CariDotMy

 Forgot password?
 Register

ADVERTISEMENT

View: 1354|Reply: 13

Pak Lah Aspirasi Indon.=)

[Copy link]
Post time 2-1-2011 10:11 AM | Show all posts |Read mode
Post Last Edit by cursebreaker at 2-1-2011 10:13

BOGOR, KOMPAS.com - Pada tahun 2025, Indonesia ditargetkan menjadi satu dari sepuluh negara besar di dunia. Saat itu, pendapatan domestik bruto Indonesia diperkirakan mencapai 3,7-4,4 triliun dollar AS, sementara pendapatan per kapita sekitar 12.800-16.160 dollar AS. Target ini termaktub dalam Visi 2025 yang disusun pemerintah.

Menurut Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa, saat ini Indonesia merupakan salah satu dari 16 negara besar di dunia jika mengacu pada proyeksi pertumbuhan. Pertumbuhan Indonesia pada 2010 mencapai enam persen.



Terkait visi 2025, Hatta mengatakan, pemerintah telah menyusun roadmap. Pemerintah, misalnya, mendesain enam koridor sumber devisa negara. Terhadap enam koridor ini, pemerintah memadukan pendekatan sektoral dan regional. Mereka didorong mengembangkan pengelolaan sumber daya alam yang berbasiskan manufaktur. Jadi, mereka tak sekedar mengekspor bahan mentah saja.

"Kita sudah mengidentifikasi seluruh koridor, mulai dari Sumatera, Kalimantan, Papua, Sulawesi, Maluku, Maluku utara, NTB, dan Bali. Oleh sebab itu, maka tidak ada sumber daya alam yang tidak kita jadikan devisa," katanya di sela-sela retret bidang perekonomian yang digelar Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Istana Bogor, Kamis (30/12/2010).

Ia mengatakan, di cluster Jawa dikembangkan industri tekstil dan otomotif. Kalimantan, Sulawesi, hingga Papua juga dikembangkan. Misalnya, pengembangkan food estate dan mineral di Merauke, food industry di Membneramo, serta industri di petro Mimika dan sekitarnya. "Semua kita buat time frame-nya dan kita harapkan mulai 2011 kita mulai bergerak," katanya.


Dikatakan Hatta, Indonesia memiliki kekayaan sumber daya alam, gas, geotermal, batubara, kakao, minyak kelapa sawit, timah, nikel, dan bauksit. Hal ini menjadi peluang karena belum diolah dengan baik.





devisa=pelaburan asing. heheeee

Msia target negara maju 2020, die pulak 2025...nak jugak dekat2 tuh...
Msia buat koridor, dia pun sama nak main kat koridor....

Reply

Use magic Report


ADVERTISEMENT


Post time 2-1-2011 10:19 AM | Show all posts
pastu keje nak claim je.....
Reply

Use magic Report

Post time 2-1-2011 10:24 AM | Show all posts
Ayuh warga malaysia.

Eksploitasi peluang2 utk menjarah kekayaan hasil sumber bumi endonesia, sebelum mereka maju lagi ke hadapan.

Early bird get the worm kata pepatah wilayah sulsel.

Put your feet in the door now! Chop tempat dulu!
Reply

Use magic Report

 Author| Post time 2-1-2011 10:26 AM | Show all posts
malu tapi mahu..eh..eh..mahu tapi malu...

Reply

Use magic Report

Post time 2-1-2011 10:27 AM | Show all posts
sambil menyelam minum air
Reply

Use magic Report

 Author| Post time 2-1-2011 10:27 AM | Show all posts
Reply 3# kabukiman


yeaahhh..jarah jgn tak jarah...

Reply

Use magic Report

Follow Us
Post time 2-1-2011 10:28 AM | Show all posts
thanks for tha info.. interesting...
Reply

Use magic Report

 Author| Post time 2-1-2011 10:32 AM | Show all posts
JAKARTA, KOMPAS.com — Bagi pelaku pasar global, rupiah masuk dalam kategori mata uang sampah atau sering disebut the worst currencies. Menurut pengamat pasar uang Farial Anwar, berdasarkan data yang didapatkan dari Bloomberg dan Fox menyebutkan, rupiah merupakan satu dari 10 mata uang di dunia yang dikategorikan mata uang sampah itu.

Adapun ke-10 negara yang mata uangnya dikategorikan mata uang sampah berturut-turut adalah Zimbabwe, Vietnam, Sao Tome dan Principe, Laos, Iran, Indonesia, Guinea, Turkmenistan, Paraguay, dan Zambia. "Jangan sampai rupiah nanti sama dengan mata uang Zimbabwe," kata Farial, disambut tawa peserta diskusi.




cepat2ah siapkan koridor tuh...
Reply

Use magic Report


ADVERTISEMENT


Post time 2-1-2011 10:36 AM | Show all posts
beberapa syarat untuk kita mulakan menjadi pelabur di indon, salah satunya , kena kwin ngan org sana....
Reply

Use magic Report

 Author| Post time 2-1-2011 10:38 AM | Show all posts
Reply 9# totokreturn


sambil menyelam, pee dlm air.....
Reply

Use magic Report

Post time 2-1-2011 10:46 AM | Show all posts
beberapa syarat untuk kita mulakan menjadi pelabur di indon, salah satunya , kena kwin ngan org sana ...
totokreturn Post at 2-1-2011 10:36 AM


u r definitely wrong.. tak perlu kawin org indon la... go to akta notaris sana, n create 1 PT...


motif defensive, i tak rela tukar warganegara u..
Reply

Use magic Report

Post time 2-1-2011 10:49 AM | Show all posts
JAKARTA, KOMPAS.com — Bagi pelaku pasar global, rupiah masuk dalam kategori mata uang sampah atau s ...
cursebreaker Post at 2-1-2011 10:32 AM



    anyway, mmg tak dinafikan Rupiah adalah kategori matawang sampah.. but, if u r a big player in Indonesia.. U wl never say tat to tat country.. sayang, hasilnya banyak, tp hanya segelintir yg dapat mewarisi kekayaan negara diorang sendiri.. Proud to b Malaysian weyhh.. US ajer menggunakan Indonesia sebagai batu loncatan..
Reply

Use magic Report

Post time 2-1-2011 10:49 AM | Show all posts
u r definitely wrong.. tak perlu kawin org indon la... go to akta notaris sana, n create 1 PT... ...
ardilna30 Post at 2-1-2011 10:46



   itu salah satu cara untuk menyenangkan urusan perjalanan perniagaan disana..... nak jalan dipermudahkan atau mahu susah.. tuh ajer.... sebab disana birokrasinya amat tinggi sekali...
Reply

Use magic Report

Post time 2-1-2011 12:47 PM | Show all posts
JAKARTA, KOMPAS.com — Bagi pelaku pasar global, rupiah masuk dalam kategori mata uang sampah atau s ...
cursebreaker Post at 2-1-2011 10:32



tu lah INDON nih...bila kita kata sampah, dia ngamuk.hakikatnya mmg sampah. dengan duit2 skali tahap sampah...
Reply

Use magic Report

You have to log in before you can reply Login | Register

Points Rules

 

ADVERTISEMENT



 

ADVERTISEMENT


 


ADVERTISEMENT
Follow Us

ADVERTISEMENT


Mobile|Archiver|Mobile*default|About Us|CariDotMy

27-7-2024 08:53 AM GMT+8 , Processed in 0.070178 second(s), 39 queries .

Powered by Discuz! X3.4

Copyright © 2001-2021, Tencent Cloud.

Quick Reply To Top Return to the list