|
INDONESIA - defence and military issues (PART IV-R.P.9]
[Copy link]
|
|
MENHAN: 14 KCR 40 - 60 akan Dibangun Hingga 2014
44 kapal Cepat Rudal hingga tahun 2024
...
rifa Post at 17-2-2012 18:58 
aku suka betul tengok KCR-60 tu..harap2 nanti Missile C-705 boleh tempatkan kat KCR-40/60.  |
|
|
|
|
|
|
|
PT.DI bangun dua hanggar untuk perawatan Pesawat Airbus


JAKARTA. PT Dirgantara Indonesia (PTDI) akan memperkuat bisnis bidang perawatan dan perbaikan pesawat bagi para maskapai. Dalam dua tahun mendatang, PT.DI berencana membangun dua hanggar baru dengan total nilai investasi Rp 16 miliar.
Direktur Utama PTDI, Budi Santoso melihat di bidang penerbangan, bisnis perawatan dan perbaikan pesawat menjadi salah satu fokus perusahaan saat ini. "Kami akan fokus pada perawatan pesawat Airbus A320," papar Budi, Kamis (16/2).
Pembangunan hanggar akan berlokasi di Bandung secara bertahap. Satu unit hanggar akan dibangun pada tahun ini, sedangkan satu unit lagi pada tahun 2013. Kapasitas satu unit hanggar disiapkan agar bisa menampung 2 unit Airbus A320. Dana investasi yang dibutu*kan satu unit hanggar menurutnya mencapai Rp 8 miliar.
Hanggar yang akan dibangun akan menyatu dengan perawatan engineering dan mesin pesawat yang dimiliki PTDI. Saat ini, PTDI baru memiliki satu unit hanggar di Bandung dengan kapasitas 2 unit Airbus A320.
Selain fokus pada bisnis perawatan pesawat, Budi mengatakan PTDI juga akan memproduksi komponen pesawat untuk produsen besar seperti Airbus.
Di sisi lain, PTDI juga terus memproduksi dan mengembangkan pesawat sendiri. Menurutnya perusahaan memfokuskan pada pembuatan pesawat dengan kapasitas penumpang di bawah 100 orang. Produksi juga bisa dilakukan dengan menggandeng produsen lain seperti Airbus Military untuk memproduksi C212, CN235 dan CN295.
PTDI baru saja mendapatkan pesanan sebanyak 29 unit pesawat yang penanda tangannya dilakukan di ajang Singapore Airshow 2012. Pesanan pesawat itu terdiri dari 20 unit pesawat N219 dan 9 unit pesawat C295.
Pesanan pesawat N219 yang mampu menampung 19 penumpang itu dilakukan oleh maskapai nasional PT Nusantara Buana Air. Sedangkan pesanan C295 dengan kapasitas 70 penumpang dilakukan oleh Kementerian Pertahanan RI. Harga satu unit pesawat N219 mencapai US$ 4,5 juta dan harga C295 lebih dari US$ 30 juta.
Dirjen Industri Unggulan Berbasis Teknologi (IUBT) Kementerian Perindustrian, Budi Darmadi mengatakan pesanan pesawat dari PTDI yang dilakukan di Singapore Airshow 2012 sangat tepat karena disaksikan pelaku industri penerbangan dari seluruh dunia. Acara penandatanganan kontrak juga disaksikan oleh Menteri Perindustrian, Menteri Perdagangan dan Menteri BUMN.
"Permintaan pesawat kecil sangat tinggi untuk menghubungkan antar pulau atau penerbangan jarak pendek," kata Budi Darmadi.
http://industri.kontan.co.id/new ... uk-perawatan-airbus |
|
|
|
|
|
|
|
ACAB Appointed by LIG Nex1 to Develop KFX Fighter Radome Prototype

ACAB is specialized in advanced radar dome technology (photo : Volvo Aero)
The Volvo Aero owned company, Applied Composites AB – ACAB – has been appointed by LIG Nex1, a LIG Group company in South Korea, for the development of a prototype stealth radome for the KFX aircraft programme.
ACAB is recognized as one of the leading European suppliers of advanced composite components for military applications. Among other things, ACAB is specialized in advanced radome technology, including the latest generation stealth and low-observable technology. ACAB has supported and supplied Saab for over half a century with radome technology for the Saab fighter programmes. ACAB is the supplier of the Gripen fighter radomes.
LIG Nex1 is South Korea’s number one company on military products. LIG Nex1 is working in close collaboration with advanced global companies. LIG Nex1 is developing state-of-the-art weapon systems, including radar and surveillance systems.
The radome (radar dome) is the streamlined structural part in the nose of the aircraft which protects the radar antenna from wind and weather. It is carefully designed to withstand the mechanical loads without compromising the radar performance. In addition, it increases the survivability of the aircraft due to its sophisticated stealth features.
The KFX aircraft is intended to replace South Korea’s aging F-4 Phantom II and F-5 Tiger II aircraft. The production numbers are estimated to exceed 250 aircraft. The contract includes exploratory development and production of prototypes for an undisclosed contract value. It is still too early to determine the number of people at ACAB that will be involved in development and production.
“We are very proud of and pleased with the contract from LIG Nex1 since it consolidates our position as world leader in radomes” says Torgny Stenholm, President of ACAB.
“In addition, the agreement is considered to be strategically important for ACAB as the company has plans to expand within the commercial and military aerospace segments”, he adds.
(Volvo Aero/ACAB) |
|
|
|
|
|
|
|
Indonesia-China Perkuat Kerja Sama Pertahanan
Metrotvnews.com, Jakarta: Indonesia dan Republik Rakyat China sepakat memperkuat kerja sama pertahanan, yang telah terjalin baik, utamanya dalam industri pertahanan. Komitmen tersebut menjadi salah satu topik utama bahasan antara Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro dengan mitranya Menteri Pertahanan China Jenderal Liang Guanglie di Beijing, China, pekan depan.
"Kami sudah melakukan banyak kerja sama baik pendidikan dan latihan pertukaran perwira dan lainnya, dan kita juga telah merintis beragam kerja sama industri pertahanan," kata Juru bicara Kementerian Pertahanan Brigadir Jenderal TNI Hartind Asrin saat ditemui di Jakarta, Jumat (17/2) petang.
Kerja sama pertahanan kedua negara sebenarnya sudah berlangsung cukup lama. Hingga pada 2006 telah dirintis forum konsultasi bersama yang pertama di Jakarta dan dilanjutkan dengan forum konsultasi bilateral kedua pada 2007 di Beijing.
Forum tersebut sangat baik dan dapat membantu dalam meningkatkan hubungan kerja sama pertahanan kedua negara, yang telah dibuktikan dengan dilakukannya penandatanganan Defence Cooperation Agreement (DCA) antara Indonesia-China pada 2007.
Meskipun DCA tersebut masih dalam proses ratifikasi di Indonesia dan belum dapat dilaksanakan, Menhan Purnomo mengharapkan forum konsultasi bilateral kedua negara dapat terus dilaksanakan sebagai wahana untuk meningkatkan hubungan bilateral bidang pertahanan.
Selain melakukan kunjungan kehormatan kepada Menhan China, Menhan Purnomo Yusgiantoro juga berencana melakukan kunjungan kehormatan kepada Wakil Perdana Menteri China Li Keqiang. Menhan juga berencana meninjau perusahaan roket dan peluru kendali China ALIT (Aerospace Long March International Trade and Co.Ltd) dan China Precision Machinery Impor-Export Cooperation terkait proyek peluru kendali C-705 yang diadakan untuk TNI Angkatan
http://www.metrotvnews.com/metro ... rja-Sama-Pertahanan |
|
|
|
|
|
|
|
kahkahkahkah...pedasnyeeeeeeeeeeee dengar2 kat formil kaskus mahu TOT Submarine pun...d ...
audreyhepburn Post at 18-2-2012 22:00 
ciee cieee... yang udah punya fansclub... AFC...  |
|
|
|
|
|
|
|
KRI SULTAN ISKANDAR MUDA di Lebanon
Post Last Edit by audreyhepburn at 19-2-2012 14:06


So sexy..CVN 73 USS George Washington |
|
|
|
|
|
|
|
TNI AL Gelar Latihan Bersama Di Natuna

Kapal-kapal patroli TNI AL sandar di fasilitas perawatan Mentingi, Minggu (19/2/2012). Kapal-kapal itu dilibatkan latihan bersama TNI AL Armada Barat.
BINTAN, KOMPAS.com — TNI AL Armada RI Kawasan Barat menggelar latihan bersama di Laut Natuna, Kepulauan Riau, 19-23 Februari 2012. Sebanyak 14 kapal dan 1.100 prajurit dilibatkan dalam latihan itu.
Komandan Latihan Kolonel Pelaut Denih Hendrata mengatakan, ada latihan darat dan latihan laut. Untuk latihan darat dipusatkan di fasilitas perawatan Mentingi, Bintan, pada Minggu (19/2/2012). Sementara latihan laut digelar di Laut Natuna, 20-22 Februari.
”Latihan di darat untuk pertahanan pangkalan,” ujarnya di Bintan, Kepulauan Riau. Sementara latihan laut, antara lain, berupa penembakan sasaran, pendaratan, dan penerjunan pasukan.
Prajurit marinir, awak KRI, dan Kopaska dilibatkan dalam pelatihan tersebut. Latihan itu melibatkan beberapa kapal buatan dalam negeri, seperti KRI Banda Aceh buatan PT PAL. Ada pula KRI Clurit buatan Palindo Marine Shipyard, Batam.
http://regional.kompas.com/read/ ... lar.Latihan.Bersama
Latihan Di Garis Depan NKRI. |
|
|
|
|
|
|
|
ITS Rancang Kapal Patroli Rudal

Surabaya (ANTARA News) - ITS yang dikenal sebagai universitas teknologi dengan keahlian teknologi perkapalan, energi, dan kelautan kini "panen" pesanan kapal dari berbagai kalangan, di antaranya PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN), Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek), dan bahkan sejumlah kalangan asing.
"PGN memesan kapal untuk mendukung `Floating Storage and Regasification Unit (FSRU)` PGN dan ITS terlibat mulai tahap perancangan hingga mengawasi pembangunan kapal-kapal pendukung FSRU itu," kata Dekan Fakultas Teknologi Kelautan (FTK) ITS, Prof Eko Budi Djatmiko, di Surabaya, Minggu.
Pesanan itu sendiri merupakan salah satu bagian dari serangkaian kerja sama yang tertuang dalam "Memorandum of Understanding" (MoU) PGN-ITS yang meliputi bidang jasa konsultasi, pendidikan, penelitian dan pengembangan rancang bangun dan rekayasa.
"Jadi, PGN akan melibatkan ITS dalam mendukung distribusi dan transportasi gas domestik. Itu penting bagi ITS guna mendukung strategi ITS untuk meraih `international recognition` di bidang kelautan dan perkapalan," katanya.
Saat ini, katanya, PGN sendiri telah mengoperasikan FSRU di Sumatera Utara, Labuhan Maringgai, dan Belawan, namun pemerintah juga menuntut PGN untuk mengembangkan fasilitas LNG dan memperbanyak unit FSRU.
Oleh karena itu, PGN memesan kapal kepada ITS, karena FSRU itu memerlukan kapal-kapal pendukung dalam operasionalnya, seperti "tug boat", "crew boat", dan "mooring boat".
"PGN yang diwakili Direktur Teknologi dan Pengembangan, Jobi Trinanda Hasjim, telah menandatangani kerja sama PGN-ITS itu pada 17 Februari lalu. Kerja sama untuk kurun waktu 36 bulan itu akan menjadi langkah awal yang baik untuk PGN dan ITS," katanya.
Tidak hanya itu, Pembantu Rektor IV ITS Surabaya Prof Dr Darminto MSc menyatakan Kemenristek juga memesan desain kapal patroli rudal kepada ITS.
"Ada 16 konsorsium yang terlibat dalam proyek kapal patroli rudal itu dan ITS diminta untuk membantu dalam desain atau perancangan, tapi ITS juga diminta untuk mengawasi sampai kapal itu benar-benar terwujud," katanya.
Ia menilai kepercayaan pemerintah itu menunjukkan adanya pengakuan atas kemampuan bangsa sendiri dalam merancang dan memproduksi kapal sesuai kebutu*an.
"Itu bagus, karena Indonesia merupakan kawasan bahari dengan 2/3 merupakan kawasan laut, sehingga orientasi ke laut itu penting, terutama kapal-kapal sederhana untuk mewujudkan `connecting` antar-pulau," katanya.
Apalagi, tenaga ahli lokal cukup tersedia di ITS, termasuk tenaga ahli yang berstandar RINA, bukannya justru membayar tenaga ahli asing dengan biaya mahal.
Hal itu dibenarkan seorang ahli perkapalan dari Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya (PPNS) ketika dikonfirmasi ANTARA tentang keahlian lokal dalam bidang pembuatan kapal, baik kapal sederhana maupun kapal besar.
"Kalangan asing saja pesan kapal kepada kami, kok. Tapi, pesanan itu lucu, karena pesanan itu berasal dari institusi di Indonesia, lalu mereka (asing) memberikan proyek itu kepada PPNS dan hasilnya dijual lagi kepada institusi dari Indonesia yang memesannya itu," katanya, enggan disebut namanya.
Ia menambahkan PPNS justru mendidik mahasiswa untuk menjadi tenaga ahli, karena itu PPNS yang setiap tahunnya menerima pesanan 6-7 kapal antar-pulau dari sejumlah pemerintah daerah itu selalu menyerahkan proses pengerjaannya kepada para mahasiswa dengan bimbingan dosen. (ANT)
Editor: B Kunto Wibisono COPYRIGHT © 2012 |
|
|
|
|
|
|
|
RI-China PerkuatKerja SamaPertahanan
17 Februari 2012, Jakarta:
Pemerintah Indonesia dan
Republik Rakyat China sepakat
memperkuat kerja sama
pertahanan kedua negara, yang
telah terjalin baik, utamanya
dalam industri pertahanan.
Juru bicara Kementerian
Pertahanan Brigjen TNI Hartind
Asrin saat ditemui ANTARA di
Jakarta, Jumat petang
mengatakan, komitmen
memperkuat kerja sama industri
pertahanan keduua negara
menjadi salah satu topik utama
bahasan antara Menteri
Pertahanan Purnomo
Yusgiantoro dengan mitranya
Menteri Pertahanan China
Jenderal Liang Guanglie di Beijing
pekan depan.
"Kami sudah melakukan banyak
kerja sama baik pendidikan dan
latihan pertukaran perwira dan
lainnya, dan kita juga telah
merintis beraam kerja sama
industri pertahanan," kata Brigjen
Hartind Asrin.
Kerja sama pertahanan kedua
negara sebenarnya sudah
berlangsung cukup lama, hingga
pada 2006 telah dirintis forum
konsultasi bersama yang pertama
di Jakarta dan dilanjutkan dengan
forum konsultasi bilateral kedua
pada 2007 di Beijing.
Forum tersebut sangat baik dan
dapat membantu dalam
meningkatkan hubungan kerja
sama pertahanan kedua negara,
yang telah dibuktikan dengan
dilakukannya penandatanganan
Defence Cooperation Agreement
(DCA) antara Indonesia-China
pada 2007.
Meskipun DCA tersebut masih
dalam proses ratifikasi di
Indonesia dan belum dapat
dilaksanakan,Menhan Purnomo
mengharapkan forum konsultasi
bilateral kedua negara dapat
terus dilaksanakan sebagai
wahana untuk meningkatkan
hubungan bilateral bidang
pertahanan.
Selain melakukan kunjungan
kehormatan kepada Menhan
China, Menhan Purnomo
Yusgiantoro juga berencana
melakukan kunjungan
kehormatan kepada Wakil
Perdana Menteri China Li
Keqiang.
Tak hanya itu, Menhan juga
berencana meninjau perusahaan
roket dan peluru kendali China
ALIT (Aerospace Long March
International Trade and Co.Ltd)
dan China Precision Machinery
Impor-Export Cooperation terkait
proyek peluru kendali C-705 yang
diadakan untuk TNI Angkatan
Laut.
Sumber: ANTARA News |
|
|
|
|
|
|
|
RI-China PerkuatKerja SamaPertahanan
17 Februari 2012, Jakarta:
Pemerintah Indonesia dan
Republik ...
reashot Post at 20-2-2012 00:17 
Rp 3 T kabarnya udah hampir habis untuk ToT rudal ini ... tapi hasilnya masih belum kelihatan sama sekali ... |
|
|
|
|
|
|
|
Reply 2230# audreyhepburn
lalu kalo Malaysia tot KS ..indon sakit dimana dipantat ato di hati wak??? |
|
|
|
|
|
|
| |
|