View: 1377|Reply: 6
|
[Dunia]
Sukarelawan ujian Vaksin Covid-19 Oxford Meninggal Dunia di Brazil
[Copy link]
|
|
Sukarelawan ujian vaksin COVID-19 Oxford meninggal dunia di Brazil
KONGSI ARTIKEL
RIO DE JANEIRO: Seorang sukarelawan yang mengambil bahagian dalam uji cuba klinikal bagi vaksin COVID-19 yang dibangunkan oleh Universiti Oxford meninggal dunia di Brazil, menurut para pegawai pada Rabu (21 Okt).Bagaimanapun, laporan media menyatakan bahawa beliau menerima plasebo dan bukan vaksin ujian tersebut.
Ia merupakan kematian pertama dilaporkan dalam pelbagai uji cuba vaksin virus korona yang kini dijalankan di seluruh dunia.
Bagaimanapun, para penganjur kajian itu berkata bahawa satu pengkajian semula secara bebas menyimpulkan tiada keprihatinan kesihatan yang timbul dan pengujian vaksin itu, yang dibangunkan bersama syarikat farmaseutikal AstraZeneca akan diteruskan.
AstraZeneca enggan memberi komen dengan segera.
Laporan media menyatakan sukarelawan itu ialah seorang doktor berusia 28 tahun yang bertugas di barisan hadapan pandemik tersebut, yang meninggal dunia akibat komplikasi COVID-19.
Universiti Persekutuan Sao Paulo, yang membantu menyelaraskan uji cuba klinikal fasa 3 di Brazil, menyatakan bahawa sebuah jawatankuasa pengkajian semula bebas juga menyarankan agar uji cuba itu diteruskan. Sebelum ini, universiti itu mengesahkan bahawa sukarelawan itu ialah seorang rakyat Brazil tetapi tidak memberikan butiran peribadi lanjut.
Sejauh ini, 8,000 daripada 10,000 sukarelawan yang dirancang menyertai uji cuba itu sudah diambil dan diberikan dos pertama di enam bandar di Brazil, dan ramai yang sudah menerima suntikan kedua, menurut seorang jurucakap universiti tersebut.
Credit to Berita Mediacrop |
Rate
-
1
View Rating Log
-
|
|
|
|
|
|
|
Author |
Post time 22-10-2020 11:11 AM
From the mobile phone
|
Show all posts
Sao Paulo/Frankfurt (ANTARA) - Otoritas kesehatan Brazil Anvisa mengatakan pada Rabu (21/10) bahwa seorang sukarelawan peserta uji klinis vaksin COVID-19, yang dikembangkan oleh AstraZeneca dan Universitas Oxford, meninggal.
Namun, Anvisa menambahkan bahwa uji coba vaksin tersebut akan dilanjutkan.
Oxford membenarkan bahwa ada rencana untuk terus melakukan pengujian.
Melalui pernyataan, universitas itu mengatakan bahwa setelah penilaian yang cermat "tidak ada kekhawatiran tentang keamanan uji klinis."
AstraZeneca belum berkomentar.
Baca juga: Sekolah samba Brazil tunda Karnaval 2021 karena corona
Seorang sumber yang mengetahui masalah tersebut mengatakan kepada Reuters bahwa uji klinis mungkin akan ditangguhkan jika relawan yang meninggal itu sebelumnya mendapat vaksin COVID-19.
Sumber itu menggambarkan bahwa relawan tersebut adalah bagian dari kelompok yang diberi suntikan meningitis.
Universitas Federal Sao Paulo, yang membantu mengoordinasikan uji klinis fase 3 di Brazil, mengatakan komite peninjau independen juga merekomendasikan agar uji coba dilanjutkan.
Universitas tersebut sebelumnya memastikan bahwa sukarelawan yang meninggal adalah warga Brazil, namun tidak memberikan keterangan lebih rinci soal jati diri sang sukarelawan.
"Semuanya berjalan seperti yang diharapkan, tanpa catatan komplikasi serius terkait vaksin yang melibatkan para sukarelawan yang berpartisipasi," kata universitas Brazil itu dalam pernyataan.
Sejauh ini, 8.000 dari 10.000 sukarelawan yang direncanakan dalam uji coba telah direkrut dan diberikan dosis pertama di enam kota di Brazil, kata seorang juru bicara Universitas Federal Sao Paulo.
Banyak di antara mereka yang telah menerima suntikan kedua, ia menambahkan.
CNN Brazil melaporkan bahwa relawan tersebut adalah seorang pria berusia 28 tahun yang tinggal di Rio de Janeiro dan meninggal karena komplikasi COVID-19.
Anvisa tidak memberikan keterangan lebih lanjut atas alasan menjaga kerahasiaan medis orang-orang yang terlibat dalam uji coba.
Saham AstraZeneca turun 1,8 persen.
Pemerintah federal Brazil berencana membeli vaksin Inggris itu dan memproduksinya di pusat penelitian biomedis FioCruz di Rio de Janeiro.
Sementara itu, vaksin pesaing dari perusahaan China --Sinovac Biotech Ltd-- sedang diuji oleh pusat penelitian Negara Bagian Sao Paulo, Butantan Institute.
Presiden Brazil Jair Bolsonaro mengatakan pada Rabu bahwa pemerintah federal tidak akan membeli vaksin Sinovac.
Dengan 154.000 korban jiwa akibat COVID-19, Brazil mengalami wabah virus corona dengan jumlah kematian tertinggi kedua di dunia, setelah Amerika Serikat.
Pengidap virus corona jenis baru itu di Brazil kini mencapai lebih dari 5,2 juta orang, terbanyak ketiga setelah Amerika Serikat dan India.
|
This post contains more resources
You have to Login for download or view attachment(s). No Account? Register
x
|
|
|
|
|
|
|
While di Malaysia gigih nak dapatkan Vaxxin dari China. Hopefully pak2 menteri ambik dulu and buat live di vaxx. |
|
|
|
|
|
|
|
Ternyata yang itu tak berkesan sampai menyebabkan maut. Yang kat Korea pun dah kecoh ambik jap flu pun ada yang mati. |
|
|
|
|
|
|
|
Universiti Oxford??? ok la tu mati dari jadi monyet bak kata russia |
|
|
|
|
|
|
|
Suka laa antivaksin ngn berita ni |
|
|
|
|
|
|
| |
|