|
[KHAS SYIAH] Saat Dikau Menangis - Karbala Oh Asyura [2007/1428H]
[Copy link]
|
|
siapa humaid bin muslim ni...sahih ke laporanya tu...
lagi satu kenapa hanya laknat kepada pembunuh cucu nabi....kenapa taklaknat sekali yang membunuh para syahid yang terbunuh di afghan,cheznya, bosnia, india dan lain-lain..
sedangkan nabi sendiri pernah berkata bahawa keturunannya sendiri pun tak automatik masuk syurga sewaktu akhir-akhir umurnya....
wallahualam |
|
|
|
|
|
|
|
Lewat skit ana post....minggu lepas tak sempat.
Puisi: Hari Ini 10 Muharram
Hari ini 10 Muharram
hari Nabi Adam a.s dan Siti Hawa
Hari ini 10 Muharram
Nabi Adam diampun Allah
Hari ini 10 Muharam
taubat Nabi Daud diterima Allah.
Hari ini 10 Muharram
Nabi Ibrahim a.s menentang Namrud yang zalim
dan Nabi Ibrahim dibakar hidup-hidup
tapi berkat mukjizatnya, gejolak api menjadi dingin.
Hari ini 10 Muharram
merakam sedikit peristiwa para nabi
Nabi Yunus a.s bersemadi selama 40 hari di dalam perut ikan Nun
kifarah atas "dosanya" meninggalkan kaumnya
Hari ini 10 Muharram
Nabi Yunus keluar dari perut ikan Nun.
Hari ini 10 Muharram
Nabi Allah Ayub a.s diuji oleh Allah selama 7 tahun
setiap inci dagingnya gugur digigit ulat-ulat
tulang-tulang saja yang tinggal
bersama sekeping hati dan lidah
yang tidak digigit ulat kerana zikirnya pda Allah
Hari ini 10 Muharram
penyakit Nabi Ayub disembuhkan Allah
Hari ini 10 Muharram
Nabi Musa a.s membelah Laut Merah
dengan tongkat mukjizatnya
Firaun dan tenteranya tenggelam ditelan laut yang terbelah
Hari ini 10 Muharram
mata Nabi Yaakub a.s yang buta celik semula
dan pertemuan dengan puteranya, Nabi Yusuf
dan hari ini 10 Muharram
Nabi Yusuf a.s bebas dari penjara
akibat fitnah seorang perempuan
Hari ini 10 Muharram
Nabi Nuh a.s dengan kaumnya
terselamat dari ancaman banjir besar setinggi gunung
dan bahteranya terdampar di Bukit Judi
Hari ini 10 Muharram
Nabi Isa a.s selamat dari tiang pensaliban Yahudi
Hari ini 10 Muharram
Karbala dibanjiri sungai darah Sayidina Hussin
Muslim bin Uasajah dan Abdullah bin Umar
gugur sebagai syuhada Karbala
panah Syimar, pedang Zara
dan kepala Sayidina Hussin terputus dari tubuhnya
dan jenazah baginda diinjak-injak oleh ratusan kaki kuda
Hari ini 10 Muharram
alam terpaku kaku selama 7 hari
bayang mentari di padang pasir
seumpama kain berwarna kuning tua
dan bintang-bintang seolah-olah berlaga
Hari ini 10 Muharram
mentari gerhana di kaki langit selama 6 bulan
jin-jin menangis, meraung, meratapi
wafatnya Sayidina Hussin, syuhada Karbala
Hari ini 10 Muharram
mari kita mengangkat doa
berdoa bermunajat kepada Allah
di bawah sujud tahajjud Qiamullail:
"Ya Allah, jangan mengalir lagi darah Karbala.
Ya Allah, jangan berulang lagi sejarah berdarah,
air mata kota Baghdad
menjadi rata bersama bumi
Ya Allah, jangan lahir lagi
Genghiz Khan dari Monggol
dan cucunya Hulagu Khan
di zaman Islam dagang ini
ratusan ribu kitab dibakar
ulama-ulama disembelih bersama 800 000 yang lain
mayat-mayat kaum Muslimin dan tengkorak mereka
dibina oleh Hulagu menara tugunya
kehancuran kota Baghdad dan khalifah Muktasim
Ya Allah, jangan berulang lagi.
Hari ini 10 Muharram
hari Asyura
Dipetik dari: Dunia Baru (Mei 1996) oleh Haji Ali Haji Ahmad |
|
|
|
|
|
|
|
Riwayat tentang kepala Sayidina Husein r.a yang syahid di Karbala
Tragedi gugurnya al-Husein r.a secara mengerikan itu mendorong tokoh-tokoh riwayat dan para penulis sejarah Islam untuk mengadakan penyelidikan. Hasil dari penyelidikan dan pengamatan yang mereka lakukan setelah terjadinya peristiwa itu, mereka tuangkan dalam tulisan-tulisan berupa riwayat menceritakan berbagai akibat setelah terjadinya pemenggalan kepala cucu Rasul Allah s.a.w.
Seorang penulis Islam kenamaan, Ibnu Hajar, dalam bukunya berjudul "Ash-Shawa'iqul-Kuhriqah" halaman 116, mengungkapkan bahawa sepeninggalan al-Husein r.a. ternyata tak ada seorang pun yang terlibat dalam pembunuhan itu, yang terhindar dari seksa dunia setimpal dengan perbuatannya. Ada yang mati terbunuh, ada yang buta dan ada pula yang secara tiba-tiba mukanya berubah warna menjadi hitam lebam. semuanya itu terjadi dalam waktu tak seberapa lama sejak al-Husein r.a. wafat.
Dalam bukunya yang berjudul "Tahdizibut-Tahdzib" Jilid II halaman 335, Ibnu Hajar juga mengetengahkan kisah an-Numairiy yang berasal dari 'Ubaid bin Jinadah. Kisah tersebut mengungkapkan peristiwa yang dialami seorang tua yang pernah melibatkan diri dalam pembunuhan terhadap al-Husein r.a. Orang tua itu membusungkan dadanya hanya kerana merasa terlibat langsung dalam pembunuhan terhadap al-Husein. Dengan bangga ia mengatakan: "Lihatlah, aku tetap selamat... tak ada bencana apapun yang menimpa diriku!" Tak lama setelah ia mengucapkan perkatan tersebut, lampu minyak berada tidak jauh dari tempat duduknya tiba-tiba memudar. Dikiranya sumbu lampu itu hampir habis. Ia segera bangkit dari tempat duduknya mendekati lampu untuk berusaha memperbaiki sumbunya. Pada saat ia sedang menarik sumbu, api yang semulanya tampak hampir padam tiba-tiba membesar kembali dan membakar jari-jarinya. ia berusaha keras memadamkan api yang menyala di tangannya, tetapi tidak berhasil, bahkan api menjalar ke bagian-bagian tangannya yang berlumuran minyak. Dalam keadaan panik ia mencuba memadamkan api dengan memasukkan tangan ke dalam mulut, tetapi malang... api bukan menjadi padam malah menyambar janggutnya yang telah memutih tetapi masih cukup lebat. Mukanya terbakar dan ia melolong-lolong kesakitan. Akhirnya api membakar pakaian yang sedang dikenakannya sehingga seluruh tubuhnya turut terbakar. Bagaikan sebuah obor besar ia lari kebirit-birit keluar dari rmah menerjunkan diri ke dalam Sungai al-Furat yang tidak seberapa jauh letaknya. Beberapa saat lamanya ia tidak muncul di atas permukaan air. Banyak orang menunggu-nunggu di tepi sungai ingin menyaksikan apa yang sedang terjadi pada diri orang tua itu. Ketika ia muncul di permukaan air, ternyata telah mati dan tubuhnya hangus seperti gumpalan arang.
Kebenaran kisah tersebut diperkuat oleh serajahwan Muslim terkenal, at-Thabariy, dalam bukunya yang berjudul "Dzakha'irul-'Uqba" halaman 145.
Dalam buku yang sama, Ibnu Hajar juga mengemukakan sebuah riwayat tentang pembunuh al-Husein r.a. Peristiwanya terjadi ketika si pembunuh itu menyerahkan kepala cucu Rasul Allah s.a.w. kepada 'Ubaidillah bin Ziyad, penguasa daerah Kufah. Kerana besar harapan akan memperoleh ganjaran istimewa, si pembunuh itu menyerahkan kepala al-Husein r.a. sambil bersyair:
Akan kupenuhi kantongku dengan emas dan perak
Sebagai ganjaran membunuh raja tanpa mahkota
Seorang yang pernah sembahyang pada dua kiblat
Berasal dari keturunan manusia termulia
Akulah pembunuh orang terbaik, ayah bondanya...
Akan tetapi ketika Ibnu Ziyad mendengar bait terakhir dari syair itu, dengan marah ia menukas: "Kalau engkau mengetahui kemuliannya itu, mengapa ia kau bunuh? Tidak, demi Allah, engkau tidak akan mendapat ganjaran baik dari aku. Malah engkau kuikut-sertakan bersama dia!"
Habis mengucap kalimat-kalimat tersebut, Ibnu Ziyad langsung memerintahkan salah seorang pengawal untuk membunuh orang yang baru saja mendendangkan syair dengan harapan akan menerima ganjaran besar.
Ada baiknya juga jika kami kemukakan juga riwayat lain lagi, yang ditulis oleh Ibnu Hajar dalam buku yang sama halaman 119. Peristiwanya terjadi ketika 'Umar bin Sa'ad bersama pasukannya membawa kepala al-Husein r.a. ibnu Hajar menulis sebagai berikut:
"Setiap berhenti di suatu tempat untuk beristirehat, para pengawal kepala al-Husein r.a. selalu menancapkan kepala itu pada ujung tombak. Seorang pendita Nasrani yang bertempat tinggal di sebuah biara yang dilewati rombongan, terkejut melihat sebuah kepala manusia tertancap pada ujung tombak, ia lalu bertanya ingin mengetahui siapakah orang yang dipenggal kepalanya itu. Ketika mendapat jawapan bahawa kepala itu adalah kepala al -Husein r.a. putera Siti Fatimah binti Rasul Allah s.a.w. dengan marah ia menyahut: "Alangkah buruk perbuatan kalian!" Saat itu juga ia minta agar kepala al-Husein r.a. boleh disemayamkan semalam di dalam biaranya. "Untuk itu aku sedia membayar 10,000 dinar!", katanya lebih lanjut. Tentu saja permintaan pendita itu diterima baik oleh Sa'ad dan rombongannya. Kepala al-Husein r.a. segera dibawa masuk oleh pendita itu ke dalam biara, kemudian dicuci bersih-bersih dan diberi wewangian secukupnya. Semalam suntuk kepala itu dipangkunya sambil menangis hingga pagi hari. Keesokan harinya pendita itu langsung menyatakan diri masuk Islam, karena pada malam harinya ia menyaksikan cahaya terang memancar ke langit dari kepala al-Husein r.a. Setelah memeluk Islam, ia meninggalkan biaranya dan hingga akhir hidupnya ia merelakan diri bekerja sebagai pembantu Ahlul-Bait... Demikianlah menurut Ibnu Hajar. Dengan sekelumit riwayat yang kami kutip dari penulis Islam terkenal itu, terbuktilah bahawa tindakan pembunuhan sewenang-wenang terhadap cucu Rasul Allah s.a.w. mendorong semangat para penulis sejarah untuk mengungkapkan lebih jauh peristiwa yang menyedihkan itu.
Dipetik dari: Buku "Al Husain bin Ali r.a: Pahlawan Besar dan Kehidupan Islam pada Zamannya" hlm 373 karangan H.M.H. Al Hamid Al Husaini |
|
|
|
|
|
|
|
yg ni tak tahu nak post kat mana..rasanya kat sini sesuai!!
Amaran!! Wahabi dan sekutunya diharamkan dari membaca tulisan dibawah ini!!!!!!!
Pokok-pokok pengertian yang melandasi kewajipan mencintai dan menghormati Ahlul-Bait Rasulullah s.a.w. dan keturunannya
Dari ayat-ayat suci Al-Quranul Karim, dari hadith-hadith Rasulullah s.a.w. yang diriwayatkan oleh para sahabat beliau, dan dari pendapat para Imamul-Mujtahidin serta para ulama; yang telah kami paparkan dalam buku ini, semuanya merupakan dalil-dalil syar'iy yang mendasar dan kuat tentang kewajipan setiap orang beriman mencintai dan menghormati ahlubait Rasulullah s.a.w. beserta semua keturunan mereka, semata-mata demi karena Allah dan Rasul-Nya.
Dari semua uraian yang terdapat di dalam buku ini, pembaca dapat memperoleh pokok-pokok pengertian yang melandasi kewajipan mencintai dan menghormati Ahlul-Bait Rasulullah s.a.w. dan keturunannya. Pokok-pokok pengertian itu ringkasnya sebagai berikut:
- Rasulullah s.a.w. dan ahlubaitnya berhak memperoleh ketaatan dan penghormatan dari ummatnya.
- Rasulullah s.a.w. adalah pangkal kemuliaan dan kesucian ahlubaitnya.
- Beliau adalah wali bagi semua ahlubait dan keturunannya.
- Beliau s.a.w. adalah ayah (sesepuh) mereka.
- Ummat Islam wajib mendahulukan mereka.
- Ummat Islam harus mau menimba ilmu dari mereka.
- Apa yang membuat mereka tidak senang, membuat Rasulullah tidak senang.
- Apa yang melegakan mereka, melegakan Rasulullah s.a.w.
- Hubungan nasab mereka dengan beliau s.a.w. tidak terputus pada hari kiamat.
- Hubungan mereka dengan Rasulullah s.a.w. sebagai wasilah tidak terputus pada hari kiamat.
- Hubungan kekerabatan dan kefamilian (mushaharah) antara mereka dengan Rasulullah s.a.w. tidak terputus pada hari kiamat.
- Iman belum benar-benar masuk ke dalam hati seseorang hamba Allah sebelum ia mencintai ahlubait demi kerana Allah dan kerana kekerabatan mereka dengan Rasulullah s.a.w.
- Barang siapa yang menghormati dan berbuat baik terhadap mereka, pada hari kiamat kelak ia akan memperoleh balasan baik dari Rasulullah s.a.w.
- Setiap orang beriman wajib mencintai mereka atas dasar kecintaannya kepada Rasulullah s.a.w.
- Orang terbaik di kalangan umat Islam ialah yang paling besar kecintaan dan penghormatannya kepada ahlubait Rasulullah s.a.w.
- Seseorang di kalangan umat Islam tidak akan memperoleh kebajikan di dunia dan akhirat, kecuali jika ia mencintai mereka demi kecintaannya kepada Allah dan Rasul-Nya.
- Seyogyanya orang lebih menyukai hubungan persaudaraan dengan mereka daripada hubungan persaudaraannya dengan kaum kerabatnya sendiri.
- Setiap Muslim wajib menyadari bahawa ahlubait Rasulullah s.a.w. mempunyai hak yang amat besar atas dirinya.
- Setiap Muslim wajib menghormati dan menjaga keselamatan mereka.
- Barangsiapa mengganggu mereka berarti mengganggu Rasulullah s.a.w. dan orang yang mengganggu beliau s.a.w. berarti mengganggu Allah s.w.t.
- Seorang Mukmin belum benar-benar beriman selagi ia belum mencintai Rasulullah s.a.w., dan ia belum mencintai Rasulullah s.a.w. selama belum mencintai ahlubait beliau.
- Mereka senantiasa bersama-sama Al-Quran hingga saat mereka masuk syurga.
- Orang yang memperoleh hidayat Ilahi ialah yang berpegang teguh pada Al-Quran dan ahlubait Rasulullah s.a.w.
- Orang yang tidak berpegang pada Al-Quran dan ahlubait Rasulullah s.a.w. adalah sesat.
- Rasulullah s.a.w. telah mengingatkan kita akan kewajiban kita terhadap Allah s.w.t. mengenai keharusan kita mencintai ahlubait beliau s.a.w. dan mengenai keharusan kita menghormati mereka. Rasulullah s.a.w. mengaitkan kehormatan mereka dengan kehormatan beliau sendiri dan kehormatan agama Islam.
- Barangsiapa yang mengindahkan kehormatan Rasulullah s.a.w. dan ahlubaitnya, Allah s.w.t. akan memelihara keselamatan agama dan keduniaannya.
- Barangsiapa yang tida mengindahkan kehormatan Rasulullah s.a.w. dan kehormatan ahlubait beliau, Allah s.w.t. tidak akan memelihara keselamatan agama dan keduniaannya.
- Rasulullah s.a.w. telah mewasiatkan kepada kita supaya kita menyampaikan segala hal yang baik kepada ahlubait beliau.
- Rasulullah s.a.w. pada hari kiamat akan menggugat setiap orang yang mengurangi hak ahlubait beliau, dan barangsiapa yang pada hari kiamat akan digugat oleh beliau s.a.w., ia akan masuk neraka.
- Ahlubait Rasulullah s.a.w. adalah hablullah (tali Allah) yang kita diperintah supaya teguh berpegang padanya, sebagaimana firman Allah: "Hendaklah kalian semuanya berpegang teguh pada tali Allah". (S. Aali 'Imran: 103)
- Kita harus mengerti bahawa ahlubait Rasulullah s.a.w.adalah orang-orang yang menjadi sasaran irihati karena mereka memperoleh limpahan karunia Allah s.w.t.
- Seorang hamba Allah belum benar-benar beriman selagi kecintaannya kepada ahlubait Rasulullah s.a.w. belum melebihi kecintaannya kepada dirinya sendiri dan keluarganya.
- Persahabatan setia dengan ahlubait adalah hidayat yang dinyatakan Allah dalam firman-Nya: "Aku adalah Maha Pengampun bagi siapa yang bertaubat, beriman dan berbuat kebajikan". (S. Taha: 82)
- Allah s.w.t. sangat murka terhadap orang yang mengganggu ahlubait Rasulullah s.a.w.
- Barangsiapa mencintai dan menghormati mereka, Allah akan memanjangkan usianya dan melestaikan karunia nikmat yang dilimpahkan kepadanya.
- Barangsiapa yang membenci dan menghina mereka, Allah akan memendekkan usianya dan akan mencabut nikmat yang diberikan kepadanya, dan pada hari kiamat ia akan dibangkitkan dalam keadaan bermuka hitam.
- Manusia akan selalu mengikuti mereka dalam kebajikan maupun dalam keburukan. Dengan kebaikan mereka manusia akan menjadi baik, dan dengan kerosakan mereka manusia akan menjadi rosak.
Mengingat kesemuanya itu, sebagai penutup tulisan kami dalam buku ini, kami berseru agar kaum Muslimin tidak enggan membantu kesukaran para ahlubait Rasulullah s.a.w., mau belajar kepada mereka yang berilmu dan mengajar mereka yang kurang mendalam ilmunya. Kebaikan dan kesentosaan kaum Muslimin banyak kaitannya dengan kebaikan dan kesentosaan mereka. Mereka adalah bahtera keselamatan bagi kaum Muslimin, tak ubahnya dengan bintang-bintang di langit yang mejadi petunjuk jalan dalam perjalanan gelap di tengah samudera. Beruntunglah orang-orang yang memelihara hubungan baik dengan ahlubait, kaum kerabat Rasulullah s.a.w. dan keturunan mereka. Bahagialah orang-orang yang dengan syafaat Rasulullah s.a.w. akan memperoleh kebahagiaan hidup kekal di akhirat. Alangkah nikmatnya orang-orang yang dengan keredhaan Allah dan Rasul-Nya memperoleh kesejahteraan hidup di dunia dan di akhirat.
Dipetik dari: Keutamaan Keluarga Rasulullah s.a.w - karangan K.H. Abdullah bin Nuh, hlm 239-242.
[ Last edited by yahya at 30-1-2007 12:20 PM ] |
|
|
|
|
|
|
|
Keluarga Imam yang syahid di Karbala.
1. Hussain bin Ali bin Abi Thalib
2. Abbas bin Ali bin Abi Thalib
Ibunya Ummu Banin
3. Ja'afar bin Ali bin Abi Thalib
Ibunya Ummu Banin
4. Abdullah bin Ali bin Abi Thalib
Ibunya Ummu Banin
5. Usman bin Ali bin Abi Thalib
Ibunya Ummu Banin
6. Muhammad bin Ali bin Abi Thalib
7. Abu Bakar bin Ali bin Abi Thalib
Ibunya Laili binti Mas'ud
8. Abu Ja; Abz Ja; Ali bin Hussain bin Abi Thalib
Ibunya Ummu Laili binti Abi Murrah
9. Abdullah bin Hussain bin Abi Thalib
Ibunya Rubab binti Imra' al-Qais
10. Abu Bakar bin Hussain bin Ali bin Abi Thalib
11. Abdullah bin Hassan bin Ali bin Abi Thalib
12. Al-Qassim bin Hassan bin Ali bin Abi Thalib
13. Aun bin Abdullah bin Ja'afar bin Abi Thalib
14.Muhammad bin Abdullah bin Ja'afar bin Abi Thalib
15. Ja'afar bin Aqil bin Abi Thalib
16. Abdurrahman bin Aqil bin Abi Thalib
17. Abdullah bin Aqil bin Abi Thalib
18. Muslim bin Aqil bin Abi Thalib
19. Abdullah bin Muslim bin Aqil bin Abi Thalib
Ibunya 'Amru bin Shabie al-Shaddani
20. Muhammad bin Abi Sa'id bin Aqil
Terlaksana sudah dendam Bani Umaiyah terhadap Bani Hashim! |
|
|
|
|
|
|
|
...dan keturunan bani hasyim akan terus dianiaya sehingga munculnya al-mahdi dari jalur keturunan bani hasyim juga.
..dan semakin ramai jugalah individu2 yg bangkit melaungkan slogan "kami juga mencintai bani hasyim"..
kalu tanya siapa dia bani hasyim? ramai yg ternganga takleh jawap..!!!! ;)
tapi kalu tanya siapa dia abuya dan asri yusuf maka ramailah yg berebut nak jawap..!!! |
|
|
|
|
|
|
|
Reply #92 yahya's post
Maka dengan itu....
Shahibul Asri Waz Zaman Muhammad Ibn Hassan Al-Mahdi Al-Muntazzar
"Wahai sekalian alam!, Sesungguhnya Datukku Hussein Dibunuh di Karbala dalam kehausan"....
Maka, Zaman Melaknat secara terbuka telah muncul.... |
|
|
|
|
|
|
|
Setelah kematian Al-Husain as., Allah SWT menunjukkan banyak bukti kebenaran yang disaksikan dan diyakini oleh semua orang. Hal itu menunjukkan bahwa Al-Husain as. terbunuh di jalan kebenaran. Kedudukan beliau di sisi Allah adalah kedudukan yang tinggi. Beliau dan para sahabatnya mendapatkan tempat yang mulia di sisi-Nya. Karena itu, peristiwa yang mereka alami, nama dan jalan yang mereka tempuh tetap hidup sepanjang masa. Orang-orang yang berjiwa merdeka di dunia akan terus mengikuti apa yang mereka perjuangkan, sepanjang zaman, dan akan tetap abadi sampai Allah mengizinkan Al-Qaim Al-Mahdi as. untuk muncul dan menuntut balas kematian beliau.
Al-Husain as. melemparkan darah ke atas dan tak setetespun yang jatuh ke tanah
Kifayatu Al-Thalib hal. 284 dan Ihqaqu Al-Haq 11 hal. 454.
Pada hari Al-Husain as. terbunuh, langit meneteskan hujan darah sehingga semua orang pada keesokan harinya mendapati apa yang mereka miliki telah dipenuhi oleh darah. Darah itu membekas pada baju-baju mereka beberapa waktu lamanya, hingga akhirnya terkoyak-koyak. Warna merah darah terlihat di langit pada hari itu. Peristiwa tersebut hanya pernah terjadi saat itu saja.
Maqtalu Al-Husain 2 hal. 89, Dzakhairu Al-'Uqba hal. 144, 145 dan 150, Tarikhu Dimasyq -seperti yang disebutkan di muntakhab (ringkasan)nya- 4 hal. 339, Al-Shawaiqu Al-Muhriqah hal. 116 dan 192, Al-Khashaishu Al-Kubra hal. 126, Wasilatu Al-Maal hal. 197, Yanabi'u Al-Mawaddah hal. 320 dan 356, Nuuru Al-Abshar hal. 123, Al-Ithaf bi Hubbi Al-Asyraf hal. 12, Tarikhu Al-Islam 2 hal 349, Tadzkiratu Al-Khawash hal. 284, Nadzmu Durari Al-Simthain hal. 220 dan Ihqaqu Al-Haq 11 hal. 458-462.
Pada hari Al-Husain as. terbunuh, tak ada satu batupun di dunia yang diangkat kecuali di bawahnya terdapat darah segar mengalir
Tadzkiratu Al-Khawash hal. 284, Nadzmu Durari Al-Simthain hal. 220, Yanabi'u Al-Mawaddah hal. 320 dan 356, Tarikhu Al-Islam 2 hal. 349, Kifayatu Al-Thalib hal. 295, Al-Ithaf fi Hubbi Al-Asyraf hal. 12, Is'afu Al-Raghibin hal. 215, Al-Shawaiqu Al-Muhriqah hal. 116 dan 192, Miftahu Al-Naja |
|
|
|
|
|
|
|
Ketika Al-Husain as. terbunuh, sekelompok Jin meratapinya dan bersenandung:
Sungguh tombak-tombak yang beterbangan
menuju Al-Husain, telah memerangi Tanzil
Mereka bersorak gembira saat membunuhmu
Padahal mereka membunuh takbir dan tahlil
Seakan mereka membunuh kakekmu, Muhammad
Allah bersalawat atasnya, begitu pula Jibril
Hai putra syahid, keponakan syahid
Sebaik-baik paman Ja'far Thayyar
Amat mengherankan pedang yang menimpamu
Tepat di wajahmu yang dikotori pasir.
Hai mata! Cucurkan deras jangan sampai mengering
Cucurkan airmatamu, tangisi pemimpin yang kini tiada
Kini ia terbaring di tepi sungai Karbala, sungguh
berita duka bagi kami dan bencana tiada tara
Wanita-wanita Jin sedih menangisi
Iringi tangisan putri-putri Hasyimi
Mereka ratapi Al-Husain, karena musibah ini
Mereka pukul pipi yang bagai dinar murni
Dengan berbaju hitam dan tipis, dukapun terlengkapi
Rujuk, Al-Manaqib karya Ibnu Syahr Asyub 4 hal. 754, Kamilu Al-Ziyarat hal. 75, Amali Al-Shaduq bagian ke-27, 'Ilalu Al-Syarayi' 1 hal. 217, Amali Al-Mufid, Biharu Al-Anwar 45 hal. 201-241 serta masih banyak lagi kitab-kitab rujukan lainnya.
http://www.alimamali.com/books/id/books/malhoof/07.htm |
|
|
|
|
|
|
|
Apa ikhtibar yang boleh diambil dari Karbala? Perlukah Islam terus bermusuhan? |
|
|
|
|
|
|
|
Saya dah bersihkan thread ni. Sila baca rules thread ni yang saya dah letak kat Page 1 and 2. Kalau ada lagi yang langgar rules tu lepas ni, saya terpaksa potong kredit kamu kerana nak memberi pengajaran cara-cara menghormati hak orang lain.
Saya nak kena cakap Arab ke agaknya? |
|
|
|
|
|
|
|
Originally posted by antiQue at 3-2-2007 08:00 AM
Saya dah bersihkan thread ni. Sila baca rules thread ni yang saya dah letak kat Page 1 and 2. Kalau ada lagi yang langgar rules tu lepas ni, saya terpaksa potong kredit kamu kerana nak memberi pe ...
Terima Kasih adik antiQue kerana anda memang seorang yang sensitif pada perasaan2 orang lain dan tentunya anda juga sensitif pada perasaan2 kedukaan dan kesedihan serta kepiluan yang dilalui oleh ahlul-Bait Rasulullah saaw dalam kehidupan mereka.
[ Last edited by Gravedigger at 4-2-2007 12:25 PM ] |
|
|
|
|
|
|
|
Sempena Arba'in
Genap sudah 40 hari,
Imam Hussein tiada lagi,
Perjuangan tetap abadi,
Ali Asghar Ali Akhbar,
Melaungkan Allahu Akhbar,
Tombak sampai hingga hadar,
tanpa bantuan yang dihantar,
Ya Hussein kau syahid di karbala,
Kau maju dengan tampan,
tak pernah mundur belakang,
Ayyahul Muslimin Qatilul Musyrikin, |
|
|
|
|
|
|
|
Assalamualaika Ya Aba Abdillah! |
|
|
|
|
|
|
ummi_nuur This user has been deleted
|
saya menumpang puisi ini
Hujan apa ? Darah Siapa ? Mata
Bagaiman ? Siang - malam
Mengapa ? Kerana duka
Duka kerana siapa ?
Duka kerana raja Karbala.
-Qaa'ni
[ Last edited by ummi_nuur at 10-3-2007 10:48 PM ] |
|
|
|
|
|
|
|
Originally posted by ummi_nuur at 10-3-2007 02:07 AM
saya menumpang puisi ini
Hujan apa ? Darah Siapa ? Mata
Bagaiman ? Siang - malam
Mengapa ? Kerana duka
Duka kerana siapa ?
Duka kerana raja Karbala.
-Qaa'ni
i love this one by Qa'ni...pernah jadikan lirik utk rozeh dulu |
|
|
|
|
|
|
ummi_nuur This user has been deleted
|
Originally posted by billionaire at 21-3-2007 09:44 PM
i love this one by Qa'ni...pernah jadikan lirik utk rozeh dulu
hmmmm... biarpun kdg2 ia sukar utk mngerti... namun memaksa diri utk memahami... |
|
|
|
|
|
|
ummi_nuur This user has been deleted
|
Pengorbanan Nabi Ibrahim terhadap anaknya Nabi Ismail diganti domba
menjadi hari besar Islam - Idul 'Adha
pengorbanan Nabi Muhammad terhadap al-Hussein dan 19 keluarganya
dibantai di Karbala dilupakan.
Demi Allah keluarga Muhammad lebih terhormat
dan tidak ada musibah
di alam ini sebesar musibah al-Hussein... |
|
|
|
|
|
|
ummi_nuur This user has been deleted
|
|
|
|
|
|
|
|
Asyura- Fareast
Lembut jujurmu tegas membela agama
Gagah berani tiada tandingnya
Mulia akhlakmu dirikan rumah kenabian
Penyinar segala kegelapan
Pemuda syurga gelaranmu di dunia
Kau pepohon pengindah ketakwaan
Zuhud sifatmu redha setiap ketetapan
Pedoman engkaulah tauladan
Ibundamu penghulu wanita di syurga
Jelmaan bidadari di dunia
Mencintainya adalah suatu ibadah
Puteri kesayangan Rasulullah
Al Husaini kepahitanmu kurasai
Terkorban kau menentang kemungkaran
Rebah tersungkur masih di dalam senyuman
Tabah hati menempuh cabaran
Ya Allah sampaikan salamku kepadanya
Pemergian tiada pengganti
Hancur tubuhmu bercerai di Karbala
Darah suci merah mengalir
Tenang nafasmu menyambut panggilan syuhada
Iringian wangian pengasih
Ya Allah....... |
|
|
|
|
|
|
| |
|