CARI Infonet

 Forgot password?
 Register

ADVERTISEMENT

123Next
Return to list New
View: 10356|Reply: 42

MIN NURIHI NABIYYIKA

  [Copy link]
Post time 9-3-2019 11:09 PM | Show all posts |Read mode


Tidaklah seseorang dari kalian sempurna imannya, sampai ia mencintai untuk saudaranya sesuatu yang ia cintai untuk dirinya”. [H.R. Bukhari-Muslim]
MIN NUURIHI NABIYIKA

Sebelum Tuhan menciptakan Nur Muhammad, terdahulu ditajallikan dari Diri Tuhan sendiri Cahaya Diri-Nya. Tentulah, Cahaya Diri Tuhan itu menabiri Diri-Nya. Karena Cahaya Tuhan itu berdirikan Tuhan. Bukan Tuhan berdirikan Cahaya dan bukan Tuhan bukan berupa cahaya. Dan Cahaya Diri Tuhan itu bernama Nur. Ingat, Nur itu Nama, bukan berarti Nur itu berupa cahaya atau Nur berarti cahaya. Nama bagi Nur.

Oleh ulama mutahaqama dan ulama-ulama al-paham serta para alim sufi, dikatakanlah Nur itu sebagai Nur Ilahi dan dikatakan juga Nur Allah. Jadi, Cahaya Diri Tuhan itu bernama Nur, bernama Ilahi juga, bernama Allah juga.

Jadi, yang disebut Nur itulah Cahaya Diri Tuhan.
Jadi, yang disebut Ilahi itulah Cahaya Diri Tuhan.
Jadi, yang disebut Allah itulah Cahaya Diri Tuhan.

Jadi, Cahaya Tuhan itu bernama Nur.
Jadi, Cahaya Tuhan itu bernama Ilahi.
Jadi, Cahaya Tuhan itu bernama Allah.

[Setelah Anda memahami uraian di atas, ketika kini Anda menyebut "Allah", baru Anda sudah benar-benar sekaligus mengacu kepada Diri Tuhan Pribadi. Kini baru Anda sudah bisa disebut mengenal Allah.

Dari Nur Allah [Cahaya Tuhan] ini maka jadilah Nur Muhammad. Jadi, Cahaya Tuhan inilah yang bersifat Jalal [Kebesaran Allah]. Inilah Kebesaran Tuhan. Telah ada meliputi sekalian alam. Dan Nur Muhammad ada juga sekarang ini.

Jadi, Cahaya Nur Allah dengan Cahaya Nur Muhammad itu bergaul tapi tidak bersekutu atau bercampur tetapi tidak satu; satu tetapi tidak bercampur. Untuk mendekatkan paham, secara syariat kita umpamakan bergaulnya air tawar dan air asin yang ada di muara sungai. Bercampur tetapi tidak satu; satu tetapi tidak bercampur.

Laulaka makhalaqtu aflaka min nuurihi nabiyika.
"Aku jadikan segala sesuatu dari Nur Muhammad.

Jadi jasad kita ini kejadiannya dari Nur Muhammad. Dan setiap jasad tentu ada ruh. Dan ruh itu kejadiannya dari Zat.

Innallaaha ruuuhu Nabi Shalallaahu `alaihi wasalam fii zaatihi.
Aku jadikan ruh Nabi Muhammad Saw. dari Zat Allah.

Jelaslah sekarang kejadian jasmani kita ini dari Nur Muhammad. Kejadian Ruh dari Zat Allah. Jadi diri kita ini Zat-Sifat. Zat-Sifat itu diri siapa? Diri Allah. Jadi manusia ini Diri Allah
Sedangkan Allah itu Qadim.
Sudah bisa membedakan qadim dan baharu, itulah makrifat. Makrifat yang sebenarnya ialah dapat membedakan Qadim dari muhaddas.

Zat dan Sifat tidak punya warna-warni. Hakikat Zat yang sebenar-benarnya adalah Muhiith: meliputi sampai ke zarah-zarah sekali pun. Tuhan memberi tahu, "Innahu bi kulli syai`in muhiith". Ingatlah, Diri Tuhanmu meliputi segala sesuatu.

Dalam ilmu tauhid, yang dikatakan 'segala sesuatu' itu ialah alam. Sedangkan Tubuh Allah ta`ala itu meliputi sekalian alam. Jadi, apa Allah itu? Tubuhnya alam.. Tubuh alam itu wajib Mahasuci. Yang dikatakan Mahasuci itu bersih, tidak berwarna, tidak ada rasa, tidak ada bau, tidak bertempat, meliputi sekalian alam.

Supaya jelas dan tidak bingung, yang dikatakan tubuh alam itu Maharuang.
Karena hakikat zat itu Muhiith. Jadi Maharuang itu adalah Zat-Mutlak. Zat-Mutlak inilah tubuh sekalian alam. Inilah Tubuhnya Allah Ta`ala.

Karena Tubuh Allah Ta`ala itu Mahasuci dan karena Zat-Mutlak, dikatakanlah tubuh Ruh Qudus. Tubuh Ruh Qudus inilah Rahasia Tuhan. Inilah kemuliaan dan keagungan Tuhan. Ruh Qudus inilah yang berkuasa atas setiap diri manusia. Kenalilah Diri Rahasia Tuhan ini, yang ada di dalam diri kamu: di sama-tengah hatimu; di pusatmu! [pusar]. Inilah diri Muhammad Rasulullah Saw. Diri inilah yang bermahkota. Mahkotanya disebut budduhun.

Tajalli Ruh Qudus inilah dikatakan tajalli Allah. Bukan Allahnya yang tajalli, melainkan Rahasia Diri Allah itu yang tajalli meliputi jasad. Kalau dia sudah meliputi jasad, satu dengan jasad, maka jasad dan ruh tidak becerai. Mati sekalipun, kalau Ruh Qudus keluar meliputi jasad, satu dengan jasad, inilah yang dikatakan "Orang yang bangun dengan jasmani dan ruhani. Hiduplah dia dari alam barzakh dan alam akhirat. Kalau ruhani saja bangun, sedangkan jasmani tidak, binasalah jasad. Tidak sampai yaumil qiyamah, karena binasa.

Kalau tidak bercerai, hiduplah kita sampai yaumil qiyamah. Melihatlah kita yaumil qiyamah. Melihatlah kita bagaimana siksanya orang-orang kafir, bagaimana siksanya para jin, setan, iblis di hari pemhalasan itu.


Kalau kita tidak becerai jasad dan ruh, berarti kita bertubuhkan Zahiru Rabbi. Tubuh Zahiru Rabbi inilah yang tidak binasa dari dunia sampai akhirat. Inilah yang dikatakan: "Tuhan tubuhku; Mahasuci nyawaku. Sadarlah setiap saat, setiap detik keberadaan kita ini di dalam Mahasuci. Orang yang sudah paham dengan Tubuh Mahasuci ini, dia bukan bertubuhkan dunia lagi, melainkan sudah bertubuhkan akhirat.

Banyak manusia salah paham. Belajar-belajar, mau mencari keputusan mati. Untuk apa? Yang perlu diketahui, bagaimana agar kita hidup di dunia dan hidup pula di akhirat. Sedang hidup saja sekaran ini kalau jasad dan ruh becerai, binasa jasad. Apalagi setelah mati. Kalau jasad dan ruh becerai, binasalah jasad. Carilah ilmu jasad dan ruh tidak bercerai meski mati sekalipun.

Kenali baik-baik, Allah itu Tubuh alam. Kalau kita mengaji Kosong/Maharuang ini, tidak akan tergelincir dan tidak akan masuk jurang.

Cobalah sadari. Baik kita di darat, di laut, di mana saja, keberadaan kita tetap di dalam Tubuh Mahasuci/Maharuang.

Tuhan sudah memberitahu,"fil ardhi aayaatun lil muuqiniin." [Q.S. Adz-Dzariat:20]. Wujud Tuhanmu [Zat Tuhanmu] sudah nyata di dunia ini meliputi sekalian alam dan nyata Berdiri tidak bertempat dan tidak memerlukan tempat, tidak berwarna, dan terlebih nyata lagi ke- laysa kamitslihi syai`un-an -Nya.


Masalah ke- laysa kamitslihi syai`un-an -Nya ini tidak dapat dipecahkan oleh para filsuf. Bagaimanalah mau dipecahkan? Apalagi oleh orang-orang tasawwuf yang tanggung-tanggung ilmunya.

Dengan pembahasan "min nuurihi nabiyika" ini, mudah-mudahan kita semua mendapat berkah dan keselamatan serta dapat dirasakan kebenarannya oleh orang-orang yang khusyuk dan tawadhu. Kita ini hidup sudah di dalam Tubuh Allah, bukan Allah di dalam tubuh kita. Jangan seperti ikan bodoh, sudah jelas hidup di dalam air. masih juga mencari-cari air. Manusia tidak pernah memikirkan bahwa air itulah tubuh ikan. Artinya, ikan bertubuhkan air.

Tubuh Allah itulah Kiblat Maqami. Kiblat pertama dan tertua. Inilah keramat terbesar. Inilah hati kita yang putih. Pandang saja di hati yang putih ini, akan tampak semuanya.

Hati saja sudah putih, bagaimana lagi yang di dalam hati yang putih itu? Yang mengetahui bahwa Maharuang ini hati yang putih ialah Ruh Qudus: yang ada di sama-tengah hatimu dan yang berkuasa atas diri manusia serta mengajar diri manusia, menunjuki diri manusia dari tidak tahu menjadi tahu. Itu sebabnya dikatakan, "Nanti kamu pandai dengan sendirinya."

Berbahagialah orang yang sudah dapat melihat tubuh Ruh Qudus ini. Sama dengan dia melihat tubuh Nabi Muhammad Rasulullah saw. Bertemulah kita dengan "mutiara yang hilang ditemukan kembali".
"Sembah-sujud"-lah kamu kepada gurumu dan ibu-bapakmu, juga jangan tinggalkan lima waktu karena Rasulullah Saw. suka pada orang yang bersyariat. Menangis jasad itu disebabkan ruhani, nurani, dan rabbani kita bersyukur atas jasadnya yang dapat menemukan mutiara yang hilang kini ditemukan kembali.

Ingatlah sewaktu kita di dalam rahim ibu. Ruh Qudus itulah yang menghidupkan kita: yang mengurus agar kita hidup. Sewaktu bayi keluar dari rahim, ia tidak memandang Ruh Qudus. Setelah berada di alam fana, ada maharuang, maka menangislah dia. Tangisan itulah puji bayi pada Tuhan. Suara inilah yang dipakai oleh para wali untuk memuji Tuhan. Suara ini berbunyi sendiri. tidak perlu dibunyi-bunyikan. Inilah suara tunggal yang tidak ada tafsirnya. Lihatlah, bayi yang sudah memakai suara ini, dia tidak bernyawa zat-asam lagi, melainkan bernyawa dengan kepala.

Coba lihat ubun-ubun bayi yang baru lahir. Ubun-ubunnya bergerak. Inilah nyawa para wali. Jadi para wali itu bernyawa dengan kepala. Apalagi nabi. Setelah sampai waktunya, ubun-ubun bayi tidak bergerak lagi. Menjadi keras. Karena apa? Karena cahaya budduhun ini sudah memancar di dahi.

Orang awam dan orang tasawwuf, bernyawa dengan perut. Orang hakikat-makrigat bernyawa dengan dada. Orang-orang qadim, bernyawa dengan leher. Tapi mereka banyak yang tidak tahu bahwa di atas halqum itu, di situlah maqam makrifat. Ada satu gerak yang halus sekali. Gerak ini yang sulit dirasakan karena gerak ini.bagai sehelai rambut, di situ bergetaran. Bagi orang tauhid, di situlah kenikmatan yang luar biasa. Mengapa malah mau cari yang di perut, di dada, di leher, dan di halqum? Carilah yang di maqam qadim.

Makanan saja kalau sudah sampai di leher, kita baru dapat merasakan nikmatnya. Apalagi kalau kita dapat merasakan makanan qadim itu. Semua kenikmatan makanan yang ada di dunia ini tidak bisa mengalahkan nikmatnya bergetaran di maqam qadim. Inilah yang diistilahkan oleh orang tasawwuf, "seperti menarik rambut di atas tepung, tidak ada sangkut-sangkutnya". Begitulah nikmatnya di maqam qadim. Nyawa dicabut pun tidak terasa kerluarnya. Karena yang dirasakan nikmat saja terus. Itulah yang dikatakan "Allah itu nikmat senikmat-nikmatnya".



Reply

Use magic Report


ADVERTISEMENT


 Author| Post time 10-3-2019 02:44 PM | Show all posts
Recall : Kita di arah untuk MENGINGAT ALLAH sebanyak-banyaknya dalam semua keadaan - Berdiri, Duduk atau Baring :


An-Nisa' : 103

فَإِذَا قَضَيْتُمُ الصَّلٰوةَ فَاذْكُرُوا اللَّهَ قِيٰمًا وَقُعُودًا وَعَلٰى جُنُوبِكُمْ ۚ فَإِذَا اطْمَأْنَنتُمْ فَأَقِيمُوا الصَّلٰوةَ ۚ إِنَّ الصَّلٰوةَ كَانَتْ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ كِتٰبًا مَّوْقُوتًا

● Maka apabila kamu telah menyelesaikan
S°OLAT, INGATLAH Allah di waktu BERDIRI, di waktu DUDUK dan di waktu BERBARING. ●



======

Kunci Mati atau SEAL banyak kali Allah sebut dalam Qur'an.

Pintu juga banyak kali Allah sebut di dalam Al-Qur'an.

Apa maksud sebenar kedua-dua Perkataan yang Allah sebut ini ?

====
Apa yang kita boleh Kunci ?

Pintu
Tingkap
Peti
Locker
Dan lain2

Jadi, yang kita kunci selalunya adalah Pintu yang Tak Semua orang BOLEH MASUK. Hanya Orang tertentu atau yang di beri keizinan atau kuasa sahaja boleh masuk.

Dan juga,  Ruang atau Tempat Berharga yang  di dalamnya ada benda berharga yang kita tak mau orang tidak ada izin atau kuasa untuk melihatnya atau mengambilnya.

Tidak kiralah apa pun, bila kita KUNCI sesuatu - SESUATU itu mestilah "PINTU" atau "penghadang yang boleh buka tutup" - yang membezakan satu RUANG dengan RUANG yang lain.

=====

1) Allah beri kita 3 Alat untuk Mengenal DIA dan Mengabdi kepada DIA.


Al- Qur'an perlu kita selalu TADABBUR ayat2 nya.  Maka Allah akan singkapkan satu-persatu bimbingan demi bimbingan kepada kita.

Allah beri Diri kita (NAFS), 3 ALAT :

Pendengaran,  Penglihatan dan Fuad (Rasa Sedar).


An-Nahl : 78

وَاللَّهُ أَخْرَجَكُم مِّنۢ بُطُونِ أُمَّهٰتِكُمْ لَا تَعْلَمُونَ شَيْـًٔا وَجَعَلَ لَكُمُ السَّمْعَ وَالْأَبْصٰرَ وَالْأَفْـِٔدَةَ ۙ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ

● Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi kamu PENDENGARAN, PENGLIHATAN dan AF`IDAH (jamak kepada FUAD), agar kamu bersyukur. ●

DENGAN 3 alat atau tools ini kita diperintahkan untuk menggunakan nya untuk MEMAHAHAMI ayat2 Allah iaitu Ayat2 Al-Qur'an dan juga tanda-tanda Wujud Allah.


Al-A'raf : 179

وَلَقَدْ ذَرَأْنَا لِجَهَنَّمَ كَثِيرًا مِّنَ الْجِنِّ وَالْإِنسِ ۖ لَهُمْ قُلُوبٌ لَّا يَفْقَهُونَ بِهَا وَلَهُمْ أَعْيُنٌ لَّا يُبْصِرُونَ بِهَا وَلَهُمْ ءَاذَانٌ لَّا يَسْمَعُونَ بِهَآ ۚ أُولٰٓئِكَ كَالْأَنْعٰمِ بَلْ هُمْ أَضَلُّ ۚ أُولٰٓئِكَ هُمُ الْغٰفِلُونَ

● Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk isi neraka Jahannam kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai QALBU, tetapi tidak dipergunakannya untuk MEMAHAMI (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk MELIHAT (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk MENDENGAR (ayat-ayat Allah). Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai. ●

Fahamlah kita bahawa Sebab Allah beri kita ketiga-tiga ALAT itu adalah untuk kita MENGENAL ALLAH dan Menyembah DIA dan semata-mata DIA.

=====
2) Ketiga-tiga Alat itu BOLEH di BUKA tutup dan di KUNCI.

Jika sudah DI KUNCI atau DITUTUP PINTU-PINTU tersebut - kita tidak akan FAHAM KEBENARAN :


Al-An'am : 25

وَمِنْهُم مَّن يَسْتَمِعُ إِلَيْكَ ۖ وَجَعَلْنَا عَلٰى قُلُوبِهِمْ أَكِنَّةً أَن يَفْقَهُوهُ وَفِىٓ ءَاذَانِهِمْ وَقْرًا ۚ وَإِن يَرَوْا كُلَّ ءَايَةٍ لَّا يُؤْمِنُوا بِهَا ۚ حَتّٰىٓ إِذَا جَآءُوكَ يُجٰدِلُونَكَ يَقُولُ الَّذِينَ كَفَرُوٓا إِنْ هٰذَآ إِلَّآ أَسٰطِيرُ الْأَوَّلِينَ

● Dan di antara mereka ada orang yang mendengarkani (bacaan)mu, padahal Kami telah meletakkan TUTUPAN di atas QALBU mereka (sehingga mereka tidak) memahaminya dan (Kami letakkan) SUMBATAN di telinganya. Dan jikapun mereka melihat segala tanda (kebenaran), mereka tetap tidak mau beriman kepadanya. .. ●


Al-Isra' : 46

وَجَعَلْنَا عَلٰى قُلُوبِهِمْ أَكِنَّةً أَن يَفْقَهُوهُ وَفِىٓ ءَاذَانِهِمْ وَقْرًا ۚ وَإِذَا ذَكَرْتَ رَبَّكَ فِى الْقُرْءَانِ وَحْدَهُۥ وَلَّوْا عَلٰىٓ أَدْبٰرِهِمْ نُفُورًا

● dan Kami adakan TUTUPAN di atas QALBU mereka dan SUMBATAN di TELINGA mereka, agar mereka TIDAK dapat MEMAHAMINYA. .. ●



Al-Baqarah : 7

خَتَمَ اللَّهُ عَلٰى قُلُوبِهِمْ وَعَلٰى سَمْعِهِمْ ۖ وَعَلٰىٓ أَبْصٰرِهِمْ غِشٰوَةٌ ۖ وَلَهُمْ عَذَابٌ عَظِيمٌ

● Allah telah MENGUNCI-MATI QALBU dan PENDENGARAN mereka, dan PENGLIHATAN mereka DI TUTUP. Dan bagi mereka seksa yang amat berat. ●


Al-Jathiyah : 23

أَفَرَءَيْتَ مَنِ اتَّخَذَ إِلٰهَهُۥ هَوٰىهُ وَأَضَلَّهُ اللَّهُ عَلٰى عِلْمٍ وَخَتَمَ عَلٰى سَمْعِهِۦ وَقَلْبِهِۦ وَجَعَلَ عَلٰى بَصَرِهِۦ غِشٰوَةً فَمَن يَهْدِيهِ مِنۢ بَعْدِ اللَّهِ ۚ أَفَلَا تَذَكَّرُونَ

●Maka pernahkah kamu melihat orang yang menjadikan HAWAnya sebagai tuhannya dan Allah membiarkannya berdasarkan ilmu-Nya dan Allah telah MENGUNCI MATI PENDENGARAN dan QALBUNYA dan meletakkan TUTUPAN atas PENGLIHATAN NYA? Maka siapakah yang akan memberinya bimbingan sesudah Allah (membiarkannya sesat). Maka mengapa kamu tidak mengambil pelajaran? ●




=====
3) Ini BERMAKNA mesti ada 'PINTU' atau 'PENGHADANG yang boleh di buka tutup' untuk pergi dari satu ruang ke satu ruang yang lain ATAU dari satu Alam ke Alam yang lain.


An-Naba' : 19

وَفُتِحَتِ السَّمَآءُ فَكَانَتْ أَبْوٰبًا

● dan dibukalah langit (SAMA`), maka terdapatlah beberapa PINTU (ABWAAB) ●


Al-Qamar : 11

فَفَتَحْنَآ أَبْوٰبَ السَّمَآءِ بِمَآءٍ مُّنْهَمِرٍ

● Maka Kami bukakan PINTU-PINTU (ABWAAB) langit (SAMA`) dengan (menurunkan) air yang tercurah. ●



Al-A'raf : 40

إِنَّ الَّذِينَ كَذَّبُوا بِـَٔايٰتِنَا وَاسْتَكْبَرُوا عَنْهَا لَا تُفَتَّحُ لَهُمْ أَبْوٰبُ السَّمَآءِ وَلَا يَدْخُلُونَ الْجَنَّةَ حَتّٰى يَلِجَ الْجَمَلُ فِى سَمِّ الْخِيَاطِ ۚ وَكَذٰلِكَ نَجْزِى الْمُجْرِمِينَ

● Sesungguhnya orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami dan menyombongkan diri terhadapnya, sekali-kali tidak akan dibukakan bagi mereka PINTU-PINTU (ABWAAB) langit / alam (SAMA`)...●



SAMA` bermaksud Langit dan dikaji betul2 ianya bermaksud SPACE  atau RUANG ANGKASA (termasuk di sekeliling kita). RUANG ANGKASA kita ini berlapis-lapis secara bertindih-tindih secara Volumetrik atau Parallel Universe yang mana  Alam yang lebih tinggi boleh melihat alam yang lebih rendah. Contoh Malaikat ada di alam lain namun boleh melihat kita dan mengiringi kita setiap waktu untuk mencatat apa yang kita buat.

Kita memang boleh pergi ke alam lain melalui PINTU-PINTU tersebut.



Maksudnya - untuk kita mengenali Allah dengan sebenarnya sebelum dapat INGAT kepada DIA, kita mestilah sudah dapat MELALUI Pintu-Pintu TERSEBUT dan RASA SEDAR kita mesti dapat merasakan Keadaan Di Ruang Atau Alam yang di sebalik PINTU tersebut.




=====
4) Ini juga bermaksud bahawa ketiga-tiga alat itu adalah 'PINTU-PINTU' atau Doorway kepada Alam yang lain - selain dari alam nyata ini.

Jika kita dapat menggunakan sebenarnya ketiga-tiga alat itu, maka kita adalah orang yang Dapat Masuk Keluar melalui Pintu-Pintu itu untuk pergi ke Alam yang lain.

Orang yang sebegini boleh DI KAITKAN dengan Pengertian ULIL ALBAB (ALLAH lebih mengetahui). ORANG yang Pandangan mereka TEMBUS melihat yang SATU dari yang banyak = MELEPASI ALAM dunia nyata ini.

ULUL atau ULIL ALBAB - pada pengertian sebenar ianya bermaksud Orang yang Mempunyai LUBB = Intipati sesuatu. Ianya juga bermaksud orang yang Mendalam Pengetahuan nya sebab SELALU dapat FAHAM akan ILMU dan Tanda-Tanda Kebesaran Allah. Mereka TIDAK melihat segala CIPTAAN ALLAH itu Seperti Mana melihatnya orang kebanyakan. Tatkala ULIL ALBAB melihat = mereka melihat Ayat-ayat / Tanda-tanda WUJUD Allah di mana sahaja.


Ali 'Imran : 190

إِنَّ فِى خَلْقِ السَّمٰوٰتِ وَالْأَرْضِ وَاخْتِلٰفِ الَّيْلِ وَالنَّهَارِ لَءَايٰتٍ لِّأُولِى الْأَلْبٰبِ

● Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi ULUL ALBAB  ●




Dan Orang Ulul Albab - merekalah yang MENGINGAT ALLAH sewaktu berdiri, duduk dan baring.


Ali 'Imran : 191

الَّذِينَ يَذْكُرُونَ اللَّهَ قِيٰمًا وَقُعُودًا وَعَلٰى جُنُوبِهِمْ وَيَتَفَكَّرُونَ فِى خَلْقِ السَّمٰوٰتِ وَالْأَرْضِ رَبَّنَا مَا خَلَقْتَ هٰذَا بٰطِلًا سُبْحٰنَكَ فَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

● (yaitu) orang-orang yang MENGINGAT Allah sambil BERDIRI atau DUDUK atau dalam keadan BERBARING dan mereka BERTAFAKKUR tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka. ●
Reply

Use magic Report

Post time 13-3-2019 03:31 PM | Show all posts
Wahdatul Wujud ni. Ittaqillah.
Reply

Use magic Report

 Author| Post time 14-3-2019 11:21 PM | Show all posts
KISAH PARA AHLULLAH DAN ZIKIR

KISAH 1
Hadrat Syeikhul Masyaikh Haji Imdadullah Muhajir Makki Rahimahullah berkata pada fasa akhir kehidupan beliau;

"Sekarang usia aku sudah lanjut. Aku tidak lagi mampu menahan nafas panjang. Kini aku bernafas pendek-pendek sahaja, kerana itu aku hanya mampu berzikir ALLAH sebanyak 180 kali sahaja pada satu nafas dengan dharb".

KISAH 2
Imam Rabbani Syeikh Maulana Rashid Ahmad Gangohi Rahimahullah ditanya seseorang mengenai bilangan zikir hariannya. Beliau menjawab;

"Usia untuk berzikir telah berlalu. Setiap organ dan anggota badan semakin melemah. Namun, aku berzikir sebanyak 125000 setiap hari".

Semoga Allah berikan Taufiq dan Hidayah kepada kita semua untuk mengikuti jejak langkah para Ahlullah.
Reply

Use magic Report

 Author| Post time 16-3-2019 09:17 PM | Show all posts
PENJELASAN BERKENAAN BAB HAWA DAN NAFS...

Ketika seorang hamba melihat dengan akalnya tanpa ada gangguan oleh hawa, segala sesuatu
akan nampak sebagaimana hakikatnya. Tetapi, jarang yang dapat melihat dengan cara
demikian, kerana hawa terlalu menguasai nafs, dan nafs sangat susah untuk melepaskan diri
dari kekuasaan hawa. Oleh kerana hawa tersembunyi pada nafs maka manusia tidak dapat

6







merasakan kehadiran hawa. Hanya orang orang yang berakal unggul yang dapat mengetahui
keberadaan hawa dalam nafsnya.

Keterangan:
“Dengan ini kita fahami bahwa untuk melepaskan diri dari hawa sangat sangat sulit kerana
tersembunyinya hawa didalam nafs melainkan diberinya kita kefahaman akan segala kegiatan,
seluk beluk perjalanan hawa melalui nafs”.

Ketahuilah, hawa adalah makanan nafs. Perkara ini membuat nafs sangat bergantung dan sulit
melepaskan diri dari perangkap hawa. Dengan itu jauhilah hawa dan bebaskanlah nafs mu
darinya. Sebab, hawa akan mengotorkan agama dan muruah mu (muruah bermaksud usaha
seseorang (murid) untuk melaksanakan semua perkara yang dianggap baik dan menjauhi semua perkara
yang dianggap buruk oleh agama dan masyarakat) sebagaimana dikatakan dalam syair:

“Jika engkau ikuti hawa, hawa akan mengajak engkau menuju kepada semua perbuatan yang hina
bagi engkau”

Jika engkau perhatikan dan beza bezakan semua kelakuan yang terjadi, akan engkau dapati
bahwa hawalah yang sumber segala fitnah dan bencana dalam kelakuan kelakuan itu. Kerana
hawa sumber kerosakkan dan kesesatan. Seperti orang yang minum arak yang memabukkan
akan dikuasai oleh arak itu sampai hilang akal sehatnya. Maka orang yang pandai harus sedar
akan perkara ini dan berusaha mematikan hawanya dengan mujahadah (mujahdah adalah usaha
seseorang memerangi hawa nafsu dan pengaruh dunia) dan mukhalafah (penentangan).

Hakikat kebenaran hawa suka pada sesuatu yang tertolak / rosak / tidak diterima. Hawa adalah
perilaku (yang melakukan) dan tabiat nafs (keinginan nafs). Semua keinginan dan kesukaan
nafs pada kebatilan / tertolak / rosak disebut hawa.

Hawa terbagi dua:

Pertama, ajakan ajakan syahwat (tarikan keinginan yang tercela) yang ada dalam diri
seseorang, yaitu berbagai perkara yang menipu dan menguasai nafs serta yang diperebutkan
oleh manusia seperti cintakan dunia dan isinya. Ajakan ajakan syahwat tersebut sangat hina
dan buruk. Oleh kerana itu murid murid yang memiliki muruah harus menjauhinya demi
menjaga agama, membersihkan muruah, melindungi kehormatan dan menjaga akal mereka.

Hanya murid murid yang berakal saja tetap akan kuat dan tidak goyang imannya dengan
mempertimbangkan akibatnya jika mereka mengikuti ajakan syahwat dan mengambil
keputusan dengan tidak gelabah. Melainkan murid murid yang akal dan jiwanya lemah maka
mereka dengan mudah dikuasai nafs hingga tak berkutik kerana hatinya telah buta, hanyut
dimabuk hawa. Murid murid ini tidak menyedari berbagai keburukan yang telah dilakukannya.

Keterangan:
“Hawa yang tersebut diatas datangnya dari ajakan ajakan syahwat dengan cara
memerangkap murid murid yang ada keinginan cinta kasih kepada dunia, kebendaan,
termasuk keluarga dan memegang sekuat kuatnya segala janji janji manusia dan lain lain lagi.
Selagi ada kecintaan, kasih sayang yang melekat dalam hati yaitu pada nafsu keinginan yang
merosakkan maka tidak ada jalan lain bagi murid murid untuk membebaskan diri dari ajakan
ajakan syahwat itu.



7







Tanpa mengenali rupa ajakan atau rupa tarikan syahwat itu, kita tidak sedar melakukan
perbuatan, kelakuan yang tidak diredhai oleh Allah swt dan RasulNya saw”.

Kedua, hawa yang datang ketika seseorang marah. Hawa jenis ini merupakan jenis hawa yang
paling buruk sekali. Sebab hawa yang datang menyerang seseorang yang sedang marah akan
bersifat memaksa dan sulit untuk di ajak bertolak ansur. Hanya kaum abthal (satria) ia itu
orang orang yang berakal sehatlah yang mampu mengetahui ADANYA SERANGAN HAWA
itu.

Jenis hawa yang lain adalah perasaan yang datang ketika seseorang bersikap sombong (kibr)
dan angkuh (degil, keras kepala, kepala batu). Jenis hawa ini pun buruk, merusakkan agama
dan menghancurkan amal amal. Tetapi pengaruh buruknya lebih ringan dibandingkan dengan
hawa yang datang ketika marah. Hawa yang datang ketika marah mengoncangkan nafs dan
menghilangkan akal sehat sehingga tidak ada daya untuk dapat berfikir dengan tenang dan
baik. Nafs menjadi bodoh. Ketahuilah, marah adalah jenis hawa yang paling berat.

Keterangan:
“Hawa jenis kedua ini datang dengan cara menaikan (menimbulkan) sifat marah yang
terpendam (tersimpan) oleh murid murid yang sudah dapat dipenjarakan. Kita mencuba
dengan segala daya untuk tidak menaikan sifat marah itu kerana mengetahui akan akibatnya.
Tetapi apakan daya, keimanan dan keyakinan pada Tauhid masih lemah, maka untuk hawa
memerangkap kita adalah dengan mendatangkan perasaan perasaan pada ilmu ilmu yang
diperolehi dan menyuruh kita untuk mempertahankan ilmu itu dengan penuh perasaan.
Dengan sendirinya akan timbullah sikap kita yang mengaku sudah tahu (faham), kita yang
betul, orang lain tak betul. Tidak mahu mendengar dahulu apa orang lain ingin sampaikan
kerana kononnya mereka tidak faham. Maka terperangkaplah dalam ajakan dan tarikan
syahwat yang sangat lembut itu. Meyesallah bila datang kesedaran bahwa diri sudah
digunakan oleh hawa. Tetapi dah terlambat. Hanya mohon keampunan dari Allah yang Maha
Pengampun dipinta. Begitulah sulitnya perjalanan salik (murid)”.

Para abdal (orang yang menduduki tingkat kewalian tertentu) mendapat kedudukan di sisi Allah
kerana mereka benar benar menjauhi semua jenis hawa. Sebab, semua jenis hawa adalah
buruk. Para ashabul Haq selalu berpijak (berpegang) pada kebenaran. Sebab, kebenaran adalah
lawan kebatilan. Mereka para abdal sedar bahwa seberapa pun mereka mendekati hawa, maka
sebesar itu pula mereka menjadi jauh dari Allah. Kerana itu lah dalam semua perlaku para
abdal – makan, tidur, bercakap cakap dan lain lain – mereka hanya melakukannya setakat
keperluan (dharuri) saja. Dalam pandangan mereka segala sesuatu yang melampaui batas
keperluan merupakan bagian yang datang dari hawa.

Keterangan:
“Semuga kita dapat mengikut jejak langkah para abdal di dalam kehidupan dengan
berperilaku hanya pada keperluan sahaja seperti didalam makan, tidur, bercakap cakap dan
lain lain. Kerana mereka (para abdal) tahu akan sulitnya untuk menghindar diri dari
perangkap hawa. Bila seseorang terperangkap pada hawa walaupun sesaat maka sesaat
menjadi jauh dari Allah. Kalau satu jam lamanya terperangkap dengan hawa maka satu
jamlah menjadi jauh dari Allah dan seterusnya)”.

Para abdal menjaga diri mereka supaya tidak memakai akhlak yang hanya dikhususkan oleh
Allah swt; misalnya: sombong (tajabbur). Tidak ada dan tidak boleh seorang hamba pun yang
boleh berperilaku dengan sifat ini, walaupun dia memiliki kekuasaan dan kekuatan.

BERSAMBUNG...
Reply

Use magic Report

Post time 18-3-2019 10:32 AM | Show all posts
Dalam ilmu tauhid, yang dikatakan 'segala sesuatu' itu ialah alam. Sedangkan Tubuh Allah ta`ala itu meliputi sekalian alam. Jadi, apa Allah itu? Tubuhnya alam.. Tubuh alam itu wajib Mahasuci. Yang dikatakan Mahasuci itu bersih, tidak berwarna, tidak ada rasa, tidak ada bau, tidak bertempat, meliputi sekalian alam.

Ini bulat bulat ambil dari Ilmu Falsafah sesat: alam ini qadim azali bersama Tuhan. Bertentangan dengan asas kepercayaan agama bahawa alam adalah makhluk diciptakan Allah.


Teori Ahli Falsafah berkenaan kejadian alam dinamakan teori Al Faidh yakni: emanasi, alam beremanasi daripada Tuhan dari akal yang sepuluh. Teori ini kemudiannya diterjemahkan dalam bentuk doktrin Wahdatul Wujud dan Martabat Tujuh dalam doktrin Tasawuf (Rujuk: Long, Ahmad Sunawari, Sejarah Falsafah cet. 2 (Bangi, UKM 2015) halaman 122-125)

Reply

Use magic Report

Follow Us
 Author| Post time 18-3-2019 08:24 PM | Show all posts
Kilokahn replied at 18-3-2019 10:32 AM
Ini bulat bulat ambil dari Ilmu Falsafah sesat: alam ini qadim azali bersama Tuhan. Bertentangan  ...

wahdatul wujud tu bukan sesat
ada penjelasan dalam durun annafis karya syeikh banjari
ni perjalanan amali syuhud musyahadah ke atas
bukan sekadar ilmu, kalau baru sampai tahap ilmu yakin, masih jauh
Reply

Use magic Report

 Author| Post time 18-3-2019 08:27 PM | Show all posts
bukan mudah nak memahami lapisan lapisan alam malakut jabarut lahut bahut...
kena ada amalan khawasul khusus...

israk mikraj itu bukan 1 dimensi tapi byk dimensi
org yg berjalan dgn NIAT HATI ALLAH ROSUL AKAN DPT bahagian masing2
org yg berjalan dgn taat patuh mursid rabbani akan dpt yg dihajati
org yg berjalan nakkan makrifatullah lapis lapis ketuhannan atas dr ana alhaq akan dpt apa dihajati...
berbeza beza tu...
kena faham
Reply

Use magic Report


ADVERTISEMENT


Post time 20-3-2019 12:45 PM | Show all posts
Pusing kot mana pun, asal teori emanasi ni dicetuskan oleh Plotinus, ahli Falsafah, kafir, tak beriman kepada Allah.
Reply

Use magic Report

Post time 20-3-2019 02:57 PM | Show all posts
rantaikendoq replied at 18-3-2019 08:27 PM
bukan mudah nak memahami lapisan lapisan alam malakut jabarut lahut bahut...
kena ada amalan khawas ...



Saya khuatir ini punca timbulnya fitnah.... apabila ilmu tu susah sangat berlapis-lapis, ada pihak yang ambil kesempatan mempromosikan ajaran tertentu, yang akhirnya berlaku perpecahan....

Jika ilmu tu tak wajar disampaikan, ia seeloknya tidak disampaikan. Contoh ilmu dari hamba Allah (Khidir AS) yang disebut dalam Al-Quran berkaitan mengetahui masa depan berkaitan seorang budak, ia bukan termasuk dalam syari'at. Tiada tuntutan untuk pelajari ilmu seperti yang ada pada Khidir AS. Ia menunjukkan ada orang yang lebih ilmunya dari Musa AS, ketika mana Musa AS berkata 'aku yang paling mengetahui...'.

Saya bukan kata setiap tarikat tu sesat, tapi aliran tarikat yang mendakwa guna ilmu berlapis-lapis ni ada yang jadi sesat apabila tidak mengutamakan syariat. Aliran tarikat yang memberi penekanan kepada ilmu syariat, yang ni pada saya lebih selamat. Ilmu tasawwuf itu macam satu jalan untuk mencapai kepada martabat ihsan, selagi jalan itu tidak bertentangan dengan syarak tiada masalah pun.

Saya juga tak bersetuju hamburan tarikat/tasawwuf diborong sesat, hanya kerana ada tarikat yang sesat.
Reply

Use magic Report

 Author| Post time 22-3-2019 01:27 AM | Show all posts
xdinafikan ada tarekat yg sesat
masalahnya kefahaman awam jauh dari kesempurnaan tauhid, usuluddin dan fiqah yg dituntut
kesempurnaaannya

di zaman nabi saw, beliau dan para sahabat mengyaajar ilmu tauhid, tasawuf dan fiqah secara serentak bermula dari bab rukun iman 1 - terus dimasuk perkaitan dgn ilmu syahadah - nafi isbath
dan begitulah pada bab2 seterusnya

hanya di zaman skang yg manusia memandang sukar kerana kaedah penyamapaian tiada bertalaqi dan bimbingan keruhanian secara terus dari dada ke dada

sampaikan ilmu2 hakikat di sangka ilmu teori, alangkah jahil manusia akhir zaman yg tidak memahami perkaitan bahasa2 ilmu quran dlm bentuk 7 tebing faham
Reply

Use magic Report

 Author| Post time 24-3-2019 12:28 AM | Show all posts
nabi saw dah berpesan, sesiapa yg menuntut ilmu tapi tiada beguru
maka iblislah menjadi gurunya

sedangkan ilmu tauhid, usuludin tasawuf dan fiqah adalah wajib
bagaimana nak sempurna rukun Iman dan Islam
tanpa memahami intipati ilmu syahadah?
Reply

Use magic Report

Post time 24-3-2019 12:50 AM | Show all posts
Edited by ussopp at 24-3-2019 12:53 AM

saya ni dulu peminat kesufian, tarikat,hakikat insan, dan makrifat....


saya akui, mereka semua mempunyai bahasa-bahasa yang indah....
bermain dengan perumpamaan-perumpamaan.....tentang alam....

menggunakan perumpamaan-perumpamaan, bilik yang kosong boleh diulas sehingga bilik itu seolaholah penuh....


saya sudah baca semua modus operandi falsafah-falsafat ni....
mengulas-ulas seusatu isu menggunakan perumpamaan-perumpamaan  yg enak sehingga orang yg mendengar terangguk-angguk....


ilmu istimewa dikejar.....tanpa sedar mereka mementingkan hal-hal maqam, sebahagian nya mementingkan gambar aura, mementingkan kemasyuran dengan sebab itu menyebarkan ilmu istimewa supaya kelihatan istimewa....


mengejar ketokohan , kemayshuran, biar kelihatan style dalam beragama, biar ada satu gambar yg mempunyai aura utk dilihat dgn kekaguman....


inilah perangkap iblis pada sebahagian ahli falsafah, sufi, tarikat, hakikat, makrifat....


ahlussunnah yg memegang syariat diturunkan pangkat kerana ahli syariat.....konon syariat hanya kulit....


ahli-ahli ilmuan yg berdisiplin dgn hadis tidak sekali-kali mahu menonjolkan diri dgn ilmu sendiri....

tetapi mereka hanya mahu menunjukkan nabi sebagai tauladan utama....


berlainan pula dgn sebahagian ahli-ahli falsafah dlm kerangka sufi atau hakikat, atau tarikat atau makrifat, lebih mahu menonjolkan ilmu istimewa mereka...

mahu menunjukkan aura mereka,

mahu menunjukkan style mereka dgn gambar gambar muka beraura........untuk nampak soleh....


apa yg dikejar......


saya pernah rasa begitu....


kini, kesemua hal maqam-maqam, laduni, ilmu tembus, yg dikejar bagi menunjukkan ketokohan diri tanpa sedar, sudah sy tinggalkan.....


kata kunci agama hanya ada pada sami'na waato'na....


kami dengar dan kami taat....ilmu dari nabilah yg ditonjolkan....itu cukup.....

bukannya menunjukkan ilmu sendiri yg istimewa agar diri kelihatan lebih istimewa dari nabi....

ilmu nabi saja pun dah cukup banyak.....
cukup istiqomah Allah sayang....


nak kejar ilmu istimewa, nak tunjuk aura diri kat orang kah?|


sebahagian ahli sufi, mesti bawa gambar gambar beraura...

kenapa???

kerana mengajak manusia mengejar kekaguman pada individu...dan kekaguman kepada ketokohan....










Reply

Use magic Report

 Author| Post time 24-3-2019 11:20 AM | Show all posts
ussopp replied at 24-3-2019 12:50 AM
saya ni dulu peminat kesufian, tarikat,hakikat insan, dan makrifat....

uncinya mudah
jazam talkin sanad wasilah mursid murobbi

barulah Allah tunjukkan kunci - pintu - pakaian....
tanpa mahabbah kamu tiada kenal erti cinta
tanpa erti cinta hakiki - tiada kenal diri
tiada kenal diri - tiada kenal Allah hu haq
Reply

Use magic Report

Post time 24-3-2019 04:20 PM | Show all posts
Edited by ussopp at 24-3-2019 04:22 PM

nabi ibrahim dimahsyurkan namanya atas konsep kami dengar dan kami taat...

para sahabat dipuji sebelum mereka mati kerana konsep kami dengar dan kami taat...mereka tak bising pasal laduni pun...
tak promosi pun....

sebahagian pengikut sufi, itulah fokus utamanya....

beria-ia membicarakan ilmu istimewa, sehingga bilik kosong boleh diulas-ulas dgn perumpamaan agar mereka terlihat gah istimewa...mahukan org yg mendengar terangguk -angguk...

ahlussunnah sedaya-upaya tonjolkan nabi tanpa promosi diri sendiri...
ahli sufi promosi cara tersendiri agar dirinya yg kelihatan....


anda akan jumpa golongan yg paling banyak buat gambar aura pada diri dan mementingkan gambar agar kelihatan style adalah pada golongan yg mempromosikan zuhud padahal mereka tanpa sedar mempromosi kekaguman pada ketokohan....


wali Allah sebenar promosi sunnah dan tidak bising.....diam diam saja...

sebahagian pengikut sufi sibuk membicarakan hal maqam....bg menunjukkan ketokohan...

apa yg dikejar??
Reply

Use magic Report

 Author| Post time 24-3-2019 08:53 PM | Show all posts
rmai yg tak tahu tujuan nak cari apa
dok hanyut sembang....buang masa
untung takde rugi lebih
kasihan....
Reply

Use magic Report


ADVERTISEMENT


Post time 2-4-2019 06:22 AM | Show all posts
Salam TT

Taip dlm melayu boleh?
Transliteration ereb konon2 tu tak terpakai
Tu pun klo ikut blaja dgn guru murshid lah.
Kalo tak bole, takpe la.
Reply

Use magic Report

 Author| Post time 2-4-2019 05:17 PM | Show all posts
BENDA BACA SEKADAR ILMU
benda amal direct guru serah kunci pintu pakaian
Reply

Use magic Report

 Author| Post time 13-6-2019 08:50 PM From the mobile phone | Show all posts
Sedikit pencerahan tentang nur muhamad

NUR MUHAMMAD ADALAH
AWALAN CIPTAAN ALLAH

Syari’at, Thariqad dan Hakikat
RINGKAS SAJA 1

Ketahuilah, berkenaan dengan syari’at, thariqad dan hakikat seorang mukmin wajib mengamalkan ketiga hal tersebut secara bersamaan. Tidak menjadikan unsur yang satu sebagai syarat untuk dapat mengamalkan unsur yang lain. Sebenarnya ada 9 (3x3) unsur yang wajib ada dan mesti dijalani oleh setiap orang beriman. Pertama wajiblah ada padanya 3 ilmu, Tauhid, Figih dan Tasawuf, sebagai bekal untuk menjalani 3 perjalanan, Syari’at, Thariqad dan Hakikat, guna sampai kepada 3 tujuan, Iman, Islam dan Ihsan. Setiap mukmin dalam menjalani kehidupannya tidak boleh meninggalkan satu unsurpun dari yang telah sebutkan.

Dengan kehendak Allah SWT setiap orang memaknai 3 jalan di atas dengan makna yang berbeda mengikut kepada derajat ma’rifah mereka masing-masing. Dalam pandangan awam syari’at meliputi taat kepada Allah SWT dengan menuntut ilmu agama selama mungkin untuk menjadi ‘alim hingga mampu menguasai berbagai kitab-kitab hukum agama, beribadah sebanyak dan selama mungkin, serta menjauhi segala laranganNya. Kesemua itu bertujuan untuk mendapatkan pahala dan pengampunan dosa sebagai syarat keselamatan menuju kepada balasan syurga. Inilah makna syari’at yang Allah SWT kehendaki bagi mereka di derajat ma’rifah awam.

Sedangkat sya’riat bagi seorang salik adalah sebuah media pentauhitan dan pengabdian tulus iklas kepada Allah SWT, dengan tidak menjadikan syurga sebagai tujuan dari padanya. Karena ilmu, syurga dan pengampunan dosa adalah dari kemurahanNya, dengan tidak menjadikan setiap amal sebagai sesuatu yang dapat mempengaruhi bagiNya.

Makna thariqah bagi orang awam sebagai media untuk memperoleh pegampunan dosa dan mendapati hikmah-hikmah tertentu dari pengamalannya. Untuk para salik thariqah adalah sarana bagi mereka dalam memenuhi tuntutan pelepasan kerinduan kepada Allah SWT, sebagai manifestasi kecintaan terhadap diriNya semata.

Kemudian Hakikat merupakan pilar utama bagi seorang mukmin, diakui atau tidak segala hal tergantung pada ketetapan hakikat. Makna hakikat bagi mereka awam adalah penetapan akhir Allah SWT atas segala sesuatu, yang mana pada awalnya segala sesuatu tersebut hanya melibatkan makhluk saja dalam usaha merubahnya.

Sedangkan menurut para salik hakikat adalah keseluruhan eksistensi Allah SWT dalam hidup dan kehidupan makhluk, baik diawal maupun diakhir berubah atau adanya segala sesuatu.
Reply

Use magic Report

 Author| Post time 13-6-2019 08:51 PM From the mobile phone | Show all posts
NUR MUHAMMAD ADALAH
AWALAN CIPTAAN ALLAH

penjelasan
RINGKAS SAJA: 2

Pernyataan Allah SWT atas ketidakserupaan diriNya dengan segala sesuatu adalah dalam rangka pentauhitan/pengesaan kepada zat, sifat dan perbuatanNya. Segala sesuatu yang berstatus tidak berdiri dengan sendirinya, tidaklah patut baginya disebut memiliki wujud, walaupun pada pandangan lahiriah berwujud. Ketiadaan wujud pada diri makhluk menjadikan ketiadaan sifat-sifat pada dirinya, karena sifat berdiri pada zat yang wajibul wujud. Allah SWT itu ghaniul mutlak pada zat, sifat dan perbuatan, tidaklah pantas dipersandingkan diriNya yang ada dengan yang tidak ada.

Membandingkan Allah SWT dengan makhluk adalah salah satu hal bodoh yang Allah SWT iradahkan bagi mereka yang belum dima’rifahkan kepadaNya, seperti membandingkan manusia bertangan dan berkaki, Allah SWT tidak bertangan dan tidak berkaki dan sebagainya. Hal tersebut sama saja telah membandingkan Allah SWT dengan wujudNya sendiri, karena hakikat makhluk adalah bagian dari zat Allah yang satu dengan penampakan wujud lahiriah yang berbeda-beda. Syarat sebuah perbandingan adalah kesetaraan.

Makhluk yang baharu tidak setara dengan Allah SWT yang qadim. Sah tidaknya satu perbandingan apabila dilakukan dengan memenuhi kaedah-kaedah kesetaraan didalamnya, baharu kepada yang baharu, qadim kepada yang qadim. Tanda bagi sesuatu itu baharu adalah dalam keberadaannya didahului oleh ketiadaan dan diakhiri dengan kesudahan baginya.

Membandingkan makhluk dengan Allah SWT tidaklah pantas di lakukan karena bagaimana mungkin sesuatu yang tanpa wujud diperbandingkan dengan Allah SWT yang berwujud. Sehubungan dengan pembahasan Nur Muhammad, tidak ada wujud yang berdiri sendiri, memancar dan menciptakan segala sesuatu selain Allah SWT. Nur Muhammad sekalipun tidak berdiri dengan sendirinya, ia juga adalah bagian dari wujud Allah SWT, yang hanya dengan iradahnya saja menjadi sebab bagi Allah SWT menciptakan segala yang baharu.
Reply

Use magic Report

You have to log in before you can reply Login | Register

Points Rules

 

ADVERTISEMENT



 

ADVERTISEMENT


 


ADVERTISEMENT
Follow Us

ADVERTISEMENT


Mobile|Archiver|Mobile*default|About Us|CARI Infonet

23-4-2024 02:46 PM GMT+8 , Processed in 0.163270 second(s), 46 queries .

Powered by Discuz! X3.4

Copyright © 2001-2021, Tencent Cloud.

Quick Reply To Top Return to the list