Menwa Jawa Barat Apel Siaga soal Indonesia-Malaysia
TEMPO Interaktif, BANDUNG -Korps Mahawarman, gabungan Resimen Mahasiswa (Menwa) semua angkatan dari seluruh perguruan tinggi di Jawa Barat, menggelar apel siaga di markasnya di Jalan Surapati, Bandung.
”Kami mendorong pada pemerintah supaya tegas,” kata Sekretaris Dewan Korps Mahawarman Hayun Shobri di Bandung, Senin 30 Agustus 2010.
Apel siaga itu diikuti oleh sekitar 200 anggota yang mewakili Resimen Mahasiswa, mulai dari angkatan pertama tahun 1959 hingga yang masih kuliah. Apel juga menandai dimulainya konsolidasi dan mobilisasi semua anggota dan basis Korps Mahawarman. Dalam pernyataan sikapnya, Korps Mahawarman siap ikut serta dalam upaya bela negara.
Hayun yang merupakan anggota Menwa angkatan 89 ini mengatakan, pemerintah dimintanya agar segera mengambil sikap tegas atas ketegangan hubungan Indonesia-Malaysia.
”Jangan dibiarkan ini bergulir sehingga masyarakat menjadi gelisah, terus terang kita butu* ketegasan pemerintah. Kalau mau berunding tegaskan kita mau berunding, kalau butu* fasilitas untuk perundingan, lakukan itu. Ini yang kita butu*kan,” katanya.
Menurutnya, ketegangan kali ini sudah kesekian kalinya terjadi dengan Malaysia. Konflik dengan negeri tetangga itu dinilainya sudah berlarut-larut dengan berbagai masalahnya, mulai dari soal Tenaga Kerja Indonesia hingga masalah perbatasan.
”Ini merupakan pekerjaan rumah yang sampai sekarang belum pernah kita tegaskan, bagaimana menyelesaikannya,” kata Hayun. Koordinator Wilayah I Korps Mahawarman Engkun Kurnia mengatakan, pihaknya tidak akan mengambil langkah sendiri soal ini.
Pihaknya, paparnya, akan mengikuti apa yang menjadi keputusan pemerintah yang diambil mengahadapi ketegangan dengan negara tetangga itu.
Senin, 13/09/2010 20:51 WIB 2 Perakit Sukhoi Asal Rusia Meninggal di Makassar
Muhammad Nur Abdurrahman - detikNews
Makassar - Dua anggota dari 12 orang Tim Warranty jet Sukhoi SU 27 SKM asal Rusia, yakni Alexander dan Voronim, meninggal di Makassar, Senin (13/9/2010). Sedangkan seorang teknisi lainnya, Victor Savanoc masih dirawat di RS Stella Maris, di kawasan Pantai Losari, Makassar.
Alexander ditemukan rekannya sudah tidak bernyawa lagi sekitar pukul 07.00 Wita di lantai kamarnya, di Mess Lanud Sultan Hasanuddin, Makassar. Sedangkan Voronim ditemukan dalam kondisi lemah. Sesaat setelah tiba di Rumah Sakit Stella Maris, Voronim juga ikut tewas.
Menurut Komandan Lanud Sultan Hasanuddin TNI Angkatan Udara, Marsekal Pertama Agus Supriatna yang dihubungi detikcom, kedua korban yang tewas, baru sepekan tiba di Makassar. Mereka tiba Minggu (5/9/2010).
Keduanya diduga meninggal karena penyakit jantung. Meski demikian, pihaknya masih menunggu hasil otopsi Tim Labfor Polda Sulselbar.
"Penyebab pasti kematian dua teknisi Sukhoi ini belum kami ketahui, saya kan bukan dokter, kami juga sudah memberi tahu kabar kematiannya pada pihak Kedubes Rusia di Jakarta," ujar Agus.
Agus menambahkan, saat ini pihaknya menunggu konfirmasi dari pihak Kedubes Rusia terkait pemulangan dua jenazah tim perakit Shukoi yang rencananya akan bertugas selama setahun di Lanud Makassar.