CARI Infonet

 Forgot password?
 Register

ADVERTISEMENT

View: 45453|Reply: 260

Bugis di Semenanjung

[Copy link]
Post time 6-2-2012 07:52 PM | Show all posts |Read mode
Zaman dulu hanya ada dua etnik yang menghuni selatan Sulawesi a.k.a Celebes iaitu etnik Bugis dan Toraja. Makassar dan Mandar belum 'wujud' lagi pada masa itu.

Asal usul orang Makassar dan orang Mandar sebenarnya masih berasal dari etnik Bugis juga. Itulah pasalnya sehingga penyebutan untuk etnik Makassar dan Mandar ini secara rasmi disebut "etnik Bugis-Makassar" dan "etnik Bugis-Mandar". Tidak ada istilah Makassar atau Mandar, yang ada hanya Bugis-Makassar atau Bugis-Mandar.

Orang Makassar adalah penghuni kepada sebuah bandar plus sekumpulan kampung-kampung yg merupakan jiran kepada bandar tersebut dan ianya berhampiran satu sama lain. Bahasa orang Makassar ini tak sama dengan bahasa orang Bugis. Jadi perbezaan yg paling ketara di antara kedua "etnik serumpun" ini hanyalah kepada faktor bahasa pertuturan saja.   

Jadi, Makassar adalah nama bandar sekaligus juga adalah nama bahasa. Bandar Makassar dihuni oleh "orang Makassar" berasal dari "etnik Bugis-Makassar", orang-orang Makassar ini bertutur menggunakan "bahasa Makassar".

Tentang etnik Bugis-Mandar.
Penjelasan bagi etnik Mandar ini lebih kurang sama dengan penjelasan orang Makassar kat atas tu. Walaupun orang Mandar dan org Makassar merupakan 'varian' daripada orang Bugis,  namun dari segi bahasa, orang Mandar 'serumpun bahasa' dengan orang Toraja.

So, kat Sulawesi Selatan masa kini ada 4 etnik yg boleh dikenali:
1. Etnik Bugis, dimana warganya dipanggil sebagai Orang Bugis.
2. Etnik Bugis-Makassar, dimana warganya dipanggil sebagai Orang Makassar.
3. Etnik Bugis-Mandar, dimana warganya dipanggil sebagai Orang Mandar
Nombor 2 dan 3 merupakan 'varian' (hehehe) daripada etnik Bugis
4. Etnik Toraja (proto malay dan bukan bugis).

Beberapa etnik proto malay di Indonesia ialah:
- Toraja
- Batak
- Nias
- Dayak
- beberapa kumpulan orang aseli kat pendalaman sumatera
Reply

Use magic Report


ADVERTISEMENT


 Author| Post time 6-2-2012 08:40 PM | Show all posts
Tentang La Galigo

La Galigo adalah sebuah epic mitos penciptaan
daripada tamadun Bugis
di selatan Sulawesi yang ditulis dalam bentuk puisi bahasa Bugis kuno pada masa antara abad XIII
dan abad XV, ditulis dalam aksara Lontarak. Puisi ini mengkisahkan asal-usul manusia, juga digunapakai sebagai kalendar.


Epic ini sebahagian besar berkembang menuruti pertuturan secara lisan. Mengenai La Galigo dalam bentuk kitab paling awal diawetkan pada abad XVIII. Epic ini mengkisahkan tentang Sawerigading, pahlawan yang gagah berani.



La Galigo bukanlah kisah sejarah kerana isinya penuh dengan pelbagai mitos dan hal-hal luar biasa. Hikayat La Galigo telah menjadi dikenal secara meluas di kalangan antarabangsa selepas di adapted dalam teater I La Galigo oleh pengacara Robert Wilson asal Amerika Syarikat semenjak tahun 2004.

Isi hikayat La Galigo (dalam bahasa Indonesia):



Epik ini dimulai dengan penciptaan dunia. Ketika dunia ini kosong (merujuk kepada Sulawesi Selatan), Raja Di Langit, La Patiganna, mengadakan suatu musyawarah keluarga dari beberapa kerajaan termasuk Senrijawa dan Peretiwi dari alam gaib dan membuat keputusan untuk melantik anak lelakinya yang tertua, La Toge' langi' menjadi Raja Alekawa (Bumi) dan memakai gelar Batara Guru. La Toge' langi' kemudian menikah dengan sepupunya We Nyili'timo', anak dari Guru ri Selleng, Raja alam gaib. Tetapi sebelum Batara Guru dinobatkan sebagai raja di bumi, ia harus melalui suatu masa ujian selama 40 hari, 40 malam. Tidak lama sesudah itu ia turun ke bumi, yaitu di Ussu', sebuah daerah di Luwu', sekarang wilaya Luwu Timur dan terletak di Teluk Bone.

Batara Guru kemudian digantikan oleh anaknya, La Tiuleng yang memakai gelar Batara Lattu'. Ia kemudian mendapatkan dua orang anak kembar yaitu Lawe atau La Ma'dukelleng atau Sawerigading (Putera Ware') dan seorang anak perempuan bernama We Tenriyabeng. Kedua anak kembar itu tidak dibesarkan bersama-sama. Sawerigading ingin menikahi We Tenriyabeng karena ia tidak tahu bahwa ia masih mempunyai hubungan darah dengannya. Ketika ia mengetahui hal itu, ia pun meninggalkan Luwu' dan bersumpah tidak akan kembali lagi. Dalam perjalannya ke Kerajaan Tiongkok, ia mengalahkan beberapa pahlawan termasuklah pemerintah Jawa Wolio yaitu Setia Bonga. Sesampainya di Tiongkok, ia menikah dengan putri Tiongkok, yaitu We Cudai.

Sawerigading digambarkan sebagai seorang kapten kapal yang perkasa dan tempat-tempat yang dikunjunginya antara lain adalah Taranate (Ternate di Maluku), Gima (diduga Bima atau Sumbawa), Jawa Rilau' dan Jawa Ritengnga, Jawa Timur dan Tengah), Sunra Rilau' dan Sunra Riaja (kemungkinan Sunda Timur dan Sunda Barat) dan Melaka. Ia juga dikisahkan melawat surga dan alam gaib. Pengikut-pengikut Sawerigading terdiri dari saudara-maranya dari pelbagai rantau dan rombongannya selalu didahului oleh kehadiran tamu-tamu yang aneh-aneh seperti orang bunian, orang berkulit hitam dan orang yang dadanya berbulu.

Sawerigading adalah ayah I La Galigo (yang bergelar Datunna Kelling). I La Galigo, juga seperti ayahnya, adalah seorang kapten kapal, seorang perantau, pahlawan mahir dan perwira yang tiada bandingnya. Ia mempunyai empat orang istri yang berasal dari pelbagai negeri. Seperti ayahnya pula, I La Galigo tidak pernah menjadi raja.

Anak lelaki I La Galigo yaitu La Tenritatta' adalah yang terakhir di dalam epik itu yang dinobatkan di Luwu'.

Isi epik ini merujuk ke masa ketika orang Bugis bermukim di pesisir pantai Sulawesi. Hal ini dibuktikan dengan bentuk setiap kerajaan ketika itu. Pemukiman awal ketika itu berpusat di muara sungai dimana kapal-kapal besar boleh melabuh dan pusat pemerintah terletak berdekatan dengan muara. Pusat pemerintahannya terdiri dari istana dan rumah-rumah para bangsawan. Berdekatan dengan istana terdapat Rumah Dewan (Baruga) yang berfungsi sebagai tempat bermusyawarah dan tempat menyambut pedagang-pedagang asing. Kehadiran pedagang-pedagang asing sangat disambut di kerajaan Bugis ketika itu. Setelah membayar cukai, barulah pedagang-pedagang asing itu boleh berniaga. Pemerintah selalu berhak berdagang dengan mereka menggunakan sistem barter, diikuti golongan bangsawan dan kemudian rakyat jelata. Hubungan antara kerajaan adalah melalui jalan laut dan golongan muda bangsawan selalu dianjurkan untuk merantau sejauh yang mungkin sebelum mereka diberikan tanggung jawab. Sawerigading digambarkan sebagai model mereka.
Reply

Use magic Report

 Author| Post time 6-2-2012 08:44 PM | Show all posts
La Galigo di Province Tengah Sulawesi

Nama Sawerigading I La Galigo cukup terkenal di Sulawesi Tengah. Hal ini membuktikan bahwa kawsan ini mungkin pernah diperintah oleh kerajaan purba Bugis yaitu Luwu'.

Sawerigading dan anaknya I La Galigo bersama dengan anjing peliharaanya, Buri, pernah merantau mengunjungi lembah Palu yang terletak di pantai barat Sulawesi. Buri, yang digambarkan sebagai seekor binatang yang garang, dikatakan berhasil membuat mundur laut ketika I La Galigo bertengkar dengan Nili Nayo, seorang Ratu Sigi. Akhirnya, lautan berdekatan dengan Loli di Teluk Palu menjadi sebuah danau iaitu Tasi' Buri' (Tasik Buri).

Berdekatan dengan Donggala pula, terdapat suatu kisah mengenai Sawerigading. Bunga Manila, seorang ratu Makubakulu mengajak Sawerigading bertarung ayam. Akan tetapi, ayam Sawerigading kalah dan ini menyebabkan tercetusnya peperangan. Bunga Manila kemudian meminta pertolongan kakaknya yang berada di Luwu'. Sesampainya tentara Luwu', kakak Bunga Manila mengumumkan bahwa Bunga Manila dan Sawerigading adalah bersaudara dan hal ini mengakhiri peperangan antara mereka berdua. Betapapun juga, Bunga Manila masih menaruh dendam dan karena itu ia menyuruh anjingnya, Buri (anjing hitam), untuk mengikuti Sawerigading. Anjing itu menyalak tanpa henti dan ini menyebabkan semua tempat mereka kunjungi menjadi daratan.

Kisah lain yang terdapat di Donggala ialah tentang I La Galigo yang terlibat dalam adu ayam dengan orang Tawali. Di Biromaru, ia mengadu ayam dengan Ngginaye atau Nili Nayo. Ayam Nili Nayo dinamakan Calabae sementara lawannya adalah Baka Cimpolo. Ayam I La Galigo kalah dalam pertarungan itu. Kemudian I La Galigo meminta pertolongan dari ayahnya, Sawerigading. Sesampainya Sawerigading, ia mendapati bahwa Nili Nayo adalah bersaudara dengan I La Galigo, karena Raja Sigi dan Ganti adalah sekeluarga.

Di Sakidi Selatan pula, watak Sawerigading dan I La Galigo adalah seorang pencetus tamadun dan inovasi
Reply

Use magic Report

 Author| Post time 6-2-2012 08:45 PM | Show all posts
La Galigo di Province Tenggara Sulawesi

Ratu Wolio pertama di Butung (Butuni atau Buton) di gelar Wakaka, dimana mengikut lagenda muncul dari buluh (bambu gading). Terdapat juga kisah lain yang menceritakan bahwa Ratu Wolio adalah bersaudara dengan Sawerigading. Satu lagi kisah yang berbeda yaitu Sawerigading sering ke Wolio melawat Wakaka. Ia tiba dengan kapalnya yang digelar Halmahera dan berlabuh di Teluk Malaoge di Lasalimu.

Di Pulau Muna yang berdekatan, pemerintahnya mengaku bahwa ia adalah keturunan Sawerigading atau kembarnya We Tenriyabeng. Pemerintah pertama Muna yaitu Belamo Netombule juga dikenali sebagai Zulzaman adalah keturunan Sawerigading. Terdapat juga kisah lain yang mengatakan bahwa pemerintah pertama berasal dari Jawa, kemungkinan dari Majapahit. Permaisurinya bernama Tendiabe. Nama ini mirip dengan nama We Tenyirabeng, nama yang di dalam kisah La Galigo, yang menikah dengan Remmangrilangi', artinya, 'Yang tinggal di surga'. Ada kemungkinan Tendiabe adalah keturunan We Tenyirabeng. Pemerintah kedua, entah anak kepada Belamo Netombule atau Tendiabe atau kedua-duanya, bernama La Patola Kagua Bangkeno Fotu.

Sementara nama-nama bagi pemerintah awal di Sulawesi Tenggara adalah mirip dengan nama-nama di Tompoktikka, seperti yang tercatat di dalam La Galigo. Contohnya Baubesi (La Galigo: Urempessi). Antara lainnya ialah Satia Bonga, pemerintah Wolio(La Galigo: Setia Bonga).
Reply

Use magic Report

 Author| Post time 6-2-2012 08:46 PM | Show all posts
La Galigo di Province Gorontalo

Legenda Sawerigading dan kembarnya, Rawe, adalah berkait rapat dengan pembangunan beberapa negeri di kawasan ini. Mengikut legenda dari kawasan ini, Sarigade, putera Raja Luwu' dari negeri Bugis melawat kembarnya yang telah hidup berasingan dengan orangtuanya. Sarigade datang dengan beberapa armada dan melabuh di Tanjung Bayolamilate yang terletak di negeri Padengo. Sarigade mendapat tahu bahwa kembarnya telah menikah dengan raja negeri itu yaitu Hulontalangi. Karena itu bersama-sama dengan kakak iparnya, ia setuju untuk menyerang beberapa negeri sekitar Teluk Tomini dan membagi-bagikan kawasan-kawasan itu. Serigade memimpin pasukan berkeris sementara Hulontalangi memimpin pasukan yang menggunakan kelewang. Setelah itu, Sarigade berangkat ke Tiongkok untuk mencari seorang gadis yang cantik dikatakan mirip dengan saudara kembarnya. Setelah berjumpa, ia langsung menikahinya.

Terdapat juga kisah lain yang menceritakan tentang pertemuan Sawerigading dengan Rawe. Suatu hari, Raja Matoladula melihat seorang gadis asing di rumah Wadibuhu, pemerintah Padengo. Matoladula kemudian menikahi gadis itu dan akhirnya menyadari bahwa gadis itu adalah Rawe dari kerajaan Bugis Luwu'. Rawe kemudiannya menggelar Matoladula dengan gelar Lasandenpapang.
Reply

Use magic Report

 Author| Post time 6-2-2012 08:47 PM | Show all posts
Post Last Edit by bibir at 6-2-2012 20:51

La Galigo di Malaysia dan Riau

Kisah Sawerigading cukup terkenal di kalangan keturunan Bugis dan Makasar di Malaysia. Kisah ini dibawa sendiri oleh orang-orang Bugis yang bermigrasi ke Malaysia. Terdapat juga unusur Melayu dan Arab diserap sama.

Pada abad ke-19, sebuah teks Melayu yaitu Tuhfat al-Nafis mengandung cerita-cerita seperti di dalam La Galigo. Walaubagaimanapun, terdapat perubahan-perubahan dalam Tuhfat al-Nafis seperti permulaan cerita adalah berasal dari Puteri Balkis, Permaisuri Sheba dan tiada cerita mengenai turunnya keturunan dari langit seperti yang terdapat di dalm La Galigo. Anak perempuannya, Sitti Mallangke', menjadi Ratu Selangi, sempena nama purba bagi pulau Sulawesi dan menikah dengan Datu Luwu'. Kisah ini tidak terdapat dalam La Galigo. Namun demikian, anaknya, yaitu Datu Palinge' kemungkinan adalah orang yang sama dengan tokoh di dalam La Galigo.
Reply

Use magic Report

Follow Us
 Author| Post time 6-2-2012 08:50 PM | Show all posts
Post Last Edit by bibir at 6-2-2012 21:18

Cukup sudah perkenalan kita tentang sejarah kewujudan Bugis dan kitab La Galigo. Sekarang kita back to the topic.


Bugis di Semenanjung

Pada abad ke-15, Melaka diserang oleh Karaeng Semerluki dari Makassar. Masa tu Melaka ditadbir oleh Sultan Manshor Shah. Semerluki a.k.a Karaeng Tunilabu ri Suriwa adalah putera raja Tallo yang pertama. Sememangnya semenjak lama beliau ada pelan nak takluk Melaka, Banda (timur Indonesia) dan Manggarai (selatan Indonesia).

Namun kisah migrasi sebenar orang Bugis ke semenanjung tercatat dalam sejarah pada tahun 1667. Masa itu Hindia Belanda memenangi perang melawan Kerajaan Gowa (orang2 Makassar punya kerajaan). Tentang kemenangan Hindia Belanda ni saya akan post bila-bila masa, namun satu yg pasti, sebahagian besar askar dalam ketenteraan Belanda ini adalah orang Bugis dari Bone dan sebahagian kecil orang2 Ambon, Ternate dan Buton. Perhubungan yang jelas muncul selepas abad ke-15. Pada tahun 1667,

Ekoran dari kes migrasi tersebut, orang2 Bugis yang dipimpin oleh Daeng Lakani tiba di Selangor. Pada tahun 1681, seramai 150 orang Bugis menetap di Kedah. Manakala sekitar abad ke-18, Daeng Matokko' dari Wajo menetap di Johor. Sekitar 1714 dan 1716, adiknya, La Ma'dukelleng, juga ke Johor. La Ma'dukelleng juga diberi gelar oleh Belanda sebagai ketua lanun.

Keturunan Opu Tenriburong memainkan peranan penting dimana mereka bermukim di Kuala Selangor dan Klang. Anak2 keturunan beliau dilantik sebagai Sultan Selangor dan Sultan Johor. Malah, kelima-lima anak Opu Tenriburong berperan penting dalam sejarah di kawasan ini. Daeng Merewah menjadi Yang Dipertuan Riau, Daeng Parani menikah dengan puteri-puteri Johor, Kedah dan Selangor dan juga ayanhanda kepada Opu Daeng Kamboja (Yang Dipertuan Riau ketiga), Opu Daeng Manambung (menjadi Sultan Mempawah dan Matan), Opu Daeng Cella' (menikah dengan Sultan Sambas dan keturunannya menjadi raja di sana).

Orang2 Bugis dan Makassar yang hijrah ke semenanjung adalah askar2 disersi tanah Bugis dan Makassar. Ia berlaku kerana mereka tidak mahu mengakui pentadbiran Hindia Belanda di sana. Di luar daripada semenanjung, mereka pun berhijrah ke tempat lain di Indonesia dan tetap mengekalkan perlawanan kepada Hindia Belanda di laut mahupun darat. Itulah pasalnya Belanda memanggil mereka sebagai lanun atau perompak. Persoalannya, berapa banyak perahu dan kapal2 org Nusantara yg mereka rompak. Jawapannya, sama sekali takdak satupun kes itu berlaku di lautan Indonesia. Derang rompak belanda ada la. Bahkan berkali-kali dan continue.

Bahkan 'lanun' bugis ini turut membantu perjuangan Trunojoyo dalam menentang Belanda. Derang juga mengibarkan bendera perlawanan kepada Belanda di manapun derang tinggal.

Rate

1

View Rating Log

Reply

Use magic Report

 Author| Post time 6-2-2012 09:32 PM | Show all posts
Sy hendak jawap beberapa soalan daripada forumner Cari kat thread lain:

jd bugis kat malaysia ni asal bugis makassar ke atau bugis mandar? ke ade bugis lain?
the_killer Post at 23-1-2012 12:14  

awal2 penghijrahan derang sebahagian beso adalah orang Makassar (etnik Bugis-Makassar), namun lelama orang bugis pun turut hijrah, kalau awak nak demand, sy boleh bagi alasan kenapa hanya org Makassar yg hijrah pada awal masa tu

yg sy tahu, bugis-wajo ada.
bugis-bone,bugis-luwu (tp luwu merangkumi semua bugis yg kat belah atas kot?)
ntah.
manuskrip_lama Post at 24-1-2012 15:55  

xde etnik bugis-wajo, bugis-bone mahupun bugis-luwu. Yg ada hanyalah etnik Bugis, Bugis-Makassar, Bugis-Mandar dan Toraja.
bugis-wajo tu bermakna sebagai "orang bugis dari daerah wajo", "org bugis dari daerah bone, atau org bugis dari daerah luwu. kira sama cam korang sebut "org melayu dari kajang", "org melayu dari labuan", kira camtu la

TQ baru tahu, dapat ilmu lagi ni. Bro bugis yg ada kat tanah melayu ni dari bugis mana & yg kat sabah 2 pula belah mana, sbb tgk adat mcm lain tak sama. mohon penjelasan
zakky Post at 24-1-2012 18:54  

kat ataih sy dh tulis
kat sabah kebanyakan orang bugis


kalau korang nak tau korang keturunan bugis atau makassar, sila taip bahasa bugis yg korang fahami kat thread ni, sy nak pasti samada korang bugis atau makassar. Jika ada bahasa sy xfaham, maknanya korang berasal dari etnik bugis-mandar atau toraja.
Reply

Use magic Report


ADVERTISEMENT


Post time 6-2-2012 10:36 PM | Show all posts
Post Last Edit by BotakChinPeng at 6-2-2012 22:37

Reply 1# bibir

Sorry la.

Makassar dan Bugis adalah dua bangsa yang berbeza.

Makassar ialah pribumi Gowa & Tallo

manakala

Bugis pula ialah pribumi Wajo, Luwu, Bone, Soppeng & Sidenereng.

Di abad ke-17 Bugis terpaksa mintak bantuan VOC untuk lepas dari jajahan bangsa Makassar .

Rate

1

View Rating Log

Reply

Use magic Report

Post time 6-2-2012 10:44 PM | Show all posts
  ...Pada abad ke-15, Melaka diserang oleh Karaeng Semerluki dari Makassar.
bibir Post at 6-2-2012 20:50
Boleh tunjuk bukti ?
Reply

Use magic Report

 Author| Post time 6-2-2012 11:13 PM | Show all posts
Reply  bibir

Sorry la.

Makassar dan Bugis adalah dua bangsa yang berbeza.

Makassar ialah  ...
BotakChinPeng Post at 6-2-2012 22:36

Kerajaan Gowa dan Tallo merupakan kerajaan kembar. Sudah menjadi tradisi, perdana menteri Gowa harus menjadi raja Tallo. Kedua duanya umpama abang dan adik. Rakyat di kedua kerajaan itu adalah orang makassar (etnik bugis-makassar).
Saya orang makassar dari etnik Bugis-Makassar, kenapa pula saya nak menafi yang saya berasal dari rumpun bugis satu masa dulu?
Ingat, tak ada etnik Makassar, etnik Bugis-Makassar ada la. Namun bahasa orang Makassar dan Bugis memang beza.
Reply

Use magic Report

 Author| Post time 6-2-2012 11:15 PM | Show all posts
Pada satu masa dulu, bangsawan makassar dan bugis menggunakan gelaran yg sama, karaeng dan daeng. Namun sekarang hanya org makasar jer yg kekaklan gelaran itu. Org bugis kekalkan gelaran puang
Reply

Use magic Report

 Author| Post time 6-2-2012 11:24 PM | Show all posts
Di abad ke-17 Bugis terpaksa mintak bantuan VOC untuk lepas dari jajahan bangsa Makassar .
BotakChinPeng Post at 6-2-2012 22:36

kisah tang ni nanti sy buat thread khas, tentang camna Aru Palakka sanggup bersubahat dengan VOC tok mengalahkan kerajaan Gowa (org Makassar punya kerajaan). Sekadar info, selepas Gowa takluk, Aru Palakka raja Bone dengan ribuan askar Bugis beliau berpaling tadah dan melawan VOC. Kalau awak nak tau, Aru Palakka sekadar memanfaatkan VOC bagi kepentingan beliau sendiri.
Itulah pasalnya, Aru Palakka dianggap sebagai pahlawan dalam sejarah Indonesia, sama macam Sultan Hasanuddin raja Gowa.
Reply

Use magic Report

Post time 7-2-2012 02:17 PM | Show all posts
good thread.
Reply

Use magic Report

Post time 7-2-2012 05:40 PM | Show all posts
Saya bugis campuran asal dari Makassar. Sebelah Emak Bugis + Belanda dan sebelah Abah. Yang saya tahu, keturunan sebelah Emak ni kuat dan masih mengamalkan adat bugis dulu-dulu termasuklah menggunakan minyak bugis di upacara-upacara rasmi, mandi air Buyong, 7 jenis kuih berlainan bentuk, dan macam2 lagi. And, tempat2 keramat seperti Masjid di Lubok Pusing, Sabak Bernam, Bukit Keramat Keranji di di Ladang 15, SKC, Kuala Selangor dan macam2 lagi. Keturunan kami lebih mengikut Kerabat Diraja Selangor berbanding Johor (Atas sebab-sebab tertentu).

Dan untuk mengenali orang bugis ni, matanya sepet seakan cina, kulitnya putih kekuningan, rambutnya hitam. Tapi saya ni kacuk, Bapa Kerinchi dan ade salah silah keturunan (yang saya rasa x perlu untuk dikongsikan). So, mata saya jadi perang, hidung mancung, rambut perang.

Apa yang diceritakan Emak, nenek moyang berhijrah ke semenanjung Malaysia menaiki kapal..Ada 5 orang bersaudara Daeng Marewah (Keturunan saya), Paranni, Chelak, Menambun, dan Kemasik. Sampai di Tanah Melayu, dia orang berpecah.

Al-maklumlah, bila merantau ke tempat orang ni perlulah bekalan ilmu yang penuh, begitu juga dengan mereka. Banyak peninggalan moyang-moyang turun-temurun ke tangan keturunannya seperti badik, keris, parang, cincin, duit syiling dan macam2 lagi.

Rate

1

View Rating Log

Reply

Use magic Report

 Author| Post time 7-2-2012 10:38 PM | Show all posts
Saya bugis campuran asal dari Makassar. Sebelah Emak Bugis + Belanda dan sebelah Abah. Yang saya tah ...
harimauberantai Post at 7-2-2012 17:40

awak dikira berasal daripada etnik Bugis-Makassar dari belah mak, awak dipanggil Orang Makassar, bukan Orang Bugis.
apa2 pun, kene tau dulu baca bahasa yg awak pertuturkan baru sy boleh confirmkan.
Reply

Use magic Report


ADVERTISEMENT


Post time 7-2-2012 10:47 PM | Show all posts
...orang bugis ni, matanya sepet seakan cina, kulitnya putih kekuningan, rambutnya hitam...
harimauberantai Post at 7-2-2012 17:40



    ya,kawan sy berketurunan Bugis mmg memiliki ciri2 spt yg disebutkan...
Reply

Use magic Report

Post time 8-2-2012 11:30 AM | Show all posts
menggunakan minyak bugis
harimauberantai Post at 7-2-2012 17:40



    Dulu atuk2 saya pon ada minyak ni...Minyak Bugis ni biasanya digunakan dalam perubatan kan...warnanya merah kalau x silap...ada Wak Jawa tu berubat pakai Minyak Bugis gak...tapi susah nak cari ...kene g Sulawesi...so dia kata leh ganti pakai Minyak Cempaka...
Reply

Use magic Report

Post time 8-2-2012 11:34 AM | Show all posts
Dan untuk mengenali orang bugis ni, matanya sepet seakan cina, kulitnya putih kekuningan, rambutnya hitam.


Owh...aku pon dah campur2...mak Banjar...orang Banjar pon mata sepet n mcm Cina tapi aku tak macam tu pon...

Cuma paling ketara rambut berombak...
Reply

Use magic Report

Post time 8-2-2012 11:52 AM | Show all posts
awak dikira berasal daripada etnik Bugis-Makassar dari belah mak, awak dipanggil Orang Makassar, b ...
bibir Post at 7-2-2012 22:38


Owh...yang tau Air serbat tu air sirap...bola tu rumah...tu je la...huhuhu
Reply

Use magic Report

You have to log in before you can reply Login | Register

Points Rules

 

ADVERTISEMENT



 

ADVERTISEMENT


 


ADVERTISEMENT
Follow Us

ADVERTISEMENT


Mobile|Archiver|Mobile*default|About Us|CARI Infonet

25-4-2024 07:58 PM GMT+8 , Processed in 0.144676 second(s), 47 queries .

Powered by Discuz! X3.4

Copyright © 2001-2021, Tencent Cloud.

Quick Reply To Top Return to the list