A tragic accident occurred in Surabaya, East Java, after a Lamborghini racing against a Ferrari in the street lost control and hit a middle-aged couple and another man on the Manyar-Kertoarjo road.
The Lamborghini hit Kuswanto (51), his wife Srikanti (41) and Mujianto (44), according to the police. The car dragged the Kuswanto’s body along for dozens of meters and then crashed into a tree.
"And a motorcycle, which was parked near the vendor, was heavily damaged in the crash," said Lily Djafar, a spokesperson at the Surabaya police station, as quoted by Kompas.com on Sunday.
Kuswanto and his wife Srikanti, both citizens of Kaliasin, a nearby village, were on the side of the road buying some bottles of milk from a street vendor.
Srikanti and Mujianto, the waiter at the vendor, sustained serious injuries and their legs were broken in the accident, Lily said.
The police have detained the driver of the Lamborghini, Wiyang Lautner (24), at Dukuh Kupang police station and launched a further investigation into the crash. (ags)
Saksi kejadian mengatakan kereta lamborghini itu sedang berlumba dengan sebuah ferrari. Tetapi pemandu lamborghini itu menafikannya. Suspek berkata dia hanya memandu antara 70-80 km/j sahaja.
-------------------------------------------------
VIVA.co.id - Bambang, pria yang disebut-sebut sebagai pengemudi mobil mewah yang diduga lawan balap Lamborghini maut, ternyata tidak datang ke kantor polisi untuk dimintai keterangan. Polisi pun bergegas melacak untuk mengetahui pasti di mana keberadaannya.
Kepala Unit Kecelakaan Lalu Lintas Polrestabes Surabaya, Ajun Komisaris Polisi Adhika Ginanjar, mengatakan, sebelumnya dia menerima informasi dari komunitas mobil bahwa pengemudi Ferrari akan datang ke kantor polisi dan memberikan keterangan. Si pengemudi tidak dipanggil secara resmi.
"Namanya Bambang," kata AKP Adhika, Senin, 30 November 2015.
Tapi, lanjut dia, ditunggu hingga sore, Bambang tidak datang. Karena itu, pihaknya akan melacak keberadaan Bambang.
Namun, polisi sedikit menemukan kendala. Adhika mengaku, sampai saat ini dia belum mengantongi alamat rumah maupun ponsel sang pengemudi Ferrari.
"Bambang juga tidak bergabung dalam klub mobil," ujarnya.
Adhika berjanji akan terus menelusuri kebaradaan Bambang. Ia mengaku membutuhkan informasi penting dari Bambang guna membuat terang kasus kecelakaan maut yang menewaskan Kuswarijono (51) dan melukai istrinya, Srikanti (41), serta penjual STMJ, Mujianto (45).
Ketiga korban diseruduk mobil Lamborghini yang dikemudikan Wiyang Lautner (24), di Jalan Manyar Kertoarjo, Surabaya, Minggu pagi, 29 November 2015.
Berdasarkan keterangan saksi, sebelum kecelakaan terjadi, Lamborghini tersebut berjalan kejar-kejaran dengan mobil warna merah diduga Ferrari. Namun, menurut Adhika, hal itu dibantah oleh tersangka Lautner.
"Tersangka menyebut kecepatannya hanya 70 sampai 80 kilometer per jam," ucapnya.
Berdasarkan pantauan VIVA.co.id dan keterangan saksi korban, Mujianto, sebelum kecelakaan Lamborghini berada di sisi kanan, sementara Ferrari berada di sisi kiri.
Auman suara mesin dua mobil supercepat itu keras seperti balapan. Tiba-tiba Lamborghini oleng lalu melaju ke kiri, menyeruduk warung STMJ dan baru terhenti setelah menabrak pohon.