CariDotMy

 Forgot password?
 Register

ADVERTISEMENT

Author: ikhwanindo

MENJAWAB SYUBHAT TENTANG "POLIGAMI" (TAADUD)

[Copy link]
 Author| Post time 7-9-2007 02:28 PM | Show all posts
Originally posted by indah1285 at 6-9-2007 09:44
hehee... jenguk dulu.... sat agi nk babap mas ihkwan...huhuu

tp, sebahagian abg mnm da reply tuuu......


reply in maneeee? Agree atas penjelasan ane atau ingin membantah lagi? :@ babap nanti jika tidak jadi anak baek
Reply

Use magic Report


ADVERTISEMENT


Post time 7-9-2007 04:16 PM | Show all posts

Reply #21 ikhwanindo's post

hehe... In akan reply nnti... ni forum sambil keje, kot mlm nnti In reply....

yuuuppp... janji, In mau jd budak baek.... !! jgn babap In....


yang pasti In bukan salah seorang madu mas... ahaakk...

[ Last edited by  indah1285 at 8-9-2007 10:09 PM ]
Reply

Use magic Report

Post time 7-9-2007 05:00 PM | Show all posts
Originally posted by ikhwanindo at 7-9-2007 01:59 PM

Assalamualaikum warahmatullah,
Alhamdulillah Jawaban antum niii sangatlah menjelaskan pemahaman antum tentang Islamini yang jauh dari aqidah ASWJ yang sahih. Karena aqidah ASWJ yangsahih menjadikan penjelasan para sahabat sebagai dasar hukum ke3setelah Al Quran dan sunnah. Dan akhil karim...dengan kejahilan antumberkata perkataan sahabat tidak sekuat hadith...Wallahu yahdik, (semoga Allah memberikan antum pemahaman, amin)pemahaman siapa lagi yang harus kita ikuti selain pemahaman parasahabat? apa KAU KIRA Ibnu Abbas berbicara mengikuti nafsu beliausemata? Bukankah yang dikatakan ulamanya para sahabat ini bersumberdari ajaran Rasulullah kepadanya? Dari apa yang dikatakan Rasullahkepadanya? dan juga contoh yang dilakukan Rasulullah yang dilihatnya?Dan ketahuilah bahwa para sahabat adalah para manusia pilihan yangpaling dalam rasa takutnya kepada Allah. Bagaimana mungkin antumberkata perkataan mereka tidak sekuat hadith seakan-akan antumunderestimate perkataan mereka. SAKSIKANLAH kamilah kaum salafy ASWJ(yang mana setiap muslim wajib mengikuti pemahaman ini) yang menjadikanperkataan mereka sebagai hukum kami, sehingga apa yang kami ucapkan TAKLUPUT dari pemahaman mereka -ridhwanallah alaihim ajma'in


Assalamu'alaikum...

Sahabatku, janganlah terburu-buru dalam membuat kesimpulan ke atas ayat yang saya tulis 2 / 3 baris tu. Ikhwan terlalu cepat menghukum apa yang saya tidak maksudkan, sedangkan soalan saya yang sebenar belum pun ikhwan jawab!

Kalau saya salah tolong betulkan, dan bukankah dengan itu lebih baik dari tuduh-menuduh dan menghukum dengan berprasangka tanpa usul periksa?

Originally posted by ikhwanindo at 3-9-2007 04:03 PM
Marry more than 1 issunnah, Rasulullah berabda:"sebaik-baik laki-laki adalah yang paling banyak istrinya"
http://forum.cari.com.my/viewthread.php?tid=299292&extra=page%3D1&page=3


Soalan saya,
1. Apa hukumnya menyatakan sesuatu yang tidak dinyatakan oleh Nabi?
2. Apakah hadith dari Ibn Abbas yang ikhwan kata itu disandarkan kepada Nabi atau tidak?
3. Adakah benar athar (yang tidak bersandarkan dari Nabi) adalah sekuat Hadith Nabi?
4. Dan saya juga menyatakan athar dari Ibn Abbas RA itu juga lebih utama dari kata2 Ulama', tidakkah ikhwan telah baca apa yang saya tulis itu?


[quote]
"Sungguh,siapa saja diantara kalian yang hidup setelahku, pasti akan menjumpaiperselisihan yang banyak, maka wajib atas kalian untuk berpegang teguhdengan sunnahku dan sunnah Al-Khulafa ar-Rasyidin yang telah diberi petunjuk sepeninggalku
Reply

Use magic Report

Post time 8-9-2007 08:43 PM | Show all posts
Originally posted by ikhwanindo at 5-9-2007 02:52 PM

Setelah seluruh kehidupan Nabi dihabiskan untuk menjelaskan Islam selengkap-lengkapnya, maka pada haji akbar turunlah surah Al maaidah ayat 3 : "Padahari ini telah Kusempurnakan untukmu agamamu, dan telah Kucukupkankepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku redha Islam itu menjadi agama bagimu. ".Maka yang menjadi dalil bagi kita adalah apa-apa yang dikatakan,dilakukan dan di diamkan oleh Rasulullah shalallahu alaihi wasallam dan dikukuhkan sebagai hukum Islam oleh Allah dengan turunnya ayat ini.Imam Malik bin Anas berkata:"Jadi apa-apa yang tidak menjadi agama pada hari itu (pada hari ayat ini turun) maka tidakakan menjadi agama juge pada hari ini." Maksudnya hendaklah kite jadikan ayat al Maaidah:3 ini sebagai standarisasi kita. Hendaklah kita bertanya "Apakah tahajud ada ketika ayat ini turun", jawabnya"ada", maka dia termasuk bagian agama. Apakah ada puasa daud ketika ayat ini turun? Jawabnya "ada", maka dia termasuk bagian agama. Apakah ada taadud (poligami) ketika ayat ini turun, jawabnya "ada", maka dia termasuk bagian agama dan disyariatkan bagi kita untuk melakukannya.

Sekali lagi In bilang sama mas, ini ayat dari surah Al Maaidah ayat 3;  
Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, (daging hewan) yang disembelih atas nama selainAllah, yang tercekik, yang dipukul, yang jatuh dari tempat yang tinggi, yangditanduk, dan yang diterkam binatang buas, kecuali yang sempat kamumenyembelihnya, dan hewan yang disembelih untuk berhala. Dan (diharamkan juga) membagi-bagidaging hewan sembelihan dengan menggunakan anak panah (yang biasa digunakanuntuk mengundi nasib). Perbuatan itu adalah kefasikan. Pada hari ini orang-orangkafir telah putus asa untuk (mengalahkan) agamamu. Sebab itu, janganlah kamutakut kepada mereka dan takutlah kepada-Ku. Pada hari ini telah Kusempurnakanuntukmu agamamu, dan telah Kucukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah KuridaiIslam itu menjadi agama bagimu. Tetapi barang siapa terpaksa karena kelaparan (tidakmemiliki makanan lain) dengan tidak berniat berbuat dosa, (maka tidak adalarangan ia memakan daging-daging yang dilarang itu), sesungguhnya Allah MahaPengampun lagi Maha Penyayang.

Mas.. sungguh kesilapan yang besar bila mas mengatakan disyariatkan bagi kita melakukannya. Sebenarnya kalau mau jujur, dalam Alquran ada tiga point yang terkaitan dengan poligami. Yang pertama, anggaplah semacam memberi kesempatan untuk poligami.

Kedua, peringatan/warning agar belaku adil: fain khiftum all
Reply

Use magic Report

Post time 8-9-2007 09:04 PM | Show all posts
Originally posted by ikhwanindo at 5-9-2007 02:52 PM

Inilah yang banyak dikatakanoleh para wanita yang menentang poligami. (ana tahu uhkti "in" bukanmenentang right? insha Allah) Mereka katakan dengan berdalil ayat ini:"LOOK...Allah telah menegaskan bahwa ADIL itu adalah sesuatu yang tidakmungkin dilakukan laki-laki".   Ikhwatufillah, inilah akibatnya jika kita tidak merujuk kepada penjelasan paraulama tafsir dan tidak merujuk kepada perkataan dan praktek parasahabat. Yangdimaksud dengan 揇an kamu sekali-kali tidak akan dapat berlaku adil"dalam ayat ini adalah rasa cinta, kecondongan hati dan hubungan badan.Adapun perkara-perkara yang zhahir, seperti tempat tinggal, uangbelanja dan waktu bermalam, maka wajib bagi seorang laki-laki yangmempunyai isteri lebih dari satu untuk berbuat adil.  


Oooh.. In benar -benar berbesar hati kerana mas nggak sekali-kali berprasangka jelek sama In.. Benar, mana mungkin In menafikan hukum keharusan (bukan kewajiban) berpoligami. Malah In turut merasakan keharmonian rumahtangga di kalangan golongan poligami yang bahagia rumahtangga mereka, sungguh-sungguh ta'jub. Dan... adeehh,, rasa nak sekeh-sekeh jer kalau yang berantakan itu, sedang sang suami enak-enak melepasin tanggungjawabnya....:@
Mas, benarlah tidak salah dari sudut lahiriah pologami tentang ketidakadilan perasaan cinta. Kerana mana mungkin jiwa boleh dipaksa-paksa untuk dicinta dan menolak cinta. Namun coba mas berfikir sejenak kekejaman dari sudut perasaan wanita yang halus dan mulus itu.
Contoh, ya mas... kalo mas kahwini In yang cun, manje, nakal lagi baek ini.. tentu sekali mas kan lupa sama isteri mas yang lain kerana In lagi muda dan dicintai mas lebih dari yang lain. Bahkan bertambahlah calar hati isteri-isteri mas yang lain di atas perbuatan mas itu, biarpun mereka menelan sendu tersebut jauh di sudut hati sahaja. Mas fikir mereka tidak punya perasaan pilu lantaran punyai kemewahan yang cukup..?
Reply

Use magic Report

Post time 8-9-2007 09:24 PM | Show all posts
Originally posted by ikhwanindo at 5-9-2007 02:54 PM

Makaini termasuk di antara nikah yang diharamkan, yaitu mengumpulkan antaraputri Nabi Shallallahu 慳laihi wa sallam dengan anak perempuan musuhAllah Subhanahu wa Ta抋la . Demikian pendapat sebagian ulama.


Mas.. sungguh In tidak menafikan semua ini... namun bisa mas perhati nggak... saidina Ali ra tidak menikahi juga dengan wanita lain semasa dengan Fatimah ra. Walhal kalau larangan itu adalah semata-mata kerana anak musuh, tentu beliau ra akan menikahi wanita selain itu. Kenapa agaknya mas..? Bukan disebabkan larangan Fatimah ra..? Kenapa Fatimah ra tidak menyukai dia ra di madu..? Adakah Fatimah ra tidak faham akan turunnya ayat yang mengharuskan berpoligami..? Dan jika dikatakan Rasul saw melarang Ali ra menikah adalah kerana wanita itu anak musuh, atas dasar apa untuk menidakkan keislaman wanita tersebut..? Sedang dari sudut politik ia bisa mencerahkan posisi.

Dan tentu juga tidak berlaku ungkapan  ''Fatimah adalah bahagian dariku, apa yang mengganggu dia akan menggangguku, dan apa yang menyakiti dia adalah menyakitiku''.
Adakah Fatimah ra menolak payung emas di syurga...?

Mau atau tidak, buat lelaki budiman juga mas yang lagi budiman, semua adalah pengajaran, betapa hak wanita adalah sayugia berhak menolak dan membantah andai madu pada mereka tidak selunak yang diimpikan lelaki...
Reply

Use magic Report

Follow Us
Post time 8-9-2007 10:02 PM | Show all posts
Ummahatul Mukminin :

(1).Sudah binti Zam抋h, janda dengan tanggungan yatim, dinikahi Rasulullah saw. dalam usianya yang kelima puluh tahun. Seorang mukminah yang berhijrah. Apabila ia kembali kepada keluarganya akan mengalami paksaan menyembah berhala.

(2).Aisyah binti Abu Bajar ash-Shidiq r.a. Cerdas, kritis, paling banyak meriwayatkan hadis (sekitar 2210 hadis). Ummu Salamah r.a. 378hadis
.
(3).Hafshah binti Umar bin Khathab dinikahi usia 50 tahun, janda ditinggal wafat, suaminya syahid
.
(4).Hindun binti Abu Umayyah (Ummu Salamah) r.a. Seorang janda dari Abdullah bin Asad yang syahid di Perang Badar. Ia juga termasuk yang berhijrah dari Mekah menuju Habsyah (Ethiopia). Ketika Rasulullah saw.menikahinya, Ummu Salamah berusia 65 tahun. Ia meriwayatkan hadis sebanyak 378 hadis.

(5).Zainab binti Jahsy r.a. janda Zaid bin Haritsah, anak angkat Rasulullah saw

(6).Juwairah binti al-Harits anak dari pemimpin Bani Musthaliq,al-Harits bin Dhiraar. Dinikahi untuk menyatukan kekuatan dakwah.Demikian pula Ummu Habibah binti Abu Sufyan r.a., Shafiyah binti Huayabinti Akhtab dari Yahudi Bani Nadhir, Hafshah binti Umar dari BaniAdiy, Zainab binti Hahsy dari Bani Asad, Ummu Salaman dari Bani Makzhum, Saudah binti Zam抋h dari Bani Amir bin Luay. Semua istri ini membantu dakwah bagi kabilahnya agar memeluk Islam.

(7).Ummu Habibah binti Abu Sufyan, janda dari Ubaidillah bin Jahsy yang meninggalkan Mekah menuju Habasyah untuk menyelamatkan akidahnya.Suaminya murtad ketika berada di Habasyah.

(8).Shafiyah binti Huyay bin Akhtab. Anak pemimpin Bani Quraizhah yang tertawan setelah suaminya terbunuh dalam perang Kahibar. Ayahnya adalah orang yang paling keras menentang Rasulullah saw. sampai ia mati.Akhirnya Rasulullah saw. memberi alternatif pilihan pada putrinya tersebut, masuk Islam dan Rasulullah saw. menikahinya atau tetap dalam agama Yahudi kemudian dikembalikan pada kaumnya

(9).Maimunah binti al-Harits r.a. janda Abu Rahum bin Abdul Uzza yang dinikahi Rasulullah saw. pada tahun tujuh Hijriah uuntuk penyatuan kabilah-kabilah yang dekat dengannya.

Jumlah ini merupakan kekhususan bagi Nabi untuk berdakwah dan menghapus poligmi yang saat itu berlangsung dengan jumlah lebih dari itu (puluhan bahkan ratusan). Selanjutnya bagi umat, sesuai dengan kadar kemampuannya, bila sanggup berlaku adil hanya diizinkan Allah swt.empat orang saja (lihat Q.S. An-Nisa 4: 2).

[ Last edited by  indah1285 at 8-9-2007 10:25 PM ]
Reply

Use magic Report

Post time 8-9-2007 10:20 PM | Show all posts
Dengan demikian, Islam mengajarkan bahwa perkawinan yang baik itu adalah sebuah ikatan kuat seumur hidup (monogami), yang disahkan oleh Allah SWT. Perkawinan dalam Islam memerlukan sesuatu yang lebih signifikan daripada sekadar pemenuhan materi, pemenuhan diri, dan komitmen bersama. Selain itu, memerlukan adanya kesadaran tentang personifikasi dan kehadiran Allah SWT dalam kehidupan manusia (tajalli, selfmanifstation) yang akan membimbing ke jalan yang lurus (siraathal mustaqiim), jalan kebahagiaan sejati   dan abadi. Oleh karena itu, harus berlandaskan sikap jujur kepada diri sendiri, pasangan hidup, dan lebih jauh lagi jujur kepada Allah SWT, demikian tulis Nurcholish Madjid dalam bukunya "Masyarakat Religius"

Jika demikian halnya, mungkinkah hal itu terpenuhi dengan pernikahan poligami? Sebenarnya poligami itu dalam Islam hukumnya bukan wajib dan bukan sunnah, tetapi oleh Islam dibolehkan kendatipun dengan ketentuan yang ketat. Sementara, yang disunahkan sesuai dengan hadis Nabi saw. adalah nikahnya, bukan nikah empatnya, Annikaahu sunnati faman raghiba 'an sunnati falaisa minniy. Jika demikian halnya, yang dianjurkan itu nikah bagi yang mampu, bukan poligaminya.
Reply

Use magic Report


ADVERTISEMENT


Post time 10-9-2007 12:16 AM | Show all posts
Apasal la bahasa si indah ni berdosi dosi.

(3).Hafshah binti Umar bin Khathab dinikahi usia 50 tahun, janda ditinggal wafat, suaminya syahid


sat... yg ni...  kalau dinikahi ketika usia 50 tahun..  berapa pula umur Saidina Umar?  Tambah sepanjang rasul s.a.w. di madinah kemudian sampai Saidina Umar Khatab wafat.
Reply

Use magic Report

Post time 10-9-2007 01:58 AM | Show all posts
Originally posted by cak! at 6-9-2007 02:53 PM
ikhwanindo ni mesti dah berpoligami yek..

Ape yg nak diperdebatkan lagi?? Perkara ni dah ada dlm Al-Quran...

so, smua umat Islam mesti la terima..


Weiii...di Indonesia enggak boleh berpoligami sebagaimana berlaku di Turkiye. Hukumnya haram oleh pemerintah. Jika Pak Indon ni sudah berpoligami maka ia sudah durhaka pada hukum pemerintahan dan dianggap sebagai penderhaka.
Ada satu kes yang berlaku iaitu seorang guru agama yang  bernama AAGym yang sudah jatuh bangkruk (bengkrap ler!) gara-gara berpoligami dan ditentang hebat oleh masyarakat di sana.
Pak Indon ni kena dakwah lebih kat sana tu bab poligami ni. Kat Malaysia no problem...bisa aja Pak!
Reply

Use magic Report

Post time 10-9-2007 07:10 AM | Show all posts
Originally posted by ibnur at 10-9-2007 12:16 AM
Apasal la bahasa si indah ni berdosi dosi.



sat... yg ni...  kalau dinikahi ketika usia 50 tahun..  berapa pula umur Saidina Umar?  Tambah sepanjang rasul s.a.w. di madinah kemudian sampai  ...


hehee.... berdosi2 lak dah.... xpe, mas ihkwan memahaminya....
Reply

Use magic Report

 Author| Post time 20-9-2007 05:16 PM | Show all posts
Originally posted by mnm77 at 7-9-2007 16:00


Soalan saya,
1. Apa hukumnya menyatakan sesuatu yang tidak dinyatakan oleh Nabi?


Apa yang dikatakan al quran, sunnah dan perkataan para sahabat,  tentu itu yang Nabi ajarkan. Karena tidak mungkin Para sahabat terlebih ulamanya para sahabat seperti Ibnu abbas bicara dengan nafsunya semata.

2. Apakah hadith dari Ibn Abbas yang ikhwan kata itu disandarkan kepada Nabi atau tidak?


apa perkataan Nabi, itu juga yang disampaikan para sahabat kepada kita. Baik itu redaksinya langsung dari Nabi, ataupun terputus hanya kepada sahabat, tapi sahabat itu orang yang takut kepada Allah dan Allah yang menjadi saksinya. Allah berfirman:"Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman.

" Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah" [Ali Imran :110]"


Allah Subhanahu wa Ta'ala telah menetapkan keutamaan atas sekalian umat-umat yang ada dan hal ini menunjukkan keistiqomahan mereka dalam setiap keadaan ; karena mereka tidak menyimpang dari syari'at yang terang benderang, sehingga Allah Subhanahu wa Ta'ala mempersaksikan bahwa mereka memerintahkan setiap kemakrufan (kebaikan) dan mencegah setiap kemungkaran, hal itu menunjukkan dengan pasti bahwa pemahaman mereka adalah hujjah atas orang yang setelah mereka sampai Allah Subhanahu wa Ta'ala mewarisi bumi dan seisinya.

Jika ditanya : Ini umum pada umat Islam seluruhnya tidak khusus untuk generasi sahabat saja.

Syaikh Salim bin Ied Al Hilali menjelaskan : "Bahwa merekalah orang yang pertama yang menjadi obyek penderita, dan tidak masuk dalam konteks ini orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik kecuali dengan kias (analogi) atau dengan dalil sebagaimana dalil pertama. Dan seandainya konteksnya umum -inipun benar- maka para sahabat adalah yang pertama masuk dalam keumuman konteks ayat, karena mereka orang pertama yang menerima dari Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam tanpa perantara (langsung) sedang mereka adalah orang-orang yang langsung berkenaan dengan wahyu, sehingga mereka lebih pantas dimasukkan dalam konteks ayat daripada selainnya karena sifat-sifat Allah Subhanahu wa Ta'ala jadikan sebagai sifat mereka tidak memiliki sifat -sifat tersebut dengan sempurna kecuali mereka. Dan kesesuaian sifat terhadap kondisi yang nyata merupakan bukti bahwa mereka lebih pantas dari selainnya untuk dipuji. Hal itu dijelaskan oleh :

Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda :

"Artinya : Sabik-baiknya manusia adalah generasiku kemudian generasi sesudahnya kemudian generasi sesudahnya lagi, kemudian datang satu kaum yang persaksian salah seorang dari mereka mendahului sumpahnya dan sumpahnya mendahului persaksiannya" [Mutawatir, sebagaimana telah ditegaskan oleh Al-Hafidz Ibnu Hajar dalam Al-Ishobah 1/12 dan Al-Muanawiy dalam Faidhul Qadir 3/478 serta disetujui oleh Al-Kataaniy dalam kitab Nadzmul Mutanatsir hal.127]




3. Adakah benar athar (yang tidak bersandarkan dari Nabi) adalah sekuat Hadith Nabi?


Antum benar-benar tidak faham tentang dasar agama yang benar yaa? Wallahul mustaan .
allah azza wa jalla berfirman:

"Dan demikian (pula) Kami telah menjadikan kamu (ummat Islam), ummat yang adil dan pilihan agar kamu menjadi saksi atas (perbuatan) manusia agar Rasul (Muhammad) menjadi saksi atas (perbuatan) kamu" [Al-Baqarah : 143]

syaikh Salim menjelaskan:


"Di sini Allah Subhanahu wa Ta'ala telah menjadikan mereka (para sahabat) umat pilihan dan umat yang adil karena mereka adalah umat yang paling utama dan paling adil dalam perkataan, perbuatan dan kehendaknya, sehingga mereka berhak menjadi para saksi atas manusia dan dengan demikian Allah Subhanahu wa Ta'ala memuji mereka, mengangkat nama mereka dan menerima mereka dengan baik. Dan saksi yang diterima di sisi Allah Subhanahu wa Ta'ala adalah yang bersaksi dengan ilmu dan kebenaran sehingga mengkhabarkan kebenaran yang berdasarkan ilmunya, sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta'ala."

"Akan tetapi (orang yang dapat memberi syafa'at ialah) orang yang mengakui yang hak (tauhid) dan mereka meyakini(nya)" [Az-Zukhruf : 86]

Apabila persaksian mereka diterima di sisi Allah Subhanahu wa Ta'ala maka tidak diragukan lagi bahwa pemahaman mereka dalam agama merupakan hujjah atas orang yang setelah mereka, karena ayat ini telah menjelaskan penunjukkan tersebut secara mutlak dan umat Islam tidak memutlakkan sifat adil pada satu generasi kecuali kepada generasi sahabat, karena Ahlus Sunnah wal Jama'ah memberikan sifat adil pada mereka secara mutlak dan menyeluruh sehingga mereka mengambil dari sahabat secara riwayat dan ilmu seluruhnya tanpa kecuali. Berbeda dengan selain sahabat, maka Ahlus Sunnah wal Jama'ah tidak memberikan sifat adil ini kepada mereka kecuali yang telah diakui keimanan dan keadilannya. Kedua hal ini tidak diberikan kepada seseorang kecuali jika dia berjalan di atas jejak para sahabat.

Maka jelaslah dengan demikian bahwa pemahaman para sahabat merupakan hujjah atas selainnya dalam pengarahan nash-nash Al-Kitab dan As-Sunnah oleh karena itu diperintahkan untuk mengikuti jalan mereka, hal ini dijelaskan dalam Firman Allah Subhanahu wa Ta'ala.

"Dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-Ku" [Luqman : 15]

Setiap sahabat adalah orang yang kembali kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala, lalu Allah Subhanahu wa Ta'ala memberikan kepada mereka hidayah (petunjuk) untuk mendapatkan perkataan yang baik dan amalan shalih dengan dalil firman Allah Subhanahu wa Ta'ala.

"Dan orang-orang yang menjauhi thaghut (yaitu) tidak menyembahnya dan kembali kepada Allah, bagi mereka berita gembira ; sebab itu sampaikanlah berita itu kepada hamba-hamba-Ku, yang mendengarkan perkataan lalu mengikuti apa yang paling baik di antaranya. Mereka itulah orang-orang yang telah diberi Allah petunjuk dan mereka itulah orang-orang yang mempunyai akal" [Az-Zumar : 17-18]

Maka wajib mengikuti jalan mereka dalam memahami agama Allah baik Al-Qur'an ataupun As-Sunnah, oleh karena itu Allah Subhanahu wa Ta'a mengancam orang yang tidak mengikuti jalan mereka dengan neraka jahannam seburuk-buruknya tempat kembali, hal ini dijelaskan.
Reply

Use magic Report

 Author| Post time 20-9-2007 05:46 PM | Show all posts
[quote]Originally posted by indah1285 at 8-9-2007 19:43

Mas.. sungguh kesilapan yang besar bila mas mengatakan disyariatkan bagi kita melakukannya. Sebenarnya kalau mau jujur, dalam Alquran ada tiga point yang terkaitan dengan poligami. Yang pertama, anggaplah semacam memberi kesempatan untuk poligami.

Kedua, peringatan/warning agar belaku adil: fain khiftum all
Reply

Use magic Report

Post time 20-9-2007 05:47 PM | Show all posts
Originally posted by ikhwanindo at 20-9-2007 05:16 PM

[quote]Originally posted by mnm77 at 7-9-2007 16:00
Soalan saya,
1. Apa hukumnya menyatakan sesuatu yang tidak dinyatakan oleh Nabi?


Apa yang dikatakan al quran,sunnah dan perkataan para sahabat,  tentu itu yang Nabi ajarkan. Karenatidak mungkin Para sahabat terlebih ulamanya para sahabat seperti Ibnuabbas bicara dengan nafsunya semata. [/quote]

Saya setuju dengan jawapan yang umum seperti di atas. Janganlah pusing kenyataan saya bahawa menuduh Ibn Abbas bicara dengan nafsunya semata. Saya tidak kata demikian.

Soalan saya mudah dan jelas, apa hukumnya menyatakan sesuatu yang tidak dinyatakan oleh Nabi?

2. Apakah hadith dari Ibn Abbas yang ikhwan kata itu disandarkan kepada Nabi atau tidak?


Ikhwan masing pusing-pusing dari menjawab persoalan saya. Mudah saja. Beri jawapan salah satu dari macam ni:
YA
TIDAK

Penjelasan yang diberikan Ikhwan adalah betul, tapi tak menjawab soalan saya pun.

[quote]3. Adakah benar athar (yang tidak bersandarkan dari Nabi) adalah sekuat Hadith Nabi?


Antum benar-benar tidak faham tentang dasar agama yang benar yaa? Wallahul mustaan   [/quote]

Saudara selalu tuduh saya benar2 tidak faham. Yang saya faham, bila saudara melakukan kesalahan dalam menyampaikan hadith, AMAT SUSAH bagi saudara mengaku itu salah. Saya bukan niat nak cari salah, tetapi sikap saudara suka mengatakan orang lain salah itu menyebabkan saudara sukar menerima kenyataan yang saudara telah membuat kesalahan.

Lihat saja jawapan yang saudara berikan apabila saya tanya soalan2 saya. Semua jawapan yang diberikan adalah untuk membela apa yang saudara katakan tetapi tidak menjawab soalan saya.

Sememanglah kata2 para sahabat Nabi (athar) adalah utama, namun tidak semuanya bersandarkan kepada kata Nabi. Yang mana kata2 (sahih) yang bersandarkan kepada Nabi (yakni hadith), ia menjadi asas dan hukum kepada Islam

Yang mana kata2 sahabat yang tidak bersandarkan kepada kata2 Nabi adalah untuk menguatkan hadith2 Nabi dan hukum2 Islam, namun ia tidak boleh diambil sebagai hukum mutlak melainkan itu adalah kata2 Nabi.

Setuju atau tidak?

Sahabatku, saya bukan nak berhujjah. Kalau saudara tak jawab pun tak mengapa.

Para sahabat Nabi amat berhati2 dalam menyampaikan hadith. Tetapi hari ni kita bermegah-megah sesatkan orang lain dengan ilmu hadith yang kita ada, TAPI bila kita buat salah tidak pula ingat diri untuk mohon maaf, atau setidak-tidaknya mengaku atas kesalahan yang kita buat itu.

Adakah amat memalukan untuk kita mohon maaf kepada orang yang kita sangka mereke itu JAHIL? Ini untuk saya, antum dan kita semua.

Ya Allah. Ampunilah aku atas segala kesalahanku dalam menyampaikan Islam. Aku ini insan yang mencintai agammmu, tapi aku adalah manusia yang tidak sepi dari melakukan kesalahan...

Ameen. Ya Rabbal 'aalameen..





Reply

Use magic Report

 Author| Post time 20-9-2007 06:33 PM | Show all posts
Originally posted by mnm77 at 20-9-2007 16:47


Apa yang dikatakan al quran,sunnah dan perkataan para sahabat,  tentu itu yang Nabi ajarkan. Karenatidak mungkin Para sahabat terlebih ulamanya para sahabat seperti Ibnuabbas bicara dengan na ...


Amin yaa mujibas sailin. adapun tentang perkataan Ibnu abbas yang ana pernah katakan hadits Nabi, telah ana ralat pada post ana sebelumnya akhil karim .  Dan telah ana katakan jugak yang lebih meyakinkan diri ana ini perkataan Ibnu Abbas.

Terus terang ana akui, ana memang agak keras kepada antum karena memang ana melihat pemahaman antum beragama tidak sesuai dengan manhaj salaf. Akhil karim....segala sesuatu itu sudah dijelaskan, dan buktikanlah diri kita itu pencinta sunnah. dan konsekuensi dari mencintai sunnah ini adalah dengan membenci bid'ah dan pelakunya. Dan ana tidak melihat itu pada diri antum. Antum bilang antum mencintai sunnah, tapi antum tidak ada nasehat menasehati dalam melarang bid'ah.
Ana jugak mohon ampun kepada Allah azza wajalla jika tulisan ana memberi kesan ana mau benar sendiri, Wallahi ana selalu melihat kepada diri ana jika ada kesalahan. Tapi dalam semua tulisan ana di cari forum ini, alhamdulillah ana sedikit saje mengambil dari pemahaman ana semata, selebihnya ana hanya menyampaikan apa yang telah disampaikan para ulama kita. Itu saja. Maka tidak ada keraguan pada diri ana walau sebesar biji zarahpun melainkan ana yakin ana diatas jalan yang benar. bagaimana ana tidak merasa yakin, karena ana mengikuti quran dan sunnah melalui pemahaman para sahabat yang telah dijamin surganya oleh Allah azza wa jalla. Hati sakit ketika Islam disakiti, dan hati senang ketika Islam jaya dan difahami dengan baik dan benar. Sedangkan antum, jika jamaah tabligh disakiti antumpun merasa sakit, tapi ana tidak begitu. Islam itu tidak bergolong-golongan yaa akhi, Allah memerintahkan kita untuk berpegang kepada tali Allah dan jangan berpecah belah. Sekarang ada jamaah tabligh, ada ukhwanul muslimin, ada arqam, ada jamaatul Islam, dan masing-masing mereka ada pemimpin dan organisasi. Sedangkan ana !?!? salafiyyun.....apakah antum melihat kami ada pemimpin? Apakah ada nama organisasi? Adakah kami membaiat satu orang pemimpin? Tidak...karena itu tidaklah disyariatkan. Cukuplah Allah dan RasulNya yang menjadi pemimpin kami melalui lidah para ulama kami dari zaman sahabat sampai sekarang. Dan Wallahi kami bisa membedakan mana ulama yang benar-benar salafy dan mana yang bukan. dan kami benar-benar ketat terhadap sunnah Nabi dan kami nasehati manusia dari setiap kesesatan dengan dasar ILMU dan bashiroh dari Quran dan sunnah dan penjelasan para sahabat. Itu bukti kasih sayang kami terhadap umat Islam ini. Cubalah antum perhatikan, siapa lagi yang selalu menasehati umat ini (atau dalam cari forum ini) akan kesalahan mereka dalam memahami agama, atau kesalahan mereka dalam ibadah yang menyalahi sunnah? Kecuali orang-orang salafiyyun yang mereka amatlah sedikit.
Tapi sayang...saudara-saudara kita kadang mengecap yang buruk-buruk kepada sesuatu yang tidak sesuai dengan hawa nafsunya. Mereka katakan dakwah yang haq ini wahabi dan lain-lain lakob lakob yang buruk-buruk.

Sekali lagi ana jugak meminta maaf kepada antum, dan ana benar-benar berdoa kepada Allah azza wajalla agar memberi hidayah kepada kita semua agar merujuk kepada manhaj salaf ini. Ana jamin, ketika antum faham akan kemurninan dakwah salaf ini, antum akan benar-benar bersyukur kepada Allah karena Ia telah memilih antum diantara jutaan muslim lainnya untuk memahami agama ini dengan benar. Rasulullah bersabda:"Jika Allah menginginkan kebaikan untuk seseorang, maka difahamkannya ia dalam ilmu agama".
Reply

Use magic Report

 Author| Post time 20-9-2007 06:44 PM | Show all posts
Originally posted by indah1285 at 8-9-2007 20:24


Mas.. sungguh In tidak menafikan semua ini... namun bisa mas perhati nggak... saidina Ali ra tidak menikahi juga dengan wanita lain semasa dengan Fatimah ra. Walhal kalau larangan itu adalah semata-mata kerana anak musuh, tentu beliau ra akan menikahi wanita selain itu. Kenapa agaknya mas..? Bukan disebabkan larangan Fatimah ra..? Kenapa Fatimah ra tidak menyukai dia ra di madu..? Adakah Fatimah ra tidak faham akan turunnya ayat yang mengharuskan berpoligami..? Dan jika dikatakan Rasul saw melarang Ali ra menikah adalah kerana wanita itu anak musuh, atas dasar apa untuk menidakkan keislaman wanita tersebut..?


Apakah in berdalil dengan fatimah ra dan ali bin abi thalib radhiallahu anhuma? dan bukan dengan hadits-hadits Nabi?


Sedang dari sudut politik ia bisa mencerahkan posisi.


Menikah dengan anak abu Jahal bisa mencerahkan posisi? Jika benar yang in katakan tentu Nabi sudah mau menikahkan anaknya dengan anak abu Jahal itu.  
Imam Nawawi rahimahullah menjelaskan:" diharamkan mengumpulkan di antara keduanya dan makna sabda Nabi "Aku tidak mengharamkan perkara yang halal," maksudnya adalah, aku (Nabi) tidak mengatakan sesuatu yang menyelisihi hukum Allah Subhanahu wa Ta抋la. Jika Allah Subhanahu wa Ta抋la menghalalkan sesuatu, aku tidak akan mengharamkannya. Dan jika Allah mengharamkan sesuatu, aku tidak akan menghalalkannya. Dan aku, juga tidak diam dari pengharaman sesuatu, karena diamku berarti penghalalan sesuatu tersebut. Maka, ini termasuk di antara nikah yang diharamkan, yaitu mengumpulkan antara putri Nabi Shallallahu 慳laihi wa sallam dengan anak perempuan musuh Allah Subhanhu wa Ta抋la.

Dan tentu juga tidak berlaku ungkapan  ''Fatimah adalah bahagian dariku, apa yang mengganggu dia akan menggangguku, dan apa yang menyakiti dia adalah menyakitiku''.


Yaaa benar Nabi ucapkan itu...tapi darimana anti tahu Fatimah tidak mau itu karena dia tidak mau dipoligami? Bisa jadi dia tidak mau karena tahu madunya adalah anak dari musuh Allah right?

Adakah Fatimah ra menolak payung emas di syurga...?


Is there something to do with poligami?
Reply

Use magic Report


ADVERTISEMENT


 Author| Post time 20-9-2007 06:49 PM | Show all posts
Originally posted by indah1285 at 8-9-2007 21:20
Dengan demikian, Islam mengajarkan bahwa perkawinan yang baik itu adalah sebuah ikatan kuat seumur hidup (monogami), yang disahkan oleh Allah SWT. Perkawinan dalam Islam memerlukan sesuatu yang l ...


Sebagian ana setuju, tapi ada juga tidak setujunya. apakah pernikahan monogami itu menjamin kebahagiaan keluarga? Lihatlah zaman sekarang ini, banyak yang monogami tapi perselingkuhan banyak jugak? Dan anak-anak korban perceraian banyak jugak sehingga mereka drugs lagi. Lalu dimana letak kebahagiaan seumur hidup yang dikatakan anti itu?
Lihatlah dizaman Nabi dan para sahabat, mereka hampir semuanya berpoligami dan lihatlah kehidupan mereka, apakah ada perselingkuhan? Apakah ada anak yang brokenhome? Lalu anti mau berkata:"Mereka hidup dalam hukum Islam", maka ana katakan:"Marilah kita hidup dengan hukum Islam, mari kita sebar luarkan poligami ini"  

Ok then, gotta go home and iftaar. subhanakallahumma wabihamdika, asyhadu alla ilaaha illa anta, astaghfiruka wa atuubu ilaik.
Reply

Use magic Report

Post time 25-9-2007 08:40 AM | Show all posts
Originally posted by ikhwanindo at 20-9-2007 06:33 PM

Amin yaa mujibas sailin. adapun tentang perkataan Ibnu abbas yang ana pernah katakan hadits Nabi, telah ana ralat pada post ana sebelumnya akhil karim


Alhamdulillah... ini menunjukkan sifat orang yang benar, mengaku salah bila ada membuat kesilapan. Saya puji sikap ini.

Terus terang ana akui, anamemang agak keras kepada antum karena memang ana melihat pemahamanantum beragama tidak sesuai dengan manhaj salaf. Akhil karim....segalasesuatu itu sudah dijelaskan, dan buktikanlah diri kita itu pencintasunnah. dan konsekuensi dari mencintai sunnah ini adalah denganmembenci bid'ah dan pelakunya. Dan ana tidak melihat itu pada diriantum. Antum bilang antum mencintai sunnah, tapi antum tidak adanasehat menasehati dalam melarang bid'ah.


Terpulang lah kepada antum untuk menilai diri ana dari kaca mata 'salafi' dan antum telah melabel ana dan Jemaah Tabligh sebagai sesat. Memang ana tidak sesuai dengan manhaj yang antum bawa, tapi Insha Allah ana ikut manhaj yang bukan antum pegang dan guru ana adalah seorang Ulama yang menurut para salaf. Usah kita berhujjah siapa yang ikut salaf yang sebenar, biar Allah sahaja buat perhitungan akan hal tersebut.

Adakah antum lihat ana sebagai penyokong kepada penyembah2 kubur seperti apa yang antum percaya fitnah terhadap Jemaah Tabligh? Jika ana ada menasihat melarang perkara bida'ah pun ana tidak mewar-warkan besar2 seperti antum, dan mungkin itu sebabnya antum memandang ana sepi dari menasihat perkara bida'ah.

Sedangkan antum, jika jamaahtabligh disakiti antumpun merasa sakit, tapi ana tidak begitu. Islamitu tidak bergolong-golongan yaa akhi, Allah memerintahkan kita untukberpegang kepada tali Allah dan jangan berpecah belah. Sekarang adajamaah tabligh, ada ukhwanul muslimin, ada arqam, ada jamaatul Islam,dan masing-masing mereka ada pemimpin dan organisasi. Sedangkan ana!?!? salafiyyun.....apakah antum melihat kami ada pemimpin? Apakah adanama organisasi? Adakah kami membaiat satu orang pemimpin?Tidak...karena itu tidaklah disyariatkan


Antum boleh kata apa2 yang antum suka kepada ana atau Jemaah Tabligh. Ana cuba sampaikan yang haqq jika apa yang antum kata itu tidak benar, dan ana tidak mengajak kepada kelompok2/golongan. Mungkin antum yang salah faham tentang Jemaah Tabligh menganggap bergolong-golongan. Jika demikian usahlah antum sedih jika ada tanggapan yang salah terhadap salafi/wahhabi sebagai satu puak/golongan. Kita tiada kekuatan untuk menghalang orang lain membuat tanggapan. Sama juga ana tiada kekuatan untuk menghalang antum membuat tanggapan terhadap Jemaah Tabligh.

Adakah Jemaah Tabligh wajib membai'at seorang pemimpin? Itu tidak wajib, tetapi adalah afdhal jika mempunyai mursyid yang boleh membimbing. Dan ini tidak bermaksud mesti belajar hanya dari seorang sahaja. Saya berguru dengan ramai Ulama. Perihal bai'at ini boleh dibuktikan melalui bai'at khalifah di zaman sahabat (terlalu panjang jika mahu diterangkan di sini).

Sekali lagi ana jugak memintamaaf kepada antum, dan ana benar-benar berdoa kepada Allah azza wajallaagar memberi hidayah kepada kita semua agar merujuk kepada manhaj salafini. Ana jamin, ketika antum faham akan kemurninan dakwah salaf ini,antum akan benar-benar bersyukur kepada Allah karena Ia telah memilihantum diantara jutaan muslim lainnya untuk memahami agama ini denganbenar. Rasulullah bersabda:"Jika Allah menginginkan kebaikan untukseseorang, maka difahamkannya ia dalam ilmu agama".


Ana juga mohon maaf kepada antum atas segala salah silap dan kasar bahasa. Sebenarnya ana tidak begitu 'strict' kepada orang lain, tetapi kepada antum, ana serious dan menilai dalil2 dan hadith yang disampaikan kerana antum suka berpegang kepada dasar 'kami yang paling betul'. Tidak dinafikan, banyak saranan bermanfaat yang antum bawa, tetapi bila ada yang kesalahan ana akan cuba ketengahkan untuk melihat respon antum.

Ana tidak menentang kaum salafi, tetapi akan cuba mempertahankan tohmahan yang tidak benar dari dari kaum salafi. Masalah utama mereka yang dakwa kaum salafi ni adalah jarang sekali mereka berhemah dalam berdakwah sehingga menyebabkan ramai orang Islam termasuklah Ulama haqq yang lain tersinggung. Lantaran itu sesetengah pihak bangkit menghentam kaum salafi termasuklah Ulama yang benar2 berkaliber (setelah dilabel salafi/wahhabi). Dari itu bolehlah antum lihat kesan menghentam hal2 bida'ah dengan cara yang sangat keras, dan ini tidak diamalkan Jemaah Tabligh. Dan mungkin sebab itu Jemaah Tabligh juga turut dilabel membuat bida'ah (kerana secara zahir dilihat tidak membanteras bidaah), walhal Jemaah ini adalah jelas berpegang kepada syariat Islam.

Adapun dalam hal bidaah, kaum salafi mempunyai tafsiran tersendiri yang sesetengahnya tidak dipersetujui Ulama lain, dan dalam perbezaan ini selalunya kaum salafi anggap merekalah yang paling betul dan Ulama lain adalah salah. Hal yang demikian bertambah parah bila salafi mula membuka keaiban Ulama2 lain, kerana hal yang sama berlaku juga kepada Ulama2 salafi, mereka dikecam bila tafsiran tertentu didapati lemah.

Semoga Allah memberi kefahaman agama kepada kita dan selamatkan kita dari buruk sangka.

Wallahu a'lam
Reply

Use magic Report

 Author| Post time 25-9-2007 02:02 PM | Show all posts
Originally posted by mnm77 at 25-9-2007 07:40





[quote]Terpulang lah kepada antum untuk menilai diri ana dari kaca mata 'salafi' dan antum telah melabel ana dan Jemaah Tabligh sebagai sesat. Memang ana tidak sesuai dengan manhaj yang antum bawa, tapi Insha Allah ana ikut manhaj yang bukan antum pegang dan guru ana adalah seorang Ulama yang menurut para salaf. Usah kita berhujjah siapa yang ikut salaf yang sebenar, biar Allah sahaja buat perhitungan akan hal tersebut.


Seperti pepatah arab:"Betapa banyak yang mengaku mengenal Laila, tapi Laila tidak mengenalnya". Mungkin karena antum merasa antum dan guru antum mengambil pendapat dari para ulama salaf, maka antum dah merasa pemahaman dah benar. Betapa banyak muslim yang mengambil pendapat-pendapat para ulama salaf dan menyelewengkannya kepada pemahaman kelompoknya masing-masing. Mereka ambil perkataan ulama yang satu dan menyembunyikan perkataan ulama yang satu yang bisa jadi lebih 'alim daripada ulama yang diambil sebelumnya.
Akhi...Wallahi, perhitungan Allah itu lebih mudah antum hadapi di dunia ini, jika sudah di akherat maka tidak ada jalan untuk mundur yang antum bisa lakukan. Dan jika ternyata pemahaman antum dan JT yang antum bawa SALAH, maka hanyalah kepedihan dan penyesalan yang antum akan rasakan dan lidah antum terkunci tidak bisa berhujjah dan beralasan lagi. Tapi ketika didunia antum masih bisa bertaubat dan rujuk kepada kebenaran menggunakan segala daya dan upaya antum dalam berfikir.

Adakah antum lihat ana sebagai penyokong kepada penyembah2 kubur seperti apa yang antum percaya fitnah terhadap Jemaah Tabligh?


Banyak JT yang juga kuburiyyun yaa akhi, dan Rasulullah bersabda:"seseorang itu tergantung agama temannya", Dan beliau juga bersabda:"berteman dengan teman yang baik bagaikan berteman dengan seorang penjual perfume. Jika kita tidak kena perfumenye maka kita akan terkena baunya. Berteman dengan teman yang buruk seperti berteman dengan seorang pandai besi, jika kita tidak kena apinya maka kita terkena bau hangusnya". Artinya seseorang itu dihukumi dengan siapa dia itu berteman. Dan telah sahih tentang segala kesesatan yang dibawa oleh JT (walaupun banyak juga manfaat yang mereka bawa, tapi karena dasar ilmu yang tidak kuat maka mudharotnya mengalahkan manfaat itu sendiri), dan lalu antum termasuk didalamnya, maka antum dihukumi dengannya. Itulah yang dimaksud antum terkena bau hangus si pandai besi dalam hadits itu padahal antum tidak termasuk yang melakukan menyembah kubur, atau kesesatan lainnya.


Jika ana ada menasihat melarang perkara bida'ah pun ana tidak mewar-warkan besar2 seperti antum, dan mungkin itu sebabnya antum memandang ana sepi dari menasihat perkara bida'ah.


Ulama menjelaskan seorang muslim yang mengerti bid'ah itu berarti telah mengenal 1/2 dari urusan agamanya. Akhi...orang yang faham apa itu bid'ah, dan mara bahayanya untuk saudaranya seiman, maka dia akan melakukan apa yang ana lakukan di forum ini. Dapat antum lihat sendiri betapa awamnya kaum muslimin tentang perkara bid'ah ini. Padahal Rasulullah jika berkhutbah beliau berdiri laksana panglima perang dan dengan matam memerah beliau bersabda:"Dan jauhilah segala perkara yang baru. Karena sesungguhnya setiap perkara yang baru itu disebut bid'ah dan setiap bid'ah itu adalah sesat dan setiap kesesatan itu tempatnya di neraka" (HR. Tirmidzi, bukhari dan muslim). dan bid'ah ini lawan dari sunnah, jika kaum muslimin melakukan perkara bid'ah ini dalam hal ibadah mereka, walaupun mereka mengeluarkan wang yang banyak berjuta-juta ringgit tapi tetap tidak diberikan ganjaran oleh Allah. Karena Rasulullah bersabda:"Barangsiapa melakukan satu amalan yang tidak ada keterangnnya pada kami, maka amalan itu TERTOLAK". Bukankah kesian jika kaum muslimin melakukan bid'ah ini yaaa akhi? Dah kelular wang, dah tertolak amalnya oleh Allah, dan juga terancam neraka. Apalagi yang lebih berbahaya dari bid'ah ini.
Dan pada setiap tempat yang subur bid'ah, maka otomatis disitu pula makin terkuburnya sunnah, begitu juga jika sudah tegak para pembela sunnah dan mereka berdakwah memberantas bid'ah dan menjelaskan syubhat-syubhat para pembawa bid'ah, maka hilanglah bid'ah itu dan otomatis sunnah akan semakin jelas dan jaya. Sebenarnya lebih utama dan bahkan WAJIB bagi kita untuk menjelaskan semua bid'ah yang terjadi dalam tubuh umat ini, dan mewar-warkannya. Agar mereka selamat dari segala macam kesesatan. Jika kita diam saja, apa antum tak kesian kepada kaum muslimin. Jika kita ingin masuk surga maka merekapun amat sangat masuk kedalam surga. Disitulah gunanya dakwah.

Antum boleh kata apa2 yang antum suka kepada ana atau Jemaah Tabligh. Ana cuba sampaikan yang haqq jika apa yang antum kata itu tidak benar, dan ana tidak mengajak kepada kelompok2/golongan. Mungkin antum yang salah faham tentang Jemaah Tabligh menganggap bergolong-golongan. Jika demikian usahlah antum sedih jika ada tanggapan yang salah terhadap salafi/wahhabi sebagai satu puak/golongan. Kita tiada kekuatan untuk menghalang orang lain membuat tanggapan. Sama juga ana tiada kekuatan untuk menghalang antum membuat tanggapan terhadap Jemaah Tabligh.


Memang seperti yang pernah ana sebutkan, memang Islam ini bergolong-golongan. sebagaimana yang telah dikabarkan Rasulullah bahwa Islam akan terpecah menjadi 73 golongan dan hanya 1 yang masuk kepada surga. Kewajiban kita adalah berusaha mengenal mana golongan satu yang selamat itu. Dan golongan satu yang selamat itu sudahlah jelas jika antum mau berusaha untuk mengerti dalil-dalil Quran dan sunnah yang menjelaskan tentangnya.

ya ana tidak begitu 'strict' kepada orang lain, tetapi kepada antum, ana serious dan menilai dalil2 dan hadith yang disampaikan kerana antum suka berpegang kepada dasar 'kami yang paling betul'. Tidak dinafikan, banyak saranan bermanfaat yang antum bawa, tetapi bila ada yang kesalahan ana akan cuba ketengahkan untuk melihat respon antum.


This is funny really . Bahkan Yahudi dan Nasrani ajee dalam dakwah mereka tanpa ragu mereka berkata "Yahudi yang benar, yang lainnya SALAH", sampai penyembah berhalapun berkata "kami yang benar dan mereka salah". Mengapa kita yang membawa dakwah yagn haq ini TAKUT untuk berkata demikian? Jika antum dalam dakwah ini tidak yakin bahwa antum itu benar, maka tidak usahlah antum dakwah. Lalu apa yang antum dakwahkan jika antum takut berkata "Dakwah yang ana bawa ini yang paling benar" ?!?!? Bukankah itu berarti antum sendiri ragu dengan dakwah antum? For me, maka na tak ragu sedikitpun untuk mengatakan dakwah salaf ini adalah dakwah yang haq, satu-satunya dakwah yang diberkahi Allah, dan merekalah seperti yang disabdakan Nabi:"Akan ada sebagian dari umatku yang tetap diatas kebenaran", dan juga kabar beliau bahwa akan ada setiap 100 tahun sekali seorang mujadid yang akan memperbaharui agama ini dan memisahkan antara yang haq dan yang batil. Alhamdulillah, ana tidak ragu sama sekali, karena ana hanyalah berdiri diatas Quran dan sunnah, dan penjelasannyapun mengikut kepada pemahaman para sahabat dan para ulama salaf. Jadi apa yang ana takutkan? Tidak ada sama sekali. walhamdulillah. Tapi mohon di ingat, ana tidak pernah berkta "Ana yang paling benar", tapi ana cuma berkata "Dakwah salaf ini yang paling benar di antara dakwah yang lain". Jika ada kesalahan ana maka manusia itu tempat lupa, lalai dan dosa, dan tidak ada manusia yang sempurna.
Reply

Use magic Report

 Author| Post time 25-9-2007 02:23 PM | Show all posts
Ana tidak menentang kaum salafi, tetapi akan cuba mempertahankan tohmahan yang tidak benar dari dari kaum salafi. Masalah utama mereka yang dakwa kaum salafi ni adalah jarang sekali mereka berhemah dalam berdakwah sehingga menyebabkan ramai orang Islam termasuklah Ulama haqq yang lain tersinggung. Lantaran itu sesetengah pihak bangkit menghentam kaum salafi termasuklah Ulama yang benar2 berkaliber (setelah dilabel salafi/wahhabi). Dari itu bolehlah antum lihat kesan menghentam hal2 bida'ah dengan cara yang sangat keras, dan ini tidak diamalkan Jemaah Tabligh. Dan mungkin sebab itu Jemaah Tabligh juga turut dilabel membuat bida'ah (kerana secara zahir dilihat tidak membanteras bidaah), walhal Jemaah ini adalah jelas berpegang kepada syariat Islam.


Mohon antum ingt yaa  akhi -hafidhakallah-. Para ulama salaf itu TIDAK AKAN PERNAH berbeda pendapat dalam hal aqidah dan manhaj, tapi mereka hanya berbeda pendapat mengenai hal-hal furu'iyyah saja. Seperti halnya para sahabat, walaupun diantara mereka sempat ada yang berperang, tapi tetap aqidah dan manhaj mereka adalah satu, adapun yang menyebabkan mereka berperang itu adalah perkara-perkara ijtihadiyyah seperti yang telah dijelaskan para ulama salaf.
Dan ana pun jaid ingin tahu, cubalah antum sebutkan siapa ulama yang antum bilang ulama haqq itu? Para ulama salaf, jika di koreksi pendapatnya, maka mereka tidak pernah tersinggung. Dan jika mereka ditanya tentang oragn-orang yang melakukan bid'ah, maka mereka menghukumi perbuatannya dan bukan orangnya. Dan mereka memang tegas mengenai hal tersebut, apalagi hal syirik dan bid'ah. Dan tidak ada yang mereka takutkan dalam dakwah ini walau nyawa mereka menjadi taruhannya. Lihatlah syaikh Ihsan Ilahi dhahiir yang di bunuh oleh orang suufi (or syiah, ana lupa diantara dua ini) karena kitab-kitab beliau yang menelanjangi kesesatan dua firqah ini.
Dalam hal kekerasan, maka itu berpulang kepada pribadi ulamanya juga, ada ulama yang amat keras dan ada juga yang bisa dengan lembut dan hikmah dalam menjelaskan kebid'ahan tapi TETAP tegas dan tidak mendiamkan kemungkaran.


Adapun dalam hal bidaah, kaum salafi mempunyai tafsiran tersendiri yang sesetengahnya tidak dipersetujui Ulama lain, dan dalam perbezaan ini selalunya kaum salafi anggap merekalah yang paling betul dan Ulama lain adalah salah. Hal yang demikian bertambah parah bila salafi mula membuka keaiban Ulama2 lain, kerana hal yang sama berlaku juga kepada Ulama2 salafi, mereka dikecam bila tafsiran tertentu didapati lemah.

Pertama siapakah yang antum sebutkan ulama lain itu? Berikan aje langsung contohnya. Dan jika itu benar-benar ulama salaf juga, maka tak ada scale yang kuat selain kembali kepada Al Quran dan sunnah. Itu saja. Dan insha Allah para ulama salaf selalu tegak diatas ilmu, dan dalam hal ghibah mereka adalah yang paling faham. Tidak mungkin mereka menyebarkan aib orang lain KECUALI jika ghibah itu bermanfaat untuk kaum muslimin. Seperti misal jika orang ini (siapapun saja yang dipanggil ulama) menyebarkan kesesatan ditengah kaum muslimin. Maka ini adalah ghibah yang disyariatkan bahkan itulah letak kewajiban seorang mujtahid, yaitu untuk memperingatkan umat dari pemikiran-pemikiran yang menyimpang dan dari tokoh-tokoh sesat dan menyesatkan. Antara pemahaman yang benar dan salah itu adalah jelas yaa akhi...bagai waktu siang. Inilah penjelasan Syaikh Salim bin Ied Al Hilaly:
Berkata Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah dalam Majmu' Fatawa 3/129 : Amma ba'du, inilah aqidah Al-Firqatun Najiyah Al-Manshurah sampai tegaknya hari kiamat Ahlus Sunnah wal Jama'ah, dan berkata dalam tempat yang lain 3/159 : Dan jalan mereka adalah agama Islam yang Allah Subhanahu wa Ta'ala telah mengutus dengannya Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam, akan tetapi ketika Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam mengkahabarkan bahwa : Umatnya akan berpecah belah menjadi tujuh puluh tiga golongan, semuanya di nereka kecuali satu yaitu Al-Jama'ah dan dalam hadits yang lain beliau bersabda : mereka adalah yang berada seperti yang aku dan para sahabatku ada sekarang, maka jadilah orang-orang yang berpegang teguh kepada Islam yang murni dan bersih dari campuran adalah Ahlus Sunnah wal Jama'ah ada pada mereka orang-orang Shiddiq, syuhada dan orang-orang shalih dan dari mereka-mereka ini terdapat para tokoh-tokoh Ulama dan pelita umat yang memiliki kebesaran dan keutamaan yang terkenal serta ada pada mereka Al-Abdaal yaitu para imam yang telah disepakati kaum muslimin dalam petunjuk dan ilmu mereka. Merekalah Ath-Thaifah Al-Manshurah yang diceritakan oleh Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam:
"Senantiasa ada dari umatku sekelomok orang yang menegakkan kebenaran tidak merugikannya orang yang menghina sampai datangnya hari kiamat"

Kita memohon kepada Allah yang Maha Agung untuk menjadikan kita termasuk dari mereka dan untuk tidak menyesatkan hati-hati kita setelah mendapat petunjuk serta menganugrahkan kita rahmat dariNya karena Dia adalah Al-Wahaab (yang Maha Pemberi).

Dan berkata beliau juga dalam 3/345 : Oleh karena itu Al-Firqatun Najiyah disifatkan sebagai Ahlus Sunnah wal Jama'ah dan mereka adalah mayoritas terbesar dan As-Sawadullah Al-A'zham.

Berkata lagi beliau 3/347 : Dengan demikian jelaslah bahwa orang yang paling berhak dijadikan sebagai Al-Firqatun Najiyah adalah Ahlul Hadits dan As-Sunnah yang tidak memiliki satu tokohpun yang diikuti secara fanatik kecuali Rasulullah sedangkan mereka adalah orang-orang yang paling mengetahui ucapan dan perbuatan Rasulullah, yang paling dapat membedakan yang shahih dan yang lemah dari hal tersebut sehingga para imam mereka adalah orang-orang yang faqih dan paling mengenal makna hadits-hadits tersebut dan paling mengikutinya secara keyakinan, amalan, kecintaan dan memberi loyalitas kepada orang-orang yang memiliki loyalitas kepadanya dan membenci orang yang membencinya, merekalah orang-orang yang mengembalikan perkataan-perkataan yang tidak pasti kepada apa yang ada didalam Al-Kitab dan As-Sunnah sehingga mereka tidak menetapkan satu perkataan lalu menjadikannya termasuk pokok-pokok agama dan pendapat mereka jika tidak ada ketetapannya pada apa yang telah dibawa Rasulullah bahkan menjadikan semua yang dibawa Rasullullah Shallallahu 'alaihi wa sallam dari Al-Kitab dan As-Sunnah sebagai pokok (sumber) yang mereka yakini dan sandari.
Berkata Ibnu Hibban dalam Shahihnya 8/44 : Perintah berjama'ah dengan lafadz umum dan yang dimaksud darinya khusus ; karena Al-Jama'ah adalah ijma' para sahabat Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam, maka barangsiapa yang berpegang teguh kepada apa yang telah mereka pahami dan menyelisihi orang-orang yang setelah mereka bukanlah termasuk orang yang menyelisihi Al-Jama'ah dan tidak juga memisahkan diri darinya. Baragsiapa yang menyelisihi mereka dan mengikuti orang-orang setelah mereka maka dia menjadi penyelisih Al-Jama'ah. Dan Al-Jama'ah setelah sahabat adalah kaum-kaum yang berkumpul padanya agama, akal, ilmu dan senantiasa meninggalkan hawa nafsu yang mereka miliki walaupun sedikit jumlah mereka dan bukanlah rakyat kecil dan awam mereka walaupun banyak jumlahnya.

Berkata Imam Asy-Syathibiy dalam kitabnya Al-Itishom 2/267 dalam menegaskan pemahaman Sunni yang shahih ini : Lihatlah pernyataannya !, niscaya akan jelas kesalahan orang yang menganggap bahwa Al-Jama'ah adalah jama'ah (sekumpulan) orang-orang walaupun tidak ada pada mereka orang yang alim, ini merupakan pemahaman orang-orang awam dan bukan pemahaman para Ulama. Hendaklah orang yang telah mendapatkan taufiq dan Allah Subhanahu wa Ta'ala memantapkan pijakannya di tempat yang licin ini agar tidak tersesat dari jalan yang lurus, dan taufiq itu hanya dari Allah Subhanahu wa Ta'ala.


Berkata Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah dalam Majmu' Al-Fataawa 3/3455 : Oleh karena itu disifatkan Firqatun Najiyah dengan Ahlus Sunnah wal Jama'ah, merekalah mayoritas yang terbanyak dan As-Sawaadul A'dzam.

Saya berkata : "Renungkanlah kata-kata yang bernilai tinggi ini wahai Saudara dan hapalkanlah, karena hal itu dapat menghilangkan kesulitan-kesulitan yang terjadi akibat memahami hadits-hadits Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam terdahulu dalam perpecahan umat di atas pemahaman salah orang awam dan prasangka sebagian ahli fiqih, dan dapat melenyapkan syubhat-syubhat yang dilontarkan oleh para da'i kelompok-kelompok sesat yang menolak hadits-hadits tersebut dengan dakwaan bahwa hadits-hadits tersebut menyelisihi kenyataan yang ada. Karena dia menetapkan (menghukum) mayoritas umat Islam masuk neraka dengan prasangka dari mereka bahwa mayoritas umat Islam beragama dengan kebid'ahan dan kesesatan, mereka tidak mengerti bahwa mayoritas umat Islam telah ditarik oleh fitrah mereka yang selamat kepada Aqidah yang benar -Insya Allah-, oleh karena itu tokoh-tokoh besar madzhab khalaf berangan-angan untuk mati di atas agama 'Ajaiz (orang-orang yang masih selamat fitrahnya -pent).


Reply

Use magic Report

You have to log in before you can reply Login | Register

Points Rules

 

ADVERTISEMENT


Forum Hot Topic
...AZAM TAHUN 2025...
seribulan...AZAM TAHUN 2025...
Views : 47606 Replies : 6
...BYE 2024, HELLO 2025...
seribulan...BYE 2024, HELLO 2025...
Views : 47191 Replies : 2
'Hutang WAJIB bayar'
maklukpenggoda'Hutang WAJIB bayar'
Views : 38406 Replies : 25
Sebab aku taknak duduk dengan B40..Penyanyi Mengadu Masalah Parkir Rumah Flat
YgBenarSebab aku taknak duduk dengan B40..Penya
Views : 39220 Replies : 41
Jenazah bayi didakwa ditahan selama dua minggu dan diletakkan dalam peti sejuk kerana bapa tidak mampu membayar bil hospital swasta rm3600.Ibunya tak boleh discaj selagi bil tak dijelaskan
YgBenarJenazah bayi didakwa ditahan selama dua
Views : 41746 Replies : 360
Edisi Rumah Pantun
telracsEdisi Rumah Pantun
Views : 49996 Replies : 147
Hafidz Roshdi vs. Ngai
maklukpenggodaHafidz Roshdi vs. Ngai
Views : 276078 Replies : 8051
RUMAH BORAK BORNEO~ARAM BERANDAU
VellfireRUMAH BORAK BORNEO~ARAM BERANDAU
Views : 64352 Replies : 376
Tahniah Ina ! selamat pengantin baru sekali lagi UPDATE : DAH SELAMAT DIIJABKABUL 8Nov
anony-mousTahniah Ina ! selamat pengantin baru sek
Views : 145506 Replies : 2458
Amukan Ablasa di Twitter : Peminat bengang Aina Abdul corot di tangga 41
ashilalatAmukan Ablasa di Twitter : Peminat benga
Views : 36180 Replies : 220

 

ADVERTISEMENT


 


ADVERTISEMENT
Follow Us

ADVERTISEMENT


Mobile|Archiver|Mobile*default|About Us|CariDotMy

12-12-2024 10:22 AM GMT+8 , Processed in 0.089006 second(s), 30 queries , Gzip On, Redis On.

Powered by Discuz! X3.4

Copyright © 2001-2021, Tencent Cloud.

Quick Reply To Top Return to the list