Hujan yang menitis di luar jendela..
telah menggauli embun pagi
dan kurasakan
ada angin lalu
melintasi jendela sepi ini
lalu tempiasnya
membasahi pipi
bersatu....
menjadi airmata...
Aku tak mampu untuk berkata-kata
Apakan daya tiada yang tahu
Apa yang tersirat di hati
Hanya Tuhan yang memahaminya
Hati yang terluka
Tetap akan terluka jua
Biarpun ianya terus berlalu
Namun untuk melupakannya sukar sekali
Kerana luka lama tetap berdarah
Bagaikan dihiris sembilu
Biarkan aku sendirian
Melayari hidup ini
Daripada terus terluka oleh sikap manusia
Yang tak pernah ingin memahami
Hakikat kelukaan yang sebenarnya
Apakah kelukaan ini akan terus
Bermain-main dan menari-nari dalam ranjau kehidupan ini
Bilakah ianya akan berakhir
Hanya Tuhan yang dapat menentukan
Cuma yang ku pinta
Berilah aku ketenangan dan kekuatan
Menghadapi segala kelukaan ini
di sini,
dingin pagi membaluti tubuh basahku
sedang tanah hamparan rerumput hijau
dan danau yang jernih memantul cahaya rembulan enak dibelai embunan turun seumpama mutiara putih bersih terkenang diriku.........
pada dirimu,
yang dulunya menjadi milikku
pada hatimu,
yang dulunya menanti belaianku
pada wajahmu,
yang dulunya menjadi pujaaanku
saat itu,
saat yang tak terlupakan itu
dirimu datang dalam kebasahan
memanggil-manggil diri ini yang melupakan aku leka saat itu aku lalai tika itu..........
membiarkan dirimu kedinginan
kejang seluruh tubuhmu
takut menguasai hatimu
benci mendalami jiwamu
aku tak erti........
tak mampu mengerti...
namun dengan kefahaman hati
dengan kematangan diri kini
aku dapat menilai cintamu
bukan sekadar mengharung lautan hujan
tidak sekadar melewati kedinginan malam
ku sedar kini
cintamu bukan cinta biasa buatku
terlewat........?
ya, sememangnya aku terlewat memahamimu
namun diriku tak pernah terlewat mengenalimu
hadirlah sayang
datanglah kasih
belahlah kedinginan ini
dengan hangat cintamu
dan tangan ini sentiasa
menanti tulus rindumu...........
kerna ku percaya
segalanya mungkin terjadi........
kau yang ku puja...
mengapa kau kecewakan aku...
kenapa kau robohkan kepercayan aku yang setinggi gunung everest...
setelah aku sanggup korbankan segalanya....
kau tewas....
begitu kuat sokongan aku berikan....
begitu tinggi harapanku padamu...
akhirnya kau balas dengan kekalahn....
kenapa man utd...
kenapa kau kalah kat chelsea malam ni.....
kalau 1-0 takper lagi...
ni sampai 3-0....
malu aku...
hehe...SORRY....OFF TOPIC....
Originally posted by nizam_muse at 3-5-2006 02:38 PM
apasal lamer mod tak bagi tangan kat puisi kiter ni....
tak semangat la nak buat puisi lagi...
tul tak kawan kawan???
hehe
tangan tu ?? hahahhaha...agaknya tangan dia dah penat kot....apapun, aku tak kisah la pasal tangan2 tuh...janji layan.....
hatiku..mengapa kau begini?
hatiku binggung
hatiku keliru
arah mana patut dipilih
antara rasa dan pendirian
mengapa jadi begini
hatiku kini bukan padaku
dibawa pergi dan dicuri tanpa ku sedar
meninggakan ku dengan seribu persoalan
hatiku,bantulah aku...
kembalilah padaku jika kau rasa dia bukan untukku
namun,
jika kau rasa dia ditakdirkan bersamaku
janganlah kau tinggal kan aku...
bawalah aku bersamamu
untuk merasa nikmat bahagia..
Maap kerana dah lama tak bagi kedit di sini ... :ah: TQ pada yg menyumbangkan PUISI , SAJAK dan luahan rasa di thread nie ... Ada masalah sket dgn komputer abang nie ...
Originally posted by halimijuliana at 10-5-2006 09:16 AM
Salam ...
Maap kerana dah lama tak bagi kedit di sini ... :ah: TQ pada yg menyumbangkan PUISI , SAJAK dan luahan rasa di thread nie ... Ada masalah sket dgn komputer abang nie ...