|
INDONESIA - defence and military issues (PART IV-R.P.9]
[Copy link]
|
|
Post Last Edit by rifa at 7-7-2011 18:21
Empat Super Tucano Tiba Maret 2012
YOGYAKARTA - Kepala Dispen TNI AU, Marsma Bambang Samoedra mengatakan, pesawat EMB-314 Super Tucano dari Brazil akan datangkan awal tahun 2012 nanti.
Tahap pertama akan datang empat unit dari satu skadron yang direncanakan tiba, yakni pada Maret 2012. "Sisanya bertahap pada tahun itu juga," kata Bambang di Museum Dirgantara Mandala TNI AU Sekolah Penerbang Adi Sutjipto Yogyakarta, Kamis (30/6). Penandatanganan memorandum of understanding (MoU) pembelian, kata Bambang, telah dilakukan sejak November 2010 lalu dengan produsen Tucano, Embraer Brazil.
Satu skadron Super Tucano (16 pesawat) akan menggantikan pesawat OV-10F Bronco di Skadron 21 Malang yang sudah habis masa terbangnya. Bambang menilai, Super Tucano dipilih karena pesawat ini memiliki kualitas paling baik di antara pesawat sejenis lainnya.
Sebelum memilih Super Tucano, TNI AU juga sudah mempertimbangkan membeli pesawat serang kecil K9 buatan China dan KO1B buatan Korea. "Tapi, pilihan akhirnya jatuh pada Super Tucano," kata Bambang. Super Tucano adalah jenis pesawat serang ringan dengan fungsi patroli pemantauan dan sebagai pesawat latih. Pesawat baling-baling ini dilengkapi teknologi avionik modern dan sistem persenjataan terkini. Pesawat ini juga biasa digunakan dalam operasi penumpasan pemberontakan.
Setelah mendatangkan Super Tucano, TNI AU juga sedang merencanakan penambahan enam unit pesawat tempur Sukhoi dari Rusia dan pesawat tempur F-16 bekas dari AS. Usulan pembelian Sukhoi sudah diajukan ke Kementerian Pertahanan. Selain pesawat tempur, TNI AU juga berencana menambah pesawat angkut dan heli dalam waktu dekat. |
|
|
|
|
|
|
|
TNI AU Bersama US Air Force Latihan Bebaskan 'Sandera'
TEMPO Interaktif, Malang - Pasukan Khas TNI Angkatan Udara Pangkalan Abdulrachman Saleh bersama personel US Air Force menggelar latihan pembebasan sandera dan evakuasi, Rabu, 6 Juli 2011.
Sebanyak 87 personel US Air Force dan 150 personel pasukan khusus dilibatkan dalam pelatihan ini. "Menerapkan konsep operasi dukungan udara bersama, khususnya prosedur taktis," kata Komandan Pangkalan Udara Abdulrachman Saleh, Marsekal Pertama Dwi Putranto.
Dalam simulasi itu, pesawat tempur dari Pangkalan Udara Abdulrachman Saleh jatuh di daerah operasi. Sejumlah lima awak pesawat disandera musuh di medan pertempuran. Untuk membebaskan para sandera, diturunkan tim gabungan Pasukan Khusus TNI Angkatan Udara dengan US Air Force.
Para personel diterjunkan di daerah musuh. Mereka disebar untuk mengepung dan melumpuhkan musuh. Dalam operasi ini, hanya sekitar hitungan menit tim gabungan berhasil melumpuhkan lima personel musuh serta menyita sejumlah pucuk senjata api.
Sedangkan lima personel berhasil dibebaskan, dua di antaranya mengalami luka tembak. Selanjutnya, para awak yang mengalami luka langsung menjalani evakuasi dengan pesawat angkut Hercules menuju rumah sakit lapangan.
Operasi ini melibatkan dua pesawat C-130 Hercules US Air Force yang dipimpin Direktur Latihan Angkatan Udara Amerika Serikat Letnan Kolonel Zimmerman.
Simulasi dilangsungkan selama 30 menit. Latihan bersama ini diharapkan meningkatkan kemampuan taktis kedua negara, serta berbagi pengetahuan, pengalaman, dan taktik sesuai kemampuan kedua negara. Latihan ini, kata Dwi, dilakukan rutin.
Sebelumnya, latihan serupa diselenggarakan di Bandung, Jawa Barat. "Latihan dukungan Angkatan Udara juga mengantisipasi jika terjadi musibah," katanya.
Latihan ini dilakukan selama 12 hari mulai 27 Juni-8 Juli besok. Latihan bersandi "Teak Iron - 2011" ini diharapkan memperkukuh kerja sama militer antara Indonesia dan Amerika.
|
|
|
|
|
|
|
|
T-50 Pesanan Indonesia Gunakan Produk Aerosonic Untuk Air Data System
Aerosonic Corporation (AMEX:AIM), a leading supplier of precision flight products for commercial, business and military aircraft, today announced that it has received a new purchase order from Korea Aerospace Industries Ltd. ("KAI") in support of its T50 Golden Eagle jet trainer sale to Indonesia. The order is to supply air data systems that include its integrated multifunction probe ("IMFP") and related equipment for the production of the jet trainer aircraft. These additional shipments to KAI will begin in March 2012, and are planned to ship concurrently with existing orders.
The IMFP provides angle of attack, air data sensing and pressure sensing for military aircraft in one probe, reducing flight management system complexity on military aircraft. It is currently installed on several military aircraft.
"We are proud to play a role and share in the success of the T50 program and this very important win for KAI in their first international T50 export sale," commented Doug Hillman, President and Chief Executive Officer. "This order provides us with a significant increase in our backlog for one of our technologically advanced products in a growing segment of the military market, and further strengthens our relationship with a valued customer." |
|
|
|
|
|
|
|
PTDI Hanya Kerjakan Kontrak Rp 2,54 Triliun Pada 2011
JAKARTA - PT Dirgantara Indonesia mengaku bila tahun ini hanya bisa mengerjakan kontrak sebesar Rp2,54 triliun dari total kontrak yang sebesar Rp3 triliun.
Hal tersebut diungkapkan oleh Presiden Direktur PT DI, Budi santoso saat ditemui di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Rabu (6/7/2011).
"Kontrak tahun ini di antaranya adalah pengadaan dua unit pesawat jenis CN-235 untuk Korea yang rencanannya akan dikirim pada semester-II 2011," terangnya.
Kontrak lainnya adalah pengadaan tiga unit untuk TNI-AL jenis patroli maritim yang akan diserahkan bertahap sampai dengan 2014. "Sementara sisanya adalah kontrak aerostruktur jenis CN320, CN-380 dan eurokopter yang masih dalam naungan Airbus Military," jelasnya.
Budi menjelaskan, adapun problem terbesar yang dihadapi oleh PT DI terkait dengan tidak bisa terpenuhinya seluruh kontrak di 2011 adalah modal yang terbatas. Namun, hal itu bisa diatasi karena PTDI memperoleh bantuan di antaranya yang berasal dari Perusahaan pengelola Aset sebesar Rp675 miliar, dan juga dari Penyertaan Modal Negara 2012 (PMN) sebesar Rp2,06 triliun.
"Dengan tambahan cash sebesar Rp2 triliun yang diharapkan bisa cair pada 2012, Perusahaan bisa memperoduksi pesanan yang diterima tahun lalu, yang kami tidak bisa order," pungkasnya.
Sebagai informasi, adapaun total keseluruhan total kebutu*an dana PT DI sebesar Rp5,8 triliun. Berdasarkan rapat dengar pendapat (RDP) dengan komisi VI beberapa waktu lalu, disepakati bahwa DPR mendukung program restrukturisasi PT DI dalam bentuk PMN noncash sebesar Rp3,8 triliun untuk 2011 dan PMN cash sebesar Rp2,06 triliun untuk 2012. |
|
|
|
|
|
|
|
PT PAL Janjikan Penuhi Kebutu*an Kapal Perang
Jakarta - PT PAL, Perusahaan BUMN yang bergerak dibidang perkapalan berjanji dapat memenuhi kebutu*an nasional, khususnya menyedikan kapal perang untuk Tentara Nasional Indonesia (TNI).
Kepastian itu, digelorakan setelah pada Rapat dengar pendapat (RDP) antara Komisi VI dengan Menteri BUMN dan Menko Perekonomian, menyepakati Badan Usaha Milik Negara yang dianggap strategis akan disuntik dana Penyertaan Modal Negara (PMN) dari dari Bantuan Pemerintah Yang Belum Ditentukan Statusnya.
Direktur Utama PT PAL, Harsusanto dalam siaran pers kepada primaironline.com, Kamis (7/7) mengatakan, komitmen itu diambil semata agar Indonesia sebagai sebuah negara maritim mampu menyediakan kapal-kapalnya sendiri tanpa ketergantungan pada bangsa lain.
"Saya menyambut baik kemauan politik Pemerintah bersama DPR dalam melakukan penyehatan BUMN Strategis, khususnya PT PAL. PAL akan mampu memenuhi kebutu*an kapal nasional baik kapal komersial maupun kapal perang," ujar dia.
Rencana Penyertaan Modal Negara (PMN) dan Subsidiary Loan Agreement (SLA) kepada PT PAL senilai lebih kurang Rp2,1 trilliun.
Dijelaskan Harsusanto, PMN dan SLA yang dialokasikan kepada PT PAL dengan rincian Rp648,3 miliar bersumber dari APBN Perubahan tahun anggaran 2011, Rp1,39 trilliun berupa PMN Cash bersumber dari APBN tahun 2012, serta PMN sebesar Rp193,7 miliar PMN cash bersumber dari APBN tahun 2012.
"Industri perkapalan Indonesia yang besar ini dapat diwariskan ke generasi Indonesia di masa yang akan datang," kata dia.
Sebagai informasi, PT PAL Indonesia (Persero) adalah perusahaan perkapalan terbesar nasional yang telah berhasil memproduksi lebih dari 300 kapal komersial, 50 kapal perang berukuran mulai dari 1.000DWT sampai dengan 50.000DWT. PT PAL juga telah mampu memproduksi platform Offshore/Onshore untuk Pertamina maupun Production Sharing Contractor.
Produk-produk PT PAL, selain digunakan oleh TNI-Polri dan perusahaan nasional, juga telah menembus pasar Asia hingga Eropa. Saat ini PT PAL mampu memerankan sebagai tulang punggung Pertahanan khususnya TNI-AL terutama untuk pembangunan kapal perang, pemeliharaan, perbaikan kapal dan pemasangan senjata.
Sementara itu, seperti tertera dalam realise, kini PT PAL sedang merampungkan dua unit kapal tanker pesanan Pertamina setelah sebelumnya berhasil menyelesaikan 17 kapal selama 3 tahun terakhir dari total 24 kapal ex pesanan lama.
"Kami akan segera mempercepat penyelesaian proyek pembangunan kapal pesanan dalam dan luar negeri," kata dia.
Selain mendapat suntikan dana, PT PAL juga mendapat SLA berupa konversi hutang sebesar Rp462 miliar. Dengan adanya keputusan yang diambil dari hasil Rapat Kerja Komisi VI yang dipimpin Airlangga Hartarto dengan Menko Perekonomian Hatta Radjasa, Menteri BUMN, Mustafa Abubakar dan Menteri Perencanaan Pembangunan/Kepala Bappenas, Armida Alisyahbana, Senin (4/7) lalu.
Harsusanto mengklaim, pihaknya juga akan konsen terhadap kewajiban-kewajiban kepada customer, kreditur dan karyawan. Menurut dia, dengan adanya skema PMN dan SLA yang diterima PT PAL, maka dalam waktu dekat, diharapkan seluruh kewajiban-kewajiban PT PAL dapat segera diselesaikan.
"Kami akan melaksanakan restrukturisasi dan revitalisasi perusahaan untuk segera menyelesaikan kewajiban kepada kreditur," kata dia. |
|
|
|
|
|
|
|
PT DI Produksi Dua Jenis Helikopter Baru
JAKARTA. PT Dirgantara Indonesia bakal mengembangkan dua helikopter baru untuk menggantikan NBO 105 yang produksinya bakal berakhir tahun ini. Pengembangan dua jenis helikopter itu merupakan hasil kerjasama dengan perusahaan asal Eropa, Eurocopter.
Juru bicara PT Dirgantara Indonesia, Rakhendi Triyatna mengatakan dua helikopter yang akan diproduksi masih sejenis dengan helikopter NBO 105. Kedua jenis helikopter yang akan diproduksi adalah Fennec dan Squirrel. "Kami sudah menandatangani kerjasama lanjutan dengan Eurocopter minggu lalu," kata Rakhendi, Senin (4/7).
Rakhendi mengatakan produksi NBO 105 yang berakhir tahun ini juga bekerjasama dengan Eurocopter sejak 1976. Hingga tahun 2011, PT Dirgantara Indonesia sudah memproduksi 123 unit NB 105. Dirgantara Indonesia juga bekerjasama dengan Eurocopter sejak 1982 untuk membuat helikopter Super Puma.
Selain itu, mereka juga bekerjasama dalam memproduksi helikopter EC 725 dan EC225, namun Dirgantara Indonesia hanya membuat badan dan ekor helikopter. Sedangkan perakitannya dilakukan oleh Eurocopter di Prancis.
Produksi dua helikopter terbaru menurut Rakhendi bertujuan untuk memenuhi kebutu*an pasar di dalam negeri terutama untuk TNI. Demikian juga dengan dua helikopter terbaru yang akan diproduksi menurutnya akan memenuhi kebutu*an pasar baik TNI atau SAR. "Selain untuk kebutu*an dalam negeri, helikopter yang diproduksi juga akan dipasarkan ke negara tetangga," kata Rakhendi.
Rakhendi berharap produksi dua jenis helikopter terbaru dapat dilakukan secepatnya. Namun dia belum bisa memastikan waktunya karena pembicaraan yang dilakukan dengan Eurocopter masih tahap awal.
Kepala Pusat Komunikasi Publik (Kapuskom) Bambang S Ervan mengatakan Dirgantara Indonesia pasti sudah mempertimbangkan pasar dari dua jenis helikopter terbaru yang akan diproduksi. Namun jika helikopter itu merupakan pengembangan dari NBO 105, maka menurutnya akan cocok dengan kebutu*an pasar di Indonesia. "Selain untuk kebutu*an TNI dan SAR, bisa juga dipergunakan oleh perusahaan pertambangan dan kebutu*an pesawat charter," kata Bambang. |
|
|
|
|
|
|
|
Post Last Edit by rifa at 10-7-2011 14:58
PT DI Produksi Dua Jenis Helikopter Baru
JAKARTA. PT Dirgantara Indonesia bakal mengembangkan dua helikopter baru untuk menggantikan NBO 105 yang produksinya bakal berakhir tahun ini. Pengembangan dua jenis helikopter itu merupakan hasil kerjasama dengan perusahaan asal Eropa, Eurocopter.
Juru bicara PT Dirgantara Indonesia, Rakhendi Triyatna mengatakan dua helikopter yang akan diproduksi masih sejenis dengan helikopter NBO 105. Kedua jenis helikopter yang akan diproduksi adalah Fennec dan Squirrel. "Kami sudah menandatangani kerjasama lanjutan dengan Eurocopter minggu lalu," kata Rakhendi, Senin (4/7).
Rakhendi mengatakan produksi NBO 105 yang berakhir tahun ini juga bekerjasama dengan Eurocopter sejak 1976. Hingga tahun 2011, PT Dirgantara Indonesia sudah memproduksi 123 unit NB 105. Dirgantara Indonesia juga bekerjasama dengan Eurocopter sejak 1982 untuk membuat helikopter Super Puma.
Selain itu, mereka juga bekerjasama dalam memproduksi helikopter EC 725 dan EC225, namun Dirgantara Indonesia hanya membuat badan dan ekor helikopter. Sedangkan perakitannya dilakukan oleh Eurocopter di Prancis.
Produksi dua helikopter terbaru menurut Rakhendi bertujuan untuk memenuhi kebutu*an pasar di dalam negeri terutama untuk TNI. Demikian juga dengan dua helikopter terbaru yang akan diproduksi menurutnya akan memenuhi kebutu*an pasar baik TNI atau SAR. "Selain untuk kebutu*an dalam negeri, helikopter yang diproduksi juga akan dipasarkan ke negara tetangga," kata Rakhendi.
Rakhendi berharap produksi dua jenis helikopter terbaru dapat dilakukan secepatnya. Namun dia belum bisa memastikan waktunya karena pembicaraan yang dilakukan dengan Eurocopter masih tahap awal.
Kepala Pusat Komunikasi Publik (Kapuskom) Bambang S Ervan mengatakan Dirgantara Indonesia pasti sudah mempertimbangkan pasar dari dua jenis helikopter terbaru yang akan diproduksi. Namun jika helikopter itu merupakan pengembangan dari NBO 105, maka menurutnya akan cocok dengan kebutu*an pasar di Indonesia. "Selain untuk kebutu*an TNI dan SAR, bisa juga dipergunakan oleh perusahaan pertambangan dan kebutu*an pesawat charter," kata Bambang. |
|
|
|
|
|
|
|
3 Anggota TNI Ditembak di Jayapura PDF Print
Thursday, 07 July 2011
JAYAPURA- Tiga anggota TNI Yonif 751, ditembak orang tak dikenal saat berpatroli di Kampung Kalome, Distrik Tinggi Nambut, Kabupaten Puncak Jaya, Provinsi Papua, Selasa (5/7). Ketiga korban penembakan adalah Prada Kadek, Sertu Deni, dan Praka Fauzi.
Ketiganya siang kemarin dievakuasi ke Rumah Sakit TNI AD Marten Indey Jayapura menggunakan helikopter Puma milik Kodam 17 Cendrawasih. Pangdam XVII Cendrawasih Mayjen Erfi Triasunu membenarkan kasus penembakan tersebut saat wartawan mengirimkan pesan singkat kepadanya.
”Betul ada kontak tembak saat petugas sedang patroli,” jelasnya. Sementara itu, sejumlah wartawan yang ingin meliput pemindahan korban penembakan diusir petugas jaga.Wartawan yang ingin merapat ke pagar rumah sakit juga diusir oleh salah seorang prajurit TNI.
Salah seorang petugas yang saat itu berada di lapangan menceritakan, aksi penembakan terjadi tepatnya di Sungai Goom,Kampung Kolame. Saat itu TNI Yonif 751 yang dipimpin Mayor Lukas Infantri melakukan patroli di sekitar sungai. Penyisiran tersebut diduga untuk mengejar pelaku penembakan anggota Kopassus hingga tewas beberapa waktu lalu.
Entah siapa yang memulai terlebih dahulu,tiba-tiba baku tembak terjadi. Salah seorang anggota TNI mengalami luka serius yakni Pratu Kadek. Dia terkena tembakan di bagian siku kanan. Aksi tembak terus terjadi sekitar pukul 15.30 WIT hingga anggota TNI melakukan pengejaran terhadap pelaku.
Dalam insiden itu dua anggota TNI kembali terluka, masing-masing Serda Deni yang mengalami luka tembak di bagian paha kanan dan Serka Fauzi yang luka di bagian kaki kiri. Pukul 20.00 WIT, korban berhasil dievakuasi ke RSUD Mulia, Kabupaten Puncak Jaya untuk mendapatkan perawatan intensif. ● okezone
indon kalah lagi |
|
|
|
|
|
|
|
Enam Anggota BIN Hilang Tenggelam di Papua PDF Print E-mail
Written by . on Friday, 08 July 2011 09:55
Nasional >> Sebuah Kapal nelayan bernama Sinar Pagi, hilang saat berlayar di perairan Sidey Manokwari, Papua Barat. 10 penumpangnya sampai saat ini, belum diketahui keberadaannya. Tim SAR bersama anggota Polres Manokwari masih melakukan pencarian.
Juru Bicara Polda Papua, Komisaris Besar Polisi Wachyono, Jumat 8 Juli 2011 mengatakan, kapal Sinar Pagi diketahui hilang sejak Kamis kemarin 7 Juli 2011. Laporan itu diketahui saat salah seorang penumpang kapal yang berhasil selamat, melapor ke Polair Polres Manokwari.
"Seorang laki-laki bernama Viki Kendi (14), datang melapor Kamis pagi kemarin. Dilaporkan bahwa, kapal nelayan bernama sinar pagi mengalami kecelakaan di perairan Sidey sejak selasa 5 Juli lalu, sekitar pukul 15.00 WIT," kata Wachyono.
Namun hingga kini belum diketahui kronologi penyebab kecelakaan. Saat ini, Viki Kendi, masih menjalani perawatan di Rumah Sakit Manokwari. Polisi belum bisa mengorek banyak informasi dari pelapor. Menurut Wachyono, dari 10 orang itu, enam orang diantaranya merupakan anggota Badan Intelijen Negara (BIN).
"Pelapor belum bisa memberikan keterangan secara detail karena masih di rawat. Informasi itu kemudian ditindak lanjuti dengan melakukan pencarian," ucap Wachyono.
Korban penumpang Kapal Sinar Pagi sebanyak 11 orang termasuk pelapor, tapi 10 orangg lainnya sampai saat ini belum di ketemukan, antara lain:
1 Prim sulikron (anggota BIN)
2 Andri winarta (anggota BIN)
3 Gion sembiring (anggota BIN)
4 Bayu kumilang (anggota BIN)
5 Hana siwaan (anggota BIN)
6 Solgun (anggota BIN)
Sedangkan, empat orang lainnya merupakan masyarakat biasa yang belum diketahui indentitasnya. Pencarian yang dilakukan sejak Kamis kemarin, belum membuahkan hasil. "Pagi ini Kapolres dan SAR bersama BIN, anggota Polres, polsek masih melakukann pencarian, dengan menyewa kapal KPLP," kata dia.
cam mana lah hindong ni perisikan tak reti berenang . adohoiii hindong |
|
|
|
|
|
|
|
Reply 671# joe_tukiran
kalau memang sudah ajalnya ya mau gimana lagi lah....lagian perairan di papua ini sangat ganas..jadi saya tidak heran jika sekarang dan masa yang akan datang terjadi kes hilangnya orang di perairan papua. |
|
|
|
|
|
|
|
bangga sebagai Rakyat Indonesia..melihat hasil dari Industry pertahanan yang dihasilkan oleh putra dan putri bangsa indonesia...can't wait roket terbesar dalam sejarah indonesia 2014 diluncurkan beserta satelit made in indonesia...bangganya..terimakasih allah untuk semua ini. |
|
|
|
|
|
|
|
Tentara Darat Diraja Brunei Darussalam Uji Coba Panser dan Senjata Pindad
Brunei Darussalam, DMC - Keikutsertaan Indonesia melalui Kementerian Pertahanan Republik Indonesia (Kemhan RI) dalam pameran Brunei Darussalam Internasional Defence Exhibition & Coference (BRIDEX) 2011 tidak disia-siakan oleh perusahaan industri pertahanan dalam negeri untuk mempromosikan produk-produknya kepada pasar internasional, khususnya kepada Brunei Darussalam selaku tuan rumah.
Salah satunya adalah PT. Pindad yang memberikan kesempatan kepada prajurit Tentara Darat Diraja Brunei Darussalam (TDDB) untuk menguji coba beberapa produk alat pertahanannya antara lain Panser Anoa 6x6, mortir dan senjata.
Ujicoba Panser Anoa 6x6 dan senjata dilaksanakan pada penghujung event BRIDEX 2011, Sabtu (9/7) di Kompleks Penanjong Garison Angkatan Bersenjata Diraja Brunei Darussalam (ABDB), Brunei Darussalam. Sedangkan untuk uji coba mortir dilaksanakan satu hari sebelumnya di tempat yang sama.
Saat uji coba Panser, beberapa prajurit TDDB tampak antusias untuk mencoba mengemudikan Panser jenis Armoured Personnel Carrier (APC) produksi Pindad. Salah satunya Sersan Erwan yang melakukan uji coba mengemudikan zig zag, berputar dan tes rem. Usai diujicoba oleh beberapa prajurit ADBD, selanjutnya panser diujicoba dalam medan berbagai rintangan dan tanpa hambatan mampu dilaluinya.
Sementara itu pada uji coba senjata, beberapa prajurit TDDB ditanya usai mencoba senjata SS1 buatan PT. Pindad menyatakan bahwa senjata buatan PT. Pindad tidak diragukan kualitasnya dan sering memenangkan dalam berbagai pertandingan. Untuk itu uji coba, selain senjata jenis Senapan Serbu SS2, PT. Pindad juga memberikan kesempatan kepada prajurit TDDB untuk mencoba senjata-senjata jenis lainnya antara lain Pistol dan Sniper SPR3. (BDI/SR) |
|
|
|
|
|
|
|
Panser Anoa Indonesia Laris di Pameran BRIDEX Brunei
KBR68H, Jakarta - Produk industri pertahanan atau alutsista Indonesia banyak diminati negara lain saat dipromosikan di pameran alutsista BRIDEX 2011di Brunei Darussalam.
Juru bicara Kementerian Pertahanan, Hartind Asrin mengatakan, beberapa negara sudah memesan produk alutsista buatan Indonesia dalam pameran tersebut. Diantaranya Malaysia, Brunei Darussalam, Fillipina, serta sejumlah negara di Timur Tengah.
"Produk-produk kita dipakai ya. Contohnya Anoa (Panser Anoa 6x6) itu dipesan langsung Brunei sebanyak 13 buah, ada Malaysia Anoa juga sementara ini 1 kompi juga, 1 kompi itu 13 unit. Ya kemungkinan kalau senjata mungkin Timur Tengah ya C1 itu Saudi Arabia yang mulai tertarik. Kapal kita juga bawa dua biji kemarin. dua kapal produk PT. PAL, LPD (Landing Platform Dock-red) namanya. Itu Fillipina juga pesen 3 itu."
Juru bicara Kementerian Pertahanan, Hartind Asrin menambahkan, dalam pameran alat pertahanan di Brunei, Kementerian Pertahanan juga ikut mempromosikan pesawat jenis CN 235, pesawat maritime patrol (LPD) dari PT Dirgantara Indonesia dan Mobile Shooting Galery atau Lapangan Tembak Bergerak produksi PT. Pindad.
Kementerian Pertahanan bersama dengan Badan Usaha Milik Negara Industri Pertahanan (BUMNIP) mengikuti pameran alutsista di Brunei Darussalam. Pameran alutsista ini diselenggarakan Kementerian Pertahanan Brunei Darussalam untuk yang ketiga kalinya dalam rangka memperingati ulang tahun emas Angkatan Bersenjata Kerajaan Brunei Darussalam yang berlangsung tanggal 6 sampai dengan 9 Juli kemarin. |
|
|
|
|
|
|
|
Uji Coba Sea Rider Di Selat Semau NTT
Post Last Edit by audryliahepburn at 13-7-2011 13:51
Salah satu tugas Pokok Lantamal VII antara lain melaksanakan patroli keamana laut dalam rangka menjamin terwujudnya situasi kondusif diperairan wilayah kerja Lantamal VII. Untuk mengoptimalkan tugas tersebut Lantamal VII telah mendapat dukungan Alat Utama Sistem Persenjataan (Alusista) berupa Sea Rider. Guna menguji kemampuan Alutsista tersebut pada Kamis (07/07/11) Komandan Lantamal VII Laksamana Pertama TNI Karma Suta, SE bersama para Asisten dan personel Satkamla Lantamal VII melaksanakan uji coba pengoperasian Sea Rider di Perairan Selat Semau NTT.
Kegiatan uji coba tersebut dilaksanakan dengan mengelilingi Perairan Selat Semau selama sekitar satu setengah jam dengan tingkat kecepatan dari rendah sampai kecepatan maksimal. Keunggulan Sea Rider adalah memiliki kecepatan dan kelincahan untuk mendekati sasaran, sehingga sangat cocok digunakan untuk mendukung kegiatan patroli dalam rangka mengeliminir berbagai aksi kejahatan di Laut.
Secara geografis wilayah kerja Lantamal VII berada pada posisi yang dinilai sangat Strategis karena berhadapan langsung dengan 2 negara tetangga yaitu Australia dan Republic Democratic Timor Leste (RDTL). Selain itu juga wilayah kerja Lantamal VII dilalui jalur ALKI II dan III A, sehingga kawasan ini merupakan perairan yang ramai dilalui oleh kapal-kapal berbagai jenis baik domestik maupun asing, militer maupun sipil. Kondisi ini dimungkinkan terjadinya berbagai aksi pelanggaran di laut dan berpotensi timbulnya kerawanan yang dapat mengganggu stabilitas keamanan dan pertahanan negara.
Oleh karena itu dukungan penambahan Alutsista yang memadai bagi Lantamal VII merupakan upaya sangat positif dalam rangka meningkatkan eksistensi Lantamal VII dalam menjaga keamanan perairan di wilayah NTT.
Dalam kegiatan uji coba Sea Rider tersebut turut mendampingi Komandan Lantamal VII para pejabat di jajaran Lantamal VII yaitu Asintel Lantamal VII Kolonel Laut (T) Hakman Talulembang, Asrena Danlantamal VII Kolonel Laut (S) Anton Herspic, Aslog Danlantamal VII Letkol Laut (T) Sony Agustoro, Dandenma Lantamal VII Letkol (Mar) Drs. Catur Joko Wahyono, Dansatkamla Lantamal VII Mayor Laut (P) Yudhoko Timuryanto dan Pgs. Kadispen Lantamal VII Mayor Laut (KH) Herlan Tismara (Dispen Lantamal VII).
tak tau cam mana upload foto kat forum ni.. |
|
|
|
|
|
|
| |
|