CARI Infonet

 Forgot password?
 Register

ADVERTISEMENT

Author: HangPC2

Misi Penghantaran Bantuan Kemanusian Ke Gaza

[Copy link]
Post time 2-6-2010 09:28 AM | Show all posts
Ada 2 jenis undang-undang antarabangsa .. satu untuk Israel dan satu lagi untuk penduduk dunia yang lain.
Mereka berani membunuh kerana mereka tahu mereka akan terlepas daripada jenayah mereka

Perbuatan Israel adalah satu jenayah antarabangsa .... menyerang kapal awam di lautan antarabangsa.
Tindakan mereka adalah sama seperti lanun yang merampas kapal.
Kapal Mavi Marmara yang berhak mempertahankan diri dan bukan sebaliknya seperti dilaungkan oleh komando Israel.

Apa-apa pun, isu ini yang berlalu begitu saje dengan Amerika veto sebarang tindakan daripada UN.
Kalau tindakan akan diambil pun .. ianya hanya secara minimal dan sekali lagi, Israel akan gunakan asalan Holocaust untuk membenarkan pembunuhan mereka.
Reply

Use magic Report


ADVERTISEMENT


 Author| Post time 2-6-2010 10:27 AM | Show all posts
komando jehuds lembik nampaknya....senang kena pelangkung dan dicampak ke bawah... macamana nak lawa ...
windof Post at 2-6-2010 01:01



apa seni bela diorang yang copycat tuh....



Marga    karga   aper ntah......
Reply

Use magic Report

Post time 2-6-2010 10:44 AM | Show all posts
11 Warga Indonesia Ditahan
Rabu, 02 Juni 2010 | 07:38 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta -Israel menahan 11 warga Indonesia yang tergabung dalam misi kemanusiaan ke Jalur Gaza. Adapun satu orang Indonesia lainnya cedera.

Menurut Staf Khusus Presiden Bidang Luar Negeri Dino Patti Djalal, mereka, bersama sekitar 600 relawan perdamaian lainnya, sedang diinterogasi. “Sebelas WNI itu bersama relawan lainnya sekarang berada di Besherfa dan ditempatkan di penjara sipil yang dijaga militer,” katanya dalam jumpa pers di Istana Negara, Senin (1/6).

Israel menghentikan kapal misi kemanusiaan yang mengangkut 679 pegiat dengan enam kapal. Pasukan komando Israel menyerbu ke kapal Mavi Marmara dengan helikopter, Selasa dinihari lalu. Insiden itu menewaskan 19 orang dan mencederai 36 lainnya. Enam kapal itu kini ditahan di Kota Ashdod, selatan Israel.

Sampai kemarin pemerintah belum bisa memastikan identitas satu warga Indonesia yang terluka. Kondisi cedera lelaki malang itu belum diketahui. Ia kini dirawat di London Hospital di kota pantai Haifa. “Tidak disebutkan namanya, tapi pria," kata Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Kementerian Luar Negeri, Teguh Wardoyo, kepada Tempo.

Menurut Teguh, informasi itu diperoleh Duta Besar Indonesia untuk Yordania, Zainulbahar Noor, melalui Presiden Otoritas Palestina Mahmud Rida Abbas. Pemimpin Fatah yang baru pekan lalu mengakhiri lawatan dua harinya ke Jakarta itu juga berjanji akan mengirim tim untuk menjenguk 12 warga Indonesia itu.

Mereka mewakili tiga organisasi, yaitu Nur Fitri Moeslim Taher, Arief Rachman, Abdillah Onim, Nur Ikhwan Abadi, dan reporter TV One Muhammad Yasin yang mewakili Mer-C; Ferry Nur, Muhendri Muchtar, Okvianto Baharudi, dan Hardjito Warno dari Komite Indonesia untuk Solidaritas Palestina; serta Dzikrullah Ramudya, Surya Fahrizal, dan Santi Soekanto dari media Sahabat Al-Aqsha dan Hidayatullah.

Teguh menambahkan, pihaknya telah menyiapkan tim pemulangan 12 warga Indonesia lewat kerja sama dengan Otoritas Palestina. Duta Besar Zainulbahar mengungkapkan, rencananya Israel akan mendeportasi seluruh pegiat kemanusiaan itu dan keputusannya seharusnya tadi malam waktu Jakarta.

Seperti dilaporkan surat kabar Israel Haaretz, Kementerian Dalam Negeri Israel kemarin memulangkan 50 aktivis karena bersedia dideportasi, sedangkan 629 lainnya tetap ditahan, termasuk pegiat dari Indonesia.

Serangan Israel itu kembali memicu unjuk rasa di pelbagai kota di dunia, tanpa kecuali Jakarta dan Indonesia. Di Jakarta, protes dipusatkan di depan Kedutaan Besar Amerika Serikat. Sedangkan para pengunjuk rasa di Surabaya menuntut agar Israel dihapus dari peta dunia, seperti pernah dilontarkan Presiden Iran Mahmud Ahmadinejad.

Misi kemanusiaan ini diprakarsai oleh Huwaida Arraf, perempuan Kristen warga Israel. Ia istri dari Adam Saphiro, juga pegiat anti-Israel. "Kami menjulukinya Yahudi Taliban," ujar Direktur Medical Emergency Rescue Committee Jose Rizal saat dihubungi secara terpisah.

Banyak kalangan menuntut pemerintah bersikap tegas terhadap Israel. Bahkan ada yang menolak kedatangan Obama ke Indonesia, yang dijadwalkan bulan ini. Pemerintah mengimbangi desakan ini dengan menjanjikan adanya pembicaraan khusus mengenai Israel dalam kunjungan Obama.

"Masalah ini akan menjadi satu hal yang akan dibahas antara Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Presiden Obama," ujar juru bicara kepresidenan, Dino Patti Djalal, di Jakarta kemarin.


Dwi Riyanto Agustiar / Puti Noviyanda / Reza Maulana / Faisal Assegaf

Komentar

Nama:


Email:


Komentar:
Reply

Use magic Report

Post time 2-6-2010 11:02 AM | Show all posts
Reply 62# HangPC2


ni ha...copy cat kraf buggers:



  
Reply

Use magic Report

Post time 2-6-2010 11:06 AM | Show all posts
tapi civilian dlm kapal tuh khabarnya berjaya rampas sepetol kraf buggers tuh...

sampai terpaksa terjun ke laut utk..... larik....
Reply

Use magic Report

Post time 2-6-2010 12:02 PM | Show all posts
11 Warga Indonesia Ditahan
Rabu, 02 Juni 2010 | 07:38 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta -Israel mena ...
semarmesem Post at 2-6-2010 10:44


patut ada Kopassus diantara peserta Indonesia diatas kapal tu, biar komando israel rasa jurus maut kopasuss.
Reply

Use magic Report

Follow Us
Post time 2-6-2010 12:05 PM | Show all posts
Post Last Edit by tempur at 2-6-2010 12:11
Israel park their Dolphin class sub armed with nuke-armed cruise missiles off iranian coast..Tnggu w ...
areguard Post at 2-6-2010 08:46

Sepatutnya Iran dah boleh memburu kapal ni atas dasar survival negaranya... tindakan pre emptive strike perlu diambil kerana israel telah mengancam dan mula bertindak menghantar K.S. ke parairan berdekatan Iran. Kalau israel boleh menyerang flotila keamanan di perairan antarabangsa kenapa Iran juga tidak boleh berbuat demikian.
Reply

Use magic Report

Post time 2-6-2010 12:08 PM | Show all posts
Reply 62# HangPC2


Krav Maga!
Art of Street Fighting
Reply

Use magic Report


ADVERTISEMENT


Post time 2-6-2010 12:13 PM | Show all posts
kununnya hebat sangat seni martial art Jehud Kraf Maga tu kalau buleh kena humban ke laut oleh civilians..
Reply

Use magic Report

 Author| Post time 2-6-2010 12:52 PM | Show all posts
tapi civilian dlm kapal tuh khabarnya berjaya rampas sepetol kraf buggers tuh...

sampai terpaks ...
windof Post at 2-6-2010 11:06



itu yang kelakar tuh...
Reply

Use magic Report

 Author| Post time 2-6-2010 12:53 PM | Show all posts
patut ada Kopassus diantara peserta Indonesia diatas kapal tu, biar komando israel rasa jurus ma ...
Foxtrot Post at 2-6-2010 12:02



bahaya tumbukan maut  macam Kipas Senandung.....
Reply

Use magic Report

 Author| Post time 2-6-2010 01:01 PM | Show all posts
Reply

Use magic Report

Post time 2-6-2010 01:59 PM | Show all posts
HangPC2 Post at 2-6-2010 13:01



    Secara tactical, wa tak paham kenapa commodo masih lagi buat fast roping kalau sudah dapat "hidu aggressive" on the ground. Dan wa kurang paham kenapa ommodo in turun bukan dekat anjung utama (utk rampas kapal) tapi on the starboard side?
Reply

Use magic Report

 Author| Post time 2-6-2010 04:18 PM | Show all posts
Rachel Corrie bersama 6 Rakyat Malaysia sedang menuju Israel


alam 1Malaysia, ketika aku menulis ini Kapal Rachel Corrie sedang menuju ke perairan Israel bagi menyambung tugas Kapal Mavi Marmara yang tersekat setelah diserang hendap oleh askar Israel di laut antarabangsa. Kapal Rachel Corrie membawa konvoi Freeom Flotilla bersama dengan 6 orang Rakyat Malaysia yang sudah siap sedia dengan apa juga halangan yang bakal menimpa.

Di seluruh dunia manusia tidak kira Islam atau bukan Islam berarak di jalan-jalan raya meluahkan perasaan kecewa terhadap tindakan askar Israel yang mengempur aktivitis tanpa senjata. Pihak berkuasa Israel memberi alasan bahawa tindakan berdarah telah mereka ambil bagi mempertahankan diri daripada serangan aktivis konvoi Freedom Flotilla. Seluruh dunia sedang menunggu tindakan PBB yang selalu akhirnya akan memihak kepada Israel. Semuga yang terkorban itu mendapat syahid di sisi Allah swt.

Marilah sama-sama kita berdoa agar diselamatkan sukarelawan NGO yang berada diatas kapal dan Allah swt sentiasa memberikan keselamatan dan kebaikannya kepada mereka.  Walau apapun yang berlaku diharapkan mereka sentiasa ikhlas dan mendapat  keredhaan dari Allah swt.

Untuk  1Dunia sila terus bersama Life Line 4 Gaza, HALUANPalestin dan News Denaihati untuk berita terkini. Kita sibuk bertengkar soal remeh temeh sedangkan umat Islam di GAZA sedang menderita. Musabah diri apalah sangat perjuangan kita setakat ini? Semuga ada hati yang tersentuh dan sila copy paste dan hebahkan sebanyak yang boleh…silakan…



Sources : http://denaihati.com/


Reply

Use magic Report

 Author| Post time 2-6-2010 04:33 PM | Show all posts
‘ Stop supporting Israel ’



Wednesday June 2, 2010


REPORTS BY MAZWIN NIK ANIS, PRISCILLA DIELENBERG, SIRA HABIBU, IZATUN SHARI, TEH ENG HOCK, NG CHENG YEE AND LIM SU LYN


KUALA LUMPUR : The United States cannot continue to support Israel when the country has committed crime, said former Prime Minister Tun Dr Mahathir Mohamad.

“ The world should prevail upon America to support Israel only when it is doing something right, and not support it when it has committed crime just because it is your ally, ” he said.

Dr Mahathir added that passenger ship Rachel Corrie and two other cargo ships were moving towards Gaza.

“ If the Israelis stop them, they will stop and will not go anywhere. They will ask for safe passage because they are in international waters.

“ They are going into Gaza waters and not into Israeli territory, ” said Dr Mahathir at a media briefing of Perdana Leadership Foundation and the New Club of Paris roundtable and public dialogues on knowledge economy here yesterday.

In Petaling Jaya, it was made known that the crew and passengers of Rachel Corrie were determined to complete their mission.

In a joint statement issued by Malaysians as well as Irish peace and humanitarian activists on board the vessel, they expressed their condolences for those who were killed or injured by the Israeli navy.

Former journalist Shamsul Akmar relayed the statement via an SMS to Dr Mahathir’s secretary Sufi Yusoff.

The team on board Rachel Corrie also appealed to the international community and United Nations to continue demanding from Israel safe passage into Gaza for the flotilla.

Perdana Global Peace Organisation adviser Datuk Mukhriz Mahathir said Israel had no right to keep Malaysian citizens on its territory because Malaysia did not have diplomatic ties with Israel.

He said the attack by the Israeli navy on a civilian ship in international waters was an act of piracy and state terrorism.

“ There were women, children and elderly people on board the ships, ” he said.


- The Star -



Reply

Use magic Report

 Author| Post time 2-6-2010 04:51 PM | Show all posts
Transkrip perbualan Ashwad & Zaiful secara langsung jam 11:50 pagi, di Astro AWANI



Share Today at 2:19pm



Zaiful  :  Ini berita terbaru yang kami terima tentang Misi Bantuan ke Gaza di mana wartawan Astro Awani dan jurukamera Astro Awani, Ashwad Ismail dan Shamsul Kamal Abdul Latip telah pun dibebaskan oleh Israel hari ini dan kedua-duanya dan seratus lagi dihantar pulang ke sempadan Jordan menaiki 3 bas menerusi pintu sempadan Allenby yang bersempadanan dengan Jordan.
Dan di talian sekarang ini secara langsung dari Jordan, kita bersama dengan Ashwad Ismail, wartawan Astro Awani.

Assalamualaikum Ashwad

Ashwad, satu perkembangan, satu berita yang amat menggembirakan bagi kami di Astro Awani dan saya pasti seluruh rakyat Malaysia yang mengikuti siaran ini secara langsung. Pertama sekali bagaimana, apa yang Ashwad dapat kongsikan bersama kami di sini.

Ashwad : Apa yang saya dapat kongsikan bersama penonton, pertama sekali saya berterima kasih kepada kerajaan Malaysia, Duta Malaysia di Jordan dan seluruh masyarakat antarabangsa sebenarnya yang banyak berusaha untuk pembebasan ini. Dan apa yang dapat saya laporkan kesemua 12 krew ataupun kesemua 12 wakil Malaysia yang dalam misi bantuan ke Gaza ini semuanya selamat, semuanya agak keletihanan dan dehydrated. Dan pada masa sama, mesej yang sama juga seperti yang saya katakan iaitu berterima kasih kepada seluruh rakyat Malaysia. Saya dikhabarkan, semuanya membuat doa selamat dan mejalankan solat hajat semata-mata bagi memastikan keselamatan kami terjamin.

Dan sedikit sebanyak, apa yang dapat saya kongsikan, mesej saya pendek saja iaitu dalam masa 24 hingga 28 jam ketika berada dalam tahanan Isreal. Apa yang saya dapat simpulkan, 28 jam itu saya boleh rasakan pengalaman konflik 6 dekad Israel-Palestin, kesengsaraan Palestin di bawah kekejaman rejim Zionist dalam masa 28 jam dan ternyata tidak dapat digalas dengan segala apa yang ada pada kita.

Dan ketika berlakunya rampasan kapal, mereka bertindak seakan berdepan dengan ketenteraan, padahal pada masa sama, kita hanyalah orang awam


Zaiful : Saya ingin tanyakan kali terakhir kita bersama ataupun kali terakhir Astro Awani dapat berhubung dengan Ashwad adalah ketika Ahad malam dan selepas itu, mungkin Ashwad dapat imbas kembali apa yang berlaku selepas itu


Ashwad : Ketika saya habis, saya berlintas langsung melalui siaran langsung untuk Awani 745, dan malam itu saya menghantar email kepada barisan editor kita di Astro Awani untuk bersiap sedia untuk Awani 745 keesokan harinya pada hari Isnin.
Tetapi pada jam 11 malam kami sudah bersiap sedia sepenuhnya di mana kami mendapat laporan tentera-tentera Israel dengan segala keperluan pertahanannya mengepung kami daripada sepatutnya 40 batu ke kawasan masuk ke kawasan perairan Israel tetapi mereka memperluaskan ke kawasan ketenteraan hingga 68 batu jadinya setibanya kami dalam kawasan perairan.
Israel mula mengepung 11 malam, 2 pagi Israel mula menghampiri dan 4.30 pagi mereka menyerang dari segenap pelosok , termasuk 14 bot kesemuanya 8 kapal tentera laut, 19 bot tentera navy dan juga komando, 3 helikopter Apache dan sebagainya turun dari dek atas dek tepi, kiri kanan di mana kawasan kita adalah kawasan NGO-NGO kita kawasan kerjasama NGO Malaysia dan Indonesia seramai 24 orang, 20 orang kesemuanya menjadi front liner dibahagikan tepi dek kapal dan mereka diserang bertubi-tubi dan alhamdulillah saya dan jurukamera Shamsul terselamat dari tembakan di mana peluru hidup digunakan.

Hanya di sebelah dua orang Turki di sebelah kiri dan kanan saya ditembak di bahagian tangan dan juga di bahagian bahu. Tapi saya sempat menyelamatkan diri dan merangkak turun dari dek kapal melarikan diri ke kawasan yang lebih selamat di dalamnya. Saya merangkak di kawasan yang berlumuran darah Zaiful dan ternyata pengalaman yang memeritkan untuk kita imbas kembali tetapi jika diperhatikan kami berjaya membuka mata dunia tentang apa yang berlaku dan saya tidak menjangkakan bahawasanya Israel boleh bertindak sedemikian kerana kami membawa orang awam di dalam kapal tetapi tindakan ketenteraan yang dilakukan. Ini satu isytihar perang atas kemanusiaan.


Zaiful  : Ashwad, bagaimana dengan keadaan Shamsul?


Ashwad  : Shamsul alhamdulillah dalam keadaaan sihat. Kami terpisah sebenarnya, saya dan Shamsul terpisah semenjak saya digari oleh fibre tight atau dalam bahasa Melayunya seakan-akan gari itu tapi diikat tangan kedua-dua belah tangan saya di mana Shamsul diarahkan duduk di tepi dan saya diarahkan turun ke bawah dan kami terpisah sejak itu dan kami dipenjarakan di Beersheba. Kami dibawa ke Ashdod. Dari Ashdod kami dibawa ke penjara di Beersheba dan dari itu kami tidak bertemu. Dan hari ini, kami masuk ke kawasan Jordan di sempadan Jordan Israel alhamdulillah di Jambatan Syem syem kami dipertemukan semula.


Zaiful  : Baik pelbagai laporan dikeluarkan media antarabangsa dan juga kenyataan yang dikeluarkan Isreal sendiri, Israel mengatakan, menuduh terdapat senjata tajam dan sebagainya yang digunakan yang memaksa askar mereka untuk melepaskan tembakan dan sebagainya. Ashwad yang berada dalam kapal ketika itu, apa reaksi Ashwad pada kenyataan ini.


Ashwad  : Bukan senjata tajam yang digunakan tetapi hanyalah air untuk mengelak mereka menyerang ke atas kapal. Meriam, bukan meriam air sebaliknya hanyalah pili bomba digunakan dari mengelak komando-komando mereka dari naik ke atas kapal melalui bot-bot kecil yang telah pun mengepung Mavi Marmara. Jadi saya tidak nampak apa senjata tajam yang digunakan. Melainkan mereka sudah mula melepaskan tembakan, itulah senjata yang terpaksa mereka gunakan iaitu besi-besi yang terdapat di atas kapal bukan senjata berbentuk pisau, parang, pedang samurai dan sebagainya tetapi menggunakan pisau sahaja.


Zaiful : Mungkin Ashwad boleh kongsikan selepas ini apa perancangan dari pihak kedutaan kita di Jordan apa penerbangan, jadual penerbangan pulang dan sebagainya.


Ashwad : Itu kami akan mengadakan satu mesyuarat dan Datuk Malek sendiri akan memberi maklumat dan kami baru saja bertemu dan sebarang maklumat kami akan hubungi Kuala Lumpur.

Zaiful : Mungkin soalan terakhir dari kami di sini, layanan yang diterima Ashwad di Jordan kini dan mungkin pada waktu ketika di Ashdod dan sebagainya.


Ashwad : Layanan yang diterima Zaiful oleh pihak Israel maksud Zaiful ?

Seperti yang saya katakan tadi, mesej saya ringkas, saya merasakan konflik 6 dekad Palestin-Israel, bagaimana Palestin ditindas tetapi saya merasakan dalam tempoh 24 hingga 28 jam dan mesej itu saya harap para penonton semua termasuk Zaiful dan ibu bapa saya sudah mendapat mesej itu tak perlu saya huraikan jenis apa yang telah dilakukan ke atas saya


Zaiful : Terima kasih Ashwad, kami menanti kepulangan dan juga rakan-rakan yang lain. Sampaikan salam kami dan ucapan terima kasih dari kami di Astro Awani dan juga keluarga.


Ashwad : Zaiful, sampaikan juga salam kami, saya dan juga Shamsul Kamal pada ibu bapa kami. Cakap kami dalam keadaan sihat walfiat.


Zaiful : Ya, Insya Allah dan terima kasih pada kedutaan kita di sana kerana membantu rakan-rakan kita. Ashwad dan juga rakan-rakan kita NGO dan aktivis yang lain untuk dibawa pulang ke Malaysia secepat mungkin.



Reply

Use magic Report


ADVERTISEMENT


 Author| Post time 2-6-2010 05:01 PM | Show all posts
12 Malaysians among 124 Gaza-aid activists released by Israel (Update)


Published : Wednesday June 2, 2010 MYT 10:40:00 AM
Updated : Wednesday June 2, 2010 MYT 3:21:38 PM


ALLENBY BRIDGE, Jordan : Twelve Malaysians, are among the 124 Gaza aid activists who were released by Israel on Wednesday.

Wisma Putra on Wednesday confirmed their release by Israeli authorities at 11.20am Malaysian time.

Astro Awani reported that its journalist Ashwad Ismail, and cameraman Samsulkamal Abdul Latip had safely arrived in Jordan.

Astro Awani vice-president and general manager Rozina Aziz when contacted, efforts were underway by the Malaysian embassy in Jordan to bring the 12 back to Malaysia.

Ashwad, in a televised interview shortly after his release, said there had been no sharp objects as alleged by Israeli commandos who stormed the ship carrying relief supplies bound for the Gaza Strip.

"People on board our ship were only using water to try to repel the commandos who were coming on to the ship. I did not see any sharp objects. Perhaps they were only the usual metal items that can be found on any ship," he said.

He also said he was handcuffed with Samsulkamal when they were being taken to the Israeli port city of Ashdod before being released 28 hours later.

Meanwhile, a statement from the Prime Minister's office said a motion would be tabled in Parliament on Monday to strongly condemn the attack by Israeli military on the aid ship Mavi Marmara, which was carrying humanitarian assistance to Gaza.

The activists from 12 Muslim nations - most of them without diplomatic ties with Israel - crossed the Allenby Bridge aboard five Jordanian buses.

Israel has, however, said that another 50 activists were still under detention in the country for questioning.

Earlier, Wednesday Kuwaiti ambassador Sheik Faisal Al Sabah had said that in addition to the 16 Kuwaitis aboard the buses, the other activists came from Azerbaijan, Indonesia, Malaysia, Pakistan, Algeria, Morocco, Mauritania, Yemen, Oman and Bahrain.

Dozens of other activists remain in Israeli detention, but most are expected to be deported in the coming days.

The bridge across the Jordan River is under Israeli control. It links Jordan with the West Bank.

Jordanian government spokesman Nabil Al-Sharif said there were 30 Jordanians in the group. Jordan is one of two Arab nations with a signed peace treaty with Israel.

The bridge's Jordanian chief, Brig. Mahmoud Abu Jumaa, said Jordan will help repatriate the activists - who include lawmakers and journalists - to their respective countries in coordination with their governments.

Worldwide condemnation has poured on Israel since its naval commandos halted the aid flotilla in international waters overnight Monday, setting off a melee that left nine activists dead and dozens wounded. Turkey, an unofficial backer of the flotilla, has led the criticism, accusing Israel of

Earlier Wednesday, Foreign Minister Datuk Seri Anifah Aman left for Jordan to work with its authorities to secure the release of the 12 detained Malaysians.

Anifah left for Jordan at 10.15am Wednesday. He is due to reach Amman at 1.30am Malaysian time.

On Tuesday, Anifah said Prime Minister Datuk Seri Najib Tun Razak had instructed Wisma Putra to use all channels to save the Malaysian volunteers who were on the ship.

" Our priority now is to make sure that the Malaysians are released safely and as quickly as possible, ” he told The Star.

Eighteen Malaysians were involved in the humanitarian mission, with six on board another ship, the Rachel Corrie.

Mavi Marmara was leading a convoy of six vessels bound for Gaza to deliver aid to 100,000 Palestinians when it was attacked by Israeli commandoes in international waters at 10.30am Malaysian time on Monday.


- The Star -


Reply

Use magic Report

Post time 2-6-2010 05:10 PM | Show all posts
tau takut jehuds tuh.... baru gempak dengaq arahan utk selamatkan tebusan mesia, depa dah kecut teluq, terus releasekan tahanan....
Reply

Use magic Report

 Author| Post time 2-6-2010 05:17 PM | Show all posts
mana tak takut kang banyak negara bedal Israel lak....
Reply

Use magic Report

Post time 2-6-2010 05:42 PM | Show all posts
tak payah banyak negara, amarika mmg awal2 tak akan bedal jehuds pasai depa love jehuds dan depa ala2 nostalgia holocaust gitew.... cukup la hantaq komando mesia, nescaya komando2 pondan craft buggers jehuds akan terkincit dlm seluaq depa....
Reply

Use magic Report

You have to log in before you can reply Login | Register

Points Rules

 

ADVERTISEMENT



 

ADVERTISEMENT


 


ADVERTISEMENT
Follow Us

ADVERTISEMENT


Mobile|Archiver|Mobile*default|About Us|CARI Infonet

28-3-2024 06:28 PM GMT+8 , Processed in 0.071779 second(s), 42 queries .

Powered by Discuz! X3.4

Copyright © 2001-2021, Tencent Cloud.

Quick Reply To Top Return to the list