View: 2887|Reply: 17
|
Hanya 70 ribu masuk syurga tanpa hisab
[Copy link]
|
|
Dari Imran berkata, Rasulullah shalallahu 慳laihi wa sallam bersabda, 擜kan masuk surga dari umatku 70 ribu dengan tanpa hisab |
Rate
-
1
View Rating Log
-
|
|
|
|
|
|
|
10 Sahabat yang dijanjikan Syurga
Saiyyidina Abu Bakar As Siddiq r.a.
Khalifah Pertama, Teman Setia Yang Banyak Berkorban
Saiyyidina Umar Al Khattab r.a.
Khalifah Kedua, Pintar Membezakan Antara Haq dan Batil
Saiyyidina Uthman bin Affan r.a.
Khalifah Ketiga, Keperibadian Yang Sampai Malaikat Berasa Malu
Saiyyidina Ali bin Abi Talib r.a.
Khalifah Keempat, Singa Allah Yang Dimuliakan Wajahnya Oleh Allah
Saiyyidina Talhah bin Ubaidillah r.a.
Shahid Yang Hidup
Saiyyidina Zubair bin Al Awwam r.a.
Perajurit Allah Pengiring Rasulullah
Abdul Rahman bin Auf r.a.
Orang Yang Berniaga Dengan Allah
Saiyyidina Saad bin Abi Waqas r.a.
Pelempar Panah Pertama Pada Jalan Allah
Saiyyidina Ubaidah Amir bin Al Jarrah r.a.
Orang Kepercayaan Ummat Ini
Saiyyidina Said bin Zaid r.a.
Seorang Kekasih Kepada Allah Pengasih |
Rate
-
1
View Rating Log
-
|
|
|
|
|
|
|
Dalam hadits yang lain dijelaskan bahwa 70 ribu orang yang masuk surga tanpa hisab ini yaitu orang-orang yang murni tidak pernah melakukan sedikitpun perbuatan syirik. |
|
|
|
|
|
|
|
[quote]Originally posted by eiyoei at 24-9-2007 02:17 PM
Dari Imran berkata, Rasulullah shalallahu 慳laihi wa sallam bersabda,擜kan masuk surga dari umatku 70 ribu dengan tanpa hisab |
Rate
-
1
View Rating Log
-
|
|
|
|
|
|
? This user has been deleted
|
bayi baru lahir or kanak2 belum akhil bahlil yang mati tu kena hisab ke tidak ya?? |
|
|
|
|
|
|
|
Originally posted by mnm77 at 24-9-2007 09:29 PM
Para sahabat Nabi ketika Hajjatul Wida' (Haji yang terakhir) bilangannya saja pun dah melebihi 100 ribu orang.
Benarkah semua 100 ribu sahabat nabi tu akan masuk syurga? Cuba pula bandingkan dengan hadis-hadis ni...
Bersabda Rasulullah SAWW:
"Ketika aku sedang berdiri tiba-tiba datang sekelompok orang yang kukenal. Lalu keluarlah seorang di antara kami dan berkata, "Mari" . Kutanya, "Kemana?" Jawabnya, "Ke neraka, demi Allah". "Apa kesalahan mereka?" Tanyaku. "Mereka telah murtad setelahmu dan berbdik dari kebenaran, dan kuperhatikan tiada yang tersisa melainkan (sedikit sekali yang) seperti sekelompok unta yang tersisih", jawabnya.11
Rasulullah SAWW bersabda:
"Aku akan mendahului kalian di telaga haudh. Siapa yang berlalu dariku dia akan minum dan siapa yang telah minum tidak akan dahaga selama-lamanya. Kelak ada sekelompok orang yang kukenal dan mereka juga mengenalku datang kepadaku; kemudian mereka dipisahkan dariku. Aku akan berkata: sahabatku, sahabatku. Lalu dijawab: engkau tidak tahu apa yang telah mereka lakukan setelah ketiadaanmu. Dan aku pun berkata: Enyahlah, enyahlah mereka yang telah berubah setelah ketiadaanku" .
Orang yang merenungkan makna hadis-hadis seperti ini yang diriwayatkan sendiri oleh ulama Ahlu Sunnah Wal Jamaah dalam berbagai kitab shahih mereka, tidak akan ragu-ragu lagi untuk mengambil kesimpulan bahwa kebanyakan sahabat telah berubah bahkan telah berbalik setelah wafatnya Nabi SAWW; melainkan segelintir kecil saja yang diibaratkan oleh Nabi seperti sekelompok unta yang tersisih. Hadis ini tidak dapat ditafsirkan bahwa ia ditujukan untuk golongan orang-orang munafik, mengingat nas yang berkata: sahabatku, sahabatku. Dan ia juga adalah tafsir atau realisasi dari ayat-ayat AlQuran yang menyebutkan tentang sikap mereka yang berbalik sehingga diancam oleh Allah dengan api neraka, seperti yang telah disentuh di atas. |
|
|
|
|
|
|
|
Reply #8 Gravedigger's post
|
|
|
|
|
|
|
Originally posted by Gravedigger at 24-9-2007 11:50 PM
Orang yang merenungkan makna hadis-hadis sepertiini yang diriwayatkan sendiri oleh ulama Ahlu Sunnah Wal Jamaah dalamberbagai kitab shahih mereka, tidak akan ragu-ragu lagi untuk mengambilkesimpulan bahwa kebanyakan sahabat telah berubah bahkan telah berbaliksetelah wafatnya Nabi SAWW; melainkan segelintir kecil saja yangdiibaratkan oleh Nabi seperti sekelompok unta yang tersisih
Assalamualaikum Bro Grave,
Adalah tidak benar menyatakan hadith tersebut bermaksud kebanyakan sahabat Nabi (RadhiAllahu 'Anhum) telah berbalik (murtad) setelah kewafatan Nabi, dan siapakah Ulama Ahlu Sunnah Wal Jamaah yang menyatakan demikian? Yang menafsir sedemikian adalah golongan Syiah. Sedangkan begitu banyak hadith yang menyatakan tentang kelebihan sahabat2 Nabi menunjukkan keutamaan mereka.
Tafsiran sebenarnya adalah terbalik dari apa yang bro sampaikan, iaitu hanya segelintir kecil sahaja yang murtad. Sila renungilah hadith2 Nabi ini pula:
1) Ikutilah Abu Bakr dan Umar di kala daku tidak bersama kalian lagi
2) Persamaan yang ada pada diri para sahabat adalah seumpamabintang-bintang (sebagai panduan). Barangsiapa mengikuti mereka,mereka akan dipimpin (di jalan yang lurus)
3) Persamaan yang ada pada para sahabatku (di kalangan manusia) adalahibarat persamaan garam alam makanan. Tidak ada kelazatan di dalammakanan tanpa garam.
4) Berwaspadalah (dari menggerakkan lidahmu) dari memburukkan nama para sahabatku.Janganlah menjadikan mereka sebagai sasaran fitnahmu. Sesiapa yangmencintai mereka kerana kasih-sayangnya untukku dan sesiapa yang beririhati terhadap mereka, bermakna dengki kepadaku. Begitu jua sesiapa yangbenci kepada mereka dengan tersendirinya mereka benci akan ku dansesiapa yang membenci akan daku bermakna dia membenci Allah. Dan Allahdengan cepat meragut nyawa orang yang membenciNya
5) Jangan sesekali mencaci para sahabatku.Jika seseorang dari kamu (orang2 yang datang sesudah para sahabat)telah membelanjakan emas (sebagai sedekah) yang ganjarannya samaseperti seberat Gunung Uhud, namun, kalian tidak boleh mendapatganjaran menyamai dengan apa yang diperolehi dari sahabatku yang hanyamembelanjakan satau atau setengah Mudd dari biji-bijian (1 Mudd = 13/4paun)
6) Ke atas orang yang mencercai sahabatku, sesungguhnyaia akan mendapat kutukan dari Allah, para malaikat serta dari sekelianmanusia yang ada di bumi ini. Solatnyanya samada yang fardhu atau yang nafil tidak akan diterima oleh Allah.
7) Selepas para2 nabi, Allah telah mengutamakan para2 sahabatku meliputisegala ciptaanNya. Sekali lagi ia lebih mengutamakan empat dari parasahabat2ku melebihi dari para sahabatku yang lain. Mereka ialah:
1. Abu Bakr
2. Umar
3. Uthman
4. Ali
8) Sahl bin Abdullah berkata: Mereka yang tidak menghormati para2 sahabatku sebenarnya tidak percaya kepada Rasulullah (SAW)
Semoga Allah beri hidayah kepada kita semua. Semoga Allah beri perlindungan kepada kita semua.
[ Last edited by mnm77 at 25-9-2007 06:37 AM ] |
Rate
-
1
View Rating Log
-
|
|
|
|
|
|
|
Originally posted by paes at 24-9-2007 03:05 PM
Saiyyidina Abu Bakar As Siddiq r.a.
Khalifah Pertama, Teman Setia Yang Banyak Berkorban
Saiyyidina Umar Al Khattab r.a.
Khalifah Kedua, Pintar Membezakan Antara Haq dan Batin
...
Baginda Rasulullah s.a.w ialah sebagaimana hadis berikut :
عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ حُمَيْدٍ عَنْ أَبِيهِ أَنَّ سَعِيدَ بْنَ زَيْدٍ حَدَّثَهُ فِي نَفَرٍ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ عَشَرَةٌ فِي الْجَنَّةِ أَبُو بَكْرٍ فِي الْجَنَّةِ وَعُمَرُ فِي الْجَنَّةِ وَعُثْمَانُ وَعَلِيٌّ وَالزُّبَيْرُ وَطَلْحَةُ وَعَبْدُ الرَّحْمَنِ وَأَبُو عُبَيْدَةَ وَسَعْدُ بْنُ أَبِي وَقَّاصٍ قَالَ فَعَدَّ هَؤُلَاءِ التِّسْعَةَ وَسَكَتَ عَنِ الْعَاشِرِ فَقَالَ الْقَوْمُ نَنْشُدُكَ اللَّهَ يَا أَبَا الْأَعْوَرِ مَنِ الْعَاشِرُ قَالَ نَشَدْتُمُونِي بِاللَّهِ أَبُو الْأَعْوَرِ فِي الْجَنَّةِ قَالَ أَبُو عِيسَى أَبُو الْأَعْوَرِ هُوَ سَعِيدُ بْنُ زَيْدِ بْنِ عَمْرِو
Ertinya : |
Rate
-
1
View Rating Log
-
|
|
|
|
|
|
|
Benar sekali yang dikatakan bro mnm dan eiyoei tuu. Tuu lah akibatnya jika mengambil hadits tidak mengerti sanad. Padahal para ulama telah menjelaskan Agama itu adalah sanad. Jika tidak ada sanad maka setiap orang bisa berkata seenaknya ajee. Dan orang-orang syiah ini adalah terkenal pembohong dari dulu kala, dan berbohong adalah aqidah mereka (Taqiyyah). Dah banyak diriwayatkan beberapa orang syiah zindiq yang tertangkap dan ketika akan di eksekusi mereke katakan:"Aku telah palsukan sebanyak 15000 hadits. Didalamnya aku haramkan apa yang di halalkan Allah dan aku halalkan apa yang telah di haramkan". Maka kita seharusnya lebih berhati-hati dalam menukil hadits, dan sebelumnya kita teliti dulu pendapat para ahli hadits dari para ulama-ulama salaf tentang ke sahan hadits itu dipakai sebagai hujjah.
Jika si grave niiii ana dah faham dia ini rafidhah. |
|
|
|
|
|
|
|
Assalamualaikum smua,
Mungkinkah yg dimaksudkan 70 ribu itu adalah dr golongan 'Ikhwan'.
-maaf. Hanya bertanya-.
sekian Wassalam. |
|
|
|
|
|
|
|
Originally posted by mnm77 at 25-9-2007 06:24 AM
Assalamualaikum Bro Grave,
Adalah tidak benar menyatakan hadith tersebut bermaksud kebanyakan sahabat Nabi (RadhiAllahu 'Anhum) telah berbalik (murtad) setelah kewafatan Nabi, dan siapakah ...
Wa'alaikumsalam wrbh. bro,
Sememangnya sudah dijangkakan bahawa setiap kali dikemukakan persoalan-persoalan yang berhubung dengan kehidupan para sahabat nabi maka timbullah berbagai pandangan dan pendapat yang saling bertentangan. Nah...maka jadilah ia sebagai isu-isu yang boleh dipolitikkan. Setiap golongan pastinya akan mengemukakan dalil-dalil mereka untuk menyokong pendirian masing-masing. Maka dari situ jugalah bolehdiketahui bagaimana sikap dan keyakinan terhadap pegangan yang selama ini mereka dianuti. Cuba kita lihat dulu dimanakah kita berada.
Golongan pertama adalah yang menerima sahabat2 semuanya sebagai golongan manusia yang suci dan seolah-olah maksum tanpa berbuat dosa lantaran jika ada kritikan-kritikan yang dilakukan terhadap mereka pastinya menerima kecaman dan tuduhan terhadap orang yang melakukan kritikan tersebut.
Golongan kedua adalah mereka yang menganggap sahabat2 nabi cuma manusia biasa malah telah melakukan banyak kesalahan-kesalahan dan kerosakan terhadap Islam itu sendiri. Malah golongan ini memerangi semua sahabat nabi dan pernah berlaku dalam pertikaian antara Imam Ali AS dengan Muawiyah dimana golongan ini mengkafirkan semua sahabat-sahabat nabi SAAW.
Golongan ketiga pula adalah menganggap sahabat nabi juga sebagai manusia biasa yang ada melakukan kebaikan dan kejahatan. Justeru maka bolehlah dinilai dari sejarah yang telahpun tercatat dimana mereka boleh dinilai dari perlakuan mereka semasa dan sesudah hayat Rasulullah SAAW. Maka kita bolehlah memilih antara mereka-mereka yang benar-benar berada di atas landasan kebenaran.
Lantaran jika saya mengemukakan hadis-hadis yang agak negatif terhadap golongan sahabat maka sudah dijangkakan ada pula yang akan mempertikaikannya. Mungkinkah agak sukar untuk menerima sesuatu yang baru serta takut untuk menerima kenyataan ini?? |
|
|
|
|
|
|
|
Sebenarnya saya ingin sekali nak membahaskan tentang hadis-hadis yang bro kemukakan itu. Ia lebih bersifathadis-hadis yang dipolitikkan. Mungkin takut nanti mod akan mengalihkannya pulak ke board mazhab nanti. Hadis-hadis tersebut banyak kelemahan-kelemahannya kalau nak di bincangkan secara panjang lebar. Hadis-hadis popular dalam Jemaah Tabligh seperti "sahabat-sahabat ku umpama bintang dilangit....." itu pun ada dikalangan ulama-ulama Ahli Sunnah sendiri yang mempertikaikannya. Kalau berminat mungkin kita boleh membincangkannya lagi.
Begitu juga seperti hadis 10 sahabat yang dijamin masuk syurga. Ia lebih bersifat politik dan dari sanadnya juga ada yang meragukan...belum lagi kalau nak melihat dari sudut pemikiran akal. Mana mungkin seorang kanak-kanak berumur 8 tahun meriwayatkan hadis tersebut jika dikaji dari rangkaian penyampainya. Memang banyak ruang untuk mempertikaikannya dari segala sudut.
Takperlah...hari dah malam dan kena tidur sikit sebelum sahur nanti. OK sebagai penutup malam ini cuba pula renungkan kisah para sahabat ini mengikut sejarah yang pernah mereka lalui. Ada banyak yang dituliskan dalam kitab-kitab Ahli Sunnah sendiri.
Ibnu Hajar menulis di dalam Fathu'l-Bari, jilid X. ms 30 bahawa Abu Talha Zaid bin Sahl telah menyediakan pesta minum arak dirumahnya dan mempelawa 10 orang. Kesemua mereka minum arak dan Abu Bakar membacakan syair memperingati beberapa orang Musyrik yang telah terbunuh di peperangan Badr. Nama-nama mereka yang berpesta-pesta minum arak tersebut adalah....
1. Abu Bakr Bin Abi Qahafa
2. Umar Ibn Khattab
3. Abu Ubaida Jarra
4. Ubai Bin Ka'ab
5. Sahl Bin Baiza
6. Abu Ayub Ansari
7. Abu Talha (the host)
8. Abu Dajjana Samak Bin Kharsa
9. Abu Bakr Bin Shaghuis
10. Anas Bin Malik yang berusia 18 tahun pada masa itu dan yang mensajikan arak.
Ini berlaku walaupun setelah ayat pada pengharaman arak diwahyukan, sebahagian muslim yang dikatakan sahabat itu masih terus meminumnya.
Terpulanglah kalau tak mahu nak mempercayainya!
[ Last edited by Gravedigger at 27-9-2007 01:59 AM ] |
|
|
|
|
|
|
|
Originally posted by Gravedigger at 27-9-2007 01:55 AM
Ibnu Hajar menulis di dalam Fathu'l-Bari, jilidX. ms 30 bahawa Abu Talha Zaid bin Sahl telah menyediakan pesta minumarak dirumahnya dan mempelawa 10 orang. Kesemua mereka minum arak dan Abu Bakar membacakan syair memperingati beberapa orang Musyrik yang telah terbunuh di peperangan Badr
Ini berlaku walaupun setelah ayat pada pengharaman arak diwahyukan, sebahagian muslim yang dikatakan sahabat itu masih terus meminumnya.
Terpulanglah kalau tak mahu nak mempercayainya!
Kalau bro percaya kisah itu sahih, boleh bro bagitau bila ayat mengenai pengharaman arak diturunkan? Adakah ia sebelum perang Badr, di mana umat Islam pada ketika itu hanya dalam ratusan bilangannya.
Adakah itu hadith? Boleh beri sanad2 perawinya untuk diselidik kesahihan?
Ayat-ayat berkaitan pengharaman arak:
Mereka bertanya kepadamu (Wahai Muhammad) mengenai arak dan judi. Katakanlah: 揚ada keduanya ada dosa besar dan ada pula beberapa manfaat bagi manusia tetapi dosa keduanya lebih besar daripada manfaatnya dan mereka bertanya pula kepadamu: Apakah yang mereka akan belanjakan (dermakan)? Katakanlah: 揇ermakanlah - apa-apa) yang berlebih darikeperluan (kamu). Demikianlah Allah menerangkan kepada kamu ayat-ayatNya (keterangan-keterangan hukumNya) supaya kamu berfikir
(Surah Al-Baqarah, Ayat 219)
Wahai orang-orang yang beriman! Bahawa sesungguhnya arak, dan judi, dan pemujaan berhala, dan mengundi nasib dengan batang-batang anak panah, adalah (semuanya) kotor (keji) dari perbuatan Syaitan. Oleh itu hendaklah kamu menjauhinya supaya kamu berjaya.
(Surah Al-Maaidah, Ayat 90)
Kedua-dua ayat di atas adalah ayat Madani, selepas Hijrah. Perang Badr berlaku sebelum Hijrah dan sebelum pengharaman arak (betulkan saya kalau saya salah)
Kisah itu sangat boleh dipertikaikan, takkanlah setelah lama perang Badr berlaku baru nak memperingati nama2 musyrik yang terbunuh?
Hadis-hadis popular dalam Jemaah Tabligh seperti"sahabat-sahabat ku umpama bintang dilangit....." itu pun adadikalangan ulama-ulama Ahli Sunnah sendiri yang mempertikaikannya
Yang ni benar ada yang mempertikainya, tetapi yang mempertikainya hanya amat sedikit berbanding Muhaddithin yang menyatakan hadith tersebut bertaraf HASAN sahih (soundly authentic).
1. The learned Muhaddith and Shaafi抏e Faqih (jurist), Hafiz ibn Hajar al-Haytami [ra] has classified this Hadith as Hasan (soundly authentic). (see Tuhfatul Akhyaar of Ml. Abdul-Hayy Laknawi pg.63)
2. Imaam Saghaani [ra] has also classified it as Hasan. (Ibid pg.54; Sharhu Teebi alaa Mishkaat)
3. Allaamah Qaasim ibn Qutloobugha [ra] |
|
|
|
|
|
|
|
Akan tertutuplah mata hati sesiapa yg menghina para sahabat RSAW dari melihat kebenaran yg SATU. Kerana RSAW sudah berpesan dan berwasiat bahwa para sahabat-sahabatnya adalah kecintaan hatinya, maka sesiapa yang menghina para sahabatnya akan ditimpa kecelakaan di dunia dan diakhirat.
Di dunia, tertutup pintu hatinya untuk memahami KEBENARAN lalu tersesat dlm kesombongan hati sendiri dan membenci KEBENARAN.
Di akhirat, balasan Allah SWT menanti mereka dengan azab yg maha pedih.
Wallahualam. |
|
|
|
|
|
|
|
Originally posted by mnm77 at 27-9-2007 07:14 AM
Kalau bro percaya kisah itu sahih, boleh bro bagitau bila ayat mengenai pengharaman arak diturunkan? Adakah ia sebelum perang Badr, di mana umat Islam pada ketika itu hanya dalam ratusan bilangannya.
Adakah itu hadith? Boleh beri sanad2 perawinya untuk diselidik kesahihan?
Sorry bro lambat reply sb sibuk sekarang ni banyak projek. 2 org pekerja indon gue pun dah bercuti balik indon. So sebagai response......
Inilah fakta-fakta yang berkaitan tentang sahabat yang minum arak dari ulama-ulama ASWJ sendiri.
Muhammad Bin Isma抜l Bukhari di dalam Sahih (mengulas pada Ayat-e-Khamr, 揳yat mengenai arak |
|
|
|
|
|
|
| |
|