|
[KHAS SYIAH] Saat Dikau Menangis - Karbala Oh Asyura [2007/1428H]
[Copy link]
|
|
Originally posted by billionaire at 16-2-2006 03:03 PM
Bukhari pun sebut Ali a.s, Husein a.s, Hasan a.s, Fathimah a.s. Anda pernah periksa? So sekarang nampak tak betapa tingginya Ahlul Bait a.s berbanding semua sahabat2 yang lain, dan mereka pun Allah ...
boleh tak bill sebut di mana bukhari sebut "A.S" kepada S.Ali,S.Hasan,S.Husein..dan Fatimah???tolong beri no muka surat,jilid dan cetakan mana..ok? |
|
|
|
|
|
|
|
lebih baik anda berusaha cari sendiri dahulu, tanyalah pada Ustaz Nahzalus mana tau kalau dia tahu dan ada copynya. Bill pernah bertemu dalam cetakan Indonesia (terjemahan) tapi tak ingat cetakan apa, nanti bill akan check lagi. Syeikh Tijani jumpa di dalam cetakan Halabi dan anak-anak Mesir, sahabat saya pernah jumpa di Library di Jordan, and the list goes on...
[ Last edited by billionaire at 17-2-2006 07:38 PM ] |
|
|
|
|
|
|
|
Originally posted by billionaire at 17-2-2006 07:37 PM
lebih baik anda berusaha cari sendiri dahulu, tanyalah pada Ustaz Nahzalus mana tau kalau dia tahu dan ada copynya. Bill pernah bertemu dalam cetakan Indonesia (terjemahan) tapi tak ingat cetakan a ...
saudara bill tolong carikan....
macam mana ustaz Nahzaluz???ada jumpa ke?? |
|
|
|
|
|
|
|
Originally posted by c4_im9092 at 18-2-2006 01:16 PM
boleh kah pipi bagi sebab kenapa tak terjawap soalan sy di sebelah!!!??
sebab2nya?
1. anda hadir ke sini dengan niat MENYERANG dan bukan BERFORUM
2. anda hadir ke sini dengan mengatakan ANDA ADALAH BENAR DAN HAK termasuk Maulana anda.
3. anda hadir ke sini sebagai PENENTANG dan bukan AHLI Panel yang mahu berbincang.
4. anda hadir ke sini dengan MEMAKSA forumer lain menjawab soalan anda sedangkan MEREKA telahpun JAWAB pada thread2 yang lepas.
5. anda hadir ke sini sebagai PELEPAS KEMARAHAN Asri Yusuf terhadap pencinta AhlulBait a.s. yang SUCI.
dan kesimpulannya, anda HADIR KESINI sebagai NASIBI dan mengaku sebagai NASIBI serta pengikut2 NASIBI.
lalu, apakah ada hujah2 kami yang akan anda BACA ? :cak: |
|
|
|
|
|
|
|
Originally posted by c4_im9092 at 16-2-2006 10:07 PM
hehe.... i'm coming to buat kacau......
nie... haa saper nak jawab kenapa agama syiah membenarkan 'asyura yang seakan2 taiphusam ini!??
bukankah al-quran telah melarang dari itu!!!!?
pipi.... ja ...
Selamat Datang Belalang.....sebelum tu boleh tunjuk ayat mana yang mengatakan melarang orang-orang syiah yang menyambut 'asyura cara tu?? Orang-orang syiah pula boleh spesifikkan tak mereka tu dari aliran mana....sama gak lah macam kesesatan Arqam tu tak boleh mewakili ASWJ secara borong.
Tahu kah anda.....di Iran sambutan 'Asyura dengan mencederakan diri sendiri adalah dilarang oleh undang-undang mereka. Biasanya yang membuat sambutan seperti itu di Iran ialah orang-orang Pakistan dan India yang dibuat secara tertutup. Biasanya kalau tertangkap luka-luka mereka itu akan diubati dan senjata-senjata itu akan dirampas. Kebiasaannya mereka akan dibebaskan selepas itu.
Tahukah anda....di Iraq pula, haaaa..nak tahu lagi tak?? |
|
|
|
|
|
|
giler This user has been deleted
|
Kenapalah kami diperlakukan begini,
Biarlah kami bebas dengan kami sendiri,
apakah masih tidak cukup lagi yg dilakukan dahulu,
apakah hanya kerana kami terlalu mencintai keluarga Nabi?
Lalu kami di musuhi,
lalu kami dikafirkan,
lalu kami difitnah,
lalu kami dipandang hina,
Ya Husein,
kami amat mencintaimu,
andai sahaja kami ada pada waktu itu,
berjuang disisimu,
manjadi perisaimu,
Mati demimu,
jaganlah kalian menganggu kami disini,
biarlah kami hanyut didalam cinta yang tiada kesudahannya ini,
biarlah kami menuju kepada AHLUL BAIT dan janganlah menghalang kami,
sungguh masanya akan akan tiba jua,
keadilan akan menghapuskan kezaliman,
cahayaNYA pasti akan terpancar ke seluruh alam,
samaada suka atau tidak itulah hakikatnya,
itulah kehendak dari YANG MAHA ESA. |
|
|
|
|
|
|
|
boleh tak bill sebut di mana bukhari sebut "A.S" kepada S.Ali,S.Hasan,S.Husein..dan Fatimah???tolong beri no muka surat,jilid dan cetakan mana..ok? |
|
|
|
|
|
|
|
Tijani mengatakan cetakan Halabi dan anak2 mesir.. Anda carilah. Bill pernah menemuinya di dalam cetakan Indonesia (terjemah dengan matan Arab dikekalkan). Seorang rakan pernah lihat di Jordan. Anda berusahalah dahulu, tanyalah ustaz2 anda, tengoklah di kedai2 buku...carilah.Bila anda tak menujmpainya, tidak bererti ia tiada. |
|
|
|
|
|
|
|
Originally posted by billionaire at 21-2-2006 01:11 AM
Tijani mengatakan cetakan Halabi dan anak2 mesir.. Anda carilah. Bill pernah menemuinya di dalam cetakan Indonesia (terjemah dengan matan Arab dikekalkan). Seorang rakan pernah lihat di Jordan. And ...
setahu saya yang saya jumpa hanyalah "R.A"....saya dah cari dalam bukhari,muslim tetapi tidak ku :hmm:jumpa |
|
|
|
|
|
|
|
Originally posted by whale at 21-2-2006 12:37 PM
setahu saya yang saya jumpa hanyalah "R.A"....saya dah cari dalam bukhari,muslim tetapi tidak ku :hmm:jumpa
yang kamu jumpa tue.. cetakan Halabi dan anak2, Mesir? Cetakan Indonesia? ataupun cetakan Karachi, Pakistan? :cak: |
|
|
|
|
|
|
|
Originally posted by pipi at 21-2-2006 01:05 PM
yang kamu jumpa tue.. cetakan Halabi dan anak2, Mesir? Cetakan Indonesia? ataupun cetakan Karachi, Pakistan? :cak:
cetakan pakistan,india dan cetakan mesir...indonesia ada dalam matan terjemahan.... |
|
|
|
|
|
|
|
boleh pipi bagi tahu dengan jelas sebut "a.s" ni kat mana??:cak: |
|
|
|
|
|
|
|
kan bagus kalau move to new TOPIC. create TOPIC baru. TQ.
jawapan temporary :
cetakan pakistan,india dan cetakan mesir...indonesia ada dalam matan terjemahan....
apa maksud tu? |
|
|
|
|
|
|
|
[SYIAH] Saat Dikau Menangis - Karbala Oh Asyura [2007/1428H]
|
|
|
|
|
|
|
dan Muharram pun bakal menjelang lagi |
|
|
|
|
|
|
|
...dan pakaian lusuh Husein pun mula dikibarkan.... |
|
|
|
|
|
|
ummi_nuur This user has been deleted
|
...sungguh pilu... cucu baginda s.a.w.. dibunuh dan diracun...
tidakkah anda ingin meratapinya..??? |
|
|
|
|
|
|
|
SELAMAT HARI RAYA 'EID AL-MUBAHALA' 24 ZUlHIJJAH kepada PENCINTA-PENCINTA AHLUL BAIT YANG SAMA-SAMA MERASAKAN KEDUKAAN DAN KEGEMBIRAAN MEREKA. |
|
|
|
|
|
|
|
Pertemuan Imam Husain as Dengan Hur bin Yazid Arrayahi [Part #1]
Tak lama setelah memasang tenda, rombongan Imam Husain as didatangi seribu pasukan kuda yang dipimpin oleh Hur bin Yazid Arrayahi. Pasukan yang tampak siap berperang itu berjajar di depan Imam Husain dan para sahabatnya yang juga siap bertempur dengan mengikatkan sarung pedang masing-masing dipinggang.
Gurun sahara semakin memanas. Matahari memanggang setiap kepala. Imam Husain dan para sahabatnya memerintahkan para pengikutnya supaya air yang masih tersisa diminum dan minumkan kepada kuda-kuda mereka. Hingga tengah hari itu suasana yang masih relatif tenang. Begitu waktu solat dhuhur tiba, Imam memerintah seorang pengikutnya yang bernama Hajjaj bin Masruq Al-Ja'fi untuk mengumandang azan. Seusai azan, beliau berdiri di depan pasukan Hur untuk menyampaikan suatu kata kepada mereka yang beliau pandang sebagai orang-orang Kufah tersebut.
"Hai orang-orang!" Seru Imam Husain setelah menyatakan pujian kepada Allah dan salawat kepada rasul-Nya. "Aku tidaklah kepada kalian kecuali setelah aku didatangi surat-surat dari kalian. Kalian, orang-orang Kufah, telah mengundangku. Kalian memintaku datang karena kalian merasa tidak memiliki pemimpin, dan agar kemudian membimbing kalian kepada jalan yang benar. Oleh sebab inilah aku pun bergerak ke arah kalian. Kini aku telah datang. Jika kalian masih berpegang pada janji kalian, maka aku akan menetap bersama kalian. Jika tidak, maka aku akan kembali ke negeriku."
Rombongan pasukan berkuda yang diajak bicara oleh Imam Husain as itu terdiam seribu basa. Tak ada seorang yang angkat bicara.[1] Beliau kemudian memerintahkan muazzin tadi untuk mengumandangkan iqamah setelah meminta Hur supaya menunaikan solat bersama pasukannya sebagai Imam Husain as juga solat bersama para pengikut setianya. Uniknya, Hur menolak solat sendiri. Dia meminta solat berjamaah di belakang beliau. Kedua rombongan kemudian bergabung dalam solat dhuhur berjamaah yang dipimpin Imam Husain as.
Seusai solat, kedua rombongan itu kembali ke perkemahan masing-masing. Beberapa lama kemudian kedua rombongan ini bergabung kembali untuk menunaikan solat asar berjemaah dipimpin oleh Imam Husain as. Seusai solat asar, beliau mengutarakan khutbah yang diawali dengan pujian kepada Allah dan disusul dengan pernyataan sebagai berikut:
"Amma bakdu. Hai orang-orang, sesungguhnya kalian pasti akan diridhai Allah jika kalian memang bertakwa dan mengerti siapakah yang layak memegang hak (untuk memimpin umat), dan (ketahuilah) bahwa kami, Ahlul Bait Muhammad saww, adalah orang lebih layak memimpin kalian daripada mereka yang mengaku layak tetapi sebenarnya tidak memiliki kelayakan dan mereka yang telah menggerakkan kezaliman dan rasa permusuhan (terhadap kami). Jika kalian tidak mengerti hal ini dan hanya memahami kebencian kepada kami, tidak mengetahui hak kami, dan kata-kata kalian sekarang sudah tidak seperti yang kalian katakan dalam surat-surat kalian yang telah datang menyerbuku bersama para utusan kalian, maka aku akan pergi meninggalkan kalian."[2]
Hur menjawab: "Aku tidak tahu menahu tentang surat-surat yang engkau katakan itu."
Imam Husain as memerintahkan Aqabah bin Sam'an untuk mengambil surat-surat itu supaya diperlihatkan kepada Hur. Setelah melihat surat-surat itu, Hur mengatakan: "Aku bukan bagian dari mereka yang mengirim surat-surat itu kepadamu. Aku hanya diperintahkan untuk menyosong balatentaramu dan menggiringmu hingga kamu menyerah di depan Ubaidillah bin Ziyad."
Kata-kata Hur rupanya tak diduga sebelumnya oleh Imam Husain as. Kata-kata ini mengundang kegeraman beliau. Beliau memerintahkan para pengikutnya untuk membongkar kembali tenda-tenda yang terpasang kemudian bergerak lagi sambil mengendarai kuda-kuda mereka. Perintah Imam Husain as pun mereka laksanakan. Namun begitu hendak bergerak, jalan rombongan Imam Husain as dihadang oleh pasukan Hur.
"Semoga kematianmu menimpa ibu, hai Hur, apa yang kamu inginkan dari kami?" Seru Imam Husain as gusar.
"Engkau menyebut-nyebut ibumu, seandainya bukan engkau, aku pasti juga mengucapkan kata-kata yang sama, tapi aku tahu ibumu adalah wanita yang sangat patut dimuliakan." Kata Hur.
"Lantas apa maumu?" Tanya Imam lagi.
"Aku ingin kamu bersamaku untuk datang kepada Ibnu Ziyad."
"Aku tidak akan pernah bersamamu."
"Aku ditugaskan supaya tidak melepaskanmu kecuali setelah kamu aku bawa ke Kufah dan aku serahkan kepada Ibnu Ziyad. Wahai Husain, demi Allah, jagalah jiwamu, aku yakin engkau akan terbunuh jika kamu berperang."
"Apakah kamu hendak menakut-nakuti dengan kematian, dan apakah urusan kalian akan selesai jika aku terbunuh?! Aku akan pergi dan kematian bukanlah sesuatu yang hina bagi seorang ksatria apabila kebenaran sudah diniatkan, perang dilakukan demi Islam, jiwa dikorbankan di atas jalan orang-orang yang salih, dan diri terpisah dari orang-orang yang celaka dan para pendurhaka."
Kata-kata Imam Husain ini mulai menyentuh hati Hur. Hur mendekati Imam Husain as sambil memerintahkan pasukan bergerak mengikuti perjalanan beliau. Selama perjalanan terjadi dialog antara beliau dan Hur hingga ketika sampai di lembah Baidhah beliau mengatakan: "Kalau kamu hendak berperang denganku maka aku siap berduel denganmu."
Hur menjawab: "Aku tidak ditugaskan berperang denganmu. Aku hanya ditugaskan menyerahkan dirimu kepada Darul Imarah. Jika engkau tidak berkenan ikut aku ke Kufah, maka silahkan engkau kembali ke Madinah atau kota lain agar aku bisa bebas dari beban tanggungjawabku. Kalau tidak, maka aku akan menuliskan surat kepada Ibnu Ziyad agar dia menentukan apa yang harus aku lakukan."
Di lembah ini semua rombongan berhenti, dan keduanya pun kembali ke perkemahan masing-masing.
Sakinah puteri Imam Husain mengisahkan: "Dari dalam tenda aku mendengar suara seseorang tersedu menangis sehingga aku keluar tanpa sepengetahuan siapapun. Aku mendatangi ayahku, dan ternyata ayahkulah yang menangis di depan para sahabatnya. Kepada mereka ayahku berkata: 'Kalian telah keluar bersamaku, dan kalian berpikir aku pergi kepada suatu umat yang akan membaiatku dengan lisan dan hati yang tulus. Namun umat itu sekarang sudah berubah, setan telah memperdayai mereka, mereka melupakan Allah, yang terpikir di benak mereka sekarang terbunuhnya aku dan orang-orang yang bersamaku untuk berjihad di jalanku serta tertawannya kaum wanita dan anak-anakku.Yang aku khawatirkan sekarang ialah jangan-jangan kalian tidak tahu apakah akibat dari apa yang kita lakukan ini. Oleh sebab itu, sekarang aku bebaskan kalian untuk pergi mengurungkan perjalanan ini jika kalian kecewa terhadap perjalanan ini. Sedangkan untuk kalian yang masih ingin siap berkorban bersamaku, ketahuilah bahwa penderitaan ini akan diganti kelak dengan gemerlapnya surga. Ketahuilah bahwa kakekku Rasulullah pernah berdabda:
"Puteraku Husain akan terbunuh di padang Karbala dalam keadaan terasing seorang diri. Barangsiapa yang menolongnya, maka dia telah menolongku, dan barangsiapa yang menolongku, maka dia menolong putera keturunan Husain yaitu Al-Qaim dari keluarga Muhammad, dan barang siapa yang menolong kami, maka pada hari kiamat nanti dia akan dimasukkan ke dalam golonganku.'""[3]
Sakinah melanjutkan, "Demi Allah, setelah mendengar pernyataan itu, para pengikut beliau banyak yang memisahkan diri sehingga tinggal sekitar 70-an orang.[4] Aku mendatangi ayahku dengan hati yang sangat kesal dan kecewa. Aku rasanya ingin menjerit sekeras-kerasnya, namun akhirnya hanya bisa menengadahkan wajahku ke langit sambil berdoa: Ya Allah, sesungguhnya mereka telah menyia-nyiakan kami, maka sia-siakanlah mereka. Janganlah Engkau gemakan suara mereka ke langit, janganlah Engkau anugerahi mereka tempat dan kehormatan di muka bumi, timpakanlah kepada mereka kemiskinan hingga di liang lahat, jangan Engkau curahkan kepada mereka syafaat kakek kami pada hari kiamat. Kabulkan doa orang yang suci dari noda dan dosa."[5] |
|
|
|
|
|
|
| |
|