CariDotMy

 Forgot password?
 Register

ADVERTISEMENT

Author: mohdmus

Ilmu tasauf dan tarikat [+ gabungan thread mohdmus]

[Copy link]
Post time 16-3-2010 06:43 PM | Show all posts
Post Last Edit by Nazrulism at 16-3-2010 18:52
Post Last Edit by fathan at 16-3-2010 11:56

ate sape yg kate haram tu?mangkuk tandeh ke?takpun jin badut dlm perut mike tu?....
bukan ke mendoakan roh simati & menghadiahkan al-fatihah salahsatu ibadah?

fathan Post at 16-3-2010 11:54


Inilah akibat tak tahu perbezaan antara mendoakan dengan beribadatkan untuk ahli kubur!

Kenduri arwah, tahlilan dan yasinan bukan sahaja diharamkan di rumah-rumah, masjid-masjid, surau-surau atau dimanapun sehinggalah di perkuburan, termasuk hari khaul adalah diharam dan dibid’ahkan oleh Imam Syafie:

Berkata Imam Syafie: “Apa yang diamalkan oleh manusia dengan berkumpul dirumah keluarga si Mati dan menyediakan makanan adalah termasuk perbuatan bid’ah yang mungkar”. Lihat: I’anatu at-Talibin juz 2 hlm. 145.

hadiah fatihah pun mike kate haram' memang le mike ni bute perut.....

Sekarang sedara nak kata imam syafi'i buta perut juga ?

err... jangan kamu cakap kamu dapat hidayah dari mangkuk tandeh pulak... macam orang sufi kata ibrahim adham dapat hidayah dari pelana kuda..
Reply

Use magic Report


ADVERTISEMENT


Post time 16-3-2010 06:57 PM | Show all posts
siapa yang tiada hujah sebenarnya? bukan tiga tapi empat.. next akan kluar lima enam etc.. mrk hanya tak kluar jer lagi..
HymenopterA Post at 16-3-2010 14:34


.. hanya itu tg mampu mereka buat.
Reply

Use magic Report

Post time 16-3-2010 07:00 PM | Show all posts
Nothing in life is to be feared, It is only to be understood....
baghal Post at 16-3-2010 00:30


mana tafsiran penuh ulama sufi tentang nurmuhammad ?
Reply

Use magic Report

Post time 16-3-2010 09:58 PM | Show all posts
Post Last Edit by baghal at 16-3-2010 22:01
SIKAP IMAM ASY-SYAFI’E TERHADAP KAUM SUFI.

“Seandainya seorang menjadi sufi (bertasawwuf) di pagi hari, niscaya sebelum datang waktu Zuhur, engkau tidak dapati ia, melainkan telah menjadi orang b ...
Nazrulism Post at 16-3-2010 18:29


Saya sangat terharu dan rasa sangat tertekan kerana seluruh hujah saya telah dipatahkan dengan 3 pendapat Imam Asy-Syafi'e yg di kutip dari laman wahabi...

Saya memang telah ketandusan hujah..

Cuba Tuan fikir, tidak ada sejarah, riwayat atau komen2 dr ulama lain tentang pendapat Asy-Syafi'e tentang sufi, tiba2 jer 3 kata2 dia keluar jd hujah wahabi...

tp, sebenarnya ianya hanyalah putar belit pihak2 yg sewaktu dgn Tuan...

Ahli Kalam lah yg sebenarnya menjadi duri dalam daging ASWJ atau salafus sholeh waktu tu...

Larangan Imam Syafi’i terhadap Ilmu Kalam dan Berdebat dalam Agama.

    *
      Imam al-Harawi meriwayatkan dari ar-Rabi’ bin Sulaiman, katanya, saya mendengar Imam Syafi’i berkata: “Seandainya ada orang berwasiat kepada orang lain untuk mengambil kitab-kitabnya yang berisi ilmu-ilmu keislaman, sementara di antara kitab-kitab itu ada kitab-kitab Kalam, maka kitab-kitab Kalam ini tidak masuk di dalam wasiat, karena Kalam itu tidak termasuk ilmu-ilmu keislaman.”
    *
      Imam al-Harawi meriwayatkan dari al-Hasan az-Za’farani, katanya, saya mendengar Imam Syafi’i berkata: “Saya tidak pernah berdiskusi dengan seorangpun dalam masalah Kalam kecuali hanya satu kali saja. Dan itu kemudian saya membaca istighfar, minta ampun dari Allah.”
    *
      Imam al-Harawi meriwayatkan dari Rabi’ bin Sulaiman, katanya, Imam Syafi’i pernah berkata: “Seandainya saya mau, saya akan membawa kitab yang besar untuk berdiskusi dengan lawan pendapatku. Tetapi untuk berdiskusi tentang masalah Kalam, saya tidak suka dikait-kaitkan dengan Kalam.”
    *
      Imam Ibn Battah meriwayatkan dari Abu Tsaur katanya, Imam Syafi’i pernah berkata kepadaku: “Saya tidak pernah melihat orang menyandang sedikitpun tentang Kalam kemudian ia menjadi orang yang beruntung.”
    *
      Imam Harawi meriwayatkan dari Yunus al-Mishri, katanya, Imam Syafi’i pernah berkata: “Seandainya Allah memberikan cobaan (ujian) kepada seorang, sehingga ia melakukan larangan-larangan Allah selain syirik, hal itu masih lebih bagus dari pada ia mendapati cobaan (ujian) dengan terperosok pada Ilmu Kalam.”


Terdapat banyak atsar tentang ketidaksukaan beliau kepada Ahli Ilmu Kalam, mengingat perbedaan manhaj beliau dengan mrk. Beliau berkata,"Setiap org yg berbicara (mutakallim) dgn bersumber dr Al-Quran dan Sunnah, maka ucapannya adalah benar, tetapi jika selain dr keduanya, maka ucapannya hanyalah igauan belaka."

Imam Ahmad berkata, "Bagi Syafi'i jika telah yakin dgn keshahihan sebuah hadis, maka dia akan menyampaikannya. Dan prilaku yg terbaik adalah dia tidak tertarik sama sekali dengan ilmu kalam. Beliau melarang kami sibuk dalam ilmu kalam."

Ketidaksukaan beliau sampai pd tingkat memberi fatwa bahwa hukum bg ahli ilmu kalam adalah dipukul dgn pelepah kurma, lalu dinaikkan ke atas punggung unta dan digiring berkeliling di antara kabilah-kabilah dgn mengumumkan bahwa itu adalah hukuman bg org yg meninggalkan Al-Quran dan Sunnah dan memilih ilmu kalam.

Tahun 198, Imam Asy-Syafi'e berangkat lagi ke Irak. Namun, beliau hanya beberapa bulan saja di sana karena telah terjadi perubahan politik. Khalifah al-Makmun telah dikuasai oleh para ulama ahli kalam, dan terjebak dalam pembahasan-pembahasan tentang ilmu kalam. Sementara Imam Syafi`i adalah orang yang paham betul tentang ilmu kalam. Para ahli kalam terpengaruh dengan filsafat Yunani.

Beliau tahu bagaimana pertentangan ilmu ini dengan manhaj as-salaf ash-shalih –yang selama ini dipegangnya- di dalam memahami masalah-masalah syariat. Hal itu karena orang-orang ahli kalam menjadikan akal sebagai patokan utama dalam menghadapi setiap masalah, menjadikannya rujukan dalam memahami syariat padahal mereka tahu bahwa akal juga memiliki keterbatasan-keterbatasan.

Beliau tahu betul kebencian meraka kepada ulama ahlu hadits. Karena itulah beliau menolak madzhab mereka.

Provokasi mereka membuat Khalifah mendatangkan banyak musibah kepada para ulama ahlu hadits. Salah satunya adalah yang dikenal sebagai Yaumul Mihnah, ketika dia mengumpulkan para ulama untuk menguji dan memaksa mereka menerima paham Alquran itu makhluk. Akibatnya, banyak ulama yang masuk penjara, bila tidak dibunuh. Salah satu di antaranya adalah Imam Ahmad bin Hanbal. Karena perubahan itulah, Imam Syafi`i kemudian memutuskan pergi ke Mesir.


Itu jer lah hujah saya tentang kebencian Imam Syafi'e kpd Ahli Kalam yg menjadi musuh ASWJ..

Tentang sufi?


Imam Shafi'i (150-205 H./767-820 CE)


Imam Shafi'i: "Saya bersama orang sufi dan aku menerima 3 ilmu:

   1. mereka mengajariku bagaimana berbicara
   2. mereka mengajariku bagaimana meperlakukan orang dengan kasih dan hati lembut
   3. mereka membimbingku ke dalam jalan tasauf

[Kashf al-Khafa and Muzid al-Albas, Imam 'Ajluni, vol. 1, p. 341.]
Reply

Use magic Report

Post time 16-3-2010 10:13 PM | Show all posts
.. hanya itu tg mampu mereka buat.
Nazrulism Post at 16-3-2010 18:57


Bonus bonanza...

Tuan tahu ka, Imam Wahabi dan Imam2 syiah yg menjadi rujukan Tuan telah menolak dan mengkafirkan Imam 4 mazhab fiqh ASWJ termasuklah Imam Syafi'e...

Kenapa lak Tuan beria nak tegakkan hujah Imam Syafi'e?  (pelik tapi benar..)

Nampak sangat talam 18 muka Tuan...org Arab cakap 'munafik' , org Indonesia bilang 'munafik kamu...'hmy3:hmy3:hmy3:hmy3:

Best gak jadi freethinker ni yak....bebas memilih ulama pilihan hati ,asalkan memuaskan nafsu...
Reply

Use magic Report

Post time 16-3-2010 10:15 PM | Show all posts
mana tafsiran penuh ulama sufi tentang nurmuhammad ?
Nazrulism Post at 16-3-2010 19:00


Ingatkan mata hati jer tertutup..mata kepala pun dah rabun...yg salikin masuk tu apa...
Reply

Use magic Report

Follow Us
Post time 16-3-2010 10:37 PM | Show all posts
. hanya itu tg mampu mereka buat.
Nazrulism Post at 16-3-2010 18:57


Ini adalah pendapat tok guru Imam Syafi'e..

IMAM MALIK RA:

و من تصوف و لم يتفقه فقد تزندق
من تفقه و لم يتصوف فقد تفسق
و من جمع بينهما فقد تخقق

“ dia yang sedang Tasawwuf tanpa mempelajari fikih rusak keimanannya , sementara dia yang belajar fikih tanpa mengamalkan Tasawwuf rusaklah dia . hanya dia siapa memadukan keduannya terjamin benar . “

Dari muhaddith Ahmad Zarruq ( d . 899 ) [ Ahmad Zarruq , Qawa`id al tasawwuf ( Cairo , 1310 ) ] , dan hafiz `Ali al Qari al Harawi ( d . 1014 ) [ Ali al Qari , Sharh `ayn al `ilm wa zayn al hilm ( Cairo : Maktabat al Thaqafa al Diniyya , 1989 ) 1 : 33 ] , muhaddiths `Ali ibn Ahmad al `Adawi ( d . 1190 ) [ Ali al `Adawi , Hashiyat al `Adawi `ala sharh Abi al Hasan li risalat Ibn Abi Zayd al musammat kifayat al talib al rabbani li risalat Ibn Abi Zayd al Qayrawani fi madhhab Maalik ( Beirut : Dar Ihya ‘ al Kutub al `Arabiyah , <n . d . > ) 2 : 195 ] dan Ibn `Ajiba ( d . 1224 ) [ Ibn `Ajiba , Iqaz al himam fi sharh al hikam ( Cairo : Halabi , 1392/1972 ) p . 5 6 . ] .
Reply

Use magic Report

Post time 16-3-2010 10:39 PM | Show all posts
Permasalahan takdir dan Hari Akhir menurut Al-Imam Asy-Syafi’i rahimahullahu

Al-Imam Asy-Syafi’i rahimahullahu berkata: “Sesungguhnya kehendak para hamba tergantung kehendak Allah Subhanahu wa Ta’ala. Tidaklah mereka berkehendak kecuali atas kehendak Allah Rabb semesta alam. Manusia tidaklah menciptakan amal perbuatannya sendiri. Amal perbuatan mereka adalah ciptaan Allah Subhanahu wa Ta’ala. Sesungguhnya takdir baik dan takdir buruk semuanya dari Allah Subhanahu wa Ta’ala. Sesungguhnya azab kubur benar adanya, pertanyaan malaikat kepada penghuni kubur benar adanya, hari kebangkitan benar adanya, penghitungan amal di hari kiamat benar adanya, Al-Jannah dan An-Nar benar adanya, dan hal lainnya yang disebutkan dalam Sunnah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam serta disampaikan melalui lisan para ulama di segenap negeri kaum muslimin (benar pula adanya).” (Manaqib Asy-Syafi’i, 1/415)

Ketika ditanya tentang dilihatnya Allah Subhanahu wa Ta’ala (ru’yatullah) di hari kiamat, maka Al-Imam Asy-Syafi’i mengatakan: “Demi Allah, jika Muhammad bin Idris tidak meyakini akan dilihatnya Allah Subhanahu wa Ta’ala di hari kiamat, niscaya dia tidak akan beribadah kepada-Nya di dunia.” (Manaqib Asy-Syafi’i, 1/419)

Imam al-Lalaka’i meriwayatkan dari al-Muzani, katanya, Imam Syafi’i berkata: “Tahukah kamu siapa penganut paham Qadariyah itu? Yaitu orang yang mengatakan bahwa Allah tidak pernah menciptakan sesuatu sampai hal itu dikerjakan orang.”
Reply

Use magic Report


ADVERTISEMENT


Post time 16-3-2010 11:32 PM | Show all posts
“Seandainya seorang menjadi sufi (bertasawwuf) di pagi hari, niscaya sebelum datang waktu Zuhur, engkau tidak dapati ia, melainkan telah menjadi orang bodoh.” (al-Manaqib lil Baihaqiy, 2/207. Manhaj Imam asy-Syafi’i fi Itsbat al-Aqidah, 2/503)


macam bole terima jer...?

Berkata Imam Shafie :

Berusahalah engkau menjadi seorang yang mempelajari ilmu fiqih dan juga menjalani tasawuf, dan janganlah kau hanya mengambil salah satunya.Orang yang hanya mempelajari ilmu fiqih tapi tidak mahu menjalani tasawuf, maka hatinya tidak dapat merasakan kelazatan takwa. Sedangkan orang yang hanya menjalani tasawuf tapi tidak mahu mempelajari ilmu fiqih, maka bagaimana bisa dia menjadi baik?
[Diwan Al-Imam Asy-Syafi'i]

Kalau kite meneliti dua kitab nih kita akan menjadi pening sbb kata-kata Iman syafi'i jauh bercanggah. Seakan-akan Kenyataan Imam Syafi'i berbelit-belit atau yang menghantar post nih adalah seorg pembelit..? :@

“Tidaklah seorang sufi menjadi sufi, hingga memiliki empat sifat: malas, suka makan, sering merasa sial, dan banyak berbuat sia-sia.” (Manaqib lil Baihaqiy, 2/207. Manhaj Imam asy-Syafi’i fi Itsbat al-Aqidah, 2/504)


Imam Syafie berkata : Saya telah (bersahabat) dengan kaum Sufi selama 10 tahun, kemudian hanya mendapatkan pelajaran dua huruf dalam satu riwayat ungkapan :
1. Waktu itu umpama pedang, jika engkau tidak menggunakannya maka ia akan menebasmu.
2. Nafsumu jika tidak engkau sibukkan dengan yang haq (benar), maka ia menyibukkanmu dengan yang bathil (salah).
3. Rasa ketiadaan daya (merasakan wujud kebesaran ALlah) itu keselamatan (terpelihara) dirimu.

Berkata Imam Syafie lagi : Aku cinta kepada dunia kalian itu tiga :
1. Tidak berlebih-lebihan (sederhana)
2. Bergaul kepada orang yang lemah lembut.
3. Meneladani cara tokoh-tokoh tasawuf
(Tahqiq Haqiaqah Aliyah, Sheikh Al Hafiz As Suyuti m/s 15) dan (Kasyful Khafa', Imam Al Ajluni jld 1, m/s 341)


Tuduhan bahawa Imam Syafie mencela sufi pandangan ini pula amat umum, sedangkan Ibnu taimiyyah juga memuji sufi ini dengan katanya  :

"Orang-orang berselisih mengenai tareqat mereka, ada yang mencela kaum sufi dan tasawwuf, lalu mereka berkata : mereka (kaum sufi) adalah ahli bid'ah dan keluar dari sunnah. Ada juga pandangan yang baik dalam hal ini yang dikutip daripada segolongan Imam atau ulama dan diikuti oleh beberapa ahli feqah dan ilmu kalam. Ada juga sebahagian orang yang berlebihan dalam menganggap mereka sebagai makhluk yang paling mulia setelah para nabi. Dua pihak pertama dan terakhir itu tercela" Beliau menambahkan : Yang benar, "mereka adalah orang yang berjuang atau berijtihad untuk mentaati ALlah sebagaimana orang-orang yang berijtihad dalam mentaati ALlah." Di antara mereka ada yang termasuk dalam sabiqin dan muqorrobin, Ada juga yang hemat (ashabul yamin) dan ada juga yang menzalimi dirinya serta melanggar perintah (berbuat maksiat kepada) Tuhannya. Ia juga berkata : Adapun para salikin (kaum sufi) yang lurus seperti halnya Fudhail bin Iyadh, Ibrahim bin Adham, Abu Sulaiman ad Darani, Ma'ruf bin al Karkhi, Sir As Saqathi, Junaid bin MUhammad al Baghdadi dan para pendahulu (mutaqaddimin) lainnnya dan seumpama Syeikh Abdul Qadir al Jailani, Syeikh Hammad dan Sheikh Bayan daripada Ulama kebelakangan (mutaakhirin).
(Majmu' al Fataawa Ahmad ibn Taimiyah m/s : 516-517)

daripada huraian ini dapatlah kite menilai bahawa org yang menge'post' mempunyai niat tertentu untuk menjatuhkan maruah Para Ulama-ulama Sufi. Sedangkan apakah jasanya jika dibandingkan dgn Ulama-Ulama tersebut? dari itu adalah lebih baik bertaubat sebelom terlambat.....

Adalah haram,berdosa besar dan boleh menjadi kufur mencela wali Allah. Berdasarkan kitab Tabshiratu al-Fasilin Usuli al-wasilin :

Hinaan kepada orang2 yang dekat dengan Allah semakin meningkatkan darjat mereka, seperti minyak wangi yang harumnya akan semerbak setelah ditekan. Orang yang menghina tersebut menyesal dan merugi kerana hinaannya itu akan mati su'ul Khatimah. Beliau mengambil dalil ; Diriwayatkan dari Anas dan Abu Hurairah : Didalam hadis Qudsi Allah berfirman : "Sesiapa yang menghina wali ku (menurut riwayat lain "siapa yang memusuhi waliku"), maka sungguh ia menyatakan perang terhadapKu.(Riwayat lain: maka sungguh Aku menyatakan perang terhadapnya)"

Berkata Imam Ahmad bin Hambal ;

"Wahai anakku wajiblah diatas engkau mendampingi Ahli-Ahli Tasawwuf itu, kerana mereka itu boleh menambahkan banyaknya Ilmu kita, menambahkan sifat takut dan taqwa kita kepada Allah Ta'ala dan Kasih kita kepada Allah Ta'ala."
(Risalah Qushairiyyah - Shaikh Abu Al-Qasim Al-Qushairi)

Jadi sangat bercanggah Kata-kata Imam Ahmad dan Imam Asy Syafi'i kalau menurut penge'post' atau lebih tepat lagi tukang karut....
Reply

Use magic Report

Post time 17-3-2010 12:50 AM | Show all posts
Ingatkan mata hati jer tertutup..mata kepala pun dah rabun...yg salikin masuk tu apa...
baghal Post at 16-3-2010 22:15


Bila dah marah nafsu dah menguasai diri setan sebagai pemandunya....

jd tak tentu hala ler...cian...
Reply

Use magic Report

Post time 17-3-2010 10:37 AM | Show all posts
SIKAP IMAM ASY-SYAFI’E TERHADAP KAUM SUFI.

“Seandainya seorang menjadi sufi (bertasawwuf) di pagi hari, niscaya sebelum datang waktu Zuhur, engkau tidak dapati ia, melainkan telah menjadi orang b ...
Nazrulism Post at 16-3-2010 18:29

hahaha!....teman dah agak dah! mike mesti post yg ni punye'
hujah ni hujah yg dibelit oleh jin wahabi...mcm mike le....memang pandai betui mike belit,teman ingat mike pandai buat lawak je...kaki belit pun pandai....syabas2....kik!kik!kik!memang terpesone dengan hujah mike....
Reply

Use magic Report

Post time 17-3-2010 10:46 AM | Show all posts
Post Last Edit by Nazrulism at 16-3-2010 18:52



Inilah akibat tak tahu perbezaan antara mendoakan dengan beribadatkan untuk ahli kubur!

Kenduri arwah, tahlilan dan yasinan bukan sahaja  ...
Nazrulism Post at 16-3-2010 18:43

la...bile plak teman kate tahlil?mike ni mimpi ke ape?
tengok...pening le tu teman kate mendoakan,bile masa plak teman kate beribadatkan utk ahli kubur?memang mike ni nak masuk kubur kut?jangan le sebabkan angin meroyan tu datang mike dah xtentu hale dah....kesian...ishk..ishk
Reply

Use magic Report

Post time 17-3-2010 10:50 AM | Show all posts
mana tafsiran penuh ulama sufi tentang nurmuhammad ?
Nazrulism Post at 16-3-2010 19:00

ishk!ishk! kan dah teman kate mike ni bute perut...xnak caye...tu le marah sangat le tu....mate dah rabun ye?dah kelabu?xnampak ke salikin dah post
Reply

Use magic Report

Post time 17-3-2010 05:15 PM | Show all posts
hahaha!....teman dah agak dah! mike mesti post yg ni punye'
hujah ni hujah yg dibelit oleh jin wahabi...mcm mike le....memang pandai betui mike belit,teman ingat mike pandai buat lawak je ...
fathan Post at 17-3-2010 10:37


.. aku quote kata-kata imam syafi'i... sekarang kamu kata itu semua itu sebagai belit.. mana hujah kamu nak pertahan akidah sesat kamu tu ?  
Reply

Use magic Report

Post time 17-3-2010 05:23 PM | Show all posts
la...bile plak teman kate tahlil?mike ni mimpi ke ape?
tengok...pening le tu teman kate mendoakan,bile masa plak teman kate beribadatkan utk ahli kubur?memang mike ni nak masuk kubur kut?jan ...
fathan Post at 17-3-2010 10:46


.. jenis lurus bendul atau benak kamu ni

sila perhatikan kata2 imam syafi'i;

Berkata Imam Syafie: “Apa yang diamalkan oleh manusia dengan berkumpul dirumah keluarga si Mati dan menyediakan makanan adalah termasuk perbuatan bid’ah yang mungkar”. Lihat: I’anatu at-Talibin juz 2 hlm. 145.

yang diamalkan oleh manusia dengan berkumpul dirumah simati  ... ada yg bertahlil untuk simati, ada yg baca yasin untuk simati, ada yg baca fatihah (sebagai ibadat) untuk simati seperti yg kamu tulis.. tak mengaku pulak .
Reply

Use magic Report

Post time 17-3-2010 05:28 PM | Show all posts
ishk!ishk! kan dah teman kate mike ni bute perut...xnak caye...tu le marah sangat le tu....mate dah rabun ye?dah kelabu?xnampak ke salikin dah post
fathan Post at 17-3-2010 10:50


.. post untuk jin (jin samsudin aka sudin ajaib), memang aku tak perasan.

hmm... silalah sedara tolong si baghal carikan tafsiran penuh nurmuhammad dari kitab ulama yg disebut oleh baghal tu :@
Reply

Use magic Report


ADVERTISEMENT


Post time 17-3-2010 06:09 PM | Show all posts
.. jenis lurus bendul atau benak kamu ni

sila perhatikan kata2 imam syafi'i;

Berkata Imam Syafie: “Apa yang diamalkan oleh manusia dengan berkumpul dirumah keluarga si Mati dan me ...
Nazrulism Post at 17-3-2010 17:23


Berkata Imam Syafie: “Apa yang diamalkan oleh manusia dengan berkumpul dirumah keluarga si Mati dan menyediakan makanan adalah termasuk perbuatan bid’ah yang mungkar”. Lihat: I’anatu at-Talibin juz 2 hlm. 145.

Sesat sorang2 dah la, takyah ajak orang lain sekali...

Imam Syafi'e maksudkan amalan manusia yg menyediakan makanan kat rumah si mati tu saja bidaah.

Adakah tahlil, baca yasin, doa, wirid tu menyalahi syarak?

HUKUM MENYEDIAKAN KENDURI KEMATIAN
   
   
  (Dari Majalah Pengasuh yang mana Tok Kenali antara pengasasnya ¨C asalnya
tulisan jawi)
  oleh: Hasan Ahmad
   
   
   
   
   
  MUQADDIMAH
   
  Sudah menjadi lumrah kepada orang melayu beragama islam di tanah air kita,
apabila berlaku kematian dalam sesebuah keluarga, maka ahli keluarga si mati
itu akan menyediakan makanan dan minuman.
   
   Pada kebiasaannya, keluarga si mati akan memasak dan menyediakan nasi
bungkus mengikut bilangan orang yang hadir bersembahyang jenazah atau mengikut
jumlah orang yang terlibat memberi pertolongan mentajhizkan mayat, termasuk
penggali kubur dan sebagainya. Sebaik sahaja selesai sembahyang jenazah, nasi
bungkus akan diedar dan dibahagi-bahagikan kepada setiap orang yang turun dari
rumah.
   
  Kemudian, pada malam pertama hingga malam ketujuh diadakan majlis tahlil
kepada ruh si mati, dan sesudah majlis tahlil, keluarga si mati akan
menghidangkan makanan dan minuman kepada jiran dan para jamaah yang hadir, sama
ada jamuan ringan atau jamuan berat mengikut qadar kemampuan masing-masing.
Manakalah pada malam ke-3, ke-7, ke-20, ke-40 dan ke-100 pula, pada
kebiasaannya akan dihidangkan jamuan nasi dengan aneka masakan yang enak-enak.
Kemudian, setiap malam jumaat selepas hari ke-7 hingga hari ke-40 atau
kadang-kadang sehingga hari ke-100, diadakan lagi majlis-majlis tahlil, dengan
setiap lepas tahlil akan dihidangkan pelbagai hidangan dan masakan oleh ahli si
mati.
  
1) Hadis yang dikeluarkan oleh Abu Daud, al-Tarmizi dan Ibnu Majah dari
Abdulllah bin Ja'far, beliau berkata apabila tiba berita kematian Ja'far (bin
Abi Talib) nabi bersabda:
   
  Maksudnya: "Hendaklah kamu membuat makanan kepada ahli Ja'afar (isteri-isteri
dan anak-anaknya). Sesungguhnya telah datang kepada mereka perkara yang
mengharukan mereka.
   
   Dalam Hadis diatas, rasulullah sallallahu alaihi wasallam mengharapkan jiran
tetangga yang tinggal berhampiran dengan keluarga si mati agar membuat makanan
kepada mereka yang ditimpakan musibah dan dukacita kematian. Ja'afar bin Abi
Talib telah mati syahid dalam peperangan mu'tah pada tahun kelapan Hijrah.
Sebaik sahaja berita kematian sampai, nabi menyuruh jiran tetangganya melakukan
perkara itu kepada ahlinya bagi meringankan beban dukacita ahli keluarga si
mati dengan memberi makan kepada mereka.   
   
  2) Hadis Jarir bin Abdullah Radiallahu anhu katanya:
   
  Maksudnya: "Kami mengira berhimpun orang ramai kepada ahli si mati dan
membuat makanan selepas pengkebumiannya adalah sebahagian dari ratapan
kematian".
   
  (Diriwayatkan oelh Imam Ahmad bin Hanbal dan Ibnu Majah dengan isnad yang
sahih).
   
  Hadis diatas menunjukkan kepada kita bahawa orang ramai yang berhimpun
dirumah ahli si mati dan memakan makanan yang dimasak dan disediakan oleh ahli
si mati adalah sebahagian dari perbuatan ratapan kematian. Dan ratapan selepas
kematian adalah perbuatan jahiliyyah yang hukumnya adalah haram sebagaimana
dimaklumi.   
   
  Ahli si mati tidak patut membuat makanan dan memberi makan atau menjamu orang
lain kerana perbuatan itu tidak disyara'kan.
   
  Dibawah ini diperturunkan pesanan beberapa ulama' besar lagi mujtahid:   
   
  1) Imam al-Syafie menegaskan dalam kitabnya al-Umm:
   
    a)  Maksudnya:"Aku suka jiran si mati atau orang yang mempunyai pertalian
keluarga dengannya (keluarga jauh) memberi makan kepada ahli mayat (si mati),
yang mengenyangkan mereka pada hari dan malamnya, kerana itu adalah sunnah dan
itu juga ingatan (zikir) yang mulia, dan ianya adalah perbuatan golongan yang
baik-baik sebelum dan selepas kita. Ini kerana apabila tiba berita kematian
Ja'afar, Rasulullah sallallahu alaihi wasallam bersabda:
   
  Buatlah kamu makan kepada keluarga Ja'afar kerana telah datang perkara yang
mengharukan kepada mereka."
      
  b)  Maksudnya: "Aku benci diadakan ma'tam iaitu perhimpunan, walaupun tidak ada
tangisan kepada mereka, kerana sesungguhnya perbuatan itu memperbaharuan
dukacita dan membebankan tanggungan"
   
  (Muhammad Idris al-Syafie, al-Umm, juzuk 1 halaman 278-279)
Reply

Use magic Report

Post time 17-3-2010 06:14 PM | Show all posts
sambungan..

2) Kata Imam Nawawi adalam kitab al-Majmu': Telah berkata Imam al-Syafie
dalam al-Mukhtasar:
   
  "Aku suka kepada kaum kerabat si mati dan kepada jirannya yang membuat
makanan kepada ahli si mati, yang mengenyangkan mereka pada hari dan malamnya.
Sesungguhnya ia adalah sunnah yang dilakukan oleh golongan yang baik-baik. Kata
ashab kita (ulama fiqh syafie):
   
  Membuat pelawaan sungguh-sungguh supaya ahli si mati itu makan, walaupun
mayat berada dinegeri lain, juga disunatkan kepada jiran keluarga si mati
membuat makanan untuk mereka."
   
  (Imam Nawawi, al-Majmuk Syarah Muhazzab, Juzuk 5, halaman 286)
   
   
  3) Sahib al-Syamail dan orang lain berpendapat:
   
  "Ahli si mati membuat makanan dan menghimpunkan orang ramai supaya makna,
maka tidak ada sumber sedikit pun yrang diriwayatkan, bahkan perbuatan itu
bid'ah yang tidak disukai. Beliau membuat dalil dengan hadis Jarir bin Abdullah
radiallahu anhu yang berkata"
   

   
  4) Syeikh al-Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah berkata:
   
  "Manakalah ahli si mati membuat makan dan memanggil orang ramai supaya
memakannya, adalah perbuatan itu tidak disyara'kan bahkan ianya bid'ah,
berdasar kepada hadis Jarir bin Abdullah yang berkata:
   
  "Kami mengira membuat makan untuk dijamu kepada orang ramai adalah sebahagian
dari ratapan jahiliyyah"
   
  (Majmu' Fatawa Syeikh al-Islam Ibnu Tamiyyah, juzuk 24 Halaman 316)
   
   
  5) Di dalam kitab Fiqh al-Sunnah ada disebut:
   
  "Disunatkan membuat makanan kepada ahli si mati, kerana ianya dari perkara
kebajikan dan taqarrub kepada Allah dari jiran tetangga dan dari kaum kerabat
(yang jauh).
   
   Imam al-Syafie berkata:
   
  "Aku suka kaum kerabat si mati membuat dan memberi makan kepada ahli si mati,
yang boleh mengenyangkan mereka pada hari dan malamnya, kerana ia adalah sunnah
dan daripada perubatan golongan yang baik-baik".
   
   
  Ulamak mengatakan sunnah mempelawa sungguh-sungguh supaya ahli si mati
memakan makanan yang diberikan itu supaya mereka tidak menjadi lemah lantaran
tidak menjamah makanan yang disebabkan terlampau terkejut dengan peristiwa
kematian atau dengan perasaan segan. Imam-imam mazhab telah bersepakat bahawa
hukumnya adalah makruh bagi ahli si mati membuat makanan untuk dijamu kepada
orang ramai yang berkumpul kepada ahli si mati, kerana perbuatan itu
menambahkan lagi musibah keatas mereka dan memperbanyak lagi kesibukan di atas
kesibukan yang telah sedia ada, dan perbuatan itu tak ubah seperti kelakuan
golongan jahiliyyah. Hujah ini berdasarkan kepada hadis Jarir bin Abdullah yang
berkata:
   
  "Kami mengira perhimpunan orang ramai kepada ahli si mati dan membuat makanan
selepas pengkebumiannnya adalah dari ratapan kematian"
   
  Setengah ulamak mengatakan hukumnya adalah haram bagi ahli si mati membuat
makanan untuk dijamu kepada orang ramai".
   
  (Sayid Sabiq, Fiqh Sunnah, 1, Halaman 427-428)
   
   
   
  6) Di dalam kitab Hukmu al-Qira'ah lil Amwat ada disebut:
   
  "Antara bid'ah yang diharamkan ialah ahli si mati memberi makan kepada orang
yang memberi takziah atau memberi makan kepada faqir miskin selepas mengiring
jenazah, dan pada hari khasmis, pada hari ke-3, pada hari ke-40 dan tahunan
(haul).
   
  Yang sunnahnya ialah sahabat handai dan jiran tetangga memberi makan kepada
ahli si mati kerana hadis nabi:
   
  "Hendaklah kamu membuat makanan kepada ahli Ja'afar kerana sesungguhnya telah
datang perkara yang mengharukan mereka"
   
  (Diriwayatkan oleh al-Tarmizi dan selainnya dengan sanad yang sahih)
   
  Maka Alangkah jauhnya Perbezaan antara al-sunnah dengan bid'ah.
   
  (Muhammad Ahmad Abdul al-Salam, Hukmu al-Qur'an lil Amwat, halaman 25)
   
   
   
  7) Didalam Kitab "Ahkam al-Janaiz wa bid'aha" ada disebut, antara amalan
bid'ah ialah:
   
  a) Ahli si mati menerima dif tetamu dengan memberi makan kepada mereka.
   
  b) Menerima panggilan jamuan makanan daripada ahli si mati.
   
  (Muhammad Nasir al-Albani, Ahkam al-Janaiz wa Bid'ahah, halaman 256)
Reply

Use magic Report

Post time 17-3-2010 06:34 PM | Show all posts
Berkata Imam Syafie: “Apa yang diamalkan oleh manusia dengan berkumpul dirumah keluarga si Mati dan menyediakan makanan adalah termasuk perbuatan bid’ah yang mungkar”. Lihat: I’anatu at-Talibin juz 2 hlm. 145.

Sesat sorang2 dah la, takyah ajak orang lain sekali...

Imam Syafi'e maksudkan amalan manusia yg menyediakan makanan kat rumah si mati tu saja bidaah.


  dah jelas "Apa yang diamalkan oleh manusia dengan berkumpul dirumah keluarga si Mati " DAN "menyediakan makanan "  2 perkara yg disebutkan termasuk perbuatan bid’ah yang mungkar.
Reply

Use magic Report

Post time 17-3-2010 06:38 PM | Show all posts
Post Last Edit by baghal at 20-3-2010 09:25
.. post untuk jin (jin samsudin aka sudin ajaib), memang aku tak perasan.

hmm... silalah sedara tolong si baghal carikan tafsiran penuh nurmuhammad dari kitab ulama yg disebut oleh bagha ...
Nazrulism Post at 17-3-2010 17:28


Nah!!!! Baca betui2..jgn byk sangat salah faham...

Syaikh Muhammad Mutawalli asy-Sya'raawi dalam "Anta tas-al wal Islam yajib" , cetakan Darul Muslim, Qahirah, tahun 1982 / 1402, juzuk 1, mukasurat 41 telah ditanya berhubung an-Nur al-Muhammadiy dan permulaan penciptaan. Soalannya lebih kurang:-
Telah warid dalam hadis: "Bahawa Jabir bin 'Abdullah r.a. telah bertanya kepada Junjungan Rasulullah s.a.w.: "Apa yang awal-awal diciptakan Allah ?", lalu Junjungan bersabda:"Nur nabimu, wahai Jabir."

Bagaimana disesuaikan/diselarikan hadis ini dengan bahawa seawal makhluk itu Adam dan dia daripada tanah ?

Antara jawapan Syaikh Mutawalli:-

Daripada kesempurnaan yang mutlak dan dari segi tabi`ienya, bahawa Allah memulakan penciptaan dengan menciptakan makhluk yang tinggi, kemudian diambil daripadanya akan yang rendah. Tidaklah masuk akal, bahawa diciptakan bahan baku materi / material / unsur tanah (al-maadah ath-thiniyyah) dahulu kemudian baru Dia mencipta daripadanya Muhammad, kerana sesungguhnya insan yang paling tinggi adalah para rasul, dan yang tertinggi daripada mereka adalah Muhammad bin 'Abdullah.
Oleh itu, tidak sah (dikatakan) bahawa diciptakan unsur materi kemudian diciptakan daripadanya Muhammad. Tak dapat tiada bahawa jadilah an-Nur al-Muhammadiy itulah yang wujud dahulu, dan daripada an-Nur al-Muhammadiy timbulnya segala sesuatu, dan jadilah hadis Jabir itu benar......

Jelas daripada jawapan tersebut Syaikh Mutawalli asy-Sya'raawi termasuk ulama yang menerima kebenaran hadis Jabir r.a. Sebenarnya sandaran untuk konsep Nur Muhammad ini bukanlah hanya pada hadis Jabir ini sahaja, tetapi ada lagi hadis-hadis yang dijadikan sandaran. Silalah tuan-tuan rujuk segala kitab karangan ulama kita. Bahkan, jika ada pun yang menolak tsabitnya hadis Jabir, maka tidak bermakna mereka juga menolak konsep Nur Muhammad. Oleh itu selayaknya kita menghormati perbezaan pendapat dengan lapang dada tanpa saling tuduh - menuduh, kerana jari yang kau tuding itu mungkin mencucuk mata para ulama yang kita disuruh memuliakan mereka.

Tuan Guru Haji Wan Shaghir membahas dengan panjang lebar. Antara tulisannya:-

....Beberapa orang ulama dunia Islam yang terkenal di antara mereka ada mencatat sanad yang di dalamnya terdapat nama Syeikh Ibnu Hajar al-'Asqalani. Sanad yang tersebut sampai kepada 'Abdur Razzaq. Ada sanad 'am mengenai beberapa bidang keilmuan, dan ada pula sanad khash tentang hadis, termasuk hadis Nur Muhammad. Di antara mereka yang mempunyai sanad kepada Syeikh Ibnu Hajar al-'Asqalani (wafat 852H/1448M) ialah: Syeikh Hasan al-Masyath, Saiyid 'Ali al-Maliki, Syeikh Muhammad Mahfuzh bin 'Abdullah at-Tarmasi (1285H/1868M - 1385H/1965M), Syeikh Muhammad Mukhtar bin 'Atharid Bogor (1278H/1861M - 1374H/1954M), Syeikh Ahmad bin Muhammad Zain al-Fathani (1272H/1856M - 1325H/1908M), Saiyid Bakri bin Muhammad Zainal 'Abidin Syatha, Saiyid Ahmad bin Zaini Dahlan.....dan lain-lain.

Setelah melalui beberapa nama bertemu pada Syeikh 'Abdullah asy-Syarqawi (1150H/1737M - 1227H/1821M), ia terima dari Syeikh Muhammad bin Salim al-Hifnawi/Hifni (Syaikhul Azhar 1173H/1715M - 1181H/1767M), ia terima dari 'Abdul 'Aziz az-Ziyadi, ia terima dari Syeikh Muhammad al-Babili, ia terima dari Syeikh Najamuddin Muhammad al-'Aithi, ia terima dari Qadhi Zakaria al-Anshari, ia terima dari Syeikh Ibnu Hajar al-'Asqalani (773H/1371M - 852H/1448M), ia terima dari Syeikh Abil Faraj 'Abdur Rahman al-Ghazzi, ia terima dari Abin Nun Yunus bin Ibrahim ad-Dabbus, ia terima dari Abi Hasan 'Ali, ia terima dari Muhammad bin Nashir as-Salami, ia terima dari 'Abdul Wahhab bin Muhammad bin Mandah, ia terima dari Abil Fadhal Muhammad al-Kaukabi, ia terima dari Abil Qasim ath-Thabrani, ia terima dari Ya'qub Ishaq bin Ibrahim al-Mirwazi al-Hanzhali, ia terima dari 'Abdur Razzaq bin Hammam bin Nafi dengan sanad sehingga sampai kepada Jabir bin 'Abdullah.

Beberapa nama ulama terkemuka yang membicarakan Nur Muhammad dalam karangan-karangan mereka, antaranya:-

Syaikh 'Abdul Qadir al-Jilani, Sulthanul Awliya`;
Syeikh 'Abdullah 'Arif;
Imam as-Sayuthi;
Imam al-Qasthalani;
Imam al-Zarqani;
Sayyidisy Syaikh Ja'far al-Barzanji;
Syaikh Yusuf an-Nabhani;
Syaikh Nawawi al-Bantani;
Syaikh Nuruddin ar-Raniri;
Syaikh 'Abdur Rauf al-Fansuri / Singkel;
Syaikh 'Abdus Shomad al-Falimbani;
Syaikh Muhammad Nafis al-Banjari;
Syaikh Daud al-Fathani;
Tuan Guru Haji Ahmad bin Haji Yusuf bin 'Abdul Halim Kelantan;
'Allamah Abu 'Abdullah asy-Syaikh Muhammad bin Ahmad 'Ilisy;
'Allamah Syaikh Muhammad Bashri al-Manzalawi;
Sayyid Utsman bin 'Abdullah BinYahya;
Syaikh Muhammad bin Ismail Daudi al-Fathani;
Syaikh Ahmad bin Muhammad Zain al-Fathani;
Syaikh Utsman bin Syihabuddin al-Funtiani;
Syaikh 'Abdul Hamid bin 'Ali Kudus;

Perlulah diperhatikan bahawa dari keterangan di atas terdapat tiga buah hadis dari tiga orang sahabat Nabi Muhammad s.a.w. Mereka ialah: Sayyidina 'Ali bin Abi Thalib k.w.w.r.a. (wafat 40H/661M), 'Abdullah bin 'Abbas r.a. (wafat 68H/687M) dan Jabir bin 'Abdullah r.a. (wafat 78H/697M). Ada lagi beberapa hadis mengenai Nur Muhammad atau yang sama maksud dengannya, yang berasal dari sahabat yang lain, di antaranya, yang berasal dari: Salman al-Farsi r.a., Abu Zar al-Ghifari r.a., dll, termasuk juga Abu Hurairah r.a.

Oleh itu teori para pengkritik hadis Nur Muhammad atau hadis yang sama maksud dengannya, dengan tuduhan melulu dan berbagai-bagai adalah teori yang bersifat khayal.
Di antara mereka ada yang mengkhayal bahawa hadis Nur Muhammad adalah doktrin Syi`ah, golongan ini mungkin lebih banyak mempelajari Mazhab Syi`ah atau hidup dilingkungan mazhab itu ketimbang belajar secara mendalam Islam cara tradisional.
Yang lain mengkhayal pula, bahawa hadis Nur Muhammad adalah doktrin berasal ajaran Greek ajaran Platonisme, sama dengan yang di atas golongan ini mungkin lebih banyak mempelajari ajaran Greek-Platonisme atau hidup dilingkungan itu ketimbang belajar secara mendalam Islam cara tradisional.

Allahumma sholli wa sallim 'ala Nuril Anwar.
Reply

Use magic Report

You have to log in before you can reply Login | Register

Points Rules

 

ADVERTISEMENT



 

ADVERTISEMENT


 


ADVERTISEMENT
Follow Us

ADVERTISEMENT


Mobile|Archiver|Mobile*default|About Us|CariDotMy

15-11-2024 01:45 AM GMT+8 , Processed in 0.064631 second(s), 30 queries , Gzip On, Redis On.

Powered by Discuz! X3.4

Copyright © 2001-2021, Tencent Cloud.

Quick Reply To Top Return to the list