rus Y Sapari (penata kamera), Yuana M (penata artistik), HornadySetiawan (penata gambar), Wong Che Keung (paska produksi), dan Ariyanto Pepes(penata suara).

Selainitu ada pula beberapa bintang muda seperti Ardina Rasti Annika Kuyper, TinaAstari, Iswar Kelana, Soultan Saladin, Nizar Zulmy, Brata Sentosa, dan OktavKriwil.
Akhlisberharap film ber-genre drama-roman yang menelan biaya Rp 3 miliar lebihini dapat memberikan alternatif lain terhadap khazanah perfilm Indonesia yangcenderung didominasi tema seragam.

LDB yangpernah menjadi juara tiga Lomba Penulisan Skenario 2005, pusat pengisahannyaberpangkal pada kehidupan masyarakat Samin. "Samin adalah masyarakatdengan akar budaya yang eksklusif," ujar WS Rendra. Dari akar budaya yangdibangun Samin Surosentiko atau Raden Kohar, kelahiran 1895 itulah ajarantersebut disebarkan. (G20-45)
Reply

Use magic Report

 Author| Post time 6-4-2007 02:22 PM | Show all posts
Jumat,06 Apr 2007,
Peluang Terkenal di Luar Negeri
file:///C:/DOCUME%7E1/Windows/LOCALS%7E1/Temp/msoclip1/01/clip_image001.jpg

Untuk kali pertama, pasangan artis Titi Kamal dan Christian Sugiono beraduakting dalam satu judul layar lebar. Film bertajuk Tipu Kanan匱ipu Kiri (TKTK)besutan sutradara Sharad Sharan itu rencananya dirilis Agustus mendatang.Mengambil waktu syuting selama 40 hari, film tersebut bakal diluncurkan diempat negara lain selain Indonesia. Yaitu, Malaysia, Brunei Darussalam,Singapura, dan India. Judul internasional untuk film tersebut adalah 100 LiesTo Hide A Wife.


Bagi Titi maupun Tian -sapaan akrab Christian-, bermain dalam film bertarafglobal menjadi impian berdua. "Waktu ditawari sama sutradaranya, kamitertarik banget. Sebab, itu bisa jadi peluang untuk lebih dikenal di luarnegeri," terang Titi dalam jumpa pers di Caf
Reply

Use magic Report

Follow Us
 Author| Post time 6-4-2007 06:35 PM | Show all posts
Film (Cita Rasa) Indonesia

FILM,contoh bentuk media massa industrial. Sebagaimana industri lainnya, iamemerlukan modal besar, teknologi canggih, mata rantai produksi yang salingmenunjang, serta pemasaran yang global sehingga mampu menjual dengan 揾argasatuan攜ang murah.

AmerikaSerikat adalah contoh unggul penguasaan industri perfilman. Modal yang demikianbesar (honor seorang artis setara dengan produksi 30 judul film kita),teknologi yang susah atau tak mungkin ditiru, dengan mata rantai industri yangberkesinambungan dengan studio,perlengkapan laboratorium yang praktis ada didalam negeri atau malah satu tempat. Kita tahu, untuk ajang pemberian PialaOscar pun acaranya bisa dijual ke seluruh dunia, termasuk gosip-gosip artisnya,pemasaran yang mendunia, jadwal film yang akan diputar liburan tahun ini atautahun depan di Indonesia sudah tersedia judul yang sesuai,termasuk rumusanuntuk berpromosi.

(Spandukatau baliho film kartun The Lion King tak boleh dipasang di Taman SafariCisarua atau kebun binatang karena citra binatang tidak bebas).Sampai hargatiket yang sama di gedung bioskop yang juga memutar film Indonesia, yang ongkosproduksinya tak sampai seperdua ratusnya. Indonesia tidak sendirian menghadapiproduk industri Hollywood ini.Negara dengan ketahanan budaya,seperti Prancisyang sempat berjaya diawal tahun 70- an, sudah tersingkir. Juga Jerman yangmenyisakan penyelenggaraan 揻estival alternatif
Reply

Use magic Report

 Author| Post time 6-4-2007 11:24 PM | Show all posts
Filsafat Ilmu dalam Film Horor Kita

Minggu, 01/04/2007

DUApekan lalu,saya benar-benar tergoda oleh ajakan seorang sahabat untuk nontonsebuah film horor,Pocong 2.Pada mulanya saya enggan menerima ajakan sahabatmanis itu.揔amu kanmenyukai filsafat.

Sayasudah membaca sinopsis film ini di sebuah majalah nasional, ada dialog tentangfilsafat yang cukup memikat. 擝egitu kira-kira sahabat saya ini mencobamemengaruhi saya untuk menerima ajakannya. Dia tahu persis, betapa saya kurangrespect terhadap film-film nasional梩idak sekadar karena alasan kualitas,tetapijuga karena 慹mosi
Reply

Use magic Report


ADVERTISEMENT


 Author| Post time 8-4-2007 11:20 PM | Show all posts
Mendadak Dangdut
Sutradara:Rudy Soedjarwo
PenulisSkenario: Monty Tiwa
Pemain:Titi Kamal, Kinaryosih, Dwi Sasono


Menilikjudulnya, film drama komedi ini memang bercerita tentang musik dangdut, tetapidalam arti yang lebih luas. Dangdut adalah sebuah bahasa keberpihakan untukrakyat kecil. Lokasi manggungnya pun serba di kampung.

Filmini mengisahkan Petris (Titi Kamal), penyanyi rock alternatif terkenal yangsecara mendadak harus berganti profesi menjadi penyanyi dangdut. Pemicunya, iadan kakaknya, Yulia (Kinaryosih), secara tidak sengaja terlibat dalam satujaringan peredaran narkoba.

Petrisdan Yulia pun melarikan diri dari kejaran polisi hingga sampai di sebuahkampung yang sedang menggelar hajatan musik dangdut. Grup dangdut"Senandung Citayam" pimpinan Rizal (Dwi Sasono) kebetulan sedangbutu* penyanyi baru. Sejak itu, Petris dan Yulia tinggal bersama Rizal,manggung dari kampung ke kampung. Bahkan, Petris harus berganti nama, menjadiIis Maduma.

Adegandemi adegan film ini sarat dengan kekocakan. Menghibur tetapi ada pesan moralyang kental. Skenario memang digarap dengan apik, terutama dialog-dialog yangbermakna, serta keterkaitan adegan demi adegan yang masuk akal.

MendadakDangdut meraih beberapa unggulan FFI 2006. Kinaryosih mendapat piala Citrasebagai aktris pendukung perempuan terbaik. (IVV)
Reply

Use magic Report

 Author| Post time 9-4-2007 10:41 PM | Show all posts
Senin,09 Apr 2007,
Tahan Emosi di Film Baru
Garap Just Married, Hanung Terhadang Jadwal Pemain


JAKARTA - Bekerja sama dengan bintang film terkenal ternyata menimbulkankesulitan tersendiri bagi Hanung Bramantyo. Sutradara terbaik Festival FilmIndonesia (FFI) 2005 itu harus pandai mengatur waktu dan menahan emosi dalampenggarapan film terbarunya, Just Married. "Penyebab utamanya adalah kesulitanmenentukan jadwal syuting mereka," kata Hanung saat dihubungi kemarin.


Di antara pemain film terbaru Hanung itu adalah Nirina Zubir, Ringgo AgusRahman, Aming, Meriam Bellina, Desta, Stephen Richard, Iga Mawarni, dan JajaMiharja.


"Untuk film ini saya coba pakai pemain-pemain bintang. Biasanya sayaselalu memakai bintang baru, munculkan bakat baru," ungkap sutradara filmBrownies, Jomblo, dan Lentera Merah itu.


Hanung penasaran, ingin tahu seperti apa hasil filmnya jika dimainkanbintang-bintang terkenal. Hanya, sebelum melihat hasil, tantangan yang harusdihadapi Hanung cukup besar.


Para pemain terkenal tersebut memiliki jadwal yang sangat padat. Mereka padaumumnya tidak bisa memfokuskan waktu hanya untuk syuting Just Married.


Nirina, misalnya. Menurut Hanung, gadis yang biasa dipanggil Na itu hanya bisameluangkan waktu pagi sampai pukul 14.00. Lalu, Meriam Bellina hanya bisasyuting sampai pukul 12.00. Sementara itu, Desta pada Sabtu dan Minggu tidakbisa datang ke lokasi syuting karena harus tur bersama grup bandnya, Club 80抯.Belum lagi jadwal Ringgo dan Aming yang tak kalah padat.


Padahal, lanjut Hanung, ada saat di mana Nirina dan Meriam Bellina harusbertemu dalam satu adegan atau adegan bersama antara Nirina dan Desta."Ini tantangan tersendiri buat saya. Bagaimana membina diri danmempertahankan emosi. Saya harus siap-siap break di tengah syuting karenapemain harus pergi," ujarnya.


Hingga kemarin, syuting Just Married sudah berlangsung 14 hari. Awalnya, Hanungsempat memasang target selesai 19 hari. Namun, target itu dipastikan tidaktercapai. "Kemungkinan jadi 25 hari. Tapi, masih on paper kok. Artinya,memang sudah ada prediksi dari hasil hitung-hitungan jadwal," kata priakelahiran 1 Oktober 1975 itu.


Just Married akan dirilis pada November 2007 mendatang. Menurut Hanung, filmnyaitu merupakan potret sosial, bagaimana sebuah pernikahan dipandang begitupenting oleh orang tua tertentu sebagai ukuran kesuksesan dan melepas tanggungjawab terhadap anak.


Hanung akan menggambarkan kehidupan masyarakat urban di tengah kota Jakartadengan tingkat ekonomi menengah ke bawah. Nirina berperan sebagai Mae, seorangsarjana pengangguran. Orang tuanya memaksa Mae segera menikah agar tanggungjawab sebagai orang tua bisa dilepaskan. (gen)
Reply

Use magic Report

 Author| Post time 13-4-2007 10:19 PM | Show all posts
Kelamnya Sebuah Fantasi
Jum'at, 13/04/2007

Judul Film : Kala Pemain : Fachri Albar, Ario Bayu,Shanty, Fahrani, Sujiwo Tejo, Tipi Jabrik, Arswend Nasution, Frans Tumbuan, Yose Rizal Manua
Sutradara/Penulis : Joko Anwar
Produser : Manoj Punjabi dan Dhamdo Punjabi
Distributor : MD PICTURES  

JAKARTA(SINDO) 朘arena itu, latart empat dan waktunya bukan hal terpenting. Meskidemikian, film yang dibintangi Fachri Albar dan penyanyi Shanty ini terasabegitu mencekam dengan misteri yang bisa merenggut nyawa siapa saja.

FilmKala yang dikategorikan sebagai film misteri thriller terasa semakin kelamdengan gaya noir sang sutradara yang mantan jurnalis ini. Karena itu, tempatdan waktu bukan sesuatu yang mengikat karena alur film tentang sebuah misteripembunuhan dan perburuan harta karun begitu kuat sehingga menyedot perhatian.
Gayafilm noir muncul antara 1940-an atau 1950-an dan biasanya digunakan mendukungisi cerita yang mencekam.Gaya itu digambarkan melalui visual hitam-putih(terkadang sephia) dengan pencahayaan yang rendah. Hal itu dikenal sebagaiteknik low-key cinematography yang berakar dari sinematografi ekspresionisJerman.

FilmKala menceritakan sosok Janus (Fachri Albar), seorang jurnalis yang terancamdipecat dan diceraikan istrinya, Sari (Shanty), karena mengidap narkolepsi.Sebuah gejala yang membuatnya sering tertidur saat cemas, sakit, dan terkejut.Suatu ketika, Janus meliput peristiwa pembunuhan lima lakilaki yang dibakarmassa.

Hadirpula Eros (Ario Bayu), seorang polisi, yang menyelidiki kasus tersebut.Darisitu,keduanya seperti terperangkap dalam pusaran misteri dan bahaya. Sebab,mereka memiliki rahasia penting tentang lokasi harta karun. Rahasia itu menjadipetaka karena itu hanya boleh diketahui satu orang.

Setiapkali Janus menceritakan rahasia itu kepada orang lain, orang itu mati dengancara yang tragis. Saat Eros mengetahui rahasia itu, mereka berdua sama-samatahu bahwa salah seorang dari mereka akan mati.Kecuali,mereka bisa menemukanSang Ratu Adil sebelum malaikat pencabut nyawa datang.

拻It抯 afantasy,
Reply

Use magic Report

Post time 13-4-2007 11:55 PM | Show all posts
gambor pribiu xde ker???
Reply

Use magic Report

 Author| Post time 15-4-2007 11:08 PM | Show all posts
"Nagabonar Jadi Dua"
Sebuah Aktualitas Nilai
Edna CPattisina

Komedidalam dunia film Indonesia acap kali terjeblos menjadi komedi murahan. Tidakdengan yang ini: "Nagabonar Jadi Dua". Film ini memicu tawaterbahak-bahak sekaligus rasa pedih di hati.

Ditengah tawa, penonton digelisahkan dengan pertanyaan tentang aktualitasnilai-nilai yang relatif sudah tergerus zaman: keindonesiaan dan religi. Inisaja sudah sebuah perkecualian di tengah perfilman kita saat ini, yangkebanyakan berkutat pada horor tak cerdas dan cinta dangkal remaja.

Betapapun,jangan lalu menjadi khawatir film ini menjadi berat dengan "ideologi"yang diusungnya. Sentilan ataupun dialog dalam film ini ringan dan segar.

Filmini sekaligus menjadi satu dari sedikit film Indonesia kontemporer yang mampumenjadi refleksi sosial zamannya. Duet sutradara Deddy Mizwar dan penulisskenario Musfar Yasin memiliki sikap dan gagasan yang dinyatakan dengan jelas.

Halserupa sudah terlihat sejak film Deddy sebelumnya seperti Kiamat Sudah Dekat(2003) dan Ketika (2004). Bentuk yang satiris kembali menjadi pilihan setelahdigunakan sebelumnya dalam Ketika yang mencela koruptor.

NagabonarJadi Dua mempertemukan dua generasi dalam satu saat. Sang anak, Bonaga (ToraSudiro), pengusaha muda di Jakarta, S-2 dari Inggris, bermobil mewah, kalausiang rapat, bila malam asyik ke dis****k bersama kawan-kawannya, Jaki (MikeMuliadro), Ronny (Uli Herdinansyah), dan Pomo (Darius Sinathrya). Merekamenjadi perwakilan dunia masa kini.

Sementarasi ayah, Nagabonar (Deddy Mizwar), yang buta huruf, tidak ingin jauh-jauh darikampungnya di Deli, Sumatera Utara. Dia mewakili generasi yang mengartikancinta Tanah Air dengan sudut pandang semangat Angkatan
Reply

Use magic Report

 Author| Post time 15-4-2007 11:10 PM | Show all posts
"Nagabonar Jadi Dua"
Sebuah Aktualitas Nilai
Edna CPattisina


Nilailama vs situasi kini

Paraleldengan konflik utama, lewat perjalanan keliling Jakarta, Nagabonarmembentur-benturkan nilai-nilai lamanya tentang nasionalisme dengan situasimasa kini. Perjalanan ini membuatnya sadar bahwa zaman sudah berubah dannilai-nilai yang ia anut membutu*kan aktualitas.

Penontondibuat tertawa dengan "ziarah"-nya. Bagi Nagabonar, Taman MakamPahlawan dan Patung Jenderal Sudirman adalah simbolisasi kebangsaan. Sementaratempat-tempat itu bagi kehidupan modern dianggap sebagai monumen yangteralienasi dari kehidupan dan nilai-nilai modern. Ini terlihat, misalnya, darireaksi Umar yang serba salah saat menemani Nagabonar.

Sentilan-sentilanyang muncul memiliki banyak nuansa. Misalnya saat Nagabonar bertanya kepadaPomo, mengapa tak ada lapangan sepak bola di kompleks perumahan yang sedangmereka bangun.

"Apakau tidak ingin bangsa ini menang sepak bola? Bagaimana bisa menang kalau tidakada lapangan," kata Nagabonar.

Berbagaiadegan satir hadir dalam film ini. Seperti saat Nagabonar berhadapan denganpolisi lalu lintas yang melarang bajaj masuk ke sebuah kawasan. Perdebatan itumengandung kelucuan dan kekritisan pada saat sama.

Nagabonarmendesakkan pertanyaan, alasan apa yang membuat peraturan tidak mengizinkanbajaj yang beroda tiga masuk kawasan itu. Sementara sang polisi hanya siapdengan satu jawab, itu peraturan.

Kegeramanitu berlanjut pada adegan berikutnya yang menjadi salah satu ikon film ini,yaitu saat Nagabonar berayun-ayun di patung Jenderal Sudirman dan memintanyamenurunkan tangan.

"Turunkantanganmu, Jenderal. Mengapa kau hormati mereka? Apa karena mereka berodaempat?" kata Nagabonar.

SementaraBonaga harus menghadapi masalah sehari-hari yang membuat penonton berpikirtentang aktualitas rasa cinta Tanah Air. Serupa dengan ayahnya梔igambarkanberkali-kali dalam bahasa tubuh mereka yang serupa桞onaga bukannya tanpanilai-nilai kebangsaan.

Tidakhitam-putih

NagabonarJadi Dua tak melihat semuanya dalam persepsi hitam-putih. Bonaga, misalnya,walau membuat ayahnya kaget karena bertransaksi dengan Jepang, menolakmerekayasa jumlah pajak dan tak ingin menyodorkan perempuan sebagai"pelicin".

"Itusama saja seperti kau menyodorkan ibu dan adik perempuanmu kepada mereka,"ucap Bonaga marah.

Menjelangakhir film, Deddy memasukkan isu religius yang sejak film Kiamat Sudah Dekatmenjadi ketertarikannya. Nagabonar bingung melihat Jaki yang berjoget di lantaidis****k setelah shalat. Ia sendiri lalu belajar mengaji sebab takut neraka.

Kalaupunada kekurangan, lebih berkaitan dengan konsep visual yang kurang modern.Tentang gambar, begitu banyak adegan close-up dengan tujuan mendramatisasisuasana lewat ekspresi tokoh-tokoh. Sayangnya, penggunaannya terlalu banyakseperti sinetron. Ini misalnya adegan terakhir Bonaga bercakap-cakap denganMonita (Wulan Guritno). Pengucapan "apa kata dunia" yang menjaditagline oleh Bonaga pun sering tak pas.

Inimenjadi contoh bumbu-bumbu verbal yang sedikit lagi bisa menjebloskan film jadisarat khotbah. Untung akting Deddy Mizwar memukau. Dia menghidupkan, bahkanbisa dikatakan mendominasi, film ini. Perubahan ekspresi yang ditampilkanLukman Sardi pun meyakinkan.

Lepasdari berbagai kekurangannya, pencapaian Nagabonar Jadi Dua terjadi lewatkemampuan mengundang tawa sekaligus kepedihan pada saat sama.

Deddyjuga menunjukkan bahwa film bisa menjadi media ekspresi pribadi yang jujur,bahkan untuk pergulatan yang belum selesai.

"Kesalahankuadalah aku hidup pada zamanmu. Aku tak mengerti, tetapi aku berusaha memahami.Karena aku mencintaimu," ucap Nagabonar kepada Bonaga.
Reply

Use magic Report

 Author| Post time 19-4-2007 08:52 PM | Show all posts
Noir dalam Film Kala

Tidak banyak pembuat film komersial Indonesia yang bereksperimen menggunakan nuansa noir dalam produknya. Mungkin karena harus menyesuaikan pasar yang belum tentu menyukai hal itu.

Sutradara Joko Anwar yang sebelumnya sukses dengan film Janji Joni, mencoba melakukannya. Film terbarunya yang berjudul Kala mengandalkan gaya sinematografi noir yang umumnya menampilkan suasana suram dan sedikit cahaya.
Meskipun Joko sendiri mengakui susah untuk memastikan apakah akan disukai penonton, tetapi menurutnya tidak banyak pembuat film di Indonesia yang menggunakan pendekatan ini.

"Mungkin kita perlu sedikit melakukan terobosan baru membentuk pasar. Pasar pun akan mendapat alternatif lain, dan tidak disuguhkan oleh film yang itu-itu saja," ujarnya dalam peluncuran film Kala di Jakarta, Kamis (12/4).

Kala merupakan produksi pertama MD Entertainment yang sebelumnya banyak bergerak dalam distribusi film di Indonesia. Direktur MD Entertainment, Manoj Punjabi, menyebutkan, pihaknya sudah lama tertarik untuk membuat film sendiri, tetapi ia belum menemukan film yang cocok.

"Setelah bertemu dengan Joko yang saya kenal sebagai sutradara Janji Joni, saya tertarik untuk memproduksi film itu. Mudah-mudahan film ini dapat diterima di masyarakat karena memberikan hal yang berbeda," ujarnya.

Kala yang bertemakan aksi dan thriller ini dibintangi oleh Fachri Albar, Ario Bayu, Shanty, Fahrani, Sujiwo Tejo, Tipi Jabrik, Arswendi Nasution, Frans Tumbuan, dan Jose Rizal Manua. Film ini mengambil latar belakang sebuah negeri yang sedang dilanda kekacauan, kekerasan, bencana alam dan ketidakadilan.

Bercerita tentang Janus (Fachri Albar), seorang jurnalis yang terancam dipecat dan diceraikan oleh istrinya Sari (Shanty) karena mengalami narkolepsi; sebuah gangguan otak yang membuatnya jatuh tertidur jika mengalami perubahan emosional secara cepat, seperti cemas, sakit, dan terkejut.

Suatu hari Janus harus meliput sebuah berita tentang pembunuhan lima laki-laki yang dibunuh oleh massa. Bersama dengan Eros (Ario Bayu), seorang polisi yang ditugaskan menyelidiki kasus tersebut, keduanya larut dalam labirin konspirasi penuh misteri dan bahaya.

Janus tanpa sengaja menjadi satu-satunya orang yang mengetahui sebuah rahasia penting. Setiap kali dia menceritakan rahasia itu kepada orang lain, orang itu mati dengan mengerikan. Saat Eros mengetahui rahasia itu, mereka berdua sama-sama tahu bahwa salah satu dari mereka akan mati, kecuali mereka bisa menemukan sang Ratu Adil sebelum malaikat pencabut nyawa datang.

Joko yang juga penulis cerita menyebutkan ihwal asal-muasal ide cerita dalam film. Disebutkan, ide cerita itu sudah lama ada dalam benaknya. Berawal ketika ia bekerja sebagai jurnalis. Saat itu ia harus meliput peristiwa pembakaran lima orang di terminal Kampung Rambutan.

"Sebenarnya di Janji Joni, hal ini pun pernah di singgung. Ketika ada dialog yang bercerita tentang adanya pembakaran terhadap lima orang yang baru turun dari bus," jelasnya.

Dari ide cerita itu, Joko menangkap gaya yang pantas untuk ditampilkan dalam film itu adalah gaya noir. "Noir sebenarnya gaya yang mengandalkan low key cinematography. Nuansa suram dan sedikit cahaya mendominasi film. Selain itu juga banyak memainkan bayangan. Ini dilakukan untuk memunculkan mood," jelasnya.

Cerita film noir klasik umumnya bertemakan kriminalitas, penyelidikan, pembunuhan dan elemen sensualitas yang tinggi, tetapi menurutnya gaya film ini belakangan muncul dalam Pulp Fiction, LA Confidential, atau Batman Begins. Dalam Kala, cerita pembunuhan pun menjadi topic cerita. Untuk menciptakan yang diinginkan Joko bekerja sama dengan Ipung Rachmat Syaiful sebagai director of cinematography. Sebelumnya Joko juga bekerja sama dengan Ipung dalam Janji Joni.

Noir yang ditampilkan Kala memang benar-benar suram, bahkan kadang kala suasana siang hari seperti senja. Noir yang ditampilkan dalam Kala semakin membuat thriller itu mencekam setelah munculnya makhluk seram, yang mungkin sejenis smuggle. Film ini menjadi menarik ketika alur cerita, yang umumnya menjadi faktor penting penilaian penonton, tidak bisa ditebak.

Namun film ini mungkin masih mengalami kurang sempurnanya visual efek, seperti dalam beberapa adegan dalam film itu. Visual efek memang sering menjadi kelemahan film-film produksi dalam negeri, di samping logika cerita. Namun secara mungkin film ini tidak kalah dengan film Joko sebelumnya, Janji Joni. [K-11]

[ Last edited by  jf_pratama at 19-4-2007 08:54 PM ]
Reply

Use magic Report

 Author| Post time 19-4-2007 08:59 PM | Show all posts
Penulis Monty Tiwa sutradarai film pertamanya
oleh : Algoth Putranto

JAKARTA: Lama terkenal sebagai penulis naskah handal, Monty Tiwa segera sutradarai film pertamanya "Maaf Saya Menghamili Istri Anda" yang diproduksi Sinemart Pictures.

"Kemarin [Senin] kami proses reading [membaca naskah] dan hari ini melihat lokasi syuting di bilangan Cilandak. Syutingnya mulai besok dan akan berlangsung selama dua pekan," ujar Monty yang juga bertindak sebagai penulis naskah film ini.

Film "Maaf Saya Menghamili Istri Anda" akan dibintangi Agus Ringgo Rahman, Mulan Kwok dan Shanty.

Plot film ini berkisah tentang aktor kelas teri bernama Dibyo (Agus Ringgo Rahman) yang mencintai dan menghamili seorang istri kepala preman yang cantik namun humoris bernama Mira (Mulan Kwok).

Pria jebolan University of Kansas ini banyak menelurkan naskah film a.l Andai Ia Tahu, Vina Bilang Cinta, Biarkan Bintang Menari, 9 Naga, Juli di Bulan Juni, Ujang Pantry 1 dan 2, Mendadak Dangdut, Denias, Pocong 1 dan 2, Dunia Mereka, Shanaz dan Mas Mas.

Sederet penghargaan telah diraihnya a.l Best Screenplay Piala Vidia FFI 2005 untuk Juli di Bulan Juni, Best Editing Piala Vidia FFI 2006 untuk Ujang Pantry 2 dan Best Screenplay Piala Citra di FFI 2006 untuk Denias, Senandung di atas Awan. (tw)

[ Last edited by  jf_pratama at 19-4-2007 09:00 PM ]
Reply

Use magic Report


ADVERTISEMENT


 Author| Post time 24-4-2007 11:30 PM | Show all posts
"Kala" - Dunia yang Absurd

Di jagat mana ada wartawan tempo doeloe yang merokok sigaret filter masa kini. Dunia apa yang menyatukan hantu dengan manusia penjaga harta karun presiden. Jawabannya
Reply

Use magic Report

 Author| Post time 24-4-2007 11:38 PM | Show all posts
Film "Maaf, Saya Menghamili Istri Anda"
Motivasi Menghibur Tanpa Pretensi


Apa jadinya jika istri Anda dihamili oleh orang lain? Hati langsung panas, rumahtangga kisruh, gosip pun merebak.

Tema itulah yang coba diangkat dalam film Maaf, Saya Menghamili Istri Anda (MSMIA). Dari judulnya yang nyeleneh, bisa ditebak film ini bergenre komedi, bukan horror apalagi laga. MSMIA merupakan film perdana rumah produksi Sinemart yang tayang di tahun 2007. Rencananya, MSMIA akan mulai diputar di bioskop pada 21 Juni mendatang. Saat ini, film tersebut masih menjalani proses syuting, yang rencananya dilakukan selama sepekan, dari 18 - 24 April 2007.

Kisahnya bertutur tentang kehidupan Dibyo (Ringgo Agus Rahman). Pria lugu ini menggantungkan hidupnya dari profesi figuran sinetron dan film. Namun, meski bermasa depan suram, Dibyo senang sekali menebar pesonanya kepada perempuan sekitar. Termasuk pada Mira (Mulan Kwok), seorang gadis Batak yang cantik. Tanpa dinyana, Dibyo dan Mira jatuh cinta betulan. Bahkan, akibat hubungan terlalu dalam, Mira pun hamil. Padahal, Mira masih terikat pernikahan dengan Lamhot (Eddy Karsito), preman terkenal di Jakarta. Konflik pun mengalir seputar bagaimana Dibyo yang ingin bertanggungjawab kepada Mira, harus kucing-kucingan dengan Lamhot. Seperti Mendadak Dangdut, Pocong dan Pocong 2, skenario MSMIA juga merupakan buah karya Monty Tiwa.

Uniknya, di film ini, Monty juga sekaligus naik kelas, duduk di bangku sutradara. Bagi Monty, ini merupakan kesempatan emas. Menjadi sutradara merupakan bentuk kelengkapan karir dan obsesinya di dunia film. "Saya sudah pernah mencoba jadi editor, penata suara, penulis skenario, lalu apa lanjutannya? Saya berpikir, kalau membuat sesuatu, saya ingin meneruskannya sampai akhir. Jadi sutradara adalah jawabannya," tutur Monty ketika ditemui di lokasi syuting di daerah Cilandak, Jakarta Selatan, Jumat (20/4).

Dengan menjadi penulis skenario sekaligus sutradara, Monty berharap ia bisa menjaga mood dan kualitas film karena ia paham betul pengerjaannya dari awal hingga proses produksi dilakukan. Sementara mengenai judul MSMIA yang terkesan nyeleneh, Monty mengaku tidak memiliki maksud apa-apa. Ia hanya ingin mengembalikan film komedi Indonesia ke masa keemasan karya-karya sineas Nyak Abbas Acup, seperti Cintaku di Rumah Susun, Kipas- Kipas Cari Angin atau Naga Bonar. "Film-film Nyak Abbas Acup itu semuanya menghibur, tanpa ada pretensi apa-apa.

Saya ingin membuat film komedi seperti itu," kata Monty. Meski begitu, Monty tetap menyisipkan pesan ke dalam film ini, seperti yang selalu ia lakukan dalam film-film sebelumnya. Di MSMIA, ia mencoba memberikan pesan tentang betapa pluralnya kehidupan di Indonesia. Begitu banyak perbedaan, namun jika disiasati akan bisa menjadi satu.Di film ini, Monty yang menjadi sutradara ditemani oleh rekan tetapnya, Rudi Soedjarwo yang duduk di bangku supervisor. Keduanya sudah kerap bekerja sama dalam film-film seperti Mendadak Dangdut, Pocong maupun Pocong 2. Menurut Monty, ini bukanlah bentuk ketidakpercayaan Rudi terhadap dirinya. Namun, karena sejak awal konsep MSMIA dilakukan keduanya bersama-sama, Rudi pun akhirnya duduk di bangku supervisor, menjadi mentor, sekaligus pengawas film. "Kalau kami dipisah, justru saya akan merasa ada yang hilang. Kehadiran Rudi juga banyak membantu saya. Ia sudah punya banyak jam terbang sehingga saya bisa minta petunjuk serta diskusi tentang penyutradaraan film ini," lanjutnya. Yang juga menjadi gimmick dalam film ini adalah kehadiran Mulan Kwok sebagai salah seorang pemain utama. Mantan personel Ratu itu menjadi gadis modern masa kini yang harus tunduk perjodohan keluarga dengan pria yang tak dicintainya. Kehadiran Mulan, menurut Monty, tidaklah dengan maksud khusus.

Kala mengaudisi pemain, pihak Sinemart menyodorkan beberapa nama pemain yang dirasa cocok dengan karakter Mira. Namun, Monty lebih sreg dengan Mulan. "Saya melihat Mulan itu sangat cocok dengan karakter Mira. Wajahnya modern, tapi tindak-tanduk tetap konvensional. Karakter aslinya juga begitu. Pemain lain yang diaudisi juga sama-sama bagus. Tapi masalah kecocokan, tetap saya merasa Mulan-lah yang paling pas," tambahnya. [D-10]
Reply

Use magic Report

 Author| Post time 29-4-2007 12:12 PM | Show all posts
Roman Usang dalam "Ruang"

Judul : Ruang
Skenario : Teddy Soeriaatmadja dan Adi Nugroho
Pengedar : PT Video Ezy Internasional


Seorangdiplomat, Rais (diperankan Slamet Rahardjo Djarot), pulang ke Jakartakarena ibunya, Flori, meninggal dunia. Sesampai di rumah, Rais barutahu dia bukan anak kandung Flori. Rahasia itu terkuak setelah ia danadiknya, Rima (Reggy Lawalatta), membuka kotak peninggalan ibunya.

Florimenuliskan semua rahasia masa lalu ayah Rais, Chairil. Dari sini filmkemudian mengambil adegan kilas balik yang mengisahkan kehidupanChairil muda (Winky Wiriawan) 45 tahun silam di pulau berpemandanganindah.

Chairildatang ke pulau tersebut dengan niat mencari pamannya, satu-satunyakeluarga yang masih tersisa. Namun, sang paman, Hamdani, ternyata sudahmeninggal lima tahun lalu. Akhirnya Chairil hidup di bekas rumahpamannya yang berhadap-hadapan dengan rumah Flori muda (AdiniaWirasti). Flori jatuh cinta kepada Chairil yang rupawan dan sukamenyendiri untuk menulis.

Namun,Chairil justru jatuh cinta kepada Kinasih (Luna Maya), putra saudagar,pemilik perkebunan terbesar di pulau itu. Meski menyajikangambar-gambar indah dan fotografis, Ruang menjadi membosankan dengandimasukkannya unsur roman klasik yang mudah ditebak dan sebenarnyasangat "basi" dalam khazanah perfilman Indonesia. (DHF)

[ Last edited by  jf_pratama at 29-4-2007 12:15 PM ]
Reply

Use magic Report

Post time 29-4-2007 11:48 PM | Show all posts
sudah nonton filem Jakarta Undercover dan Nagabonar Jadi 2. Luna maya belakon bagus sekali dlm Jakarta Undercover, tp kalo nak tak kering gusi tgk Nagabonar tu. very the lawakssss. kalo ada dvd kt msia ni nak beli lah...
Reply

Use magic Report

You have to log in before you can reply Login | Register

Points Rules

 

ADVERTISEMENT



 

ADVERTISEMENT


 


ADVERTISEMENT
Follow Us

ADVERTISEMENT


Mobile|Archiver|Mobile*default|About Us|CARI Infonet

19-4-2024 11:52 AM GMT+8 , Processed in 0.277923 second(s), 46 queries .

Powered by Discuz! X3.4

Copyright © 2001-2021, Tencent Cloud.

Quick Reply To Top Return to the list