Semua anak pasti suka bermain berburu harta karun. Pada bulan Mac kemarin, seorang anak 13 tahun bernama Archie Wood bersama ayah ibunya pergi berlibur ke Bexhill Beach.
Pantai ini terkenal banyak barang peninggalan perang yang terdampar di daratannya. Sang ayah sampai sengaja membeli alat detektor untuk mencari harta karun bersama Archie.
Selama mencari, Archie menemukan sepotong kayu apung. Potongan kayu itu terlihat sangat unik, jadi Archie menghabiskan banyak waktu untuk menggali kayu itu keluar.
Saat berhasil mengambil kayu itu keluar, Archie merasa ini sangat luar biasa kerana potongan kayu itu lebih dari yang dibayangkan. Dia pun menunjukkan kayu itu pada ayahnya, lalu ayahnya menertawakannya kerana Archie menganggap kayu itu sebagai harta karun.
Archie merasa bahawa kayu yang ia gali bukan kayu biasa, jadi ia pun membawanya pulang.
Potongan kayu itu memiliki panjang setengah meter dan beratnya sekitar 4 kg. Archie mencari banyak informasi mengenai kayu ini, tapi ia tidak menemukan informasi yang relevan.
Kemudian, dia pun membawa kayu itu ke museum untuk diteliti. Ahli di museum sangat terkejut ketika tahu bahawa kayu itu bukanlah kayu asli, melainkan ini adalah tanduk Auroch (sapi kuno).
Sapi jenis ini telah lama punah dan dulunya pernah hidup di Eropa dan menyebar di Asia serta Afrika Utara. Ternyata Archie telah menemukan tanduk Auroch yang telah berusia sekitar 4000-6000 tahun yang lalu.
Pekerja museum memang sedang mempelajari mengenai ekosistem pada masa itu dan fosil tanduk Auroch ini sangat penting bagi mereka.
Mereka menawarkan 3 juta pada Archie untuk membeli tanduk tersebut. 3 juta bagi anak 13 tahun adalah angka yang cukup besar.
Tapi, menurutnya fosil tanduk ini penting untuk diteliti dan dipelajari lebih lanjut sehingga ia memutuskan untuk menyumbangkannya ke museum.
|