CARI Infonet

 Forgot password?
 Register

ADVERTISEMENT

Author: eltoro

INDONESIA = DEFENCE -MILITARY ISSUES [ PART V ]-[R.P.1]

 Close [Copy link]
Post time 22-10-2013 12:03 PM | Show all posts
viewx posted on 20-10-2013 06:42 PM
Maaf, Apache masih belum ada di HUT TNI kemaren yang ada Mi-35, Apache akan hadir 2014 bersama den ...

Saya masih ragu, kita ini sebenarnya menganut sistem presidensial atau bukan? Saya melihat justru faktor utamanya ada pada DPR. Kalau seandainya presiden menginginkan anggaran besar terhadap Kemenhan dan TNI khususnya tapi DPR menolak, kemungkinan besar tidak terealisasi. Namun kalau seandainya DPR yang merancang anggaran besar terhadap kemenhan tanpa sepengetahuan presiden, kemungkinan besar akan terealisasi.
Reply

Use magic Report


ADVERTISEMENT


Post time 22-10-2013 09:38 PM | Show all posts
Berau Segera Miliki Skuadron Heli



TANJUNG REDEB. Realisasi rencana strategis Angkatan Darat di Kabupaten Berau untuk membangun satuan tempur Skuadron Heli terus berlanjut. Dalam kunjungan kerja pertamanya ke Bumi Batiwakkal, Danrem 091/ASN Kolonel Inf Nono Suharsono, Senin (21/10) kemarin menyebutkan bahwa sementara ini proses yang berlangsung adalah pembangunan pangkalan di Bandara Kalimarau.

“Itu memang bagian rencana strategis Angkatan Darat memperkuat wilayah perbatasan, makanya kita akan membangun skuadron heli ini, dengan demikian keamanan perbatasan bisa betul-betul terjaga,” ungkapnya ditemui usai paparan di hadapan jajaran Kodim 0902/TRD kemarin.

Meski tidak menjelaskan target realisasi masuknya perangkat dan personel, Danrem menyebutkan penyiapan pangkalan adalah persiapan yang utama. “Begitu nanti pangkalannya selesai dengan perangkatnya, maka personelnya akan segera diisi,” lanjutnya.

Untuk tahap pertama, sesuai rencana akan ditempatkan empat personel Penerbangan Angkatan Darat (Penerbad) di pangkalan ini. Secara bertahap, penambahan personel akan terus dilakukan dibarengi dengan pemenuhan fasilitas lain, termasuk pengadaan jenis pesawat lain yang dibutu*kan.

Karena itu, dirinya berharap dukungan dari masyarakat Berau, termasuk Pemkab. “Agar nantinya TNI bisa bekerja lebih baik dalam menjalankan tugas pokok serta menunjang kegiatan pemerintah daerah,” tandasnya. Terpisah, Dandim 0902/TRD Letkol Hendri Sembiring menyebutkan bahwa rencana tersebut akan direalisasikan akhir tahun ini.

Beberapa unit helikopter akan parkir di eks terminal lama Bandara Kalimarau. “Ya kemungkinan akhir tahun ini rencananya helikopter sudah parkir di Berau, itu informasi terakhir,” ujarnya. Setelah ada kesepakatan dengan Ditjen Perhubungan Udara (Dithubud)," lanjut Dandim.

Setelah itu, apabila tidak ada kendala, maka keseluruhan terminal lama akan digunakan. Sejauh ini, disebutnya belum ada masalah apapun. “Kalau ada kesepakatan, pastinya semua akan dipakai karena nantinya kita akan memanjangkan apron yang ada, membangun hanggar heli, dan bangunan maintenance juga termasuk markas, saya rasa nggak ada masalah ketika bertemu dengan menteri saat peresmian hanya tinggal MoU saja,” jelasnya.

Untuk markas dan mes personel, diungkapkannya akan dibangun 2014 mendatang. Sekaligus keperluan lainnya. Sedangkan helkopter serbu yang akan didatangkan akhir tahun ini hanya empat unit dari total keseluruhan yang direncanakan sebanyak 32 helikopter, untuk empat flight.

“Ini bakal menjadi markas skuadron pertama di Kaltim
, nantinya dari empat flight, ada dua flight saja yang di Berau, yang dua berada di Sulawesi dan Kalimantan Barat. Berau nanti akan menjadi sentralnya, tujuannya jelas untuk mempermudah pelayanan, termasuk dukungan wilayah perbatasan,” tandasnya. (rm-5/lee)"]


Reply

Use magic Report

Post time 22-10-2013 10:05 PM | Show all posts
2014, Indonesia Tambah 24 Pesawat Tempur



suaramerdeka.com - Jajaran TNI AU, akan segera menambah lagi 24 pesawat tempur jenis F-16. Ini menjadi bagian dari upaya melengkapi alusista (alat utama sistem persenjataan) di skuadron Sumatera, dan dalam kiat meningkatkan kekuatan pengamanan negara di wilayah perbatasan Indonesia dengan Malaysia.  

''Penambahan 24 pesawat itu, bukan pada tahun ini, tapi tahun 2014,'' tegas Menteri Pertahanan (Menhan) Purnomo Yusgiantoro. Penegasannya ini, Senin (21/10), disampaikan kepada para wartawan, seusai meresmikan Gedong Pusaka Padepokan Sangga Langit di rumah pribadi Begug Purnomosidi, Jalan A Yani 41 Wonokarto, Wonogiri.  

Penambahan 24 pesawat F-I6 itu, akan melengkapi alusista pertahanan udara Indonesia, disamping penambahan pesawat tempur Sukhoi, Hawk dan pemilikan pesawat angkut pasukan jenis Hercules. Kata Menhan, penambahan pesawat bukan untuk tujuan melakukan ekspansi, tapi untuk meningkatkan pertahanan kedaulatan negara Indonesia.  

Disebutkan, penambahan pesawat tempur tersebut, merupakan bagian dari program penambahan dan modernisasi alusista di Indonesia, yang dalam program lima tahun terakhir ini, dianggarkan dengan dana Rp 150 triliun.

Yang anggaran itu, digunakan untuk penambahan alusista di jajaran TNI-AD, TNI-AL dan TNI-AU. Saat ini, tandas Menhan, kekuatan militer Indonesia berada di rangking 15 sampai 19 besar di tingkat dunia. ''Di kawasan Asia Pasific, Indonesia menempati di level midel. Sebab di sana ada kekuatan tinggi yakni Amerika dan Rusia,'' ujarnya.  

Menyinggung soal wajib militer, Menhan, menandaskan, tidak ada wajib militer di Indonesia. Yang ada, adalah tentara cadangan. Rencananya, Indonesia akan merekrut sekitar 1.000 sampai 2.000 calon tentara cadangan. Mereka akan dilatih kemiliteran, dan menandatangani kontrak.

Penyiapan tentara cadangan ini, diperlukan untuk tugas-tugas saat negara membutu*kan tenaga mereka dalam penanganan bencana alam bukan perang. Inti kekuatan perang, tandas Menhan, yakni untuk mempertahankan kedaulatan negara, tetap berada di pundak TNI.  

Upacara peresmian Gedong Pusaka Padepokan Songgo Langit, ditandai dengan penandatanganan prasasti oleh Menhan, dan diteruskan dengan pengguntingan untaian bunga melati yang dipadu dengan daun rontal, oleh Raja Surakarta, Ingkang Sinuhun Susuhunan Paku Buwono (PB) Ke 13 Hangabei.  Bersamaan itu, diumumkan pula adanya pemecahan rekor kolektor terbanyak keris tingkat dunia, yang dilakukan oleh Manajer MURI Sri Widayati SH. Mewakili Direktur MURI Dr Jaya Suprana, Sri Widayati, mengumumkan Begug Poernomosidi menjadi kolektor keris terbanyak di dunia, dengan jumlah sebanyak 1.097 bilah."]
Reply

Use magic Report

Post time 23-10-2013 10:16 PM | Show all posts
PTDI Serahkan Badan Helikopter Canggih ke Eurocopter



[quote="Bandung - PT Dirgantara Indonesia (PTDI) akan menyerahkan fuselage atau badan pesawat helikopter EC275 Couger kepada Eurocopter, perusahaan patungan Prancis-Jerman-Spanyol. PT DI terlibat dari nol mengenai pengembangan pesawat helikopter EC275 Couger.  

"Sejak tahun lalu kita jadi mitra strategis Eurocopter Prancis. Jadi desainnya dari mereka, gambarnya dari mereka. Itu nol banget.

Lalu kita kerjain komponen dari gambar itu. Kita bikin badan tengah dan buntutnya," ujar Kepala Komunikasi PT DI Sonny Saleh Ibrahim, di Kantor PT DI, Jalan Pajajaran, Rabu (23/10/2013).  

Rencananya badan pesawat ini yang akan diserahkan pekan ini ke Eurocopter di Prancis. Selanjutnya, Eurocopter memasang mesin dan baling-balingnya. "Pengerjaan sekitar enam bulan di sana.

Setelah itu dikembalikan lagi pada kita. Kita assembly-nya. Setelah beres kita serahkan pada TNI AU," jelas Sonny.  Menurutnya helikopter Couger ini memang dipesan oleh TNI AU. "Mereka memesan empat buah pada kita.

Jadi kita tuh under licensed dengan Eurocopter. Karena hak ciptanya ada di mereka, cuma kita yang buat komponennya," jelas Sonny.  Ketika ditanya berapa nilai proyek empat buat helikopter ini, Sonny mengaku tak memegang datanya.

"Saya lupa lagi," katanya. Ditargetkan empat unit helikopter Couger ini akan selesai akhir 2014.  Mengenai kerjasama dengan Eurocopter, kemungkinan akan berlangsung lama. Sebab bukan tidak mungkin helikopter EC275 Couger dipesan oleh negara lain.

Ia menyebut untuk kembali modal, Eurocopter setidaknya harus menjual 80 unit.  "Nah kalau ada yang pesan pada mereka, pastinya PT DI terlibat. Karena kan komponennya kita yang buat. Meski under license, untuk helikopter ini kita ikut dari nol.

Kalau yang lain seperti Superpuma, itu komponen bukan kita yang bikin," terang Sonny."][/quote]
Reply

Use magic Report

Post time 23-10-2013 10:21 PM | Show all posts
Reply

Use magic Report

Post time 26-10-2013 04:31 PM | Show all posts
Tahun Depan 15 Persen Peralatan Tempur TNI AD Baru



TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Staf Angkatan Darat, Jenderal TNI Budiman menyatakan tahun depan peralatan tempur milik TNI AD akan diperbaharui. Sebanyak 15 persen alat-alat bantuan tempur baru akan menggantikan peralatan tempur yang lama.

"Senjata bantuan tempur yang akan datang pada 2014 itu baru 15 persen. Saat ini kita baru mengganti peralatan tempur kita sebanyak 15 persen dari alat-alat kita yang lama," kata Jendral TNI Budiman di Markas Besar TNI AD, Jakarta Pusat, Jumat (25/10/2013).

Budiman menuturkan, saat ini banyak peralatan tempur milik TNI AD yang umurnya sudah tua. Menurutnya, alat tempur baru yang sebanyak 15 persen membantu menggantikan alat tempur yang lama.

"Banyak alat tempur kita yang umurnya lebih tua dari umur saya sehingga pergantian ini sangat diperlukan," ujarnya.

Lebih lanjut Budiman mengatakan, untuk peralatan kesatuan infanteri keseluruhannya memakai produksi dalam negeri. "Untuk kesatuan infanteri, hampir semuanya kita pakai dalam negeri," katanya.
Reply

Use magic Report

Follow Us
Post time 26-10-2013 05:13 PM | Show all posts
Bodi Helikopter Cougar Asli Buatan Indonesia



BANDUNG, KOMPAS.com — Industri pesawat terbang Indonesia terus berkembang. PT Dirgantara Indonesia, badan usaha milik negara (BUMN) strategis, bekerja sama dengan Eurocopter dalam mengembangkan helikopter EC 725 Cougar.

Setelah tiga tahun pengembangan, fuselage (badan helikopter) Cougar akhirnya rampung. Helikopter tersebut didesain oleh Eurocopter, industri helikopter yang bermarkas di Perancis dan merupakan pemegang hak cipta dari helikopter Cougar.

Awalnya PT Dirgantara Indonesia (PT DI) merakit helikopter ini atas pemesanan dari TNI Angkatan Udara sebanyak empat unit. Eurocopter kemudian mengirim desain Cougar. Namun, desain yang dikirimkan ternyata belum sempurna.

"Mulanya kami seperti subkontrak, mereka memberikan desain, kami yang mengerjakan. Tapi ini berbeda. Gambar-gambar yang diberikan kepada kami itu belum matang. Belum bisa menjadi komponen dan masih banyak kesalahan. Kami membantu desain tersebut menjadi desain utuh," ujar Sonny Saleh Ibrahim, Kepala Komunikasi PT DI, Rabu (23/10/2013).

Karena turut serta dalam mendesain Cougar, PT DI tentu mendapat keuntungan. "Akhirnya kami investasi juga di dalam, tapi investasi produksi. Tools-nya jadi tools kami. Jadi, nanti suatu hari misalnya negara lain membeli Cougar di Eurocopter, komponennya dibuat di sini, lalu kirim ke Perancis," kata Sonny.

PT DI menjadi mitra strategis Eurocopter. Hal ini sudah berlangsung selama tiga tahun sejak TNI AU melakukan pemesanan pada tahun 2010. PT DI bertugas mengerjakan fuselage dan tail boom (buntut helikopter) sambil mengembangkan desain. Baling-baling dan sisanya dikerjakan oleh Eurocopter.

Setelah menerima desain untuk pembuatan fuselage dan tail boom, karya PTDI ini diserahkan kepada Eurocopter untuk dipasangi mesin dan komponen lainnya. Helikopter belum rampung karena masih harus diserahkan kembali ke PT DI untuk pemasangan komponen elektronik dan lain-lain. Jika rampung, maka helikopter berkapasitas 22 orang ini bisa diserahkan ke TNI AU sebagai pemesan.

Bagaimana dengan pemasangan persenjataan di Cougar ini? "Selama persenjataan yang digunakan adalah produksi PT Pindad, kami yang akan memasangnya. Kalau impor, TNI AU sendiri yang akan pasang karena mereka yang tahu," ujar Sonny.

Tak hanya dengan Eurocopter, kerja sama serupa juga dilakukan oleh PT DI dengan perusahaan Airbus. PT DI menjadi penyuplai global. "Global supplier itu, kami membuat komponen untuk Airbus atau Eurocopter, lalu pesawatnya dipakai di seluruh dunia," kata Sonny.

Karya dari jerih payah anak bangsa Indonesia akhirnya bisa berkibar juga di dunia internasional meski sebagian bahan baku masih harus diimpor. Sejak 1976, pembuatan helikopter di PT DI selalu atas lisensi penuh dari luar negeri. Pembuatan Cougar ini menjadi yang pertama bagi PT DI dalam berposisi sebagai mitra strategis industri luar negeri.

Pembuatan helikopter di PT DI dimulai dengan jenis NBO 105 pada 1976, dilanjutkan dengan Puma NSA 330 dan Super Puma NAS 332 di tahun 1982. Dua tahun kemudian, pada 1984, PT DI memproduksi lagi Nbell 412.

EC 725 Cougar sendiri dikerjakan sejak 2010, diikuti pengerjaan Bell 412-EP pada 2011. Helikopter Cougar sendiri merupakan evolusi dari Super Puma NAS 332. Hingga saat ini, Super Puma NAS 332 sudah diproduksi sebanyak 20 unit. Sebagian besar produksi digunakan oleh TNI AU. (Rhea Febriani Tritami)

http://bisniskeuangan.kompas.com ... li.Buatan.Indonesia
Reply

Use magic Report

Post time 28-10-2013 10:52 PM | Show all posts
KOPASKA TNI-AL memiliki alat alustista terbaru berupa kendaraan tempur bawah air bernama SEAL CARRIER





Jakarta,Targetabloid-Satuan Komando Pasukan Katak Armada RI Kawasan Barat, memiliki alat alustista terbaru berupa kendaraan tempur bawah air bernama SEAL CARRIER dari Swedia. Sepintas kendaraan bawah air ini menyerupai kapal selam mini dan disinyalir masih terbatas kepemilikannya, khususnya negara-negara  asia.

Pada hari Kamis, 10 Oktober 2013 di laut lepas teluk Jakarta, prajurit SATKOPASKA KOARMABAR melaksanakan tes uji coba yang diawaki 2 orang teknisi dari Swedia dan 4 prajurit SATKOPASKA.

Kendaraan tempur bawah air SEAL CARRIER dipersiapkan Komando Pasukan Katak sebagai salah satu sarana infiltrasi melalui bawah permukaan dengan sasaran khusus dermaga laut musuh ataupun kapal-kapal perang  musuh. SEAL CARRIER mampu menyelam hingga kedalaman 40 meter dengan kecepatan 3 knot, dan juga dilengkapi dengan NAVIGATIONAL adds seperti ;

    Fluxgate compass
    Speed logg
    GPS
    Dead reckoning system
    Electronical chart
    Echosounder
    Gyro roll/ pitch
    Magnetic compass
    Depth gauge

SEAL CARRIER merupakan  transportasi taktis bagi para penyelam tempur. Kapasitas kendaraan ini normalnya mengangkut enam penyelam tempur beserta perlengkapannya, serta dapat beroperasi dalam tiga mode yang berbeda, di permukaan, setengah tenggelam, dan di bawah permukaan air.

Kapal akan di banjiri air dengan membuka katup di bagian bawah lambung. Wastafel kapal menjadi sebuah tempat setengah terendam air dimana kapal digerakan oleh diesel atau listrik. Mode setengah tenggelam didefinisikan sebagai titik ketika SEAL CARRIER masih memiliki udara dalam tangki ballast di banjiri air.

Dalam mode dibawah permukaan air, kapal digerakan oleh listrik dan dapat melaju dengan kecepatan lebih dari 3 knots.  SEAL CARRIER dioperasikan oleh dua operator, satu pilot, dan co pilot yang memahami tentang olah gerak kapal dibawah permukaan dan advance dalam menggunakan alat selam open ataupun semi/close circuit.

Principal Data

LOA                                                                                                                                               9.25 m

Length of hull                                                                                                                                  8.45 m

Beam                                                                                                                                             2.21 m

Draught at surface, low speed                                                                                                            0.5 m

Height                                                                                                                                            1.65 m

Height incl. snorkel                                                                                                                         2.65 m

Lightweight, equipped boat                                                                                                             3400 kg

Crew and payload                                                                                                                            700 kg

Diesel                                                                                                                                             260 kg

Max displacement                                                                                                                          4360 kg

Speed, surface with full load                                                                                                  - max  30 knots

                                             -  cruising      25 knots

Speed, semi-submerged (diesel driven)                                                                                               5 knots

Speed, submerged                                                                                                     - max               3 knots

Range surface/ semi-submerged                                                                                                       150 NM

Range electric propulsion                                                                                                                   10 NM

Maximum depth                                                                                                                                  40 m

Keterangan data tersebut diatas, dilansir dari sebuah perusahaan yang memberikan informasi tentang SEAL CARRIER bernama Defence Consulting Europe AB (DCE AB) menjelaskan spesifikasi bagian dari SEAL CARRIER.(Red/Hersunu )

http://targetabloid.com/index.php/artikel/detail/304




Reply

Use magic Report


ADVERTISEMENT


Post time 29-10-2013 10:17 PM | Show all posts
perkembangan pembangunan kapal PKR-1 dan PKR-2 dan meninjau kegiatan Satgas Proyek Pengadaan Kapal PKR SIGMA



Kepala Badan Sarana Pertahanan (Ka Baranahan) Kemhan Laksda TNI Ir. Rachmad Lubis, mengadakan Kunjungan ke Satgas Yekda Kapal PKR dan DSNS Vlissingen, Belanda, mendampingi Kasal Laksamana TNI DR. Marsetio beserta delegasi terdiri dari, Asops Kasal Laksda TNI Didit H,

Atase Pertahanan RI di Belanda Kol Laut (T) Eddy Sulistiadi, Kabidmatra Laut Pusada Baranahan Kemhan Kolonel Laut Sriyanto, Pakorspri Kasal. Tujuan kunjungan untuk memeriksa perkembangan pembangunan kapal PKR-1 dan PKR-2 dan meninjau kegiatan Satgas Proyek Pengadaan Kapal PKR SIGMA. pada tanggal 22-24 Oktober 2013. Delegasi diterima oleh Satgas Yekda Kapal PKR dan DSNS




Kepala Badan Sarana Pertahanan (Ka Baranahan) Kemhan Laksda TNI Ir. Rachmad Lubis mendampingi Kasal Laksamana TNI DR. Marsetio, mengadakan Kunjungan kerja ke pembuatan 3 unit kapal MRLF di dermaga Barrow in Furness, Inggris pada tanggal 20 Oktober 2013.

Ikut dalam delegasi tersebut Duta Besar RI di Inggris T.M. Hamzah Thayed, Asops Kasal Laksda TNI Didit H , , Atase Pertahanan RI di Inggris Kol Arh DR. Joni Mahroza , atase Pertahanan Inggris di Indonesia Col. Simon A. Winkworth, Kabidmatra Laut Pusada Baranahan Kemhan Kolonel Sriyanto, Pakorspri Kasal.

Tujuan kunjungan untuk memeriksa kesiapan kapal dan meyakinkan kapal dapat diserah terimakan tepat waktu sesuai kontrak. Delegasi diterima oleh perwakilan Eagle Aero Technology dan Lurssen Logistics.
Reply

Use magic Report

Post time 29-10-2013 10:56 PM | Show all posts
Si Moncong Hiu Latihan Di Tanah Borneo



[img] BANJARBARU – Pemandangan di Lanud Syamsudin Noor, Landasan Ulin, Banjarbaru, Senin (28/10) terlihat berbeda dengan kehadiran tiga pesawat tempur jenis EMB-314 Super Tucano. Warga yang melintas di depan bandara pun tersedot perhatiannya pada tiga pesawat tersebut, dengan warna militer dan mocong hiu bergigi tajam, ditambah persenjataan siap tempur yang terpasang pada sayap-sayapnya.

“Ini pesawat tempur baru dari Skadron Udara 21 Lanud Abdulrahman Saleh, Malang,” ujar Komandan Lanud Syamsudin Noor Esron SB Sinaga SSos kepada Radar Banjarmasin, Senin (28/10) pukul 12.00 Wita. Saat itu, Esron hendak melepas keberangkatan pesawat menuju Lanud Supadio Pontianak.

Dari Pontianak pesawat ini akan kembali terbang menuju Batam dan Ranai Kepulauan Natuna, dalam rangka Latihan Angkasa Yudha 2013. “Singgahnya tiga Super Tucano ini juga bagian dari operasi latihan tempur itu,” ujar Esron.

Tujuannya, untuk memastikan kesiapan Lanud Syamsudin Noor sebagai Pangkalan Aju, yakni pangkalan yang dijadikan tempat pesinggahan pesawat TNI AU yang sedang melaksanakan operasi militer.  Sehingga tiga pesawat itu kemarin, hanya sebentar mampir di Lanud Syamsudin Noor.

Rombongan pesawat tersebut, dipimpin langsung oleh Komandan Skadron Udara 21 Lanud Abd Saleh Malang, Letkol Pnb James Yanes Singal SE. Sekadar diketahui, Pesawat Super Tucano ini dibuatoleh pabrikan Embraer Brazil, merupakan pesawat tempur taktis yang dilengkapi dengan teknologi modern yang dapat digunakan untuk berbagai misi, seperti serangan ringan, pengintaian serta dapat dioperasikan pada malam hari, sehingga sangat ideal untuk melaksanakan misi seperti menjaga wilayah perbatasan.

Sistem persenjataan Super Tucano terdiri atas 2 senapan mesin di sayap, kemudian dapat mengngkut lima bom sejenis MK-81 maupun MK-82, Cluster dan bom dengan pemandu laser. Selain tiga pesawat tempur yang menggunakan baling-baling ini, kemarin juga mampir Helikopter Puma SA-330 dan dua pesawat Hercules C-130, untuk mendukung operasi tiga pesawat tempur taktis EMB-314 Super Tucano. [/img]
Reply

Use magic Report

Post time 29-10-2013 11:23 PM | Show all posts
TNI AU Latihan Perang Di Pulau Natuna Dan Batam

Delapan Jet Tempur Sukhoi Siaga di Bandara Hang Nadim BATAM













Sedikitnya ada delapan unit pesawat tempur jenis Sukhoi mendarat di bandara internasional Hang Nadim, Batam sejak pukul 12.00 WIB tadi (28/10).

Belum dapat dipastikan tujuan pendaratan jet tempur milik TNI Angkatan Udara ini.

Sejumlah pegawai perhubungan di Hang Nadim menduga kedatangan jet-jet tempur ini dalam rangka latihan militer di udara Kepri yang berbatasan dengan Singapura dan Malaysia.

“Infonya kami belum tau pastinya mas. Kami hanya melaksanakan tugas mengatur pendaratannya. Kalau latihannya mereka sih besok infonya,” ,” ujar pegawai perhubungan yang tidak mau di publikasikan namanya.

"BATAMTODAY.COM, Batam - Belakangan ini Tentara Nasional Indonesia (TNI) giat mengadakan latihan perang. Ditambahnya anggaran pertahanan secara siginifikan membuat garda Republik Indonesia ini semakin aktif mengadakan latihan termasuk mendatangkan berbagai alutsista baru.   

Matra udara, TNI AU akan menggelar latihan perang besar-besaran pada akhir Oktober yang akan datang. Latihan puncak bersandi Angkasa Yudha 2013 ini akan digelar di Natuna. Sebagai informasi, setiap angkatan di TNI setiap tahun menggelar latihan puncak.

Latihan puncak TNI AU diberi sandi Angkasa Yudha, TNI AL bersandi Armada Jaya sedangkan TNI AD memiliki sandi latihan Kartika Jaya.   

Dipilihnya lokasi di Natuna disebabkan TNI AU menyikapi serius perkembangan Laut Cina Selatan yang cukup panas akibat konflik Spratly yang melibatkan 6 negara yaitu Brunei, China, Filipina, Malaysia, Taiwan dan Vietnam .

Meskipun Indonesia tidak terlibat dalam konflik, namun lokasinya sangat dekat dengan perbatasan nasional.   Bertindak sebagai direktur latihan adalah Marsekal Muda (Marsda) TNI Sudipo Handoyo sehari-hari menjabat Komandan Sekolah Staf dan Komando TNI AU (Seskoau). Dikutip dari tniau.mil.id,  Marsda Sudipo menjelaskan bahwa Angkasa Yudha 2013 akan dibagi dalam dua kegiatan utama, yaitu gladi posko dan manuver lapangan.

Untuk gladi posko akan dilaksanakan pada 21 - 24 Oktober 2013 di kampus Seskoau, Lembang - Bandung. Sedangkan manuver lapangan  digelar 28 Oktober sampai dengan 1 November 2013 di Kepulauan Natuna.   

Tema latihan tahun ini adalah "Komando Tugas Udara Gabungan Beserta Perkuatannya Melaksanakan Operasi Udara di Pulau Natuna dan Sekitarnya Guna Mendukung Komando Gabungan TNI Dalam Rangka Menjaga Keutuhan NKRI".  

Tujuan latihan adalah untuk menguji doktrin satuan, meningkatkan kemampuan personel Komando Operasi TNI AU I (Koopsau I), Komando Operasi TNI AU II (Koopsau II), Komando Pertahanan Udara Nasional (Kohanudnas), Korps Pasukan Khas TNI AU (Korpaskhas) beserta seluruh pendukungnya.   

Puluhan pesawat tempur seperti Sukhoi Su 27/30, Supertucano,F-16, Hawk 200, pesawat angkut seperti C-130 Hercules, CN 235, C-295, pesawat intai Boeing 737 Surveiller dan CN 235 Maritime Patrol Aircraft serta helikopter serbu AS 330 Super Puma akan dikerahkan dalam manuver lapangan.

Termasuk juga satuan radar serta ratusan prajurit untuk mendukung latihan puncak TNI AU ini."


Battle for the skies Test of Indonesian air force's prowess also sending a political signal By Zakir Hussain | 23 Octotober 2013 Wednesday NEXT Monday, the usually quiet skies over the Natuna Islands will be abuzz as Indonesia's air force stages its largest annual exercise over the South China Sea, in a scenario that involves recapturing an airbase from the enemy and reclaiming control over Indonesian territory. Close to 2,000 officers and 43 aircraft - including eight Hawk jets, six Sukhois, five F-16s and four Super Tucanos - will be deployed.

Codenamed Angkasa Yudha - battle for the skies - 2013, the exercise comes at a time when tensions in the South China Sea remain high and a key concern for military strategists. \"The exercise aims to test the strength of our personnel and weapons and improve their professional combat capabilities,

" an air force spokesman, First Marshal Hadi Tjahjanto, told The Straits Times. Mr Ristian Atriandi Supriyanto, an associate research fellow of the S. Rajaratnam School of International Studies, told The Straits Times that while these drills are an opportunity to test defence capabilities, they also send a political signal.

"In this sense, the exercises are meant to reassert and demonstrate Indonesia's sovereignty in the Natunas," he said. The oil- and gas-rich Natunas are located between the Malaysian peninsula and Borneo and are a source of gas for Singapore.

Indonesia's exclusive economic zone (EEZ) extending from the Natunas overlaps with waters under the so-called nine-dotted line, a demarcation line used by China for its claims in the South China Sea, although Chinese officials have reportedly given Indonesia private assurances that it does not claim the islands or their EEZ.

Mr Supriyanto said Indonesian military planners are concerned that if conflict were to occur, there could be potential damage to Indonesia's offshore infrastructure, particularly oil and gas, in the Natunas, as well as the security of its shipping lanes through the South China Sea. Some 70,000 people live in the 272-island Natuna archipelago, which lies an hour by air from Batam.

Concerns over China's claims in the area are not new. In 1996, Indonesia conducted a military exercise involving more than 19,000 troops, 50 warships and 40 combat aircraft in the Natunas, attracting a response from Beijing not to "complicate" the situation.

Several tense incidents and a recent review of Indonesia's strategic environment by the Indonesian Armed Forces have again raised the spectre of conflict in the area. In late March, a Fisheries Ministry patrol boat briefly detained a Chinese fishing vessel off the Natunas, but was asked by a Chinese patrol boat to release the fishermen and their boat. Indonesia's Navy is also organising a multilateral exercise off the Natunas early next year, and has invited navies from the Asean Defence Ministers' Meeting-Plus members, which include the United States and China, to take part in the drill which will focus on humanitarian relief.

Dr Kusnanto Anggoro of the Indonesian Defence University said Indonesia's defence and foreign ministries have been cautious, maintaining the position that Indonesia is not a claimant state in the territorial dispute. However, military strategists, including the air force and navy chiefs, are more assertive and their concerns include skirmishes, blockades or even incursions into Indonesian territory, he added.

"For political officials, conflict in Natuna and the South China Sea is potential; for the military, these conflicts are existential," he said. zakirh@sph.com.sg BACKGROUND STORY ANGKASA YUDHA 2013 Indonesia's air force stages its largest annual exercise over the South China Sea 2,000 officers 43 aircraft SHOW OF FORCE In this sense, the exercises are meant to reassert and demonstrate Indonesia's sovereignty in the Natunas. - Mr Ristian Atriandi Supriyanto, an associate research fellow of the S. Rajaratnam School of International Studies"]

http://www.stasiareport.com/the-big-story/...-skies-20131023
Reply

Use magic Report

Post time 29-10-2013 11:37 PM | Show all posts
TNI AU tambah alutsista Helikopter Couger Dan Oerlikon





"Sindonews.com - TNI AU pada tahun ini akan menambah lagi alat utama sistem persenjataan (alutsista) pesawat tempur.  

Baik untuk melengkapi yang sudah ada maupun yang baru.  Khusus untuk alutsista yang baru yaitu Helikopter Couger.

Selain Helikopter Couger, alutsista yang segera akan datang, yaitu  pesawat tempur T50 dan Supertucano.  

“Untuk pengadaan kami harapkan dalam waktu dekat ini,” ungkap KSAU Marsekal TNI IB Putu Dunia usai upacara prasetya perwira (Praspa) dan Wingday di lapangan Jupiter Lanud Adisutjipto, Yogyakarta, Selasa (29/10/2013).  

Sedangkan untuk pengadaan peluru kendali (rudal) penangkis serangan udara Oerlikon pengadaannya baru dapat dilakukan tahun depan.

Rudal Oerlikon rencananya akan ditempatkan di beberapa daerah, yaitu Jakarta, Pontianak, Makasar, dan Yogyakarta. Untuk Yogyakarta di Mako Paskhas Yogyakarta.   

Untuk kepentingan tersebut, saat TNI AU sedang mempersiapkan fasilitas dan sumber daya manusia (SDM), yang akan mengawaki alutsista tersebut.

“Pengadaan alutsista ini merupakan program kelanjutan pembangunan TNI AU,” terangnya.  Terutama para penerbang yang mengawaki pesawat militer, baik tempur, angkut maupun helikopter.

Pemenuhan penerbang pesawat militer sendiri akan disesuaikan dengan kebutu*an. Namun untuk penerbang militer ditargetkan tiap tahun mampu menghasilkan 40 penerbang. “Untuk pemenuhan ini melalui Sekbang reguler maupun dari PSDP,” jelasnya."

http://nasional.sindonews.com/re ... a-helikopter-couger


Reply

Use magic Report

Post time 29-10-2013 11:50 PM | Show all posts
RHAN LAPAN

Reply

Use magic Report

Post time 30-10-2013 08:02 PM | Show all posts
Indonesia dan Turki akan Buat Tank Bersama



VIVAnews – Pemerintah Indonesia dan Turki sepakat menjalin kerja sama dalam pembuatan tank. Kesepakatan itu diikat dalam nota kesepahaman (MoU) yang ditandatangani di sela kegiatan Pameran Industri Pertahanan Internasional (IDEF) ke-11 di Istanbul, Turki, pada Mei lalu.

Salah satu poin yang tertuang di dalam MoU itu adalah pemerintah kedua negara akan mendesain satu prototipe tank terlebih dahulu. “Saat ini proses pengerjaan baru sebatas pembuatan protipe tank. Setelah desain tank selesai dibuat, maka rencananya akan diproduksi massal dan digunakan bagi milter di kedua negara,” ujar Duta Besar Turki untuk Indonesia, Zekeriya Akçam, kepada VIVAnews, 29 Oktober 2013, di Hotel Shangri-La dalam perayaan Hari Nasional ke-90 Turki.

Dia berharap prototipe tank akan selesai dibuat setelah Turki menggelar pemilu tahun depan. “Desain tank akan diungkap ke publik setelah Turki selesai menggelar pemilu pada Juli 2014. Kebetulan Indonesia dan Turki sama-sama akan menggelar Pemilu Presiden di waktu yang sama,” kata Akçam.

Pembuatan tank ini rencananya akan melibatkan dua Badan Usaha Milik Negara (BUMN) RI, yakni PT Pindad dan PT LEN. Salah satu perusahaan asal Turki, ASELSAN, merupakan mitra dari PT LEN yang sudah memiliki pengalaman memproduksi peralatan di bidang pertahanan dan keamanan. Sementara dari pihak Turki, proyek ini akan ditangani oleh FNSS Defense System.

Tanam investasi

Dubes Akçam juga mengatakan, dua perusahaan besar Turki akan menanamkan investasi di Indonesia. Perusahaan itu bergerak di bidang pengeboran dan pertambangan, serta produksi mesin pendingin dan mesin cuci.

“Mereka telah melakukan survei selama hampir empat tahun untuk menentukan tempat investasi. Untuk perusahaan pertambangan dan pengeboran dari Turki, mereka baru memperoleh izin di Agustus lalu,” kata Akçam. Perusahaan itu akan mulai melakukan pengeboran di Pulau Sumatera.

Sementara untuk perusahaan produsen mesin pendingin dan mesin cuci dari Turki, sudah siap memproduksi produknya karena telah menemukan mitra lokal.

Namun, ujar Akçam, lebih banyak perusahaan Turki yang lebih memilih untuk melakukan hubungan dagang di Indonesia ketimbang berinvestasi. Penyebabnya adalah nilai tukar mata uang yang tak stabil dan birokrasi yang rumit. “Terlalu banyak perjuangan dan birokrasi untuk bisa memperoleh izin usaha di Indonesia,” kata dia.

Dalam neraca perdagangan, Indonesia masih mengalami defisit dari Turki pada tahun 2012. Zekeriya mengatakan nilai perdagangan dari Indonesia ke Turki mencapai US$1,5 miliar, sedangkan dari Turki ke Indonesia mencapai US$250 miliar.

http://dunia.news.viva.co.id/new ... n-buat-tank-bersama
Reply

Use magic Report

Post time 30-10-2013 08:13 PM | Show all posts
Ini Dia prototype Tank Produksi Pertama Indonesia - PINDAD








Jakarta -PT Pindad (Persero) siap meluncurkan tank asli buatan Indonesia yang pertama ke publik. Tank ini sekarang masuk ke fase pematangan model prototype atau purwarupa tank tipe medium di pusat pengembangan.

Dari gambar yang diteroleh detikFinance, tampilan body terlihat mirip panser Anoa 6X6. Kepala Departemen Humas dan Hukum PT Pindad Tuning Rudiyanti menjelaskan medium tank karya Pindad ini memang masih perlu penyempurnaan.

"Nah, kalau tank itu kita mulai dari kelas medium. Sekarang untuk tank baru masuk di litbang. Secara fisik iya sudah jadi tapi kalau teknis baru setengahnya. Ini bisa dilihat di Pindad. Ini benar-benar karya Pindad," ucap Tuning kepada detikFinance, Rabu (30/10/2013).

Tank ini merupakan loncatan dari pengembangan panser Anoa dan kendaraan taktis Komodo. Ketika prototype tank bernama SBS ini tuntas, produsen senjata dan kendaraan tempur pelat merah ini siap melanjutkan ke proses sertifikasi di Kementerian Pertahanan.

"Nanti kalau sudah jadi prototype diajukan sertifikasi baru diproduksi," jelasnya.

Tank produksi bangsa Indonesia ini, bisa disejajarkan dengan tank kelas medium seperti Marder. Selain mengembangkan tank sendiri, Pindad juga ikut membantu Kementerian Pertahanan Indonesia bersama Turki mengembangkan medium tank.
Reply

Use magic Report

Post time 31-10-2013 10:11 PM | Show all posts
Ini IFV? atau cuma APC??

Reply

Use magic Report


ADVERTISEMENT


Post time 31-10-2013 10:23 PM | Show all posts
Presiden: Akhir Tahun, Kekuatan Pertahanan Kita Meningkat









Pemerintah berupaya meningkatkan kualitas sistem pertahanan dengan modernisasi alat utama sistem pertahanan (alutsista) yang dibutu*kan TNI dalam menunjang tugasnya.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan, pemerintah telah menjalin kerjasama dengan industri pertahanan luar dan dalam negeri untuk memenuhi kebutu*an alutsista TNI.

"Dalam waktu dekat ini hingga akhir tahun depan, kekuatan alutsista kita meningkat secara signifikan," kata  dalam pidatonya pada HUT TNI ke-68 di Skandron 2 Halim Perdana Kusuma, Jakarta, Sabtu 5 Oktober 2013.

Menurut SBY, pemerintah telah dan akan mendatangkan beberapa alutsista yang dibutu*kan TNI. Untuk Angkatan Darat kata SBY, akan segera menggunakan tank tempur utama, kendaraan tempur anoa, meriam artileri kaliber 155 milimeter, rudal pertahanan udara, rudal antitank, roket laras multi taktis serta heli perang dan heli serbu.

Sementara untuk TNI Angkatan Laut, pemerintah akan segera menghadirkan beberapa alutsista di antaranya pesawat patroli maritim, tank, panser amphibi serta kapal cepat dan kapal perusak rudal.

Begitu juga dengan alutsista TNI Angkatan Udara. SBY menegaskan, TNI AU akan segera memiliki pesawat-pesawat tempur yang canggih seperti pesawat latih, pesawat Combat, pesawat Super Tucano dan 24 unit F 16. Di samping itu, perlu kesiapan dari para prajurit untuk menggoperasikan alutsista itu.

"TNI kembali pada jati diri dan fungsinya menjaga kedaulatan dan integritas wilayah negara kesatuan Indonesia," ujarnya. (umi)

http://us.m.news.viva.co.id/news ... anan-kita-meningkat
Reply

Use magic Report

Post time 31-10-2013 10:46 PM | Show all posts
[PIC] Latihan tembak P. Ranai-NATUNA

Room Control Militer.


Latihan:






Reply

Use magic Report

Post time 1-11-2013 08:49 PM | Show all posts
37 Tank Pesanan Marinir Datang Akhir Tahun 2013



Surabaya - Modernisasi alat utama sistem persenjataan (alutsista) terus dilakukan TNI. Akhir 2013, TNI akan kedatangan puluhan tank dari Rusia.

"Peningkatan dari waktu ke waktu akan berjalan terus. Sebentar lagi akan hadir 37 unit tank dari Rusia akhir tahun ini, kemudian dari korea menyusul pada 2014. Dan semuanya baru," kata Panglima TNI, Jenderal TNI Moeldoko di lapangan tembak Marinir FX Supramono, Bhumi Marinir Karangpilang, Surabaya, Jumat (1/11/2013).

Bahkan kata dia, anggaran belanja alutsista 2014 dipastikan akan naik, tapi tidak signifikan meski tahun ini hanya terserap 42 persen.

"Anggaran alutsista, ada peningkatan tahun depan. Harusnya target. Sekarang (2013) hanya terserap 42 persen, tetapi pada 2014 bisa terlampaui 53 persen tidak ada akselerasi yang signifikan dan belanja untuk semua kesatuan," ungkap dia.


Reply

Use magic Report

Post time 1-11-2013 09:05 PM | Show all posts
Sistem Pertahanan Bawah Tanah Monas Dibangun 2014



[quote="Rencana pembangunan sistem pertahanan bawah tanah di kawasan Monas, Jakarta Pusat segera terealisasi. Dijadwalkan pembangunan akan dimulai tahun depan. Selain itu, juga akan dilakukan pemanfaatan daerah pesisir laut di sekitar Marunda, Jakarta Utara sebagai tempat meluncurnya kendaraaan TNI jenis amphibi.  

Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo mengungkapkan, semua rencana tersebut akan dilakukan mulai tahun depan. Dengan demikian, Jakarta ikut berkontribusi membantu TNI menyediakan lahan untuk pertahanan. "Ini kita akan mulai tahun depan di Monas, akan dibangun basement besar dan lebar, jadi nanti di situ akan berjalan dan digunakan," ujar Jokowi di lapangan Silang Monas, Jakarta Pusat, Jumat (1/11).  

Ia menyebutkan, ada lahan seluas 200 hektar di kawasan Marunda yang bisa digunakan untuk peluncuran amphibi. "Di Marunda itu luasnya lebih dari 200 hektar, sebagian wilayah pantainya itu juga nanti bisa digunakan untuk meluncurnya amphibi ke laut. Memang, hal-hal tersebut harusnya sudah kita rancang," kata Jokowi.

Kepala Staf Angkatan Darat (KASAD) TNI, Jenderal Budiman mengakui, rencana tersebut telah dibicarakan antara kedua belah pihak. Bahkan, pembicaraan kepada Jokowi telah dilakukan saat ia masih menjabat sebagai Sekjen Kementerian Pertahanan. Lokasi yang menjadi sasaran adalah pusat-pusat strategis, bisa pusat perekonomian, pemerintahan, perindustrian, dan keuangan,  

"Oleh sebab itu, Jakarta sebagai pusat pemerintahan dan sebagainya yang strategis, maka saya berdiskusi dengan beliau, kalau kita punya basement di bangunan, selayaknya basement ini punya penghubung suatu saat bisa digunakan, termasuk saluran air," lanjut Budiman.

Ia pun merekomendasikan ruang bawah tanah Monas yang akan dibangun sebagai lahan parkir dan lokasi berjualan Unit Usaha Mikro (UKM) juga dilengkapi sistem pertahanan darurat. "Gubernur waktu itu respons dan siapkan termasuk rencana beliau yang bagus untuk pertahanan negara," tandasnya."][/quote]

Reply

Use magic Report

You have to log in before you can reply Login | Register

Points Rules

 

ADVERTISEMENT



 

ADVERTISEMENT


 


ADVERTISEMENT
Follow Us

ADVERTISEMENT


Mobile|Archiver|Mobile*default|About Us|CARI Infonet

25-4-2024 09:26 PM GMT+8 , Processed in 0.098066 second(s), 43 queries .

Powered by Discuz! X3.4

Copyright © 2001-2021, Tencent Cloud.

Quick Reply To Top Return to the list