CariDotMy

 Forgot password?
 Register

ADVERTISEMENT

Author: Nape?Tak caye?

[merged] Jemaah Tabligh

[Copy link]
Post time 19-2-2007 01:56 PM | Show all posts
Assalammu Alaikum,

BAgi aku, selagi ciri-ciri sessuatu kumpulan itu menghala kebaikan Islam & tidak melanggar perauturan Islam, aku tetap menyokong. Kat kawasan aku ada juga kumpulan Tabligh ngajak ke surau, aku tak pergi pun. Tapi aku tetap memandang tinggi atas keikhlasan, usaha dan tanggung jawab diorang utk mengajak aku dan org2 di kawasan aku ke masjid. Tapi yg malangnya ada juga org2 tua di kampung aku yg marah2 kat kumpulan2 spt ini. Org2 tua nie semacam terasa disindir bila diorang ngajak ke Masjid. Siapa yg makan lada, dialah terasa pedasnya. Tapi yg peliknya, org2 tua nie tak marah pulak bila ada golongan2 muda main gitar & berduaan lelaki & perempuan kat simpang2 jalan. Kalau korang tak percaya, korang turunlah kat felda-felda.
Reply

Use magic Report


ADVERTISEMENT


Post time 19-2-2007 07:55 PM | Show all posts
Originally posted by adika9903 at 19-2-2007 01:56 PM
Assalammu Alaikum,

BAgi aku, selagi ciri-ciri sessuatu kumpulan itu menghala kebaikan Islam & tidak melanggar perauturan Islam, aku tetap menyokong. Kat kawasan aku ada juga kumpulan Tabli ...


itulah orang2 tua kita. mrk tercabar bila orang muda dtg ajak mrk ke masjid.
Reply

Use magic Report

Post time 19-2-2007 09:50 PM | Show all posts

Reply #1 Nape?Tak caye?'s post

aku nampak byk ruang kosong dlm menyampaikan dakwah dikalangan org islam dan ini di isi oleh mereka. member aku ada yg drug addict, rogol org nampaknya berubah bila menyertai jemaah ini. aku rasa penilaian kita hendaklah terbuka dan melihat sumbangan mereka dari sudut ini. perkara2 buruk yg berlaku spt anak2 terbiar mintak makan kat rumah org atau student fail kat u bila menyertai jemaah ini aku rasa lebih bersifat individulistik dan tidak adil menuduh seluruh jemaah tabligh tak berguna. sbg contoh ramai polis yg terlibat dlm jenayah dewasa ini, tapi ia bersifat individual dan kita tak boleh menyalahkan institusi polis itu sendiri kerana mereka adalah penjaga keamanan negara kita dan kehidupan kita yg aman damai selama ini berkat pengorbanan anggota2 polis yg cekal memelihara law and order di malaysia.
aku suka melihat sumbangan semua org dari jemaah apapun, walaupun al-arqam@ rufaka dah diharamkan merekalah org yg mula2 di malaysia membuat kicap halal, cili sos halal, taufu halal dll. di era 70-an dulu org melayu makan kicap cina, taufu cina dsbnya. kesedaran islam dikalangan org melayu masih awal. antara student wanita yg mula 2 nak memakai tudung di malaysia 1979 ialah seorang student itm waktu tu. itu pun dia berhadapan dgn cemuhan hingga ada yg meludahnya. berkat kesabaran beliau trend bertudung dah melekat kat student masa kini. tak kisah lah umno,pas, tabligh,abim, jim dll yg penting asas akidah tu kena kuat. kita semua tak perfect tapi hendaklah sentiasa ada improvement dlm diri kita. org yg nak memperjuangkan islam sikit shj, kalau bermusuh sesama sendiri hancur-leburlah jawabnya.
Reply

Use magic Report

sambaltempoyak This user has been deleted
Post time 21-2-2007 04:43 PM | Show all posts

jemaah tabligh pemegang panji islam seluruh dunia

sebut jemaah tabligh, kebanyakan org tak suka, diaorg cakap pengotor, tinggal dunia, pengacau, merempat di masjid...

semua tu SALAH.


mereka guna diri dan harta mereka sendiri untuk sebar agama ke seluruh dunia

saya banyak menerima laporan ttg hasil dakwah mereka. ramai yg masuk islam

dan ramai yg dpt dkt dgn agama.

saya menyeru anda sekalian untuk mencontohi mereka, ikut lah mereka bila

anda diajak.  try  dgr bayan antara maghrib dan isyak di masjid sri petaling

setiap mlm minggu.
Reply

Use magic Report

Post time 21-2-2007 05:08 PM | Show all posts
now geng Bush sedang mengintip tabligh ni atas alasan takut jemaah tabligh ni dipengaruhi oleh pihak jahat utk menyebar keganasan (benci US la tu)
Reply

Use magic Report

Post time 21-2-2007 05:10 PM | Show all posts
aku pernah keluar kat satu kampung dulu,
yang aku heran ketua kampung memang tak suka dgn orang tabligh ni,
sampaikan halau dan repot polis.
kenkadang rasa dilayan macam anjing pulak
Reply

Use magic Report

Follow Us
sambaltempoyak This user has been deleted
Post time 21-2-2007 05:34 PM | Show all posts
ye la, sunnah nabi mmg cmtu. nabi s.a.w pun kena baling batu.
Reply

Use magic Report

Post time 22-2-2007 11:58 AM | Show all posts

Sustainable mosque for London

http://www.freshtechnology.net/science-mosque.php


futuristic mosque design features wind turbine minarets and tidal power

A giant mosque that will hold 40,000 worshippers is being proposed beside the 2012 Olympic complex in Newham, London. Tablighi Jamaat, a worldwide Islamic missionary group, is planning on building the mosque of the future, called the London Markaz (Arabic for centre).
While other British mosques have plastic minarets and fake domes to imitate traditional mosques in the Middle East, the futuristic design of the Markaz features wind turbine minarets and an enormous translucent latticed roof to replace the dome.
Although the three-storey mosque would already have by far the largest capacity of any religious building in Britain, the Markaz can be extended in peak periods with inflatable structures to provide additional prayer space. The 10-acre complex would include a garden, school, library, gym and accommodations for visiting worshippers. The Markaz and its surrounding buildings would hold a total of 70000 people, only 10,000 less than the nearby Olympic stadium.

A prototype for sustainabilty

But what is really revolutionary, is the attention the designers of this religious building pay to making the building 'green'. According to Mangera Yvars Architects, the company that designs the mosque, the project is intended to be a prototype for sustainability. The washing areas in the Markaz form an internal spiral water cascade connecting washing areas on three levels below. All this water is recycled in line with Islamic teaching, which forbids 'spoiling the earth after Almighty Allah has created it' (from IslamOnline.net ).
To provide energy for the enormous complex, several sources of sustainable energy are incorporated in the scheme. As mentioned before, three wind turbine minarets are placed around the mosque. Since the mosque is planned next to the Channelsea River, tidal power will be used to generate electricity. A Combined Heat and Power installation will provide electricity and hot water. Additional electricity is generated by solar panels.

A
Reply

Use magic Report


ADVERTISEMENT


Post time 22-2-2007 08:15 PM | Show all posts
Aku tak setuju pergerakan Tabligh diharamkan sebab byk dah pengorbanan & jasa mrk kpd umat Islam. Cuma dlm masa yg sama pergerakan Tabligh perlu bertindak cepat membuang SEMUA penggunaan HADITH-HADITH PALSU yg menjadi amalan mrk selama ni.

Dunia kita memang penuh dengan lambakan hadith palsu yang bertujuan MENGAJAK ORANG BERBUAT BAIK. Namun niat tidak menghalalkan cara. Berdusta 憉ntuk
Reply

Use magic Report

Post time 23-2-2007 12:30 AM | Show all posts
Originally posted by shahgti at 22-2-2007 08:15 PM
Aku tak setuju pergerakan Tabligh diharamkan sebab byk dah pengorbanan & jasa mrk kpd umat Islam. Cuma dlm masa yg sama pergerakan Tabligh perlu bertindak cepat membuang SEMUA penggunaan HADITH-HADITH PALSU yg menjadi amalan mrk selama ni.


Siapa lak yang nak haramkan Jemaat Tabligh? Ko pernah keluar tabligh ker? Hadis2 palsu mana kah yang menjadi amalan mereka?

FYI....kebanyakan hadis-hadis yang catatkan dalam kitab-kitab mereka bukanlah palsu tapi bersifat dhaif atau lemah saja. Tahu tak kedudukan hadis lemah dalam mazhab ASWJ. Nah...baca jangan tak baca dan pertimbangkan!

Kalau kita telusuri pendapat para ulama, paling tidak kita bisa mendapatkan tiga kecenderungan yang berbeda dalam menanggapi masalah hadits dhaif.

1. Kelompok Pertama

Mereka adalah kalangan yang secara mutlak menolak mentah-mentah semua hadits dhaif. Bagi mereka hadits dhaif itu sama sekali tidak akan dipakai untuk apa pun juga. Baik masalah keutamaan (fadhilah), kisah-kisah, nashehat atau peringatan. Apalagi kalau sampai masalah hukum dan aqidah. Pendeknya, tidak ada tempat buat hadits dhaif di hati mereka.

Di antara mereka terdapat nama Al-Imam Al-Bukhari, Al-Imam Muslim, Abu Bakar Al-Arabi, Yahya bin Mu'in, Ibnu Hazm dan lainnya.

2. Kelompok Kedua

Mereka adalah kalangan yang masih mau menerima sebagian dari hadits yang terbilang dhaif dengan syarat-syarat tertentu. Mereka adalah kebanyakan ulama, para imam mazhab yang empat serta para ulama salaf dan khalaf.

Syarat-syarat yang mereka ajukan untuk menerima hadits dhaif antara lain, sebagaimana diwakili oleh Al-Hafidz Ibnu Hajar dan juga Al-Imam An-Nawawi rahimahumalah, adalah:

Hadits dhaif itu tidak terlalu parah kedhaifanya. Sedangkan hadits dha'if yang perawinya sampai ke tingkat pendusta, atau tertuduh sebagai pendusta, atau parah kerancuan hafalannya tetap tidak bisa diterima.
Hadits itu punya asal yang menaungi di bawahnya
Hadits itu hanya seputar masalah nasehat, kisah-kisah, atau anjuran amal tambahan. Bukan dalam masalah aqidah dan sifat Allah, juga bukan masalah hukum.

Ketika mengamalkannya jangan disertai keyakinan atas tsubut-nya hadits itu, melainkan hanya sekedar berhati-hati.

3. Kelompok Ketiga

Mereka adalah kalangan yang boleh dibilang mau menerima secara bulat setiap hadits dhaif, asal bukan hadits palsu (maudhu'). Bagi mereka, sedhai'f-dha'if-nya suatu hadits, tetap saja lebih tinggi derajatnya dari akal manusia dan logika.

Di antara para ulama yang sering disebut-sebut termasuk dalam kelompok ini antara lain Al-Imam Ahmad bin Hanbal, pendiri mazhab Hanbali. Mazhab ini banyak dianut saat ini antara lain di Saudi Arabia. Selain itu juga ada nama Al-Imam Abu Daud, Ibnul Mahdi, Ibnul Mubarokdan yang lainnya.

Al-Imam As-Suyuthi mengatakan bawa mereka berkata,'Bila kami meriwayatkan hadits masalah halal dan haram, kami ketatkan. Tapi bila meriwayatkan masalah fadhilah dan sejenisnya, kami longgarkan."

Hadits Dhaif Berbeda dengan Hadits Palsu

Perlu untuk kita ketahui bersama bahwa hadits dhaif itu sendiri berbeda sekali dengan hadits palsu. Hadits dhaif masih dianggap sebagai hadits nabi, hanya saja sebagian ulama dengan kriteria yang sangat ketat menganggap bahwa sebagian perawinya tidak lulus standar 'adil dan dhabith yang mereka tetapkan. Sementara ulama hadits lainnya, mungkin tidak seketat mereka dalam mencari cacat dan aib seorang perawi hadits.

Dan yang paling terkenal sangat ketat dalam masalah menyeleksi para perawi hadits adalah Al-Imam Al-Bukhari dan juga Al-Imam Muslim.

Pantaslah kalau kedua kitab shahih mereka dinobatkan menjadi kitab tershahih kedua dan ketiga setelah Al-Quran. Hal itu lantaran mereka berdua sangat streng, ketat, tajam dan 'tidak kenal ampun' dalam upaya mereka.

Konon dari sekitar 50 ribuan hadits yang Al-Bukhari seleksi, hanya tersisa sekitar 5.000-an saja yang dianggap shahih. Itu pun ada banyak hadits yang terulang-ulang. Sehingga angka sesungguhnya hanya sekitar 2.000-an hadits saja.

Rupanya, tidak semua hadits yang dianggap tidak lolos seleksi itu pasti dhaifnya. Sebab di luar hadits shahih yang ditetapkan oleh Al-Bukhari, masih banyak hadits shahih. Contohnya adalah kitab shahih yang disusun oleh Imam Muslim. Banyak sekali hadits yang tidak lolos seleksi oleh Al-Buhari, tapi oleh Imam Muslim diloloskan. Dan berlaku juga dengan sebaliknya.

Kalau pada hadits shahih, para ulama hadits telah berbeda pendapat dalam penentuannya, maka demikian juga halnya dengan hadits dhaif, mereka pun sudah pasti berbeda pendapat juga. Maka sangat mungkin ada sebuah hadits yang dikatakan dhaif oleh si fulan, tetapi tidak didhaifkan oleh ulama lainnya.

Kesimpulannya, khilaf atau beda pendapat itu bukan terjadi di kalangan ahli fiqih saja, tetapi di kalangan ahli hadits pun tidak kalah serunya perbedaan itu.

Wallahu a'lam bishshawab, wassalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Reply

Use magic Report

Post time 23-2-2007 12:49 AM | Show all posts
Antara perkara bid'ah yang agak buruk yang sering terhambur melalui kata-kata
mereka yang terlalu ghairah mendakwa sebagai pejuang sunnah, tauhid dan
tajdid ialah keterlaluan dalam mempertikaikan hadith da`if sehingga menimbulkan
tanggapan bahawa hadith da`if adalah hadith yang batil dan dusta. Mereka
menganggap beramal dengan hadith da`if sebagai perkara yang keji dan fasik.

Disiplin ilmu sebenarnya bukan begitu. Ini kerana hadith da`if ada ruang clan
peranannya yang diterima dari sudut syarak. Meletakkan hadith da`if bagaikan
seperti hadith maudu' (palsu) termasuk dalam ertikata kezaliman terhadap ilmu dan agama.
Ini kerana hadith da`if ialah hadith yang tidak memenuhi dengan lengkap
syarat-syarat hadith sahib. Dengan kata lain, ada kesahihan dalam hadith tersebut akan tetapi la tidak sempurna. oleh
kerana itulah para ulama memasukkannya
dalam senarai hadith yang maqbul (diterima), bukannya hadith yang ditolak dalam
segenap segi. Lantaran itu sesetengah ulama menggalakkan beramal dengan
hadith da`if pada tempatnya.

Sebab itulah ulama telah mengumpulkannya kedalam kitab Fadhail Amal iaitu sebaik baik amal.

[ Last edited by  hafiz_alghumari at 23-2-2007 12:55 AM ]
Reply

Use magic Report

Post time 23-2-2007 12:54 AM | Show all posts
Originally posted by hafiz_alghumari at 23-2-2007 12:49 AM
Antara perkara bid'ah yang agak buruk yang wring terhambur melalui kata-kata
mereka yang terlalu ghairah mendakwa sebagai pejuang sunnah, tauhid dan
tajdid ialah keterlaluan dalam mempertikai ...


Asas akidah Islam ialah pada Iman yang diyakini dalam HATI, kalau takat berilmu dengan ada master dan Phd bukan ukuran untuk membangunkan Islam.

pokokpangkalnya ialah Ilmu yang membuahkan hasil melalaui Iman dan Taqwa. Yang penting ialah penampilan diri dengan akhlak yang terpuji. Tak kisahlah jemaah islam yang mana pun. Asal kan mengikuti sunnah Nabi.
Reply

Use magic Report

Post time 23-2-2007 08:04 AM | Show all posts
Originally posted by Gravedigger at 23-2-2007 12:30 AM
Siapa lak yang nak haramkan Jemaat Tabligh? Ko pernah keluar tabligh ker? Hadis2 palsu mana kah yang menjadi amalan mereka?

FYI....kebanyakan hadis-hadis yang catatkan dalam kitab-kitab m ...


http://www.fatwa-online.com/deviantgroups/jamaaahattableegh/0011001.htm
http://www.fatwa-online.com/deviantgroups/jamaaahattableegh/index.htm
http://www.salafipublications.com/sps/downloads/pdf/GRV020004.pdf

Ajaran menyeleweng di dalam kitab Jemaah Tabligh, Kitab Fadhilat Amal /"Fadhaail A'maal" karangan Maulana Muhammad Zakaria Kandalvi  yg mana di dalam buku ini terlalu banyak terkandung cerita-cerita dongeng yang mengfitnah Rasulullah SAW.


Versi kitab Fadhilat Amal yang dicetak oleh:
Idara Irshaad-e-Diniaat Pvt. Ltd.
Nizamuddin, No-13
Delhi, India



Di bawah tajuk Fadhaa.il Durood, p.97, Incident no (Hikayat) 35: Rasulullah (allegedly) said:
(Whoever wants something from anyone should go to his grave and supplicate to Allah for it)
Di mukasurat 109, Incident number (Hikayat) - 48, Fadhaa.il Durood/Fadhilat Salawat (Bab terakhir dalam Kitab Fadhilat Amal, Vol.I): "Sheikh Abu Khair Qattah berkata: Aku pergi ke Madinah dan tinggal di sana selama lima hari tetapi tidak mencapai kegembiraan dan kepuasan. Aku pergi ke kubur Rasulullah, Abu Bakar & Umar dan berkata, 揥ahai Pesuruh Allah, aku adalah tetamu mu pada malam ini
Reply

Use magic Report

Post time 23-2-2007 08:05 AM | Show all posts
bersambung.............


Apakah penjelasan untuk cerita-cerita dongeng dalam kitab yang di baca oleh pengikut Jemaah Tabligh ini? Adakah dongeng-dongeng seperti ini yang menyebabkan pemimpin-pemimpin ajaran sesat dengan mudah mengambil idea-idea sesat di dalam kitab Tabligh seperti ini untuk menipu orang ramai? Kerana itu tidak hairanlah kalau Abuya Ashaari juga boleh mendakwa tok gurunya berjumpa dengan Rasulullah setelah wafatnya baginda Rasulullah, iaitu bertemu baginda di dalam Kaabah secara sedar, secara jaga, secara real life & live in person, malah begitu juga dengan pengikut ajaran sesat yang lain selepas ini bolehlah mereka mendakwa perkara yang sama bersandarkan cerita dongeng Kitab Fadhilat Amal Jemaah Tabligh? Adakah Jemaah Tabligh yang mengajar semua ini?

Kalau inilah pegangan Jemaah Tabligh maka rosaklah disiplin ilmu Hadith & sumber hukum di dalam Islam.

"Bila kita tinjau bahawa setiap perkataan, perbuatan dan pengakuan dari Rasulullah s.a.w. adalah Hadis. Adalah Sunnah. Jadi, bila syeikh Suhaimi mendakwa telah bertemu dengan Rasulullah s.a.w. dan menerima aurad dari Baginda s.a.w., maka bermakna syeikh Suhaimi telah meriwayatkan sebuah hadis baru.

Begitu juga dengan Pemuda Bani Tamim (PBT) Rufaqa'. Bertemu dan berdialog dengan Ar-Rasul s.a.w. Bermakna dia juga telah meriwayatkan hadis-hadis baru.

Mari kita semak kembali disiplin ilmu hadis dalam meriwayatkan hadis. Antara syarat sebuah riwayat itu dapat diterima ialah orang yang meriwayatkan hadis itu ada kemungkinan bertemu dengan orang di atasnya."

Apa akan jadi pada agama ini jika sumber ambilan agama kita diperolehi melalui mimpi, dialog-dialog ghaib dengan wali, kasyaf dan alam ghaib?

Jika pegangan ini kita akui dalam menerima sumber kedua Islam, apa akan jadi dengan agama ini? Pegangan dan keyakinan inilah yang akan merosakkan agama dan ajarannya.

Bila ia kita akui, maka ke manakah mahu kita lempar beribu-ribu jilid kitab-kitab tulisan para tokoh hadis dalam bidang ilmu-ilmu hadis dan cabang-cabangnya? Semuanya jadi tidak berguna.. Tidak perlu dirujuk lagi kerana neraca cacat cela satu-satu hadis ditimbang dengan 'pertemuan' dengan Rasulullah s.a.w. melalui mimpi. Melalui alamat. Melalui entah apa-apa...

Bila kita tinjau bahawa setiap perkataan, perbuatan dan pengakuan dari Rasulullah s.a.w. adalah Hadis. Adalah Sunnah. Jadi, bila syeikh Suhaimi mendakwa telah bertemu dengan Rasulullah s.a.w. dan menerima aurad dari Baginda s.a.w., maka bermakna syeikh Suhaimi telah meriwayatkan hadis-hadis baru.

Begitu juga dengan Pemuda Bani Tamim (PBT) Rufaqa' alias Abuya Ashaari. Beliau mendakwa bertemu dan berdialog dengan Ar-Rasul s.a.w. Bermakna dia juga telah meriwayatkan hadis-hadis baru yang perlu dijadikan ikutan umat Islam seluruh dunia.

Mari kita semak kembali disiplin ilmu hadis dalam meriwayatkan hadis. Antara syarat sebuah riwayat itu dapat diterima ialah orang yang meriwayatkan hadis itu ada kemungkinan bertemu dengan orang di atasnya.

Contoh: A dapat hadis dari B. Di sini A ada kemungkinan dan tidak mustahil memang dapat bertemu dengan B. Contoh mudah: Mereka hidup dalam satu zaman.

Contoh mustahil bertemu ialah: Ketika A dilahirkan, B telahpun beberapa tahun meninggal dunia. Di sini sudah tentu mustahil A dapat bertemu dengan B. Jika si A mengatakan dia telah meriwayatkan hadis dari B, maka sudah tentu periwayatannya tidak dapat diterima.

Kita katakan di atas, syeikh Suhaimi didakwa telah meriwayatkan hadis. Dari siapa? Dari Rasulullah s.a.w. sendiri. Cuba kita lihat, apakah mungkin syeikh ini dapat bertemu dengan Rasulullah s.a.w.? Sudah tentu mustahil kerana ketika syeikh ini dilahirkan Baginda s.a.w. telah wafat lebih seribu tahun yang lalu. Jika kita terima kaedah ilmu hadis, maka periwayatan tentang Baginda mengajar aurad kepada syeikh Suhaimi adalah tertolak. Ia adalah hadis palsu & cerita dongeng.

Sama halnya dengan dakwaan PBT Rufaqa' bahawa beliau berdialog dengan Rasulullah s.a.w. juga tertolak. Semua ini adalah riwayat palsu yang menyesatkan. Sebabnya selepas ini tak mustahil akan muncul lagi Sheikh-Sheikh Tareqat yang mendakwa berdialog dengan Rasulullah & menerima pula hadith-hadith baru untuk kita ikut & guna pakai.
Reply

Use magic Report

Post time 23-2-2007 12:23 PM | Show all posts
Originally posted by tobby at 23-2-2007 08:05 AM
"Bila kita tinjau bahawa setiap perkataan, perbuatan dan pengakuan dari Rasulullah s.a.w. adalah Hadis. Adalah Sunnah. Jadi, bila syeikh Suhaimi mendakwa telah bertemu dengan Rasulullah s.a.w. dan menerima aurad dari Baginda s.a.w., maka bermakna syeikh Suhaimi telah meriwayatkan sebuah hadis baru.

Begitu juga dengan Pemuda Bani Tamim (PBT) Rufaqa'. Bertemu dan berdialog dengan Ar-Rasul s.a.w. Bermakna dia juga telah meriwayatkan hadis-hadis baru.

Mari kita semak kembali disiplin ilmu hadis dalam meriwayatkan hadis. Antara syarat sebuah riwayat itu dapat diterima ialah orang yang meriwayatkan hadis itu ada kemungkinan bertemu dengan orang di atasnya."

Apa akan jadi pada agama ini jika sumber ambilan agama kita diperolehi melalui mimpi, dialog-dialog ghaib dengan wali, kasyaf dan alam ghaib?

Jika pegangan ini kita akui dalam menerima sumber kedua Islam, apa akan jadi dengan agama ini? Pegangan dan keyakinan inilah yang akan merosakkan agama dan ajarannya.

Bila ia kita akui, maka ke manakah mahu kita lempar beribu-ribu jilid kitab-kitab tulisan para tokoh hadis dalam bidang ilmu-ilmu hadis dan cabang-cabangnya? Semuanya jadi tidak berguna.. Tidak perlu dirujuk lagi kerana neraca cacat cela satu-satu hadis ditimbang dengan 'pertemuan' dengan Rasulullah s.a.w. melalui mimpi. Melalui alamat. Melalui entah apa-apa...

Bila kita tinjau bahawa setiap perkataan, perbuatan dan pengakuan dari Rasulullah s.a.w. adalah Hadis. Adalah Sunnah. Jadi, bila syeikh Suhaimi mendakwa telah bertemu dengan Rasulullah s.a.w. dan menerima aurad dari Baginda s.a.w., maka bermakna syeikh Suhaimi telah meriwayatkan hadis-hadis baru.

Begitu juga dengan Pemuda Bani Tamim (PBT) Rufaqa' alias Abuya Ashaari. Beliau mendakwa bertemu dan berdialog dengan Ar-Rasul s.a.w. Bermakna dia juga telah meriwayatkan hadis-hadis baru yang perlu dijadikan ikutan umat Islam seluruh dunia.


yo bro cuba edit balik sebab berulang ulang apa yang bro copy paste tu
Reply

Use magic Report

Post time 23-2-2007 06:23 PM | Show all posts
Maaf pada sdra/i tabligh, aku mohon permisi utk menjawab tuduhan pihak salafi moden terhadap isu yaqazah yg difitnah ke atas kelompok2 ASWJ seperti anda....apapun aku tdk mengharapkan pihak salafi moden menerima pakai hujah ini, tetapi aku cuba membantu setakat yg termampu...maafkan aku jika terasa aku menjadi penganggu thread ini...

Aku yakin bahawa Maulana tabligh yg mulia berketurunan ahlulbait itu telah DIFITNAH oleh golongan2 yg suka membidaahan dan memporakperandakan perpaduan sesama islam.

---------------------------------------------


Tentang masalah yaqazah, yakni Syeikh Muhammad bin Abdullah As Suhaimi masuk dalam Kaabah, bertemu Rasulullah secara jaga (sedar) dan diijazahkan Aurad Muhammadiah. Di antara ulama-ulama yang telah membenarkan perkara-perkara yaqazah ini ialah Imam Sya'rani (Syed Abdul Wahab Sya'rani), Imam Sayuti (Syeikh Jalaluddin Al Sayuti), Syeikh Abu Hassan Al Syazali; mereka ini semuanya adalah tokoh-tokoh Ahli Sunnah Wal Jamaah. Lihat kenyataan-kenyataan mereka tentang hal ini dalam kitab-kitab mereka itu:

  • Dalam kitab Al Mizan pada muka surat 38 dan 39, Imam Sya'rani menulis:

"Hukum-hukum yang mereka (imam yang empat) keluarkan adalah bersumberkan Al Quran (Kitab Allah), sumah Nabi SAW (hadis-hadis), perkataan sahabat, imam mujtahid dan kasyaf. Kasyaf itu ialah secara bertemu langsung dengan roh Rasulullah SAW dan bertanya: "Wahai Rasulullah, adakah ini (Quran dan hadis) dari engkau atau tidak?"

b.     Dalam kitab Al Mizan juga ditulis begini :
"Syeikh Jalaluddin Al Sayuti pemah membuat pengakuan dia bertemu secara jaga dan berbual-bual dengan Rasulullah SAW sebanyak 75 kali."
"Syeikh Abu Hassan Al Syazali dan muridnya Abi Abbas Al Mursy dan selain keduanya pernah membuat pengakuan begini: "Jikalau terlindung dari kami melihat Rasulullah SAW dengan sekelip mata sahaja bukanlah kami dianggap dari orang Islam."
Itulah petikan dari kitab Al Mizan oleh Imam Sya'rani, yang terkenal di kalangan ramai ahli tasauf sebagai wali qutub.

Seperti mana yang saya tegaskan sebelum ini bahawa Aurad Muhammadiah telah diterima secara langsung oleh Asy Syeikh Muhammad bin Abdullah As Suhaimi dari Rasulullah SAW. Soal-nya, apakah logik Nabi Muhammad SAW yang telah wafat lebih 1000 tahun lalu dapat ditemui secara jaga oleh Asy Syeikh Muhammad bin Abdullah As Suhaimi yang hidup di abad ke-20 ini? Bagaimana mereka boleh berjumpa? Apakah orang yang sudah mati boleh hidup semula? Di dalam Al Quran Allah berfirman:

Terjemahan: Dan janganlah kamu mengatakan terhadap orang-orang yang gugur dijalan Allah (bahawa mereka itu) mati; bahkan (sebenarnya) mereka itu hidup, tetapi kamu tidak menyedarinya. (Al Baqarah: 154).

Melalui ayat ini Allah memberitahu bahawa orang-orang yang mati pada jalan Allah itu adalah hidup. Begitu juga, banyak hadis yang menyatakan hal yang sama. Dalam kitab Zarqoni, yakni syarah kitab Mawahibul Ladunniyah juz 5 muka surat 332, ada menukilkan hadis:

Terjemahan: Para Nabi hidup di dalam kubur mereka, sen-tiasa dalam keadaan bersembahyang. (Riwayat Baihaqi)

Kitab sahih Muslim juz 1 pada muka surat 389 pula menyebut begini:
"Sahabat Zubir mengatakan bahawa Rasulullah SAW sesudah menziarahi kubur dengan sahabat-sahabat baginda, telah mengajarkan para sahabat itu dengan ayat yang bermaksud:
Salam atas mu hai penduduk kampung mukminin dan muslimin dan kita insya-Allah akan mengikuti kamu. Kami memohon 'ajiat untuk kami dan untuk kamu.
(Hadis riwayat Musliin)

Melalui hadis ini fahamlah kita bahawa Rasulullah SAW pernah bercakap-cakap dengan ahli kubur. Apakah Rasulullah SAW bercakap dengan jasad yang sudah reput? Siapakah ahli kubur yang masih hidup itu? Mereka ialah para nabi, syuhada, auliya, ulama dan orang-orang soleh.

Imam Abusy-Syaif dalam kitab Ghautsul Ibad menulis sebuah hadis yang bermaksud begini:

Sesungguhnya sebahagian sahabat Nabi telah mendirikan se-buah bangunan (khemah) di atas sebuah kuburan yang tidak diduga bahawa itu kuburan manusia, tiba-tiba tanah tersebut ternyata adalah kubur manusia yang ketika itu sedang membaca surah Al Mulk sampai selesai. Lantas sahabat itu memberitahu-kan kejadian ini kepada Nabi, maka berkata Nabi, "Dialah (surah) yang dapat menghindarkan dan menyelamatkan dari seksa kubur."

Dalam kitab Sharhus Sudur oleh Imam As Sayuti pada muka surat 206 ada menuliskan begini:
"Imam Syafie bercerita waktu beliau di Makkah terdapat mayat seorang pemuda di pintu Makkah. Mayat itu senyum dan berkata, "Wahai Aba Said, bahawa para kekasih Allah itu hidup walaupun mereka mati dan mereka berpindah dari satu negeri ke satu negeri."
Reply

Use magic Report


ADVERTISEMENT


Post time 23-2-2007 06:25 PM | Show all posts
Dalam kitab yang sama, Imam As Sayuti menulis lagi:
Syeikh Abi Ali Arruzabari bercerita, dia masuk ke dalam lahad seorang faqir (orang yang hidupnya penuh dengan ibadah kepada Allah), maka ketika kapan bahagian kepala dibuka, kemudian diletak-kan ke tanah, tiba-tiba mata si faqir terbuka dan berkata, "Wahai Aba Ali, jangan engkau hinakan aku di hadapan Yang Menghinakan aku." Maka aku bertanya, "Wahai tuan, adakah hidup selepas mati?" "Ya, saya hidup dan setiap kekasih Allah adalah hidup. Sesungguhnya aku akan menolong engkau dengan kedudukan aku esok.

Itulah dalil-dalil yang dinyatakan oleh imam-imam muktabar tentang masih hidupnya para rasul, nabi, wali, syuhada dah solehin sesudah mati mereka. Untuk mendapat hadis-hadis yang mutawattir, sahih, masyhur lagi hasan tentang hal ini, saya anjurkan kepada saudara-saudara untuk merujuk kepada kitab AiribahulAdzkiyafi hayatil anbiya' oleh Imam Al Hafiz Jalaluddin Abdur Rahman As Sayuti.

Baiklah, sekarang kita telah mengetahui bahawa mereka itu (para kekasih Allah) masih hidup; soalnya bolehkah mereka ini ditemui? Dan diminta pertolongan daripada mereka?

Daripada kitab Al Mizan oleh Al Ariful Syomadi Wal Qutubur Rabbani Sayyid Abdul Wahab Asy Sya'rani dalam juz pertama muka surat 38 dan 39 dituliskan begini:

Hukum-hukum yang mereka (imam yang empat) keluarkan adalah bersumberkan Al Quran (Kitab Allah), sunnah Nabi SAW (hadis-hadis), perkataan sahabat, imam mujtahid dan kasyaf. Kasyaf itu ialah secara bertemu langsung dengan roh Rasulullah SAW dan bertanya, "Wahai Rasulullah, adakah ini (Quran dan hadis) dari engkau atau tidak?"

Ketahuilah bahawa pertemuan-pertemuan itu bukanlah dalam mimpi tetapi adalah secara "Yaqazah wa Musyqfahah" (jaga dan berbual). Dalam kitab Al Mizan juga pengarangnya ada menyatakan:
"Syeikh Jalaluddin As Sayuti pemah membuat pengakuan dia bertemu secara "yaqazah wa musyafahah" sebanyak 75 kali dengan Rasulullah SAW.

Kemudian Syeikh Abul Hassan Asy Syazali dan muridnya Abil Abbas Al Mursyi dan selain keduanya, pernah membuat pengakuan begini: "Jikalau terlindunglah kami dari melihat Rasulullah SAW dengan sekelip mata sahaja bukanlah kami dianggap dari orang Islam." Pertemuan secara jaga ini berlaku sesudah wafat Rasulullah SAW memandangkan Syeikh Abul Hassan bukannya hidup sezaman dengan Rasulullah SAW.
Reply

Use magic Report

Post time 23-2-2007 06:28 PM | Show all posts
Dalam kitab Hasyiah 'Ala Mukhtasyor oleh Ibnu Abi Jumrah terdapat sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari pada muka surat 205-206 yang berbunyi:

Terjemahan: Barangsiapa melihatku di dalam mimpi maka ia akan melihatku di dalam keadaanjaga. Dan syaitan tidak boleh merupa dengan rupaku.
(Riwayat Bukhari)

Para ulama sufi telah mentafsirkan hadis ini dengan menyatakan bahawa barangsiapa yang bermimpi berjumpa dengan Rasulullah SAW maka ia akan berjumpa Rasulullah SAW di dunia. Di antara mereka yang pernah berjumpa Rasulullah SAW semasa di dunia ini ialah Asy Syeikh Abu Abbas Al Mursyi, Sayyidi Ibrahim Al Matbuli, Syeikh Al Barrowi dan Syeikh Muhammad bin Abdullah As Suhaimi.

Sayidina Jaafar di dalani kitab bacaan Maulid Berzanji ada menulis bahawa:
1. Adalah rohaniah Siti Maryam dan rohaniah Asiah hadir pada malam Nabi Muhammad SAW dilahirkan.
(Memandangkan kedua-dua wanita solehah ini telah wafat beratus-ratus tahun sebelum kelahiran Rasulullah SAW, maka yang hadir itu tentulah roh mereka yang terus hidup dan bertugas walaupun jasad mereka telah wafat.)

2. Pada malam Nabi Muhammad SAW di-Israk Mikrajkan, baginda telah bertemu dengan Nabi Musa a.s. Ini diperkuatkan oleh hadis riwayat Imam Ahmad, Muslim dan Nasa'i yang ber-maksud: "Pada malam Israk aku melalui Nabi Musa a.s di Katib Ahmar, beliau berdiri sembahyang di kuburannya."

Dalam kitab-kitab yang memuat kisah Israk Mikraj Nabi Muhammad SAW, telah masyhur khabar yang mengatakan baginda telah bertemu dengan semua nabi-nabi serta bersembahyang bersama-sama mereka. Oleh itu, jikalau nabi-nabi itu hidup di dalam kubur dan masih beramal, maka kemungkinan untuk bertemu dan belajar daripada mereka adalah lojik dan munasabah. Selain daripada itu, ada ulama-ulama yang menceritakan pe-ngalaman-pengalaman mercka dalam hal ini. Dalam kitab Al Qaulul Jamilu Fi Bayani Sawais Sabil oleh Syah Waliyullah Addahlawi bin Abdul Rahim muka surat 118 dan 119 ada menu-lis begini:

"Bapa saya (penulis) Asy Syeikh Abdul Rahim juga dari segi kebatinannya pemah berhadap dan berguru terus kepada Rasulullah SAW melalui jalan rohani. Hal ini berlaku di mana pada suatu masa bapa saya pemah bertemu dengan Rasulullah SAW di dalam mimpi gembira (mimpi "mubasyarah") di mana di dalam mimpi itu Rasulul-lah SAW telah menerima bai'ahnya dan telah mengajar beliau cara-cara berzikir kalimah nafi dan isbat."

Dalam kitab yang sama, penulis itu menyatakan:
"Bapa saya juga pernah bermimpi bertemu roh imam-imam seperti. Syeikh Abu Muhammad Abdul Qadk Al Jailani, Khawajah Ma'inuddin bin Hassan Al Casyti dan Khawajah Baha'uddin Muhammad Naqsyabandi. Bapa saya bukan sahaja bertemu dengan mereka malah menerima ijazah daripada mereka."
Reply

Use magic Report

Post time 23-2-2007 06:29 PM | Show all posts
Dalam kitab Al Qashaisul Kubra, Imam As Sayuti dalam syarah Muslim oleh Imam Nawawi, menulis begini:
"Jikalau seorang berjumpa Nabi SAW (dalam mimpi atau jaga), baginda menyuruh akan sesuatu perbuatan (sunat) melarang satu larangan, menegah atau menunjukkan suatu yang baik, maka tiada khilaf ulama bahawa adalah sunat hukumnya mengamalkan perintah itu."

Di dalam kitab Al Azkar oleh Al Imam Al Hafidz Syeikhul Islam Mahyuddin Abi Zakaria Yahya bin Shariu An-Nawawi Addimasygi As Syafie tahun 631 - 676 ada menyebut-kan sebuah hadis yang diriwayatkan dari kitab At Tarmidzi dari-pada Ibnu Mas'ud r.a.:

Terjemahan: Rasulullah SAW bersabda: "Aku bertemu dengan Nabi Ibrahim SAW di malam aku di isra'kan. la ber-kata, "Wahai Muhammad, sampaikan salamku kepada umatmu dan khabarkan kepada mereka bahawa syurga itu tanahnya subur di mana air yang suci dan bersih dan sesungguhnya syurga itu lapang dan hasil tanamannya ialah:
Subhanallah, wal hamdulillah, wa illah haillallah, wallahuakbar

Berkata Tarmizi, hadis ini adalah hasan.
Reply

Use magic Report

Post time 23-2-2007 06:32 PM | Show all posts

Bila kita tinjau bahawa setiap perkataan, perbuatan dan pengakuan dari Rasulullah s.a.w. adalah Hadis. Adalah Sunnah. Jadi, bila syeikh Suhaimi mendakwa telah bertemu dengan Rasulullah s.a.w. dan menerima aurad dari Baginda s.a.w., maka bermakna syeikh Suhaimi telah meriwayatkan sebuah hadis baru.

Begitu juga dengan Pemuda Bani Tamim (PBT) Rufaqa'. Bertemu dan berdialog dengan Ar-Rasul s.a.w. Bermakna dia juga telah meriwayatkan hadis-hadis baru
.



Walau apa pun tafsiran yang JAWI buat tentang ayat Al Quran dan hadis di atas, JAWI perlu juga tahu bahawa ulama-ulama sufi ramai yang berpengalaman jumpa roh Rasulullah se-sudah wafat baginda. Imam Sayuti saja sebanyak 75 kali menga-laminya. Atas dasar itulah golongan ini meyakini yaqazah. Tapi JAWI janganlah menganggap jumpa secara yaqazah itu erti-nya wahyu belum habis atau ada hadis-hadis baru.

Mengapa sampai menyimpang begitu jauh? Mengapa ditafsirkan begitu keliru? Kerana tidak faham atau hendak mengelirukan?

Imam-imam mazhab yang empat itu, bila berjumpa roh Rasulullah mereka bertanya tentang hadis yang mereka ragu-ragu, sama ada hadis itu sahih atau dhaif, atau bertanya tentang maksud Al Quran yang tidak jelas pada mereka itu.

Dalam penulisan dan hujah saya sebelum ini, tidak pernah saya mengatakan bahawa ada ayat baru atau hadis baru yang mereka dapati dari Rasulullah SAW. Aurad Muhammadiah yang diberi pada Syeikh Muhammad As Suhaimi itu pun, semuanya adalah ayat-ayat yang dipetik dari Al Quran. Bukannya ayat-ayat baru. Bagaimana JAWI boleh mengatakan saya bermaksud wahyu belum habis dan hadis masih boleh dikeluarkan?

Begitulah huraian saya tentang soal Syeikh Muhammad As Suhaimi berjumpa Rasulullah secara jaga. Apakah alasan JAWI untuk menolaknya?

Saya terpaksa katakan bahawa kiranya JAWI kenal ulama-ulama seperti Imam Sayuti, Imam Sya'arani, dan Abu Hassan Syazali dan imam mazhab yang empat, tentu JAWI tidak berani menyanggah. Kalau menyanggah juga tentu JAWI telah terpengaruh dengan fahaman Wahabi. Fahaman Wahabi adalah bertentangan dengan faham Ahli Sunnah wal Jamaah. Dan Wahabi memang menolak hal-hal kerohanian dan kesufian. (Sila rujuk buku Iktiqad Ahli Sunnah wal Jamaah - karangan Kiyai Hj. Sirajuddin Abbas tentang penyelewengan fahaman Wahabi daripada pegangan Ahli Sunnah wal Jamaah.)

[ Last edited by  rainbows at 23-2-2007 06:34 PM ]
Reply

Use magic Report

You have to log in before you can reply Login | Register

Points Rules

 

ADVERTISEMENT


Forum Hot Topic

 

ADVERTISEMENT


 


ADVERTISEMENT
Follow Us

ADVERTISEMENT


Mobile|Archiver|Mobile*default|About Us|CariDotMy

14-6-2024 02:01 PM GMT+8 , Processed in 0.105690 second(s), 43 queries .

Powered by Discuz! X3.4

Copyright © 2001-2021, Tencent Cloud.

Quick Reply To Top Return to the list