Kumpulan Puisi Bintang ~

bintang

Saya terbangun dalam mimpi
sebuah mimpi tentang kisah masa lalu
melihat susuk diri saya sedang berjalan
dan tersenyum larut ibarat air mengalir
gelak tawa yang kerap terdengar
dan alunan irama khas masa silam
menambah nikmatnya sebuah mimpi.


Saya terbangun dari mimpi
menatap kekosongan yang ada di depan saya
dan kembali termangu
saya cuma berharap ini hanya cubaan
hanya untuk sementara bukan untuk selamanya
sebab saya ini lemah
hanya berupaya berharap dan terus berharap.

Ya Rabb tolonglah saya...
kuatkan saya dalam Asma-Mu

bintang

Hujan sore ini luruhnya seperti air mata
yang mengembun dari mata saya
langit biru kelabu menggumam sonata lesu
atau mungkin hanya bunyian semu.

Hujan sore ini seperti air mata
yang turun membasahi pipi
membasuh relung lekuk wajah
yang masih sisa senyumanmu di sana, nyata
tempias hujan dan tanah menuding-nuding
dan rumput masih menunggu, jemu.

Hujan sore ini seperti air mata
dan saya di bawahnya, basah, hampir melata.

bintang

Saya buka jendela hati pada sore ini
untuk menatap rembulan pada malam nanti
dan membaca kata-kata yang di tulis senja ini
saya tersenyum
malam telah berjanji memberikan mimpi indah
rembulan ikut tersenyum
berjanji akan datang dalam mimpi saya.

bintang

Kerana hidup tetap terus berjalan
dan waktu tetap terus berputar
biarkan cinta tetap terus terbang
kuatkanlah diri untuk tidak pernah mengukur seberapa dalam cinta
atau menghitung seberapa besar cinta
biarlah cinta tumbuh seperti adanya
sebaiknya kita tidak cuba menghitung berapa langkah yang telah kita tempuh
atau berapa nafas yang telah kita hirup dan hembuskan
tidak pernah ada ruang yang akan sanggup menampung besarnya cinta
dan tidak ada waktu yang akan sanggup mengiringi abadinya cinta
kerana cinta melampaui ruang dan waktu
tidak mengapa jika cinta tidak pernah difahami
jika saatnya harus tiba, yang terjadi tetaplah terjadi
terimalah saja.

bintang

Kamu lihatkah kemilau senja hari ini?
ketika camar bersuka ria di hilir mudik
ketika kunang-kunang gemerlap
memenuhi jelang malam
Ah, kamu terlalu jauh untuk semua itu.

Betapa saya merindu bercakap denganmu
bicara tentang sejuta hal yang terlewatkan
adakah kamu sedari begitu banyak
waktu kita terbuang?

Di relung senja ini
Saya merindu padamu
saya dekap erat diri saya sendiri
Berbisik pada semilir bayu
Aduhai, temani diri saya pada kelam dan dinginnya malam.

obelisk

hati ini tidak suka dipermainkan,
jujur padaku jika kau cinta,
katakan benci jika sebaliknya,
usah hiriskan mata luka sedia ada,
ubatilah andainya kau sudi..

bintang

Kamu runtuhkan binara yang mencakar
jadi abu setelah mengebom
dalam kepulan halimun debu
menjadi luka yang tak terperikan
dalam diammu yang bisu
dalam cintamu yang kelu.

Rindu saya telah kembung
saat ia terbang dan hilang selaksa kelawar
dalam bingar kepungan awan
dan selaksa aura yang mati.

Tiap penggal kenangan
bersamamu adalah luka yang kamu rancap
dengan belati ikrar sehidup-semati!

Di manakah gemintang yang kamu janjikan
jika senyap menyapa dalam gulita
jika sunyi meranggas dalam kelam
di mana, di mana, di mana gemintang itu?

Oh, kanda
kamu selaksa renjana yang tidak pernah ada.

bintang

Kamu huni hati ini dalam kelu
saat sapamu cuma senyap di antara desir angin malam
adakah dendang riang dari pelepah bibir kamu
dan melantunkan sebait lirik penuh renjana
cinta untuk saya, dan hanya untuk saya?

Namun malam hanya menghantar ngeri
meski bintang-bintang berkelip
bagai lelaki nan berahi
dan sesekali menggoda dengan janji
marilah adinda, kita bercumbu sampai fajar datang

Saya tidak mengendahkan semua itu
kerana di sini, dalam tiap bilangan penantian
janji saya nan setia, telah terpahat untukmu
meski waktu telah merabunnya menjadi nisan.

bintang

hati ini tidak suka dipermainkan,
jujur padaku jika kau cinta,
katakan benci jika sebaliknya,
usa ...
obelisk Post at 22-3-2011 08:29

Tak terbersitkah hiba pada hatimu
bahawa ia telah melewati serangkaian medan tempur
demi berbagi rasa.
Bersamamu adalah renjana indah
namun kini telah menjelma jingga nila
dan membunuhnya dalam diam.

iDputera

Mari kita berkongsi sayap
terbang melilau mencari bahagia
relung rasa kita pintalkan harap
pe ...
bintang Post at 16-3-2011 09:56

bagaimana harus ku zahirkan
bila kenyataannya daya ku tidak setinggi harap
cuma ku mampu berkongsi rasa
memiliki cita didalam sendiri yang bahagia...

iDputera

Pagi di sini,
hujan menyisa gerimis
mentari sendu di balik langit abu-abu
semilir bayu mende ...
bintang Post at 16-3-2011 10:05

petang ini diwaktu redup pandangan mata
tetiba ingatan ku melayang jauh
apakah dia mendengar bisikan ku
dari orang yang selalu memujanya tiada henti....

bintang

bagaimana harus ku zahirkan
bila kenyataannya daya ku tidak setinggi harap
cuma ku mampu berkongsi rasa
memiliki cita didalam sendiri yang bahagia...
iDputera Post at 26-3-2011 16:29

Saya rindukan malam-malam itu
di mana hening menemani
desau angin membayangi
dan rindu hati membuncah tinggi.

bintang

petang ini diwaktu redup pandangan mata
tetiba ingatan ku melayang jauh
apakah dia mendengar bisikan ku
dari orang yang selalu memujanya tiada henti....
iDputera Post at 26-3-2011 16:35

Sore dan hujan mengatup kesiangan
lagu rindu berkumandang
pada desir angin membias rintihan hujan
janji pada saya, jangan ditutupi rindu itu.

bintang

Saya mendongaki langit dan bertanya, mana pintu-Mu?
Pada angin saya hela, mana lagu-Mu?

Pada suria saya pandang, mencari cahaya-Mu
Di bumi saya pijak, mencari jejak-Mu.

Ingin saya kecapi selaksa layang kasih-Mu
Ingin saya genggami semburat panji Agung-Mu

Duhai hari, kemanakah engkau pergi?
Duhai hati, kepada siapa engkau kembali?

Saya adalah sepercik embun pagi yang mendakap hijaunya bumi
dan akan jatuh ke tanah hakiki, lalu kembali ke awan abadi

Saya cumalah sebias cahaya lentera
yang merajang terangnya purnama
walaupun ternyata, saya akan sirna tiada berjaya.

Saya ialah yang tak berdaya, didera gelombang badai cinta
terhempas tajamnya duri cita, bertahan pada sepohon harapan.

Saya hanyalah pengelana
yang terasing lagi terbuang
berjalan di belukar nan menghadang
mengharungi samudera hidup penuh gelombang.

Saya berlari mengejar mentari, berkeliling di belantara mati
berteduh di pojok ilusi, berlindung di balik mimpi.

Oh... bilakah sayap saya akan tumbuh, agar ia membawa saya pada masa itu
di mana warna tiada berbilang dan rasa menjadi gelora?

Sehingga saya akan tenteram kini, berjalan di teriknya bayang mentari
dinaungi awan pembasuh nurani, di kaki Langit
berkawan bersama pelangi.

iDputera

Saya rindukan malam-malam itu
di mana hening menemani
desau angin membayangi
dan rindu hati ...
bintang Post at 28-3-2011 17:32

malam adalah teman ku
siang malam seperti kitaran yang tiada henti
aku disini
ingin sekali menulis puisi pada lembaran awan
supaya angin menggiringnya ke pinggir senja
mengubahnya menjadi hujan
kubayangkan juga engkau di sana...

iDputera

Sore dan hujan mengatup kesiangan
lagu rindu berkumandang
pada desir angin membias rintihan hu ...
bintang Post at 28-3-2011 17:42

bumi ini berputar tanpa suara
bulan selalu bersinar didalam diam
bintang-bintang berkelip tanpa butiran kata
malam datang dan pergi membawa rindu.....

bintang

malam adalah teman ku
siang malam seperti kitaran yang tiada henti
aku disini
ingin sekali menulis puisi pada lembaran awan
supaya angin menggiringnya ke pinggir senja
mengubahnya menjadi hujan
kubayangkan juga engkau di sana...
iDputera Post at 30-3-2011 00:59

Kamu selalu datang bersama kabut
yang hinggap di kaca jendela
memburamkan pandangan ke luar
adakah kamu mahu saya menulis puisi
memintal namamu pada buram hujan di jendela kaca?

bintang

bumi ini berputar tanpa suara
bulan selalu bersinar didalam diam
bintang-bintang berkelip tanp ...
iDputera Post at 30-3-2011 01:21

Saya tulis sajak ini kala hujan semakin deras
bintang dan bulan lenyap dalam buram hujan
kamu entah dimana
saya termangu pada lesu malam
hanya kelabu yang saya pandangi
beku dan sepi

bintang

Jika hari ini musim gugur
akan saya pungut satu persatu daun yang jatuh
di sepanjang jalan dan taman.

Pada musim dingin nan beku
yang memutihkan sisi-sisi bumi
akan saya hidangkan secangkir espresso hangat
dalam ruangan dengan perapian.

Jika musim semi
akan saya petik bunga-bunga liar
dari segenap belukar
dan menghamparkannya di jalan setapak
tempatmu meniti hidup.

Kalau hari ini hujan turun
akan saya biarkan ia membasuh apa yang seharusnya
dibersihkan.

Begitulah sebuah evolusi telah berakhir
kadang mengharuskan revolusi
kadang mengalir setenang riak air di danau
itulah kenyataan hidup
apa pun jenis kelamin bukan hal pasti
kerana perempuan dan lelaki
adalah sama
pendosa.

bintang

Dan cinta adalah sayap
ke mana engkau mahu dibawa?
menyongsong sengat matahari
atau mencumbui sejuknya rembulan?