CARI Infonet

 Forgot password?
 Register

ADVERTISEMENT

Author: eltoro

INDONESIA = DEFENCE -MILITARY ISSUES [ PART V ]-[R.P.1]

 Close [Copy link]
Post time 24-3-2012 03:35 AM | Show all posts
Philippine Navy to Sign Contract for MRVs this July

Two MultiRole Vessels (MRVs) along with three new helicopters will be ordered to the Navy. While PT PAL offers Strategic Sealift Vessel LPD for Philippines Navy


MANILA — Philippine Navy (PN) flag-officer-in charge Vice Admiral Alexander Pama on Thursday expressed optimism that the contracts for the service's two multi-role vessels (MRVs) will be signed by July this year.

With the expected signing of this vital document, the contracting shipbuilder can proceed ahead with the construction of the above-mentioned ships as per design specification of the Philippine government.
The acquisition cost for the two MRVs is estimated to be worth P10 billion.
Pama said that the two vessels would greatly increase the PN's patrolling and disaster relief mission capabilities as the proposed ships are capable of cruising even at the heaviest seas,aside from being equipped with helicopters and and LCMs, allowing them easy access to calamity-stricken communities.
Aside from the MRVs contract, the PN chief stated that the contract for the three brand-new helicopters for the naval service will also be signed by the end of the year, giving the command's air arm new equipment to fulfill its mandate of patrolling and securing Philippine maritime sovereignty.

(Zamboa Times)




Reply

Use magic Report


ADVERTISEMENT


Post time 24-3-2012 12:56 PM | Show all posts


Panses canon Pindad..
Reply

Use magic Report

Post time 24-3-2012 01:05 PM | Show all posts
Panses canon Pindad..
audreyhepburn Post at 24-3-2012 12:56

Desainnya masih kurang sreg, mudahan ada perbaikan lagi
Reply

Use magic Report

Post time 24-3-2012 02:31 PM | Show all posts
The Raid Training Di Camp KOPASKA

Reply

Use magic Report

Post time 24-3-2012 11:12 PM | Show all posts
Transfer Alutsista Indonesia Kurun Waktu 2000-2011

24 Maret 2012, Jakarta: Inggris tersingkir dari pemasok alutsista ke Indonesia, karena melakukan embargo ke Indonesia terkait insiden Santa Cruz dan pelarangan penggunaan pada konflik Aceh. Pembelian frigate ringan kelas Ragam buatan BAE System, membuka kembali Inggris menjadi pemasok alustsista. Pembelian tank Scorpion dan Hawk ditenggarai terjadi "mark up".

Pesawat


- 16 unit pesawat tempur Hawk 2009 (Inggris), diterima 1999-2000;
- 4 unit pesawat nirawak Fox AT-1 (Perancis), diterima 2000;
- 19 unit pesawat latih SF-260WS hibah Singapura, diterima 2002;
- 2 unit pesawat tempur Su-27SMK (Rusia), diterima 2003;
- 2 unit pesawat tempur Su-30MK (Rusia), diterima 2003;
- 4 unit pesawat intai maritim Nomad Searchmaster N-24 (Australia), diterima 2003;
- 5 unit pesawat latih TB-10 Tobago-GT (Perancis), diterima 2004-2005;
- 7 unit pesawat latih KT-1B Woong Bee (Korea Selatan), diterima 2003-2005;
- 1 unit pesawat tempur F-5E Tiger-2 (Amerika Serikat) dalam kondisi bekas dimodernisasi di Amerika Serikat, diterima 2006;
- 8 unit pesawat latih/tempur ringan EMB-314 Super Tucano (Brazil) diterima 2012;
- 24 unit pesawat tempur F-16C hibah Amerika Serikat, dimodernisasi menjadi F-16 Block 32, diterima 2012;
- 6 unit pesawat intai maritim NC-212-200MP (Spanyol) dirakit di PT DI, diterima 2005-207;
- 6 unit pesawat angkut NC-212 (Spanyol) dirakit di PT DI, dipesan 2009;
- 10 Unit pesawat CN-235/MPA dirakit di PT DI, dipesan 2009
- 9 unit pesawat angkut C-295 (Spanyol) dirakit di PT DI, dipesan 2011 dan diterima 2012-2014;
- 18 unit pesawat latih G-120TP (Jerman), diterima 2012;
- 5 unit pesawat latih KT-1 Wong Bee (Korea Selatan), diterima 2007-2008;
- 16 unit pesawat latih/tempur ringan T-50 (Korea Selatan), diterima 2012;
- 3 unit pesawat tempur Su-27SKM2 (Rusia), diterima 2010;
- 3 unit pesawat tempur Su-30MK2 (Rusia), diterima 2009;
- 6 unit pesawat tempur Su-30MK2 (Rusia), diterima 2012-2012.

Helikopter

- 2 unit helikopter ringan Mi-2 Hoplite (Rusia) dalam kondisi bekas dan bermasalah dalam proses pengadaan, diterima 2003;
- 2 unit helikopter angkut Mi-17 Hip-H (Rusia), diterima 2003;
- 4 unit helikopter angkut Mi-17 Hip-H (Rusia), diterima 2004;
- 2 unit helikopter tempur Mi-35P (Rusia), diterima 2003;
- 15 unit helikopter ringan EC-120 Colibri (Perancis) sebagai helikopter latih TNI AU, diterima 2001-2003;
- 2 unit helikopter ringan EC-120 Colibri (Perancis) sebagai helikopter latih TNI AU, diterima 2009;
- 27 unit helikopter angkut taktis Bell-412EP (Amerika Serikat), dirakit di PT DI, mulai diterima 2012;
- 57 unit helikopter ringan NB0-105CB/CBS (Jerman) termasuk digunakan oleh Polri, dirakit di PT DI, diterima 52 unit 1997-2009;
- 10 unit helikopter AS-532 Cougar/AS-332/NAS-332 (Perancis) dirakit di PT DI, diterima 4 unit 2001-2011;
- 6 unit helikopter angkut taktis Mi-17V5 (Rusia), diterima 2008;
- 6 unit helikopter angkut taktis Mi-17V5 (Rusia), diterima 2011;
- 3 unit helikopter tempur Mi-35P (Rusia), diterima 2010.

Kapal


- 1 unit kapal patroli (RSS Jupiter/KRI Cucut-866) hibah Singapura, diterima 2002;
- 1 unit kapal rumah sakit KRI dr. Soeharso (Korea Selatan), diterima 2003;
- 4 unit kapal patroli PB-57 Nav-5 (Jerman) dibangun di PT PAL, diterima 2000-2004;
- 3 unit kapal patroli cepat kelas Waspada hibah Brunei Darussalam, digunakan sebagai kapal latih;
- 4 unit kapal jenis LPD 122m (Korea Selatan), 2 LPD dibuat di Korsel dan 2 LPD di PT PAL, diterima 2007-2011;
- 3 unit kapal selam tipe 209/1400 (Korea Selatan), 2 dibuat di Korsel dan 1 dibuat di PT PAL, diterima mulai 2018;
- 2 unit korvet SIGMA-90 (Belanda), diterima 2007;
- 2 unit korvet SIGMA-90 (Belanda), diterima 2008-2009;
- 1 unit frigate kelas SIGMA-105 (Belanda) dibuat di PT PAL, diterima 2012.

Kendaraan tempur

- 11 unit ranpur BVP-2 (Slowakia), diterima 2000.
- 12 unit ranpur amphibi BTR-80A (Rusia), diterima 2002.
- 2 unit ranpur angkut pasukan Casspir (Afrika Selatan), digunakan KOPASSUS, diterima 2004.
- 32 unit APC VAB-VTT (Perancis), termasuk 6 versi ambulance dan 2 versi CP, digunakan TNI di Lebanon, diterima 2007.
- 100 unit kendaraan taktis Sherpa/Elang (Perancis) dibuat di PT PINDAD, 4 unit diterima 2011.
- 22 unit IFV Black Fox/Tarantula (Korea Selatan), diterima 2013 termasuk 11 unit diproduksi di PT PINDAD.
- 10 unit ranpur amphibi LVTP-7A1 hibah Korea Selatan, diterima 2009.
- 17 unit ranpur amphibi BMP-3F (Rusia), diterima 2010;
- 54 unit ranpur amphibi BMP-3F (Rusia), diterima 2012-2013.

Rudal

- 25 unit rudal anti-tank 9M114/AT-6 Spiral (Rusia) untuk helikopter tempur Mi-35P, diterima 2003.
- 16 rudal anti-pesawat udara Igla-1/SA-16 Gimlet (Rusia) untuk helikopter tempur Mi-35P, diterima 2003.
- 74 unit rudal anti-pesawat udara Grom (Polandia), diterima 2007.
- 81 unit rudal anti-pesawat udara Grom (Polandia), diterima 2009.
- 3 unit rudal anti-kapal C-802 (China) dipasang di kapal patroli jenis PB-57.
- 130 unit rudal panggul anti-pesawat udara QW-3 (China) digunakan TNI di Lebanon, diterima 2006-2007.
- 80 unit rudal rudal panggul anti-pesawat udara QW-3 (China) untuk sistem pertahanan udara TD-200B diterima 2009.
- 15 unit rudal panggul anti-pesawat udara QW-3 (China) diterima 2010.
- Rudal anti-kapal C-802 (China) akan dipasang di kapal patroli jenis PB-57 (Todak) dan frigate kelas Ahmad Yani, kontrak belum diketahui.
- 80 unit rudal anti-pesawat udara Mistral (Perancis) untuk korvet SIGMA, diterima 2007.
- 80 unit rudal anti-pesawat udara Mistral (Perancis) untuk korvet SIGMA, diterima 2008-2009.
- 30 unit rudal anti-kapal MM-40 Block-2 Exocet (Perancis) untuk korvet SIGMA diterima 2010.
- 200 unit rudal anti-kapal C-705 (China) untuk KCR-40, dipesan 2011.
- 50 unit rudal anti-kapal Yakhont (Rusia) untuk frigate kelas Ahmad Yani, diterima 10 unit 2011.
- 10 rudal anti-kapal Kh-31P (Rusia), diterima 2011.

Torpedo


- 40 unit torpedo A244 324mm (Italia) untuk korvet SIGMA, diterima 2007;
- 12 unit torpedo A244 324 mm (Italia) untuk korvet SIGMA, diterima 2008-2009.

Meriam/Roket

- 6 unit peluncur roket multi-laras RM-70 112mm (Ceko), diterima 2003-2004;
- 4 unit meriam SAK-70 Mk-2 57mm (Swedia) untuk kapal patroli PB-57, diterima 2000-2004;
- 3 unit peluncur roket multi-laras RM-70 112mm (Ceko), diterima 2008;
- 2 unit meriam 76mm untuk 2 korvet SIGMA (Italia), diterima 2007;
- 2 unit meriam 76mm untuk 2 korvet SIGMA (Italia), diterima 2008-2009;
- 54 unit meriam KH-178 105mm (Korea Selatan), diterima 27 unit 2011.

Sistem Pertahanan Udara

- 1 unit sistem pertahanan udara MMSR Kobra (Polandia), diterima 2007.
- 1 unit sistem pertahanan udara MMSR Kobra (Polandia), diterima 2009;

Radar

- 4 unit radar maritim (Belanda) digunakan kapal patroli PB-57 NAV-5, diterima 2000-2004;
- 1 unit radar udara Master-T (Perancis) digunanakan satuan radar TNI AU, diterima 2006;
- 9 unit Ocean Master (Perancis) untuk 6 pesawat intai maritim NC-212MP dan 3 helikopter NBo-105, diterima 2000-2007;
- 3 unit Ocean Master (Perancis) untuk 3 pesawat intai maritim CN-235MPA, diterima 2008;
- 7 unit Ocean Master (Perancis) untuk 7 pesawat intai maritim CN-235MPA, dipesan 2009;
- 3 unit radar udara Master-T (Perancis) digunanakan satuan radar TNI AU, diterima 2 unit 2009 dan sisanya 2012;
- 16 unit radar tempur AN/APG 66 (Amerika Serikat) untuk 16 Hawk 209, diterima 1999-2007;
- 2 unit radar maritim untuk KCR-40, diterima 2011.

Sonar

- 2 unit sonar TSM-2633 Spherion-B (Perancis) untuk 2 korvet SIGMA diterima 2007.
- 2 unit sonar TSM-2633 Spherion-B (Perancis) untuk 2 korvet SIGMA diterima 2008-2009;

Sistem Tempur

- 4 unit sistem kontrol penembakan Lirod untuk 4 kapal patroli PB-57, diterima 2000-2004.
- 2 unit sistem kontrol penembakan untuk KCR-40, diterima 2011;

Turret

- 22 unit AV turret CM-90 90mm (Belgia) untuk IFV Black Fox CSE-90.

Mesin

- 12 unit mesin diesel TBD-620 (Jerman) untuk modernisasi korvet kelas Parchim, diterima 2000-2005.
- 12 unit mesin diesel MTU-400 (Jerman) untuk modernisasi korvet kelas Parchim, diterima 2000-2005.
- 6 unit turboshaft Makila 1A1 (Perancis) untuk modernisasi helicopter SA-330L/NSA-330L menjadi NSA-330SM, diterima 2004-2006.
- 7 unit turboprop PT-6A-62A (Kanada) untuk 7 pesawat latih KT-1B, diterima 2003-2005.
- 5 unit turboprop PT-6A-62A (Kanada) untuk 5 pesawat latih KT-1B, diterima 2007-2008.
- 8 unit turboprop PT-6 (Kanada) untuk 8 pesawat latih/tempur ringan EMB-314.
- 18 unit turboprop/turboshaft PW-100 (Kanada) untuk 9 pesawat angkut C-295.
- 2 unit mesin diesel B&W 8L (Denmark) untuk 1 kapal jenis LPD 122 meter, diterima 2003.
- 8 unit mesin diesel B&W 8L (Denmark) untuk 4 kapal jenis LPD 122 meter, diterima 2000-2011.
- 6 unit mesin diesel PA6 (Perancis) untuk 2 korvet SIGMA dan modernisasi 1 frigate kelas Ahmad Yani, diterima 2006-2007.
- 4 unit mesin diesel PA6 (Perancis) untuk 2 korvet SIGMA, diterima 2008-2009.
- 150 unit mesin diesel MIDR untuk 150 Panser Anoa 6x6, diterima 2008-2010.
- 12 unit mesin diesel MIDR untuk 12 Panser Anoa 6x6, dipesan 2010.
- 16 unit turbofan F404 untuk 16 pesawat latih/tempur ringan T-50, diterima 2011.
- 8 unit mesin diesel Caterpillar 3516 untuk modernisasi 4 korvet kelas Parchim, diterima 2002-2005.
- 2 unit mesin diesel Caterpillar 3612 untuk modernisasi 1 frigate kelas Ahmad Yani, diterima 2003.
- 8 unit mesin diesel Caterpillar 3616 untuk modernisasi 4 frigate kelas Ahmad Yani, diterima 2007-2008.
- 76 unit turboprop CT-7 9C3 untuk 38 CN-235 dan CN-235 MPA, diterima 36 unit 1993-2008.

Sumber: SIPRI http://beritahankam.blogspot.com ... ndonesia-kurun.html


Masih Banyak Yang Belum Masuk List Sipri.
Reply

Use magic Report

Post time 24-3-2012 11:15 PM | Show all posts
Transfer Alutsista Indonesia Kurun Waktu 2000-2011

24 Maret 2012, Jakarta: Inggris tersingkir dari pemasok alutsista ke Indonesia, karena melakukan embargo ke Indonesia terkait insiden Santa Cruz dan pelarangan penggunaan pada konflik Aceh. Pembelian frigate ringan kelas Ragam buatan BAE System, membuka kembali Inggris menjadi pemasok alustsista. Pembelian tank Scorpion dan Hawk ditenggarai terjadi "mark up".

Pesawat


- 16 unit pesawat tempur Hawk 2009 (Inggris), diterima 1999-2000;
- 4 unit pesawat nirawak Fox AT-1 (Perancis), diterima 2000;
- 19 unit pesawat latih SF-260WS hibah Singapura, diterima 2002;
- 2 unit pesawat tempur Su-27SMK (Rusia), diterima 2003;
- 2 unit pesawat tempur Su-30MK (Rusia), diterima 2003;
- 4 unit pesawat intai maritim Nomad Searchmaster N-24 (Australia), diterima 2003;
- 5 unit pesawat latih TB-10 Tobago-GT (Perancis), diterima 2004-2005;
- 7 unit pesawat latih KT-1B Woong Bee (Korea Selatan), diterima 2003-2005;
- 1 unit pesawat tempur F-5E Tiger-2 (Amerika Serikat) dalam kondisi bekas dimodernisasi di Amerika Serikat, diterima 2006;
- 8 unit pesawat latih/tempur ringan EMB-314 Super Tucano (Brazil) diterima 2012;
- 24 unit pesawat tempur F-16C hibah Amerika Serikat, dimodernisasi menjadi F-16 Block 32, diterima 2012;
- 6 unit pesawat intai maritim NC-212-200MP (Spanyol) dirakit di PT DI, diterima 2005-207;
- 6 unit pesawat angkut NC-212 (Spanyol) dirakit di PT DI, dipesan 2009;
- 10 Unit pesawat CN-235/MPA dirakit di PT DI, dipesan 2009
- 9 unit pesawat angkut C-295 (Spanyol) dirakit di PT DI, dipesan 2011 dan diterima 2012-2014;
- 18 unit pesawat latih G-120TP (Jerman), diterima 2012;
- 5 unit pesawat latih KT-1 Wong Bee (Korea Selatan), diterima 2007-2008;
- 16 unit pesawat latih/tempur ringan T-50 (Korea Selatan), diterima 2012;
- 3 unit pesawat tempur Su-27SKM2 (Rusia), diterima 2010;
- 3 unit pesawat tempur Su-30MK2 (Rusia), diterima 2009;
- 6 unit pesawat tempur Su-30MK2 (Rusia), diterima 2012-2012.

Helikopter

- 2 unit helikopter ringan Mi-2 Hoplite (Rusia) dalam kondisi bekas dan bermasalah dalam proses pengadaan, diterima 2003;
- 2 unit helikopter angkut Mi-17 Hip-H (Rusia), diterima 2003;
- 4 unit helikopter angkut Mi-17 Hip-H (Rusia), diterima 2004;
- 2 unit helikopter tempur Mi-35P (Rusia), diterima 2003;
- 15 unit helikopter ringan EC-120 Colibri (Perancis) sebagai helikopter latih TNI AU, diterima 2001-2003;
- 2 unit helikopter ringan EC-120 Colibri (Perancis) sebagai helikopter latih TNI AU, diterima 2009;
- 27 unit helikopter angkut taktis Bell-412EP (Amerika Serikat), dirakit di PT DI, mulai diterima 2012;
- 57 unit helikopter ringan NB0-105CB/CBS (Jerman) termasuk digunakan oleh Polri, dirakit di PT DI, diterima 52 unit 1997-2009;
- 10 unit helikopter AS-532 Cougar/AS-332/NAS-332 (Perancis) dirakit di PT DI, diterima 4 unit 2001-2011;
- 6 unit helikopter angkut taktis Mi-17V5 (Rusia), diterima 2008;
- 6 unit helikopter angkut taktis Mi-17V5 (Rusia), diterima 2011;
- 3 unit helikopter tempur Mi-35P (Rusia), diterima 2010.

Kapal


- 1 unit kapal patroli (RSS Jupiter/KRI Cucut-866) hibah Singapura, diterima 2002;
- 1 unit kapal rumah sakit KRI dr. Soeharso (Korea Selatan), diterima 2003;
- 4 unit kapal patroli PB-57 Nav-5 (Jerman) dibangun di PT PAL, diterima 2000-2004;
- 3 unit kapal patroli cepat kelas Waspada hibah Brunei Darussalam, digunakan sebagai kapal latih;
- 4 unit kapal jenis LPD 122m (Korea Selatan), 2 LPD dibuat di Korsel dan 2 LPD di PT PAL, diterima 2007-2011;
- 3 unit kapal selam tipe 209/1400 (Korea Selatan), 2 dibuat di Korsel dan 1 dibuat di PT PAL, diterima mulai 2018;
- 2 unit korvet SIGMA-90 (Belanda), diterima 2007;
- 2 unit korvet SIGMA-90 (Belanda), diterima 2008-2009;
- 1 unit frigate kelas SIGMA-105 (Belanda) dibuat di PT PAL, diterima 2012.

Kendaraan tempur

- 11 unit ranpur BVP-2 (Slowakia), diterima 2000.
- 12 unit ranpur amphibi BTR-80A (Rusia), diterima 2002.
- 2 unit ranpur angkut pasukan Casspir (Afrika Selatan), digunakan KOPASSUS, diterima 2004.
- 32 unit APC VAB-VTT (Perancis), termasuk 6 versi ambulance dan 2 versi CP, digunakan TNI di Lebanon, diterima 2007.
- 100 unit kendaraan taktis Sherpa/Elang (Perancis) dibuat di PT PINDAD, 4 unit diterima 2011.
- 22 unit IFV Black Fox/Tarantula (Korea Selatan), diterima 2013 termasuk 11 unit diproduksi di PT PINDAD.
- 10 unit ranpur amphibi LVTP-7A1 hibah Korea Selatan, diterima 2009.
- 17 unit ranpur amphibi BMP-3F (Rusia), diterima 2010;
- 54 unit ranpur amphibi BMP-3F (Rusia), diterima 2012-2013.

Rudal

- 25 unit rudal anti-tank 9M114/AT-6 Spiral (Rusia) untuk helikopter tempur Mi-35P, diterima 2003.
- 16 rudal anti-pesawat udara Igla-1/SA-16 Gimlet (Rusia) untuk helikopter tempur Mi-35P, diterima 2003.
- 74 unit rudal anti-pesawat udara Grom (Polandia), diterima 2007.
- 81 unit rudal anti-pesawat udara Grom (Polandia), diterima 2009.
- 3 unit rudal anti-kapal C-802 (China) dipasang di kapal patroli jenis PB-57.
- 130 unit rudal panggul anti-pesawat udara QW-3 (China) digunakan TNI di Lebanon, diterima 2006-2007.
- 80 unit rudal rudal panggul anti-pesawat udara QW-3 (China) untuk sistem pertahanan udara TD-200B diterima 2009.
- 15 unit rudal panggul anti-pesawat udara QW-3 (China) diterima 2010.
- Rudal anti-kapal C-802 (China) akan dipasang di kapal patroli jenis PB-57 (Todak) dan frigate kelas Ahmad Yani, kontrak belum diketahui.
- 80 unit rudal anti-pesawat udara Mistral (Perancis) untuk korvet SIGMA, diterima 2007.
- 80 unit rudal anti-pesawat udara Mistral (Perancis) untuk korvet SIGMA, diterima 2008-2009.
- 30 unit rudal anti-kapal MM-40 Block-2 Exocet (Perancis) untuk korvet SIGMA diterima 2010.
- 200 unit rudal anti-kapal C-705 (China) untuk KCR-40, dipesan 2011.
- 50 unit rudal anti-kapal Yakhont (Rusia) untuk frigate kelas Ahmad Yani, diterima 10 unit 2011.
- 10 rudal anti-kapal Kh-31P (Rusia), diterima 2011.

Torpedo


- 40 unit torpedo A244 324mm (Italia) untuk korvet SIGMA, diterima 2007;
- 12 unit torpedo A244 324 mm (Italia) untuk korvet SIGMA, diterima 2008-2009.

Meriam/Roket

- 6 unit peluncur roket multi-laras RM-70 112mm (Ceko), diterima 2003-2004;
- 4 unit meriam SAK-70 Mk-2 57mm (Swedia) untuk kapal patroli PB-57, diterima 2000-2004;
- 3 unit peluncur roket multi-laras RM-70 112mm (Ceko), diterima 2008;
- 2 unit meriam 76mm untuk 2 korvet SIGMA (Italia), diterima 2007;
- 2 unit meriam 76mm untuk 2 korvet SIGMA (Italia), diterima 2008-2009;
- 54 unit meriam KH-178 105mm (Korea Selatan), diterima 27 unit 2011.

Sistem Pertahanan Udara

- 1 unit sistem pertahanan udara MMSR Kobra (Polandia), diterima 2007.
- 1 unit sistem pertahanan udara MMSR Kobra (Polandia), diterima 2009;

Radar

- 4 unit radar maritim (Belanda) digunakan kapal patroli PB-57 NAV-5, diterima 2000-2004;
- 1 unit radar udara Master-T (Perancis) digunanakan satuan radar TNI AU, diterima 2006;
- 9 unit Ocean Master (Perancis) untuk 6 pesawat intai maritim NC-212MP dan 3 helikopter NBo-105, diterima 2000-2007;
- 3 unit Ocean Master (Perancis) untuk 3 pesawat intai maritim CN-235MPA, diterima 2008;
- 7 unit Ocean Master (Perancis) untuk 7 pesawat intai maritim CN-235MPA, dipesan 2009;
- 3 unit radar udara Master-T (Perancis) digunanakan satuan radar TNI AU, diterima 2 unit 2009 dan sisanya 2012;
- 16 unit radar tempur AN/APG 66 (Amerika Serikat) untuk 16 Hawk 209, diterima 1999-2007;
- 2 unit radar maritim untuk KCR-40, diterima 2011.

Sonar

- 2 unit sonar TSM-2633 Spherion-B (Perancis) untuk 2 korvet SIGMA diterima 2007.
- 2 unit sonar TSM-2633 Spherion-B (Perancis) untuk 2 korvet SIGMA diterima 2008-2009;

Sistem Tempur

- 4 unit sistem kontrol penembakan Lirod untuk 4 kapal patroli PB-57, diterima 2000-2004.
- 2 unit sistem kontrol penembakan untuk KCR-40, diterima 2011;

Turret

- 22 unit AV turret CM-90 90mm (Belgia) untuk IFV Black Fox CSE-90.

Mesin

- 12 unit mesin diesel TBD-620 (Jerman) untuk modernisasi korvet kelas Parchim, diterima 2000-2005.
- 12 unit mesin diesel MTU-400 (Jerman) untuk modernisasi korvet kelas Parchim, diterima 2000-2005.
- 6 unit turboshaft Makila 1A1 (Perancis) untuk modernisasi helicopter SA-330L/NSA-330L menjadi NSA-330SM, diterima 2004-2006.
- 7 unit turboprop PT-6A-62A (Kanada) untuk 7 pesawat latih KT-1B, diterima 2003-2005.
- 5 unit turboprop PT-6A-62A (Kanada) untuk 5 pesawat latih KT-1B, diterima 2007-2008.
- 8 unit turboprop PT-6 (Kanada) untuk 8 pesawat latih/tempur ringan EMB-314.
- 18 unit turboprop/turboshaft PW-100 (Kanada) untuk 9 pesawat angkut C-295.
- 2 unit mesin diesel B&W 8L (Denmark) untuk 1 kapal jenis LPD 122 meter, diterima 2003.
- 8 unit mesin diesel B&W 8L (Denmark) untuk 4 kapal jenis LPD 122 meter, diterima 2000-2011.
- 6 unit mesin diesel PA6 (Perancis) untuk 2 korvet SIGMA dan modernisasi 1 frigate kelas Ahmad Yani, diterima 2006-2007.
- 4 unit mesin diesel PA6 (Perancis) untuk 2 korvet SIGMA, diterima 2008-2009.
- 150 unit mesin diesel MIDR untuk 150 Panser Anoa 6x6, diterima 2008-2010.
- 12 unit mesin diesel MIDR untuk 12 Panser Anoa 6x6, dipesan 2010.
- 16 unit turbofan F404 untuk 16 pesawat latih/tempur ringan T-50, diterima 2011.
- 8 unit mesin diesel Caterpillar 3516 untuk modernisasi 4 korvet kelas Parchim, diterima 2002-2005.
- 2 unit mesin diesel Caterpillar 3612 untuk modernisasi 1 frigate kelas Ahmad Yani, diterima 2003.
- 8 unit mesin diesel Caterpillar 3616 untuk modernisasi 4 frigate kelas Ahmad Yani, diterima 2007-2008.
- 76 unit turboprop CT-7 9C3 untuk 38 CN-235 dan CN-235 MPA, diterima 36 unit 1993-2008.

Sumber: SIPRI http://beritahankam.blogspot.com ... ndonesia-kurun.html


Masih Banyak Yang Belum Masuk List Sipri.
Reply

Use magic Report

Follow Us
Post time 24-3-2012 11:19 PM | Show all posts
Reply 126# rifa

yang belum masuk list SIPRI, pasti yg bersifat rahasia, agar tidak dapat dideteksi lawan dan kawan jika suatu saat harus saling berhadapan...
Reply

Use magic Report

Post time 25-3-2012 11:56 AM | Show all posts
Post Last Edit by viewx at 25-3-2012 12:00

Mas bro semua apa analisa anda semua akan pernyataan ini :
bahwa korut mengarahkan rudalnya ke filipin, indonesia atau australia


Tapi bukan masalah itu nya tapi ada pendapat darai polirisi golkar yang bunyinya seprti ini  :
Politisi Golkar ini percaya, meski kemampuan sistem pertahanan RI masih terbatas, namun TNI memiliki kemampuan untuk menembakkan rudalnya guna mematahkan benda asing yang memasuki wilayah RI. "Kita punya rudal penangkis serangan udara. Di Jakarta saja ada dua batalion," ujar dia.

Sumber http://jurnalparlemen.com/news/2 ... uncuran-rudal-korut


Apakah indonesia sudah punya SAM, apa ada hubungannya dengan kunjungan petinggi TNI yang ke china untuk melihat ujicoba rudal SAM, ground missile dan sebagainya atau indonesia sudah punya penangkis rudal dari rusia

Tapi saya yakin semua issu hanya dibuat oleh Amerika dan sekutunya,
Mereka tahu bahwa INDONESIA DAN KORUT adalah sahabat yang sangat dekat dan punya hubungan historis
Reply

Use magic Report


ADVERTISEMENT


Post time 25-3-2012 12:09 PM | Show all posts
Reply  rifa

yang belum masuk list SIPRI, pasti yg bersifat rahasia, agar tidak dapat dideteksi l ...
truefighter Post at 24-3-2012 23:19


REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING –- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memerintahkan untuk membuka dan menginvestigasi secara utuh pembelian pesawat tempur Sukhoi.

“Jika ada yang salah saya tindak,” kata SBY seperti dilaporkan wartawan Republika, Nasihin Masha dari Beijing, Cina, Sabtu (24/3).

Hal itu ia ungkapkan menanggapi pertanyaan wartawan dalam jumpa pers di hari terakhir kunjungannya ke Cina. Pembelian Sukhoi telah menimbulkan kontroversi dengan tuduhan kemungkinan terjadi penggelembungan harga pembelian pesawat buatan Rusia tersebut. SBY mengatakan jika ada penggelembungan harga  atau mark up agar dibuka saja.

Namun SBY mengatakan, pengusutan pembelian Sukhoi tersebut dilakukan juga terhadap pembelian Sukhoi sebelum 2004, di masa pemerintahan Megawati Soekarnoputri. “Pembelian yang dulu dan yang sekarang. Semangat kita anti-korupsi dan anti-penyimpangan,” katanya. Dengan bergaya retoris, Presiden menuturkan, “What's going on. Apa yang terjadi.''

Pada kesempatan itu SBY menyebutkan saat ini Indonesia mulai dilihat dunia karena saat ini aktif melakukan pembelian alat utama sistem pertahanan (alutsista). “Mau ke mana. Jangan-jangan mau agresif. Saya katakan: Tidak,” katanya.

Di saat krisis, katanya, Indonesia tidak menambah alutsistanya. Padahal sebagai negara besar, ujarnya, Indonesia membutu*kan alutsista untuk menjaga kedaulatannya. “Bayangkan, Indonesia negara besar. Lihat Malaysia, Singapura, atau Thailand. Luar biasa alutsistanya,” katanya.

Karena itu, dari sisi peralatan tempur, Indonesia begitu rapuh. Namun demikian, ujar SBY, Indonesia hanya ingin mencapai essential minimum forde. “Tentu dengan memperhatikan kondisi ekonomi dan kemampuan anggaran,” katanya.

Menurut SBY, selama ini TNI mengalah untuk tak membeli alutsista karena ingin mendahulukan hal-hal lainnya. Namun sesuai perkembangan, katanya, “Indonesia tak ingin dilihat sebelah mata karena tak punya apa-apa. Tapi bukan hanya itu, ini soal menjaga kedaulatan dan ketahanan nasional.”

jadi terharu klo beye ngomong kya gitu
ini cukup untuk mematahkan :
1. Bahwa pengusutan jgn saja sukhoi saat ini tapi zaman megawati, PDI-P kan koar baru tahu rasa klo diusut juga
2. Mematahkan pendapat LSM, antek asing
3. Mematahkan bahwa sukhoi indonesia tak punya senjata
4. Indonesia mulai jadi kekhawatiran banyak negara
Reply

Use magic Report

 Author| Post time 25-3-2012 07:41 PM | Show all posts
Klo malaysia hadiah inggris ya, betul ngga, coba inggris ngga ngasih kemerdekaan, sampai saat in ...
viewx Post at 23-3-2012 17:55


msia merdeka pakai hotak ngan rundingan bukan cam indon jilat pantat jepun kalo jepun tak bagi indon masih kena jajah lagi
nick name ko dah kena banned lagi ya viewx aka audrey aka reashot aka malasya aka truefighter
Reply

Use magic Report

Post time 26-3-2012 09:22 AM | Show all posts
Reply 130# eltoro


    Lebih baik kita daripada Negara yg "merdekanya" hadiah dr penjajah. Lebih baik menjilat pantat jepang waktu perang kemerdekaan (itu juga gk dibantu ama jepang, cuma dibantu ama jendral2 jepang, beda mbak) daripada kayak orang Malaysia yg sampai sekarang masih memberikan Blow Job buat UK
Reply

Use magic Report

Post time 26-3-2012 04:07 PM | Show all posts
susah lama ga masuk sini tetapi masih gitu2 juga ribut terus, caci2...sudahlah jgn ribut /gaduh2 terus,selepas ini lebih baik kita comment yg baik2 sajalah...yuk mari bro2, kita rubah diri kita, kita berdiskusi dengan baik!
Reply

Use magic Report

Post time 26-3-2012 04:23 PM | Show all posts
Post Last Edit by gede-bab at 26-3-2012 16:24
Reply  eltoro


    Lebih baik kita daripada Negara yg "merdekanya" hadiah dr penjajah. Lebih ba ...
reashot Post at 26-3-2012 09:22


lebih baik merdeka dari Inggeris superpower yang menang perang PDII dari jepang fihak yang kalah perang PDII...
kenapa indon gak kepikir ya...kalo jepang benar2 ikhlas mo kasih merdeka pasti taon 1942 ato 1943 indon udah merdeka...namun jepang hanya ngasih indon merdeka pada 17 augustus 1945...sedangkan 6 dan 9 Augustus Hiroshima dan Nagasaki udah ancur dibom atom oleh Amrik....dan hanya tunggu masa mo menyerah kalah total...


ternyata hadiah kemerdekaan jepang gak diakuin ama tuan belanda...

Malaysia merdeka taon 1957 terus merdeka ampe kini....indon meredeka taon 1945/1949 tenyata terjajah kembali taon 1997 oleh IMF....
Reply

Use magic Report

Post time 26-3-2012 08:11 PM | Show all posts
Tiga Perusahaan Nasional Siap Pasok Radar Pertahanan Udara dengan ToT

Bertempat di Jakarta Convention Center, pada tanggal 21-23 Maret 2012 digelar perhelatan Jakarta International Defense Dialogue (JIDD) yang diikuti dengan penyelenggaran pemeran Asia Pasific Security and Defense Expo (APSDEX 2012). Pameran ini lebih banyak menampilkan alutsista produksi dalam negeri, meskipun beberapa peserta ada juga yang berasal dari negara lain.

Defense Studies menyempatkan diri untuk berkunjung ke anjungan PT LEN, PT INTI, dan PT CMI dalam kesiapannya untuk mengikuti tender pengadaan radar pertahanan udara setelah Thales Raytheon Systems menyelesaikan pemasangan tiga radar pertahanan udara jenis Master-T di Merauke, Saumlaki dan Timika.

Berkenaan dengan rencana pemenuhan MEF hingga tahun 2024 dalam bentuk tersedianya 32 instalasi radar yang dapat mengcover seluruh wilayah Nusantara maka beberapa daerah direncanakan untuk dipasang radar antara lain Jayapura, Manokwari, Morotai, Poso, Singkawang, dan Tabulang. Tender terakhir yang dilaksanakan mensyaratkan radar pertahanan udara jarak jauh jenis 3D dengan jangkauan 400km.


Radar Northrop Grumman AN/TPS-78 (photo : Northrop Grumman)

PT. Inti dan Northrop Grumman

PT Inti rencananya akan menggandeng perusahaan asal AS NorthropGrumman, radar yang ditawarkan adalah AN/TPS-78 yang merupakan pengembangan lebih lanjut dari AN/TPS-70 yang telah menyandang predikat ‘combat proven’ dan digunakan di lebih dari 20 negara termasuk Thailand. Radar ini disebutkan mempunyai keunggulan dalam air mobility. Keseluruhan sistem dapat diangkut dalam satu pesawat C-130 Hercules dan dapat diinstall dalam 30 menit. Keunggulan lainnya adalah radar ini lebih tahan jamming.

AN/TPS-78 adalah radar 3D yang beroperasi dalam frekuensi S-band (2-4 GHz) dan disebutkan mempunyai jangkauan 240 nautical miles (455km).

Kerjasama PT Inti dan Northrop Grumman akan dideklarasikan pada bulan April 2012 di Bali. Melalui kesepakatan tersebut PT Inti akan mendapatkan porsi pekerjaan 40% sedangkan sisanya dikerjakan oleh Northrop Grumman.


Radar Lockheed Martin AN/TPS-77 (photo : Lockheed Martin)

PT CMI Teknologi dan Lockheed Martin

PT CMI Teknologi telah menandatangani kerjasama dengan Lockheed Martin pada bulan Maret 2012. Sesuai dengan kesepakatan tersebut maka terhadap produk radar AN/TPS-77 yang dipasarkan oleh Lockheed Martin maupun CM-77 yang dipasarkan oleh PT CMI semuanya mengandung komponen modul buatan CMI.

Radar AN/TPS-77 beroperasi dalam frekuensi L-band (1-2 GHz), mempunyai jangkauan 250 nautical miles (463 km) dan telah digunakan di 22 negara, tetangga terdekat yang menggunakannya adalah Australia dan Singapore . Keunggulan radar ini adalah mampu mendeteksi sasaran di bawah horizon hingga -6°. Jika radar ini dipasang di atas bukit maka mampu mendeteksi penerbangan pesawat atau helicopter yang terbang rendah mengikuti kontur lembah.

PT CMI Teknologi sebagai perusahaan mikrowave asal Bandung sebelumnya telah berhasil membuat microwave signal processor untuk pesawat F-5 dan F-16 yang digunakan Indonesia ketika mengalami embargo. Kualitas produk yang dihasilkannya dinilai baik oleh Lockheed Martin sehingga memilihnya sebagai mitra untuk bekerja sama.


Radar Thales Raytheon Systems Groundmaster 400 (photo : Thales Raystehon Systems)

PT Len Industri dan Thales Raytheon Systems (TRS)


Thales Raytheon Systems baru saja menyelesaikan pemasangan 3 radar pertahanan udara jarak jauh jenis Master-T untuk Indonesia Bagian Timur. Dalam website resmi Thales Raytheon disebutkan bahwa TRS dan PT Len Industri telah sepakat untuk bekerjasama dalam pengadaan radar berikutnya bagi TNI, dan hal ini dibenarkan oleh anjungan PT Len Industri dalam pameran ini.

Mengenai jenis radar yang akan diajukan, pihak PT Len Industri mengatakan bahwa radar Master-T tetap akan diajukan, namun tidak menutup kemungkinan untuk mengajukan radar seri lain yaitu Ground Master 400 (GM-400). Radar GM-400 ini telah dipesan juga oleh Angkatan Udara Malaysia.

Sama seperti radar Master-T, radar GM-400 beroperasi pada frekuensi S-band (2-4 GHz) dengan jangkauan 470 km. Disain radar GM-400 tergolong unik karena radar head dan cabin-nya digabung, meskipun hal ini akan membuat ukuran cabin menjadi kecil namun menjadikannya sebagai radar yang kompak.

Dari kerjasama PT Len dan TRS ini maka PT Len akan mendapatkan porsi 40% dalam muatan lokal jika duet ini memenangkan tender.

http://defense-studies.blogspot.com/


Mana Yang Paling Terbaik Ya... :?:
Reply

Use magic Report

Post time 26-3-2012 08:32 PM | Show all posts
Sapa lagee yang bisa maksa Fidel Castro pake peci...

Reply

Use magic Report

Post time 26-3-2012 10:06 PM | Show all posts
Latma Satkopaska dan US Navy Seals  Di Guam



JAKARTA (Pos Kota) – Penyelenggaraan Latihan Flash Iron 12-01 JCET untuk mengetahui sejauh mana kesiapsiagaan Satuan Komando Pasukan Katak (Satkopaska) sekaligus mewujudkan kadar profesionalitas serta kerjasama Kopaska TNI Angkatan Laut dan US Navy Seals.

Demikian dikatakan Panglima Komando Armada RI Kawasan Barat (Pangarmabar) Laksamana Muda (Laksda) TNI Didit Herdiawan, M.P.A., M.B.A., pada upacara pelepasan Satuan Tugas (Satgas) Latihan Bersama (Latma) Flas Iron 12-01 JCET antara Kopaska TNI Angkatan Laut dengan US Navy Seals, di Lapangan Arafuru Markas Komando (Mako) Koarmabar, Jalan Gunung Sahari No.67 Jakarta Pusat.

Lebih lanjut Pangarmabar Laksda TNI Didit Herdiawan, M.P.A., M.B.A., mengatakan, latihan bersama Flas Iron adalah latihan yang dilaksanakan oleh Kopaska TNI Angkatan Laut dan US Navy Seals. Penyelenggaraan latihan tersebut merupakan wadah kerjasama antara Indonesia dengan Amerika Serikat, terutama dalam bidang kemiliteran dan sekaligus sebagai wahana pertukaran ilmu serta memupuk rasa solidaritas sesama pasukan khusus yang berbasis Naval Special Walfare.

Latihan bersama yang diselenggarakan selama 23 hari dari tanggal 24 Maret sampai 16 April 2012 di Guam tersebut, akan melaksanakan Military Free Fall, Maritime Craft Aeral Delivery System, Combat Diving dan Final Training Exercise melalui uji kemampuan baik secara individu maupun tim dan pemantapan standar prosedur operasi khususnya manuvra di lapangan, dibawah pimpinan Komandan Satuan Tugas Flash Iron 12-01 JCET Kolonel Laut (P) R. Eko Suyatno yang sehari-hari menjabat sebagai Komandan Satuan Komando Pasukan Katak (Dansatkopaska) Koarmabar.

Menurut Pangarmabar, banyak hal yang harus dimiliki oleh para pelaku latihan, yaitu kesamaan persepsi, rencana latihan jangka panjang serta sistem dan metode latihan yang tepat terutama dalam hal teknik maupun taktik operasi-operasi yang bersifat khusus, sesuai fungsi asasinya di bidang Naval Special Warfare. Sehingga melalui teknik maupun taktik yang dilaksanakan dalam latihan bersama ini, akan terbentuk suatu tim yang solid, dimana pada saatnya diperlukan dapat melaksanakan tugas bersama dengan baik, cepat dan benar.

Selain taktik, strategi dan teknologi, keberhasilan pelaksanaan tugas maupun latihan juga ditentukan oleh doktrin/mental kejuangan yang terkait erat dengan semangat, dedikasi, kekompakan dan rasa kebersamaan yang mendalam dari semua prajurit peserta latihan.

Melalui latihan bersama tersebut, diharapkan dapat memberikan kontribusi positif yaitu memantapkan kerjasama antara TNI Angkatan Laut dan US Navy Seals sekaligus perkembangan hubungan bilateral bagi kedua negara yang sudah terjalin dengan baik selama ini.

Pangarmabar menegaskan kepada prajurit peserta latihan Flash Iron 12-01 JCET untuk melaksanakan latihan secara serius,bersungguh-sungguh, ertanggungjawab dan terintegrasi sesuai dengan materi dan standard operation procedure (SOP) yang telah ditentukan tetap dengan mengedepankan zero accident.

Diakhir amanatnya, Pangarmabar menekankan bahwa latihan kali ini dilaksanakan di wilayah negara lain, berarti seluruh prajurit Satkopaska yang terlibat adalah duta-duta bangsa yang harus membawa citra dan martabat bangsa Indonesia, khususnya TNI Angkatan Laut.

Kepala Dispenarmabar,Agus Cahyono Letkol Laut (KH) NRP. 10881/P

http://www.poskotanews.com/2012/ ... an-profesionalitas/


Selamat Berlatih.
Reply

Use magic Report


ADVERTISEMENT


Post time 26-3-2012 11:23 PM | Show all posts
lebih baik merdeka dari Inggeris superpower yang menang perang PDII dari jepang fihak yang kalah ...
gede-bab Post at 26-3-2012 16:23



    Bangga bgt ama tuan Kolonial kamu ngaku aja kalo suka dijajah , Vietnam aja sama bencinya ama tuan perancisnya, India juga kyk gitu sama kebanyakan negara bekas kolonial, heran bgt ama orang Malaysia satu ini ngaku suka penjajahan, Belanda negaranya Superpower kok waktu jaman dulu, terus kenapa?

Jepang negaranya dibom atomin saya gk peduli biarin aja hancur saya bukan warga sana, kenapa sih pd jepang semua kalo udah liat wikipedia ato buku sejarah biasa aja udah bakal tau ini:
1. Jepang menginvasi Hindia Belanda.
2. Jepang membuat pemerintahan Indonesia tapi dikontrol penuh oleh administrasi kolonial Jepang.
3. Jepang menyerah pd pasukan sekutu setelah Uni Soviet menginvasi Manchuria.
4. Indonesia akhirnya bebas dr pemerintahan boneka Jepang pd thn 17 agustus 1945, mendeklarasikan Perserikatan Republik Indonesia.
5. Indonesia PERANG melawan belanda, inggris & Amerika serikat, perangnya brutal & berlangsung sampai thn 1949, dimana RIBUAN rakyat indonesia meninggal untuk mempertahankan kemerdekaannya.

Jepang gk pernah ngasih Indonesia pada kita, kita cuma dikibulin doang, rakyat Indonesia meraih kemerdekaan melalui perjuangan sendiri. Saya nulis ini karena saya sekarang merasa terhina bgt sebagai warga indonesia, terutama si elToro itu, nenek moyangku meninggal waktu perang kemerdekaan sekarang kuburannya di taman makam pahlawan serasa dinodai, masih mending ngejek indon ato bencong, ini sih udah kelewatan batas & merendahkan rakyat indonesia yg sudah meninggal mempertahankan Indonesia.

buat eltoro:
Hadiah/Gift: (dr wiki) A gift or a present is the transfer of something without the expectation of payment. Although gift-giving might involve an expectation of reciprocity, a gift is meant to be free. In many human societies, the act of mutually exchanging money, goods, etc. may contribute to social cohesion. Economists have elaborated the economics of gift-giving into the notion of a gift economy. By extension the term gift can refer to anything that makes the other happier or less sad, especially as a favor, including forgiveness and kindness.
Reply

Use magic Report

Post time 26-3-2012 11:32 PM | Show all posts
Udah aja berhenti ngomongin soal jepang. inget loh Malay forum melarang Defamation
kalo ada yg marah atau terganggu maafin aku ya

update pembelian Drone Israel

RI akan beli pesawat tanpa awak teknologi Israel
Senin, 26 Maret 2012
Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Pertahanan berencana membeli empat pesawat tanpa awak dari Filipina.


Menurut Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Syamsuddin dalam rapat kerja dengan Komisi I DPR RI di Gedung DPR RI, Jakarta, Senin, pesawat tanpa awak yang akan dibeli dari Filipina itu menggunakan teknologi dari Israel.

Sejauh ini, rencana pembelian pesawat tanpa awak itu masih menunggu persetujuan DPR.

"Yang paling spesifik dalam masalah pembelian 4 pesawat tanpa awak ini sebesar 16 juta dolar Amerika Serikat, apabila disetujui oleh DPR sehingga kontraknya efektif, maka pesawat itu akan diterima dalam waktu 18 bulan setelah kontrak," kata Sjafrie.

Ia menjelaskan, pesawat tanpa awak ini mampu terbang dengan radiusnya 200-400 kilometer. Pesawat tanpa awak ini juga, kata dia, dapat dioperasikan manual dengan daya jelajah terbang selama 20 jam.

Ia menambahkan, produk Filiphina ini dibuat oleh Kital Philippine Corporation (KPC). Mereka mengkombinasikan mesin dari Italia, infrastruktur dari Filipina dan teknologi dari Israel.

"Kami membeli teknologi. Ini yang perlu bapak-bapak ketahui bahwa kita tidak membeli ke Israel tetapi membeli teknologi sebagai bagian yang terintegrasi ke dalam sistem yang ada di pesawat tersebut. Kami berhubungan ke perusahaan asal Filipina, Kital Philippine Corporation (KPC) itu. Dan kami tidak berhubungan dengan Israel," jelasnya.

Sementara itu, anggota Komisi I DPR dari Partai Gerindra Ahmad Muzani meminta rencana pembelian pesawat tanpa awak tersebut dibatalkan sebab Indonesia sudah bisa mempunyai produk serupa bahkan dibeli negara tetangga seperti Malaysia.

Ketika menjawab Muzani, Sjafrie menerangkan produk Indonesia belum memenuhi standar yang sudah ditetapkan. Misalnya soal radius terbang yang 200 kilometer, tidak bisa digunakan secara otomatis serta soal kamera. Ia meminta agar Indonesia tetap membeli empat pesawat tanpa awak teknologi Israel itu.

sumber : Antara
Reply

Use magic Report

Post time 26-3-2012 11:35 PM | Show all posts
Tiga Perusahaan Nasional Siap Pasok Radar Pertahanan Udara dengan ToT









Mana Yang P ...
rifa Post at 26-3-2012 20:11



    Radar Lockheed Martin yg biasanya paling bagus. CMIIW
Reply

Use magic Report

Post time 27-3-2012 12:47 AM | Show all posts

[Oleh-Oleh] Rapat Kemenhan Vs DPR

      
Reply

Use magic Report

You have to log in before you can reply Login | Register

Points Rules

 

ADVERTISEMENT



 

ADVERTISEMENT


 


ADVERTISEMENT
Follow Us

ADVERTISEMENT


Mobile|Archiver|Mobile*default|About Us|CARI Infonet

17-4-2024 06:54 AM GMT+8 , Processed in 0.108798 second(s), 43 queries .

Powered by Discuz! X3.4

Copyright © 2001-2021, Tencent Cloud.

Quick Reply To Top Return to the list