|
Koleksi Puisi Jiwa Kacau - Amin al Kalam/Raudah [BERSUJUD RINDU]
[Copy link]
|
|
Letakkan semua kata
yang menyerang saya
dan bangunkan saya
pada semu hari yang saya lalui.
Merah amarah saya tak ingin terbuka
biarkan ia pejam
menikmati mimpi malam hari
dan elegi biru yang menari.
Tolonglah bangunkan saya
Pada saat saya sudah tidak ada daya. |
Rate
-
1
View Rating Log
-
|
|
|
|
|
|
|
bintangku....
sudah lama aku tidak menjengukmu...
bukan ku lupa....
cuma tiada jiwa....
bintangku...
aku masih seperti dulu...
berjalan menyisir pantai...
mengira pasir...
menutup mutiara...
bintangku...
sememangnya ia begitu...
mengira waktu yang pergi...
membiarkan waktu yang datang..
bintangku...
lihatlah redup mataku...
ia milikmu...... |
Rate
-
1
View Rating Log
-
|
|
|
|
|
|
|
telah ku tanya padamu..
segalanya tiada erti...
telah ku tanya padamu...
segalanya mainan perasaan...
bisakah kau merasa..
pedih hati..
perih jiwa...
namun kubiarkan ia berlalu...
pergi kaku..
bersama hati yang beku..
tak mudah untukku merasa..
tak mudah untukku jatuh...
tak mudah untukku tersenyum...
kerna segalanya...
bukan untukku..
tidak milikku.. |
Rate
-
1
View Rating Log
-
|
|
|
|
|
|
|
Semalam saya datang
ke lembah berdanau biru itu
ada sebatang pohon di situ
dan saya menunggu kamu.
Saya mengenakan gaun satin putih
yang dulu kamu impikan saya memakainya
dan di tengah padang rumput yang berangin itu
saya menunggu kamu.
Sehingga senja tiba
dan mentari pulang ke peraduannya
hingga bulan pun muncul menemani saya,
saya tetap menunggu kamu.
Saat malam rebah
dan satin putih saya dibasahi peluh
saya pandang langit biru yang membentang
kepada rembulan saya berkata tulus,
"Saya menunggunya.." |
Rate
-
1
View Rating Log
-
|
|
|
|
|
|
|
yang kini engkau cinta
sebagai bintang hati
teruslah berpijar
hingga saat kau lelah
kau hanya bisa temani
untukku saja
hingga esokku berarti
betapa cintaku untuk kau hias
sebagai bintang hatimu
hingga hari sekian cintamu utuh
bersamaku
Engkau dinda yang kupuja
teruslah bermimpi indah
hingga hariku menjemput impian
Engkau dinda yang kusayang
teruslah berharap
bawa aku bintang hati yang terindah… |
Rate
-
1
View Rating Log
-
|
|
|
|
|
|
|
Tatau ni puisi ke idak..
Harini seperti biasa..
aku rindu sgt padanya..
Berdoa agar dipertemukan dgn dia dlm mimpi
sebab aku tau..
aku masih tak mampu..
berhadapan dengannya di realiti..
menjamah wajah..
menatap redup mata..
mendengar alunan suara..
jg bait2 kata menyentuh hati..
Untuk itu..
aku mencari2 nya dlm mimpi..
sygnya dia tetap tiada..
Namun..
waktu aku cuba melupakannya..
tatkala itulah dia hadir pula..
Dan saat itulah jg..
ada titisan sendu..
di hujung mataku..
setiapkali terjaga...
Aku masih tak dapat melupakan...
saat terakhir aku lihat kelibatnya...
berjalan masuk menunaikan solat Maghrib.
di masjid biru..
Berbaur sejuk hati dan luluh..
Hancur...
Kerna aku tau..
Itulah pandangan yg tersekian kali buat dirinya...
Jika itu pintanya..
jika ini kemahuannya..
Ya Allah..
Redhakanlah aku dgn semua itu..
Permudahkanlah diriku..
untuk menghantar bayangan dan kenangan..
serta segala2 mengenainya..
jauh ke dada merah langit kirmizi..
agar hilang bersama terbitnya malam gelap..
halangilah aku utk mengejar senja itu..
tatkala bulan sudah melabuhkan dirinya..
Kerna bulan itu..
adalah bulan yang indah...
Dengan lafaz..
Bismillah hirrohmanirrahimm..
Pergilah sayang...
dan berbahagialah..
Biarkan aku disini..
terus mengutip puing2 kekuatan..
yg masih berbaki..
Tangisan ku ini bukan kerna perpisahan..
Tapi kerna..
separuh hidupku telah dibawa pergi..
Biarkan juga aku...
Terus menguis luka2 itu..
Satu persatu..
Kerna dalam hati ini..
Bulan itu tetap indah... |
|
|
|
|
|
|
|
ketika rindu telah lama dikemas
berbekal kesetiaan dan ketulusan yang direntas
untuk menuju lautan yang maha luas
tapi hati masih cemas
mungkin waktunya sudah tiba
bagi menebar jaring asmara
berbalur kata kata mesra
tapi tetap hati ini masih resah
sesaat dipagut senyuman sekilas
memastikan apakah bisa pantas
mengumpul puing puing hati tanpa batas
ketika hadir manghangatkan alas
jiwa belum juga terasa panas...
|
|
|
|
|
|
|
|
Post Last Edit by tokmanting at 6-12-2009 10:48
terjebak di pusaran ketidakpercayaan
tiada sangkar besi yang bisa meneguhkan
tiada dermaga untuk ditambatkan
menanti.....
tapi tak tahu apa
melayang.... tak tentu arah
hingga damba hitam legam dibakar mentari
sang asa nyaris koyak dihempas gelombang
merasa demikian sunyi
meski ribuan lagu ceria bernyanyi
hati merintih...
di antara derai tawa
cuba untuk menutupi
namun resah kian menghentak jiwa
bertanya..apa yang dicari ?
semakin ku tak peduli
semakin perih menghiris....
sesosok dewi suci
senyuman tulus murni
selalu menyinari nurani
memberi cinta sejati
cinta kasihmu sepanjang hari
tak mungkin terganti
peribadi ikhlas melayani
memberi kesejukan hati
seperti mentari
terus menyinari sepanjang hari
pengorbanan yang tidak terperi
hanya untuk sang buah hati
bonda ku sayang
cintamu bagai bintang
membuat gelap ku jadi terang
kau beri kasih tak terbilang
bunda ku sayang
kau berjuang tanpa lelah
membimbing ku tentang arah
peluk hangat saat ku datang
bonda ku sayang
sembah doa bakti ku
ku tujukan kepadamu
kerana kaulah yang tersayang
|
|
|
|
|
|
|
|
Post Last Edit by tokmanting at 7-12-2009 09:06
Bintang kecil
Di langit yang tinggi
Amat banyak
Menghias angkasa
Aku ingin
Terbang dan menari
Jauh tinggi
Di tempat kau berada.
Di tempat kau berada.
CEO's2001-2009 Post at 5-12-2009 02:05
Hidup bagaikan seorang filosuf
lalu saya berdiri di atas bukit
memandang ke langit
memapah bintang-bintang
dan bertanya apa yang akan terjadi
setelah bintang-bintang yang indah itu lenyap.
Quote of the day...
Apalah erti sebuah nama? dinamai apa pun, sekuntum mawar tetap harum baunya.
- SHAKESPEARE - |
|
|
|
|
|
|
|
awan mendung yang dulu bergelantung
kini mulai beranjak pergi dari jantung
kau sapu kecewa ini dengan ramahnya cinta
yang menyapaku ketika mawar mulai layu
aku ingin berenang dalam syahdunya bola mata mu
yang kau tutup dengan sikap mu yang pemalu
ingin aku merayu mu dengan sikap manja
yang terpampang jelas lewat sikap dan kata ku
indahnya sang rembulan di kala malam
telah menyempurnakan nuansa cinta yang telah kembali
tompokan cebisan kisah ku yang usai sudah ku tulis
dengan berlabuhnya jiwa ini di luas samudera hati mu
sebuah senyum yang telah lama hilang dari bibir
kini telah kembali merekah seiring dengan hadirnya diri mu dalam hati
ingin ku cabut duri mawar yang tertancap di hati
agar perihnya segera berakhir dengan sebuah canda tawa
kemarilah qasseh......dan dengarkan lagu ini
langgam merdu yang ingin aku dendangkan
agar kau terhibur, meski aku tak bisa menyanyikan
dekatkan diri mu sayang....
agar aku bisa menyematkan setangkai bunga
agar kerak ragu mu segera sirna dari palung hati mu
kredit to en zek
|
|
|
|
|
|
|
|
masih saja hati bersembunyi di balik jubah waktu
berselimut pudar sebuah norma
mengajak kenyataan berpakat,
membingkai emas sebuah detik merundung
sejarah.........
hidup bias melubang jiwa di getir masa depan
berbaju kebanggaan dari tanah masa lalu
meramu doa dalam gelas asa, dituang pada piala berkristal ego
menjemput berlari bersorak bayang keberhasilan
tapi sedarkah ?...lubang dan duri duri !!!!
langit mengintip di sela sela keraguan
seribu bidadari membuka jalan turun ke bumi
menyaksi kisah yang setia dititip setiap malam
rahasia....rahasia hati !!!!
memilih ketiadaan dalam kosong
kenapa lebih percaya pada burung yang bertenggek di pohon nasib ?
sampai lupa pada alunan tradisi jiwa
bukankah kau tahu bintang itu banyak
hanya kau perlu menjamu dengan benar sebuah waktu kunjungan hati
dan lepaskan semua rasa !!!!
hentikan airmatamu
telah cukup kau membanjiri taman nasibmu
cinta adalah sebuah bahasa yang tersendiri
yang kau perlu adalah untuk mencari erti pesan pesannya
terima kasih en zek |
|
|
|
|
|
|
|
kala ini...teringat saat itu
aku menemukan mu
waktu itu, aku hanya memerhati jejak mu
kegelapan di depan
tanda tanya merangkai
bingung menjadi batu sandungan
deras hujan membanjiri
waktu itu, aku hanya memerhati
kelelahan tak meruntuhkan semangat
keletihan tak menyurutkan langkah
kekalutan tak meredamkan tujuan
kehausan tak menyakitkan tenggorokan
waktu itu, tetap mencari
kelembutan itu sentiasa menggoda
tatapan itu menghujam sanubari
tawa itu menghilangkan kesedihan
diam itu, menyalahkan diri
waktu itu, masih tetap mencari
aku hanya mencari jejak mu
jauh dari diri mu
mencari jejak yang tidak berjejak
mencari diri mu yang tanpa jejak
waktu itu, tidak mencari
tanya masih kadang merangkai
engkau milikNYA,...miliknya......atau.....
engkau tetap milikNYA, bukan miliknya....atau mungkin....
yang ingin ku milik, jejak mu yang tak dapat ku cari
waktu itu, tidak lagi mencari
baru terjawab, engkau memang milikNYA
dan aku tetap mengharap
kredit to en zek |
|
|
|
|
|
|
|
ribuan jalan telah kita lewati
berbagai rintangan telah kita lalui
penuh wangian bunga mahu pun bertabur duri
penuh suka mahu pun duka di hati
semua bukanlah sekedar kenangan
juga bukan sekedar renungan
saat kita dalam kebersamaan
dalam suka mahu pun pengorbanan
namun...kita telah tahu
kita tak selamanya akan bersatu
menempun jalan hidup yang bertabur debu
bertabur dedaunan yang tak pernah tersapu
saat panggilanku terus menyapa
aku tak ingin kalian titiskan air mata
aku juga tak ingin kalian berduka
kerana hati kita akan tetap bersama
sahabat sahabat ku juga tercinta
inilah hidup kita
kadang kita membuka
suatu saat pasti ditutupNYA
sahabat sahabat ku juga tercinta
aku ingin kita kembali bersama
di saat harta tak lagi berguna
di saat cinta menjadi satu satunya pembela.....
ciplak dari en zek |
|
|
|
|
|
|
|
hidup ini begitu luas untuk dimengerti
begitu banyak pertanyaan
tapi cuma sedikit yang bisa menjawabnya dengan benar
hidup itu begitu melelahkan
begitu banyak yang harus dilalui tanpa kepuasan diri
lelah....
penat.......
apa dengan bicara seperti itu bisa membuat kita berhasil menghindar dari perjuangan hidup????
bosan.......
lalu menyerah.........
apa itu jawaban terbaik yang bisa kita berikan???
apa itu tindakan yang harus kita lakukan untuk mengakhiri perjuangan hidup???
tidak ada jawaban yang bisa menjawab semua pertanyaan
perjuangan hidup.....
penuh dengan tanda tanya......
kita hanya bisa berusaha terus, menjalankannya, berdoa dan jangan pernah menyerah
karena perjuangan hidup masih sangat panjang untuk kita akhiri...
ciplak dari en zek |
|
|
|
|
|
|
|
tatkala cinta menyapa
terjatuh tiada daya
lisan tak mampu bicara
pandangan tak mampu menyapa
ketika cinta kembali bersemi
menghias hati yang pernah tersakiti
menerang mata yang telah buta
menyapa jiwa yang pernah terluka
ketika cinta kembali tumbuh
mengangkat tubuh yang telah rapuh
menghibur mata yang menangis
menghibur jiwa yang terkikis
ketika cinta kembali datang
menenangkan fikiran yang selalu bimbang
menyapa hati yang sedih
menyapa jiwa yang merintih
coretan en kasim |
|
|
|
|
|
|
|
Pernah aku bertanya pada hujan
“Mengapa titismu semakin kasar?”
Lalu hujan menjawab
” Kerna aku mengerti peperangan emosi dari airmatamu”
Pernah aku bertanya pada hujan
“Mengapa turunmu di tengahari?”
Lalu hujan menjawab
” Kerana aku ingin membasahi dirimu dengan kasih sayangku”
Pernah aku bertanya pada hujan
“Mengapa hadirmu tidakku undang?”
Lalu hujan menjawab
” Kerana memenuhi kesunyianmu adalah perkara terindah dalam hidupku”
Pernah jua aku bertanya pada hujan
“Mengapa hentimu tanpaku rela?”
Lalu hujan menjawab
” Kerana aku tidak mahu menambah lukamu tika kau merelakan aku pergi ” |
|
|
|
|
|
|
|
ke mana akan ku hempaskan sedih ?
ke mana akan aku sandarkan jiwa ?
ke mana akan aku ceritakan nestapa ?
ke mana akan aku adukan sengsara nasib ?
kalau tidak kepad DIA yang sedia menanti
siapa yang menyebabkan kesedihan
siapa yang tega melukakan
siapa rela menyebab nestapa
siapa yang tak hiba melihat air mata?
aku hanya punya sebuah nyawa
yang rindukan keredhaan tuhan
bersemayam dalam jiwa yang berotak
yang akan membuatnya damai dan bahagia
dengan segumpal cinta yang tulus ikhlas setia
usai sudah kesemuanya
dalam renungan sejenak ku
ciplak dari en zek |
|
|
|
|
|
|
|
embun doa beraroma tua
tiba ke layu amin ku malam tadi
dulu kami pernah pulang berdua
langkah kecil tereja menjadi
kasih munggil dari ayah
senyum manis di aroma senja
tiba ke pahit harap ku setiap malam
dulu kami bikin semuanya bersama
adonan biasa terasa menjadi
sayang sederhana dari ibu
sesal bumi terpasung mentari
tiba ke gerimis ku tiap malam kini
awan diam lalu terus terusan
jujur kepada kalut hujan songsang
tentang kasih sayang tak akan terbilang
ciplak dari en zek |
|
|
|
|
|
|
|
Saat kamu membawa sebahagian nafas saya pergi
dan kamu juga menarik hati saya pergi
Ketika kamu tinggalkan diri saya
dan meninggalkan bayangan dalam hati saya
Ketika kamu bunuh jiwa ini...
Kini saya tetap hidup
saya percaya kamu akan kembali
namun saat ini saya menunggu dalam kehancuran
atau saya yang harus mengambil milik saya kembali dari kamu?
haruskah saya bunuh jiwa kamu untuk saya ambil jiwa saya? |
|
|
|
|
|
|
|
manusia tempatnya salah....
tapi...haruskah aku menyalahkan ?
atau menyalahkan hati ku sendiri
yang tetap bertahan meski pun telah pergi
di sini sepi...sayang ku
tapi entah kenapa, aku tak menangis
hati ku sunyi...sungguh sunyi...
tanpa manis kata kata manja mu
aku tak akan menyalahkan siapa siapa
menunggu mu aku tak akan merasa sia sia
jika semuanya adalah kejujuran mu
biarkan puisi ini menjadi puisi penantian ku
dari en hasan |
|
|
|
|
|
|
| |
Category: Cinta & Perhubungan
|