Kerinduan Ini

myown_s

Kerinduan ini
Mengundang kembali sebuah memori sepi
Dalam hamparan berduri ku cuba menarik diri
Dari terjelumus ke daerah duka ini
Tapi tak pernah ku sadari

Kerinduan ini
Bagai merentap jiwa yang terusik kini
Membawa luka pergi lalu merobek isi hati
Di mana inginku cari walau bebayang sinar mentari
Hanya bebayang dirimu meninggalkan aku dalam perjalanan ini

Kerinduan ini
Terlalu hampir mendekatkan diri
Yang sentiasa dihadapanku adalah kamu yang tersenyum indah melirik manja
Yang selalu membuatkan aku hadir ke dalam mimpimu
Itu adalah aku yang sentiasa menghadirkan diri ke dalam mimpimu

myown_s

Kerinduan ini
ternyata indah dan terindah
terhampir luka lagi melukai
duka lagi mendukai

Kerinduan ini
bagaikan tusukan duri menusuk jiwa
lalu tertikam ke ruang hati
bagai merentap perasaan yang hambar
lagi menghambarkan

Kerinduan ini
tiada dirimu dapat ku belai
hanya bebayang wajah yang kian tenggelam
lalu rebah ke alam duka
dan pilu menemani jiwa

sisshuttle_q

Kerinduan seperti menjemput nada yang sepi,
Nada yang girang tiada berteman,
Kerinduan ini bagai menusuk ke dalam hati,
Menelusuk halus ke dalam nadi,
Akhirnya pergi membawa diri..

Kerinduan ini,
Tidak akan hilang di dalam nadi,
Membuat manusia terguris lagi,
Meratap sendiri dan ianya sepi..

Tapi..
Kerinduan tidak pernah suram,
Ia sentiasa berlagu riang,
Membawa kenangan yang cukup mendalam,
Sadis kerinduan hancurlah teman,
Kerinduan yang pergi terus dicari,
Kerna manusia dalam khayalan dan kerinduan ini sungguh mengasyikkan,
Jika dibelai membawa kedamaian,
Bila diragut diri kesepian...

sisshuttle_q

Upps! maaf masuk tak bagi salam..teman saje jer menikmati karya2 kerinduan ini tapi mencelah sesuka hati..yang penting cmuanya puitis n indah sekali..Maaf jika karya sis tidak mencuri hati coz dah lama sangat tak masuk ruangan ini..w'salam..

myown_s

Thanx sis 4 ur reply. I really appreciate it. Dah lama tak dengar khabar sis dalam forum ni. Hope u fine 2! It's ok sis. Prof Cinta sihat x? Kirim salam kat Prof Cinta yer... :-)

myown_s

Jika dahulu kerinduan ini merendang rimbun tak pernah tegar
Masih berdahan di pautan hati tak pernah gegar
Kenapa tiada angin yang hadir tiba-tiba meribut nan pincang
Jelas rindu itu tidak bererti dalam sebuah kamus memori...

miezarra_27

Walau ribut nan pincang datang menghentam..
Namun kerinduan ini tetap utuh..
Bersemadi kekal didalam memori luka yang dalam..
Tetap teguh...terus kukuh...... :cry:

myown_s

Kerinduan ini
Tak perlu ditangisi andai kasih tak disambut
Tak perlu diingat lagi andai cinta tak menyahut
Tak perlu dibiarkan diri terus luka lalu hanyut
Jangan...
Jangan begitu wahai teman
Walau luka teramat dalam menghiris hati dan perasaan
Bilakah waktunya ingin dikejar akan kebahagiaan hakiki?

myown_s

For an ENDLESS LOVE we hope for the future
But for an ENDLESS CHANGE the better can u be?

For and ENDLESS BEAUTY we hope she will be
But for an ENDLESS CHANGE from within can u be?

For and ENDLESS RELATION we hope it will bind
But for an ENDLESS CHAIN of hope can u make it don't ever break?

FOR an ENDLESS PROMISES we hope its true for what we've heard
But for an ENDLESS CONNECTION can u believe shall it not come to an end?

dayang79

kerindui ku ini
bagaikan oungguk rindukan bulan...
tiada henti.... tak pernah jemu....
kerinduani sentiasa datang... tanpa di undang....

myown_s

Mekacih

Kerna rindu tetap hadir....itulah kenyataan kita sebagai manusia biasa.

myown_s

Kepekatan malam itu tidak lagi hadir dengan deruan angin yang mencengkam tulang ini. Kepekatan malam itu juga tidak lagi menghadirkan sebuah rindu yang dahulunya sering mengundang diri ini. Setiap kali dia memandang wajahnya, degupan jantung ini berdegup kencang, nafas ini tidak tentu kawal-mengawal masih lagi dihentam sesuatu yang membuatkan diri ini tersepona terhadapya. Tetapi mengapa diri ini harus dibelenggu dengan rasa rindu yang tak pernah surut dalam kalbu? Tak pernah mahu lari dalam sanubari? Aku terhimpit...aku semakin tersepit dengan dengan keadaan begini. Ketika itulah berjuraian air matanya menyimbahkan gelap malam itu dengan suara yang mengesak-ngesakkan jiwa nan sayu. Kesedihan itu tidak dapat lagi ditahan-tahan, biarlah ianya dinyatakan dengan perasaan yang sebenar bukannya dengan simpan di dalam hati lalu larut dalam kekacauan jiwa.
Biarlah...aku tetap aku, Adriana yang tetap menyayangi Hakeem. Setelah hampir setengah jam dia duduk berteleku di atas sejadah itu, dia pun menanggalkan telekung yang membaluti tubuhnya itu tadi. Setelah segalanya selesai dia merebahkan badannya ke atas tilam empuk yang sering menjadi teman tidurnya. Matanya masih berkaca dengan air mata yang duka. Ingin dipejamkan kedua-dua mata itu untuk melupakan segala peristiwa yang merobek hati dan perasaan. Ingin dibuang jauh wajah tampan itu dari pandangannya. Hampir sukar dibuatnya apabila mengenankan kembali bagaimana Hakeem mengucup mesra dahinya sebelum dia berlalu pergi dalam hidup ini untuk selamanya. Apakah segalanya mungkin bagi aku untuk melawan takdirmu Ya tuhan...apa kudrat ku ini untuk menerima apa yang telah tercatat di dalam lipatan hidupku ini? Semakin berat matanya, semakin benar rapat lalu menutup semua pandangan terhadap wajah pemuda itu.

Sinar mentari yang memancar jelas dari jendela kamarnya itu membuatkan dirinya untuk bangkit dari pertidurannya. Tetapi dia terlalu letih, masih lagi berat akal fikirnya mengenangkan peristiwa malam tadi. Namun segalannya telah bersisa. Aku harus bangkit. Aku harus bangkit dari mimpi-mimpi indah ini agar keluar dari gelora jiwa yang merosakkan hati! Sewaktu dia memusingkan badan ke arah jendela itu, dia terpandang sepasang merpati biru dadanya. Alangkah indahnya jika sepasang merpati itu adalah Adriana dan Hakeem. Alangkah mesranya sebuah hubungan ini dengan senyum tawamu. Engkau permata hatiku Hakeem. Sukar untukku melupakanmu. Setelah dia melekakan diri dengan pandangan-pandangan indah tersebut dia bangkit dan menuju ke bilik mandi. Disingkirkan kekotoran yang melekatkan di badannya. Dibersihkan dengan krim mandian, syampoo, dan juga mandian krim yang sememangnya menjadi teman mandiannya sejak kecil lagi. Sewaktu dia ingin bersiap-siap untuk pergi ke pejabatnya, deringan telefon di bilik memecah kesunyian yang dari tadi kesuraman.
"Hello Adriana...Helmi ni!" begitu cemas suara Helmi di corong telefon itu.
"Adriana...ada sesuatu yang Adriana patut tahu. Datanglah ke rumah Hakeem sekarang. Helmi ada di rumah Hakeem ni." tut.....
Tiba-tiba sahaja talian terputus. Tapi kenapa aku kena datang rumah Hakeem? Ada apa lagi di rumahnya melainkan sisa-sisa kenangan yang telah lama berlalu.


[ Last edited by  myown_s at 8-8-2007 03:35 PM ]