Koleksi Puisi Jiwa Kacau - Amin al Kalam/Raudah [BERSUJUD RINDU]

tokmanting

hanya sesaat saja hadir bisikan
membicarakan kebenaran
ketepatan yang amat benar
dalam apa situasi di ruang ini

sesaat itu, aku menerimanya terdakap
tersulam pada amalan warna warna ujian
dan nada jasmani dan mentak bertarung
dugaan alam dan ketenteraman iman

ketika itulah kuterima sehelai kain putih
menentukan garis, corak dan warnanya
pada permukaan gelombang yang amat jernih
sedang titisan airmata melindungi renungan malam

doa dan harapan dalam jalinan kunjungan taulan
serta belaian keluarga menambah kehijauan
yang seketika sudah merekah kesepian
dan kini bagi terbina kesedaran atas kekerdilan

namun...kekerdilanku masih terlalu besar
kalau mahukan perbandingan yang lebih tepat
sebagai sebutir pasir di pantai yang panjang
apatah lagi ketika perintahMU..."Jadilah"

hanya sesaat saja hadir bisikan itu
kumohon ampun seluas-luasnya
termasuk amalanku yang hanya secebis
disebabkan merekah kesepian dan keimanan yang lemah

titisan airmata melukis kelemahan
pada sehelai kain putih
nyata kesalan yang amat mendalam
dudakapkan bisikan ampun dan kemaafan

Ya Allah...ampunilah segala dosaku
Ya Allah....aku sentiasa bersyukur
walau secebis kurniaanMU
walau sejenak kehadiranku di sini

tokmanting

detik itu amat segera berlalu
hikmatnya sekian lama dirindui
dan bumi begitu luas
sehelai kertas menjadikan ukiran
hanya sekadar puisi beberapa baris
rasanya tiada kekata yang sesuai
mewarnakan harapan insan ini

kepadaMU aku senantiasa memohon
dan KAUlah aku tak sunyi menyembah
KAU Maha Pengampun
ampunkanlah aku
detik hikmat yang selalu KAU kurniakan
sering aku lupakan kerana kelalaian
aku mohon taufik dan hidayahMU
dan keredhaanMU selalu

jadikanlah aku insan mengasihi insan
dan hanya KAU tempat aku bersujud

tokmanting

seketika itu dirasakan gelombang nada
membuat mega menjalin rindu
bagai lagu yang mendakap erat
sedang fajar menjengah manis

ketika itulah dari sudut ini
inspirasi segar mewarna harum
lembaran hidup bersama gelombang
bagai panorama hayat yang tidak berakhir

KebesaranMU bersama azan bagai nada rindu
yang dulunya sering berlalu sayu
kini mengucup mesra
walau dosaku dirasakan masih menghitam

mega berlalu tinggi
meninggalkan kerinduanku yang jauh tenggelam
Ya Rahman .... Ya Rahim
kerinduanku dan pengampunanMU

tokmanting

ketika ini sangat sepi
hanya suara sendiri
mengukir bisikan termurni
kebesaran yang tertinggi

aku sangat kerdil
ketika memahami takdirNYA
Maha Pelindung, Maha Mengasihani
tiada duanya di mana-mana

tokmanting

aku ingin berdiri di puncak gunung
mencapai awan putih yang berkilauan
ketika di atas awan
membentuk angan angan

aku ingin memecah pucuk nyiur
yang hijaunya membelai rasa dingin
ketika aku masih di pantai putih
menyelami kurniaan alam

kini...aku ingin menyelami hati  sendiri
yang sering kesepian entah kenapa
ketika mengadap rumahMU
ketika itulah aku rasa sangat lega

aku ingin tenteram segalanya
tiada penghinaan dan tiada pendustaan

tokmanting

di saat kita nikmati kebersamaan
banyak hal terlewatkan begitu saja
keriangan, gelak-tawa serta canda ria
semuanya mengalir begitu saja

waktu yang tersedia
seolah tak mampu untuk menampungnya
begitu cepat berlalu
berlari seolah tak mahu berhenti

kenangan kenangan itu tak terasa
pergi meninggalkan semua kegembiraan
keceriaan, gelak tawa serta canda ria
satu persatu kenangan itu hilang sekejap mata
sederet senyum saat terlintas memori yang dahulu kala

kenapa kegembiraan itu harus pergi ?
tidak searah dengan langkah kaki
kapan semua itu berulang kembali ?
ataukan kita tak akan bertemu kembali ?

sahabatku.....
semua yang pernah kita jalani
hari demi hari...waktu demi waktu...
tatkala kita lalui semuanya bersama

banyak hal yang pernah terjadi
kerana itulah memori hidup yang kita miliki
kadang benci, kesal dan kecewa
juga senang, hormat dan sayang

sungguh luar biasa apa yang telah kita lalui bersama
inikah pemberian tak ternilai dari Yang Maha Kuasa ?
yang seringkali tak pernah kita syukuri adanya

Ya Allah.....
lindungilah sahabat yang kucinta...

cmf_raudah

Ditiup angin senja
Bunga-bunga berguguran
Di dalam keindahan tiada lagi cahaya
Hilanglah seri penghias taman

Kelopak bagai sutera
Bumi tandus tiada bermaya
Hilanglah keharuman tiada lagi berseri
Bunga layu di pangkuan ini

Di manakah jejari yang sering menanti
Untuk menyuntingmu ketika kau mekar mewangi
Dititis embun pagi
Kau tak mungkin mekar kembali

Di ruang warna senja
Dan bunga-bunga berguguran
Hilanglah kemegahan cahaya penerang zaman
Setelah bunga jatuh berserakan...

tokmanting

bayu menghembus dini hari
cahaya rembulan menebar taman
tenang....aman.... suci
menunggu azan panggilan tuhan

bumi basah disuci embun murni
serta kelopak-kelopak bunga bertaburan
aroma di udara
menusuk qalbu siapa berjaga

teliti jemari mengutip kelopak-kelopak bunga
di tapak tangan ditatang rapi
satu persatu hati membelai....
disusun teliti
disulam satu persatu dengan kasih

laungan memecah sunyi pagi
sulaman masih di tangan
disemat rapi menghias kepala
teman penerang ke akhir zaman

tokmanting

meniti nada sepi
membasahi bayu dingin
bersama kelopak kelopak mawar
yang gugur sebelum waktunya

inilah satu takdir
segalanya tiada pengganti
kehilangan pasti hadir
menentukan ukuran perjalanan
ketika itulah terasa peralihan
pemergian setiap teman

yang tinggal juga satu takdir
dalam corak dan warna
sudah dipastikan olehNYA
hanya kita tak bertanya
         ketika itu nada sepi
         kekerdilan mendakap diri

peralihan sangat berkesan
ketika meniti nada sepi

cmf_raudah

Bisikan Hati...

Dengarlah bisikan hasrat hati
Yang merindu menjelma kembali
Ingatan ku yang telah lalu
Bersama berjanji sehidup semati

Kini tinggal hanyalah kenangan
Dikau hilang dimana gerangan
Tiada berita ku dapati
Hanya ingatanku dimasa yang lalu

Kasihanlah kepada ku sayang
Tiap har jua wajahmu terbayang
Ampunkan lah segala dosaku
Seandainya kita tak lagi bertemu

Dengarlah bisikan hasrat hati
Yang merindu menjelma kembali
Ingataku tetap bersemadi
Walaupun kau kini telahmungkir janji


Allahyarhamah rafeah buang....

tokmanting

lama ku terpasung lelah
kaku menggerayangi
terbujur aku dalam lemah
membisu dalam kepenatan hati...

wajah tertunduk diam
tak kuasa menatap asa
memeluk erat kesuraman
melepas waktu yang hampa

aku bosan...
dalam pasrah menyakitkan
aku jenuh
dalam kosongnya mimpi...

bebaskan aku
uraikan penatku
basahi kekeringanku
sinari kegelapanku...

kuseret melangkah
dalam semangat yang meredup
dalam harapan yang meleleh
dalam sayutan pedih pilu hidup

mencari secerca kebangkitan....

qasseh

setiap rongga hati bergema...
menadah menjemput tamu..
menari melagu kata...
bersujud aku seketika...

cmf_raudah

wahai penguasa bintang...
sudah lama kita tidak bersua...
tidak sudikah kau padaku....

wahai penguasa bintang...
aku pergi sementara...
menjaga hati...menjaga lara...
dalam kelam malam bulan....

wahai penguasa bintang...
bukan aku menjauh pada...
hanya terdiam secangkir cuma..
mencari sufi yang jauh kesana...

wahai penguasa bintang...
janganlah sekali membawa diri..
aku masih disini...
menanti....menunggu...dalam pasrah...

-akira-

tokmanting

susuri pantai berpasir lembut
tapak tapak kaki kutinggalkan
bukan hanya satu....
entah puluhan...malah ratusan...

kukuh istana kubangun di atasnya
ribuan damba kusematkan
jutaan hayal kutambatkan

penuh harapan...kan kutemui apa yang kucari
tapi.....
harapan tinggallah harapan
takkan mungkin melangkah ke depan
bila senantiasa terpasung kenangan
waktu tak mahu menunggu
waktu tak sudi terjerat masa lalu
buih telah menghapus semua
sehingga tiada sisa




   

cmf_raudah

susuri pantai berpasir lembut
tapak tapak kaki kutinggalkan
bukan hanya satu....
entah puluhan...malah ratusan...

kukuh istana kubangun di atasnya
ribuan damba kusematkan
jutaan hayal kutambat ...
tokmanting Post at 17-7-2009 11:36

telah ku taburkan qasseh itu ...
di atas satu jasad...
dan juga dia yang kaku beku...
namun gemerlap menanti ke'sah...
membawa ia jatuh ke dasar kausar..

telah kucuba mengutip....
kusimpam dalam pejam..
ku tanam dalam diam...
namun...
imbauan itu kembali .....
menerjah hati..meruntun jiwa...
terhenti segala...

telah kututup mataku...
pada segala ceritera pedih...
bukan terniat untuk berlari...
melawan segala taqdir...
namun...
segalanya menyesakkan...
menerawang ke setiap rongga..
hingga terjatuh sesal...
yang tak bisa dilupakan...
tidak bisa dibicarakan...

cmf_raudah

ada bayang yang tak akan pernah pergi
ada nama yang akan selalu mendiami
serta seutas wajah yang tetap menerangi
pada hati...
bangkitkan semangat diri
untuk melalui hari-hari

meski ku tahu bagiku
kekal hati ada dirimu
tetap saja kubiarkan kau mendiami
seluruh taman hati
di antara kuntum bunga mawar
yang pernah ada di antara kita
merekah indah di antara harapan dan nyata

satu keyakinan yang tak terbeli
oleh ribuan hari penantian hati
susuri hidup.....
walau bertatih seorang diri
dan kau tetap di sana
diami sudut paling sunyi
tetap suci dan abadi
tokmanting Post at 30-6-2009 07:48

dalam diam menyusuri sunyi...
sendiri berduka melayan sepi...
pada malam yang tidak pernah mengerti...
pada hati yang sering sangsi..

kata hati...
biarkan segala berlalu tanpa erti...
biarkan runsing itu menjalari...
kerna waktu itu terlalu kejam..
untuk dinikmati...

ternyata aku terlalu alpa dan leka..
pada segala tertera...
pada segala bahagia...
kerna hati ini sering kabur..
dan juga hancur...

segala hati dan jiwa...
sering melayang jauh...
pada bicara nista..
sehingga tiada ruang...
untuk bersama...

begitu lama aku berdiri...
melihat segala warna hati...
namun tiada salju yang datang..
menyapa mesra...
menilai hati...
pada qasseh taman...
dan ia berarak sendu....
menutup segala pandangan..
sehingga tiada lagi cahaya...
dan segalanya dibiarkan...
dibiarkan berlalu....tanpa bicara hati...

tokmanting

riuh melodi rindu kian menggebu
melepas jejak jalan yang berdebu
saat hati tak bisa bersatu
saat mata tak bisa bertemu

sebuah kerinduan lahir dalam qalbu
aku sangat merindumu
seperti malam merindukan pagi
seperti sang pungguk rindukan bulan

sejuta nuansa hati bersatu
dalam sejuta pertanyaan dan permainan perasaan
aku merindumu kekasih ...(berangan aje ni)
dan aku terus berteriak dalam hening

tak adakah suara datang kepadamu?
menceritakan rasa rindu yang tertuang
dalam sebuah bait kata yang meradang
kepada sebuah cinta yang terhalang

aku merindumu kasih
saat aku menelusuri ruang rinduku padamu
sebuah kerinduan yang terpancar pada indahnya bayangmu
dan tak akan lekang dalam satu hitungan waktu

cmf_raudah

riuh melodi rindu kian menggebu
melepas jejak jalan yang berdebu
saat hati tak bisa bersatu
saat mata tak bisa bertemu

sebuah kerinduan lahir dalam qalbu
aku sangat merindumu
seperti malam m ...
tokmanting Post at 21-7-2009 07:16

titisan embun mengalir pedih
di saat rindu datang menghampiri..
sedangkan hati begitu jauh..
mengira waktu dan juga hari..

dalam diam ia bersemi...
menjadi racun bisa berdiri..
ingin sekali menjerit kuat..
mencurah jiwa yang tersekat..

apa sebenarnya kerinduan ini...
jika bukan untukku...
kau campakkan jauh...
menjadi suratan buatku...

tersingkap kembali duka pilu...
ku genggam selamanya dihatiku..
menjadi nadi yang tersembunyi...
sehingga nafas terhenti....

tokmanting

saat itu telah lama kutunggu
ia tiba tidak pasti
sesaat yang indah mendakap qalbu
   dalam sepi
    sunyi......

ia segera berlalu
tiada saat sepatah kata
yang hadir hanyalah rasa
kesyukuranku.....
kelemahanku amat ternyata

aku dinanti lagi....
cahaya mencelah kembali
memancar dari sudut paling sunyi serta suci
  dengan IzinNYA
    aku mohon akan rahim dan rahmanMU
ia pendakap... juga teman
kekal menyinar ke akhir zaman






27/7/2009
aku tak tahu harus dari mana memulakannya
sesuatu yang kucari telah kutemui
berdiri di depanku
menatapku,...sambil menghulurkan kedua tangannya

indah....memang indah....
mesra...memang mesra....
dahaga yang kurasa, telah sirna
bersama kedatanganmu...

kutahu sukarnya jalan kita
kutahu tak semudah yang kuduga
tapi.....penuh dengan duri yang kadang membuat jantung terluka
tapi.....kubahagia bersamamu

qasseh
saat kau bilang kata indah itu
aku tahu tak akan bisa memberimu apa apa
yang bisa membuatmu melayang tinggi
seperti yang kau inginkan

aku...
hanya bisa memberimu ....
rasa ini...
bersama sebuah kucupan di dahimu

cmf_raudah

Dalam karma ia termaktub
Pada kehidupan yang sendiri
Tentang budi dan luhur
Terpanah qasseh melerai jiwa

Namun segalanya berbisa
Merentap seluruh jiwa
Dalam setiap ketika
Tanpa ia sedari,,
Dipersenda selama ini…

Mutiara putih qasseh
Terluka sendiri
Menjadi kaca yg tidak berharga