Negeri Jiran dihebohkan dengan satu produk biskuit buatan perusahaan di Indonesia. Berita ini menjadi viral usai unggahan yang kontroversial di media sosial terkait adanya dugaan efek samping usai memakan biskuit tersebut. Pada awalnya biskuit tersebut ramai dikonsumsi masyarakat Malaysia karena selain enak, harganya pun terjangkau. Dilansir dari mynewshub, biskuit yang dibuat oleh Garudafood tersebut bisa menyebabkan asma dan gatal-gatal usai dikonsumsi. Beritanya pun langsung ramai di media sosial, khususnya di Facebook. Dalam sekejab melalui postingan, berita tersebut tersebar kejutaan orang.
Salah satu akun Facebook bernama Labai Kudin yang memposting berita tersebut menuliskan: "Biskut viral Gery mengandungi TARTRAZINE yang merbahaya jika dimakan". Namun berita miring ini disanggah oleh Pengarah Kesehatan Negeri Sabah, Datuk Dr. Christina Rundi. Ia mengatakan bahwa biskut Gery memang mengandungi tartrazine (E102) atau pewarna sintetik, namun aman untuk dimakan. “Saya ingin jelaskan bahawa E102 adalah bahan pewarna sintetik yang dibenarkan penggunaan dalam biskut," kata dokter Christina. “Ini sebagaimana peraturan 135(2)(b) dan Jadual Ketujuh, Peraturan 21, dan Peraturan-Peraturan Makanan 1985,” tambahnya. Dokter Christina menambahkan bahwa konsumen tidak perlu khawatir untuk makan biskuit berlabel Gery itu lagi. Mendengar penjelasan terkait berita tersebut, banyak netizen berkomentar dan menanggapi isu tidak benar tersebut. "Biasalaaaaa benda laku laku keras... Larisss dsukai ramai kan.. Mulalah dpertikai...," tulis Nanajane Nurjannah.
https://www.arah.com/article/25947/biskuit-buatan-indonesia-buat-heboh-netizen-malaysia-ada-apa.html
|