|
INDONESIA - defence and military issues (PART IV-R.P.9]
[Copy link]
|
|
ok la tuh...ada la jugak hasilnya... walaupun pekak... kita kononnya dok ToT. bayar berjuta2.. dok gebang ngan stride... habuk pun tarak.. last2 sume beli... |
|
|
|
|
|
|
|
Reply 340# wongedandotcom2
itu punya Kopassus ya,lewat toll apa bayar juga,Humvee ini ya |
|
|
|
|
|
|
|
Indonesia Akan Umumkan Pemenang Tender Kapal Selam Pada Juni 2011
The Indonesian government has announced the results of the international tender next month, the submarine project as unto the imminent expectation of Korea's first submarine export has been increasing. Participated in the bidding for Daewoo Shipbuilding & Marine Engineering company here in Germany and Russia and ahead of such orders dry submarine is said to be influential. Advanced Trainer (T-50) showed the government and the defense industry in exporting to the public-private partnerships to boost exports from Indonesia to achieve it again if defense is noteworthy.
15 days, government officials, "Russian and French sides drought receding side orders we have been deployed in a favorable situation," said "judging from the current Indonesian Navy is in progress (the government and industry) is taking aim this year to the contract" he said.
Currently, the Indonesian government as the surge strategy in defense submarine 209 2 (option 1) and the new Russian stealth fighter 'Sukhoi' has been promoting the introduction. Recently, Korea Aerospace Industries (KAI) for the T-50 advanced trainer named Indonesia, the friendly relationship between Korea and Indonesia are flowing be read as a green light to export submarines. Here in the government's active 'defense sales' strategies based on local contract work is an analysis of its strength.
■ largest defense seems to be exported
The Indonesian government plans to introduce a total of three submarines. Implanted after leading them to two submarines a (optional) are believed to be introduced to add. Conventional 209 class diesel submarine, two ships (about 350 million U.S. dollars), including sonar, combat troops and equipment to control equipment, if supplied in the package is estimated to be 1 to 1.2 billion U.S. dollars. This is equivalent to export 70,000 cars gyumoda. If this contract seongsadoel the best record in the history of the domestic defense industry exports are expected. Last April the Indonesian government selected as preferred bidder from the KAI T-50 16 units of the export price to approximately $ 400,000,000 jimjakke scale of this project is chujeongdwae.
■ ... cheongchuleoramgyeok a pancake, Germany 2
Daewoo Shipbuilding & Marine Engineering with the current composition of the submarine dry wonjogyeokin Bessa rumored that Germany has taken a dead heat. Germany, 209 grade and 214 grade SS with a dry core technology powerhouse in the early 1990s, Daewoo Shipbuilding and Marine Technology jeonsuhan dry submarine is unprecedented. Daewoo Shipbuilding & Marine Engineering for two weeks on this successful technology transfer is only 20 years, and leads all countries to export submarines' student becomes a master of the situation is brought about.
Government officials "in South Korea and Germany, playing against this competition, we are hopeful the sides understand that the situation is evolving," said "Germany is dry and not 209 as the viscosity grade on our side seems to be favorable "he said. Recently, the Thai government-owned submarine and a German submarine, instead of introducing a new type of South Korea's review and the world, including Indonesia, Korea and Germany in the submarine market, the days seem inevitable.
In the current sujujeon Korea's Daewoo Shipbuilding & Marine in charge of the local activities in the contract, Daewoo International, Germany Might Bessa, roseuboronekseupeoteusa of Russia, France's DCNS Saga are participating. Daewoo Shipbuilding and Daewoo International Corp. since 2004 and two rounds of the Indonesian submarines renovation project (Overhaul) experience and geographic proximity, etc. gujoham co-operation is mainly about the benefits. The recent German 209 class submarines, also does not dry on our side in terms of price formation and serves as a favorable factor.
Current Indonesian Navy in March last bid documents received from four countries are screening. Indonesia Navy After examination 2nd examination conducted by the Pentagon after the preferred bidder is expected to announce.
■ 印尼 defense dynamics strengthen ...
The key to the bid price and bidding around the complex dynamics of how to take action.
Last March the bid collapsed in 2008 after the third bid, bidding is twice. Indonesia, the introduction of the submarine project budget and policy priorities, rates, introduction of the model, various parameters such as relations with Russia, setting the meantime, was hit several times in the Gobi. 2008-2009 Deputy Minister of the Russian submarine exports in exchange for $ 1,000,000,000 slogan conditions, large numbers of Indonesian Navy personnel chinreogye composition shingles, while South Korea has achieved and the county towns. But the Indonesian government to introduce the model closer to the German type of conventional submarines deda loans offered to the Russian side was just going to the private commercial lending gradually excluded from discussion as the expectation that we came on the side said it is not profitable.
Then, in the aftermath of the global financial crisis, which was suspension of business was resumed in March of this year. The Indonesian government defense buildup of the current Navy and Air Force training aircraft to replace the business goals (T-50) with, including the introduction of powerful new weapon has been jaechujin. Introduce a total of three submarines, as well as the first submarine built at the order station, but that is dried in the second and subsequent transfer of technology in Indonesia has also naesewoogo. However, this bid is not a basic requirement that the negotiations have been told of four threw out a complaint.
Industry said, "The submarine exports seongsadoel the South Korea undisputed submarine exporter in line name to raise is," said "In 2006, Indonesia's submarine introduced review from the time of export phenomenon, as the triumphs rings look forward to," she said. |
|
|
|
|
|
|
|
ok la tuh...ada la jugak hasilnya... walaupun pekak... kita kononnya dok ToT. bayar berjuta2.. dok g ...
artificialster Post at 16-5-2011 00:41
TOT tu sebagai pemancing untuk memperolehi tender je..tapi sebenarnya nak wat tayar pun tak mampu hasil drpd TOT tersebut.... |
|
|
|
|
|
|
|
Post Last Edit by rifa at 16-5-2011 20:12
LIPSUS Tempo) TNI Sempat Akan Duduki Kampung Bajak Laut Somalia
TEMPO Interaktif, Jakarta - Andai pembebasan awak Sinar Kudus itu dilakukan dengan operasi militer, opsi apa saja yang disiapkan pasukan TNI? Setidaknya ada dua strategi besar yang disiapkan ketika pasukan ini diberangkatkan dengan dua kapal perang jenis fregat TNI Angkatan Laut, KRI Yos Sudarso dan KRI Halim Perdana Kusuma, ke perairan Somalia, 23 Maret lalu.
Rencana pertama adalah menyergap kapal Sinar Kudus yang dikuasai perompak, saat tengah berlayar di tengah laut. Kedua, melakukan serangan militer terhadap perompak saat Sinar Kudus lego jangkar atau merapat ke daratan.
Di luar dua rencana itu, ternyata Satuan Tugas “Merah Putih”--nama satuan operasi pembebasan sandera Somalia--ternyata sempat menyiapkan opsi khusus, yaitu menduduki Pantai Ceel Dhahanaan (El Dhanan) Somalia. Di pantai itu, bermukim ribuan perompak dan keluarganya.
Kabarnya, opsi khusus ini juga disetujui Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Bahkan, Panglima Tertinggi TNI itu juga memerintahkan TNI "menguasai" pantai yang hanya berjarak 500-600 meter dari kampung para perompak itu.
“Pantai itu diduduki untuk mencegah bantuan dari darat pada saat operasi pembebasan Sinar Kudus dilakukan," kata Komandan Korps Marinir TNI AL, Mayor Jenderal (Mar) Alfan Baharudin. Perintah Presiden itu diberikan saat membahas rencana operasi pembebasan sandera di Istana Cipanas, 16 April 2011.
Alfan, yang juga ditunjuk sebagai Komandan Satgas “Merah Putih” ini beralasan, El Dhanan memiliki posisi yang strategis untuk mencegah perompak mengerahkan bala bantuan saat kapal Sinar Kudus disergap pasukan TNI. Sebab, jarak kapal Sinar Kudus ketika lego jangkar hanya sekitar 3,5 Nautical Mile saja dari bibir pantai El Dhanan.
“Ini sangat dekat untuk mengerahkan bantuan,” ujar Alfan kepada Tempo, Jumat pekan lalu, 13 Mei 2011. Rencana menduduki kampung perompak di daratan ini, menurut Alfan, sudah mendapat restu dari Pemerintah Somalia.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Michael Tene juga membenarkan Pemerintah Somalia telah memberi izin kepada Pemerintah RI untuk menggelar operasi militer di wilayahnya. "Benar, boleh menggelar kekuatan," kata Michael. Bahkan, kata dia, restu Pemerintah Somalia untuk menggelar pasukan pembebasan sandera di wilayahnya telah dituangkan dalam sebuah resolusi Perserikatan Bangsa-Bangsa,
Guna mendukung rencana menduduki pantai Somalia itulah, dua kapal fregat yang diberangkatkan ke perairan Somalia juga membawa serta lima buah tank BMP-3F milik Korps Marinir TNI AL. Selain tank, Satgas pembebasan sandera juga membawa sejumlah artileri lain. “Semuanya peralatan berat,” kata Komandan Detasemen Jala Mengkara Marinir TNI AL, Kolonel (Mar) Suhartono, pemimpin operasi militer di lapangan.
Perintah menduduki basis para perompak ini secara gamblang dituangkan dalam tugas pokok satgas pembebasan sandera yang disetujui Presiden. Tugas pokok penanggulangan teror TNI adalah melaksanakan operasi khusus pada hari H, jam J di perairan Somalia, dan menduduki Pantai El Dhanan. Serta, “Merebut dan menguasai kembali MV Sinar Kudus dalam rangka membebaskan sandera dari tangan pembajak.” kata Suhartono kepada Tempo.
LANDING PLATFORM DOCK(LPD) 592 KRI BANJARMASIN.MARINIR AL
behind 2 fregat AL
|
|
|
|
|
|
|
|
Reply 348# wartakita
Kapan Majunya Industri Pertahanan kalau semuanya beli, tidak ada TOT,lihat saja CINA dan INDIA,mereka banyak uang tapi harus ada TOT karena mereka ingin mandiri,tidak bergantung terus ke negara lain,nanti kena embargo baru dirasakan.TOT penting demi kemandirian dan kelangsungan Industri pertahanan,indonesia sudah memulainya.Bangsa Yang Kuat adalah Bangsa Yang Mampu Membuat Sendiri Angkatan Perangnya.US and Rusia |
|
|
|
|
|
|
|
ToT ... what for? With our money, we can purchase some well known arm producers in US, UK, Germ ...
wartakita Post at 16-5-2011 19:53
woalah simbah mesem ki..... |
|
|
|
|
|
|
|
Reply 340# wongedandotcom2
kenderaan asas macam tu pun dah ribut2 si indon ambil gambar dan upload..
mungkinkah kenderaan itu hasilnya hibah? |
|
|
|
|
|
|
|
Skenario Gelar Latgab TNI Tahun 2012
Dalam Latgab TNI 2008, Presiden Sby sudah memberikan arahan agar setiap 4 tahun sekali diadakan latihan gabungan TNI berskala besar. Nah, kalau diurut waktunya maka tahun 2012 adalah saatnya TNI menjalankan instruksi Panglima tertinggi itu. Mestinya begitu kan dan tidak ada lagi istilah kurang anggaran atau kurang peralatan karena alutsista TNI pada tahun 2012 jauh lebih baik dibanding tahun 2008 lalu. Dan kantong duit TNI jauh lebih tebal dengan kucuran anggaran berlipat-lipat. Kita sekedar mengingatkan bahwa jadwal itu sudah mendekat di dermaga Mabes TNI.
Pola latihan gabungan TNI tahun mendatang disarankan tidak lagi memakai pola masuk dulu baru digebuk. Pola ini sudah saatnya direvisi dan diganti dengan pola pre emptive strike. Misalnya diasumsikan Armada Barat sebagai lawan lalu berkelahi dengan Armada Timur di selat Malaka. Atau membombardir habis sebuah pulau dekat perbatasan dengan rudal surface to surface Lapan atau rudal-rudal KRI. Perlu juga dicoba pertempuran udara atau dog fight antara F16 dengan Sukhoi, F5E dengan Hawk, T50 dengan F-16, kombinasinya bisa beragam sesuai kebutu*an.
Jika memang Kalimantan kembali diskenariokan menjadi hot spot latihan tempur, maka mobilisasi seluruh kekuatan TNI organik di pulau itu perlu diuji coba. Misalnya di perbatasan Sarawak “diperlukan” pemusatan kekuatan TNI AD untuk menyerang lawan. Maka seluruh kekuatan organik TNI AD yang ada di Kodam Tanjungpura (Kalbar dan Kalteng) dikerahkan secara besar-besaran sampai mencapai 25.000 pasukan termasuk melibatkan satuan Hansip, Menwa dan Brimob. Sementara untuk Kodam Mulawarman (Kaltim dan Kalsel) konsentrasi 20.000 pasukan TNI, Brimob, Hansip dan Menwa dipusatkan di Sangatta Kaltim.
Unjuk kekuatan model beginian walaupun tak ada amunisi yang keluar sudah mampu memberikan kekuatan real yang mampu memberikan aura gentar bagi rumah sebelah. Manfaat lain tentu saja menguji coba kesiapan koordinasi antar satuan organik Kodam dan “kekuatan” infrastruktur perhubungan di dua provinsi itu. Misalnya bagaimana mengumpulkan pasukan organik dan kekuatan pendukung lain sampai mencapai jumlah 25.000 pasukan dalam waktu 2 x 24 jam di sebuah kawasan perbatasan. Kemudian bisa ditampilkan penerjunan Divisi Lintas Udara Kostrad dengan puluhan Hercules untuk bergabung dengan pasukan organik Kodam.
Unjuk arsenal terbaru sangat wajar dipamerkan di masyarakat Kalbar. TNI AD dapat menampilkan satuan kavaleri (Panser Anoa, Tank IFV, Stormer, AMX ) dan artileri medan termasuk satuan rudal / roket. Penerbad juga menampilkan Heli Tempur Mi 35 dan Mi17 serta Heli jenis lain. TNI AU menampilkan skuadron UAV yang sudah ditempatkan di lanud Supadio Pontianak bersama Hawk, F16 dan Sukhoi. Tahun 2012 TNI AU akan memperoleh banyak alutsista anyar misalnya Super Tucano, T-50, F16, Rudal jarak menengah, rudal jarak pendek, UAV. Diasumsikan tidak ada pendaratan amphibi di Kalbar maka gelar arsenal TNI AL tidak diperlukan di Kodam ini.
Selat Malaka bisa dijadikan hot spot bagi latihan perang laut. Misalnya satuan kapal cepat rudal diskenariokan mengejar amada musuh yang berkekuatan 5 kapal perang. Maka diperlukan minimal 10 KCR dan 1 kapal selam untuk mengejar lalu tembakkan rudal C802 atau C705, hit and run. Kehadiran KCR di selat Malaka sejatinya sudah eksis namun gelar penembakan rudal dan latihan tempur laut perlu dikedepankan agar amunisi alutsista itu dapat dimanfaakan secara optimal ketimbang expired alias kadaluarsa macam rudal Harpoon, basi kedinginan kelamaan disimpan di kulkas KRI.
Untuk keperluan “perang laut” itu setidaknya perlu dihadirkan 28 KRI berbagai jenis di Selat Malaka, sekaligus sebagai show of force bahwa kita adalah penentu stabilitas selat Malaka. Lantas pulangnya berkonvoi di selat Singapura, mampir di Nipah dan Batam, lalu bubar jalan atau sebagian menuju Natuna untuk patroli konvoi. Pepatah Melayunya jadi bunyi: Sekali mendayung dua tiga pulau terlampau. Dan memang banyak pulau-pulau yang dilewati armada tempur itu dalam perjalanan pergi pulang.
Hot spot lainnya adalah pendaratan amphibi dengan mengerahkan 10.000 pasukan marinir di Tarakan dan Nunukan. Pasukan didrop dari Sangatta yang saat ini sudah menjadi markas komando tempur dan mampu mendukung gerakan 100.000 pasukan TNI. Gerakan armada KRI dari Sangatta memerlukan kekuatan minimal 45 KRI dari berbagai jenis yaitu Fregat, Korvet, LPD, LST, Kapal cepat angkut pasukan, kapal selam dan dukungan pesawat tempur. Tahun 2008 pendaratan amphibi dilakukan di Sangatta, agaknya masih terlalu “kedalam”. Dengan skenario pendaratan marinir di Tarakan dan Nunukan pesan yang hendak disampaikan lebih bergaung karena dua lokasi ini adalah halaman depan NKRI, paling depan.
Jadi diskenariokan ada 3 titik hotspot pre emptive yaitu Selat Malaka, Kalbar dan Tarakan / Nunukan. Satu lagi adalah skenario perang asimetris melalui perang biologi kimia. Diskenariokan ada sebuah pulau yang kaya raya dan warganya sombong bukan main. Kalau masih sombong sih gak apa-apa tapi ini sudah sombong lalu melecehkan NKRI dengan berbagai cara misalnya menjadi tempat tinggal koruptor, tempat money laundry, tidak beminat dalam perjanjian ekstradisi dan punya hobby menghasut.
Skenario perang biologinya mudah banget. Sejumlah unit kecil pasukan khusus TNI dari tiga angkatan menyelinap membawa segerobak virus antrax, virus flu burung, virus anjing gila dan virus babi ngepet lalu sebarkan dan biarkan. Dijamin terjadi kepanikan di pulau itu dan memberi dampak buruk pada kegiatan ekonomi, harga saham jatuh, turis mancanegara eksodus, pelancong dari Indonesia di stop total untuk jangka waktu tertentu. Jadi tak perlu bersusah payah walaupun pulau itu di jaga oleh pasukan Kingkong sekalipun. Tujuannya hanya untuk memberi efek jera agar pulau itu memiliki tata krama bertetangga yang baik dan saling menghormati termasuk mengembalikan simpanan koruptor.
Tiga skenario hotspot yang disebut terdahulu akan melibatkan setidaknya 60.000 pasukan TNI, 85 KRI termasuk 2 kapal selam, 80 Tank Amphibi, 85 Panser Amphibi, 6 RM Grad, 45 pesawat tempur berbagai jenis, 55 Helicopter, 21 pesawat angkut Hercules, puluhan rudal surface to surface baik jarak pendek dan menengah, 160 Tank, 170 Panser, 55 Howitzer dan ragam alutsista lainnya. Pengerahan kekuatan sebesar ini untuk membuktikan bahwa TNI hari ini lebih baik dari kemarin disamping sebagai bentuk tanggung jawab penggunaan alutsista secara maksimal. Pesan yang lebih bergema dari semua itu tentu ingin memberikan sosok keperkasaan bahwa pengawal NKRI adalah kekuatan yang diniscayakan mampu menjaga kedaulatan, harkat dan martabat Republik Indonesia. Maka jangan sekali-kali mencoba mengganggu teritori republik kami.
******
Jagvane / 17 Mei 2011
Skenario perang biologinya mudah banget. Sejumlah unit kecil pasukan khusus TNI dari tiga angkatan menyelinap membawa segerobak virus antrax, virus flu burung, virus anjing gila dan virus babi ngepet lalu sebarkan dan biarkan. Dijamin terjadi kepanikan di pulau itu dan memberi dampak buruk pada kegiatan ekonomi, harga saham jatuh, turis mancanegara eksodus, pelancong dari Indonesia di stop total untuk jangka waktu tertentu. Jadi tak perlu bersusah payah walaupun pulau itu di jaga oleh pasukan Kingkong sekalipun. Tujuannya hanya untuk memberi efek jera agar pulau itu memiliki tata krama bertetangga yang baik dan saling menghormati termasuk mengembalikan simpanan koruptor.
Pulau apakah itu???yang pasti pulau kecil di asean |
|
|
|
|
|
|
|
AL Rusia-Indonesia-Singapura Akan Gelar Latihan Militer Bersama Pada Mei 2011
An anti-submarine ship and a rescue tugboat from Russia’s Pacific Fleet are heading for Singapore and Indonesia.
The Admiral Panteleyev and Fotii Krylov are scheduled to reach their first destination on May 16 to take part in IMDEX-2011 international arms show.
On May 20 the two ships will head for the Indonesian port of Macasar for participation in a joint anti-piracy drill with the Indonesian Navy.
sumber: http://english.ruvr.ru/2011/05/03/49755125.html
Russian warship to visit Singapore, Indonesia
Russian Pacific Fleet's destroyer Admiral Panteleyev will visit Singapore and Indonesia on May 16-27 to take part in IMDEX-2011 naval exhibition and hold joint drills with the Indonesian navy.
The biennial IMDEX Asia International Maritime Defense Exhibition (IMDEX) is held in Singapore on May 17-19."Russian warships have taken part in this exhibition several times in the past," the fleet's spokesman Capt. 1st Rank Roman Martov said. " For instance, Russian missile cruiser Varyag - the flagship of the Pacific Fleet - visited Singapore on the same occasion in 2009."Admiral Panteleyev, an Udaloy class destroyer, will stay in Singapore until May 20 before departing for Indonesia where it will take part in anti-piracy drills with the Indonesian navy.
"During the visit, the Russian and Indonesian warships will hold anti-piracy exercises," Martov said adding that the simulated mission would involve the rescue of a tanker seized by pirates.The Russian destroyer will stay at the port of Makassar in eastern Indonesia on May 25-27.Admiral Panteleyev took part in the international anti-piracy mission off the Somali coast in 2009.
The warship seized a boat carrying 29 suspected pirates, believed to have been involved in an unsuccessful attack on a Russian-crewed oil tanker en route to Singapore.
The destroyer also prevented a pirate attack on a cargo vessel while escorting a convoy of six merchant ships.MOSCOW/VLADIVOSTOK, May 16 (RIA Novosti) |
|
|
|
|
|
|
|
Reply 352# rifa
The scenario looks interesting .... "Gun Policy" and "Show of Force" to Singapura and Malaysia ..... |
|
|
|
|
|
|
|
Lanud Tarakan Buat Apron Untuk Pesawat Tempur
TARAKAN - TNI AU tetap kerahkan beragam pesawat memantau perkembangan perairan RI di Blok Ambalat, Kaltim. Komandan Lanud Tarakan, Letkol Nav Budi Handoyo, mengatakan Mabes TNI mengintruksikan tugas rutin mengerahkan beragam pesawat untuk pengintaian meski tidak ada indikasi pelanggaran kewilayahan.
Patroli dan pengamanan kawasan udara Ambalat juga menggunakan pesawat intai Boeing 737-200 dan Hercules yang standby on call (siaga terbang) di Lanud Tarakan. “Sepekan lagi kami kedatangan pesawat Sukhoi untuk operasi Ambalat, ungkapnya sambil mengecek fasilitas runway di Bandara Juwata Tarakan yang bertipe C ini. "Lanud Tarakan kini tengah menunggu perpanjangan runway,” jelasnya.
Menurutnya, wilayah udara Kota Tarakan sebagai pulau terluar dalam pengamanan, menjadi kawasan penyiapan operasi yang dilaksanakan TNI AU. Kota Tarakan menjadi pangkalan pengamanan perbatasan dengan Negara Malaysia, sehingga beberapa fasilitas pendukung perlu dipersiapkan, seperti apron untuk parkir pesawat.
“Selama ini pesawat take off (lepas landas, Red.) dari Makassar. Kalau dikondisikan standby di Tarakan akan jauh lebih baik. Kendalanya di Lanud belum ada apron sendiri. Bulan ini sudah ada pengukuran rencana membangun apron, semoga cepat terealisasi,” ungkapnya.
Luas bangunan apron tambahnya, memerlukan 2-3 hektare untuk menampung pesawat tempur dan pesawat intai. Dalam bulan ini saja direncanakan 4 pesawat yang masuk. “Standarnya apron yang dibangun nanti bisa menampung pesawat Sukhoi, F-16, F-5 dan Hawk. Rata-rata 6 pesawat lah nanti bergantian dengan pangkalan lainnya,” tambahnya.
Jumlah personel di Lanud tipe C ini diperkirakan juga akan bertambah secara bertahap. Idealnya terdapat 120 anggota. Saat ini baru ada 70 anggota, namun dipastikan mampu meng-cover pengamanan. "Kami terus berbenah, dan berkoordinasi dengan satuan samping lainnya di Tarakan,” tutupnya. |
|
|
|
|
|
|
|
Post Last Edit by rifa at 18-5-2011 11:34
Menhan Resmikan Kapal Patroli Cepat Rudal, KRI Clurit
BATAM - Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro meresmikan Kapal Cepat Rudal (KCR) KRI Clurit yang memiliki panjang 40 meter, buatan putera-puteri Indonesia yang akan menambah armada mengamankan perairan Indonesia bagian barat.
"Dengan ini saya resmikan KRI Celurit," kata Menteri dalam upacara persemian KRI Clurit di Pelabuhan Kargo Batu Ampar Batam, Senin (25/4).
Menhan mengatakan KRI Clurit jenis kapal patroli cepat ber-rudal yang dirancang dan dibangun anak bangsa yang bekerja di PT Palindo Marine, Batam. Peluncuran KRI Clurit, kata dia, merupakan jawaban atas rasa tanggungjawab menjaga laut NKRI yang memiliki kekayaan sumber daya alam yang tinggi.
Apalagi, kata dia, selain memiliki kandungan SDA yang tinggi banyak alur perairan NKRI menjadi alur perdagangan internasional. "Ini sebagai mile stone menuju kemandirian indusri pertahanan," kata Menteri.
Ia mengatakan produksi alutsista tidak akan berhenti pada KCR. Pemerintah akan terus melengkapi persenjataan TNI dengan beberapa kapal perang jenis lain. "Selanjutnya, kita akan buat kapal perusak dan kapal selam" ujarnya.
TNI AL, kata Menhan membutu*kan kapal yang kuat dan cepat agar mampu hadir dan mengamankan perairan di laut Indonesia yang luas. Dikesempatan yang sama Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono mengatakan TNI AL saat ini baru memesan dua KCR-40, dan berencana memesan 20 kapal lagi dengan varian berbeda.
KCR-40 akan beroperasi di wilayah Indonesia bagian barat, disesuaikan dengan kondisi geografis yang dikelilingi pulau-pulau dan selat. Kapal pertama yang diproduksi PT Palindo Marine ini dinamakan KRI Clurit, karena seluruh kapal patroli cepat TNI AL mengambil filosofi senjata tradisional nusantara.
KRI Clurit-641
|
|
|
|
|
|
|
|
Pertumbuhan Industri Pertahanan Meningkat
Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro mengungkapkan, pentingnya mengembangkan industri pertahanan dalam negeri. "Kalau pertahanan kuat dan ekonomi kuat maka akan menjadi negara yang kuat," kata Purnomo, Rabu, 18 Mei 2011.
Karena itu, pemerintah sejak tahun 2010 sudah memprioritaskan untuk membeli alutsista dalam negeri. Sebab, pembelian alutsista dalam negeri akan ikut mengembangkan perekonomian.
"Kalau pengadaan alutsista luar negeri dengan syarat, dilaksanakan secara G to G, diupayakan produksi bersama, disertai alih teknologi, dijamin keleluasaan penggunaannya, dijamin suku cadangnya," ujar Purnomo.
Purnomo menambahkan, dalam dua dekade terakhir telah terjadi pertumbuhan industri pertahanan yang cukup meningkat antara lain di bidang Dirgantara, Maritim, Alutsista. "Industri pertahanan di ASEAN pangsa pasarnya besar," jelas Purnomo.
Karena itu, Kementerian Pertahan saat ini telah melakukan penyatuan lembaga pembina dengan membentuk Komite Kebijakan Industri Pertahanan (KKIP). Selain itu, pihaknya juga sedang menerbitkan roadmap revitalisiasi industri pertahanan.
"Caranya dengan mempercepat proses alih teknologi untuk meningkatkan kandungan lokal dan mendorong kegiatan ekonomi dalam negeri," tuturnya. |
|
|
|
|
|
|
|
KSAU: Tahun 2012 Alutsista Baru Memperkuat TNI AU
TNI Angkatan Udara kedepan akan semakin bertambah kekuatannya, sampai dengan kwartal pertama tahun 2012 mendatang, diharapkan beberapa alut sista akan datang memperkuat jajaran TNI Angkatan Udara seperti pesawat Super Tucano dan Radar yang akan ditempatkan di Saumlaki dan Timika.
Hal tersebut disampaikan Kepala Staf TNI Angkatan Udara dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan Komandan Korps Paskhas Marsekal Pertama TNI Amarullah, pada upacara bendera 17an, dilapangan merah Markas Komando Korpaskhas, Lanud Sulaiman, Bandung (18/5).
Menurut Marsekal TNI Imam Sufa’at, perencanaan tersebut, dilakukan berdasarkan analisis dan pengkajian secara logis, sehingga dapat memproyeksikan kebutu*an TNI AU berdasarkan persepsi ancaman dihadapkan pada keterbatasan kemampuan negara dalam membangun kekuatan udara. kekuatan minimal tersebut harus dimiliki dan difokuskan untuk dapat melaksanakan tugas TNI AU dalam mengendalikan wilayah udara nasional secara efisien, mengatasi dua trouble spot, dan mengamankan wilayah Alki.
Kasau Mengingatkan kepada seluruh personel, TNI AU sebagai salah satu komponen pertahanan negara, terus tumbuh dan berkembang seiring dinamika pembangunan nasional dan perkembangan lingkungan strategis. kekuatan Angkatan Udara merupakan salah satu komponen kekuatan yang dapat menjadi “detterent power” dalam upaya menyelesaikan konflik antar negara.
Membangun sebuah angkata udara yang kuat tentunya tidak mudah dan memerlukan dukungan anggaran tidak sedikit. keterbatasan anggaran negara dan tingginya tingkat ketergantungan teknologi, menjadi salah satu penyebab tersendatnya upaya pembangunan TNI Angkatan Udara kedepan. Tambah Kasu.
Mencermati keterbatasan anggaran dan suku cadang, TNI Agnkatan Udara telah mengantisipasi dengan beberapa langkah konkrit yang telah disiapkan. diantaranya adalah penggunaan jam terbang saat ini diprioritaskan pada kepentingan operasi dan maintaining skill para awak pesawat, paling tidak dapat mencapai minimum safety flying hours. Tuturnya.
Kondisi kedepan Kasau menambahkan, program pembangunan Angkatan Udara kedepan telah disusun dalam postur pembangunan Angkatan Udara sampai tahun 2024 serta kekuatan pokok minimum. dari situlah rencana program TNI Angkatan Udara dilaksanakan, program kerja untuk tahun kedepan telah dibuat sehingga tinggal menentukan kebijakan apa yang akan diambil untuk suksesnya rencan tersebut. kita tidak boleh terlena dan hanyut terhadap keberhasilan yang telah kita capai, akan tetapi kita perlu terus melaksanakan evaluasi terhadap setiap pelaksanaan tugas serta mengidentifikasi permasalahan yang timbul untuk segera dicarikan solusi pemecahannya terbaik.
Menyinggung situasi nasional saat ini Kasau mengingatkan. Integrasi nasional saat ini sedang mengalami ujian yang tidak ringan, beberapa kejadian seperti teror bom buku maupun kasus pencucian otak terhadap para pelajar dan mahasiswa telah meresahkan masyarakat serta dapat menjadi ancaman terhadap persatuan dan kesatuan bangsa apabila tidak segera diselesaikan secara tuntas.
Kasau mengharapkan, seluruh komponen bangsa telah sepakat bahwa negara kesatuan republik indonesia adalah harga mati dan tidak bisa ditawar, untuk itu komitmen tersebut harus tetap kita pegang sampai kapan pun dan dimana pun. kita harus berani bertindak tegas jika ada wacana dan pemikiran yang menginginkan lepas dari nkri, karna hal itu akan menjadi benih bagi daerah lain untuk melepaskan diri dari negara kesatuan republik indonesia.
Mencermati kondisi tersebut, diperlukan peran serta secara aktif seluruh kompenen bangsa, adanya kemauan dari semua unsur untuk bekerja sama dalam menyelesaikan permasalahan bangsa, dengan dilandasi cinta tanah air, rasa kebangsaan, kerelaan berkorban untuk kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan individu atau golongan, serta saling bahu membahu menyelesaikan masalah ini, Tegasnya.
TNI Angkatan Udara sebagai salah satu komponen bangsa yang menjaga integritas keutuhan wilayah NKRI, sangat berkepentingan dalam menyikapi masalah-masalah yang timbul, saya mengajak kepada seluruh prajurit TNI Angakatan Udara, PNS dan keluarganya untuk selalu waspada serta terus mengikuti perkembangan secara seksama, sehingga tidak terjerumus dalam kegiatan yang dapat merugikan diri sendiri, keluarga, satuan serta organisasi Angkatan Udara. kita yakin dengan kerja keras, bangsa indonesia, akan mampu untuk berdiri tegak menjadi bangsa yang besar, bangsa yang bersatu dalam bingkai Negara Kesatuan Repulik Indonesia.
Upacara diikuti pejabat TNI AU dilingkungan Lanud Sulaiman, Wadankorpaskhas, Danlanud Sulaiman, Komandan Insub Lanud Sulaiman, para jebat dan seluruh prajurit dan PNS dilingkungan Lanud Sulaiman. |
|
|
|
|
|
|
|
Post Last Edit by rifa at 18-5-2011 19:18
Korsel-RI Teken 7 MoU
Jakarta - Pemerintah Indonesia dan Korea Selatan sepakat mebicarakan rencana investasi di dalam negeri. Pembicaraan ini dilakukan di Nusa Dua, Bali dan akan dihadiri Menteri Kordinator Bidang Perekonomian, Hatta Radjasa dan Menteri Ekonomi Korea Selatan, Choi Joong Kyung.
Acara yang diadakan di salah satu hotel di Bali ini juga dihadiri sejumlah pengusaha dari Korea Selatan. Konferensi ini diadakan dari tanggal 18-19 Mei 2011. Pada hari pertamanya, Senin (18/5/2011), pembicaraan akan dimulai pada pukul 10.00 waktu setempat.
Pada kesempatan yang sama, pemerintah dua negara tersebut akan melakukan 7 penandatanganan nota kerjasama di berbagai bidang di Indonesia.
Ruang lingkup kerjasama tersebut antara lain di bidang perdagangan, kehutanan, pertanian, perikanan, sumber energi dan mineral, infrastruktur dan konsruksi, industri pertahanan, industri kebijakan pendukung dan kebijakan keuangan.
Korsel-RI Siap Teken 9 MoU
Pemerintah Indonesia dan Korea Selatan sepakat mebicarakan rencana investasi di dalam negeri. Pembicaraan ini dilakukan di Nusa Dua, Bali dan akan dihadiri Menteri Kordinator Bidang Perekonomian, Hatta Radjasa dan Menteri Ekonomi Korea Selatan, Choi Joong Kyung.
Acara yang diadakan di salah satu hotel di Bali ini juga dihadiri sejumlah pengusaha dari Korea Selatan. Konferensi ini diadakan dari tanggal 18-19 Mei 2011. Pada hari pertamanya, Senin (18/5/2011), pembicaraan akan dimulai pada pukul 10.00 waktu setempat.
Pada kesempatan yang sama, pemerintah dua negara tersebut akan melakukan 9 penandatanganan nota kerjasama (MoU) di berbagai bidang di Indonesia.
Ruang lingkup kerjasama tersebut antara lain di bidang perdagangan, kehutanan, pertanian, perikanan, sumber energi dan mineral, infrastruktur dan konsruksi, industri pertahanan, industri kebijakan pendukung dan kebijakan keuangan.
Berikut ini adalah nota kesepakatan yang ditandatangani hari ini:
1.MoU kerja sama pemerintah Indonesia-Korea yang ditandatangani oleh Menteri Perekonomian Indonesia Hatta Radjasa dan Menteri Perekonomian Republik Korea Choi joong kyung.
2.Mou pembangunan dan pengoperasian PLTA di Kabupaten Way Kanan, Lampung antara PT BS Energi dan PT Energi Lestari dan Pemerintah daerah Provinsi Lampung, pemerintah Kabupaten Way Kanan dan PT Daewoo
3.MoU pembangunan dan pengoperasian PLTA di Kabupaten Tenggamus, Lampung, Bupati Tenggamus Korea Midland Power, Daewoo Company PT Nusantara Nusa Alam
4.MoU Indonesia-Korea di bidang pertekstilan antara Institute of Industrial Technology Korea dan Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API).
5.MoU antara Korea Institute of Industrial Technology dan Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya.
6.MoU Directorate of National Ship Desain dan Teknologi Maritim DKP dan Korea Engineering Plant Technology Center
7.MoU Transfer Teknologi Industri antara Korean Institute for Advancement of Technology dan Masyarakat Telematika Indonesia
8.MoU penguatan dan pengembangan solar photovoltaic antara Direktorat Energi Terbarukan Kementerian ESDM dan Samsung C&T Co.
9.MoU pembangunan galangan kapal antara Daewoo Shipbuilding and Marine Engineering dan PT Dock Koja Bahari dan Perkapalan |
|
|
|
|
|
|
| |
|