masih kulihat jelaga di matamu
jernih menawarkan tulus dalam sebuah jabat tangan
lalu terukirlah kisah persahabatan dalam diari bernama hati
kawan...
masih kau ingat cengkerama yang melantun dari bibir bibir kita ?
ketika bulan tawarkan redup
ketika mentari tawarkan terik
ketika langit tawarkan anika warna
ketika burung tawarkan nyanyian seindah syurga jiwa
sehingga memori kita terlarut dan enggan berpaling
hingga hari ini,
masih kulihat jelaga itu di matamu
masih jernih seperti dulu ketika kita berjabat tangan
tapi kita mesti pulang
bukankah dedaunan masih hijau serupa gejolak kita ?
diari kita takkan lusuh kerana perpisahan bukanlah akhir memori
tapi pintu menuju ruang bernama cita cita
kektika aku hauskan cinta
kan kuteguk kasih dari memori dalam jelaga persahabatanmu
ketika derai airmata
menitis tak terasa
dan tangan yang terjulur hampa
ada harap yang kupinta
Wahai Tuhanku
tabahkanlah hatiku
tenteramkanlah jiwaku
di saat ku terpisah jauh
dari serpihan kasih seorang ibu
agar perjalanan hidup yang ku tempuh
damai selalu
di sepanjang waktu
Wahai Tuhanku
sucikanlah daku
dari hati yang kelabu
serta noda yang membeku
Wahai Tuhanku
pandanglah padaku
janganlah KAU lupakan daku
janganlah KAU tidak memperdulikan daku
biar yang lain tidak mengendahkan
biar yang lain tidak memperdulikan
biar yang lain melupakan
asal bukannya ENGKAU Wahai Tuhanku
Wahai Tuhanku
inilah sebait doaku
yang selalu berteriak memanggil namaMU
di akhir sujud sajadahku
boleh kupinjam bahumu?
sejenak saja..
untuk sekedar menepi dari deraan lelah
jangan kau tanya mengapa
apalagi bicara tentang cinta
sudah,.... diamlah
kau tak mengerti apa-apa
semua kata, tanya dan cerita
kadang hanya sia-sia saja
bila tak tau maknanya
untuk apa kau cari sejuknya embun
di kala mentari meradang
tak akan pula kau dapati sisa terik hari
saat hujan membayang
kenapa tak dinikmati saja semua yang ada
boleh kupinjam bahumu?
tanpa tanya.....
tanpa kata...
juga tanpa cerita.
angin menghembus dan menyanyi
membawakan melodi yang indah
mempesonakan hati bersama tiupan mesra
membawa diri ke dalam keinginan bersama
sekeping hati menyusuri relung imaginasi
mempertanyakan rasa yang kembali mengetuk diri
tentang keinginan menapaki mimpi diri
yang sempat pergi dan bersembunyi
cinta pernah menyakiti sekeping hati
cinta jugak pernah membawa bahagia pada diri
cinta pernah melenakan dan meninggalkan pergi
sekeping hati pun bertanya tentang cinta
pagi ini, senyum manis pun menghampiri
mengetuk dan bertemu pada ketulusan diri
dan sekeping hati pun menjamu
tanpa ada rasa marah dan ragu menjalari
keinginan secebis hati untuk kembali melayani
saat sang bidadari datang kembali
dengan sekuntum rindu dan rasa sejati
berjanjilah bidadari...untuk tak pernah terbang pergi
bagaimanakan ku mula
dan apakah kata-kata
yang indah untuk diabadikan
tiap wajah berkisah
tiap madah bererti
manakah ilhamku
cahaya di matamu
senyum di bibirmu
mengukir seribu tanda pertanyaan
mungkinkah kau jua dalam kerinduan
di saat begini aku merindukan
jika engkau tahu di dalam hatiku
mungkinkah kau sahut jeritan batinku
dengarkanlah panggilanku
dengarkanlah lagu untukmu
angin lalu kau sampaikan
rasa rindu yang membara
kepadanya
warna-warna cintaku
kian pudar bersama
malam yang gelap gelita
entahkan kau rasakan
apa yang aku rasa
atau kau tak endah
tapi ku percaya
semua telah tertulis
dan niat suciku takkan disiakan
dan di suatu masa
di hari yang indah
ku hulur tanganku
lalu kau terima
kentut n jiwang adalah makna n situasi yang berbeda
cmf_raudah Post at 29-6-2009 09:09
semerbaknya bau kentut
hingga dapat dirasai kehadirannya
walaupun tiada siapa mengakui
namun semua dapat merasai
walaupun tidak diingini
kehadiran jiwang pun begitu
dapat dirasai kehadirannya itu
pada mereka yang daya telitinya jitu
teliti dalam meneliti akan sesuatu
tak kira cuaca atau pun waktu
ada bayang yang tak akan pernah pergi
ada nama yang akan selalu mendiami
serta seutas wajah yang tetap menerangi
pada hati...
bangkitkan semangat diri
untuk melalui hari-hari
meski ku tahu bagiku
kekal hati ada dirimu
tetap saja kubiarkan kau mendiami
seluruh taman hati
di antara kuntum bunga mawar
yang pernah ada di antara kita
merekah indah di antara harapan dan nyata
satu keyakinan yang tak terbeli
oleh ribuan hari penantian hati
susuri hidup.....
walau bertatih seorang diri
dan kau tetap di sana
diami sudut paling sunyi
tetap suci dan abadi
Hamparan bumi terhormat keranaMU
pijakan kakiMU yg mulia
awan selalu setia melindungiMU
saat diriMU muncul, berguncang singgahsana
Seakan semua larut dalam suka cita, riang gembira
langit tersenyum dengan cahaya bintang gemerlapan
suara para Malaikat bergemuruh dengan tahlil, tahmid, dan istighfar
bayi munggil, bagai bulan purnama dalam kesempurnaannya
Engkau adalah Mentari yg tak kenal padam
bulan purnama bersinar di kegelapan malam
Engkau Mu’jizat seisi jagad raya
JiwaMU mahal tak ternilai harganya
lentera penerang bagi tiap kalbu yang luka
Wahai Nabi Allah..…
Wahai Utusan Allah..Wahai sang kekasih,..
Rinduku padaMU telah melekat dalam jiwa
Sungguhku merayu padaMU, yg sudi merindukanku juga..
Biarkan aku bergelut rindu denganMU
walaupun awan berlalu, namun rinduku tak pernah akan berubah
rinduku,.... semoga rinduMU juga…
Kau adalah pujaanku..., sanjungan hatiku
Wahai mentari yang tak pernah tenggelam
Semoga Rahmat , Salam Sejahtera tercurah untukMU.
berwasadalah
hdp serba kEKUrANGAN
jgn bermimpi mencapai kesempurnaa
nmn tak SHRSnya berPUTUS harapan
teruskan melangkah kEHdpn
biar pn perlahan sekali langkah yg eNGKAU susun
aNDaI PENAT Berhenti seketika
pandang ke langit biru yg luas N tenang
dsitu tletak kekuatan
masih bnyk yg belum dilakukan dlm hidup yg semakin singkat
di BUMI ini
renung2kan
Telah lama cinta terbiar
Dari cinta yang suci
Telah lama cinta tersasar
Dari cinta hakiki
Kerna sekian lamanya
Manusia dibuai cinta nafsu
Kita sering menyangka
Cinta manusia itu yang sejati
Namun lupakah kita
Cinta nafsu selalu mengecewakan
Sering berubah tidak menentu
Seperti pantai dipukul ombak
Cinta kan Allah cinta sebenarnya
Itulah cinta yang sejati
Kasihlah sesama manusia
Kerna cinta yang hakiki
Hanya untuk Tuhan yang Esa
Telah lama cinta terbiar
Dari cinta yang suci
Cintakan Allah tiada kecewa
Engkau kan tenang diwaktu susah
Telah hilang kepada Tuhan
DIAkan tetap menanti
Kehadiran takbanyak yang sebenar pasrah
Cinta kasih sayangnya tidak bertepi
cinta hadir dalam jiwa
tapi kita tak pernah tahu sejak bila dia ada
saat dia pergi baru kita sadari
betapa kita mencintainya ....
kadang tangisan tak menghapuskan kesedihan
namun jerit hati tak bisa untuk dihiraukan
apalah daya diri bila hati tak mampu menahan
kerinduan yang mendalam
hanya malam sepi yang mengerti
betapa dia begitu bererti
selamanya dia kan tetap di sisi
hingga ada satu cinta baru yang menghampiri