CariDotMy

 Forgot password?
 Register

ADVERTISEMENT

Author: bobby2008

[Tempatan] AirAsia Indonesia (QZ8501): Bangkai Pesawat Telah Dikesan #2428

[Copy link]
Post time 29-12-2014 05:59 AM | Show all posts
Pesawat Asing Mulai Bantu Operasi Pencarian di Hari Kedua
Senin, 29 Desember 2014 01:53 WIB



Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nurmulia Rekso Purnomo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA –  Operasi pencarian Pesawat Air Asia QZ-8501 di tmur pulau Belitung di hari pertama belum membuahkan hasil. Penyisiran yang dilakukan di wilayah seluas 120 x 240 mil laut itu, sama sekali tidak memberikan pentunjuk kemana pesawat rute Surabaya - Singapura itu berada.

Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas), FHB.Soelistiyo, di kantor Basarnas, Kemayoran, Jakarta Pusat, Minggu (28/12/2014), mengatakan di hari kedua operasi wilayah penyisiran akan diperluas ke arah Timur laut pulau Belitung, dengan wilayah seluas 150X 180 mil laut.

"Di hari kedua kita akan mulai operasi jam enam pagi, dan berakhir sampai matahari tenggelam. Di hari kedua kita juga akan menyisir kembali lokasi yang hari pertama sudah kita sisir," katanya.

Di hari pertama TNI Angkatan Udara (AU) menurunkan dua unit pesawat Hercules C 130 dari Lanud, Halim Perdanakusuma, dan Satu unit pesawat Boeing dari Lanud di Makassar. Selain itu TNI AU juga menurunkan satu unit helikopter Super Puma dari Lanud di Pontianak. Rencananya di hari kedua operasi, TNI AU menambahkan satu unit helikopter dari Lanud Atang Sanjaya untuk membantu pencarian.

Sedangkan TNI Angkatan Laut (AL) menurunkan lima unit kapal laut, dan salah satunya adalah kapal penyapu ranjau, yang mampu menditeksi keberadaan pesawat bila ternyata tenggelam ke dasar laut. Selain itu TNI AL juga menurunkan dua unit pesawat CN 235.

Basarnas sendiri kata dia menurunkan enam unit kapal laut, dan puluhan kapal kecil dari kantor SAR di Jakarta, Palembang, Pangkal Pinang, Batam dan Pontianak.

Di hari kedua bantuan dari negara asing juga direncanakan sudah hadir. Soelistiyo menyebutkan Malaysia mengirimkan satu unit pesawat Hercules, dan tiga unit kapal laut. Singapura juga mengirimkan satu unit pesawat Hercules dan tiga unit kapal laut.

"Di hari kedua operasi rencanannya bantuan itu akan datang, dan akan dikendalikan secara taktis dari posko di Pangkal Pinang," jelasnya.

Soal bahan bakar, kata dia Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla sudah menginstruksikan jajaran pertamina, agar memprioritaskan bahan bakar untuk kapal laut maupun pesawat yang dioperasikan untuk SAR. Pesawat dan kapal laut milik negara sahabat, kata dia bahan bakarnya juga akan ditanggung bila memungkinkan.


Reply

Use magic Report


ADVERTISEMENT


Post time 29-12-2014 06:08 AM | Show all posts
FanTasyCreaTioN replied at 29-12-2014 05:06 AM
Berikut adalah nama-nama penumpang, termasuk satu orang balita dalam pesawat :
1. Abraham, Viona Fl ...

Ada surname sama yang cam satu keluarga...So sad...that day i fly 25hb pon memang bad weather all the way...seat belt sign on jer sepanjang perjalanan...
Reply

Use magic Report

Post time 29-12-2014 06:53 AM | Show all posts
mrsLucky replied at 29-12-2014 06:08 AM
Ada surname sama yang cam satu keluarga...So sad...that day i fly 25hb pon memang bad weather all  ...

antara nya ni kan..

37. Gunawan, David
38. Gunawan, Jie Charly
39. Gunawan, Jie Stephanie
40. Gunawan, Jie Steven
41. Gunawan, Jie Stevie

42. Gunawan, Kayla Audrey
43. Gunawan, Kenneth Matthew
44. Gunawan Syawal, Hendra

alhamdulillah la kaka selamat sampai
Reply

Use magic Report

Post time 29-12-2014 06:58 AM | Show all posts
Pengamat: Media Jangan Tuna Etika 'Wawancara Paksa' Keluarga Korban
Senin, 29 Desember 2014 05:52 WIB

Tribunnews.com, Jakarta - Media diminta untuk tidak mewawancarai keluarga korban pesawat AirAsia QZ8501 yang terbang dari Surabaya-Singapura, Minggu (28/12/2014).

Dosen Ilmu Komunikasi Fakultas Hukum dan Komunikasi Unika Soegijapranata Algooth Putranto menilai peliputan hilangnya pesawat AirAsia dengan memaksa keluarga korban AirAsia untuk wawancara itu cermin media tuna etika dan empati.

“Memaksa keluarga korban dalam kondisi duka untuk menjawab pertanyaan itu menunjukkan sang reporter tidak memiliki empati juga tidak peduli etika atau bisa jadi ada tekanan besar dari ruang redaksi. Ini memalukan dan kemunduran,” ujarnya Minggu (28/12/2014).

Menurut Algooth, peliputan televisi yang peka etika dan berempati sudah mengalami kemajuan dalam peliputan kecelakaan Sukhoi Superjet 100 (SSJ-100) di Gunung Salak dan Malaysia Airlines MH370. (baca juga: Jokowi: Kita Berdoa Untuk Keselamatan Penumpang dan Semua )

“Dalam dua peliputan tersebut, rekan-rekan jurnalis sangat menjunjung tinggi etika dan memberikan empati dalam melakukan peliputan. Kali ini, justru kemunduran karena reporter memaksa wawancara,” ujarnya.

Meski demikian, menurut Algooth hal ini tidak sepenuhnya kesalahan reporter di lapangan karena menjadi tugas media tempat reporter bekerja yang memiliki tanggung jawab untuk meningkatkan pengetahuan reporter tersebut.

“Atau bisa jadi justru ruang redaksi media tempat reporter bekerja yang menuntut secara berlebihan berita eksklusif, sehingga mengakibatkan reporter terdorong melakukan peliputan dengan menafikan empati dan etika,” tuturnya.

Pada sisi lain diakui atau tidak Dewan Pers, asosiasi jurnalis dan dunia pendidikan sejauh ini kurang mengampanyekan etik jurnalisme peliputan konflik maupun bencana. “Paling-paling hanya KPI yang mengingatkan hal-hal seperti ini.”


Reply

Use magic Report

Post time 29-12-2014 07:11 AM | Show all posts

True kasian kan.....tapi akak kena balik kl juga....kena tunggu seminggu dua lah nampaknya...i think jan 2015 dah kurang bad weather
Reply

Use magic Report

Post time 29-12-2014 07:33 AM | Show all posts
Salute to you guys.. Jenguk  kat kaskus.. Tak banyk info dpt. de yg hentam kite lg ade le...
Takde input pon... Diowang lupe tu aircraft die.. Pilot die... Citizen die
Klu Jatuh kt daerah kite... Lg teruk agaknye.. Hetam kite
Reply

Use magic Report

Follow Us
Post time 29-12-2014 07:40 AM From the mobile phone | Show all posts
Ok...saya kasi penjelasan sikit...saya dari Indonesia, apapun berita yang forumer tepek dari sana yang tak dimengerti, boleh tanya saya...

pagi ini pencarian dimulai seawal pukul 6.00 wib ( 7 pagi malaysia)...

hanya maklumat dari pejabat SAR yang boleh dijadikan pedoman, jangan percaya isu apapun setakat ni...
Reply

Use magic Report

Post time 29-12-2014 07:41 AM From the mobile phone | Show all posts
Ok...saya kasi penjelasan sikit...saya dari Indonesia, apapun berita yang forumer tepek dari sana yang tak dimengerti, boleh tanya saya...

pagi ini pencarian dimulai seawal pukul 6.00 wib ( 7 pagi malaysia)...

hanya maklumat dari pejabat SAR yang boleh dijadikan pedoman, jangan percaya isu apapun setakat ni...

Rate

1

View Rating Log

Reply

Use magic Report


ADVERTISEMENT


Post time 29-12-2014 07:42 AM From the mobile phone | Show all posts
alamak...double lah pulak...
Reply

Use magic Report

Post time 29-12-2014 07:46 AM | Show all posts
cancer_files replied at 29-12-2014 07:41 AM
Ok...saya kasi penjelasan sikit...saya dari Indonesia, apapun berita yang forumer tepek dari sana ya ...

Terimakasih untuk tawaran tolong translate tu..
kalau ada pa2 yang tak paham ..
nanti kita cari cancer_files yer

Pagi Ini Dua Hercules TNI AU Bawa Ratusan Wartawan Cari Pesawat AirAsia
Senin, 29 Desember 2014 06:25 WIB


Data data mengenai pesawat air Asia QZ8501 jurusan Surabaya-Singapura dalam konferensi pers terkait hilangnya pesawat tersebut di kantor otoritas Bandara, Minggu, (28/12/2014). Pesawat yang berangkat dari Surabaya pada pukul 5.36 WIB hilang kontak pada pukul 6.18 WIB dalam perjalanan menuju Singapura. THE JAKARTA POST / SETO WARDHANA

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Wahyu Aji

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Dua pesawat angkut Hercules milik TNI Angkatan Udara (AU) diterbangkan dari Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Senin (29/12/2014) pagi ini, untuk mencari pesawat Airbus 320 AirAsia QZ8501 yang hilang kontak setelah 42 menit terbang dari Surabaya menuju Singapura kemarin.

Membawa ratusan awak media baik cetak maupun elektronik, dua Hercules akan terbang ke lepas pantai Belitung.

Komandan Lanud Halim Marsma Sri Pulung mengatakan, penerbangan keduanya dilakukan dua kali dan akan terbang dibawah 5.000 kaki. Dua Hercules dari Skadron 31 Lanud Halim tersebut akan fokus melakukan pencarian di timur barat utara Bangka Belitung.

"Ada dua set awak yang berjumlah 30 orang," kata Sri di Lanud Halim Perdanakusuma.

Diberitakan sebelumnya, pesawat AirAsia QZ8501 rute Surabaya-Singapura menghilang dari radar pengendali pesawat di Sukarno-Hatta dan radar Kohanudnas pada pukul 06.18 WIB, Minggu (28/12/2014) pagi.

Secara resmi dinyatakan hilang pada 07.55 WIB. Pesawat tersebut membawa 155 penumpang, dua pilot, dan lima kru kabin. Pesawat Airbus 320 AirAsia ini dikemudikan Captain Pilot Iriyanto yang tercatat sebagai mantan penerbang tempur F-5 Tiger Skadron Udara 14 TNI AU yang setelah menyelesaikan masa dinas pertamanya bergabung di Merpati Airlines dan selanjutnya di AirAsia.

Pencarian pesawat Air Bus yang membawa penumpang 155 orang dan tujuh awak pesawat itu akan dilanjutkan besok dengan mengerahkan empat pesawat yaitu satu Boeing 737 dari Pontianak, dua Hercules dari Skadron Udara 31 Lanud Halim Perdanakusuma dan sebuah Helikopter Super Puma dari Lanud Atang Sanjaya, Bogor.




Reply

Use magic Report

Post time 29-12-2014 07:48 AM | Show all posts
mrsLucky replied at 29-12-2014 07:11 AM
True kasian kan.....tapi akak kena balik kl juga....kena tunggu seminggu dua lah nampaknya...i thi ...

sentiasa tengok2 update cuaca yer kak

semoga sentiasa d lindungi NYA

Reply

Use magic Report

Post time 29-12-2014 07:50 AM | Show all posts
MelahJanda replied at 29-12-2014 02:12 AM
mh 370 + mh 17 + qz8501 = 8888

Tu nombor bertuah tu. Bawa manyak ong.
Reply

Use magic Report

Post time 29-12-2014 07:54 AM | Show all posts
cancer_files replied at 29-12-2014 07:42 AM
alamak...double lah pulak...

3x post da tuh
Reply

Use magic Report

Post time 29-12-2014 07:56 AM | Show all posts
Edited by FanTasyCreaTioN at 29-12-2014 02:25 PM
voizze replied at 29-12-2014 07:33 AM
Salute to you guys.. Jenguk  kat kaskus.. Tak banyk info dpt. de yg hentam kite lg ade le...
Takde ...

lor ..
huhuhu apa salah kita
lawak la dier rang ni kalo masih dalam masa camni pun nak salahkan Malaysia

ELT AirAsia QZ8501 Diduga Bermasalah
Senin, 29 Desember 2014 06:36 WIB



TRIBUNNEWS.COM - Badan SAR Nasional (Basarnas) menduga perlengkapan Emergency Locator Transmitter (ELT) yang berada pada pesawat AirAsia QZ 8501 bermasalah.


Sebab, lanjut dia, seharusnya jika pesawat itu jatuh ke daratan atau lautan, alat itu akan memberi sinyal darurat ke kantor Basarnas. Sedangkan, ELT pada pesawat ini tidak menyala.

"Saya sudah cek sinyal darurat di kantor saya di lantai 14 apakah menyala atau tidak, tidak menyala ternyata. Kemudian saya cek juga ke Australia, Singapura, Vietnam, dan China ternyata radar tidak menerima sinyal darurat. Ini berarti, ELT di pesawat itu ada masalah," kata Deputi Bidang Operasi Basarnas Tatang Zaenudin di Kantor Basarnas, Jalan Angkasa, Kemayoran, Jakarta Pusat, Minggu (28/12/2014).

Tatang mengatakan, pihaknya menargetkan dapat menemukan pesawat selama tujuh hari. Pencarian dilakukan mulai dari Timur Belitung hingga sebelah Barat Sampit Kalimantan. Ia pun telah menyampaikan hal ini kepada TNI AU, TNI AL, termasuk pasukan yang berada di wilayah lokasi yang diduga jadi tempat jatuhnya pesawat.

"Besok kami kepung lokasi itu, dari utara, barat, timur, dan selatan. Termasuk dengan menggunakan pesawat udara, ada 2 helikopter, pesawat Boeing 737 penginderaan, dan bantuan dari pihak Singapura, Malaysia, dan Australia," kata Tatang.

Sekedar informasi, pesawat AirAsia QZ8501 rute Surabaya-Singapura menghilang dari radar pendeteksi pesawat pagi tadi, dan secara resmi dinyatakan hilang pada 07.55 WIB.

Pesawat bertipe airbus A320-200 PK-AXC tersebut membawa 155 penumpang, 2 pilot, dan 5 kru kabin. Dari total 162 orang yang berada dalam pesawat, mayoritas merupakan warga negara Indonesia, yakni sebanyak 156 orang. Sementara 3 dari Korea Selatan, 1 Prancis, 1 Singapura, dan 1 Malaysia.

@Muntz
mekasih banyak2 deng

Rate

1

View Rating Log

Reply

Use magic Report

Post time 29-12-2014 07:57 AM From the mobile phone | Show all posts
voizze replied at 29-12-2014 07:33 AM
Salute to you guys.. Jenguk  kat kaskus.. Tak banyk info dpt. de yg hentam kite lg ade le...
Takde ...

Biarkan jela.....otak depa tahu gaduh ja....
Reply

Use magic Report

Post time 29-12-2014 07:58 AM From the mobile phone | Show all posts
Semoga semua mangsa Segera ditemui dengan selamat
Reply

Use magic Report


ADVERTISEMENT


Post time 29-12-2014 08:00 AM | Show all posts
kelana36 replied at 29-12-2014 05:06 AM
lost contact di position RAFIS. Airport terdekat WIOO, Pontianak.
I flew on the same route dari ...


Reply

Use magic Report

Post time 29-12-2014 08:03 AM | Show all posts
chazey replied at 29-12-2014 07:50 AM
Tu nombor bertuah tu. Bawa manyak ong.

hahahahampes

ikutkan malas nak tepek artikel ni
huhuhuhu cam biasa indonesia akan mengaitkan kesalahan kat Malaysia

TRIBUNNEWS.COM – Hilang kontaknya pesawat AirAsia berkode penerbangan QZ8501, Minggu (28/12/2014), menjadi kecelakaan pesawat terbang ketiga yang terjadi pada tahun ini yang punya kaitan dengan sebuah negara, Malaysia.

Insiden pertama adalah hilangnya pesawat Malaysia Airlines berkode penerbangan MH370 yang masih misterius hingga saat ini, sejak 8 Maret 2014. Insiden kedua, melibatkan maskapai yang sama, untuk pesawat MH17 yang ditembak jatuh di kawasan timur Ukraina pada 17 Juli 2014.
Berikut ini cuplikan dari ketiga insiden tersebut:

1. Malaysia Airlines MH370
Pesawat ini hilang pada 8 Maret 2014 dan sampai saat ini masih menjadi misteri paling membingungkan dalam sejarah penerbangan modern. Membawa 239 orang dari Kuala Lumpur, Malaysia, dalam penerbangan menuju Beijing, China, pesawat ini lenyap tanpa jejak.
Pencarian yang melibatkan belasan negara dengan peralatan tercanggih yang ada saat ini, sudah menelisik hingga ke Samudra Hindia, untuk tak juga mendapati satu kepingan pun dari pesawat tersebut.

Setelah pencarian selama empat bulan, pada 4 Oktober 2014 dimulailah babak baru pencarian dengan peralatan yang lebih canggih daripada sebelumnya, melibatkan sonar, video kamera, dan sensor bahan bakar pesawat.


Semua peralatan canggih ini diperkirakan masih butuh waktu satu tahun untuk menjelajahi kawasan terpencil yang berjarak sekitar 1.800 kilometer dari Australia, yang diduga menjadi "akhir perjalanan" MH370.

Pencarian di area seluas 60.000 kilometer persegi ini berawal dari data satelit tentang perubahan arah terbang pesawat dan perhitungan di lokasi mana pesawat tersebut akan kehabisan bahan bakar.


Para pejabat pemerintahan menduga ada serangan teroris atas pesawat ini, tetapi teori konspirasi merebak lebih kencang. Sampai ada puing pesawat tersebut bisa ditemukan, tak ada yang bisa memastikan apa yang terjadi dengan pesawat tersebut


Malaysia Airlines MH17
Sebanyak 298 penumpang dan awak pesawat Malaysia Airlines berkode penerbangan MH17 tewas, ketika Boeing 777 tersebut ditembak jatuh di kawasan timur Ukraina pada 17 Juli 2014.


Saat insiden terjadi, pesawat tersebut sedang terbang dari Amsterdam, Belanda, menuju Kuala Lumpur, Malaysia. Penyelidik kecelakaan menyatakan pesawat itu dihantam objek dengan energi tinggi, yang menurut para pakar penerbangan konsisten dengan serangan misil.


Bongkah-bongkah serpihan pesawat dikirimkan ke Belanda menggunakan truk dan akan disusun ulang di sebuah hangar. Namun, tim internasional kesulitan mendatangi situs kecelakaan apalagi mendapatkan semua bukti yang tertinggal di lokasi itu. Masih ada enam korban yang belum bisa diidentifikasi.

Petinggi milisi pro-Rusia di Ukraina mengatakan kelompoknya telah menembak jatuh pesawat itu dengan misil dari darat ke udara, karena mengira pesawat itu adalah milik militer Ukraina. Namun, media Rusia menuding pesawat tempur Ukraina yang menembak jatuh pesawat itu.

Laporan akhir dari Dewan Keselamatan Belanda--yang memimpin tim penyelidik insiden ini--kemungkinan dapat menyibak salah satu skenario dari jatuhnya MH17, tetapi bisa jadi tak akan pernah tahu siapa yang harus bertanggung jawab atas kecelakaan tersebut.

AirAsia QZ8501
Pesawat AirAsia Indonesia dengan 162 orang di dalamnya, sebagian besar adalah orang Indonesia, hilang kontak di atas Laut Jawa, melibatkan sejumlah kewarganegaraan asing di dalamnya, Minggu pagi.
Airbus A320-200 tersebut lepas landas dari Surabaya, Jawa Timur, dengan tujuan Singapura. AirAsia Indonesia menginduk ke perusahaan di Malaysia, yang dipimpin oleh pebisnis Malaysia Tony Fernandes.
Sebelum insiden ini, AirAsia termasuk salah satu penerbangan yang menawarkan tarif murah penerbangan tetapi aman. Perusahaan ini belum pernah kehilangan pesawat dan punya catatan keamanan penerbangan yang baik, sebelumnya.



Reply

Use magic Report

Post time 29-12-2014 08:07 AM | Show all posts



wel get back later.. taking off from seoul.
Reply

Use magic Report

Post time 29-12-2014 08:13 AM | Show all posts
test...tak boleh reply punya org...

sekadar info, pihak pejabat cuaca menyatakan area pencarian di sekitar Selat Karimata/Laut Jawa masih dalam kondisi buruk sampai beberapa hari ke depan...kawasan ini memang selalu berombak tinggi dan angin kencang masa musim hujan...
Reply

Use magic Report

You have to log in before you can reply Login | Register

Points Rules

 

ADVERTISEMENT



 

ADVERTISEMENT


 


ADVERTISEMENT
Follow Us

ADVERTISEMENT


Mobile|Archiver|Mobile*default|About Us|CariDotMy

6-10-2024 11:32 PM GMT+8 , Processed in 0.172213 second(s), 36 queries , Gzip On, Redis On.

Powered by Discuz! X3.4

Copyright © 2001-2021, Tencent Cloud.

Quick Reply To Top Return to the list