I am writing you this poem
For the love of my life
If you may have this I am not his
There are a few things you need to know
About the boy I knew
He will stand beside you for all that you go thru
Don't ever get him mad when he is at his worst
Whenever you’re together remember he comes first
Underneath the bad he is the sweetest boy
He is my only one true joy
He was always the one to care for me
Together I thought we’d always be
If you are reading this it just didn't work
He was never a jerk
Just remember when he needs to cry hold him close
Cause he’s the one you'll miss the most
I feel for him for his heart
I never thought that we would part
If you want to hear his voice
Wait for him its not your choice
Please try to stay together
Don't be stupid like I was
Maybe that's why he fell out of love
He is a gift from above
Please don't break my baby's heart
If we are friends I don't want you to part
I will till the day I die love him so
Please take good care of the love of my life
If I'm not the one who will be his
langit hitam penghujung usia...
lukisan abstrak titik pertama...
melodi nurjiwa mula bergema...
petanda episod berganti cerita...
maka...
sahutan sang jantan mula berira-irama...
ternyata itu hukum karma...
denyut nadi empat kerat...
roh nyawa mesra bercumbu...
mata pejam tahanan jerat...
nafas suci masih bersatu...
walau...
tidak berdarah tersepak batu...
pagi ini sejuk seram...
meski wujud mentari di balik awan...
makhluk TUHAN terus diam...
bagai bertafakur dalam semayam...
biarpun...
hari ini tiada kebesaran...
langkahan kaki yang terakhir...
segiris senyuman kali pengabisan...
dosa-dosa itu kian berakhir...
tergugur ia di kandung badan...
tatkala...
tumpahnya air dari mulut cawan...
lantas...
memori terpahat mula berterbangan...
tercari-cari jalan pulang...
terkial-kial mengintai tuan...
namun...
yang tinggal cuma kenangan...
yang terhajat jauh kesampaian...
yang nyata...
langit cerah di atas sana...
langit kirmizi di bawah sini...
dan...
semoga dia tenang di bawah sana...
walau air mata syahdu itu...
membasahi kamarnya di setiap waktu...
AL-FATIHAH buat Mu!
Puisi spontan tercipta memperingati pemergian seorang sahabat ke rahmatullah 20 Mac 2009...
Jasad bernafas gagah di bawah langit pagi bertongkatkan kudrat empat kerat di atas bumi TUHAN... Namun... Jasad terbujur kaku di liang lahad tatkala langit kirmizi... Dan... Tiada lagi jasad itu di bawah langit pagi untuk hari esok dan seterusnya...
puisi hatiku... tentang lara tentang duka... puisi hatiku... tentang dia..tentang jiwa puisi hatiku tentang sepi menjerut sendiri.. puisi hatiku semakin sepi...
bulan dilangit cuba digapai
menanti bulan jatuh ke riba
harapan itu jauh bagiku
sama seperti samar rembulan
disebalik gerhana awan malam
harapan tinggal harapan
harapan jadi taruhan
hanya itu mapu aku lakukan
menanti penuh harapan
kerana aku adalah si gadis pingitan
malu dan segan
tiada daya mencuri ketenangan
kamu si jejaka idaman
ketika mula aku ditanya sang mentari
dimana aku letakkan hati?
aku menjawab….nun di sana
di sudut paling aman dan sunyi
satu taman di antara banyak taman
yang dihamparkan ke bumi
oleh Ilahi
buat penenang hati
lalu aku diherdik
adakah kau mahu mati ? !!!!!!
adakah kau mahu dimaki ? !!!!!
taman itu sudah dimiliki, ....kata mentari
lalu aku membawa hati
sesal kerana tak malu diri
mengharap untuk memiliki
akan sesuatu yang amat tinggi
masa lalu berganti…..
banyak yang kulalui
tenang suasana taman masih kudambakan
malah masih ingin kumiliki
sampai kini
tapi…..
selama ini aku lupa berkira
aku tak punya apa apa
malah..…kekurangan yang nampak nyata
timbangan burukku lebih berat…..sehingga bisa disirat
tuhan….
aku tahu aku banyak berdosa
tidak layak untuk memiliki taman yang KAU hamparkan di depan mata
tapi…
ENGKAU juga yang memerintahkan aku untuk meminta
dari itu…...kepadaMU aku memohon segala keampunan
lepaskan daku dari kemurkaan
pandanglah daku
janganlah ENGKAU tidak memperdulikan
Redhakanlah daku akan tamanMU
Sehingga tenang aku mengadapMU
angin bayu katakan padanya...
sore itu datang menerpa..
melepas lelah yg penat perit qaseh itu dilontar
terurai jatuh menitis darah
gemuruh berdentum melantun sukma
angin bayu datang padanya..
menangkis ke'sah yang bisa usai
dalam gelap maya hitam
hilang bersama kendi suci
terjatuh nista terbungkam jiwa
angin sepoi berlagu duka
tentang jiwa tentang dia
dalam sepi terlakar cara