|
orangbesi posted on 9-1-2013 03:46 PM
There is a group of jinns in Medina who accepted Islam, so he who would see anything from these oc ...
Betul tu, bkn berpinau - x biasa je
sbb kalau dok belek2 hari2 bole le nampak banding-beza
mcm puak2 penolak dahulu kala yg pandai petik buah hasil mentelaah
tp dlm hal ni plk puak mentedarah yg ubah bentuk sikit ayat
hanya krn diri dh termakrifat yg kata nampak hakikat
menurun tangga2 ketinggian semata-mata nk petik habuan2nya...tanpa izinNya.
|
|
|
|
|
|
|
|
NorAddin posted on 9-1-2013 07:24 PM
salam
haha .. mana Nabi nak sekeh pala orang .. hehe
kalau aku ada masa tu
memang asyik kena je memanjang
maklumlah.............selalu lawan tokeh
mana leh ikut je kannn
nak gak kena sepak terajang..........barulah ngammmm
dan
dalam Hadith gak: MATA LIDAH LEBIH TAJAM DARI MATA PEDANG...
|
|
|
|
|
|
|
|
Abangcute posted on 9-1-2013 04:55 PM
Saya sudah jelaskan pada page TAQWA "sebelum soalan mnm77 dikemukakan". Sesungguhnya saya sudah pun tahu SOALAN yang akan ditanya. Jadi tidaklah perlu ditanya kenapa saya kemukakan tajuk DISPLIN ILMU TAQWA kalau saya sudah menjawab apa yang ditanya?
Salam Abangcute yang dihormati, maafkan saya jika benar saudara dah jelaskan sumber yang saya tanya. Boleh tunjukkan semula, sebab saya tak mempunyai masa yang banyak untuk baca keseluruhan post2 saudara. Memang ada yang terlepas, cuma yang saya highlight tanya balik ni pada saya memang penting, kerana berkaitan Al-Quran dan Sunnah.
Tidakkah mnm77 merasakan sesuatu yang aneh ketika saya menyatakan sesuatu dimasa yang sama saya menyatakan suatu ilmu yang sepatutnya mnm77 jelas dengan soalan sebelum bertanya? Saya memahami maksud mnm77 tapi yang dimaksudkan saya apa yang JELAS dan TERANG sebagai suatu ingatan perihal diri kita manusia.
Jika betul saudara memahami maksud saya, tentu saudara tidak keberatan untuk letak sumber rujukan yang saya minta. Itulah maksud saya, nak tahu sumber rujukan dari Al-Quran dan Hadith, untuk membuat semakan.
Saya tidak mendapati sesuatu yang aneh ketika berforum, jika ada pun, sesuatu keanehan itu saya tidak akan letakkan melebihi Al-Quran dan Sunnah. Harap saudara faham dan tidak keberatan sampaikan rujukan untuk kenyataan saudara yang ni:
1
Kenyataan saya BASE kepada Al-Quran dan Sunnah. Maka mana-mana ulama yang RASA DIRI BENAR, satu nasihat dari saya. Tunggulah yang dikatakan BENAR itu sebenarnya TIDAK BENAR maka akan TERJADILAH huru-hara kerana sifat manusia itu mencari KEDUNIAAN sehingga lupa akan PETUNJUK dari Allah selaku hamba-hambaNYA yang beriman dan berusaha untuk bertaqwa.
2.
majoriti ulama itu jugalah yang MEROSAKKAN peradaban umat manusia itu sendiri tanpa mereka sedari.
Setahu saya dalam Al-Quran ada disebut, di antara hamba-hamba Allah yang takut kepada Allah hanyalah Ulama. Hadith pula kata Ulama itu Pewaris Nabi. Tak sebut pun pasal majoriti dan minoriti tentang Ulama. Memang ada hadith yang sebut pasal Ulama suuk, menunjukkan memang ada Ulama yang jahat, tetapi yang jahat itu kita dapat tahu kerana ilmu mereka TIDAK DISEPAKATI. Ini bukan bermakna semua yang tidak disepakati itu dari Ulama jahat, maksud saya ilmu dari Ulama yang jahat TIDAK AKAN DISEPAKATI PARA ULAMA (secara Ijma'). Ada juga ilmu dari Ulama Haq tidak disepakati atas dasar khilaf, point saya, Ijma' Ulama itu tak mungkin berdasarkan sumber dari Ulama suuk.
Pegangan Ahli Sunnah wal Jama'ah:
Al-Quran - Sumber utama
Sunnah - Sumber kedua
Ijma' (kesepakatan Ulama - tak mungkin majoriti Ulama yang sepakat itu boleh salah)
Qiyas (perbandingan - juga dari penjelasan Ulama)
Dalam memahami keempat-empat sumber di atas, Ulama (orang yang berilmu) dirujuk. Ijma' (kesepakatan) 'Ulama diambil kira, kekhilafan diraikan, kesalahan ditinggalkan.
Jika ada kesalahan dari saya, silalah Abangcute betulkan, atau setidak-tidaknya sama-sama berbincang secara ilmiah dengan niat yang baik. Harap sertakan rujukan sumber supaya semakan boleh dibuat.
*Bukan kepada Abangcute saja, saya juga tanya rujukan sumber kepada orangbesi di thread ni:
http://mforum2.cari.com.my/forum ... read&tid=693138
Dan di thread-thread lain juga...
WAllahu a'lam
Last edited by mnm77 on 10-1-2013 09:37 AM
|
|
|
|
|
|
|
|
mnm77 posted on 10-1-2013 01:12 AM
Salam Abangcute yang dihormati, maafkan saya jika benar saudara dah jelaskan sumber yang saya tany ...
Wsalam. Saya akan menjawab satu per satu dan perkaitan. Sebelum itu mari kita refresh :
Barangkali kita perlu meneliti kembali apa yang disabdakan Nabi Muhammad SAW kira-kira 1,432 tahun lalu apabila Baginda ditanya oleh sahabat mengenai kekuatan umat Islam masa hadapan di mana Baginda menjawab bahawa umat Islam pada akhir zaman akan menjadi kaum majoriti di dunia, tetapi ianya tidak bererti dan tidak menakutkan musuh iaitu ibarat buih di laut seperti yang diriwayatkan daripada Thauban r.a. yang bermaksud:
“Setelah aku wafat,setelah lama aku tinggalkan, umat Islam akan lemah. Di atas kelemahan itu orang kafir akan menindas mereka bagai orang yang menghadapi piring dan mengajak orang lain makan bersama.”
Maka para sahabat r.a. bertanya, ”Apakah ketika itu umat Islam telah lemah dan musuh sangat kuat?” Sabda Baginda SAW: “Bahkan masa itu mereka lebih ramai tetapi tidak berguna, tidak bererti dan tidak menakutkan musuh. Mereka adalah ibarat buih di laut.” Sahabat bertanya lagi,
“Mengapa seramai itu tetapi seperti buih di laut?” Jawab Rasulullah SAW, “Kerana dua penyakit, iaitu mereka ditimpa penyakit al-Wahn.“ Sahabat bertanya lagi,
“Apakah itu al-Wahn?” Rasulullah SAW bersabda, “Cintakan dunia dan takut akan kematian.”
Dan hendaklah engkau menjalankan hukum di antara mereka dengan apa yang telah diturunkan oleh Allah dan janganlah engkau menurut kehendak hawa nafsu mereka, dan berjaga-jagalah supaya mereka tidak memesongkanmu dari sesuatu hukum yang telah diturunkan oleh Allah kepadamu. Kemudian jika mereka berpaling (enggan menerima hukum Allah itu), maka ketahuilah, hanyasanya Allah mahu menyeksa mereka dengan sebab setengah dari dosa-dosa mereka; dan sesungguhnya kebanyakan dari umat manusia itu adalah orang-orang yang fasik.
(Al-Maaidah 5:49)
Dari Ibnu ‘Abbas r.a. berkata Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda, “Sesungguhnya di masa kemudian akan ada peperangan di antara orang-orang yang beriman.” Seorang Sahabat bertanya: “Mengapa kita (orang-orang yang beriman) memerangi orang yang beriman, yang mereka itu sama berkata: ‘Kami telah beriman’.” Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam bersabda: “Ya, karena mengada-adakan di dalam agama (mengada-ada dalam perkara yang merupakan hak Allah ta’ala menetapkannya yakni perkara kewajiban, larangan dan pengharaman) , apabila mereka mengerjakan agama dengan pemahaman berdasarkan akal pikiran, padahal di dalam agama itu tidak ada pemahaman berdasarkan akal pikiran, sesungguhnya agama itu dari Tuhan, perintah-Nya dan larangan-Nya.” (Hadits riwayat Ath-Thabarani)
Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna telah menceritakan kepada kami Al Walid bin Muslim telah menceritakan kepada kami Ibnu Jabir telah menceritakan kepadaku Busr bin Ubaidullah Al Khadrami, ia mendengar Abu Idris alkhaulani, ia mendengar Khudzaifah Ibnul yaman mengatakan; Orang-orang bertanya Rasulullah Shallallahu’alaihiwasallam tentang kebaikan sedang aku bertanya beliau tentang keburukan karena khawatir jangan-jangan aku terkena keburukan itu sendiri.
Maka aku bertanya ‘Hai Rasulullah, dahulu kami dalam kejahiliyahan dan keburukan, lantas Allah membawa kebaikan ini, maka apakah setelah kebaikan ini ada keburukan lagi?
Nabi menjawab ‘Tentu’.Saya bertanya ‘Apakah sesudah keburukan itu ada kebaikan lagi?
‘Tentu’ Jawab beliau, dan ketika itu ada kotoran, kekurangan dan perselisihan.
Saya bertanya ‘Apa yang anda maksud kotoran, kekurangan dan perselisihan itu?
Nabi menjawab ‘Yaitu sebuah kaum yang menanamkan pedoman bukan dengan pedomanku, engkau kenal mereka namun pada saat yang sama engkau juga mengingkarinya.
Saya bertanya ‘Adakah setelah kebaikan itu ada keburukan?
Nabi menjawab ‘O iya,,,,, ketika itu ada penyeru-penyeru menuju pintu jahannam, siapa yang memenuhi seruan mereka, mereka akan menghempaskan orang itu ke pintu-pintu itu.
Aku bertanya ‘Ya Rasulullah, tolong beritahukanlah kami tentang ciri-ciri mereka!
Nabi menjawab; Mereka adalah seperti kulit kita ini, juga berbicara dengan bahasa kita.
Saya bertanya ‘Lantas apa yang anda perintahkan kepada kami ketika kami menemui hari-hari seperti itu?
Nabi menjawab; Hendaklah kamu selalu bersama jamaah muslimin dan imam mereka!
Aku bertanya; kalau tidak ada jamaah muslimin dan imam bagaimana?
Nabi menjawab; hendaklah kau jauhi seluruh firqah (kelompok-kelompok / sekte) itu, sekalipun kau gigit akar-akar pohon hingga kematian merenggutmu kamu harus tetap seperti itu.
(Riwayat Bukhari VI615-616, XIII/35. Muslim XII/135-238 Baghawi dalam Syarh Sunnah XV/14. Ibnu Majah no. 3979, 3981. Hakim IV/432. Abu Dawud no. 4244-4247.Baghawi XV/8-10. Ahmad V/386-387 dan hal. 403-404, 406 dan hal. 391-399)
Berkata Ibnu Hajar rahimahullah dalam Fathul Bari XIII/36: “Yakni dari kaum kita, berbahasa seperti kita dan beragama dengan agama kita. Ini mengisyaratkan bahwa mereka adalah bangsa Arab”.
Sedangkan Al Qabisi menyatakan -seperti dinukil oleh Ibnu Hajar- secara lahir maknanya adalah bahwa mereka adalah pemeluk dien (agama) kita, akan tetapi batinnya menyelisihi. Dan kulit sesuatu adalah lahirnya, yang pada hakikatnya berarti penutup badan. Mereka mempunyai sifat seperti yang dikatakan dalam hadits riwayat Muslim yang artinya “Akan ada di kalangan mereka orang yang berhati iblis dengan jasad manusia” (Riwayat Muslim)
Dalam hadits tersebut Rasulullah memerintahkan kita untuk meninggalkan sekte (sempalan) , pemahaman yang menyelisihi pemahaman jumhur ulama dan berpegang pada pemahaman jumhur ulama sebagaimana hadits yang lain
Rasulullah bersabda “Sesungguhnya umatku tidak akan bersepakat pada kesesatan. Oleh karena itu, apabila kalian melihat terjadi perselisihan maka ikutilah as-sawad al a’zham (pemahaman jumhur ulama).” (HR. Ibnu Majah, Abdullah bin Hamid, at Tabrani, al Lalika’i, Abu Nu’aim. Menurut Al Hafidz As Suyuthi dalam Jamius Shoghir, ini adalah hadits Shohih)
Wallah Hualam
|
|
|
|
|
|
|
|
Abangcute posted on 10-1-2013 11:00 AM
Wsalam. Saya akan menjawab satu per satu dan perkaitan. Sebelum itu mari kita refresh :
Barangk ...
Salam... terima kasih banyak-banyak atas jawapan yang diberikan berserta rujukan. Ini cukup baik. Alhamdulillah. Saya rasa saudara belum tulis rujukan seperti ini dalam thread yang satu lagi tu kan (pasal Disiplin Taqwa)?
Cumanya persoalan saya yang masih saya perlukan penjelasan - tentang Ulama - yang mana saudara tulis kenyataan berkaitan Ulama, bukannya tentang umat manusia secara umum, yang saudara bawakan hadith-hadithnya (saya terima Alhamdulillah)
Dalam hadits tersebut Rasulullah memerintahkan kita untuk meninggalkan sekte (sempalan) , pemahaman yang menyelisihi pemahaman jumhur ulama dan berpegang pada pemahaman jumhur ulama sebagaimana hadits yang lain
Yang di atas ni saya cukup setuju, tapi nampak bertentangan dengan apa yang saudara tulis:
Kenyataan saya BASE kepada Al-Quran dan Sunnah. Maka mana-mana ulama yang RASA DIRI BENAR, satu nasihat dari saya. Tunggulah yang dikatakan BENAR itu sebenarnya TIDAK BENAR maka akan TERJADILAH huru-hara kerana sifat manusia itu mencari KEDUNIAAN sehingga lupa akan PETUNJUK dari Allah selaku hamba-hambaNYA yang beriman dan berusaha untuk bertaqwa. majoriti ulama itu jugalah yang MEROSAKKAN peradaban umat manusia itu sendiri tanpa mereka sedari.
Boleh jelaskan? Jumhur Ulama, Ijma Ulama dan majoriti Ulama....
Terima kasih kerana meluangkan masa, saya hargainya...
|
|
|
|
|
|
|
|
Abangcute posted on 9-1-2013 05:10 PM
Sebelum menerangkan baca pelan-pelan jangan ikut nafsu kerana apa yang kamu terangkan agak merisau ... ... saya. Saya tertanya-tanya kenapa nak diceritakan semula apa yang kamu masih tidak jelas?
1 Orang khalifah mampu memusnahkan dunia JIKA 1 punat suis bom nuklear ditekan dan jatuh di Malaysia. Atau saya kata seekor beruk yang diberikan akal untuk tekan 1 punat sius bom nuklear?
Boleh Tuan terjemahkan maksud ayat ini? Saya tak lah pandai. Tolong tunjuk kejap perkataan Iman dan Taqwa dalam ayat ini? Ada dimana-mana yang TERSANGKUT perihal ayat ini tak? Kalau tak der... tak per lah... Saya FAHAM.
Dan Dia lah yang menjadikan kamu khalifah di bumi dan meninggikan setengah kamu atas setengahnya yang lain beberapa darjat, kerana Ia hendak menguji kamu pada apa yang telah dikurniakanNya kepada kamu. Sesungguhnya Tuhanmu amatlah cepat azab seksaNya, dan sesungguhnya Ia Maha Pengampun, lagi Maha Mengasihani.
(Al-An'aam 6:165)
Wallah Hualam Risaukan aqidah sendiri dulu...heran btul dgn org mcmni. Analogi ape yg cuba nak ditonjolkan ttg isu 1 punat suiz bom nuklear tuh? Persoalan WHAT IF ni usah ditanya...atau Abangcute cuba nak gitau Abangcute sokong teori Darwin pd bab "seekor beruk yg diberikan aqal"?
Pakcik, masalahnya analogi ni mmg takkan berlaku punya so tak payah tanya. 1 punat bom nuklear laa..ntah hape2 ntah, ade pun idak...plus celah mane beruk nak tetibe bleh ade depan punat suiz sume tu tak masuk akal lgsg, NOT ONE BIT. Tolonglah bg analogi yg lebih realistik & masuk akal....boleh?
Plus, konsep aqidah pun dah salah...1 org khalifah mampu musnahkan dunia dgn hanya 1 punat suiz?????????????????
Plak tu mampu musnahkan dunia, tp nuklearnya jatuh di Malaysia...Malaysia tu sedunia ke???
Semua bergantung kpd keizinan ALLAH jua...kalau seorg yg berkuasa utk menekan 1 punat suiz menghancurkan dunia, kuasa do'a hamba ALLAH mampu menyebabkan suiz tu gagal berfungsi malah lingkup trus pun boley...
Bab terjemahan ayat tu dah sendiri bg nak suruh org hurai ape lagi?
|
|
|
|
|
|
|
|
mnm77 posted on 10-1-2013 11:21 AM
Salam... terima kasih banyak-banyak atas jawapan yang diberikan berserta rujukan. Ini cukup baik ...
Kisah kehidupan manusia di dunia ini berbeza berbanding apa yang kita semua sangkakan. Tuan meminta suatu penjelasan yang sememangnya ada di dalam Al-Quran dan Sunnah dan diterangkan dalam bentuk pemahaman semata-mata bagi membentuk sangkaan dan itulah antara bukti sekadar berdasarkan kepada pemikiran dan persoalan.
Soalan tuan tertumpu kepada perkara KECIL dari apa yang disebut Al-Quran dan Sunnah. Jadi untuk mengelakkan khilaf berbentuk sangkaan yang akan menjemput akan diri tuan yang bertanya soalan yang tak sepatutnya dan diri saya kerana tidak sepatutnya menjawab diatas ketidak-upayaan ulama-ulama MENGIKUT KETETAPAN ALLAH dan terus masuk ke neraka secara KEKAL kerana bersifat dajjal (mengubah ketetapan Allah), adalah lebih baik tuan bertanya terus kepadaNYA kerana Allah Maha Memberi Pengetahuan apa jua yang kita mahukan kerana persoalan tuan berkisar kepada perkara dunia kepentingan dunia semata-mata yang boleh merosakkan hati jika kita benar beriman dan bertaqwa.
Beriman dan bertaqwa itu kunci untuk memahami apa yang saya sampaikan. Jika mahukan LEBIH MAKLUMAT, tunggulah khalifah yang dijanjikan untuk zaman ini. Sesungguhnya akan dizahirkan mata hati untuk zaman ini kepada sesiapa yang beriman dan bertaqwa dalam erti kata sebenar untuk melihat jawapan disebalik soalan kerana itu semua urusan Allah.
Saya ungkapkan kata-kata mudah, hebat mana ilmu manusia walaupun GUNIES mencipta vaksin, itu semua hanyalah sebesar zarah atau lebih kecil dari itu. Jika Allah ingin berikan petunjukNYA, tiadalah siapa yang BOLEH MENGUBAH ketetapanNYA. Bagi pandangan saya yang bersifat lalai dan lemah ini, apa yang saya nampak adalah REALITI MAJORITI ulama sudah lupa perkataan TAQWA kerana bersifat MENGUBAH perkara yang TIDAK SEPATUTNYA sedangkan menegakkan APA YANG TELAH DITETAPKAN tidak dilaksanakan atas dasar pemikiran dan bukannya mata hati. Memahami TAQWA WAJIB kerana disitulah bermulanya perkataan TIADA KEPENTINGAN SEBALIKNYA KEPERLUAN sewaktu hidup di dunia ini samaada hak atau pun batil. Sesungguhnya amat sedikit umat Islam yang tahu erti bertaqwa kerana taqwa itu kemakmuran, keadilan dan keamanan yang dijanjikan kepada mereka-mereka yang beriman dan bertaqwa SESUDAH MENGHADAPI UJIAN samaada baik ataupun buruk. Tiada siapa yang BOLEH MENGUBAH keadaan dunia hari ini melainkan dengan iman dan taqwa dengan izinNYA.
Wallah Hualam
|
|
|
|
|
|
|
|
PitMie posted on 10-1-2013 12:05 PM
Laa...copy paste dari blog dari Indonesia kah? Hmmm...ingatkan point2 asli yg datangnya dari aqal ...
ada masaalah? sekurang-kurangnya ada USAHA dari BERUSAHA mengutuk tanpa mengetahui sedang BERTENTANGAN DENGAN FITRAH TAQWA.
Tidakkah dengan wajah yang ditunjukkan dalam forum menunjukkan betapa BERTENTANGAN rupa akidah, syariat dan akhlak yang kamu ingin sampaikan dan tunjukkan jika berdasarkan kepada Al-Quran dan Sunnah?
Renung-renungkanlah jika mahu beriman dan bertaqwa.
Wallah Hualam
|
|
|
|
|
|
|
|
PitMie posted on 10-1-2013 11:54 AM
Risaukan aqidah sendiri dulu...heran btul dgn org mcmni. Analogi ape yg cuba nak ditonjolkan ttg i ...
Jika saya antara yang melaksanakan ilmu, amal dan ikhlas...
Jika hari-hari saya antara yang berusaha (islah) dengan pertolonganNYA
Jika hari-hari saya antara yang ingat kepadaNYA dengan memuji dan bersyukur kepadaNYA dalam apa jua pekerjaan
Jika hari-hari saya antara yang bersabar dengan perkara baik dan jahat keranaNYA
Jika hari-hari saya antara yang memahami apa yang perlu dan apa yang tidak perlu kerana itu semua KETETAPAN ALLAH kerana perbuatan manusia itu sendiri yang KERAP BERSANGKA-SANGKA sedangkan saya tiadalah perkataan SANGKAAN melainkan mengharapkan REDHANYA ketika didunia dan akan datang di sana.
Satu aje soalan saya mahu tahu, adakah saya akan merosakkan orang lain untuk tidak beriman dan bertaqwa? Jika maksud kamu itu ke arah kebaikkan dalam erti kata MEMPERBAIKI IMAN DAN TAQWA umat Islam, tolong baca post kamu dari awal sampai habis dan renung dimana kamu berada kerana TIADALAH SYAK kepada yang tahu untuk menjelaskan sesuatu yang kamu hanya SANGKA tapi tidaklah merujuk pada mana-mana sumber iaitu Al-Quran dan Sunnah.
KepadaNYA kita memohon perlindungan dan keselamatan. Jangan terasa diri BENAR sedangkan yang dilakukan itu MEROSAKKAN agama dan hati tanpa disedari.
Wallah Hualam
|
|
|
|
|
|
|
|
Khalifah itu bermaksud apa yang ada di dunia (Sunnahtullah) dibawah perintahnya sama-ada baik ataupun tidak baik. Hamba-hamba Allah itu bermaksud apa jua bentuk usaha memelihara dari sudut (Sunnahtullah) yang ada atas muka bumi.
Seorang hamba yang diredhai Allah itulah hamba yang akan menjadi khalifah ke arah kebaikkan dalam pemeliharaan akal dan hati. Seorang manusia yang tidak merasakan diri itu hamba, lebih suka menjadikan diri itu khalifah yang boleh merosakkan sistem yang akhirnya merosakkan akal dan hati baik kepada dirinya malah terhadap orang lain. Seorang yang tidak merasakan diri hamba dan merasakan diri itu KHALIFAH antara mereka-mereka yang SOMBONG terhadap ketetapan Allah menerusi Al-Quran dan Sunnah.
Jika seorang manusia itu TAHU menterjemahkan maksud iman dan taqwa, membezakan khalifah dan hamba, sekurang-kurangnya dirinya tidaklah MENYIMPANG dari apa yang diperintahkan dalam bentuk PEMAHAMAN IMAN DAN TAQWA. Tiadalah siapa yang tahu SIAPA YANG BERIMAN dan BERTAQWA melainkan dengan izinNYA.
Adakah orang yang beriman dan bertaqwa itu famous? Mereka dari orang KEBANYAKKAN dan kebanyakkan manusia tidaklah TAHU perihal mereka melainkan sesudah ALLAH mengistiharkan perang terhadap sesiapa yang menentang mereka.
Wallah Hualam. |
|
|
|
|
|
|
|
Abangcute posted on 10-1-2013 01:53 PM
Tuan meminta suatu penjelasan yang sememangnya ada di dalam Al-Quran dan Sunnah dan diterangkan dalam bentuk pemahaman semata-mata bagi membentuk sangkaan dan itulah antara bukti sekadar berdasarkan kepada pemikiran dan persoalan.
Salam Abangcute...
Jika benar kenyataan Abangcute itu ada dalam Al-Quran, tolonglah beritahu saya Surah dan ayatnya, untuk saya buat semakan danambil pelajaran.
Saya manusia yang boleh juga melakukan kesalahan. Begitu juga Abangcute boleh melakukan kesalahan. Setiap kesalahan bila kita dah tahu kita silap, patut kita tebus, apatah lagi dikatakan dari Al-Quran dan Sunnah. Kalau saya salah, Insya-Allah saya akan mengaku.
Soalan tuan tertumpu kepada perkara KECIL dari apa yang disebut Al-Quran dan Sunnah. Jadi untuk mengelakkan khilaf berbentuk sangkaan yang akan menjemput akan diri tuan yang bertanya soalan yang tak sepatutnya dan diri saya kerana tidak sepatutnya menjawab diatas ketidak-upayaan ulama-ulama MENGIKUT KETETAPAN ALLAH dan terus masuk ke neraka secara KEKAL kerana bersifat dajjal (mengubah ketetapan Allah),
Bagi saya, apa-apa dari Al-Quran dan Sunnah semuanya nilai besar kerana ia kebenaran. Mungkin kita ada beza pandangan, dan saya cuba bersangka baik. Oleh kerana Abangcute yang buat kenyataan, maka wajarlah saya tanya Abangcute.
adalah lebih baik tuan bertanya terus kepadaNYA kerana Allah Maha Memberi Pengetahuan apa jua yang kita mahukan kerana persoalan tuan berkisar kepada perkara dunia kepentingan dunia semata-mata yang boleh merosakkan hati jika kita benar beriman dan bertaqwa.
Saya tidak berniat untk berkisar kepada dunia semata-mata. Sefaham saya Al-Quran dan Sunnah bukan untuk kehidupan dunia semata-mata. Kenapa dikatakan rosak hati pula sedangkan yang saya tanya sumber yang Abangcute kata dari Al-Quran dan Sunnah? Tentulah bertambah keyakinan jika benar apa yang Abangcute sampaikan. Jika Abangcute tersalah, saya bukan nak memburukkan Abangcute, cuma sama-sama kita belajar dan membetulkan diri. Saya tidak menganggap saya sentiasa betul. Tidak menjadi suatu yang hina bagi saya jika ada orang yang membetulkan saya bersumberkan Al-Quran dan Sunnah.
Bukan niat saya untuk mencabar Abangcute. Saya nampak beberapa kenyataan Abangcute yang 'terlajak', namun saya cuba berhati-hati dengaan bertanya balik, mungkin ada jawapan rujukan yang lebih memuaskan dari Abangcute sendiri tentang kenyataan Abangcute itu. Jika dengan pertanyaan dibalas dengan: SILA TANYA ALLAH, maka tak perlulah kita berforum di sini. Tentu saja semua orang boleh tanya Allah, kan? Dalam Al-Quran diperintahkan bertanya kepada orang yang berpengetahuan, jika tidak mengetahui (An-Nahl, 43). Abangcute yang keluarkan kenyataan, saya fikir Abangcute berpengetahuan tentang kenyataan yang Abangcute keluarkan itu.
Bagi pandangan saya yang bersifat lalai dan lemah ini, apa yang saya nampak adalah REALITI MAJORITI ulama sudah lupa perkataan TAQWA kerana bersifat MENGUBAH perkara yang TIDAK SEPATUTNYA sedangkan menegakkan APA YANG TELAH DITETAPKAN tidak dilaksanakan atas dasar pemikiran dan bukannya mata hati Itu pandangan saudara, tetapi sebelum ni kan Abangcute kata BASE on (berdasarkan) Al-Quran dan Sunnah. Jika pandangan peribadi, saya tak kisah sangat, tetapi kalau betul dari Al-Quran dan Sunnah, saya nak lihat rujukannya untuk ambil pelajaran.
Setiap pandangan peribadi bukanlah sesuatu kebenaran, melainkan jika dibuktikan pandangan itu berlandaskan dari Al-Quran dan Sunnah.
Allah jadikan Al-Quran itu mudah difahami dan diingati, adakah sesiapa yang ingin ambil pelajaran? (Al-Qamar, 40)
Harap Abangcute tak ambil hati, saya masih menanti sumber rujukan berkaitan kenyataan Abangcute tentang Ulama.
Last edited by mnm77 on 10-1-2013 05:26 PM
|
|
|
|
|
|
|
| |
|