simplelife This user has been deleted
|
Satu lagi kisah mengenai kezuhudan Saiditina Fatimah:
Rasulullah saww pernah bersabda kepada Sayyidah Fatimah as, "Putriku! Ayahmu dan suamimu bukanlah orang yang miskin. Allah SWT telah memberikan kepadaku semua tanah yang mengandung emas dan perak, tetapi aku memilih sesuatu yang abadi disisi Allah swt. Putriku! Aku berkata seperti ini supaya kamu tahu bahwa ayahmu mengetahui hakekat dunia . Ketahuilah bahwa kamu juga akan berpaling dari dunia".
Sebelum memasuki pembahasan tentang kezuhudan Sayyidah Fatimah as dalam menjalani kehidupan, kita harus mengetahui terlebih dahulu makna kezuhudan itu sendiri. Makna kezuhudan dalam Alquran adalah sebagai berikut, "Supaya kalian tidak berduka cita terhadap apa yang luput dari kalian dan tidak terlalu gembira terhadap apa yang diberikan-Nya kepada kalian."
Sayyidah Fatimah as adalah seorang wanita yang sangat sederhana dan sama sekali tidak tertarik dengan keindahan dunia. Beliau selalu mencari keridhaan Allah swt karena keridhaan-Nya merupakan kenikmatan yang paling tinggi. Bentuk kerelaan Allah swt untuk hamba-hamba-Nya bukanlah dunia yang hina dan fana ini, akan tetapi alam akhirat yang mulia dan abadi. Sebagaimana Allah swt dalam surat Al-Anfal 67 berfirman, "Kamu menghendaki harta benda duniawi sedangkan Allah swt menghendaki (pahala) akhirat (untukmu)."
Waktu Sayyidah Fatimah as banyak digunakan untuk mendekatkan diri kepada Allah swt. Beliau sama sekali tidak menyibukkan dirinya untuk kepentingan dunia karena cinta terhadap dunia merupakan penghalang untuk sampai ke tujuan yang mulia.
Keindahan dan kesenangan dunia bersifat sementara, akan tetapi sangat disayangkan banyak manusia yang tertipu ketika melihatnya. Mereka tidak sadar bahwa ada alam yang lebih indah dan lebih menyenangkan dibanding dunia.
Oleh karena itu Sayyidah Fatimah as memilih alam akhirat karena hakekat kebahagiaan dan kehidupan ada di alam tersebut. Beliau menjalani kehidupannya dengan penuh kesederhanaan dan tidak perduli dengan keindahan dunia. Selain itu Sayyidah Fatimah selalu ridha dengan keadaannya. Beliau sama sekali tidak pernah mengeluh kepada siapapun dalam urusan dunia. Kehidupan Sayyidah Fatimah as adalah sebuah kehidupan yang jauh dari kemewahan. Kesederhanaannya bukan karena beliau miskin namun disebabkan oleh puncak pengetahuan (makrifat) dan kekayaan spiritual beliau.
Bukti terbaik bahwa Sayyidah Fatimah as hidup dalam kesederhanaan adalah ketika beliau memiliki tanah Fadak. Tanah Fadak adalah tanah yang sangat subur karena tanah ini bisa menghasilkan gandum yang sangat banyak sehingga kebutu*an semua penduduk Madinah terpenuhi dengannya. Setelah Allah swt menyuruh Rasulullah saww memberikan tanah Fadak kepada Sayyidah Fatimah as, semua keuntungan hasilnya ada di tangan Sayyidah Fatimah as. Namun penghasilan yang banyak ini tidak merubah kesederhanaan beliau dalam menjalani kehidupan. Semua penghasilan tanah Fadak beliau infakkan kepada masyarakat. Hal ini beliau lakukan hanya demi mencari keridhaan Allah swt. Dari sini kita bisa mengambil kesimpulan bahwa kesederhanaan Sayyidah Fatimah as bukan karena keterpaksaan dan kemiskinan tetapi karena kecintaan beliau kepada Allah swt.
Kesederhanaan dan ketidakcintaan terhadap dunia adalah suatu hal yang dicontohkan oleh para Nabi dan Imam as. Tidak ada satupun dari mereka memiliki rasa cinta terhadap dunia seperti yang kita lihat dalam sejarah kehidupan mereka. Kezuhudan Sayyidah Fatimah as adalah salah satu pelajaran yang didapatkan dari ayahnya.
Rasulullah saww pernah bersabda kepada Sayyidah Fatimah as, "Putriku! Ayahmu dan suamimu bukanlah orang yang miskin. Allah SWT telah memberikan kepadaku semua tanah yang mengandung emas dan perak, tetapi aku memilih sesuatu yang abadi disisi Allah swt. Putriku! Aku berkata seperti ini supaya kamu tahu bahwa ayahmu mengetahui hakekat dunia. Ketahuilah bahwa kamu juga akan berpaling dari dunia."
Contoh ajaran Nabi saww kepada Sayyidah Fatimah as bisa kita lihat dalam riwayat berikut ini. Rasulullah sudah terbiasa ketika hendak pergi atau pulang dari bepergian harus menemui putri tercintanya terlebih dahulu. Suatu hari untuk menyambut kedatangan ayah dan suaminya, Sayyidah Fatimah as memakai gelang dari perak dan anting-anting serta kalung. Beliau juga menghias rumahnya dengan memasang gorden yang berwarna warni. Seperti biasa, ketika datang dari bepergian, Rasulullah terlebih dahulu datang ke rumah Fatimah. Namun setelah beristirahat sebentar, Rasulullah keluar dari rumah putrinya dan menuju masjid.
Melihat raut wajah ayahnya yang tidak seperti biasa, Sayyidah Fatimah as menyadari sebabnya. Pada saat itu juga ia membuka gorden dan perhiasannya lalu mengirimkannya kepada Rasulullah saww yang pada saat itu berada di masjid. Sayyidah Fatimah as juga mengirim salam kepada ayahnya dan berpesan supaya barang-barang ini digunakan di jalan Allah. Rasulullah mengambil barang barang itu dan berkata "Ayahmu adalah tebusanmu, ayahmu adalah tebusanmu! Keluarga Muhammad perlu apa dengan dunia? Mereka bukan diciptakan untuk dunia, akan tetapi mereka diciptakan untuk akhirat, walaupun semua yang ada di dunia diciptakan karena mereka .Seandainya dunia itu memiliki nilai sebesar sayap nyamuk disisi Allah, maka tidak seorangpun dari kafir akan meminumnya." Setelah itu Rasulullah berdiri lalu menuju rumah Fatimah as.
Riwayat diatas selain menunjukkan ketegasan Rasulullah saww juga menunjukkan ketidak cintaan Sayyidah Fatimah as terhadap dunia, karena tanpa ada rasa berat hati beliau menginfakkan barang-barangnya di jalan Allah.
Diriwayat lain juga dikatakan, suatu hari Salman Al-Farsi melihat Sayyidah Fatimah as -memakai cadar yang sederhana, penuh jahitan dan terbuat dari kulit pohon kurma- hendak pergi menjenguk ayahnya. Salman sangat terkejut dan sambil menangis ia berkata, "Kami sangat bersedih! Putri putri raja Persia dan Romawi duduk di atas kursi-kursi yang terbuat dari emas dan memakai pakaian yang terbuat dari sutra tetapi putri Muhammad saww memakai cadar yang sangat sederhana dan memiliki dua belas jahitan."
Ketika Sayyidah Fatimah as sampai ke rumah ayahnya, beliau mengatakan, "Wahai Rasulullah! Salman sangat heran dengan kesederhanaan pakaianku. Demi Allah, selama lima tahun karpet rumah kami dari kulit kambing yang ketika siang hari unta-unta memakan rumput diatas karpet itu dan pada malam hari kami tidur diatas karpet itu. Bantal kami juga dari kulit yang diisi dengan kulit pohon kurma". Ketika itu Rasulullah bersabda kepada Salman, "Sesungguhnya putriku berada di barisan terdepan orang-orang yang menuju Allah swt."
Sekarang kita dapat melihat betapa zuhudnya Sayyidah Fatimah as. Ketika kita menjadikan Sayyidah Fatimah as sebagai panutan maka konsekuensinya kita harus meniru beliau. Dan salah satu contoh yang bisa kita ambil dari beliau adalah kezuhudannya dalam menjalani kehidupan.
Sebetulnya tidaklah sulit untuk menjadi orang yang zuhud ketika kita mengetahui bahwa sebenarnya segala sesuatu yang diberikan kepada kita oleh Allah swt adalah sebuah amanat, sehingga dengan senang hati dan tanpa rasa keberatan sedikit pun kita akan menginfakkannya kepada orang yang membutu*kan. Selain itu kita juga tidak akan terlalu bergembira dengan apa yang Allah SWT berikan kepada kita. Semua manusia datang ke dunia ini dengan tangan kosong dan juga kembali kepada penciptanya dengan hanya membawa sepotong kain putih.
Seseorang tidak akan pernah bisa menjadi zuhud ketika dia tidak mengetahui hakekat dunia yang penuh dengan kekurangan. Sebagaimana yang dikatakan oleh Imam Ali as "Yang berhak dikatakan bahwa orang itu zuhud ketika dia mengetahui kekurangan dunia." Semoga Allah SWT memberikan taufiq-Nya kepada kita semua untuk menjadi orang-orang yang selalu diridhoi oleh-Nya . |
|
|
|
|
|
|
simplelife This user has been deleted
|
Originally posted by billionaire at 25-12-2005 01:32 AM
salam setahu bill kisah ini hanya dicatatkan di dalam riwayat Sunni. Dr.Tijani telah pun membahas dan menghujahkannya. Kalau ada masa kita bawakan ke sini. Tentang ABu Bakar dan Imam Sadiq a.s., ...
Inilah contoh betapa tidak patutnya Syiah dalam hukum-hukum. Sedangka keturunan Imam mereka yang dikatakan maksum pun mereka sanggup mengeji cela, apatah lagi keturunan darah manusia yang lain...
Harta benda nampaknya dinilai sebegitu tinggi oleh Syiah,
tapi benarkah Islam menyanjung tinggi kepada harta benda..
atau ada dalang-dalang yang sengaja mahu memecahkan umat Islam?
[ Last edited by simplelife at 26-12-2005 09:11 AM ] |
|
|
|
|
|
|
simplelife This user has been deleted
|
Originally posted by kekekeke at 25-12-2005 06:27 AM
Salam,
Terima kasih dari kekekeke kerana anda membawa cerita Hazrat Fathimah a.s.
Tidakkah simplelife lihat, bertapa agung cinta, perihatin, kasih dan sayangnya Rasul S.A.W kepada Hazrat F ...
Salam kekekeke,
Kisah Hazrat Fatimah sememangnya wajar dicontohi supaya manusia tidak manjadikan harta benda duniawi sebagai matlamat hidup sehingga melupakan kesenangan di akhirat. Dan Saidina Abu Bakar Al-Siddiq yang juga moyang kepada Imam Jaa'far Al-Sadiq hanya menunaikan hadis nabi bukan membuat kezaliman.... |
|
|
|
|
|
|
simplelife This user has been deleted
|
Originally posted by nahzaluz at 25-12-2005 09:14 PM
sebenarnya dlm syiah mcm mana kekekeke, fadak tu hibah (Nabi dah bagi masa baginda hidup lagi) ke mirath (harta pusaka Nabi)?
Rasa nak mmenjawab pulak walaupun ditujukan kepada kekekeke
Setahu saya Saidina Abu Bakar meminta bukti kepemilikan Tanah Fadak kepada Saiditina Fatimah tetapi tidak dapat diberikan, maka Saidina Abu Bakar menghukum Tanah Fadak sebagai warisan Rasulullah (S.A.W) dan melaksanakan hadis pewarisan Rasulullah (S.A.W) |
|
|
|
|
|
|
|
Originally posted by simplelife at 26-12-2005 09:07 AM
Inilah contoh betapa tidak patutnya Syiah dalam hukum-hukum. Sedangka keturunan Imam mereka yang dikatakan maksum pun mereka sanggup mengeji cela, apatah lagi keturunan darah manusia yang lain. ...
Hujah anda lemah, akhirnya anda sama seperti orang2 yang sudh tidak punya hujah akan mengata2 Syiah. Apakah anda fikir Ahlul Bait a.s berbangga dengan Abu bakar sebagaimana yang anda lakukan, sedangkan Abu Bakar telah merampas hak ibu mereka Fathimah s.a?
Dan apakah anda setelah membawakan kisah2 Fathimah s.a ini masih lagi menyokong dirampasnya hak2 Fathimah s.a?
tidak guna anda memetik-metik kisah keagungan Fathimah s.a sedangkan dalam dada anda adalah sarang para perampas hak2nya. |
|
|
|
|
|
|
|
Originally posted by simplelife at 26-12-2005 09:24 AM
Rasa nak mmenjawab pulak walaupun ditujukan kepada kekekeke
Setahu saya Saidina Abu Bakar meminta bukti kepemilikan Tanah Fadak kepada Saiditina Fatimah tetapi tidak dapat diberikan, maka ...
apa yang anda ucapkan ini? Apakah anda fikir Fathimah s.a tidak membawakan bukti tentang haknya? Beban adalah ke atas bahu anda sekarang: Buktikan tuduhan anda itu.... |
|
|
|
|
|
|
|
Originally posted by billionaire at 26-12-2005 11:34 AM
apa yang anda ucapkan ini? Apakah anda fikir Fathimah s.a tidak membawakan bukti tentang haknya? Beban adalah ke atas bahu anda sekarang: Buktikan tuduhan anda itu....
seingat saya dlm hadis sahih Bukhari yg bill pernah petik dulu ada disebut bahawa S. Fatimah minta bahagian dia dari mirath ayahandanya. jadi yg saya faham tanah tu tidak diberi kpdnya semasa Nabi masih hidup sebab kalaulah Nabi dah beri maka ia dah jadi miliknya. tak perlu lagi dia pergi mintak dari S. Abu Bakar.
Volume 5, Book 59, Number 546:
Narrated 'Aisha:
Fatima the daughter of the Prophet sent someone to Abu Bakr (when he was a caliph), asking for her inheritance of what Allah's Apostle had left of the property bestowed on him by Allah from the Fai (i.e. booty gained without fighting) in Medina, and Fadak, and what remained of the Khumus of the Khaibar booty. On that, Abu Bakr said, "Allah's Apostle said, "Our property is not inherited. Whatever we leave, is Sadaqa, but the family of (the Prophet) Muhammad can eat of this property.' By Allah, I will not make any change in the state of the Sadaqa of Allah's Apostle and will leave it as it was during the lifetime of Allah's Apostle, and will dispose of it as Allah's Apostle used to do." So Abu Bakr refused to give anything of that to Fatima .....
[ Last edited by nahzaluz at 26-12-2005 11:55 AM ] |
|
|
|
|
|
|
viper This user has been deleted
|
Originally posted by nahzaluz at 26-12-2005 11:49 AM
seingat saya dlm hadis sahih Bukhari yg bill pernah petik dulu ada disebut bahawa S. Fatimah minta bahagian dia dari mirath ayahandanya. jadi yg saya faham tanah tu tidak diberi kpdnya semasa N ...
Salam wahai Ust,
Anda harus kaji siapa yang meriwayatkan hadis itu dahulu sebelum mendatangkannya sbg suatu hujah. Pertama kata2 Aisha itu tidak sahih. Kedua, mengikut kefahaman anda, adakah Fatimah Az-Zahra' yg suci tidak tahu tentang hukum harta warisan sehingga pergi memintanya kepada Khalifa Awal selepas Wafatnya Rasul SAW? Apakah anda mengatakan Rasul SAW tidak memberitahu perkara ini pada Fatimah Az-Zahra'? Apakah anda mengatakan Fatimah Az-Zahra' menuntut sesuatu yg bukan hak beliau?
Anda seolah-olah memperolok-olokkan kredibiliti Fatimah Az-Zahra' sebagai wanita agung, kesayangan Rasul SAW. Adakah anda mengatakan Fatimah Az-Zahra' melakukan salah??
p/s Sesungguhnya rasul pernah bersabda, brg siapa diredhai Fatimah, Allah redha kepada orang itu. Malah beliau adalah ahlul kisa' yang seperti di dalam firman Tuhan (al-ahzaab:33)
pelik, kita lupa bahawa keutamaan keluarga Nabi adalah wajib namun tidak ramai yg membela mereka malah sanggup meragui mereka. Astaghfirullah.... |
|
|
|
|
|
|
|
Originally posted by viper at 26-12-2005 04:46 PM
Salam wahai Ust,
Anda harus kaji siapa yang meriwayatkan hadis itu dahulu sebelum mendatangkannya sbg suatu hujah. Pertama kata2 Aisha itu tidak sahih. Kedua, mengikut kefahaman anda, adakah Fatimah Az-Zahra' yg suci tidak tahu tentang hukum harta warisan sehingga pergi memintanya kepada Khalifa Awal selepas Wafatnya Rasul SAW? Apakah anda mengatakan Rasul SAW tidak memberitahu perkara ini pada Fatimah Az-Zahra'? Apakah anda mengatakan Fatimah Az-Zahra' menuntut sesuatu yg bukan hak beliau?
salam kpd viper jugak,
1. saya rasa tak perlu dikaji lagi sebab di sisi ASWJ ia memang dah diterima pakai, memang dah sahih. jadi kata-kata S. Aishah itu memang dah sahih. kalau tak sahih maknanya tak betul lah S. Fatimah marah kat S. Abu Bakar r.anhuma sebab sambungan kpd hadis ni menceritakan peristiwa kemarahan tersebut.
2. keduanya, kalau ikut hadis yg sahih di sisi kami tu memang S. Fatimah tak tahulah sebab kalau beliau tahu beliau tak akan pergi mintak.
3. masalah memberitahu atau tidak saya tidak pasti sebab mcm2 kemungkinan ada.
4. Kalau ikut hadis ni S. Fatimah menuntut sebab beliau ingatkan beliau ada hak mcm anak2 perempuan lain apabila bapa mereka meninggal dunia. bila beliau dah tahu yg kes beliau berbeza maka beliau tidak menuntutnya lagi.
Anda seolah-olah memperolok-olokkan kredibiliti Fatimah Az-Zahra' sebagai wanita agung, kesayangan Rasul SAW. Adakah anda mengatakan Fatimah Az-Zahra' melakukan salah??
saya rasa kes sebegini tidak menunjukkan kelemahan S. Fatimah, bahkan tiada siapa yg salah dlm hal ini. tidak ada pihak yg perlu dipersalahkan.
p/s Sesungguhnya rasul pernah bersabda, brg siapa diredhai Fatimah, Allah redha kepada orang itu. Malah beliau adalah ahlul kisa' yang seperti di dalam firman Tuhan (al-ahzaab:33)
saya tak pasti ttg hadis tu. tapi ttg ahlul kisa' tu saya tahu ia sahih di sisi ASWJ.
pelik, kita lupa bahawa keutamaan keluarga Nabi adalah wajib namun tidak ramai yg membela mereka malah sanggup meragui mereka. Astaghfirullah....
masalahnya dlm kes ini ada hadis tu. jadi tuntutan hadis kenalah diutamakan. bukan nak menganiaya sesiapa atau menafikan hak sesiapa. juga bukan nak meragui kredibiliti ahlul bait dsbnya.
wassalam. |
|
|
|
|
|
|
belut This user has been deleted
|
Saudara semua patut berterima kasih kepada golongan "anti-hadis" kerana ia adalah satu-satunya perkara yang menyatukan kedua-dua kumpulan agama (Sunnah & Syi'ah) di kalangan saudara. :gila: |
|
|
|
|
|
|
|
seingat saya dlm hadis sahih Bukhari yg bill pernah petik dulu ada disebut bahawa S. Fatimah minta bahagian dia dari mirath ayahandanya. jadi yg saya faham tanah tu tidak diberi kpdnya semasa Nabi masih hidup sebab kalaulah Nabi dah beri maka ia dah jadi miliknya. tak perlu lagi dia pergi mintak dari S. Abu Bakar.
Volume 5, Book 59, Number 546:
Narrated 'Aisha:
Fatima the daughter of the Prophet sent someone to Abu Bakr (when he was a caliph), asking for her inheritance of what Allah's Apostle had left of the property bestowed on him by Allah from the Fai (i.e. booty gained without fighting) in Medina, and Fadak, and what remained of the Khumus of the Khaibar booty. On that, Abu Bakr said, "Allah's Apostle said, "Our property is not inherited. Whatever we leave, is Sadaqa, but the family of (the Prophet) Muhammad can eat of this property.' By Allah, I will not make any change in the state of the Sadaqa of Allah's Apostle and will leave it as it was during the lifetime of Allah's Apostle, and will dispose of it as Allah's Apostle used to do." So Abu Bakr refused to give anything of that to Fatima .....
Dalam riwayat Sunni dan SYiah, disebutkan bahawa Zayyidatina Fathimah s.a mengemukakan saksi pemilikannya ke atas fadak. ( Baladzuri, al-Masudi, Ibnu Hazm, Fakhruddin Razi, Tafsir Halabi...)
dan dalam tafsir ayat 17:26
"The Holy Prophet (PBUH) asked the Angel Gabriel: "Who are the Kinsmen and what is their due?" The Angel Gibrael replied "Give Fadak to Fathimahh for it is her due, and whatever is due to Allah and the Prophet (PBUH) out of Fadak, that also belongs to her, so entrust to her also."
hadis di atas diriwayatkan oleh al Bazzar, Abu Yala, Ibn Abi Hatim, Ibn Mardawaih dari Abdullah ibnu Abbas dan Abu said al-Khudri
Sumber Sunnah wal jamaah:
(Jalaluddin Sayuti, Tafsir Durr al-Mansur, Jil.4, hlm.177; Kanz al-Ummal, Jil.2 dan nota ringkas yang pengarangnya telah tulis pada Kitabu抣-Akhlaq Ahmad bin Hanbal dari Musnad Ahmad mengenai masalah Sila-e-rahm; Ibnu Hajar, Sawaiq al Muhriqah bab 15 hlm.21-22; Ridhwatul Safaa Jil. 2, hlm.135; Syarah al-Muwaqif, hlm.735; Tarikh Ahmadi hlm.45; Ruh al ma'ani, Jil.15 p 62; Adz-Dzahabi, Mizan al-I'tidal, jil.2, hlm.207
Dan tanpa melihat semua sumber di ata sekalipun, sekiranya Sayyidatina Fathimah s.a meminta harta warisan sekalipun (seperti hadis Aisyah) Fathimah tetap tidak akan meminta lebih dari apa yang sepatutnya/telah menjadi haknya. |
|
|
|
|
|
|
|
Originally posted by belut at 26-12-2005 11:59 PM
Saudara semua patut berterima kasih kepada golongan "anti-hadis" kerana ia adalah satu-satunya perkara yang menyatukan kedua-dua kumpulan agama (Sunnah & Syi'ah) di kalangan saudara. ...
syabas belut! |
|
|
|
|
|
|
|
Originally posted by simplelife at 25-12-2005 12:11 AM
Salam sdr serihartatie,
Terima kasih kerana banyak berkongsi ilmu yang banyak manfaatnya untuk kita semua. Syiah dan Sunni sebenarnya serumpun tetapi hanya masa dan keadaan yang telah membezak ...
waalaikumussalam...
tatie sibuk sikit akhir-akhir ini, maklum kursus boleh dikatakan setiap minggu..habis kursus disusuli dgn assignment pula..bukan dalam teori tapi praktikal, dalam dunia realiti...jadik, perkara-perkara dlm alam siber ni kena hold dulu..cam PM simentor pipi tu pesan, yg prioriti lakukan dulu..sipipi ni dah jumpa PM ker?...pi lah buat appointment dgn dier..tk lama lagi dia ndak balik semula tu...
erm..tk habis lagi ker dgn isu fadaq tu...ishkk...bill & the gang ni, memang ketegaq...simplelife/ustaz zul tk yah tunggu depa ndak setuju dgn pendapat kita, memang sampai kiamat agaknya depa dok keras cam tu gak..yg penting, kita terangkan ikut kefahaman ASWJ...
sebenarnya SIMPLELIFE dan USTAZ ZUL dah beri jawapan yg berilmiah, tapi biasalah bill & the gang kalau beri seilmiah manapun depa tolak..sebb pada mereka yg ILMIAH hanya pendapat mereka..tk guna ler berhujah cam tu...kena hormat pendapat, pandangan dan ilmu org lain, ok Bill & the Gang.... |
|
|
|
|
|
|
simplelife This user has been deleted
|
Originally posted by billionaire at 26-12-2005 11:30 AM
Hujah anda lemah, akhirnya anda sama seperti orang2 yang sudh tidak punya hujah akan mengata2 Syiah. Apakah anda fikir Ahlul Bait a.s berbangga dengan Abu bakar sebagaimana yang anda lakukan, s ...
Salam bill,
Bukhari meriwayatkan dari Amar bin al-Haris, ia berkata bahawa Rasulullah tidak meninggalkan satupun dinar atau dirham atau hamba lelaki ataupun hamba perempuan, selain daripada bighal (keldainya) yang putih yang biasa ditungganginya dan senjata serta tanah yang sudah diikrarkan menjadi sedekah bagi Ibnu Sabil.
Maka lihatlah sikap Rasulullah, benarkah ada harta yang lekat di sisi baginda semasa baginda wafat? Maka agungkah harta benda di sisi Allah dan Rasul-Nya? Mungkin bagi golongan kapitalis ya, tapi tentulah tidak dalam Islam....Satu lagi contoh kebimbangan Rasulullah terhadap fitnah harta menjelang wafat baginda.
Kebijakan Nabi Muhammad saw mengenai Baitul Mal ialah dengan secepat mungkin membahagi-bahagikan isi perbendaharaan awam itu kepada orang-orang miskin , dan tidak menyimpannya untuk jangka waktu panjang. Maka, ketika beliau saw sedang dalam pembaringan dan memintanya untuk membawakan wang itu kepada beliau saw. Ketika dinar-dinar itu diletakkan ke tangannya, beliau berkata: "Bagaimana Muhammad akan mengharapkan sesuatu dari Allah apabila ia menemui-Nya sementara ia mempunyai ini?" Lalu beliau memerintahkan Ali untuk mengagih-agihkan wang itu kepada orang miskin.[Thabaqat al-Kubra, II, h. 238].
-----------------------------------------------------------------------------------------
Ramai yang suka mendengar keagungan dan kezuhudan kisah Fatimah ra tetapi berapa ramai pula yang mengambil iktibar dan intipati daripadanya?
Kalau benarlah bill sudah merenung kisah-kisah tersebut dan bukan setakat mengagumi , mungkin sudah lama bill menyedari betapa tidak bermaknanya harat benda keduniaan bagi Rasulullah saw dan menetapkan yang sedemikian juga kepada keluarga/ ahlul bait baginda.....
[ Last edited by simplelife at 27-12-2005 03:34 PM ] |
|
|
|
|
|
|
|
Originally posted by simplelife at 27-12-2005 03:28 PM
Salam bill,
Bukhari meriwayatkan dari Amar bin al-Haris, ia berkata bahawa Rasulullah tidak meninggalkan satupun dinar atau dirham atau hamba lelaki ataupun hamba perempuan, selain daripada ...
yup...simplelife....depa ni (Bill & the Gang), seperti menjatuhkan keperibadian dan kemuliaan RSAW dan keluarganya kerana masakan ahlulbait semulia Fatimah RA itu disebabkan hanya harta dunia sanggup bersenget hati dan memusuhi sahabat utama RSAW yg paling RSAW sayangi (rujuk semula posting tatie mengenai pendapat RSAW terhadap S.Abu Bakar dll) ...
masakan sedemikian rendah itu tanggapan mereka kepada RSAW dan ahlulbaitnya.... |
|
|
|
|
|
|
|
yup...simplelife....depa ni (Bill & the Gang), seperti menjatuhkan keperibadian dan kemuliaan RSAW dan keluarganya kerana masakan ahlulbait semulia Fatimah RA itu disebabkan hanya harta dunia sanggup bersenget hati dan memusuhi sahabat utama RSAW yg paling RSAW sayangi (rujuk semula posting tatie mengenai pendapat RSAW terhadap S.Abu Bakar dll) ...
"Orang yang menganiaya dan dianiaya kedua-duanya adalah di neraka.". Yang menganiaya pasti di neraka. Mengapa pula dianiaya di neraka? Kerana membiarkan dirinya dianiaya. |
|
|
|
|
|
|
simplelife This user has been deleted
|
Originally posted by serihartatie at 27-12-2005 03:45 PM
yup...simplelife....depa ni (Bill & the Gang), seperti menjatuhkan keperibadian dan kemuliaan RSAW dan keluarganya kerana masakan ahlulbait semulia Fatimah RA itu disebabkan hanya harta dun ...
Begitu lah jugak yang saya rasa Tatie,
Didikan Rasulullah tidak sedemikian kepada Fatimah Az-Zahraa, jadi rasanya Fatimah tentu tidak akan bertindak zalim kepada Saidina Abu Bakar pula dengan memusuhinya, itu pun berlaku mungkin kerana salah faham yang berbentuk keduniaan semata-mata. Sedangkan Rasul ampunkan ummat....Tak tahulah ajaran yang terkandung dalam Syiah pula....
pipi wrote:"Orang yang menganiaya dan dianiaya kedua-duanya adalah di neraka.". Yang menganiaya pasti di neraka. Mengapa pula dianiaya di neraka? Kerana membiarkan dirinya dianiaya.
Dan memfitnah pula lebih dahsyat daripada membunuh dan mengumpat pula seperti memakan daging saudaranya yang sudah mati... |
|
|
|
|
|
|
simplelife This user has been deleted
|
Originally posted by nahzaluz at 26-12-2005 09:27 PM
salam kpd viper jugak,
1. saya rasa tak perlu dikaji lagi sebab di sisi ASWJ ia memang dah diterima pakai, memang dah sahih. jadi kata-kata S. Aishah itu memang dah sahih. kalau tak sahih ma ...
Saya rasa pun hadis riwayat Ummul Mukminin Aisyah sepatutnya juga menjadi rujukan kepada Syiah kerana telah banayak hadis-hadis beliau yang telah menyelesaikan banyak masalah dan hukum dalam Islam, maka seperti kata Ust Zul ianya tentulah sahih... |
|
|
|
|
|
|
simplelife This user has been deleted
|
Originally posted by billionaire at 27-12-2005 08:36 AM
Dalam riwayat Sunni dan SYiah, disebutkan bahawa Zayyidatina Fathimah s.a mengemukakan saksi pemilikannya ke atas fadak. ( Baladzuri, al-Masudi, Ibnu Hazm, Fakhruddin Razi, Tafsir Halabi...)
...
Maaf, yang ini saya tidak begitu pasti sebab itu pada post yang lepas saya nyatakan setahu saya. Jika bill ada maklumat tambahan berkenaan pembawaan kepemilikan ini, bolehlah dan sudilah untuk dikongsi bersama.....WA
Berkenaan dengan Saidina Abu Bakar pula, beliau mempunyai beberapa keutamaan dan keistimewaan tersendiri di sisi Rasulullah saw.
1) Ketika Rasulullah saw memulai khutbahnya dengan sabdanya: "Seorang hamba diberi pilihan oleh Allah, di antara diberi kekayaan di dunia atau apa yang ada di sisi-Nya."Abu Bakar segera mengetahui maksud Nabi saw menyebabkan beliau menangis seraya berteriak: "Enkau aku tebus dengan Bapa-bapa dan Ibu-ibuku."Ini kerana beliau memahami maksud Nabi saw yang mahu meninggalkan dunia ini dan mengadap Allah swt.
2)Sabda Nabi saw: "Tunggu sebentar wahai abu Bakar! Wahai manusia sesungguhnya orang yang paling bermurah hati kepadaku dalam hartanya dan persahabatannya ialah Abu Bakar.Seandainya aku hendak melantik orang sebagai Khalil (teman kesayangan), maka Abu Bakarlah khalilku, akan tetapi persaudaraan yang sejati adalah persaudaraan Islam. Tidak boleh ada Khaukah (lorong) di masjid kecuali Kahukah Abu Bakar"Ini merupakan kenyataan yang hanya diberikan kepada Abu Bakar ra dan bukan Sahabat-sahabat yang lain.
3)Hadis riwayat Muslim dari Aisyah ra bahawa Nabi saw berpesan kepada Aisyah ra: "anggilkan aku Abu Bakar, Bapa dan Saudaramu, sehingga aku menulis suatu wasiat . Sebab aku khuatir ada orang yang berambisi (teringin) mengatakan : "Aku lebih berhak,"padahal Allah dan orang-orang Mukmin tidak redha kecuali Abu Bakar."
Hadis ini dijadikan dalil perlantikan Abu Bakar sebagai Khalifah selepas Nabi. Ini merupakan hikmah supaya perlantikan Khalifah nanti tidak dijadikan perlantikan secara sisitem waris atau keturunan terus-menerus , kerana ia akan menjejaskan akidah yang menegaskan bahawa khalifah harus memenuhi pelbagai syaarat kelayakan (sebagai penguasa atau khalifah) yang sudah sangat dikenalpasti dalam Islam.
4)Ditunjuknya Abu Bakar ra sebagai pengganti Nabi saw untuk mengimami solat sewaktu baginda sedang gering walaupun Aisyah agak keberatan untuk menurutnya...
[ Last edited by simplelife at 27-12-2005 07:24 PM ] |
|
|
|
|
|
|
|
Originally posted by serihartatie at 27-12-2005 03:45 PM
yup...simplelife....depa ni (Bill & the Gang), seperti menjatuhkan keperibadian dan kemuliaan RSAW dan keluarganya kerana masakan ahlulbait semulia Fatimah RA itu disebabkan hanya harta dunia sanggup bersenget hati dan memusuhi sahabat utama RSAW yg paling RSAW sayangi (rujuk semula posting tatie mengenai pendapat RSAW terhadap S.Abu Bakar dll) ...
masakan sedemikian rendah itu tanggapan mereka kepada RSAW dan ahlulbaitnya....
salam
hadis anda mengatakan Fathimah menuntut bahagaiannya dari Abu Bakar. Anda mengatakan bahawa itu harta dunia.
Anda telah menuduh Fathimah terlalu kebulurkan harta dunia, sedangkan kami hanya mengatakan Fathimah menuntut haknya.
janganlah anda mengotorkan diri anda dnegan mengata yang bukan2 kepada Sayyidatina Fathimah s.a. Tinggalkanlah masalah ini, Sampai bila2 pun anda tak mampu menjawabnya degan ilmiah.
wassalam |
|
|
|
|
|
|
| |
|