Koleksi Puisi Jiwa Kacau - Amin al Kalam/Raudah [BERSUJUD RINDU]

Amiin_al_Kalam

hari ini...
dan saat ini...
aku telahpun membuat keputusan...
untuk terus memperhambakan diriku pada TUHAN...
biarpun ENGKAU tidak berpihak kepada ku...
biarpun ENGKAU tidak memberi rezeki pada ku...
biarpun aku terus hina disisi MU...
biarpun aku terus tersisih oleh MU...
namun...
sumpahku sejak azali...
akan aku pegang hingga ke akhir hayat...
kufur kepadaMU...
pantang sekali!!!

hari ini...
dan ketika ini...
aku bertekad...
untuk cuba menjadi kekasihMU...
walaupun aku tahu...
amat mahal sekali untuk aku membeli cintaMU...
tapi aku akan cuba...
aku akan ikhtiar...
agar mereka tahu...
siapa sebenarnya aku...
walaupun ENGKAU telah mengenaliku...


--- bersambung ---

[ Last edited by  Amiin_al_Kalam at 31-12-2007 10:09 PM ]

Amiin_al_Kalam

hari ini...
2007 akan berlabuh...
beberapa jam saja lagi...
manusia yang kecapi kejayaan disebalik kelekaan...
akan berpesta tanpa arah tujuan...
menyambut 2008 dengan sebuah harapan...
untuk terus maju menjadi insan gemilang...

namun...
aku tetap disini...
aku hanya mampu disini...
bercahayakan lampu mentol...
merenung skrin putih...
merintih...
meluah perasaan seorang diri...

namun aku percaya...
TUHAN mengasihaniku...
dan aku percaya...
ada sesuatu yang TUHAN ingin bagi padaku...
KAU perkasakanlah kesabaran diriku ini Ya TUHAN...
agar aku dapat kecapi apa yang telah ENGKAU janjikan...

maafkan aku...
ampun aku YA ALLAH!
kerana berkecil hati seketika padamu...
bukan niatku untuk berasa begitu...
bukan niatku untuk mempersoalkan ketentuanMU...

tetapi...
izinkanlah...
dan berikanlah kesempatan seketika buatku...
untuk aku meluahkan segala isi hatiku...
untuk aku bongkarkan segala rintihan ku...
agar jiwa ku tenang...
agar hati ku senang...
dan agar keinsafan terus menggoda diriku...

akhir kata dariku...
aku terima cerita hitam 2007 dengan penuh keikhlasan...
aku akan buang ia dari lubuk perasaan...
aku akan lupakan segala kenangan...

aku berjanji pada diriku...
dan aku berjanji pada diriMU...
untuk terus mengejar impianku...
walaupun ia datang dari MU...

dan akhir kata...
curahkahlah segala rezeki utkku di 2008...
agar aku dapat rasa...
seperti orang lain merasa...

bukalah pintu rezekiku...
sepertimana ENGKAU bukakan tujuh pintu langitmu dengan luasnya...
dan...
murahkahlah rezekiku...
sepertimana ENGKAU curahkan air langitmu menjadi air lautan...

aku berjanji...
2008 akan menyaksikan aku perhambakan diriku yang hina ini padaMU...

INSYAALLAH....

Ampunkan segala dosa-dosaku YA ALLAH...
Ampunkah lah!





sekian...

- luahan hati jiwa kacau.... oleh Amin al Kalam -

raudah

kalau wa ade mase wa akan kritis lu punya puisi satu-satuu...ceh macam pengkritis plak wa niii

raudah

wehhhh...aku x larat lo nak kritis cumeee...semput wehhh

Amiin_al_Kalam

Amiin_al_Kalam

Impian Anak Jalanan

kau mampu patahkan sayapku...
kau mampu tambatkan kedua kakiku...
tapi kau tak akan dapat...
mematahkan semangatku untuk hidup...
lampu neon gedung indah...
hanya pemikat mata yang tergoda...
tapi aku kan tetap berjalan...
menuju tujuan ku di sana...

berdendang anak jalanan...
berdendang dengan rentak kehidupan...
ku mohon perlindungan MU YANG ESA...
aku dan mereka sama...
punya hati dan punya cita-cita...
pentas ini tempat ku belajar erti hidup...


ku tinggalkan semua kenangan...
ku tinggalkan semua yang ku sayang...
demi masa depan yang cemerlang...
semoga aku diberi pedoman...
dan juga peluang...

Amiin_al_Kalam

Amiin_al_Kalam

raudah

Dalam DIA ada kita semua gud...gud...bes wehhh

Amiin_al_Kalam

Bila Rumi Menari

kita menari...
bukan sebarang tarian...
asalnya dari tanah...
orang-orang pilihan...
bila terdengar masnawi ciptaan maulana...
ku bunuh nafsu...
lebur rantainya dari badan...

hingga...
hilang bangga diri...
berani hidup berani mati...
bagai musafir bertemu janji...
ini Darwis sudah gila berahi...

kita tak rindu pada siasah dunia...
perangkapnya...
membuat kita semua hampa...
untuk bertemu impian...
ia bukanlah percuma...
mengorbankan yang tersangat kita cinta...

bagai Yunus dimakan paus...
Ibrahim pula tak makan api
bertemu kekasih di malam kudus...
luka di badan tak terasa lagi...

pukullah rebana...
jantungku bersyairlah maulana...
aku mabuk...
mabuk hakiki mendengar suaramu...

sayang...
pada mereka yang tak mengerti...
sungguh sayang...
pada hati tertutup mati...
bagai sangkar tanpa penghuni...
burung berharga terlepas lari

rindu ya maulana...
kembali bertemu ya maulana...
hatiku...
merindukan pemiliknya ya maulana...

rindu ya maulana...
kembali bersatu ya maulana...
kembali bersatu dengan yang dikasihi...

Amiin_al_Kalam

Biarkan Si Luncai Itu!

aku...
aku bukanlah mereka...

mereka...
mereka bukanlah aku...

haruskah aku jadi mereka...
mereka jadi aku...
revolusi atau hanya nafsi-nafsi...

mereka kata aku melamun...
mereka kata aku jakun...
mereka kata aku bodoh!
kuno pasif dan irihati...
malas pula boleh dibeli...
suka sangat berpolitik!

kau dan aku, kita...
berdiri di persimpangan...
kau yang di persimpangan...
kau dan aku, kita...
dalam kemelut...
dan kekalutan...

biarkan dia terjun...
terjun dengan labu-labunya...
biarkan...
biarkan!

mabuk, amuk dan merajuk...
itulah cogankata aku!

raudah

PERLUKAH.......
setiap masa...atau
suatu masa....atau
suatu ketika
ahhh......
PERLUKAH
pergi begitu saja
tinggalkan segala
biarkan semua
PERLUKAH......
diluahkan apa yang terpendam
diceriterakan apa yang terbeku
dilepaskan apa yang ada
PERLUKAH....AHHHHHH
segala terbukti
tidak perlu
Kuyakin..Ku pasti
segalanya...semuanya
yang pasti
TIDAK PERLU

[ Last edited by  raudah at 4-1-2008 07:16 PM ]

Amiin_al_Kalam

hidup semalam banyak mengajari gua...
ingat-ingat tinggalkan satu peluru...
takut-takut kawan yang berganding bahu...
berkesudahan menjadi seteru...

mana tahu?
dah jadi seteru...

selagi genting belum datang mengetuk pintu...
siapakah yang kanan...
siapa pula yang kiri...
wayang dulu tak pernah reda...
hitam putih terus bertingkah...
helah menghelah mencuri mimpi...

begitu juga kata-kata rindu dan cinta...
sehati sejiwa...
hidup dan mati bersama...
dusta kini sudah lumrah...
hingga benar sukar diterima...
yang tewas tak pernah di puja...

di mana helang terbang ke situ gua tuju...
biar pun angin mengganas menusuk tubuh...
biar pun gua di panggil " TRIPLE BODOH "...
di mana, biarpun ke pusar mentari gua pergi...
asalkan gua menang!

Amiin_al_Kalam

Amiin_al_Kalam

CiptaanMU sungguh menakjubkan...

Akalku terpegun tersaksi keindahan ciptaanMU!

c===8

suka berkhayal di alam cyber
membayangkan bukan diri sebenar
menyesali diri bukan org lain
nak jadi gempak rupanya aib agong

wakakaka

c===8

buatlah puisi memuji sang gemok
agar sang gemok merasa besar hati
di alam nyata tak dipedulikan
biarlah disini menjadi igauan

hehe

indah1285

Originally posted by Amiin_al_Kalam at 4-1-2008 12:28 PM
I
kau mampu patahkan sayapku...
kau mampu tambatkan kedua kakiku...
tapi kau tak akan dapat...
mematahkan semangatku untuk hidup...
lampu neon gedung indah...
hanya pemikat mata yang tergoda...
tapi aku kan tetap berjalan...
menuju tujuan ku di sana...

berdendang anak jalanan...
berdendang dengan rentak kehidupan...
ku mohon perlindungan MU YANG ESA...
aku dan mereka sama...
punya hati dan punya cita-cita...
pentas ini tempat ku belajar erti hidup...


ku tinggalkan semua kenangan...
ku tinggalkan semua yang ku sayang...
demi masa depan yang cemerlang...
semoga aku diberi pedoman...
dan juga peluang.....

Sayap yang mengepak
di gedungan angkasa, bingkas saja melata
menanak mimpi sampai ke hujung hari
siapakah mahu pasrah dengan pemberian Tuhan
keperitan dan kesenangan yang berbaur
kecuali mereka yang redha dan akur itu
dan keberserahan terlalu menyakitkan
seperti kopi basi yang kau sedut malam-malam
atau potongan penghujung rokok
yang kau mamah
pahit dan getir itu sering saja membangkitkan masa silammu
dan gerimis malam sering menyeret kita meminang keruh airmata
tatkala insaf melata

Selepas gerimis, pelangi mulai tumbuh
di celahan jemari kita



~ lama tak jenguk tred puisi abg amin,, rasa rindu memamah sambil menyedut milo kosong dengan kepingan roti bersalut madu..

puisi spontan ini seringkali dapat digarap ditred bang amin, barangkali sepoi angin yang keras ini membuatkan puisi ini tercipta....

isyarina

datang menjengah selepas mendengar cerita..menilai sendiri apa yang diperkata....bunyinya mungkin seirama tapi ertinya mungkin tak sama....

Amiin_al_Kalam

gua sedang berpijak di bumi TUHAN...

berdiri tegak kepala mendongak...

merenung langit biru yang tidak bertiang...

gua titikkan satu paksi di atas sana...

dengan panahan tajam sepasang anak mata...

andaikata kembar ke tujuh gua berada dihujung dunia...

adakah dia nampak paksi yang gua titikkan?

inilah yg sedang gua fikirkan...

- adakalanya akal fikiran tidak dapat menjangkaui ciptaan TUHAN -

[ Last edited by  Amiin_al_Kalam at 10-1-2008 11:22 PM ]