CARI Infonet

 Forgot password?
 Register

ADVERTISEMENT

View: 7195|Reply: 6

Keajaiban Al Quran PART 1

[Copy link]
Post time 18-4-2011 05:04 PM | Show all posts |Read mode
Post Last Edit by iluvu777 at 18-4-2011 17:10

AL QUR'AN DAN ASTRONOMI

      

Penciptaan Alam Semesta


border=0 />


         http://www.belajarbahasaarab.com/ustaz/idevaffiliate.php?id=2706
      

Asal mula alam semesta digambarkan dalam Al Qur'an pada ayat berikut:

      

"Dialah pencipta langit dan bumi." (Al Qur'an, 6:101)

      

Keterangan yang diberikan Al Qur'an ini bersesuaian penuh dengan penemuan   ilmu pengetahuan masa kini. Kesimpulan yang didapat astrofisika saat ini adalah   bahwa keseluruhan alam semesta, beserta dimensi materi dan waktu, muncul menjadi   ada sebagai hasil dari suatu ledakan raksasa yang tejadi dalam sekejap.   Peristiwa ini, yang dikenal dengan "Big Bang", membentuk keseluruhan alam   semesta sekitar 15 milyar tahun lalu. Jagat raya tercipta dari suatu ketiadaan   sebagai hasil dari ledakan satu titik tunggal. Kalangan ilmuwan modern   menyetujui bahwa Big Bang merupakan satu-satunya penjelasan masuk akal dan yang   dapat dibuktikan mengenai asal mula alam semesta dan bagaimana alam semesta   muncul menjadi ada.

      

Sebelum Big Bang, tak ada yang disebut sebagai materi. Dari kondisi   ketiadaan, di mana materi, energi, bahkan waktu belumlah ada, dan yang hanya   mampu diartikan secara metafisik, terciptalah materi, energi, dan waktu. Fakta   ini, yang baru saja ditemukan ahli fisika modern, diberitakan kepada kita dalam   Al Qur'an 1.400 tahun lalu.

      

Sensor sangat peka pada satelit ruang angkasa COBE yang diluncurkan NASA pada   tahun 1992 berhasil menangkap sisa-sisa radiasi ledakan Big Bang. Penemuan ini   merupakan bukti terjadinya peristiwa Big Bang, yang merupakan penjelasan ilmiah   bagi fakta bahwa alam semesta diciptakan dari ketiadaan.


Pemisahan Langit dan Bumi

Satu ayat lagi tentang penciptaan langit adalah sebagaimana berikut:

      

"Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya   langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami   pisahkan antara keduanya. Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup.   Maka mengapakah mereka tiada juga beriman?" (Al Qur'an, 21:30)

      

Kata "ratq" yang di sini diterjemahkan sebagai "suatu yang padu" digunakan   untuk merujuk pada dua zat berbeda yang membentuk suatu kesatuan.

      

Ungkapan "Kami   pisahkan antara keduanya" adalah terjemahan kata Arab "fataqa", dan bermakna   bahwa sesuatu muncul menjadi ada melalui peristiwa pemisahan atau pemecahan   struktur dari "ratq". Perkecambahan biji dan munculnya tunas dari dalam tanah   adalah salah satu peristiwa yang diungkapkan dengan menggunakan kata ini.


border=0 />

      

Marilah kita kaji ayat ini kembali berdasarkan pengetahuan ini. Dalam ayat   tersebut, langit dan bumi adalah subyek dari kata sifat "fatq". Keduanya lalu   terpisah ("fataqa") satu sama lain. Menariknya, ketika mengingat kembali   tahap-tahap awal peristiwa Big Bang, kita pahami bahwa satu titik tunggal berisi   seluruh materi di alam semesta.

      

Dengan kata lain, segala sesuatu, termasuk   "langit dan bumi" yang saat itu belumlah diciptakan, juga terkandung dalam titik   tunggal yang masih berada pada keadaan "ratq" ini.

      

Titik tunggal ini meledak   sangat dahsyat, sehingga menyebabkan materi-materi yang dikandungnya untuk   "fataqa" (terpisah), dan dalam rangkaian peristiwa tersebut, bangunan dan   tatanan keseluruhan alam semesta terbentuk.

      

Ketika kita bandingkan penjelasan ayat tersebut dengan berbagai penemuan   ilmiah, akan kita pahami bahwa keduanya benar-benar bersesuaian satu sama lain.   Yang sungguh menarik lagi, penemuan-penemuan ini belumlah terjadi sebelum abad   ke-20.

      

BERSAMBUNG...

Reply

Use magic Report


ADVERTISEMENT


 Author| Post time 18-4-2011 05:15 PM | Show all posts

Keajaiban Al Quran PART 2

Post Last Edit by iluvu777 at 18-4-2011 17:24

border=0 />

http://www.belajarbahasaarab.com/ustaz/idevaffiliate.php?id=2706



Garis Edar

Tatkala   merujuk kepada matahari dan bulan di dalam Al Qur'an, ditegaskan bahwa   masing-masing bergerak dalam orbit atau garis edar tertentu.      

"Dan Dialah yang telah menciptakan malam dan siang, matahari   dan bulan. Masing-masing dari keduanya itu beredar di dalam garis edarnya." (Al   Qur'an, 21:33)

      

Disebutkan pula dalam ayat yang lain bahwa matahari tidaklah diam, tetapi   bergerak dalam garis edar tertentu:

      

"Dan matahari berjalan di tempat peredarannya. Demikianlah   ketetapan Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui." (Al Qur'an, 36:38)

      

Fakta-fakta yang disampaikan dalam Al Qur'an ini telah ditemukan melalui   pengamatan astronomis di zaman kita. Menurut perhitungan para ahli astronomi,   matahari bergerak dengan kecepatan luar biasa yang mencapai 720 ribu km per jam   ke arah bintang Vega dalam sebuah garis edar yang disebut Solar Apex. Ini   berarti matahari bergerak sejauh kurang lebih 17.280.000 kilometer dalam sehari.   Bersama matahari, semua planet dan satelit dalam sistem gravitasi matahari juga   berjalan menempuh jarak ini. Selanjutnya, semua bintang di alam semesta berada   dalam suatu gerakan serupa yang terencana.


Keseluruhan alam semesta yang dipenuhi oleh lintasan dan garis edar seperti   ini, dinyatakan dalam Al Qur'an sebagai berikut:

      

"Demi langit yang mempunyai jalan-jalan." (Al Qur'an, 51:7)

      

Terdapat sekitar 200 milyar galaksi di alam semesta yang masing-masing   terdiri dari hampir 200 bintang. Sebagian besar bintang-bintang ini mempunyai   planet, dan sebagian besar planet-planet ini mempunyai bulan. Semua benda langit   tersebut bergerak dalam garis peredaran yang diperhitungkan dengan sangat   teliti. Selama jutaan tahun, masing-masing seolah "berenang" sepanjang garis   edarnya dalam keserasian dan keteraturan yang sempurna bersama dengan yang lain.   Selain itu, sejumlah komet juga bergerak bersama sepanjang garis edar yang   ditetapkan baginya.



Garis edar di alam semesta tidak hanya dimiliki oleh benda-benda angkasa.   Galaksi-galaksi pun berjalan pada kecepatan luar biasa dalam suatu garis   peredaran yang terhitung dan terencana. Selama pergerakan ini, tak satupun dari   benda-benda angkasa ini memotong lintasan yang lain, atau bertabrakan dengan   lainnya. Bahkan, telah teramati bahwa sejumlah galaksi berpapasan satu sama lain   tanpa satu pun dari bagian-bagiannya saling bersentuhan.


border=0 />


http://www.belajarbahasaarab.com/ustaz/idevaffiliate.php?id=2706

      

Dapat dipastikan bahwa pada saat Al Qur'an diturunkan, manusia tidak memiliki   teleskop masa kini ataupun teknologi canggih untuk mengamati ruang angkasa   berjarak jutaan kilometer, tidak pula pengetahuan fisika ataupun astronomi   modern. Karenanya, saat itu tidaklah mungkin untuk mengatakan secara ilmiah   bahwa ruang angkasa "dipenuhi lintasan dan garis edar" sebagaimana dinyatakan   dalam ayat tersebut. Akan tetapi, hal ini dinyatakan secara terbuka kepada kita   dalam Al Qur'an yang diturunkan pada saat itu: karena Al Qur'an adalah firman   Allah.

Reply

Use magic Report

 Author| Post time 18-4-2011 05:29 PM | Show all posts

Keajaiban Al Quran PART 3

Post Last Edit by iluvu777 at 18-4-2011 17:31

border=0 />


http://www.belajarbahasaarab.com/ustaz/idevaffiliate.php?id=2706



Bentuk Bulat Planet Bumi





"Dia menciptakan langit dan bumi dengan (tujuan) yang benar; Dia   menutupkan malam atas siang dan menutupkan siang atas malam..." (Al Qur'an,   39:5)      

Dalam Al Qur'an, kata-kata yang digunakan untuk menjelaskan tentang alam   semesta sungguh sangat penting. Kata Arab yang diterjemahkan sebagai   "menutupkan" dalam ayat di atas adalah "takwir". Dalam kamus bahasa Arab,   misalnya, kata ini digunakan untuk menggambarkan pekerjaan membungkus atau   menutup sesuatu di atas yang lain secara melingkar, sebagaimana surban   dipakaikan pada kepala.

      

Keterangan yang disebut dalam ayat tersebut tentang siang dan malam yang   saling menutup satu sama lain berisi keterangan yang tepat mengenai bentuk bumi.   Pernyataan ini hanya benar jika bumi berbentuk bulat. Ini berarti bahwa dalam Al   Qur'an, yang telah diturunkan di abad ke-7, telah diisyaratkan tentang bentuk   planet bumi yang bulat.

      

Namun perlu diingat bahwa ilmu astronomi kala itu memahami bumi secara   berbeda. Di masa itu, bumi diyakini berbentuk bidang datar, dan semua   perhitungan serta penjelasan ilmiah didasarkan pada keyakinan ini. Sebaliknya,   ayat-ayat Al Qur'an berisi informasi yang hanya mampu kita pahami dalam satu   abad terakhir. Oleh karena Al Qur'an adalah firman Allah, maka tidak   mengherankan jika kata-kata yang tepat digunakan dalam ayat-ayatnya ketika   menjelaskan jagat raya.



Atap yang Terpelihara

Dalam Al Qur'an, Allah mengarahkan perhatian kita kepada sifat yang sangat   menarik tentang langit:

      

"Dan Kami menjadikan langit itu sebagai atap yang   terpelihara, sedang mereka berpaling dari segala tanda-tanda (kekuasaan Allah)   yang ada padanya." (Al Qur'an, 21:32)

      

Sifat langit ini telah dibuktikan oleh penelitian ilmiah abad ke-20.

      

Atmosfir yang melingkupi bumi berperan sangat penting bagi berlangsungnya   kehidupan. Dengan menghancurkan sejumlah meteor, besar ataupun kecil ketika   mereka mendekati bumi, atmosfir mencegah mereka jatuh ke bumi dan membahayakan   makhluk hidup.

      

Atmosfir juga menyaring sinar-sinar dari ruang angkasa yang membahayakan   kehidupan. Menariknya, atmosfir hanya membiarkan agar ditembus oleh sinar-sinar   tak berbahaya dan berguna, - seperti cahaya tampak, sinar ultraviolet tepi, dan   gelombang radio. Semua radiasi ini sangat diperlukan bagi kehidupan. Sinar   ultraviolet tepi, yang hanya sebagiannya menembus atmosfir, sangat penting bagi   fotosintesis tanaman dan bagi kelangsungan seluruh makhluk hidup. Sebagian besar   sinar ultraviolet kuat yang dipancarkan matahari ditahan oleh lapisan ozon   atmosfir dan hanya sebagian kecil dan penting saja dari spektrum ultraviolet   yang mencapai bumi.


Fungsi pelindung dari atmosfir tidak berhenti sampai di sini. Atmosfir juga   melindungi bumi dari suhu dingin membeku ruang angkasa, yang mencapai sekitar   270 derajat celcius di bawah nol.

      

Tidak hanya atmosfir yang melindungi bumi dari pengaruh berbahaya. Selain   atmosfir, Sabuk Van Allen, suatu lapisan yang tercipta akibat keberadaan medan   magnet bumi, juga berperan sebagai perisai melawan radiasi berbahaya yang   mengancam planet kita. Radiasi ini, yang terus- menerus dipancarkan oleh   matahari dan bintang-bintang lainnya, sangat mematikan bagi makhuk hidup. Jika   saja sabuk Van Allen tidak ada, semburan energi raksasa yang disebut jilatan api   matahari yang terjadi berkali-berkali pada matahari akan menghancurkan seluruh   kehidupan di muka bumi.

      

Dr. Hugh Ross berkata tentang perang penting Sabuk Van Allen bagi kehidupan   kita:



border=0 />


http://www.belajarbahasaarab.com/ustaz/idevaffiliate.php?id=2706
      

Bumi ternyata memiliki kerapatan terbesar di antara planet-planet lain di   tata surya kita. Inti bumi yang terdiri atas unsur nikel dan besi inilah yang   menyebabkan keberadaan medan magnetnya yang besar. Medan magnet ini membentuk   lapisan pelindung berupa radiasi Van-Allen, yang melindungi Bumi dari pancaran   radiasi dari luar angkasa. Jika lapisan pelindung ini tidak ada, maka kehidupan   takkan mungkin dapat berlangsung di Bumi. Satu-satunya planet berbatu lain yang   berkemungkinan memiliki medan magnet adalah Merkurius - tapi kekuatan medan   magnet planet ini 100 kali lebih kecil dari Bumi. Bahkan Venus, planet kembar   kita, tidak memiliki medan magnet. Lapisan pelindung Van-Allen ini merupakan   sebuah rancangan istimewa yang hanya ada pada Bumi. (http://www.jps.net/bygrace/index. html Taken from Big Bang   Refined by Fire by Dr. Hugh Ross, 1998. Reasons To Believe, Pasadena,   CA.)

      

Energi yang dipancarkan dalam satu jilatan api saja, sebagaimana tercatat   baru-baru ini, terhitung setara dengan 100 milyar bom atom yang serupa dengan   yang dijatuhkan di Hiroshima. Lima puluh delapan jam setelah kilatan tersebut,   teramati bahwa jarum magnetik kompas bergerak tidak seperti biasanya, dan 250   kilometer di atas atmosfir bumi terjadi peningkatan suhu tiba-tiba hingga   mencapai 2.500 derajat celcius.

      

Singkatnya, sebuah sistem sempurna sedang bekerja jauh tinggi di atas bumi.   Ia melingkupi bumi kita dan melindunginya dari berbagai ancaman dari luar   angkasa. Para ilmuwan baru mengetahuinya sekarang, sementara berabad-abad   lampau, kita telah diberitahu dalam Al Qur'an tentang atmosfir bumi yang   berfungsi sebagai lapisan pelindung.

Reply

Use magic Report

 Author| Post time 18-4-2011 05:34 PM | Show all posts

Keajaiban Al Quran PART 4

border=0 />

http://www.belajarbahasaarab.com/ustaz/idevaffiliate.php?id=2706


Langit yang Mengembalikan

Ayat ke-11 dari Surat Ath Thaariq dalam Al Qur'an, mengacu pada fungsi   "mengembalikan" yang dimiliki langit.      

"Demi langit yang mengandung hujan." (Al Qur'an, 86:11)

      

Kata yang ditafsirkan sebagai "mengandung hujan" dalam terjemahan Al Qur'an   ini juga bermakna "mengirim kembali" atau "mengembalikan".

      

Sebagaimana diketahui, atmosfir yang melingkupi bumi terdiri dari sejumlah   lapisan. Setiap lapisan memiliki peran penting bagi kehidupan. Penelitian   mengungkapkan bahwa lapisan-lapisan ini memiliki fungsi mengembalikan   benda-benda atau sinar yang mereka terima ke ruang angkasa atau ke arah bawah,   yakni ke bumi. Sekarang, marilah kita cermati sejumlah contoh fungsi   "pengembalian" dari lapisan-lapisan yang mengelilingi bumi tersebut.

      

Lapisan Troposfir, 13 hingga 15 km di atas permukaan bumi, memungkinkan uap   air yang naik dari permukaan bumi menjadi terkumpul hingga jenuh dan turun   kembali ke bumi sebagai hujan.

      

Lapisan ozon, pada ketinggian 25 km, memantulkan radiasi berbahaya dan sinar   ultraviolet yang datang dari ruang angkasa dan mengembalikan keduanya ke ruang   angkasa.

      

Ionosfir, memantulkan kembali pancaran gelombang radio dari bumi ke berbagai   belahan bumi lainnya, persis seperti satelit komunikasi pasif, sehingga   memungkinkan komunikasi tanpa kabel, pemancaran siaran radio dan televisi pada   jarak yang cukup jauh.

      

Lapisan magnet memantulkan kembali partikel-partikel radioaktif berbahaya   yang dipancarkan Matahari dan bintang-bintang lainnya ke ruang angkasa sebelum   sampai ke Bumi.

      

Sifat lapisan-lapisan langit yang hanya dapat ditemukan secara ilmiah di masa   kini tersebut, telah dinyatakan berabad-abad lalu dalam Al Qur'an. Ini sekali   lagi membuktikan bahwa Al Qur'an adalah firman Allah.

Reply

Use magic Report

Post time 18-4-2011 07:36 PM | Show all posts
apahal spammer ni...nasib baik psal al quran....
Reply

Use magic Report

Post time 20-4-2011 08:40 PM | Show all posts
minta izan membaca TT...
Reply

Use magic Report

Follow Us
Post time 20-4-2011 08:44 PM | Show all posts
terima kasih kerana sudi berkongsi ilmu...
Reply

Use magic Report

You have to log in before you can reply Login | Register

Points Rules

 

ADVERTISEMENT



 

ADVERTISEMENT


 


ADVERTISEMENT
Follow Us

ADVERTISEMENT


Mobile|Archiver|Mobile*default|About Us|CARI Infonet

25-4-2024 04:14 PM GMT+8 , Processed in 0.067789 second(s), 32 queries .

Powered by Discuz! X3.4

Copyright © 2001-2021, Tencent Cloud.

Quick Reply To Top Return to the list