|
|
Sumber : http://www.oktomagazine.com/oktolifestyle/health/1334/jika.keracunan.kopi
Jika mendengar kata ‘ngopi’, apa yang ada di benak Anda? Bisa dipastikan terkait dari suasana santai, nongkrong, bersama teman-teman, tempat ngopi yang nyaman, aroma kopi dan pastilah secangkir kopi panas.
Dari deretan daftar menu sebuah kedai kopi atau kerennya disebut coffee shop, Anda diajak untuk memilih kopi mana yang ingin Anda nikmati sembari menemani suasana santai bersama teman-teman. Bagi pecinta kopi sejati, pilihannya bisa saja jatuh kepada espresso. Kopi yang disajikan dengan gaya Italia ini memiliki keunikan tersendiri, mulai dari ukuran cangkirnya yang hanya 60 ml dengan diisi kopi hanya setengahnya hingga after taste yang ditinggalkan di dalam mulut.
Tapi pernahkah Anda batal menikmati suasana kongkow yang asik karena tiba-tiba jantung Anda berdebar lebih cepat, keringat dingin di tangan, badan lemas dan pusing setelah meminum kopi yang sudah Anda pesan? Parahnya adalah Anda kehilangan konsentrasi dan tidak bisa mengikuti obrolan bahakan diskusi yang sedang hangat berlangsung, sayang sekali bukan?
Jika Anda mengalami hal-hal seperti yang disebut di atas, dapat dipastikan Anda sedang mengalami keracunan kopi atau lebih tepatnya keracunan kafein. “Daya tahan tubuh seseorang berbeda-beda. Dibutu*kan kondisi tubuh yang fit ketika akan minum kopi. Espresso atau risretto adalah kopi yang disajikan tanpa tambahan susu, pure kopi. Dan biasanya yang digunakan jenis kopinya adalah Robusta yang pekat,” ujar Ignatius Boy, ahli kopi dari PT Quintino’s Djava, sponsor dan penyedia coffee bean untuk acara Obrolan Tentang Kopi di Trimar Café (19/2/2012) “Jangan panik ketika Anda mengalami keracunan kopi. Cukup dengan minum susu segar sebanyak 200 ml atau air putih 600 ml, bisa menetralisir kandungan kafein yang telah terserap dalam tubuh,” jelas Boy.
Air dan susu segar dapat memperlancar metabolisme tubuh. Kafein dapat cepat diurai dan dikeluarkan melalui saluran kemih. “Asalkan sudah bisa buang air kecil, maka dapat dipastikan metabolisme tubuh kembali netral dan berangsur kembali normal” ujar Boy, yang telah mendalami dunia kopi sejak tahun 2002 ini.
Kafein sebenarnya bukan hanya pada kopi saja, tetapi pada teh, cokelat dan minuman suplemen penambah energi. Tetapi kandungan terbesarnya memang pada kopi (black coffee, espresso dan risretto), yaitu 75 – 100 mg per cangkirnya. Sedangkan menurut dr Idama Oppusunggu dari Departemen Medical Check Up Rumah Sakit Siloam Hospital (hazaelconstantine.wordpress.com), mengatakan bahwa dalam satu hari disarankan mengkonsumsi kafein tidak lebih dari 300 mg.
Selain efek spontan jika terjadi keracunan kafein, ada juga gejala yang harus disikapi dan bisa disebut dengan keracunan kafein yaitu gejala sakit kepala, otot tegang, tidak bisa tidur serta rasa panik. Gejala tersebut bisa terjadi 12 hingga 24 jam setelah mengonsumsi kafein, bahkan bisa berlanjut hingga 48 jam.
Sedikit fakta mengenai kafein adalah kafein bekerja pada sistem saraf pusat, otot (termasuk otot jantung), dan ginjal. Pengaruh pada sistem saraf pusat terutama pada pusat-pusat yang lebih tinggi menghasilkan peningkatan aktivitas mental, dan tetap terjaga atau bangun. Kafein meningkatkan kinerja dan hasil kerja otot, merangsang pusat pernapasan, meningkatkan kecepatan dan kedalaman napas. Kafein juga dapat mengakibatkan ketagihan ringan.
Jadi jika ada anggapan bahwa kopi menyebabkan sulit tidur, bisa jadi Anda sedang keracunan kafein. Jangan ‘menyalahkan’ kopinya, segeralah menetralisir kandungan kafein di tubuh Anda dengan minum air putih sebanyak-banyaknya atau susu segar. Selamat ngopi!
Link :
http://www.oktomagazine.com/oktolifestyle/health/1334/jika.keracunan.kopi |
|
Post time 20-2-2012 03:36 PM
变色卡
