|
I never asked love to feel sorry,
for what it's done in the past;
I never asked love to break my heart,
I never knew that love could last. |
|
|
|
|
|
|
|
Paling aku tidak mengerti
bagaimana mahu menyeru-Mu
jika nama juga hijab
antara Engkau dengan aku.
Engkau esa
tiada hijab menemani Mu
mana mungkin Engkau terhijab.
Berapa banyak hati sudah hancur luluh
dalam merindui Mu
berapa banyak fikiran telah berkecai
dalam mencari Mu.
Engkau dekat
tetapi bila didekati Engkau menjauh
bila berhenti Engkau melambai
bila dikejar Engkau menjauh kembali.
Bila aku di tangga rumah Mu
Engkau menutup pintu
bila aku undur
Engkau membuka jendela
bila aku mengintai
Engkau melabuhkan langsir.
Dalam kepayahan ini
daku perlukan penawar
penawar itu ada pada tangan Mu
namun aku malu menghulurkan tanganku yang cemar
untuk disambut oleh tangan Mu yang suci.
Aku tidak tergamak meminta Engkau menjadi teman
kerana aku tidak pernah membuktikan kesetiaan sebagai sahabat
namun hatiku gila kepada Mu
tetapi aku malu memanggil Engkau kekasih
kerana aku tersangat hodoh dan hina.
Janganlah Engkau murka
lantaran si hodoh dan hina ini mengasihi Mu.
Wajahku yang hodoh dan hina
tidak layak Engkau tatapi
Wajah Mu yang cantik berseri
tidak layak aku tatapi
di atas tangga rumah Mu aku terlena
dengan harapan mataku tidak terbuka lagi
kerana aku tidak tahan merindui Mu.
Izinkan daku bermalam di tangga rumah Mu
dan memejam mataku di situ
agar apabila Engkau membuka pintu
Engkau memandang kepada ku
walaupun daku tidak memandang kepada Mu. |
|
|
|
|
|
|
|
hari ini kita bertemu
ku lihat wajah kita sudah berubah
tidak seceria seperti dahulu
perasaan terganggu
tekanan kehidupan
sudah membuat kita terlalu sibuk
sehingga terlupa...
yang kita pernah berwajah gembira dan ceria
pada sedikit masa dahulu........ |
|
|
|
|
|
|
|
Originally posted by iDputera at 22-12-2008 08:56 PM
angin malam bertiup lembut…
sampaikan salam
rindu kasihnya pada yang empunya.......
Terasa ingin kembali
Di langit berteduh mentari
Menjejaki tanah sendiri
Nikmati sepi udara
Berdiam diri resapi hari
Seperti ingin kembali
Isi hati berwarna warni
Tentang angkuh langit setiap kali
Berdamai dengan perih
Tawa dan airmata silih berganti
Cakerawala di batas akhir
Bumi berdiri dan mengerti
Tak penting, pergi atau kembali
Arus hidup kan terus mengalir
Hingga nanti mati mamanggil.
|
|
|
|
|
|
|
|
Originally posted by iDputera at 22-12-2008 08:59 PM
dia juga
tentu setia dengan lakaran
yang kau utuskan pdnya
andai rindumu menbuak didada
segeralah dapatkan
penawar derita
dihati mu.......
Kenangan sering bergulat dengan malam
Semakin mendesah
Menekan, menindih, detik-detik waktu
Mencakar kelambu malam
Robekkan pakaian gulita
Aku lelah bertikai..!
Perlukah kutikam rindu yang tak berhujung ini
Luka |
|
|
|
|
|
|
|
Originally posted by irmazirah at 24-12-2008 02:50 PM
Kenangan sering bergulat dengan malam
Semakin mendesah
Menekan, menindih, detik-detik waktu
Mencakar kelambu malam
Robekkan pakaian gulita
Aku lelah bertikai..!
Perlukah kutikam ri ...
helai demi helaian
lembaran |
|
|
|
|
|
|
|
[quote]Originally posted by iDputera at 24-12-2008 03:31 PM
helai demi helaian
lembaran |
|
|
|
|
|
|
|
Saat daun bunga sedang berjatuhan
Menambahkan warna-warna kepada langit
Angin berkata
Tak perlu dicemasi
Karena musim kan kembali
Bulan berseri yang kita lihat bersama-sama
Seakan memberi isyarat
Airmata yang sama tertumpah
Kita tak akan menyedari apa yang berharga setelah kita kehilangannya.
Dari semua doa
Yang paling ku mohonkan untuk mencapaimu
Ku kan berdoa
Hari ini juga esok
Kau kan menemukan jawaban yang selalu kau minta
Untuk itulah, aku selalu mengatakannya
Seandainya satu harapan dapat dipenuhi
Aku akan berkata selamat tinggal pada wujud lamaku
Jika ada perasaan yang tak pernah berubah
Ia kan menjadi alas dari pohon bunga tulip
Ku pacak warna merah jambuku pada pagi hari yang mempesona
Sehingga janji yang terbuat tak kan hilang
Akuu takkan pernah ragukan, ku kan selalu berjalan dengan hidupku satu-satunya
Untuk masa lampau yang tak kan kembali
Meresap rasa sakit dan semua kepedihan.
[ Last edited by irmazirah at 24-12-2008 10:12 PM ] |
|
|
|
|
|
|
|
Engkau bukan aku
Kerana engkau takkan pernah bersendiri
Di kelilingmu sentiasa ada kawan menemani
Sedang aku acapkalinya sendiri
Bertangis pada bulan
Menghitung hiba pada malam
Mengadu pada Yang Esa
Sedih kutanggung bukan kecil anak
Tapi kutegarkan hati
Untuk menelan pahit itu
Asal saja engkau gembira, ceria dan bahagia
Kalau sakit ini
Mampu aku manifestasikan
Dalam bentuk yang bisa kau lihat
Nescaya hanya akan terzahir
Sekeping hati yang hancur tercincang
Bersama darah yang menghambur
Merah, pekat dan likat
Andai kudrat masih ada untukku senyum
Nescaya akan kugagahkan jua
Sebuah bingkisan tawa dan ceria
Agar kamu tidak bimbangkan aku
Dan harapanku moga tiada petualang
Yang bisa membikin gangguan
Pada sebuah lukisan kasih sayang
Yang kita sama-sama jadi artisnya
Kucuba meredam hiba ini ke lubuk yang paling dalam
Agar tiada insan yang bisa melihatnya
Supaya tiada bibir jahat yang mengukir senyuman
Melihat sebuah keretakan yang sering kita sama-sama tampal
Kucuba menakung sebuah harapan
Dalam bejana yang bocor
Menjanjikan sebuah ketirisan
Yang tak tau di mana kesudahan
Kupujuk hati untuk tabah
Walau ku tau aku bukan kuat
Dan nescaya lemahku berganda
Di saat-saat engkau tiada
Di sisi aku untuk menemani
Andai kau lupa pada luka semalam
Setidaknya kenanglah apa jua yang ku korban
Kerana aku tidak pernah minta pada apa jua balasan
Cukup sekadar secebis ingatan
Serta hilai tawamu sebagai teman
Temanku hanya kesakitan
Kawan di sisi hanya sebuah hati
Yang saat ini takkan berhenti
Melagukan irama sepi dan sunyi |
|
|
|
|
|
|
|
Kita adalah makhluk sementara yang menumpang Rahmat ALLAH di bumi ini.
Tidak pernah aku ingin memujamu.
Tidak mahu aku mencintaimu dari sepatutnya yang ku rasa,
kerana itulah kehendakmu.
Itulah suara hatimu.
Aku tahu..aku tidak ingin memujamu..tetapi
aku sujud pada kudratNYA yang menganugerahkan dirimu kepada ku...
Dia Yang Kudus,Dia Yang Awal dan Dia Yang Akhir..
telah mentarbiahkan jiwa dan menyulitkan perjalanan hidupku
hingga aku tersedar dari kefanaan bumi dan isinya.
Lalu dia turunkan sebutir permata ke telapak tanganku..
dan kemudian ku letakkan dan dekatkan di hatiku..
itulah dirimu |
|
|
|
|
|
|
|
Originally posted by iDputera at 24-12-2008 03:31 PM
helai demi helaian
lembaran?yg basah
kubuka, kutatap, kubaca
titis?terus berguguran..
aduhai..
rindu itu terus mendekap.....
Sayang, kita datang lagi
Menempuh jalan yang cukup panjang
Bertambah umur memandang
Nyatanya janji tidak sempurna
Terlalu sering dilanggar alpa
Terkadang rasa sesal di hati
Hantui diri sepanjang hari
Sekarang aku rindu padamu...... |
|
|
|
|
|
|
|
Originally posted by irmazirah at 24-12-2008 10:04 PM
Aku menari sendirian
Hujan kembali jatuh
Hanyalah bau harum dari mu yang tersisa
untuk menari dengan ku
Aku tak pernah ingin memaksamu
Semua yang kuinginkan adalah
Beberapa perkat ...
pada sekuntum mawar yang mekar
dan air sungai yang mengalir
disitu ku lihat
terukir wajah mu
dan tertulis
sebuah nostalgia yang lalu
tidak mudah untuk ku lupakan
dan masih ku simpan erat......... |
|
|
|
|
|
|
|
Originally posted by itik_serati at 25-12-2008 11:38 AM
Sayang, kita datang lagi
Menempuh jalan yang cukup panjang
Bertambah umur memandang
Nyatanya janji tidak sempurna
Terlalu sering dilanggar alpa
Terkadang rasa sesal di hati
Hantui dir ...
aku tersedar dari lena ku
harum segar baunya
maseh sahaja terasa
dan diri ini
sering terbuai dek mimpi
lalu aku sering bertanya
dapatkah kita
memburu pelangi itu.......... |
|
|
|
|
|
|
|
Datang dan pergi segala berganti
menentukan arah meragut kerinduan
hanyalah satu lagi sedang bersembunyi
kenyataan yang tidak dapat dilihat
ia tidak akan dapat kau lihat
warnanya serupa namun ianya tidak sekata
sememang banyak bezanya
itu yang diperlukan mengheret ke dasar lautan
api ataupun syurga
Didalam tidur yang semakin tak lena
memisahkan semangat kita yang membara
Memimpikan Indah
Bila dicapai ia tiada
Betapalah sukar menentukannya
Melihat hitam belum tahu dimana lubuknya
Siang dan malam bezanya
Sekali pandang mana tahu disana ada bencana
Banyak lagi kisahnya
Berikan jalan menuju pulau harapan |
|
|
|
|
|
|
|
Sebuah kehidupan terjadi
Dan tercipta sebuah alur yang indah
Tatkala kau hadir dan memberi makna dalam kehidupanku
Membawa sejuta erti dan kebahagiaan
Yang mampu ku ertikan sebagai anugerah yang terindah dalam hidupku
Renyai kasih dari airmata langit
Hibanya adalah rindu yang sering membenam
Kini kulakukan semua
Untuk cinta dan anugerahmu
Yang ku hargai sebagai makna yang bererti
Dan makna itu mengulitiku
Kerana ku mengerti akan erti cinta dan mencinta
Apa yang harus aku lakukan
Jika kau tak berada di sampingku lagi
Apa yang harus ku lakukan
Jika semua secara perlahan menjauh
|
|
|
|
|
|
|
|
in!!!!!!!!!!!!! |
|
|
|
|
|
|
|
Originally posted by matlampir at 23-12-2008 03:26 AM
tika teman nyenyak beradu
aku masih lagi disini
menanti dan terus menanti
takut kalau sang rembulan ingin menemaniku
ku tunggu dan ku menunggu
mungkin sampai pagi
sang rembulan takkan datang
cuma bintang yang setia selalu
tetap menyinar walau dilindung awan
Diufuk sana perlahan-lahan sang suria membangkitkan siang
selamat tinggal rembulan
...
Ku pandang langit
Warnanya biru suram
Ada bintang melata dalam
Terpaku aku merindukan bulan
Yang sinarnya sejuk hadirkan kedamaian
Tapi dalam dada tersembul harapan
Sang purnama akan muncul di awal bulan.
|
|
|
|
|
|
|
|
Originally posted by indah1285 at 26-12-2008 10:43 PM
Sebuah kehidupan terjadi
Dan tercipta sebuah alur yang indah
Tatkala kau hadir dan memberi makna dalam kehidupanku
Membawa sejuta erti dan kebahagiaan
Yang mampu ku ertikan sebagai anugerah yang terindah dalam hidupku
Sebuah cinta bermula
Tatkala dua hati bertembung
Membawa seribu persamaan dan sejuta perbezaan
Yang ditemukan di satu titik
Yang bernama sayang
Renyai kasih dari airmata langit
Hibanya adalah rindu yang sering membenam
Langit takde gelendung airmata
Cuma boleh memuntahkan hujan
Bila awan semakin berat
Kini kulakukan semua
Untuk cinta dan anugerahmu
Yang ku hargai sebagai makna yang bererti
Dan makna itu mengulitiku
Kerana ku mengerti akan erti cinta dan mencinta
Kini kulakukan semua
Kerana keikhlasan yang terbit dari sebuah kasih
Yang ku hargai dengan sebuah kesucian
Dan kesucian itu mendesah hatiku
Kerana desahan itu terbit dari kasih dan rindu
Apa yang harus aku lakukan
Jika kau tak berada di sampingku lagi
Apa yang harus ku lakukan
Jika semua secara perlahan menjauh
Kau tak perlu buat apa-apa
Kerana aku akan sentiasa akan ada di sisimu
Kau tak perlu lakukan apa-apa
Kerana aku takkan pernah mau pergi meninggalkanmu |
|
|
|
|
|
|
| |
Category: Wanita & Lelaki
|