CariDotMy

 Forgot password?
 Register

ADVERTISEMENT

View: 54419|Reply: 279

Puisi/Syair Sufisme; Sejauhmana Kesejajaran Doktrin Kerohanian - Dan Hukumnya(?)

[Copy link]
Post time 13-10-2012 02:49 PM | Show all posts |Read mode
Untuk penggemar dan pengkritik puisi/syair sufisme mari kita berdiskusi secara aman.


Bintang mulakan dengan penyair di zaman pemerintahan Harun Al Rasyid Al Abassi;

1 - Abu Nawas. Antara karyanya yang popular;

Ilahi, lastulil firdausi ‘ala
Wala aqwa alan naril jahimi
Fahabli taubatan waghfir dzunubi
Fainnaka ghafiru dzanbil ngadzimi



Ya Allah, tak layak buatku syurga, namun aku juga tak kuat akan siksanya api neraka. Maka atas segala dosa aku bertaubat kerana Engkau Maha pengampun lagi Maha Agung



Abu Nawas;  nama sebenarnya Abu Nuwas Al Hasan bin Hani Al Hakami, lahir di tahun 756 di Parsi dan meninggal tahun 814 di Baghdad. Zaman remjanya Abu Nawas banyak menggubah syair bercorak humor juga tentang cinta dan kecantikan wanita berupa pujian bahkan sindiran halus namun tajam (sarkastik). Kerana kelakuannya yang kurang bermoral,  Abu Nawas tidak disukai oleh golongan agama dan .bangsawan. Namun menjelang usia dewasa, Abu Nawas berubah setelah didatangi seseorng dan menegurnya: “Wahai Abu Hani, jika engkau tak mampu menjadi garam yang mengenakkan hidangan, janganlah engkau menjadi lalat  menjijikkan, yang merosak hidangan itu."  Lalu di atas kesedaran di pertengahan usianya Abu Nawas mengganti syair-syair kepada Rabb.



2- Jalaludin Rumi;

LETAK KEBENARAN

Kebenaran sepenuhnya bersemayam di dalam hakikat,
Tapi orang dungu mencarinya di dalam kenampakan.


~ Nama penuhnya Maulana Jalaluddin Rumi Muhammad bin Hasin al Khattabi al-Bakri berasal dari tanah Parsi. Selain penyair juga tokoh sufi yang berpengaruh di zamannya. Dilahirkan pada 30 September 1207 Masehi di Balkh, Khurasan, Afghanistan dan meninggal pada 17 Desember 1273 Masehi di Konya, Turki.

Telah diperiakui, puisi Rumi memiliki ciri khas tersendiri berbanding penyair para sufi lain. Melalui puisinya Rumi menyampaikan bahawa di dunia hanya didapati menerusi cinta, bukan melalui fizikal, dan Tuhan adalah satu-satunya tujuan, tidak ada dapat yang menyamai.



3 - Muhammad Iqbal (pertamakali membaca puisi ini dalam buku Al Hijab karangan Wan Muhammad bin Wan Muhammad Ali)

Wahai Muslimah
Kelumbungmu hijab yang memelihara kehormatan kami.
Suatu rahmat bagi kami, kekuatan agama kami, asas umat kami.
Bibir putera-puteri kami mereguk susu di dadamu,
Sejak mula belajar menyebut kalimah La ilaha illallah,
Cintamulah yang mencorakkan pemikiran kami, kata-kata kami, amalan kami,
Panahan kilat kami beradu dalam awanmu,
Berkemilau di gunung, menyapu tanah pamah.

Wahai Muslimah Tinggi, tinggi, keinginan yang bergelut dengan dirimu!
Teladan sempurna,
Fatimah ‘Afifah itu,
Meskipun sekalian makhluk mentaati suruhannya,
Namun ia menenggelamkan iradatnya dalam keredaan suaminya yang salih.
Terdidik tabah dan rendah hati, Sedang bibirnya mentilawah kitab suci,
Ia memutar kisaran gandum di rumahnya
Insaflah sentiasa akan teladanmu, Fatimah
Agar dahanmu akan membuahkan Hussin yang baharu,
Taman sari kita berkembang mekar dengan zaman kencana.



~ Muhammad Iqbal;  dilahirkan pada 9 November 1877. Beliau dibesarkan dalam keluarga golongan menengah Punjab di Sialkot, (kini di Pakistan).
Sumbangan besar Muhammad Iqbal ialah apabila beliau dianggap sebagai bapa pembentukan negara Islam Pakistan yang bebas merdeka daripada India. Selain itu dalam kesusasteraan Parsi, Iqbal diiktiraf sebagai salah seorang penyair modennya. Manakala dalam kesusasteraan Urdu beliau dianggap sebagai penyair agung abad ini oleh penutur bahasa Urdu baik di Pakistan mahupun India. Banyak puisinya menjadi madah dan kata-kata hikmat. Muhammad Iqbal terus memperjuangkan nasib orang Islam melalui penulisan puisinya sehinggalah beliau meninggal dunia pada 21 April 1938.


4 - Hamzah Fansuri;  

Dagang

Hai sekalian kita yang kurang
nafsumu itu lawan berperang
jangan hendak lebih baiklah kurang
janganlah sama dengan orang

Amati-amati membuang diri
menjadi dagang segenap diri
baik-baik engkau fikiri
supaya dapat emas sendiri




~ Hamzah Fansuri; dilahirkan pada akhir abad ke-16, seorang penyair dan ahli tasawuf yang berasal dari Barus, Sumatera. Aliran Hamzah Fansuri dalam ilmu tasawuf sangat terpengaruh sehingga ke Tanah Jawa. Hamzah Fansuri banyak terkesan dengan karya-karya serta ketokohan Ibnu Arabi, Al-Hallaj, Al-Djunaid dan Jajaludin ar-Rumi kerana nama-nama ini ada disebut dalam kebanyakkan karya Tasaufnya.

Rate

1

View Rating Log

Reply

Use magic Report


ADVERTISEMENT


Post time 13-10-2012 06:23 PM | Show all posts
Tentang Hukum... kita serahkan kepada yang layak memberikan hukum.

~ Hamzah Fansuri; dilahirkan pada akhir abad ke-16, seorang penyair dan ahli tasawuf yang berasal dari Barus, Sumatera. Aliran Hamzah Fansuri dalam ilmu tasawuf sangat terpengaruh sehingga ke Tanah Jawa. Hamzah Fansuri banyak terkesan dengan karya-karya serta ketokohan Ibnu Arabi, Al-Hallaj, Al-Djunaid dan Jajaludin ar-Rumi kerana nama-nama ini ada disebut dalam kebanyakkan karya Tasaufnya.
Inilah yang saya katakan... mulanya hanya menghayati puisi , kemudian Terkesan dengan puisi/syair, seterusnya megkagumi penyair itu, lalu megikuti apa yang diyakini oleh penyair itu.

Kata2 yang mengambarkan 'keyakinan' tokoh sufism.

Al Hallaj
“Kemudian Dia (Allah) menampakkan diri kepada makhluk-Nya dalam bentuk orang (yang sedang) makan dan minum.”


Ibnu ‘Arabi
“Seorang hamba adalah Rabb dan Rabb adalah hamba.
Duhai kiranya, siapakah yang diberi kewajiban beramal?
Jika engkau katakan hamba, maka ia adalah Rabb.
Atau engkau katakan Rabb, kalau begitu siapa yang diberi kewajiban?”
(Al-Futuhat Al-Makkiyyah)

“Sesungguhnya seseorang ketika menyetubuhi istrinya tidak lain (ketika itu) ia menyetubuhi Allah!”
(Fushushul Hikam)

“Maka Allah memujiku dan aku pun memuji-Nya. Dia menyembahku dan aku pun menyembah-Nya.”
(Al-Futuhat Al-Makkiyyah)

“Sebelumnya aku mengingkari kawanku yang berbeda agama denganku. Namun kini hatiku bisa menerima semua keadaan, tempat gembala rusa dan gereja pendeta, tempat berhala dan Ka’bah, lembaran-lembaran Taurat dan Mushaf Al Qur’an.”
(Al-Futuhat Al-Makkiyyah)

“Kadangkala suatu hadits shahih yang diriwayatkan oleh para perawinya, tampak hakikat keadaannya oleh seseorang mukasyif (Sufi yang mengetahui ilmu ghaib dan batin). Ia bertanya kepada Nabi r secara langsung: “Apakah engkau mengatakannya?” Maka beliau r mengingkari seraya berkata: “Aku belum pernah mengatakannya dan belum pernah menghukuminya dengan shahih.” Maka diketahui dari sini lemahnya hadits tersebut dan tidak bisa diamalkan sebagaimana keterangan dari Rabbnya walaupun para ulama mengamalkan berdasarkan isnadnya yang shahih.” (Al-Futuhat Al-Makkiyah)

Abu Yazid Al Bistami


Syekh Siti Jenar (juga dikenal dalam banyak nama lain, antara lain Sitibrit, Lemahbang, dan Lemah Abang)
Ajarannya yang terkenal, yaitu Manunggaling Kawula Gusti.

Ajaran Hamzah Fansuri dengan Ilmu Wujudiah ... lebih kurang sama dengan keyakinan tokoh sufism yang dikaguminya.
Reply

Use magic Report

Post time 13-10-2012 10:21 PM | Show all posts
orang suka sangat quote Khalill Gibran, syair di alaa apa segala macam  - dia ni of dubious 'religious origin' tak?
Reply

Use magic Report

Post time 14-10-2012 10:56 AM | Show all posts
tak berkenan sangat dengan puisi2 sufis/kerohanian/ketuhanan ni... puisi2 mungkin ditulis dengan niat yang baik tetapi kebanyakan ayat2nya menggunakan metaphor yang terlalu berat, jd akibatnya puisi2 tu susah nak dicerna akal, maksud boleh jadi pelbagai; dan boleh menyebabkan kekeliruan serta salah tanggap bila dibaca...

zaman Nabi dulu masyarakat Arab terkenal dengan bakat2 pemuisi dan penyair... Contohnya macam Abdullah bin Rawahah R.A., sahabat Nabi S.A.W dan juga seorang penyair... sajak2 dia cantik, simple, lebih mudah difahami & tak mengelirukan...

Antara puisi2 dan syair Abdullah bin Rawahah R.A.

Duhai putra Hasyim yang santun
sungguh Allah telah mengaruniaimu lebih dari seluruh manusia
di mana tak ada hak mereka untuk iri dan dengki
aku terpanah!
berulang-ulang kali terpanah dengan kelembutan budi pekertimu
karena itu hanya orang pandirlah yang akan menolak
ajaran yang Anda bawa
sebagaimana si pandir yang menolak ajaran Musa.”

“Aku telah bersumpah wahai diri, maju ke medan laga
tapi kenapa kulihat engkau menolak surga
wahai diri, bila kau tak tewas terbunuh, kau kan pasti mati
inilah kematian sejati yang sejak lama kau nanti …
tibalah waktunya apa yang engkau idam-idamkan selama ini
jika kau ikuti jejak keduanya, itulah ksatria sejati!



Last edited by obelisk on 14-10-2012 10:59 AM

Reply

Use magic Report

Post time 14-10-2012 03:13 PM | Show all posts
mbhcsf posted on 13-10-2012 10:21 PM
orang suka sangat quote Khalill Gibran, syair di alaa apa segala macam  - dia ni of dubious 'religio ...

salam

Much of Gibran's writings deal with Christianity .. especially on the topic of spiritual love.

But his mysticism is a convergence of several different influences:
Christianity, Islam, Sufism, Hinduism and theosophy.
He wrote:
"You are my brother and I love you.
I love you when you prostrate yourself in your mosque, and kneel in your church and pray in your synagogue.
You and I are sons of one faith—the Spirit."

wassalam


Reply

Use magic Report

Post time 14-10-2012 03:26 PM | Show all posts
salam

HAri ini hari Ahad
besok hari Sabtu
apapasal boleh kena musibat
buat kerja tidak tahu

قُلۡ هُوَ ٱللَّهُ أَحَدٌ
siapa yang boleh kata Dia Ahad
Ya Mohammad Ya Rasulullah Ya Ahmad
yang lain tidak akan selamat melarat ..

ٱللَّهُ ٱلصَّمَدُ
di mana As Samad
bergantong mati .. hidup riwayat tamat ..
Ya Ain Ya NorAini Ya NorAni .. umat bertempat menempat ..
yang lain melompat merempat

لَمۡ يَلِدۡ وَلَمۡ يُولَدۡ
cisshh .. siapa ko .. yalid yulad .. busok berulat !
anak haram !.. penzina !.. terkutok laknat !
pergi ko !.. jangan dekat ! membuat meluat ..



وَلَمۡ يَكُن لَّهُ ۥ ڪُفُوًا أَحَدٌ
Ooohh .. sayangKu Ya Kun ada Ahad
duduk berdiri baring tidor teKun taat
seorang tiada setara .. Raja Berdaulat ..
tumpuan .. rakyat .. hukumperintah ketat .. terikat taat
muamalat jenayat munakahat ibadat
syariat tarekat hakikat makrifat

لاَ اِلَهَ اِلاّ اللهُ
terdiri terperi berdiri sendiri
مُحَمَّدً رَّسُوْلُ اللهِ
langit bergema bumi bergoncang .. qiamattt !!!
maujudul Haq .. wujudul Haq

wassalam


p/s ..
relaxz time .. minum kopi sambil bersantai ..
Haq cipta terpelihara ..
Sheikh NorAddin El Revolutionary El CariForumi ..
  
Reply

Use magic Report

Follow Us
Post time 14-10-2012 05:13 PM | Show all posts
NorAddin posted on 14-10-2012 03:13 PM
salam

Much of Gibran's writings deal with Christianity .. especially on the topic of spiritu ...
But his mysticism is a convergence of several different influences:
Christianity, Islam, Sufism, Hinduism and theosophy.
He wrote:
"You are my brother and I love you.
I love you when you prostrate yourself in your mosque, and kneel in your church and pray in your synagogue.
You and I are sons of one faith—the Spirit."
Lebih kurang sama dengan syair Ibnu 'Arabi.

“Sungguh hatiku telah menerima segala bentuk
Ia bagai padang rumput bagi sekawanan rusa
Biara bagi rahib-rahib kristen
Kuil bagi penyembah berhala, Ka’bah bagi peziarah
Hatiku adalah lembaran Taurat dan kitab al-Qur’an
Kuanut agama cinta, jalan yang ditempuh onta-onta cinta
Cinta adalah agama dan jalan ku”

Reply

Use magic Report

Post time 14-10-2012 06:28 PM | Show all posts
i heard about iqbal ketika nawar ibrahim jadi TPM  dan beliau sangat mengaguminya

why ? iqbal

rumi

why ?


apakah nilai yg tersirat di sebalik coretan bait kata kata puisi tu semua?
Reply

Use magic Report


ADVERTISEMENT


Post time 14-10-2012 07:32 PM | Show all posts
Salam TT,

Perkara ini kena rujuk para anbiya'
dan yg plg mudah krn byk perihalnya dlm Quran
juga kisah² dlm kitab Israeliyat
iaitu seorang nabi drpd keturunan bani Israel
Sang pelembut besi juga pelastik handalan,
Terkenal sbg Raja dan hakim yg adil.
Dikatakan zuhud krn memakan daunan
(bg saya pucuk² muda atau ulam²an
tp x termasuk yg berbisa i.e. hujung daun buluh dan serai
rebung, ubi²an dan byk lg yg mudah didapati pn sedap juge...)

Cubalah tanya baginda, nabi Daud a.s.
yg bawa Zabur kpd bani Israel
koleksi wahyu sejak Adam a.s.
Reply

Use magic Report

 Author| Post time 14-10-2012 09:43 PM | Show all posts
Dzulqarnain posted on 14-10-2012 07:32 PM
Salam TT,

Perkara ini kena rujuk para anbiya'

Camne la nak rujuk kat para anbiya'

Kita berdiskusi jek bang Teh. Sedikit sorang kasi ilmu... meh la join sama
Reply

Use magic Report

 Author| Post time 14-10-2012 10:31 PM | Show all posts
Nazrulism posted on 13-10-2012 06:23 PM
Tentang Hukum... kita serahkan kepada yang layak memberikan hukum.

Inilah yang saya katakan... mu ...
Inilah yang saya katakan... mulanya hanya menghayati puisi , kemudian Terkesan dengan puisi/syair, seterusnya megkagumi penyair itu, lalu megikuti apa yang diyakini oleh penyair itu.

Terkesan dengan puisi/mengkagumi puisi penyair tidak semestinya mengikut alur penyair kecuali ia terlihat seperti ada persamaan. Seperti peminat puisi A Samad Said atau Chairil Anwar hanya lebih cenderung kepada gaya puisi bukan mengikut peribadinya. Bintang masih menyangkal pendapat abang Ngah yang satu ini.

Ajaran Hamzah Fansuri dengan Ilmu Wujudiah ... lebih kurang sama dengan keyakinan tokoh sufism yang dikaguminya.

Bintang ambik fasa Hamzah Fansuri dulu yer abang Ngah -  sebenarnya da taip panjang tadi, highlight untuk copy tapi hujung kelingking tersentuh enter - Oh Tuhan, semuanya hilang *nanges dalam hati*    ... dan untuk taip perkara yang sama untuk sekiankali terasa sungguh badmood (bintang kena ambik masa nak taip semula - numb otak)


Dr Abdul Hadi W.M. pada karyanya berjudul; “Tasawuf Yang Tertindas, Kajian Hermeneutik terhadap Karya-Karya Hamzah Fansuri” telah membicarakan pemahaman Hamzah secara lebih mendalam. Hubungan manusia dan Tuhan boleh dilihat dengan bait puisinya yang mencangkupi kerohanian, akhlak, nilai/moral, spiritual, serta metafora yang digunakan jelas mengungkapkan hubungan tersebut.


Tuduhan sesat terhadap Hamzah Fansuri, kerana Hamzah dianggap sebagai ulama yang telah menyamakan “Tuhan dengan alam” melalui ajaran wujudiyah yang dikembangkan. Dengan melebelkan wujudiyyah adalah zindiq (sesat) dan panteisme. Hamzah Fansuri mengatakan Tuhan adalah satu-satunya pemilik wujud yang hakiki  yang dipancarkan kepada alam. Ibarat cahaya matahari yang menerangi alam secara terus menerus. Jadi, alam dalam konsep Hamzah adalah wujud wahmi  (bayangan) yang dipancarkan oleh cahaya. Sedangkan Allah adalah wujud hakiki yang memberikan bayangan kepada alam yang luar biasa.


Cahaya atar-Nya tiadakan padam
Memberikan wujud pada sekalian alam
Menjadikan makhluk siang dan malam
Ila abad al-abad tiada karam



Hamzah ingin memperlihatkan perbezaan hakiki antara Tuhan dan alam. Alam adalah terlihat (tajalli) Tuhan, seperti ombak yang muncul dari lautan dalam. Maka pada taraf ini Tuhan dalam pandangan Hamzah Fansuri adalah musyabbah, serupa dengan makhluknya pada tingkat tertentu. Atau secara analogi, dalam aspek-Nya secara sedar, Tuhan tidak terpisah dari menifestasi-manifestasinya. Laksana laut yang tak dapat dipisahkan dari ombaknya, aur dan tebing, tangkai da bunga, awan dan hujan...


Tuhan kita itu seperti bahr al-amiq
Ombaknya penuh pada sekalian tariq
Laut dan ombak keduanya rafiq
Akhir ke dalamnya jua ombaknya ghariq



Sekali lagi Hamzah mentamsilkan zat Allah seperti bahr al-amiq (seperti laut yang dalam) yang tak terhingga. Tapi ini bukan bermaksud Hamzah telah mengertikan Tuhan dengan alam seperti yang dituduh. Syair memetafora berat di atas dianalogikan Hamzah Fansuri ingin mengatakan Tuhan itu adalah mutlak keesaan-Nya, tidak terbatas oleh waktu dan tempat. Sebagaimana halnya ketidakterbatasan laut yang dalam dengan ombaknya. Ini mengandung makna bahawa Hamzah Fansuri mengatakan Tuhan dalam esensi-Nya adalah yang tidak terlihat dan tanzih  (Tuhan begitu jauh dari hal-hal yang menyerupai makhluk).



Reply

Use magic Report

 Author| Post time 14-10-2012 10:46 PM | Show all posts
mbhcsf posted on 13-10-2012 10:21 PM
orang suka sangat quote Khalill Gibran, syair di alaa apa segala macam  - dia ni of dubious 'religio ...


Kahlil Gibran selain penyair juga adalah pelukis. Lahirkan pada 6 Desember 1883 di Beshari, Lebanon Utara. Kemudian berpindah ke Boston (sama family).

Gibran dan keluarganya pindah ke Boston, Amerika Serikat, pada 1984 karena kesulitan ekonomi. Pada tahun 1901, Gibran kembali ke Lebanon, dan bersekolah di Madrasah Al-Hikmah, Beirut. Setelah lulus, ia mengembara ke Yunani, Italia, Spanyol, dan akhirnya menetap di Paris untuk belajar seni.

Mati pada usia 48 tahun (radang hati) di kebumikan di sebuah biara Carmelite, Boston.
Reply

Use magic Report

 Author| Post time 14-10-2012 11:00 PM | Show all posts
obelisk posted on 14-10-2012 10:56 AM
tak berkenan sangat dengan puisi2 sufis/kerohanian/ketuhanan ni... puisi2 mungkin ditulis dengan nia ...

Itulah antara kondisi puisi. Kerana kalo ia cuma kata-kata biasa yang mudah difaham secara literal tidak dinamakan puisi meski ada ayat-ayat biasa yang tersusun indah menjadi selonggok puisi seperti puisi Lim Swee Tin;


Pisau

pisau terhunus di mana-mana
aku tak takut lagi kepada pisau
luka telah mengajarku erti darah
erti tusuk dan kalaupun ada ngeri
telah berbeza makna kengerian itu.

dibaringkan pisau ditelentangkan pisau
sudah kukenal arah siatnya
kulit dan daging yang terkopak
bagaimana mendiamkan raung menenangkan dendam
kukenallah sudah

datanglah seratus pisau seribu pisau
tak mungkin akan berpaling lagi
risau telah tumpul bahkan semakin lunak
telah juga kutemui makna kelunakan itu.



Tapi Bintang lebih suka puisi Sapardi Djoko Damono ini;


Mata Pisau

mata pisau itu tak berkejap menatapmu:
kau yang baru saja mengasahnya
berfikir: ia tajam untuk mengiris apel
yang tersedia di atas meja
sehabis makan malam;
ia berkilat ketika terbayang olehnya urat lehermu.


Dan puisi Kemala juga terlihat berat;

Larut, Hari lahirku larut
(30 Januari hadir takseperti selalu..)


Larut hari lahirku larut
Hadir takseperti selalu
Larut dalam laut puisi
Larut dalam gurindam airmata gempabumi
Larut di Singgalang-Merapi
Di lembahlembah diksi
Air terjun Anai menderam, menyimbah
Sukma Bulan Putih
Sukma larut puisi
Mencari wibawa Ranah
Minang yang hilang

(hanya beberapa larik sahaja bintang paste kerana puisi ini terlalu panjang)

:::

Puisi sufisme tidak sama sekali dapat dibaca secara literal, keberkesanan memerlukan apresiasi yang halus untuk memaknai puisi tersebut secara total. Inilah saat teruja dalam memaknai puisi
Reply

Use magic Report

 Author| Post time 14-10-2012 11:01 PM | Show all posts
NorAddin posted on 14-10-2012 03:26 PM
salam

HAri ini hari Ahad

Owh.. cantik
Reply

Use magic Report

 Author| Post time 14-10-2012 11:03 PM | Show all posts
Nazrulism posted on 14-10-2012 05:13 PM
Lebih kurang sama dengan syair Ibnu 'Arabi.

“Sungguh hatiku telah menerima segala bentuk

Abang Ngah,,, nanti bintang tulis pasal ni pulak... mood malas masih menggerutu lantaran terdelete tadi
Reply

Use magic Report

Post time 15-10-2012 12:01 AM | Show all posts
bintang posted on 14-10-2012 10:31 PM
Terkesan dengan puisi/mengkagumi puisi penyair tidak semestinya mengikut alur penyair kecuali ia ...
Bintang masih menyangkal pendapat abang Ngah yang satu ini.
Tidaklah bermaksud yg dik non 'sudah terikut' alur penyair ... cuma nak katakan jika puisi2 itu didalami akibat terkagum dengan penyairnya --> akan mengikut alur penyair itu.


Tuduhan sesat terhadap Hamzah Fansuri, kerana Hamzah dianggap sebagai ulama yang telah menyamakan “Tuhan dengan alam” melalui ajaran wujudiyah yang dikembangkan. Dengan melebelkan wujudiyyah adalah zindiq (sesat) dan panteisme. Hamzah Fansuri mengatakan Tuhan adalah satu-satunya pemilik wujud yang hakiki  yang dipancarkan kepada alam. Ibarat cahaya matahari yang menerangi alam secara terus menerus. Jadi, alam dalam konsep Hamzah adalah wujud wahmi  (bayangan) yang dipancarkan oleh cahaya. Sedangkan Allah adalah wujud hakiki yang memberikan bayangan kepada alam yang luar biasa.

Secara kata mudahnya.... alam ini adalah bayang Allah.
Dalam Al Qur'an tiada tersebut Hubungan Alam dengan Allah ini sebagai/umpama 'bayang',
Yang ada adalah;
'Khalaqa'- mengadakan dan menciptakan daripada tidak ada.
'Fathara'- merencanakannya dan memulaikannya dan menimbulkannya.
'Fathir' - Pencipta, pembuat daripada tidak ada kepada ada.

Semuanya dimengertikan dalam bahasa melayu --> Alam ini adalah ciptaannya.

Jika alam ini boleh musnah (tidak kekal) iaitu hilangnya bayang, terjadi jika hilang yg empunya bayang (Allah tidak kekal ? - Na'udzubillah) Atau Selama Allah Ada... alam ini ada, sama Azalinya dengan Allah.

Satu lagi.... jika alam ini umpama bayang2 Allah.. tentulah perlu ada pihak ketiga iaitu 'cahaya' yg lebih power dari Allah, tanpa cahaya... tiadalah bayang2 Allah.... Na'udzubillah !


Reply

Use magic Report


ADVERTISEMENT


Post time 15-10-2012 01:58 AM | Show all posts
"Jika alam ini boleh musnah (tidak kekal) iaitu hilangnya bayang, terjadi jika hilang yg empunya bayang (Allah tidak kekal ? - Na'udzubillah) Atau Selama Allah Ada... alam ini ada, sama Azalinya dengan Allah.

Satu lagi.... jika alam ini umpama bayang2 Allah.. tentulah perlu ada pihak ketiga iaitu 'cahaya' yg lebih power dari Allah, tanpa cahaya... tiadalah bayang2 Allah.... Na'udzubillah ! "

salam...
alam ialah AFAL Allah swt.
alam ialah penzahiran SIFAT2 Allah swt.(melalui perbuatanNya/afalnya)

kalu perbuatan kita tak lakukan atau stop doing it atau hancur...tak bermakna kita tiada.  perbuatan tak sama dgn kita.

Reply

Use magic Report

Post time 15-10-2012 05:44 PM | Show all posts
artlx96 posted on 15-10-2012 01:58 AM
"Jika alam ini boleh musnah (tidak kekal) iaitu hilangnya bayang, terjadi jika hilang yg empunya bay ...
salam...
alam ialah AFAL Allah swt.
alam ialah penzahiran SIFAT2 Allah swt.(melalui perbuatanNya/afalnya)

kalu perbuatan kita tak lakukan atau stop doing it atau hancur...tak bermakna kita tiada.  perbuatan tak sama dgn kita.
Jadi.... tak bolehlah kata alam ini adalah bayang2 Allah !
Reply

Use magic Report

Post time 16-10-2012 04:56 AM | Show all posts
bintang posted on 14-10-2012 09:43 PM
Camne la nak rujuk kat para anbiya'

Kita berdiskusi jek bang Teh. Sedikit sorang kasi ilmu.. ...

Me'rujuk' dlm erti kata berjalan spt mana mereka berjalan
i.e. para nabi, dituruti mereka yg benar, yg bertaqwa dan yg soleh
Bila mana rujukan mereka itu Al-Kitab
maka rujukan yg utama itu Al-Quran
krn 'Pembuka'Nya bermula dgn jalan²
juga diikuti 'Lembu'Nya sbg penunjuk jalan.

Allah Al-Alim mendahulukan (wahyu)
berkenaan bacaan dan penulisan
Jd, bacalah dulu sblm menghasilkn nukilan

Saya muqadimahkn dgn firman Allah s.w.t. dlm 'Penyair²'Nya:





26:221 Mahukah, Aku khabarkan kepada kamu, kepada siapakah Syaitan-syaitan itu selalu turun?
26:222 Mereka selalu turun kepada tiap-tiap pendusta yang berdosa,
26:223 Yang mendengar bersungguh-sungguh, sedang kebanyakan beritanya adalah dusta.
26:224 Dan Ahli-ahli syair itu, diturut oleh golongan yang sesat - tidak berketentuan hala.
26:225 Tidakkah engkau melihat bahawa mereka merayau-rayau dengan tidak berketentuan hala dalam tiap-tiap lembah?
26:226 Dan bahawa mereka memperkatakan apa yang mereka tidak melakukannya?
26:227 Kecuali orang-orang yang beriman dan beramal soleh, dan mereka pula mengingati Allah banyak-banyak, serta mereka membela diri sesudah mereka dianiaya. Dan, orang-orang yang melakukan sebarang kezaliman, akan mengetahui kelak, ke tempat mana, mereka akan kembali.
(Asy-Syu'araa' 26:221-227)

Para Sufi mendekatkn diri (wasilah) dgn ihsan
maka, doktrinisasinya umpama dinding kebal yg perlu dipecahkan
atau mengenal alatan yg sesuai utk pecahkn ruyungnya
(Bg saya sabar itu yg diajar Khidir a.s. kpd Musa a.s.
begitu juga dgn Ibrahim Khalilullah a.s.)
Saya lebih gemar menyondol dgn tanduk berbanding hidung kn kemek

Pertalian guru-murid/penulis-pembaca/tariqat-ma'rifat/etc.
bergantung kpd asas peda/andragoginya
bg melepasi halangan²/penutup² (tertib lapisan) deria kepala dan hati
serta mengembangkan akal seluas²nya
Pertama antaranya itu pengajian 'bahasa'
(krn ayam bertelur tp manusia bertelor)
dgn dampingan kamus/rujukan (Al-Quran dan hadis rasulullah s.a.w.)
sbg kemudahan capaian 'ibu'nya dan seluruh isi kandungannya
Mereka dimadahkn syair²/puisi hanya utk menilai respon setiapnya
supaya dpt mendidik jalan² responden²nya tdk melencong 'tertomoih' dek lubuk syaiton

Jika saudari dh bersedia utk meroket ke bintang
bacalah juga Kalam 'Bintang'Nya (surah #53)
Iaitu jwp kpd ketundukan penyair²...

p/s: Mari kita cuba yg biasa² ni. Seloka pantun 4-kerat...
Pulau Pandan jauh ke tengah
gunung daik bercabang tiga
Hancur badan dikandung tanah
budi yg baik dikenang jua

Reply

Use magic Report

 Author| Post time 16-10-2012 08:28 AM | Show all posts
Nazrulism posted on 15-10-2012 12:01 AM
Tidaklah bermaksud yg dik non 'sudah terikut' alur penyair ... cuma nak katakan jika puisi2 itu ...
Secara kata mudahnya.... alam ini adalah bayang Allah.
Dalam Al Qur'an tiada tersebut Hubungan Alam dengan Allah ini sebagai/umpama 'bayang',
Yang ada adalah;
'Khalaqa'- mengadakan dan menciptakan daripada tidak ada.
'Fathara'- merencanakannya dan memulaikannya dan menimbulkannya.
'Fathir' - Pencipta, pembuat daripada tidak ada kepada ada.

Semuanya dimengertikan dalam bahasa melayu --> Alam ini adalah ciptaannya.

Jika alam ini boleh musnah (tidak kekal) iaitu hilangnya bayang, terjadi jika hilang yg empunya bayang (Allah tidak kekal ? - Na'udzubillah) Atau Selama Allah Ada... alam ini ada, sama Azalinya dengan Allah.

Satu lagi.... jika alam ini umpama bayang2 Allah.. tentulah perlu ada pihak ketiga iaitu 'cahaya' yg lebih power dari Allah, tanpa cahaya... tiadalah bayang2 Allah.... Na'udzubillah !


Nope! ‘bayang’ yang dimaksudkan bukan seperti bayang manusia/makhluk, or bayang-bayang. Jangan digambarkan demikian. ‘Bayang’ yang dimaksudkan masih lagi dalam bentuk metafora.  

Contoh ayat;
1 -  anak ini seperti bayangmu, sering ada dan mengingatkan aku padamu (analogynya,  ingatan yang kental bila si polan A melihat anak kecil yang menyerupai si polan B)

2 – Bulan melengkong separuh, mengingatkan aku pada-Mu. Betapa indah Engkau dan bulan itu. (kekaguman hamba kepada Rabb dengan melihat keindahan bulan dan tentu Pembuatnya lebih indah dari itu).

Sungguh, tade ayat dari makhluk untuk  menyamai Tuhan dengan sesuatu tetapi menganalogi bahawa ilham Tuhan menjadikan dunia ini dari fikir-Nya sendiri (sudah tentu fikir Tuhan tidak seperti fikir manusia tapi apa lagi kata lain yang seerti fikir untuk dianalogi kepada Tuhan? Atau adakah bahasa khas hanya untuk Tuhan?) jadi memperkatakan dari “bayang” Tuhan jangan hendaknya mengangggap ia seperti bayangan manusia.

Seperti kata-kata; Ajal maut di tangan Tuhan, rezeki di tangan Tuhan ~ adakah dengan menyebut begini kita lantas membayang tangan Tuhan?

Dan mari kita lihat bukti ini;

"............Di mana-mana sahaja kamu menghalakan (wajah kamu) maka di situ ada wajah Allah…... " [MQ: Al-Baqarah:115]


Maksudnya: “........Setiap orang yang ada di atas permukaan bumi adalah musnah dan yang kekal hanyalah wajah Tuhanmu......"  [MQ: Ar Rahman:26-27]



Bintang tak berminat nak mengkaji lebih dalam tentang wahdatul wujud, namun masih mengambil tahu sekadarnya sebagai tambahan ilmu. Melihat perkembangan dari latar belakang keluarga, zaman kanak-kanak Ibn árabi sehingga timbulnya fitnah terhadap beliau penyelewengan akidah melalui bait puisi (yang sebenarnya tidak difahami orang akan metafora berlebel tinggi ini) bintang menyangkal kesesatan yang dilebelkan kepada beliau. Masih banyak syair beliau yang mengajak manusia ke jalan Tuhan.



"Janganlah kamu berprasangka (buruk). Sesungguhnya prasangka itu seburuk-buruk perkataan…" - Bukhari wa Muslim


Suka bintang memetik dari penulisan Raja Ahmad Mukhlis:

Orang-orang yang mengkritik para sufi secara umum, samada dari kalangan awam mahupun dari kalangan ulama', sebenarnya tidak mengkritik mereka melainkan hanya kerana kejahilan mereka terhadap maksud-maksud yang cuba disampaikan oleh para sufi yang benar tersebut. Mereka menuduh kaum sufi dengan pelbagai tuduhan kerana mereka tidak pernah berinteraksi dengan para sufi dan meminta penjelasan daripada para sufi, terhadap perkataan mereka (para sufi tersebut).

Namun, terlalu ramai dalam kalangan ulama' yang mana, pada awalnya mengkritik para sufi, namun setelah bersahabat dengan para sufi yang benar, maka mereka kembali mengakui kebenaran yang disampaikan oleh golongan sufi.

Imam Ahmad bin Hanbal r.a., sebelum bersahabat dengan golongan sufi, melarang anaknya dari bersahabat mereka. Namun, setelah beliau bersahabat dengan Abu Hamzah Al-Baghdadi r.a., seorang sufi, dan mengenali mereka, beliau berkata kepada anaknya: “Wahai anakku. Hendaklah kamu duduk bersama-sama dengan kaum tersebut (sufi). Sesungguhnya ilmu mereka, muroqobah mereka, ketakutan mereka kepada Allah s.w.t., zuhud mereka dan semangat mereka, lebih banyak dari kita.” (Tanwir Al-Qulub M/S: 405).


Agama Dan Imanku

Hatiku telah berganti rupa jadi semua bentuk: padang rumput bagi rusa-rusa, biara bagi para rahib, kuil bagi arca-arca, Ka'bah bagi peziarah. Lembaran Taurat, Kitab Suci Alquran. Aku memeluk agama cinta, dan ke arah mana pun unta-unta menuju, cinta adalah agama dan keyakinanku

- Ibn árabi.



Dan bintang suka puisi kecil dengan penuh makna ini

Seluruh pengetahuan ketuhanan berada di balik Nizam - Ibn Ärabi (nizam sorang pompuan)


Reply

Use magic Report

You have to log in before you can reply Login | Register

Points Rules

 

ADVERTISEMENT



 

ADVERTISEMENT


 


ADVERTISEMENT
Follow Us

ADVERTISEMENT


Mobile|Archiver|Mobile*default|About Us|CariDotMy

5-3-2025 07:31 AM GMT+8 , Processed in 0.398840 second(s), 35 queries , Gzip On, Redis On.

Powered by Discuz! X3.4

Copyright © 2001-2021, Tencent Cloud.

Quick Reply To Top Return to the list