CARI Infonet

 Forgot password?
 Register

ADVERTISEMENT

Author: wongedandotcom2

INDONESIA - Defence, Military and Police Issues [Part 3]

 Close [Copy link]
Post time 27-8-2010 10:48 AM | Show all posts
yaaaaa memang. lepas tu test missile jatuh atas rumah orang...apa barang!!!!
Reply

Use magic Report


ADVERTISEMENT


Post time 27-8-2010 10:49 AM | Show all posts
Reply 120# @hli

oiiiii jawa totok. buat sekelian kalinya....ADA AKU KESAHHHHHHHH...
Reply

Use magic Report

Post time 27-8-2010 11:11 AM | Show all posts
'Harsusanto berharap, terjadi transfer teknologi dalam proyek PKR yang perdana ini. Sehingga, untuk proyek selanjutnya dapat dilakukan secara mandiri. "Wah, potensinya ke depan bisa sampai 10 kapal (PKR)," katanya.'

Hanya potensi... buat senjata low kualiti memang lah boleh...mercun pun Indon boleh panggil senjata...sebab utama Indon nak buat kapal selam sendiri sebab tak mampu nak beli...Type 207 buatan Jerman pun tak mampu nak upgrade sendiri...what a load of bull!!!
Reply

Use magic Report

Post time 27-8-2010 11:55 AM | Show all posts
Reply 115# kongker

Bukankah tank itu dibuat agar dia bisa melalui tempat2 yang tak ada jalannya. ini malah dibuat jalannya.......lucu juga
Reply

Use magic Report

Post time 27-8-2010 02:19 PM | Show all posts
Reply 123# RainbowSix

Nampak tertekan? wakakaa

Tahun 2005 yang lalu juga forumer malon bilang begitu.. indon takde duit nak beli kapal..

Nyatanya rentang waktu 2005/2010 (5 tahun) Indo udah beli 4 korvet dan 5 LPD

Tapi tak pentinglah pak cik RainbowSix percaya ker tak, coz memang tak ada pengaruhnya buat Indonesia.. wakakaa
Reply

Use magic Report

Post time 27-8-2010 02:28 PM | Show all posts
yaaaaa memang. lepas tu test missile jatuh atas rumah orang...apa barang!!!!
Canaletto Post at 27-8-2010 09:48


Tunggu aja tahun 2014, Indonesia akan mengharumkan nama Asia Tenggara dengan roketnya.. ;) @Btw bagaimana project astronout melayu pak cik? Masih berlanjutkah? Kata hasil penelitiannya nak di beli jepun? ;p
Reply

Use magic Report

Follow Us
 Author| Post time 27-8-2010 05:18 PM | Show all posts
Reply 115# kongker

wow.. sudah dibuatkan macam highway untuk menyambut tki2 yang akan menyebrang ke utara... bagoesss.......
Reply

Use magic Report

Post time 27-8-2010 07:40 PM | Show all posts


Rudal Starstreak Akan Mendampingi Grom
16 Agustus 2010

Rudal Starstreak II buatan Thales (photo : Defense Studies)

Mayjen TNI Leonardus JP Siegers: Alutista TNI di Wilayah Sumut Berangsur Membaik

Pangdam I/Bukit Barisan, Mayjen TNI Leonardus JP Siegers mengaku alat utama sistem senjata (alutista) TNI di wilayah Kodam I/BB tidak jauh berbeda dengan yang dimiliki daerah lainnya di Indonesia. Hal itu sangat memprihatinkan, terlebih menghadapi gangguan kestabilan dan keamanan.

"Kondisi alutista di wilayah Sumut sama dengan daerah lainnya. Kalau rudal kita sudah punya yang baru seperti Jakarta dan Bontang dari Grom, Polandia.
Dumai dan Aceh nanti dari Starstreak yang dipakai Perancis, Inggris dan Belanda," kata Mayjen TNI Leo Siegers menjawab Analisa usai Sertijab Danrem 023/KS di Sibolga, Selasa (10/8) petang.

Menurutnya, alutista TNI ke depan akan semakin membaik, karena musuh dalam melakukan penyerangan tidak akan berjalan kaki, namun sudah langsung melalui pesawat.

Maka itu, dalam mendukung pertahanan NKRI, Indonesia telah menciptakan program yang dinamakan MEF (Minimum Essential Force).

"Program ini akan dibagi merata ke semua wilayah di Indonesia, dan nanti semua daerah akan mendapatkan itu. Namun sekarang ini masih skala prioritas selama rencana strategi (rensra) I dari tahun 2011 – 2015 dan rensra II mulai tahun 2015–2020," ujar Mayjen Leo Siegers.
Reply

Use magic Report


ADVERTISEMENT


 Author| Post time 27-8-2010 08:42 PM | Show all posts
Post Last Edit by wongedandotcom2 at 27-8-2010 20:44
DI-China Jajaki Kerja Sama Industri Pesawat Terbang






JAKARTA - Menteri BUMN Mustafa Abubakar menuturkan adanya peluang kerja sama industri pesawat terbang milik Cina, Xi'an dengan BUMN industri pesawat terbang PT Dirgantara Indonesia (PTDI). Menurut Mustafa, Xi'an berminat untuk melakukan kerja sama dalam hal pembiayaan, desain, produksi, dan pemasaran pesawat PTDI.

"Diharapkan PTDI dan Xi'an dapat menjalin kerja sama strategis. Kita tidak hanya ingin membeli pesawat mereka, tapi yang penting, kerja sama dengan mereka untuk bekerja sama dengan industri pesawat terbang kita," tutur Mustafa saat ditemui pada acara Lebaran Fair 2010 di JCC, Jakarta, Rabu (25/8/2010).

Menurutnya, nanti diharapkan Xi'an bisa membeli pesawat produk PT DI karena mereka dianggap juga membutu*kan pesawat-pesawat kecil berkapasitas 20-50 kursi. "Mereka nanti bersedia kerja sama di pembiayaan, desain, produksi, pemasaran, bukan hanya di kedua negara ini, tapi juga di region, ASEAN. Kita lakukan win-win solution," ujarnya.

Meski berencana bekerja sama dalam pembiayaan, tapi menurutnya belum ada pembahasan lebih lanjut mengenai jumlah pendanaan yang akan diberikan. Tapi, lanjutnya, sesuai komitmen pemerintah Cina yang disebutkan beberapa waktu lalu, pemerintah Cina menyediakan USD35 miliar guna mengimbangi neraca perdagangan kedua negara. Dana tersebut akan cenderung dipakai untuk produk teknologi tinggi, seperti senjata dan pesawat terbang.

"USD 35 miliar ini bisa digunakan untuk membeli produk-produk Indonesia, produk yang hightech (teknologi tinggi), seperti senjata dan pesawat terbang. Nah diharapkan produk PTDI ini bisa dibeli mereka, sehingga bisa mengimbangi neraca perdagangan kita," tuturnya. Sekedar informasi, Xi'an dikabarkan juga menawarkan pesawat MA60 mereka kepada PT Merpati Nusantara.


Reply

Use magic Report

Post time 27-8-2010 08:43 PM | Show all posts
geli hati aku bila tengok mat2 indon ni gelabah bila artikel pasal TNI kuar...

cam beruk mengamuk sambil lempar najis kt kampung seberang sana skang ni...

mmg sebijikkk
..
Reply

Use magic Report

Post time 27-8-2010 10:07 PM | Show all posts
geli hati aku bila tengok mat2 indon ni gelabah bila artikel pasal TNI kuar...

cam beruk me ...
kongker Post at 27-8-2010 20:43



   sakit hati ya bro?
Reply

Use magic Report

Post time 27-8-2010 10:08 PM | Show all posts
Tunggu aja tahun 2014, Indonesia akan mengharumkan nama Asia Tenggara dengan roketnya..  @Btw  ...
malon Post at 27-8-2010 14:28


dah jadi ketum nasa , jangan macam macam ah...
Reply

Use magic Report

Post time 28-8-2010 01:33 AM | Show all posts
Krisis Diplomasi
RI Tak Akan Gunakan Kekuatan Militer
Jumat, 27 Agustus 2010 | 22:30 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro menegaskan, tidak ada peningkatan gelar kekuatan di wilayah perbatasan RI-Malaysia.

"Hingga saat ini tidak ada laporan mengenai peningkatan (gelar kekuatan) di perbatasan RI-Malaysia pascainsiden kemarin," katanya seusai menghadiri buka bersama jajaran Kementerian Politik, Hukum, dan HAM di Jakarta, Jumat (27/8/2010).

Ia mengatakan, berdasarkan pantauan di Nipah, Berhala, dan Rondo, tidak ada peningkatan (gelar kekuasaan) di perbatasan laut RI-Malaysia. Pengamanan wilayah perbatasan darat dan laut Indonesia dengan negara lain, termasuk Malaysia, seperti biasa atau standar normal.

Hal senada diungkapkan Panglima TNI Jenderal TNI Djoko Santoso yang mengatakan bahwa apa pun yang dilakukan TNI harus berdasar keputusan politik. "Sampai saat ini, pemerintah menetapkan penyelesaian melalui jalur diplomasi. Ya, kita ikuti. Jadi, tidak ada penambahan atau peningkatan gelar kekuatan di perbatasan meski hubungan kedua negara (RI-Malaysia) menghangat," tuturnya.

Hubungan Indonesia-Malaysia kembali menghangat pascapenangkapan tiga petugas Kementerian Laut dan Perikanan oleh aparat Malaysia saat bertugas di Tanjung Berakit, Indonesia. Namun, akhirnya kedua pihak sepakat kembali merundingkan persoalan perbatasan kedua negara di Kinabalu, Malaysia, pada 6 September mendatang.


tak akan guna sebab mmg tak mampu kan pak menteri...
mengaku je la
....
Reply

Use magic Report

Post time 28-8-2010 05:24 AM | Show all posts
Si Mini, untuk Perang Bisa, untuk Wisata Oke

Indonesia pernah punya satuan kapal selam yang jaya. Namun, selama itu kapal tersebut selalu dibeli dari luar negeri. Agar tak terus-menerus membeli, Dradjat Budiyanto, pensiunan kolonel, merancang kapal selam kate. Lebih murah dan andal.

DIMAS G. & GUNAWAN S.

---

ANGKATAN Laut Republik Indonesia (ALRI), yang kini bernama TNI-AL, pernah punya 12 Whiskey. Bukan minuman keras, Whiskey adalah salah satu tipe kapal selam buatan Uni Soviet.

Dua kapal selam yang pertama datang dari negara komunis yang kini sudah bubar itu adalah KRI Tjakra dan KRI Nanggala. Dua nama tersebut memang menggambarkan kedigdayaan. Cakra adalah senjata sakti milik Prabu Kresna, raja Dwarawati. Nanggala adalah senjata tanpa tanding milik Prabu Baladewa, Raja Mandura, kakak Kresna.

KRI Tjakra dan KRI Nanggala dibawa langsung oleh prajurit TNI-AL pada 12 September 1959 setelah belajar di Oksiwi, Polandia. Hari itulah yang lantas diperingati sebagai hari kelahiran Korps Hiu Kencana atau satuan kapal selam.

Seiring berkembangnya teknologi, kapal selam jenis Whiskey mulai pensiun. Terakhir, KRI Pasopati-410 (namanya diambil dari anak panah milik Arjuna yang menewaskan raksasa jahat Niwatakaca) mengakhiri masa tugas. KRI Pasopati lantas jadi monumen kapal selam di tepi Kalimas, samping Surabaya Plaza.

Saat armada kapal selam masih begitu aktif, Indonesia mengirimkan prajurit-prajurit terbaiknya untuk mengikuti pelatihan di luar negeri. Misalnya, di Jerman Barat dan Pakistan. ''Saya merasakan keduanya. Ya di Jerman, ya di Pakistan,'' kenang Dradjat Budiyanto.

Kakek tujuh cucu itu benar-benar dididik untuk menjadi prajurit dengan spesialisasi alutsista (alat utama sistem persenjataan) baru, yakni kapal selam. Memang, sejak berkarir di matra laut itu, Dradjat selalu berada di kesatuan kapal selam.

Dia belajar di Pakistan pada 1996. Kala itu, KSAL Laksamana Arief Kushariadi menginginkan alutsista matra laut yang terjangkau. Sebab, alokasi dana bagi TNI-AL begitu minim. Penugasan ke Pakistan tersebut juga merupakan ''penolakan'' secara halus terhadap rencana pembelian kapal selam baru tipe Scorpene dari Prancis. Kapal itu dibanderol USD 600 juta tanpa torpedo. Versi lengkapnya seharga USD 700 juta (sekitar Rp 7 triliun). ''Terlalu mahal untuk TNI-AL saat itu,'' ujar Dradjat.

Dia belajar bersama enam prajurit lainnya ke Pakistan karena negara itu sedang membangun dua kapal selam mini di Pakistan Naval Dockyard. Di kalangan mereka, kapal selam itu disebut midget. Itu adalah istilah untuk sesuatu yang mini alias kuntet atau kate. Nah, kapal selam kuntet itu hanya menghabiskan anggaran USD 13 juta. Jauh lebih murah daripada Scorpene made-in Prancis tersebut.

''Ditambah pengetahuan dari Jerman, saya bisa menciptakan sendiri desain midget saat kembali di Indonesia,'' jelas suami Sri Hartini tersebut.

Dradjat yang rambutnya telah memutih itu membuktikan omongannya. Dia membuka sebuah map merah berukuran 30 x 35 sentimeter. Isinya adalah konsep midget, kapal selam kate, yang dia ciptakan selama enam tahun sejak 1997. Kapal rancangan Dradjat berbadan luar baja. Panjangnya 24 meter dan hanya berisi 11 orang.

Awaknya adalah empat komando atau frogman serta tujuh pelaut. Karena berukuran kuntet, ia hanya mampu membawa empat torpedo. ''Tidak bisa dikecilkan lagi ukurannya. Lha wong torpedonya saja delapan meter,'' tegas pria kelahiran Madiun, 28 Januari 1943, tersebut.

Secara detail, Dradjat menjelaskan detail si kuntet tersebut. Katanya, kapal selam itu adalah substitusi kapal selam. Rancangan kapal selam yang dinamai Indonesia Midget Experimental 1 Baby Submarine tersebut bisa melakukan apa pun seperti kapal selam umum. Bahkan, ukurannya yang kecil membuat kapal selam itu susah dideteksi musuh. ''Ibarat suara truk dan sedan. Mana yang lebih mudah didengar dari kejauhan? Truk, kan? Soalnya, lebih bising,'' ungkapnya.

Pensiunan kolonel itu tak sekadar merancang dalam gambar. Dradjat juga berbicara khusus dengan penyedia pompa merek Lensen dan pompa pendingin Stork. Mereka diminta membuatkan pompa khusus bagi kapal rancangannya. Dari berbagai harga yang telah disurvei, kapal selam rancangan Dradjat tak bakal menghabiskan lebih dari USD 10 juta.

''Kita bisa membuat kapal selam yang lebih banyak, daripada membeli,'' ujarnya.

Dalam pemikirannya, kapal selam dalam jumlah banyak -walaupun mini- tetap ngefek untuk menjaga keamanan. ''Ibaratnya, kampung yang punya hansip banyak. Lebih aman daripada hanya punya satu hansip yang jago kungfu sekalipun,'' ujar pria yang menguasai bahasa Inggris, Jerman, Rusia, dan Jepang tersebut.

Agar desain itu tidak terkesan asal-asalan dan bisa diaplikasikan, dia mulai melakukan uji coba. Dradjat benar-benar tersenyum puas ketika sejumlah pihak menyatakan bahwa karyanya benar-benar aplikatif.

Misalnya, pengakuan dari Laboratorium Hidrodinamika Indonesia (LHI) BPPH/BPPT, National Ship Design Centre (NASDEC) Departemen Perindustrian, dan komponen teknikal angkatan laut -mulai Fakultas Kelautan Hang Tuah hingga Sekolah Tinggi Teknologi Angkatan Laut (STTAL).

Howaldtswerke Deutsche Werft AG (HDW), pembuat kapal selam asal Jerman, juga mengakui ketepatan rancang bangun milik Dradjat. ''Bukan asal-asalan, mereka semua menyetujui tanpa ada intervensi apa pun,'' tegas ayah tiga anak tersebut sambil menunjukkan bukti dari HDW.

Sejak konsep itu selesai pada 2003, Dradjat mulai mempromosikan rancangannya ke berbagai pemerintah. Mantan KSAL Laksamana Arif Kushariadi dan Laksamana M. Arifin sebagai pencetus ide terus mendorong dirinya untuk mewujudkan kapal yang digadang-gadang lebih lincah karena ukurannya yang kecil itu. ''Kemarin (12/10), KSAL Tedjo Edhy Purdijanto menemui saya dan meminta proyek tersebut terus dikembangkan,'' imbuhnya.

Dradjat kembali membuka map merahnya. Kali ini, dia ingin menunjukkan semua surat yang selalu disimpan secara rapi. Di situ ada tulisan konsep midget, filosofi pembangunan, deskripsi teknis SUVT (special underwater vehicle for touring) yang dikirimkan ke Menteri Pertahanan Yuwono Sudarsono, Menristek Kusmayanto Kadiman, Menteri Perindustrian Fahmi Idris, Asrenum Panglima TNI Marsekal Muda Rio Mendung Thaleb, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, dan Wakil Presiden Jusuf Kalla.

Sejauh ini, instansi-instansi tersebut hanya membalas kiriman Dradjat dengan surat-surat pendek. Intinya, Dradjat harus menguji coba lagi midget rancangannya. Tak ada yang memberi kesempatan pembuatan satu kapal selam pun. Meski, Dradjat sudah menggaransi bahwa biayanya pasti tak lebih dari USD 10 juta (sekitar Rp 100 miliar). ''Padahal, kalau apa-apa beli, kita ora pinter-pinter. Mencoba dan gagal lebih baik daripada diam saja,'' ungkap pria yang pensiun pada 1999 itu.

Pada usianya ke-66, Dradjat merasa ''iri'' pada Letnan Angkatan Darat Israel Uziel Gal yang menemukan senjata Uzi. Dradjat juga melihat Michael Henrik Schmelter dari Jerman yang menemukan kapal selam mini 2Dive. Ide mereka mendapat apresiasi tinggi dari negara masing-masing. ''Jerman berani mewujudkan karya Michael yang seorang pemuda. Saya yang 32 tahun berkutat dengan kapal selam tidak digunakan sama sekali,'' ujarnya.

Bagaimanapun, old soldier never die (prajurit tak akan pernah mati). Dradjat tetap tak patah arang. Dia yakin kelak temuannya dipertimbangkan oleh pemerintah. Pria yang mahir bermain gitar itu akan menahan diri selama mungkin untuk tak melepas karyanya ke luar negeri. Meski, kata dia, sejumlah tawaran mancanegara telah mampir ke rumahnya di Jalan Teluk Tomini. ''Saya anak bangsa. Akan setia sampai akhir kepada Indonesia,'' tegasnya.

Tapi, tetap saja Dradjat berkata lirih. ''Sampai kapan kita menunggu dan mencoba sendiri,'' katanya. Bahkan, dia mengungkapkan bahwa saat ini tak banyak orang di pemerintahan yang punya jiwa pejuang tinggi. Kalah oleh Saridjah Niung Bintang Soedibjo alias Ibu Soed. Dia adalah seorang wanita yang mampu membangkitkan anak bangsa melalui lagu ciptaannya.

Perlahan, Dradjat menyenandungkan lagu ciptaan Ibu Soed yang begitu heroik. Nenek moyangku, seorang pelaut. Gemar mengarung luas samudera. Menerjang ombak tiada takut, menempuh badai sudah biasa. (*/dos)
Reply

Use magic Report

Post time 28-8-2010 05:25 AM | Show all posts


Spesifikasi teknis KS-22 :
• Panjang : 22.0 m
• Diameter press hull : 3.0 m
• Draft : 2.6 m
• Displacement atas air : 111 ton
• Displacement bawah air : 133 ton
• Radius/ kecepatan di permukaan : 1200 mil / 8-12 knot
• Radius/ kecepatan di bawah air : 160 mil / 4-14 knot
• Endurance : 6 Minggu
• Kedalaman selam : 80-140 m
• Awak : 11 personel
• Mesin : 1x250kW, Diesel generator
• Battery : 220 sel - 440 volt DC
• Kapasitas BBM : 20 ton
• Propeler : Twin screws - counter
• Senjata : 4 Torpedo SUT (Surface & Underwater Torpedo)
Reply

Use magic Report

Post time 28-8-2010 07:55 AM | Show all posts
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Menteri Pertahanan, Purnomo Yusgiantoro, pertanyakan keterangnan Menteri Komunikasi dan Informatika, Tifatul Sembiring, soal dana jika perang melawan Malaysia. Dalam salah satu jejaring sosial disebutkan, bahwa Indonesia akan menghabiskan Rp 30 triliun per bulan jika berperang dengan Malaysia.

"Mesti ditanyakan Pak Tifatul dari mana hitungan itu," ujar Purnomo seusai acara buka puasa bersama staf Kementerian Politik Hukum dan Keamanan, Jumat (27/8), di Jakarta. Menurut dia, pemerintah belum pernah menghitung besaran dana yang bakal dihabiskan jika berperang dengan negeri jiran itu.

"Jangan pernah menganggap rendah kemampuan kita," kata Purnomo. Berdasarkan perhitungan Kementerian Pertahanan, batalion darat yang dimiliki oleh Indonesia adalah yang terkuat di ASEAN.

Kemudian dari hasil audit di tahun 2009, Indonesia memiliki jumlah sumber daya manusia (SDM) yang besar. Potensi ini bisa menambah kekuatan jika dikombinasikan dengan alat utama sistem persenjataan (alutsista) yang ada.

"Kalau bicara kekuatan kita tidak ada masalah," ujar Purnomo. Apalagi ada pasukan yang selalu siap bertempur jika penugasan datang.

Sementara itu, Panglima TNI, Djoko Santoso, menjelaskan bahwa untuk bisa mengeluarkan angka yang dibutu*kan dalam berperang, perlu penghitungan dari seorang ahli. Terkait penyelesaian dengan Malaysia, Djoko mengungkapkan, pemerintah Indonesia telah memilih jalur diplomasi. Oleh karena itu, sampai saat ini pun belum ada penambahan personel di perbatasan.
Red: Arif Supriyono
Rep: Rosyid Nurul Hakim


wakakakak indon mula berkira-kira kerugian jika berperang dengan Malaysia...
itu kalo satu bulan ....apa perang hanya bisa satu bulan...mungkin 1 taon,2 taon........10 taon...

bisa bankrut indon.....
Reply

Use magic Report


ADVERTISEMENT


Post time 28-8-2010 08:05 AM | Show all posts
Krisis Diplomasi
Indonesia Ajak Malaysia Berdamai
Jumat, 27 Agustus 2010 | 22:19 WIB

KARTA, KOMPAS.com — Presiden Susilo Bambang Yudhoyono secara resmi telah mengirim surat kepada Perdana Menteri Malaysia Datuk Seri Najib Tun Razak terkait ketegangan hubungan kedua negara. Pada intinya, dalam surat tersebut, Pemerintah Indonesia mengajak Malaysia untuk menyelesaikan persoalan bilateral secara damai.

Demikian dinyatakan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Djoko Suyanto dalam acara buka puasa bersama di Jakarta, Jumat (27/8/2010). Dalam kesempatan tersebut, hadir pula Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro, Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Patrialis Akbar, Panglima TNI Jenderal Djoko Santoso, dan Jaksa Agung Hendarman Supandji.

"Dalam salah satu poin surat tersebut, Presiden telah mengundang Perdana Menteri Malaysia untuk menyelesaikan masalah tersebut secara kekeluargaan untuk menghindari kemungkinan apa pun," katanya.

Dia mengatakan, Presiden telah mengirimkan surat kepada Perdana Menteri Malaysia Datuk Seri Najib Tun Razak untuk menghindari terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan. "residen telah menandatangani surat yang ditujukan kepada Perdana Menteri Malaysia berikut meningkatnya ketegangan dalam hubungan di antara kedua negara," katanya.

Dia mengatakan, Presiden Yudhoyono telah meminta penyelesaian damai masalah sehingga semangat persahabatan hubungan Indonesia-Malaysia dapat dihidupkan kembali. "residen juga menyerukan untuk melakukan pembicaraan tentang isu-isu perbatasan. Itu adalah hal yang paling penting. Itulah dua poin penting dalam surat itu," katanya.

Dia mengatakan, perundingan rinci tentang masalah perbatasan dengan Malaysia akan berlangsung pada pertemuan tingkat menteri luar negeri pada tanggal 6 September 2010. "Kedua negara telah sepakat untuk mempercepat pembicaraan perbatasan," katanya.


wkaakakkaa...khan gue bilang indon itu bencong...hanya rakyatnya yg bodoh aja yang berkoar-koar kayak celeng...

ESBEYE kagak bakalan berani...khan dia itu kerbo banci....
Reply

Use magic Report

Post time 28-8-2010 03:34 PM | Show all posts
Wahai konker, pyropura, dan semua kawan malaysia
Jom kita sama sama maju kehadapan
TOK SAH IRI IRI.....
Jom majukan industri pertahanan masing2.
Malaysia memang sedang tertinggal tapi tak apa, dulu pun indonesia jauh lebih tertinggal.
Memang rasanya tak sedap tapi gunakanlah akal sehat, marah dan iri tak akan membuat maju.
Reply

Use magic Report

Post time 28-8-2010 05:11 PM | Show all posts
Post Last Edit by kongker at 28-8-2010 17:13
Wahai konker, pyropura, dan semua kawan malaysia
Jom kita sama sama maju kehadapan
TOK SAH IRI IRI ...
@hli Post at 28-8-2010 15:34


stress yer wakk....
Reply

Use magic Report

Post time 28-8-2010 09:21 PM | Show all posts
Wahai kengkawan msia semua.....
Rakyat indonesia patut meminta maaf atas kesilapan dan ketidak sengajaan telah membangun industri pertahanannya....
Kami tak sadar ini membuat korang semua hati tertekan.......
Reply

Use magic Report

You have to log in before you can reply Login | Register

Points Rules

 

ADVERTISEMENT



 

ADVERTISEMENT


 


ADVERTISEMENT
Follow Us

ADVERTISEMENT


Mobile|Archiver|Mobile*default|About Us|CARI Infonet

27-4-2024 09:57 PM GMT+8 , Processed in 0.381225 second(s), 41 queries .

Powered by Discuz! X3.4

Copyright © 2001-2021, Tencent Cloud.

Quick Reply To Top Return to the list