|
Macam Muhammad kau? Ya, memang itulah Allah kau. Hawa nafsu si Muhammad. Pandai pun.
itu lah kamu, tak mau pelajari Veda
atau pun ajaran Buddha dr anak raja hindu juga
kamu tak tahu ke ttg demons
kat luar sana bersepah2, macam2 ragam
kat diri kamu pun ada gak
yg buat kamu dok hina, maki, pemarah, bengis, hilang pedoman
Habis itu, Internet itu apa?
internet ada cahaya ke???
dalam Veda pun ada kasitau ttg cahaya yg ada pada manusia
sebab itu beza sangat2 bila bicara berhadapan dgn manusia yg lainnya atau bicara dgn mesin cam ini
Tuhan kata kah atau Muhammad kata?
itu TUHAN KATA: TIAP2 GOLONGAN BERMEGAH DGN APA YG ADA PADA MEREKA
Muhammad Kata: Bani Israel berpecah kepada 71/72 golongan, umatku akan berpecah kepada 73/72 golongan, hanya satu yang masuk syurga
Muhammad Kata lagi: Islam mulanya adalah asing dan akan kembali asing maka berbahagialah mereka2 yg asing
logikkan dan boleh diterima pada keadaan dunia dan makhluknya di ketika ini |
| |
|
|
|
|
|
|
|
|
Source : https://malaysia.yahoo.com/news/ ... e-37-001915159.html
SEREMBAN: The Yayasan Sofa Astana tahfiz school at Raja Chengkau here was gutted in an early morning fire today, leaving three students in need of medical treatment for smoke inhalation.
All 37 residents of the hostel, however, managed to escape the inferno, which occurred barely a month after a blaze destroyed the Darul Quran Ittifaqiyah tahfiz school in Datuk Keramat, Kuala Lumpur, killing 21 students and two wardens.
The Yayasan Sofa Astana fire destroyed over 60 per cent of the all-girls 2-storey hostel, Rembau Fire and Rescue Services Department senior assistant officer Mohd Fuad said.
Another Islamic school went up in smoke ... because Allah was no where around to safe his school where his words are preached, analysed and studied. |
|
|
|
|
|
|
|
by anjing bangsa Arab
Muhammad minta tu untuk umatnya ....
Muhammad kau minta kebenaran utk kahwin empat utk umat dia kah? Apasal Muhammad kau tak ada minta akal lebih sikit utk umat dia? BODOH.
Kami ada juga Nabi
org2 Cina dgn Kitab Kongfusi ada juga Nabi2 mereka
yg kamu tu langsung tak tau Nabi kamu, tu yg sungguh menggelikan hati
Deh l@ncau .... fahaman Confuciousim itu fahaman atheists lah, BODOH. Lao Tzu tak ada suruh orang China hantuk kepala 5 kali sehari dan beranggan2 dapat 72 pelacur di syurga.
sebagaimana terjadi pada umat2 terdahulu termasuk umat hindu - betul kan
Macam mana kau tahu umat2 terdahulu hidup dgn hawa nafsu? Kau pernah mengembara kembali ke zaman sebelum Islam dan lihat sendiri kah? Muhammad cakap dan kau ikut macam haiwan ternakan, itu je kau buat.
bila kamu dapat bantu - kamu rasa happy tak?
Dari aku menolong orang Islam yang tak tahu adab ataupun erti kerja berdikari, baik aku menolong haiwan. Sekurang2nya haiwan itu boleh mengenang budi sikit. |
|
|
|
|
|
|
|
Deh l@ncau .... fahaman Confuciousim itu fahaman atheists lah, BODOH. Lao Tzu tak ada suruh orang China hantuk kepala 5 kali sehari dan beranggan2 dapat 72 pelacur di syurga.
Secara umum, orang Tionghoa biasa menyebut Tuhan Yang Maha Esa sebagai Thian Kong (Tian Gong) atau Thi Kong, ada pula yang menyebutnya sebagai Siang Te atau Shang Di (上帝). Sebenarnya pengertian ini rancu, sebab pengertian Thian Kong dan Shang Di maknanya agak berbeda. Istilah Thian (Tian) sebenarnya secara harafiah berarti ‘langit’, yang menunjukkan tempat kediaman dari Shang Di (Siang Te), sedangkan Shang Di sendiri berarti ‘yang termulia yang berada paling atas’.
Dalam buku-buku Tiongkok kuno (sebelum era Laozi), orang Tiongkok sudah mempercayai adanya ‘sesuatu’ sebagai penguasa segala sesuatu di jagat raya ini. ‘Sesuatu’ ini umumnya disebut Shang Di atau Thian, sebab menurut mereka, ‘sesuatu’ penguasa kedudukannya pastilah di atas. Sejalan dengan pemujaan kepada Shang Di atau Thian, mereka juga mempercayai bahwa di tempat-tempat tertentu memiliki penguasa-penguasa sendiri (semacam penguasa lokal), sehingga timbul juga pemujaan kepada ‘penguasa-penguasa lokal’ tersebut (misalnya penguasa sungai, penguasa gunung, penguasa bumi, dan sebagainya)
Setelah era Laozi, pemujaan kepada Shang Di dan pemujaan kepada ‘penguasa-penguasa lokal’, sedikit demi sedikit mulai tertata bentuknya sehingga hierarki pemerintahan langit menjadi semakin jelas. Menurut buku ‘Myths and Legends of China’ karanganvWerner, orang Tionghoa percaya bahwa pemerintahan surga / langit / kayangan, termasuk para dewa dan malaikat, dipimpin oleh suatu sistem pemerintahan yang mirip dengan sistem pemerintahan yang ada di bumi. Dalam sastra Tionghoa disebutkan sebagai Tian Di Yi Li atau ‘Langit dan bumi punya tatanan yang sama’
Setelah munculnya pengaruh Konfusianisme, mulailah upacara sembahyang kepada Shang Di tertata lebih jelas. Dalam ajaran Konfusius, dikenalkan adanya tiga unsur dalam alam semesta, yaitu unsur Tian Huang (Penguasa Langit), Di Huang (Penguasa Bumi) dan Ren Huang (Penguasa Manusia). Penguasa tertinggi terletak pada Tian Huang atau Tuhan Yang Maha Esa, yang disebut sebagai Huang Tian Shang Di. Pemujaan kepada Huang Tian Shang Di, banyak dilakukan oleh kaisar-kaisar dari zaman dinasti Ming dan Qing. Hal ini disimpulkan karena pada Altar ‘Tian Tan’ terdapat sebilah papan suci yang bertuliskan Huang Tian Shang Di.
dey minachi - mau tulis apa pun baca n kaji dulu
jangan temberang tauuuu
dan jangan sembah patung2 batu tauuuu
|
|
|
|
|
|
|
|
Deh l@ncau .... fahaman Confuciousim itu fahaman atheists lah, BODOH. Lao Tzu tak ada suruh orang China hantuk kepala 5 kali sehari dan beranggan2 dapat 72 pelacur di syurga.
Secara umum, orang Tionghoa biasa menyebut Tuhan Yang Maha Esa sebagai Thian Kong (Tian Gong) atau Thi Kong, ada pula yang menyebutnya sebagai Siang Te atau Shang Di (上帝). Sebenarnya pengertian ini rancu, sebab pengertian Thian Kong dan Shang Di maknanya agak berbeda. Istilah Thian (Tian) sebenarnya secara harafiah berarti ‘langit’, yang menunjukkan tempat kediaman dari Shang Di (Siang Te), sedangkan Shang Di sendiri berarti ‘yang termulia yang berada paling atas’.
Dalam buku-buku Tiongkok kuno (sebelum era Laozi), orang Tiongkok sudah mempercayai adanya ‘sesuatu’ sebagai penguasa segala sesuatu di jagat raya ini. ‘Sesuatu’ ini umumnya disebut Shang Di atau Thian, sebab menurut mereka, ‘sesuatu’ penguasa kedudukannya pastilah di atas. Sejalan dengan pemujaan kepada Shang Di atau Thian, mereka juga mempercayai bahwa di tempat-tempat tertentu memiliki penguasa-penguasa sendiri (semacam penguasa lokal), sehingga timbul juga pemujaan kepada ‘penguasa-penguasa lokal’ tersebut (misalnya penguasa sungai, penguasa gunung, penguasa bumi, dan sebagainya)
Setelah era Laozi, pemujaan kepada Shang Di dan pemujaan kepada ‘penguasa-penguasa lokal’, sedikit demi sedikit mulai tertata bentuknya sehingga hierarki pemerintahan langit menjadi semakin jelas. Menurut buku ‘Myths and Legends of China’ karanganvWerner, orang Tionghoa percaya bahwa pemerintahan surga / langit / kayangan, termasuk para dewa dan malaikat, dipimpin oleh suatu sistem pemerintahan yang mirip dengan sistem pemerintahan yang ada di bumi. Dalam sastra Tionghoa disebutkan sebagai Tian Di Yi Li atau ‘Langit dan bumi punya tatanan yang sama’
Setelah munculnya pengaruh Konfusianisme, mulailah upacara sembahyang kepada Shang Di tertata lebih jelas. Dalam ajaran Konfusius, dikenalkan adanya tiga unsur dalam alam semesta, yaitu unsur Tian Huang (Penguasa Langit), Di Huang (Penguasa Bumi) dan Ren Huang (Penguasa Manusia). Penguasa tertinggi terletak pada Tian Huang atau Tuhan Yang Maha Esa, yang disebut sebagai Huang Tian Shang Di. Pemujaan kepada Huang Tian Shang Di, banyak dilakukan oleh kaisar-kaisar dari zaman dinasti Ming dan Qing. Hal ini disimpulkan karena pada Altar ‘Tian Tan’ terdapat sebilah papan suci yang bertuliskan Huang Tian Shang Di.
dey minachi - mau tulis apa pun baca n kaji dulu
jangan temberang tauuuu
dan jangan sembah patung2 batu tauuuu
|
|
|
|
|
|
|
|
Its better to maintain our own religion instead of converting |
|
|
|
|
|
|
| |
|