|
|
[Tempatan]
AirAsia Indonesia (QZ8501): Bangkai Pesawat Telah Dikesan #2428
[Copy link]
|
|
|
|
SAR : Semua akan dibawa ke Surabaya, pengangkutan bergantung pada banyak sedikitnya jenazah |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
SAR : semua pihak, tentera, polis siap membantu mencari. Ada tambahan kuasa pencarian |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
SAR : Kami hanya mencari dan evakuasi, bukan investigasi dan kaji selidik kecelakaan |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
SAR : Kami masih akan mencari kotak hitam, pengangkatan dilakukan tim KNKT |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
SAR : Kami masih menunggu cuaca agak bagus untuk lebih intensif mencari |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
SAR : Rata2 kedalaman laut 25 -32 meter, tim penyelam masih sanggup menyelam pada paras ini |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
SAR : setakat ini kami masih on position, wait n see karena cuaca buruk, kapal sonar diharapkan mencari bangkai pesawat |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
SAR : Radar militer tidak menangkap signal sebab hanya primary radar, yg terdekat tidak tercoverage |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
SAR : Radar militer tidak menangkap signal sebab hanya primary radar, yg terdekat tidak tercoverage. Namun, pada pusat Radar yang melingkupi radar militer dan umum, semuanya terlihat |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
quote menarik tentang Tune Insurance dari berita semalam, ada antara 23-31 mangsa penumpang flight ini di insured oleh Tune Insurance,mungkin insurans kapal dan mangsa penumpang yang lain diambil oleh Allianz dan PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo).
*********************************************
"The research house estimated that Tune Insurance provided travel insurance to between 23 and 31 passengers based on an assumption of 15% to 20% take-up rate.
“Hence, the company will be affected by the incident in three ways – insurance claims, a higher reinsurance rate following the incident, and any slowdown in AirAsia’s passenger growth,” it said. It estimated that every one percentage point slowdown in AirAsia’s 2015 passenger growth would reduce Tune Insurance’s FY15-16 net profit by about 0.7% to 0.8%."
*********************************************
berita penuh nya disini....
AirAsia shares come under selling pressure, but most analysts maintain ‘buy’ calls
Tuesday, 30 December 2014
By: NG BEI SHAN
http://www.thestar.com.my/Busine ... a-due-to/?style=biz
PETALING JAYA: The missing Indonesia AirAsia’s (IAA) QZ8501 flying from Surabaya to Singapore caused a knee-jerk reaction on the trading in AirAsia Bhd, AirAsia X Bhd and Tune Insurance Bhd.
The counters fell to an intraday low of RM2.56, 61 sen, RM1.53 respectively. The three counters ended the day at RM2.69 (-8.5%), 63 sen (-8%) and RM1.75 (-0.6%), respectively.
AirAsia owns 49% of IAA while the rest is owned by the low-cost airline’s Indonesian partner PT Fersindo Nusaperkasa.
Most analysts maintained their “buy” stance on AirAsia due to the improving operating conditions going forward, such as lower jet fuel costs.
Hong Leong Investment Bank (HLIB) Research and AllianceDBS Research, however, had downgraded the stock.
An analyst said AirAsia X was not directly affected by this incident and that the selling pressure on the long-haul budget airline was a spillover from the sister company’s negative sentiment.
HLIB Research expected the AirAsia group, including AirAsia X, to further cut its yields next year in order to boost air travel demand.
The brokerage said the latest incident was expected to dampen regional air travel sentiment. It expects a meaningful rebound only in 2016.
“We have cut our assumed yields for financial year ending Dec 31, 2015, (FY15) and FY16 by 5% and 1%, respectively, to account for the weakening demand.
“As a result, FY15-16 earnings have been cut by 17.6% and 3.8%, respectively,” it said.
On the other hand, AllianceDBS Research pointed out that some 86% of AirAsia’s borrowings were denominated in US dollars, which would lead to more expensive repayments.
“AirAsia may recognise up to RM490mil in translation losses in FY14 (forecast) as a profit and loss charge, but the street will likely regard this as a non-core expense and exclude it from the calculation of core net profit,” AllianceDBS Research said.
On the other hand, CIMB Research, RHB Research, AffinHwang Research and MIDF Research advised their clients to accumulate the stock on price weakness.
CIMB Research said IAA would be liable to pay US$175,000 (RM612,000) per passenger or more under the Montreal Convention, but these payments should be adequately covered by insurance.
The research house added that the negative impact on the demand for IAA’s flights would be greatest in the first three months and the pace of recovery would depend on how soon the plane was found, AirAsia’s public relations and engagement efforts as well as public perception as to the cause of the accident.
“Helping IAA is the fact that up to this point it has had an excellent safety track record, against questionable practices by most other Indonesian low-cost carriers,” CIMB Research noted.
While the negative sentiment for air travel might spread to Thai AirAsia and Malaysia, the brokerage said AirAsia group’s strong safety track record and attractive commercial offerings could buffer the downside and ensure a speedier demand recovery.
It estimated that a 1% decline in IAA, Malaysia AirAsia and Thai AirAsia’s passenger traffic next year would result in a 13% reduction in AirAsia’s 2015 net profit.
In a separate report, CIMB Research said the incident’s impact on Tune Insurance’s earnings would be minimal because the insurer would not have to bear all the claims due to reinsurance. It also advised investors to accumulate the stock amid the selldown.
The research house estimated that Tune Insurance provided travel insurance to between 23 and 31 passengers based on an assumption of 15% to 20% take-up rate.
“Hence, the company will be affected by the incident in three ways – insurance claims, a higher reinsurance rate following the incident, and any slowdown in AirAsia’s passenger growth,” it said. It estimated that every one percentage point slowdown in AirAsia’s 2015 passenger growth would reduce Tune Insurance’s FY15-16 net profit by about 0.7% to 0.8%.
The research house also noted that Tune Insurance had recently signed contracts with its reinsurers, hence the reinsurance rates for 2015 had been secured. The 2016 rates depend on Tune Insurance’s 2015 performance.
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
SAR : Radar militer tidak menangkap signal sebab hanya primary radar, yg terdekat tidak tercoverage. Namun, pada pusat Radar yang melingkupi radar militer dan umum, semuanya terlihat |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
SAR : Setakat ini hanya kapal dari Singapura dan Malaysia yang kami minta bantu pencarian, negara lain masih ditangguh |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
SAR : Tim Forensik yang akan temukan siapa sahaja korban
--sidang media tamat-- |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
media yindon pun dah dapat berita "stock dumping luar biasa" si Tan Sri Tony ni, perfect timing pulak tu, macam insider trading tips pulak....
Tony Fernandes Tahu Lebih Dahulu Ada Pesawat AirAsia yang akan Alami Kecelakaan?
Rabu, 31 Desember 2014 , 00:59:00 WIB
Laporan: Ade Mulyana
http://www.rmol.co/read/2014/12/ ... n-Alami-Kecelakaan-
RMOL. CEO AirAsia Tony Fernandes menjual 944.800 lembar sahamTune Insurance Holdings Bhd yang dia miliki beberapa hari sebelum pesawat AirAsia QZ8501 mengalami kecelakaan dalam penerbangan dari Surabaya menuju Singapura.
Tune Insurance Holdings Bhd adalah organisasi yang menyediakan asuransi perjalanan untuk AirAsia. Tune Insurance adalah anak perusahaan Tune Group Sdn Bhd yang juga memiliki AirAsia.
Manuver lepas saham yang dilakukan Fernandes ini diberitakan Malaysian Insider edisi 26 Desember. Disebutkan bahwa sebanyak 850.000 lembar saham dijual Fernandes pada tanggal 22 Desember dan sisanya dia lepas sehari kemudian.
Tune Insurance Holdings Bhd menyediakan asuransi untuk setiap penumpang AirAsia. Premi dari asuransi itu dimasukkan ke dalam harga tiket.
Nilai saham AirAsia dan Tune Insurance Holdings turun sehari setelah QZ8501 hilang. Saham AirAsia turun sebanyak 12,9 persen, sementara saham Tune Insurance Holdings turun sebesar 0,6 persen.
Keputusan Fernandes menjual saham dalam jumlah besar ini dipertanyakan banyak kalangan. Di AskHeavy.Com, aksi lepas saham itu bisa diartikan bahwa Fernandes mengetahui AirAsia akan mengalami kecelakaan.
International Business Times juga mengatakan bahwa bisa saja Fernandes tahu bahwa salah satu pesawat milik AirAsia akan mengalami kecelakaan.
Pertanyaan serupa juag disampaikan kalangan politisi Indonesia. Politisi Partai Golkar Lalu Mara Satria Wangsa dalam akun Facebook miliknya mengatakam bahwa jual beli saham adalah hal yang biasa. Tetapi, patut dipertanyakan bila CEO sekaligus pemilik AirAsia Tony Fernandes menjual saham miliknya seminggu sebelum kejadian AirAsia QZ8501.
"Pertanyaan, apakah Fernandes tahu saham miliknya akan jatuh nilainya, sehingga ia menjualnya lebih dahulu?" tanya Lalu Mara.
Bisa juga, sambung dia, dua kejadian ini terjadi begitu saja dan tidak memiliki relasi sama sekali.
"Turun naiknya nilai saham memang menguntungkan bila menyangkut pemain besar sekaliber Fernandes," demikian Lalu Mara. [dem] |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
ed
Interesting..
Macam pic message mangsa MH370 dpt dikesan kat Diego Garcia, walaupun kena dismissed.. Kesian.
But something to ponder u 
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Sila ganti tajuk dengan berita terkini
[B]Total Ada 6 Jenazah
Dievakuasi, Semua
Berada di KRI Bung
Tomo[/B]
Jakarta - Badan
SAR Nasional
(Basarnas) total
sudah
mengevakuasi
enam jenazah
korban pesawat
AirAsia QZ8501.
Semua masih berada di KRI Bung
Tomo.
"Total sudah ada enam. Berada di
KRI Bung Tomo," kata Kepala
Basarnas Marsekal Madya TNI FH
Bambang Soelistyo di kantornya, Jl
Angkasa, Jakpus, Rabu (31/12/2014).
Kemarin, sudah dievakuasi dua
perempuan dan satu anak-anak
laki-laki. Tiga jenazah lainnya
adalah dua laki-laki dan satu
perempuan.
Rencananya, jenazah-jenazah
tersebut akan dibawa ke Pangkalan
Bun setelah cuaca membaik.
Nantinya, mereka akan dimasukkan
ke dalam peti lalu dibawa ke
Surabaya.
link :http://m.detik.com/news/read/2014/12/31/080527/2790666/10/total-ada-6-jenazah-dievakuasi-semua-berada-di-kri-bung-tomo |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
6 Jenazah
3 semalam dijumpa
- 2 perempuan
- 1 laki-laki ( anak-anak)
3 tadi malam dijumpa
-2 laki-laki
-1 perempuan ( memakai baju pramugari) |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Sebelum Insiden, Pramugara AirAsia Ditatap Kucing Hitam
TRIBUNNEWS.COM, KLATEN- Keluarga Pramugara Wismoyo Ari Prambudi (24), mengaku pasrah menyikapi kabar penemuan serpihan pesawat AirAsiaQZ8501, Selasa (30/12/2014). Hal tersebut terlontar sang ayah Suharno.
Ditemui di kediamannya di Dusun Jetak Lor, Desa Bareng Lor Kecamatan Klaten Utara, dirinya mengaku menyerahkan nasib sang anak pada Tuhan. "Pokoknya saya pasrah, pokoknya yang penting bisa ditemukan. Saya serahkan semua pada Tuhan," tuturnya.
Sementara Sri Sumingsri tak henti beristighfar, sambil mengelus dada. Mendampingi sang suami, tangan kirinya tak lepas menggegam handphone, dimana display picture Yoyok panggilan akrab Wismoyo tersimpan.
Sementara, tangan kanan Sri menyimpul, bergandengan tangan dengan sang suami. "Astagfirullah..astagfirullah...kuat Pah, kuat Pah. Yoyok InsyaAllah hamba yang dicintai Allah, semoga ia bisa membawa kami ke surga," ujarnya.
Lebih lanjut, Sri sempat mengenangkan Yoyok yang berjanji membawanya liburan menghabiskan tahun baru di Singapura. Namun, belum tunai ihwal tersebut, anaknya itu dikabarkan menghilang bersama AirAsiaQZ8501, Minggu (28/12/2014) lalu.
Baik Suharno maupun Sri Sumingsri, menyatakan Yoyok sebagai pribadi yang terbuka. Segala sesuatu yang dialami oleh laki-laki lulusan UI tersebut selalu diceritakan kepada keluarga terutama sang bunda.
"Mulai dari cerita pekerjaan, hingga ketika ia sempat dilihat lekat-lekat oleh kucing hitam di malam hari, sebelum keberangkatan, dituturkan anak saya itu," katanya.
Namun demikian, pada saat hari nahas, keberangkatan ke Singapura kabar tidak kunjung diterima oleh keluarga. Hingga berita duka tersebut, singgah.
"Apapun itu saya bangga dengan anak saya dan pekerjaan yang dilakoninya. Sebab itulah yang dicita-citakan oleh saya.
Selain itu saya bangga kepada AirAsia, karena selama 13 tahun, saya belum pernah dengar ada kecelakaan yang menimpa," tutur Sri.
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
| |
|
Post time 31-12-2014 09:12 AM
