CARI Infonet

 Forgot password?
 Register

ADVERTISEMENT

View: 1798|Reply: 0

Adab Bagi Orang yang Puasa

[Copy link]
Post time 15-9-2019 09:39 PM | Show all posts |Read mode

Pada bab ketiga di di di di dalam kitab Maqashidus Shaum karya imam Izzuddin bin Abdis Salam, beliau memaparkan enam adab-adab berpuasa sebagaimana berikut.

Pertama. Menjaga Lisan dan anggota badan berasal berasal berasal dari perbuatan-perbuatan menyimpang. Hal ini sebagaimana hadis Nabi saw. Dari Abu Hurairah r.a. ia berkata, Rasulullah saw. bersabda, “Siapa yang (berpuasa) tidak meninggalkan ucapan dan tindakan yang dusta (ketidak benaran), maka Allah tidak perlu pada puasanya.” (H.R. Al-Bukhari) Berdasarkan hadis tersebut, maka puasa seseorang dapat percuma jika ia selamanya berbicara atau laksanakan hal-hal yang dilarang dan menyimpang. Bahkan disebutkan di di di di dalam hadis lainnya, Nabi saw. bersabda bahwa banyak sekali orang yang percuma puasanya, ia hanya mencapai lapar dan hausnya saja.

Kedua. Jika di sedia kan makanan baginya, hendaknya berkata, “Aku sedang berpuasa.” Hal ini berdasarkan hadis Nabi saw. Dari Abu Hurairah berasal berasal berasal dari Nabi saw., beliau bersabda, “Jika tidak benar seorang berasal berasal berasal dari kalian dipanggil untuk makan, namun ia sedang berpuasa, maka hendaknya ia bekata, “Aku sedang berpuasa.” (H.R. Muslim) Imam Izzuddin menyatakan bahwa, ucapan “Saya sedang berpuasa.” itu untuk memperingatkan kepada yang mengajaknya makan dan sehingga hatinya tidak goyah. Namun jika ia kuatir dikatakan riya, maka ucapankanlah tersedia udzur lainnya.

Namun, di di di di dalam info lainnya disebutkan bahwa jika ia berpuasa sunnah dan sedang bertamu, lantas ditawari makan, ia boleh membatalkannya untuk menghormati yang tuan rumah. Tetapi, jika ia sedang berpuasa wajib, baik itu puasa Ramadhan, qadha’ puasa Ramadhan, atau puasa nadzar, maka ia tidak boleh membatalkan puasanya. Alias perlu tegas menyatakan bahwa ia sedang berpuasa.

Ketiga. Berdoa pas berbuka puasa. Adapun riwayat doa berbuka puasa yang dipaparkan oleh imam Izzuddin bin Abdissalam adalah sebagai berikut. Telah hilang rasa haus, telah basah urat-urat, dan telah ditetapkan pahala, jika Allah menghendaki. Ya Allah, hanya kepada-Mu saya berpuasa, dan atas rezeki-Mu saya berbuka. Segala puji bagi Allah yang telah menolongku, sehingga saya dapat berpuasa, dan yang telah memberikanku rezeki sehingga saya dapat berbuka. Demikian ragam doa yang dapat kami ucapkan pas berbuka puasa. Kita pun dapat memanjatkan doa yang telah terkenal di kalangan kami atau doa apapun.

Karena pada dasarnya bacaan doa itu tidak mengikat dan lebih kepada manifestasi rasa syukur atas karunia yang telah Allah swt. berikan. Ya Allah, hanya kepada-Mu saya berpuasa, hanya dengan-Mu saya beriman, dan atas rezeki-Mu saya berbuka bersama bersama bersama bersama bersama bersama bersama bersama rahmat-Mu wahai dzat yang paling mengasihi di pada yang mengasihi. Atau jika terlalu dapat saja kami dapat membaca seluruh sesudah itu disertai bersama bersama bersama bersama bersama bersama bersama bersama hajat-hajat kita.

Keempat. Berbuka bersama bersama bersama bersama bersama bersama bersama bersama kurma basah, kurma kering, atau air. Hal ini berdasarkan pada hadis Nabi saw. Dari Salman bin Amir, ia berkata, Rasulullah saw. bersabda, “Jika tidak benar satu berasal berasal berasal dari kalian berpuasa, maka hendaklah ia berbuka bersama bersama bersama bersama bersama bersama bersama bersama kurma, jika ia tidak mencapai kurman, maka hendaklah ia berbuka bersama bersama bersama bersama bersama bersama bersama bersama air. Karena sungguh air itu suci. (H.R. Abu Daud) Pada dasarnya hadis ini menambahkan wejangan kami untuk berbuka, sekurang-kurangnya bersama bersama bersama bersama bersama bersama bersama bersama air putih yang suci dan bersih untuk membatalkan puasa dan melegakan dahaga sepanjang seharian.

Kelima dan keenam. Menyegerakan berbuka dan mengakhirkan sahur. Hal ini berdasarkan pada hadis Nabi saw. Dari Anas bin Malik r.a., ia berkata, Nabi saw. bersabda, “Sahurlah kalian, dikarenakan sungguh di di di di di dalam sahur itu tersedia keberkahan.” (H.R. Al-Bukhari) Dari Abu Hurairah berasal berasal berasal dari Rasulullah saw,, beliau bersabda, “Allah azza wajalla berfirman, “Sunguh hamba-Ku yang lebih saya sukai adalah yang paling menyegerakan berbukanya.” (H.R. Ahmad).

Imam Izzuddin menerangkan bahwa faidah mengakhirkan sahur adalah sehingga dapat menguatkan tubuh untuk mobilisasi puasa. Sehingga pas badan kuat, maka banyak ketaatan-ketaatan yang dapat ia laksanakan sepanjang berpuasa. Bahkan di di di di di dalam tidak benar satu hadis disebutkan bahwa jarak pada pas sahur Rasulullah saw. bersama bersama bersama puasa kafarat  bersama bersama bersama bersama bersama shalat (shubuh) beliau lebih kurang lima puluh ayat atau lebih kurang sepuluh atau lima belas menit. Sedangkan faidah berasal berasal berasal dari menyegerakan berbuka puasa adalah sehingga rasa lapar dan haus yang dirasakan berat baginya segera hilang. Wa Allahu A’lam bis Shawab.     

Reply

Use magic Report

You have to log in before you can reply Login | Register

Points Rules

 

ADVERTISEMENT



 

ADVERTISEMENT


 


ADVERTISEMENT
Follow Us

ADVERTISEMENT


Mobile|Archiver|Mobile*default|About Us|CARI Infonet

29-3-2024 05:57 PM GMT+8 , Processed in 0.392158 second(s), 26 queries .

Powered by Discuz! X3.4

Copyright © 2001-2021, Tencent Cloud.

Quick Reply To Top Return to the list