Raja Salman Memuji Penyebab Tragedi Mina Raja Saudi, Salman bin Abdul Aziz yang dibesarkan di Murabba Palace, bukannya berkabung dan mengkritik kinerja petugas haji atas insiden Mina yang menewaskan 1.300 jamaah haji, justru malah memuji atas kinerja bagus yang telah dicapainya. Kantor berita al-Alam News melaporkan, Raja Salman dalam sambutannya pada kesempatan hari raya Idul Adha 2015 di hadapan sejumlah pejabat asing dan para petugas yang bertanggung jawab mengurusi haji, mengatakan akan mengumpulkan bukti-bukti dan menjelaskan rincian kejadian, ia memerintahkan petugas urusan haji untuk menyelidiki tragedi Mina. Conflict Sunni vs Syiah
Raja Saudi Salman yang diangkat sebagai Putra Mahkota Arab Saudi pada 18 Juni 2012, setelah kematian saudaranya, Putra Mahkota Nayef bin Abdul Aziz menyebut, bahwa tragedi Mina dengan sebutan “dorong-dorongan” . Raja Saudi Salman juga mengatakan bahwa tragedi ini tidak mengurangi khidmat mereka kepada tamu-tamu Allah. Dalam kesempatan itu, Raja Salman juga tidak mengatakan ucapan belasungkawa terhadap keluarga korban tragedi Mina. Ia justru, berpindah topik pembicaraan tentang perang Yaman. Raja Salman memuji sikap ksatria para tentaranya yang sedang berperang dengan tentara Yaman, dan menyebut mereka sebagai orang-orang yang setia terhadap pendiri kerajaan Arab Saudi, Raja Abdul Aziz. Salman bin Abdulaziz al-Saud yang lahir 31 Desember 1935 adalah Raja Arab Saudi ketujuh, Penjaga Dua Kota Suci, dan pemimpin Wangsa Saud saat tragedi ini. Raja Salman.
Salman menerima pendidikan awal di Sekolah Pangeran di ibukota Riyadh, sebuah sekolah yang didirikan oleh Ibn Saud khusus untuk memberikan pendidikan bagi anak-anaknya. Ia belajar agama dan ilmu pengetahuan modern. Ia menjabat sebagai wakil gubernur dan kemudian Gubernur Riyadh selama 48 tahun dari tahun 1963 sampai 2011. Raja Salman diangkat sebagai Menteri Pertahanan pada tahun 2011. Kemudian diangkat sebagai Putra Mahkota Arab Saudi pada 18 Juni 2012, setelah kematian saudaranya, Putra Mahkota Nayef bin Abdul Aziz . Pada tanggal 23 Januari 2015, Salman yang berusia 79 tahun, diangkat sebagai Raja Arab Saudi setelah saudara tirinya Raja Abdullah meninggal karena pneumonia pada usia 90 tahun. Lalu, Raja Salman menunjuk Pangeran Muqrin Bin Abdul Aziz sebagai Putra Mahkota. Pada 29 April 2015, Salman mencopot Muqrin bin Abdul Aziz sebagai Putra Mahkota dan menunjuk keponakannya Muhammad bin Nayef. Sementara itu, para pejabat Arab Saudi berusaha berlepas diri dari tanggung jawab mereka dalam memberikan keamanan dan pelayanan kepada 1,9 juta jamaah haji itu. Seperti Menteri Kesehatan Arab Saudi dalam pernyataannya yang menyalahkan jamaah haji Afrika yang menyebabkan tragedi tersebut. Setelah Raja Saudi memuji penyebab Tragedi Mina, Pengadilan Syariah Arab Saudi jatuhkan hukuman mati 28 petugas terkait Tragedi Mina Pengadilan Syariat Arab Saudi menjatuhkan hukuman pancung kepada 28 petugas yang dianggap bertanggung jawab atas terjadinya Tragedi Mina yang menewaskan sedikitnya 717 jamaah Haji. Demikian laporan dari kantor berita Lebanon, Al Diyar. Saudi emergency personnel stand near bodies of Hajj pilgrims at the site where at least 717 were killed and hundreds wounded in a stampede.
“Raja Salman memberikan perintah untuk memberikan daftar nama orang yang bertanggung jawab mengatur kunjungan dan jamaah serta bertanggung jawab atas kematian sekira 1.000 jamaah dan memerintahkan memancung 28 orang hari ini. Pengadilan Syariat memutuskan demikian, dan hukuman akan dilaksanakan di depan jamaah,” demikian laporan tersebut, sebagaimana dilansir Al Diyar, Jumat (25/9/2015). Beberapa pihak berspekulasi hukuman tersebut berkaitan dengan tudingan kepada Pangeran Mohammad bin Salman al Saud yang dituduh sebagai penyebab tragedi yang juga merenggut nyawa tiga jamaah asal Indonesia tersebut. Keluarga kerajaan dianggap menjadikan para petugas haji sebagai kambing hitam atas salah satu insiden haji terburuk dalam dua dekade terakhir itu. Seharusnya pemerintah Arab jangan terburu mengambil hukuman itu dan harus berkaca pada insiden jatuhnya crane di Masjidil Haram beberapa waktu sebelumnya. Semula, pemerintah Arab memutuskan insiden tersebut adalah takdir, namun belakangan mereka baru mengaku lalai. Tragedi crane jatuh di Masjidil Harram, Jum’at (11/9/2015) .
Oleh karena itu, seharusnya pemerintah Arab fokus untuk melakukan investigasi dengan melibatkan berbagai negara yang turut mengirimkan jamaah haji. Perlu diingat bahwa beberapa waktu lalu tepatnya pada Jum’at (11/9/2015) telah terjadi hujan deras disertai es dan angin kencang lebih dari 200 km/jam, melanda kota Mekkah. Tragedi robohnya alat berat Crane di Masjidil Haram, Mekkah Jum’at (11/9/2015) . (Klik gambar untuk memperbesar).
Sebelum terjadi angin kencang beserta hujan deras tersebut, telah terjadi badai pasir yang melanda kota Mekkah dan sekitarnya. Kejadian itu menumbangkan banyak pohon termasuk menjatuhkan alat berat Crane disisi timur di Masjidil Haram dan menimpa pinggir ring thawaf lantai dua hingga terputus karena ambruk. Crane berikut gondolanya menimpa ring luar thawaf yang sedang dipenuhi jamaah haji yang sedang ada dibawahnya. Musibah saat Maghrib ini dilaporkan menelan korban jiwa 111 jamaah haji dan 238 jamaah luka-luka. Dilaporkan ada 12 orang jamaah haji Indonesia wafat dan 29 luka-luka atas musibah ini. (lihat video tragedi crane jatuh di Mekkah Jum’at (11/9/2015) :Video 1 , Video-2)
Melihat tragedi-tragedi musim haji ini dan masalah ISIS serta juga peperangan di Yaman sebelumnya yang melibatkan militer Saudi, diisyukan bahwa Pangeran Muhammad bin Salman ingin mengambil alih kekuasaan Raja Saudi, Salman bin Abdulaziz al-Saud. (lihat video)
Ucapan Belasungkawa Dari Belahan Dunia Ucapan belangusngkawa terus mengalir atas terjadinya tragedi Mina yang telah merenggut ratusan korban, Kamis (24/9/2015). Perdana Menteri Inggris David Cameron ikut sedih saat mengetahui tragedi berdarah di Mina, Kamis (24/9/2015) sore WIB. Pria 48 tahun itu langsung menggunakan Twittersebagai sarana berempati. “Empati dan doa saya untuk keluarga korban yang meninggal dalam ritual haji tahunan di dekat Makkah,” demikian cecuit Cameron sebagaimana dilansir laman Guardian, Kamis (24/9/2015). Bodies of hundreds of dead and injured pilgrims lie strewn across the floor after they were caught up in a horrific stampede in Saudi Arabia.
Ucapan Cameron memang pantas dilontarkan. Bukan hanya menyangkut kemanusiaan, Inggris juga menjadi negara barat non muslim pertama yang mengirimkan delegasi haji untuk melayani warganya. Warga muslim Inggris selama ini memang rutin menunaikan ibadah haji setiap tahun. British Hajj Delegation melaporkan, lebih dari 25 ribu warga Inggris menjadi tamu Allah per tahun. Sedangkan pemimpin umat Katolik, Paus Fransiskus mengatakan, bahwa gereja bersolidaritas dengan umat Islam setelah tragedi tersebut.
“Saya ingin mengungkapkan bahwa kedekatan gereja dengan para jemaah yang menderita dengan tragedi di Makkah,” ujar Paus Fransiskus di Gereja Katedral St Patrick, seperti dilansir dari AFP, Jumat (25/9/2015). Sementara itu, Presiden Joko Widodo menyampaikan duka yang sangat mendalam terhadap peristiwa Mina. Presiden Joko Widodo berharap semoga hal ini tidak terjadi lagi karena sudah terjadi tragedi yang memilukan ini berkali-kali. Saudi medics stand near bodies of Hajj pilgrims at the site where hundreds were killed in a stampede in Mina, near the holy city of Mecca.
Musibah Pada Musim Haji Ini Bukan Yang Pertama Kali Inilah kejadian-kejadian lain yang pernah terjadi di Saudi Arabia dan juga memakan korban. ▶ Pada tahun 1987 Pada tahun ini terjadi perkelahian antara calon haji Iran dengan aparat Saudi Arabia. Pada tragedi ini setidaknya 275 warga negara Iran meninggal dunia diikuti 85 warga negara Saudi Arabia yang di dalamnya terdapat pihak aparat dan warga sipil. Korban juga berjatuhan dari calon haji negara lain yang jumlahnya mencapai puluhan. Data juga menyebutkan bahwa ada ratusan orang pada peristiwa tersebut yang mengalami luka-luka. ▶ Pada tahun 1990 Peristiwa ini merupakan tragedi yang memakan korban jiwa terbanyak. Tragedi yang memakan 1.426 korban tewas ini terjadi ketika banyak orang saling berdesakan di dalam terowongan untuk menuju Mekkah. ▶ Pada tahun 1994 Tahun ini terjadi tragedi di mana 270 orang tewas saat menjalankan ritual jumrah di Mina. ▶ Pada tahun 1997 Tahun ini terjadi tragedi kebakaran pada perkampungan tenda yang menewaskan 340 orang. Peristiwa yang terjadi di Mina ini juga memakan korban luka-luka sebanyak 1.500 orang. ▶ Pada tahun 1998 Ritual jumrah di Mina pada tahun ini juga memakan korban. Setidaknya ada 180 orang yang harus terinjak pada ritual ini. ▶ Pada tahun 2001 Ibadah haji hari terakhir pada tahun ini harus mengisahkan 35 orang terinjak di Mina. ▶ Pada tahun 2004 Pada tahun ini tragedi yang menewaskan 244 orang kembali terjadi di Mina. Masyarakat yang begitu banyak dalam pelaksanaan ibadah haji pada tahun ini juga mengakibatkan ratusan orang lainnya luka-luka. ▶ Pada tahun 2006 Tahun ini ritual jumrah di Mina kembali memakan korban jiwa sebanyak 350 orang. Pada tahun yang sama, penginapan yang dekat dengan Masjidil Haram ambruk yang menewaskan 73 orang. ▶ Pada tahun 2015 Pada tahun 2015 terjadi peristiwa jatuhnya alat berat di Masjidil Haram yang melukai 31 orang dan memakan korban jiwa sebanyak 111, dimana 7 orang diantaranya adalah warga negara Indonesia. Pada tahun yang sama terjadi peristiwa terinjak-injaknya ribuan jamaah haji saat akan melempar Jumroh di Mina. Dilaporkan ada 717 orang luka-luka, dan memakan korban jiwa sekitar 204 orang, 34 diantaranya adalah warga negara Indonesia. Sedangkan warga negara Indonesia yang hilang ada 90 orang. Semoga setiap kejadian tersebut ada hikmahnya, dan dapat menyadarkan mereka bahwa semua kejadian itu bisa jadi adalah peringatan dari Allah SWT kepada umatnya, agar umat Islam dapat bersatu walau berlainan maktab, dan juga dapat saling menghargai umat non-muslim lainnya. Hal itu karena Allah-lah yang memang membuat kita semua berbeda-beda sesuai qadar yang Dia rencanakan, agar kita semua dapat saling mengerti, bekerja-sama, berbagi dan dapat bersatu melawan satanisme penyembah Dajjal, musuh para agamais penyembah Tuhan. (Sumber: Al-Jazeera/ Al-Diyar / Al-Alam News / Press TV / JPNN / Arrahmahnews / OkeZone / AFP / berbagai sumber) Tampak alat berat crane jatuh menimpa Masjidil Haram, Jum’at (11/9/2015).
Pintu gerbang menuju lempar Jumroh di Mina ahkirnya dibuka.
Video: Mina Stampede Tragedy 2015 – Seconds from Disaster
|