CariDotMy

 Forgot password?
 Register

ADVERTISEMENT

Author: gede-bab

(MERGED) ALL ABOUT TNI

[Copy link]
urchin This user has been deleted
Post time 5-1-2006 08:15 PM | Show all posts
sori, kes ambalat memang sensitif utk kedua2 negara terlibat. tapi, personally majority area ambalat kepunyaan indon. like it or not that's the fact. malaysia bernasib baik bila berjaya dapat sipadan. ada perubahan garisan sempadan yang sampai sekrang belum finalized. cuma cara indon saya kurang senang.
Reply

Use magic Report


ADVERTISEMENT


Post time 6-1-2006 08:21 AM | Show all posts
Sebenarnya, perairan Ambalat suatu yang sulit untuk ditetapkan kerana kedua-dua negara mempunyai alasan yang kukuh.Alasan haruslah berdasarkan UNCLOS United Nations Convention on Law of the Seas.  Kalau dari peta memang nampak senang nak bagi sempadan tapi dalam UNCLOS ada peraturan tentang yang terkait dengan continental shelf.Bukan delimiting points dan reference points aja.Yang sulitkan juga adalah untuk sebab lama tak selesaikan masalah perbatasan kerana Sipadan dan Ligitan makan masa yang sangat lama untuk selesai sejak 1969 lagi.Sekarang ni terbawak-bawak.Untuk orang biasa yang tak faham UNCLOS senang nak beri jawapan tapi harus diperhatikan apa peruntukkan dibawah UNCLOS.Malaysia tak kan nak pandai-pandai claim tanpa alasan yang kukuh.Itu namanya pembodohan.

[ Last edited by capable_warrior at 6-1-2006 08:22 AM ]
Reply

Use magic Report

Post time 7-1-2006 11:58 AM | Show all posts
Penambahan Kapal Selam TNI AL Tidak Pacu Lomba Persenjataan Regional


JAKARTA--MIOL: Kepala Staf TNI-AL Laksamana TNI Slamet Soebijanto menegaskan, penambahan unsur persenjataan di jajarannya hingga 2009 nanti tidak akan mengakibatkan perlombaan persenjataan di lingkup regional hingga di Pasifik.

"Saya kira kok tidak ya. Kita wajib menghadirkan kekuatan di perairan kita untuk mendukung negara kita. Tidak usahlah kita terlalu mempertimbangkan keberatan negara-negara lain, toh ini negara kita sendiri, rumah kita sendiri," katanya di Jakarta, Kamis.

TNI-AL, dalam waktu kurang dari empat tahun mendatang akan menambah persenjataan dan armadanya ketimbang yang dimiliki saat ini setelah pemerintah dan DPR merestui penambahan anggaran sebanyak USD1,97 miliar untuk keperluan itu.

Di antara persenjataan strategis yang sedang dalam proses pembelian adalah enam kapal selam dari Rusia, yang terdiri dari dua kapal selam kelas Kilo dan sisanya kelas Amur. Selain kapal-kapal selam itu, dari Rusia juga akan dibeli kapal korvet dan destroyer yang akan digelar pada perairan luar dan dalam negara ini.

"Dulu, kita pernah memiliki 12 kapal selam. Minimal nanti bisa seperti itulah, sekarang cukup delapan dulu saja. Malahan, Malaysia dan Singapura sudah terlebih dulu memiliki kapal selam dalam jumlah lebih besar ketimbang luas wilayah yang harus dijaga mereka," katanya.

Untuk itulah, katanya, TNI-AL saat ini sedang bernegosiasi secara ketat dengan pihak Rusia agar bisa mendapatkan kapal-kapal perang dan sistem persenjataan yang bagus dengan harga memadai.

Tentang penjatuhan pilihan kepada Rusia, dia menyatakan, hal itu berdasarkan sejumlah pertimbangan mendalam, di antaranya penguasaan teknologi militer negara itu, prosedur pembelian, harga jual, jaminan perawatan, hingga pada kemampuan persenjataan yang telah teruji di berbagai palanggan.

"Pihak barat, hingga saat ini masih sangat berhitung dengan Rusia. Apalagi terhadap kapal-kapal selamnya di mana Rusia pernah menjadi operator kapal selam terbanyak dan terbesar di Indonesia," katanya.

Saat ini Indonesia hanya memiliki dua kapal selam dari kelas U-209 buatan Jerman,

yaitu KRI Cakra dan KRI Nanggala, yang keduanya bermesin turbo diesel.

Pada dasawarsa '60-an, Rusia pernah berbaik hati memberikan kemudahan kepada Indonesia hingga memiliki belasan kapal selam sekelas Wiskey di jajaran arsenal laut Barat. Salah satu tinggalannya adalah KRI Pasupati yang kini dijadikan monumen darat di Surabaya.

Pada saat itu, jajaran kapal selam TNI-AL itu bahkan "dipinjamkan" Soekarno kepada Pakistan agar India tidak berani macam-macam terhadap negara satu rumpunnya itu. Kapal-kapal selam itu, atas permintaan Pakistan, disebar di perairan sekitar Karachi hingga perbatasan di perairan India, di sekitar Cochin.

Amerika Serikat, hingga saat ini memiliki kapal selam terbesarnya dari kelas Dallas yang mampu meluncurkan 24 peluru kendali nuklir antar benua. Sedangkan Rusia, memiliki kapal selam nuklir terbesar di dunia yang dibangun di galangan kapalnya di Vladivostok.

Kapal selam kelas Typhoon itu merupakan kapal selam pertama di dunia yang memakai teknologi "caterpillar" yang bisa mereduksi semaksimal mungkin osilasi suara dan getaran di dalam air sehingga cukup mustahil dilacak oleh kapal selam lawan atau kapal di atas permukaannya. (Ant/OL-1)
http://www.media-indonesia.com/
Reply

Use magic Report

banzai This user has been deleted
Post time 8-1-2006 07:09 PM | Show all posts
Originally posted by maxomeara at 5-1-2006 06:27 PM
tumpang lalu....nak tanya skit...bila kes ambalat nie nak dibawa ke ICJ? & mcm mana pulak dgn kes pulau batu putih? lama x dgr news pasal mender nih.....




sorry ya pak ... nampak nya indonesia tiadak mau perkara ini di dibawa ke ICJ, dengan alasan mereka bahawa lobi malaysia di luar negara terlalu kuat!!!! trauma dengan kes sipadan @ ligitan, 7-1
Reply

Use magic Report

urchin This user has been deleted
Post time 9-1-2006 09:50 AM | Show all posts
if we go by using unclos or any other so called conventional law(by completely following the procedures) then i would say that we should give the sipadan back to Phillipine ( not indo) and we are not entitle to claim the layang2 at all.we are lucky enough to have a very good think-tank comittee and a damn good ex-leader.Everyone should see the way of how He settled the problem
Reply

Use magic Report

Post time 9-1-2006 01:46 PM | Show all posts
Originally posted by banzai at 8-1-2006 07:09 PM




sorry ya pak ... nampak nya indonesia tiadak mau perkara ini di dibawa ke ICJ, dengan alasan mereka bahawa lobi malaysia di luar negara terlalu kuat!!!! trauma dengan kes sipadan @ ligitan, ...


so, kalau x dibawa ke ICJ, mcm mana nak settle?
:stp:
Reply

Use magic Report

Follow Us
Post time 9-1-2006 01:50 PM | Show all posts
sememangnya kes sipadan dan ambalat adalah isu yg teramat sensitif.....
ia adalah maruah sesebuah negara....indonesia telah mengalami trauma kerana telah kehilangan dua kawasan iaitu timur-timor dan sipadan....kedua2nya melalui peraturan undang2 yg telah ditetapkan oleh PBB....dan jgn lupa indon juga telah kehilangan sebahagian kepulauan borneo ( Sabah & Sarawak ) semasa pembantukan Malaysia....
Reply

Use magic Report

Post time 9-1-2006 02:07 PM | Show all posts

TNI AL Incar Enam Kapal Selam Rusia

http://www.republika.co.id/koran ... 29778&kat_id=43

TNI AL Incar Enam Kapal Selam Rusia

JAKARTA -- TNI Angkatan Laut (AL) mengusulkan kepada pemerintah untuk menambah armadanya dengan enam kapal selam buatan Rusia. Bila DPR setuju, tahun ini juga kapal tersebut bisa dikirim ke Indonesia. Panglima Armada Kawasan Barat (Armabar) TNI AL, Laksamana Muda Tejo Edhy Purdijatno, mengungkapkan kemungkinan kapal selam itu akan digunakan untuk memperkuat Armada Kawasan Timur (Armatim). Sementara kawasan barat lebih membutu*kan kapal permukaan.

Kapal lain yang ingin dibeli TNI AL adalah satu kapal perusak dari Rusia dengan bobot 8.000 ton, dua korvet buatan Rusia, dan dua korvet buatan Belanda. ''Armabar berharap juga mendapat jatah kapal-kapal ini,'' kata Tejo, di Jakarta, Rabu (4/1). Menurut dia, proposal pembelian kapal-kapal tersebut diusulkan oleh KSAL. Saat ini sedang dalam pembahasan DPR. Dia belum bersedia menyebut dana yang diperlukan untuk belanja kapal tersebut.

Tejo menjelaskan bahwa kapal buatan Rusia itu harganya jauh lebih murah dibanding kapal buatan Amerika Serikat (AS) atau Eropa. Selain itu, kata dia, TNI AL juga tak ingin hanya bergantung pada satu negara. Selain dari Rusia, kapal yang kini dimiliki TNI AL juga dibeli dari Inggris, Prancis, Jerman, dan Belanda. Jadi, embargo senjata AS, menurut dia, tak berpengaruh bagi TNI AL. Saat ini Indonesia hanya mempunyai dua kapal selam Tipe 209 buatan Jerman yaitu KRI Nenggala dan KRI Cakra. Keduanya pun kini sedang dalam perbaikan besar (overhaul). Sedangkan jumlah kapal permukaan mencapai 114 unit. Padahal untuk mengawasi seluruh perairan Indonesia, ungkap Tejo, minimal diperlukan 300 kapal.

Terkait dengan permintaan presiden agar TNI menggunakan produk dari dalam negeri, Tedjo mengatakan kebutu*an kapal tempur yang bisa dicukupi PT PAL sebatas kapal patroli FPB 57. Namun dia berharap PT PAL bisa memasok kebutu*an kapal angkut sejenis landing ship tank (LST). ''PT PAL sudah bisa membuat LST sekelas 3.000 ton. TNI AL akan menggunakan kapal angkut buatan PT PAL,'' tutur Tedjo.
Reply

Use magic Report


ADVERTISEMENT


Post time 9-1-2006 02:09 PM | Show all posts
RI to buy warships, subs from Russia, Germany


Rendi Akhmad Witular, The Jakarta Post, Bandung, West Java

The country's inferior sea defense capability is likely to get a boost by 2009, as the government explores buying three new warships from Russia worth about US$335 million and several "kilo-class" attack submarines possibly from Germany.

A Ministry of Defense team is currently in talks with Russian officials on the best way to buy the warships, which could include a corvette, a destroyer and a frigate.

"We are approaching the Russians to explore the possibility of buying the warships and a sea transport helicopter. I expect that within the next two months there will be a definite outcome on this matter," Ministry of Defense secretary-general Lt. Gen. Sjafrie Sjamsoeddin told The Jakarta Post recently.

He said the total price of the three warships and the helicopter were "about the same" as the two corvettes Indonesia bought in 2004 from the Netherlands, about $335 million in total.

The two newly built corvettes are scheduled to arrive in Indonesia in 2007 and 2008, with the Dutch government agreeing to gradually transfer warship-making technology to Indonesia.

"Based on the guidance from President Susilo Bambang Yudhoyono, the criteria for the purchase should be based partly on a relatively competitive price, but also on high quality. We believe Russia is (a war machine supplier) that meets both these requirements," said Sjafrie.

The country is expected to spend about Rp 28 trillion ($2.83 billion) this year on military spending, up from Rp 23.3 trillion in 2005. Most of the funds will be used to procure Navy and Air Force equipment.

However, any warship purchases from Russia were unlikely to be made any time soon, because of the government's limited ability to pay, Sjafrie said.

"There will be no massive buy-up of defense equipment and warships this year. Our focus will remain on maintaining and upgrading our war machines. Should there be a deal with Russia, it is unlikely to be realized this year," he said.

The government's wants a strong military force to deal with threats at home, such as separatist movements, and also to protect its borders.

The defense budget of the world's fourth-largest country is considered relatively low compared to smaller neighbors like Thailand and Malaysia.

It doesn't help that the Indonesian Military's equipment has been steadily deteriorating, partly as a result of the 13-year arms embargo imposed on Indonesia by the United States. That ban came after Indonesian troops and civilian militias committed gross human rights violations in East Timor. The U.S. only lifted the embargo in November.

Aside from warships, the government is also planning to buy two or three submarines capable of operating in deep waters. The first country being considered for the purchase is Germany, which is considered one of the world's best producers of kilo-class submersibles.

"We are planning to buy two or three kilo-class submarines between 2007 and 2009. We haven't decided on the country yet, but our best bet is currently Germany. But due to the budget constraints, we are also looking at other countries," said Sjafrie, refusing to mention a price tag.

Indonesia has only two diesel-powered submarines -- the Cakra and the Nanggala -- for its 3.2 million square kilometers of coastlines and seas.

Purchased from Germany in 1981, they are currently being overhauled in South Korea.

link;
http://www.thejakartapost.com/de ... 0105.A06&irec=5
Reply

Use magic Report

banzai This user has been deleted
Post time 9-1-2006 07:43 PM | Show all posts
Originally posted by chevy at 20-12-2005 08:49 AM



full force...??  macammana Indon bole tanam pancang demi pancang di batuan unarang yaa..:stp:


heheheh tak pa biarlah mereka pasang banyak2 ,kita pasang satu je mereka sudah nanyi lagu angguk-angguk geleng-geleng!!!!
Reply

Use magic Report

Post time 12-1-2006 01:52 AM | Show all posts
Originally posted by insignia at 9-1-2006 13:50
sememangnya kes sipadan dan ambalat adalah isu yg teramat sensitif.....
ia adalah maruah sesebuah negara....indonesia telah mengalami trauma kerana telah kehilangan dua kawasan iaitu timur-timor d ...



ape plak alasan diorang nak claim sabah ngan sarwak masa tu dulu?
Reply

Use magic Report

Post time 12-1-2006 02:04 AM | Show all posts
sabah & swak lain dari keseluruhan Indonesia, Sabah under North Borneo Company, Swak pulak under dinasti Brooke, kalau nak dikirakan bukan Indonesia yang lebih berhak tapi Kesultanan Brunei, Azahari dulu memang nak claim Sabah & Swak sebagai hakmilik Brunei tapi dalam masa sama dia buat pakatan sulit dengan Sukarno utk masuk Indon sekali (tanpa diketahui Raja Brunei).

Bahagian utara Sabah pulak milik Kesultanan Sulu (Selatan Filipina) ...
Reply

Use magic Report

Post time 12-1-2006 02:14 AM | Show all posts
nasib baik la tak jadi, kalau tak, semenanjung tanah melayu pun nak diclaim. aku rasa, mesti dia nak guna alasan semanjung malaysia nie, bekas empayar majapahit dan oleh itu, mereka bercadang untuk 'take over' seluruh semenanjung malaysia selepas british blah.
Reply

Use magic Report

Post time 12-1-2006 07:03 AM | Show all posts
semanjung malaysia nie, bekas empayar majapahit


sorry ni silap, s'jung tanah melayu tak pernah disentuh oleh Majapahit sebab Majapahit sendiri wujud dalam zaman Kesultanan Melaka, b4 that ada beberapa empayar kuno .... cadangan nak take over the whole s'jung ni pasal Sukarno saja nak dengan alasan perpaduan serumpun (rumpun Malayo) (alasan lain sebab Sukarno tu gila kuasa hahah)
Reply

Use magic Report

Post time 12-1-2006 09:29 AM | Show all posts
oo...mungkin silap empayar le nie. mintak maaf sebab kurang periksa.
Reply

Use magic Report

Post time 12-1-2006 01:54 PM | Show all posts
Originally posted by belangtaro at 4-1-2006 05:53 PM
Indon memang la suka berperang pasal negara dorang dah tak maju, miskin, ramai rakyat jadi pelarian.. kita sebagai orang malaysia takyah la ajak mereka berperang.. .. tengok je laa konfrentasi.. be ...


Makanya kami sbg bgs Belanda sangat jijik sekali mengakui kemerdekaan Indonesia yg sesungguhnya yaitu tgl 17 AGustus 1945 dan yg kami lakukan di negeri mereka hanyalan aksi kepolisian bukanlah agresi militer yg selama ini mrk klaim . Kami melakukan hal itu menciptakan masyarakat yg aman dan damai di bwh kami yaitu PAX Nederlandica. Krn stelah Indonesia di bwh mereka malah tjd konflik

Damai di bwh Belanda = Yes !!!

Konflik di Bwh Indonesia = No !!!!
Reply

Use magic Report


ADVERTISEMENT


Post time 12-1-2006 03:35 PM | Show all posts
aiseh ni cam dah support penjajah jeeee
Reply

Use magic Report

Post time 12-1-2006 03:46 PM | Show all posts
la kau baru tau zen
Reply

Use magic Report

mat_toro This user has been deleted
Post time 12-1-2006 03:47 PM | Show all posts
Biarlaaa... dia rasa dia best sesangat... nak buat camane??
Reply

Use magic Report

mat_toro This user has been deleted
Post time 12-1-2006 05:32 PM | Show all posts

Kalau dah perangai camni jangan mimpi la nak takluk Malaysia

Sesama rakyat sendiri pun berbunuhan... confirm otak kurang bernas...



Reply

Use magic Report

You have to log in before you can reply Login | Register

Points Rules

 

ADVERTISEMENT



 

ADVERTISEMENT


 


ADVERTISEMENT
Follow Us

ADVERTISEMENT


Mobile|Archiver|Mobile*default|About Us|CariDotMy

23-12-2024 12:46 AM GMT+8 , Processed in 0.851466 second(s), 31 queries , Gzip On, Redis On.

Powered by Discuz! X3.4

Copyright © 2001-2021, Tencent Cloud.

Quick Reply To Top Return to the list