|
Ketika seseorang mendengar kata cerdas pasti yang terlintas pertama kali di fikirannya adalah hanya sebatas kemampuan individu yang berkenaan dengan aspek kognitif atau biasa disebut Kecerdasan Intelektual saja.
Hal tersebut adalah salah besar karena sesungguhnya erti kecerdasan itu sangat luas dan tidak ada seorang pun yang dapat mendeskripsikan tentang apa itu kecerdasan secara keseluruhan. Karena luasnya pengertian tentang kecerdasan itu, maka pada zaman moden ini banyak orang yang mencuba menyusunnya menjadi lebih spesifik menjadi 3 bahagian iaitu diantaranya
IQ (Intelligence quotation),
EQ (Emotional Quotation),
SQ(Spiritual Quotation)
1. IQ (Intelligence quotation)
IQ atau singkatan dari Intelligence Quotient adalah kecerdasan yang berkenaan dengan aspek kognitif atau biasa disebut Kecerdasan Intelektual. Inti kecerdasan intelektual tersebut ialah aktifitas otak. Otak adalah organ luar biasa dalam diri kita. Beratnya hanya sekitar 1,5 Kg atau kurang lebih 5 % dari total berat badan kita. Namun demikian, benda kecil ini mengkonsumsi lebih dari 30 persen seluruh cadangan kalori yang tersimpan di dalam tubuh. Otak memiliki 10 sampai 15 trilion sel saraf dan masing-masing sel saraf mempunyai ribuan sambungan. Otak satu-satunya organ yang terus berkembang sepanjang itu terus diaktifkan. Kapasiti memori otak yang sebanyak itu hanya digunakan sekitar 4-5 % dan untuk orang jenius memakainya 5-6 %.
Sampai sekarang para ilmuan belum memahami penggunaan sisa memori sekitar 94 %. Bayangkan apa yang mampu manusia perbuat apabila manusia tersebut mampu memaksimalkan fungsi otak mereka misalnya 33% saja..!!
“Einstein yang katanya mempunyai kemampuan otak yang mencapai 9% sudah bisa menciptakan teori Atom yang kemudian menjadi dasar dari pengembangan energi nuklir (salah satu isu terhangat dunia yang sering dibesar-besarkan oleh Amerika sekarang ini)”.
Kembali kepermasalahan IQ. Tingkat kecerdasan berdasarkan IQ biasanya hanya diukur berdasarkan skor yang diperoleh dari sebuah ujian kecerdasan. Dengan demikian, IQ hanya hanya dapat mengindikasi sedikit mengenai taraf kecerdasan seseorang dan tidak menggambarkan kecerdasan seseorang secara keseluruhan.
Itulah kesalahan persepsi yang sering ada di lingkungan kita. Orang yang memiliki IQ tinggi sering di hebat-hebatkan dan yang ber-IQ rendah sering di beri hinaan. Apakah pantas manusia menilai manusia lain hanya dari segi IQ saja padahal kita semua tahu bahwa tidak mungkin ada manusia yang sempurna seperti pada lirik lagu The Massiv .“lagu yang sungguh memberi inspirasi agar kita selalu bersyukur”.
Kembali lagi kepermasalahan IQ. IQ atau Intelligence Quotient merupakan istilah dari pengelompokan kecerdasan manusia yang pertama kali diperkenalkan oleh Alferd Binet, ahli psikologi dari Perancis pada awal abad ke-20. Kemudian Lewis Ternman dari Universitas Stanford berusaha membakukan test IQ yang dikembangkan oleh Binet dengan mengembangkan norma populasi, sehingga selanjutnya test IQ tersebut dikenal sebagai test Stanford-Binet.
Skor yang didapat dari test IQ tersebut dibuat menjadi beberapa golongan yaitu:
TINGKAT KECERDASAN IQ
Genius
Di atas 140
Sangat Pintar
120 - 140
Pintar
110 - 120
Normal
90 -110
kurang
80 - 90
bodoh
70 - 80
Sangat bodoh
50 - 70
dungu
25-50
Idiot
0 - 25
Tapi walau bagaimanapun nilai IQ kita bukanlah segalanya. Itu hanya sebuah skor yang merupakan rancangan manusia, kita jangan merasa lemah karena IQ kita yang rendah karena pasti masih ada tingkat kecerdasan lain yang kita miliki dan mungkin itu yang akan membuat kita menjadi manusia yang berkualiti. “Ingat, bukanlah nilai “IQ yang besar” yang menjadikan kita sukses tapi niat dan kesungguhan kitalah yang mampu menjadikan kita menjadi orang yang sukses”.
2. EQ (Emotional Quotation)
EQ adalah istilah yang dipopulerkan oleh Daniel Golleman. Berdasarkan hasil penelitian para neurologi dan psikologi, Goleman (1995) berkesimpulan bahwa setiap manusia memiliki dua potensi pikiran, yaitu fikiran rasional dan fikiran emosional.
Pikiran rasional digerakkan oleh kemampuan intelektual atau “Intelligence Quotient” (IQ), sedangkan pikiran emosional digerakkan oleh emosi. Menurut Daniel Golemen, dalam bukunya Emotional Intelligence (1994) menyatakan bahwa “kontribusi IQ bagi keberhasilan seseorang hanya sekitar 20 % dan sisanya yang 80 % ditentukan oleh serumpun faktor-faktor yang disebut Kecerdasan Emosional".
Memang begitu selain pintar orang juga harus mempunyai kemampuan sosialisasi yang baik. Apalagi jika menjadi kedua-duanya. Pada dasarnya orang yang memiliki EQ yang tinggi akan terlihat dalam kehidupan sehari-harinya, misalkan di mudah beradaptasi dengan lingkungannya, pintar berkomunikasi, selalu berpandangan positif, mudah sekali untuk bekerjasama dengan orang lain.
Berbeza dengan kecerdasan intelektual (IQ) yang cenderung bersifat permanent, kecakapan emosional (EQ) justru lebih mungkin untuk dipelajari dan dimodifikasi bila-bila saja dan oleh siapa saja yang berkeinginan untuk meraih sukses dan ingat EQ yang baik tidak akan tumbuh cepat dengan sendirinya tetapi harus melalui tahap-tahap yang tidak sebentar.
3. SQ (Spiritual Quotation)
SQ (Spiritual Quotient) adalah kecerdasan yang berperan sebagai landasan utama yang diperlukan untuk mengintegrasikan IQ dan EQ secara efektif. Maksud lebih jelasnya yaitu IQ, EQ dan SQ yang ada pada diri setiap orang harus saling berjalan bersama (bersinergi) karena jika ada satu saja yang hilang maka kita akan seperti meja tanpa satu kaki. Orang yang tidak memiliki SQ jiwanya akan hampa.
Orang yang ber-SQ tinggi mampu memaknai penderitaan hidupnya dengan memberi makna positif pada setiap peristiwa, masalah, bahkan penderitaan yang dialaminya. Dengan memberi makna yang positif itu, ia mampu membangkitkan jiwanya dan melakukan perbuatan dan tindakan yang positif.
Menurut Danar Zohar dan Ian Marshal, pakar psikologi didalam bukunya “SQ: Spiritual Quotient, The Ultimate Intelligence” memberikan pandangan mengenai tanda-tanda orang yang memiliki SQ tinggi. Tanda-tandanya adalah seperti berikut :
Berkemampuan untuk menghadapi dan memanfaatkan penderitaannya
Cenderung untuk memandang segala hal itu berkaitan (holistik)
Mampu untuk bersikap fleksibel (secara aktif dan spontan)
Cenderung untuk bertanya “bagaimana jika?” atau “mengapa?” ketika mencari jawaban yang mendasar
Memiliki tingkat kesadaran yang tinggi
Memiliki kualitas hidup yang didasari dari visi dan nilai-nilai
Memiliki pemimpin yang bertanggungjawab serta berpengabdian
Mampu untuk menghadapi dan melewati rasa takut
Menghindari hal-hal yang dapat menyebabkan kerugian yang tidak perlu
Selaras dengan dasar pendidikan Islam yg telah dikelaskan kepada 4 bahagian menuju kepada Allah.
Iaitu Syariat, Hakikat, Tareqat dan Makrifat. Kaitannya sangat teguh.
Makanlah makanan yang baik-baik demi memudahkan kita menuntut ilmu sangat bermakna kepada pembangunan mental, spiritual, fizikal dan emosi, yang membawa kepada keuntungan di akhirat kelak.
|
Rate
-
2
View Rating Log
-
|
|
|
|
|
|
|
kalau free thinker, takde SQ? |
|
|
|
|
|
|
|
saya pernah kursus Emotional, Spiritual...Guna kaedah 5 haiwan- harimau, kuda, biri-biri, monyet dan lembu. Cam ye ye je pilihan berdasarkan binatang tu...tepat dgn diri |
|
|
|
|
|
|
|
Good EQ Congratulations! You have high emotional intelligence. This is good news! EQ counts for twice as much as IQ and technical skills combined in determining who will be a star performer. Your level of EQ likely has been and will be a driver of your high performance under pressure for years to come. Areas to work on: While you are doing well, don’t forget to take time out of your busy day-to-day activities to stop and reflect on what brings you the greatest meaning in your life. If we fail to do this on a regular basis, we risk becoming tranquilized by the trivial; sedated by the small details. Yes, deadlines need to be met and goals achieved. But if we are working toward goals that are not in alignment with our key values and greater purpose, we face becoming frustrated and cynical when we face pressure – losing sight of the reason we are doing ‘all of this’ in the first place!
As William James said: “I have no doubt whatsoever that most people live, whether physically, intellectually, or morally, in a very restricted circle of their potential being. They make use of a very small portion of their possible consciousness… much like a man who, out of his whole body organism, should get into the habit of using and moving only his little finger… We all have reservoirs of life to draw upon, of which we do not dream.”
|
|
|
|
|
|
|
|
ciksenah123 replied at 19-1-2017 03:14 PM
http://www.ihhp.com/free-eq-quiz/
free eq test to try
Tried it and got an excellet eq |
|
|
|
|
|
|
|
ciksenah123 replied at 19-1-2017 03:14 PM
http://www.ihhp.com/free-eq-quiz/
free eq test to try
Thanks!! |
|
|
|
|
|
|
|
I got - -
Good EQCongratulations! You have high emotional intelligence. This is good news! EQ counts for twice as much as IQ and technical skills combined in determining who will be a star performer. Your level of EQ likely has been and will be a driver of your high performance under pressure for years to come. Areas to work on: While you are doing well, don’t forget to take time out of your busy day-to-day activities to stop and reflect on what brings you the greatest meaning in your life. If we fail to do this on a regular basis, we risk becoming tranquilized by the trivial; sedated by the small details. Yes, deadlines need to be met and goals achieved. But if we are working toward goals that are not in alignment with our key values and greater purpose, we face becoming frustrated and cynical when we face pressure – losing sight of the reason we are doing ‘all of this’ in the first place! As William James said: “I have no doubt whatsoever that most people live, whether physically, intellectually, or morally, in a very restricted circle of their potential being. They make use of a very small portion of their possible consciousness… much like a man who, out of his whole body organism, should get into the habit of using and moving only his little finger… We all have reservoirs of life to draw upon, of which we do not dream.”
|
Rate
-
1
View Rating Log
-
|
|
|
|
|
|
|
Good EQ
Congratulations! You have high emotional intelligence. This is good news! EQ counts for twice as much as IQ and technical skills combined in determining who will be a star performer. Your level of EQ likely has been and will be a driver of your high performance under pressure for years to come. Areas to work on: While you are doing well, don’t forget to take time out of your busy day-to-day activities to stop and reflect on what brings you the greatest meaning in your life. If we fail to do this on a regular basis, we risk becoming tranquillized by the trivial, sedated by the small details. Yes, deadlines need to be met and goals achieved. But if we are working toward goals that are not in alignment with our key values and greater purpose, we face becoming frustrated and cynical when we face pressure – losing sight of the reason we are doing ‘all of this’ in the first place!
As William James said: “I have no doubt whatsoever that most people live, whether physically, intellectually, or morally, in a very restricted circle of their potential being. They make use of a very small portion of their possible consciousness… much like a man who, out of his whole body organism, should get into the habit of using and moving only his little finger… We all have reservoirs of life to draw upon, of which we do not dream.” |
Rate
-
1
View Rating Log
-
|
|
|
|
|
|
|
ciksenah123 replied at 20-1-2017 09:23 AM
cuba yg versi bahasa malaysia pulak
https://teechconsult.wordpress.com/2008/09/03/ujian-kepint ...
Dpt 18/20.. Ok la tu kn.. |
|
|
|
|
|
|
|
Tiga tiga penting sebab nak hiudp kena ada ilmu kan kan kan |
|
|
|
|
|
|
| |
Category: Belia & Informasi
|