View: 3349|Reply: 18
|
Jualan online rakyat tempatan terjejas kerana Negara China
[Copy link]
|
|
Edited by yasinfi at 16-12-2016 05:40 PM
Ramai penjual online tidak berpuas hati kerana jualan mereka semakin merundum disebabkan pasaran tempatan online dipenuhi penjual china, web2 gergasi seperti Lazada, 11street dan mysale dibuka untuk penjual china menjual barang mereka terus dari negara mereka. Mereka adalah pengeluar terbesar dan sudah pasti penjual tempatan tidak dapat saing dengan harga jualan mereka.Web2 tersebut mengaut keuntungan yang banyak dengan pembukaan tersebut tetapi apakah nasib penjual tempatan. barang yang dijual terus dari china adakah mendapat kelulusan yang sepatutnya terutama barangan kulit. Dan barangan2 elektrik mereka adakah mendapat tanda2 sirim. Pihak kastam akan buat pemeriksaan untuk barangan yang dibeli oleh penjual tempatan, bagaimana pulak barangan yang dibeli customer secara kecil2lan dari web tersebut.
|
|
|
|
|
|
|
|
I pun suka shopping lazada |
|
|
|
|
|
|
|
jual produk lain. jangan di lawan permainan harga kalau tak cukup ilmu dan pengalaman |
|
|
|
|
|
|
|
Memang pun. Dulu aku suka lazada. Skarang ni banyak barang dari China. Kena bayar dulu, barang sampai beberapa minggu atau sebulan. Sedaplah ko rolling duit orang kan, pprr china. Aku ban beli dari lazada.. |
|
|
|
|
|
|
|
Note: Thread has been banned by manager
|
|
|
|
|
|
|
Ok je guna Lazada n 11street, beli produk tempatan jela |
|
|
|
|
|
|
|
Dulu pun suja shopping lazada.. tp lepas depa buat perangai.. stop da. Sekarang byk beli dekat 11street.. tapi beli local product aje |
|
|
|
|
|
|
|
pada aku tak terjejas pn.
order online, makan masa, mmg murah, tapi de je yg snggup bli mahal sebab nk cepat.
so pandai2la kawtim |
|
|
|
|
|
|
|
Giler beli lazada.. Huhu..
Mohon ditarik nafsu ituuuuu |
|
|
|
|
|
|
|
Jakarta, CNN Indonesia -- Perusahaan e-commerce besar asal China, Alibaba Group Holding, memutuskan membeli saham US$1 miliar atau setara Rp13 triliun dari Lazada Group. Langkah ini memperlihatkan Alibaba tak ingin hanya jago kandang di China.
Keputusan Alibaba yang begitu agresif ini dilakukan untuk memperluas pasar ke kawasan Asia Tenggara, karena Lazada punya basis konsumen besar di lokasi itu.
Lazada yang telah berdiri sejak 2012 ini beroperasi di sejumlah negara di Asia Tenggara. Sebut saja Malaysia, Filipina, Thailand, Singapura, Vietnam, dan Indonesia.
"Dengan investasi di Lazada, Alibaba menambah akses ke platform yang memiliki basis konsumen besar dan terus bertumbuh di luar China. Ini adalah bukti tim manajemen dan fondasi yang solid," ucap Presiden Alibaba Michael Evans dalam sebuah pernyataan resmi perusahaan.
Lihat juga:
Diakuisisi Alibaba, Lazada Indonesia Enggan Berkomentar
Menurut seorang analis RHB Research Institute Sdn di Hong Kong, Li Yujie, langkah ekspansi ke luar negeri bagi perusahaan e-commerce membutuhkan banyak investasi besar bidang logistik sehingga Alibaba membutuhkan waktu yang lebih panjang untuk membangun bisnis dari awal di negara lain.
Maka langkah akuisisi mayoritas saham Lazada ini merupakan upaya Alibaba agar secara cepat memperluas bisnis ke kawasan Asia Tenggara yang potensial.
"Apa yang Alibaba bisa lakukan adalah mengintegrasi bisnis dan memperkenalkan para penjual yang sudah ada ke Lazada untuk mengekspor produk dagangan ke luar negeri," tutur Yujie seperti dikutip dari Bloomberg.
Lihat juga:
Alibaba Nafsu Kuasai Seluruh Saham 'Youtube China'
Dari kesepakatan ini, Alibaba menggelontorkan investasi baru ke Lazada sebesar US$500 juta dan membeli saham dari sejumlah investor lama, seperti Rocket Internet, Investment AB Kinnevik, dan Tesco. Perusahaan Lazada sendiri kini bernilai US$1,5 milliar, menurut Kinnevik.
Rocket Internet masih memiliki 8,8 persen saham di Lazada, Tesco sebesar 8,3 persen, dan Kinnevik masih 3,6 persen.
Kesepakatan tersebut juga mencakup pilihan bagi Alibaba untuk membeli saham yang tersisa dari investor lain di Lazada dalam kurun waktu 12 hingga 18 bulan setelah kesepakatan ini diselesaikan.
Lazada selama ini dikenal sebagai e-commerce yang menjual produk elektronik dan pakaian di enam pasar Asia Tenggara. Namun, perusahaan ini mengalami kerugian operasi yang tinggi.
Lazada sendiri di Indonesia menciptakan persaingan ketat di industri e-commerce dengan sejumlah pemain seperti MatahariMall.com dan Tokopedia. (adt/tyo) |
|
|
|
|
|
|
|
Pelaku e-commerce terbesar di China, Alibaba Group Holding Ltd. Selasa (12/4/2016) mengumumkan telah mengakuisisi saham mayoritas perusahaan situs belanja Lazada.
Dirangkum K dari Business Wire, investasi ini terdiri dari penanaman equity capital baru sebesar 500 juta dollar AS dan akuisisi saham Lazada dari sejumlah pemegang saham lain,
Para pemegang saham lain ini termasuk Rocket Internet dan Kinnevik yang sudah melepas seluruh sahamnya di Lazada ke Alibaba.
Tesco, operator supermarket asal Inggris, masih memiliki saham di Lazada sebesar 8,3 persen.
Nilai total investasi Alibaba di Lazada mencapai kisaran 1 miliar dollar AS.
Langkah Alibaba mencerminkan upaya raksasa e-commerce Negeri Tirai Bambu tersebut dalam melakukan ekspansi ke Asia Tenggara.
“Dengan berinvestasi di Lazada, Alibaba memperoleh platform dengan basis konsumen yang besar dan terus tumbuh di luar China,” sebut Presiden Alibaba Micahel Evans dalam sebuah pernyataan tertulis.
CEO Lazada Group, Max Bittner, menambahkan bahwa wilayah Asia Tenggara yang menjadi daerah operasional Lazada adalah pasar menarik dengan ruang luas untuk terus berkembang.
“Transaksi ini akan membantu kami mencapai tujuan produk-produk paling beragam dan unik bagi 560 juta konsumen di wilayah (Asia Tenggara),” ujar Bittner.
Lazada didirikan oleh inkubator Jerman, Rocket Internet, tahun 2011. Kantor pusatnya terletak di Singapura.
Wilayah operasional layanan e-commerce Lazada mencakup enam negara di wilayah Asia Tenggara, yakni Indonesia, Malaysia, Finipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam.
Jumlah pengguna internet di keenam negera tersebut diperkirakan mencapai 200 juta. Sementara, kontribusi e-commerce terhadap keseluruhan pasar retail baru 3 perse |
|
|
|
|
|
|
|
kalam mcm ni..apalah nasib peniaga2 kecil tempatan...lepas ni china la kuasai semua..
|
|
|
|
|
|
|
|
nk buat mcmne, mana yg murah, itu la yg org nk beli.
opis iols cthnya, beli brg secara online mne yg pandai rebut peluang. pampers anak sampai kena angkut troli ko! msg2 nk saving selagi boleh. lazada la yg ramai duk mbeli. |
|
|
|
|
|
|
|
sesaja tekan button translate
ni hasil post uol:
nk create mcmne, whichever you think is cheap, it is He who org nk buy.
opis IOLs cthnya, buy online brg mne smoothie seize opportunities. pampers children's contact with the transport trolley ko! msg2 nk saving while allowed. lazada He who crowded duk mbeli.
|
|
|
|
|
|
|
|
banding harga dulu sebelum beli,I biasa akan tengok dulu.sometime ade baucar kat 11steet atau promosi lain kat ShopP, then I pakai lah.
|
|
|
|
|
|
|
|
bukankah sudah lama kita alami semua ini, tetapi dalam bentuk yang berbeza? |
|
|
|
|
|
|
|
aku risau Taobao datang malaysia je sis
|
|
|
|
|
|
|
|
mana tau nanti bukan barang depa je duk negara kita...depa pun senang masuk malaysia..
|
|
|
|
|
|
|
|
Tak perasan sgt, biasanya beli barang tempatan guna 11 street & ladada
|
|
|
|
|
|
|
| |
|