Populer selaku salah satu tokoh analis teknikal, kesuksesan Joe DiNapoli tidak diraih dengan metode yang gampang. Ikuti ekspedisi karir serta sebagian panduan yang dapat ditiru dari DiNapoli berikut ini. Joe DiNapoli merupakan seseorang trader forex handal sekalian penulis serta pembicara yang telah melanglang buana. Dia telah berkecimpung di pasar finansial sepanjang lebih dari 40 tahun. Si trader pensiunan ini sempat mengatakan kalau dia gemar trading di pasar futures. Tidak hanya forex, trader yang dijuluki selaku" The Godfather of Fibonacci" ini pula menggemari trading saham, indeks saham, serta komoditas. Karier trading alumni Universitas Massachusetts ini terus menjadi gemilang di tahun 1986 kala dia jadi pembicara di suatu kegiatan besar berjudul" Las Vegas Futures Symposium International". Kegiatan yang dihadiri oleh ratusan trader di segala dunia itu pula memperkenalkan sederet pembicara kawakan lain semacam Jake Bernstein serta Larry Williams. Sepenuhnya, ayo intip cerita berhasil Joe DiNapoli pada postingan di dasar ini. Joe DiNapoli, Trader Berhasil Bersertifikat Analis Teknikal
Tahun 1986 jadi tahun yang memiliki untuk Joe DiNapoli. Alasannya, sehabis mendatangi kegiatan besar di Las Vegas, dia menemukan reaksi yang luar biasa dari para audiens. Mereka apalagi rela antre semenjak jam 5 pagi demi mendatangi kegiatan tersebut. Semenjak dikala itu, Joe DiNapoli ketagihan jadi pembicara. Dia giat mengisi bermacam workshop serta seminar trading. DiNapoli pula mulai menulis novel serta meningkatkan penanda sendiri buat menolong trader- trader yang berguru padanya. Bukunya yang bertajuk Trading with DiNapoli Levels, laku keras serta diterjemahkan ke bermacam bahasa. Dalam novel tersebut, Joe DiNapoli menuliskan secara rinci tentang pemikirannya terhadap analisis teknikal yang dapat menolong trader meningkatkan market timing guna mencari titik entry sangat sempurna. Joe DiNapoli merupakan salah satu trader berhasil yang bergelar CTA( Certified Technical Analyst) ataupun sertifikasi selaku analis teknikal. Dia sudah mengarungi bermacam daratan buat mengajar trading, mulai dari Amerika Serikat, Eropa, Asia, Timur Tengah, sampai Afrika Selatan. Joe DiNapoli Mengajar ke Bermacam Negara Saat sebelum merasakan nikmatnya kesuksesan dikala ini, Joe DiNapoli sempat kesusahan dikala merintis karier selaku trader full- time. Tidak terdapat permasalahan apa juga pada setup tradingnya, namun keterbatasan teknologi dikala itu buatnya tidak dapat trading dengan modal rendah serta eksekusi luar biasa kilat semacam dikala ini.
" Di era itu, aku kerap mengalami bermacam permasalahan. Aku wajib merasakan rugi 15- 35 persen cuma buat membayar spread. Sangat seram. Kala Kamu hendak sell, broker hendak balas bertanya( dijual) ke siapa? Betapa sulitnya trading di masa- masa itu hingga Kamu kesimpulannya wajib membayar lagi cuma buat menutup posisi," kenangnya.
Stratgi Trading Joe DiNapoli Joe DiNapoli sempat mengatakan strategi trading yang digunakannya, ialah dengan mencampurkan penanda lagging serta leading. Kuncinya, penanda lagging digunakan buat memastikan arah trend, sedangkan penanda leading buat mencari posisi trading. Penanda lagging yang digunakan oleh Joe DiNapoli merupakan MACD( Moving Average Convergence Divergence) serta Stochastic. Dia kemudian meningkatkan DMA( Displaced Moving Average) dengan setting 3x3, 7x5, 25x5, serta jadi ramuan khas dari strategi tradingnya hingga dikala ini Pelaksanaan DMA Cocok Strategi Joe DiNapoli Setting 3x4, 7x5, 25x5 pada DMA semacam di atas pada dasarnya merupakan Sederhana Moving Average dari harga penutupan dengan digit kedua diatur angka yang ter- displaced. Sehabis menciptakan arah trend, Joe DiNapoli setelah itu melaksanakan analisis Fibonacci buat mencari posisi entry.
Baca Selanjutnya...
|