Puisiku: Tinta Hati Menitip Kata

Goldkey

Mentari

Kau mengerakkan segalanya
di langit
di bumi
sinarmu dinantikan.

Padamu
sekian makhluk bergantung harap
nadi kehidupan
menerangi sekian alam
menyinar tanpa gagal diaturanmu.

Keranamu
adanya siang dan malam silih berganti
adanya desir angin sesepoi bahasa
adanya damparan ombak memuja pantai
adanya embun menitis di hujung dedaunan
adanya gerimis mengimbangi gersangan.

Tanpamu
gelita dunia
hilang seri segala hidupan
layu terpaku
menunggu munculmu di balik awan kelabu.

Tanpamu
apalah kami.

~Goldkey~

Goldkey

Hujan

Sekalian alam
menunggu datangmu penuh syahdu
kala hangat mentari membakar tanpa ihsan
datangmu disambut
wajah-wajah gersang pepohonan
lantas bangkit mengembalikan bekalan si unggas
buat penerus kitar alam kelangsungan hayat.

Datangmu tanpa henti memalamkan langit
bumi hijau bertukar membiru
mengenangi pelusuk lurah limbah
membasahi kekontangan padang datar
tumbuh melata si pohon merayap
kicau si burung riang memandikan diri.

Ada ketika datangmu bersama halilintar
sekian isi alam pegun mengelak petaka
redamu, kalkatu terbang tinggi
kenyang lagi si penebar sayap menyambar.

Datangmu tak diundang
merencat si nelayan mengais rezeki
pergi segera agar rezeki melimpah ruah
tidak anak-anak berlapar menahan dahaga
sang bapa murah rezeki
anak-anak tidor lena dibuai mimpi.

Datangmu menyuci sisa
kederhakaan makhluk kepada Pencipta
membasuh dosa-dosa silam
sesuci embun pagi di hujung dedaunan.

Lembut titismu
namun keras aturanmu
tersungkur keliatan hati
dibasahi doa bersamamu
itulah hujan
sesekali menjengah mindaku.

~Goldkey~

Goldkey

Senja

Saat mentari melabuh sinar
unggas pulang ke sarang
buat pelindung dingin embun
rehat sejenak menanti fajar.

Saat rembulan menjelma diri
sirna cahaya dipagari bintang
sayu pungguk mendayu merayu
harapkan rembulan jatuh ke riba.

Insan bersuci tunai tuntutan Illahi
anak isteri berkumpul menyeri
doa dipanjat pohon diampuni
hidup berkat tanda diredhai.

Si langit jingga menyuram
tanda malam tunjuk cemburu
pepohonan tunduk menyeru
meratib hiba di hujung senja.

~Goldkey~

Goldkey

Angin

Menderu sayu
berlalu putik dingin
bawa petanda tibanya
awan sarat sembilan purnama
lalu berguguran
manik-manik suci berkilau rentas pelangi
hujani pelosok litosfera
pore-pore gersang mendoa kesejahteraan
bersyukur benih-benih usang di hujung nyawa.

~Goldkey~

Goldkey

Jika Bumi Berjiwa

Aku malu
malu melihat sandiwara manusia
telunjuk lurus menuding seberang
ekor jalaknya bergelumang najis.

Aku kecewa
kecewa manusia tak berperi
menelanjangku dengan rakus
memperkosa penuh nafsu serakah
khazanahku anugerahMu.

Aku derita
menanggung bebanan manusia
menyemai tipu daya
membaja tamak haloba
menuai dosa kemaksiatan.

Aku bangga
menjalani perintahMu Ya Rabbi
jadi jambatan
kembalinya makhluk padaMu.

~Goldkey~

Goldkey

Cermin Malam

Memancar cahaya hitam
tidak berbayang
hitam pekat laksana di lubuk laut dalam
gambaran sesat dalam kemungkaran.

Kelip si kunang-kunang bagai rumah api
tunjuk jalan pulang pengembara malam
ke umbi akidah
genggam kalimah Lailahailallah.

Bangkit insan
dua pertiga malam
sujud mencari keampunan
buat menebus dosa-dosa silam.

Hanya insan bermata hati
nampak jalan
tidak hanyut  bersama arus tipu daya dunia
menongkah kemungkaran
menyelusuri ketaqwaan
meniti titian kebenaran hakiki.

~Goldkey~

cmf_blingblings

sedapnya bahasa-bahasa yang penuh bermakna...T.kasih

Goldkey

Merdekakan dengan syiar

446 tahun digasak
mental fizikal dibelenggu
penjajah laknat rakus mengaut
khazanah alam se-Tanah Melayu
tinggal sisa.

Tanggal 31 Ogos 1957
Tunku laungkan kata keramat
merdeka!
merdeka!
merdeka!

Kini
setelah 53 tahun detik sejarah itu
di mana taraf merdeka kita?
setiap pelosok negara tidak lagi selamat
dalam rumah sendiri apatah lagi di jalanan.

Merdekakah? Dengan,
rempit merempit jantan betina, menjadi-jadi
rogol merogol tak kira keturunan, menggila
buang bayi bagai buang sampah, bersepah
bunuh membunuh jadi agenda harian.

Warga sudah lupa undang-undang
warga sudah hilang pedoman
warga sudah tiada pegangan
warga sudah tidak takut Tuhan.

Oo hoiiii
yang urus tadbir
kita ke zaman mana ni?
tegakkanlah syiar Islam
moga jadi kita umat yang dirahmati
merdekakan diri bersama dua tunjang
al-Qur'an dan as-Sunnah.

~Goldkey~

Goldkey

sedapnya bahasa-bahasa yang penuh bermakna...T.kasih
cmf_blingblings Post at 13-9-2010 23:14

    Terima kasih saya belajar2 menulis.

Goldkey

Pohon Malam

Malam kelam
penuh rahsia
tersembunyi jiwa
terpancar nur iman
raut wajah bercahaya.

Di pohon itu
ada tanda
insan tunduk
menyerah diri
menanti kepulangan
entah bila ditentukan.

~Goldkey~

Goldkey

Pohon Malam II

Malam kelam
membongkar rahsia alam maya
terpampang kod-kod ilusi insani
dimelodikan fauna dalam tahajud dinihari.

Di pohon itu
ada palitan suci
jadi petanda insan mengekori
jejak-jejak ke jalan firdausi
entah bila dipertemukan.

~Goldkey~

wwannurr

Pohon Malam 2

Malam kelam
membongkar rahsia alam maya
terpampang kod-kod ilusi insani
dime ...
Goldkey Post at 14-9-2010 00:06

    hang ada potensi lah jadi penyair

jingga007

ini sajak kan? ngee , mek move dkt bod yg sepatutnya ye

Goldkey

Kehilangan

Hilang
semua pernah merasa
emosi kehilangan
tidak tergambar dengan kata
hanya yang menempuh
merasainya.

Hilang
hilang harta
hilang kerja
hilang saudara
hilang ibubapa
hilang nyawa.

Hilang
detik itu pasti datang
bersedialah dengan jiwa matang
tiada siapa yang inginkan kehilangan
hakikatnya kita pasti kehilangan.

~Goldkey~

Goldkey

hang ada potensi lah jadi penyair
wwannurr Post at 14-9-2010 00:25

    terima kasih wwannurr

Goldkey

Tika ini

Kulihat bulan
suram di balik awan
tiada bintang menemani
adat dunia
kala terang kala kelam.

Ada insan lena dibuai mimpi
meski ada
yang mengerah keringat
cari sesuap nasi.

Ada insan memanjat doa keampunan
meski ada
yang mengutip dosa
sesat dalam terang.

Ada insan murah rezeki
meski ada
yang tergadai maruah
mengemis simpati.

Rencam dunia
hanya ketakwaan
beza kita di sisi-Nya.

~Goldkey~

Goldkey

Pintu

Dari kayu, besi, plastik atau kaca
sama saja
namanya pintu.

Pintu terbuka
menerjah angin bawa rezeki melimpah
jadi hidup senang di mata
tumpang bahagia jiran tetangga.

Pintu tertutup
kelam bagai malam tanpa rembulan
udara terperam suram
segala organik seni biak menawan
salah atur merebak jadi duri rencam
memakan diri  hilang pedoman.

Pintu hati
moga terbuka
terima hidayah petunjuk Ilahi
kental iman tersungkur iblis durjana.

Pintu hati
jika tertutup
hidup lara penuh dosa
ketawa syaitan jaya mengoda
lemah iman lalai leka
binasa diri kelak  ke neraka.

Pintu syurga
hanya untuk yang bertakwa
ayuh !!!! cari keredhaan Ilahi
doa dan selawat mohon dapat syafaat junjungan Nabi
moga kita ditakdirkan ke pintu-pintu syurga.

~Goldkey~

Goldkey

Spital

Namamu terkenal seantero dunia
tumbuhmu
beri petanda
bertambahnya insan lara.

Di sini;
insan minta dikaji selidik
insan minta ditunjuk cara
insan minta diubati
insan minta dikasihani
insan minta dibelai
insan minta dimanja.

Di sini;
insan gundah gulana
insan rasa duka kecewa
kenang nasib malang menimpa
namun takdir perlu diredha
ujian ukuri keimanan
moga kita jadi hamba yang mensyukuri kententuan-Nya.

~Goldkey~

Goldkey

Desa-Kota

Kutinggal mudesa mencari ilmu di kota
menunaikan hajat bonda melihatku jadi pendidik.

Desa,
jangan meragui
memori indah bersamamu takkan dikhianati
sejuk air diperigi menusuk ke sendi-sendi tulang suci
jerih ibu mengais rezeki membakar azam membaiki diri
sejarah tak pernah meninggalkan benak memori.

Desa ini,
tempat aku mengenal tulis baca
mengajar aku mengenal hati budi manusia
mengajar aku erti kejerihan
mengajar aku erti kepayahan.

Desa ini,
jadi saksi
hajatmu bonda kukejari
jerihmu bonda kukenangi
pesanmu bonda kugenggami
kasihmu bonda terpahat kekal abadi di lubuk sanubari.

Kota,
padamu ada segala
datangku diiringi doa bonda
amanat bonda harus dikota
moga jadi warga berguna demi nusa, bangsa dan agama.

Kota,
penghunimu penuh syak wasangka
hidup masyarakat dalam alunan gelora
amalan harian disulam nista
dosa pahala tidak dikira.

Ya Rabbi jauhi aku dari tipu daya kota
moga keluargaku terjaga
dapat rahmat diredha
tidak tersesat sebagai hamba.

Desa-kota tiada beza
jika takwa jadi nakhoda
dalam menempuhi hidup sedetik cuma
akhirat jua matlamat semua.

~Goldkey~

Goldkey

Pergimu Kunanti

Saban waktu
kumenanti saat ketibaanmu dengan kesabaran
tiba detik itu kusambut dengan kesyukuran
kunikmati saat indah bersamamu
hadirmu membawa rahmat melimpah ruah
tiada bandingan di alam semesta fana ini.

Kini,
saat perpisahan tiba jua
kaukan pergi tinggalkan kami
menunggu dengan penuh kerinduan
entah ketemu lagi entah berpisah selamanya
hanya doa dapatku bekalkan sepeninggalanmu.

Ramadhan!!!
janjiku, pasti menunggumu.

~Goldkey~