|
INDONESIA - Defence, Military and Police Issues [Part 3]
[Copy link]
|
|
Reply 979# ayahanda
bikin k*^*k ku menegang.... |
|
|
|
|
|
|
|
Post Last Edit by ayahanda at 27-10-2010 15:53
Reply 983# kongker
Astagfirullah:cry:..Saya tak mau terpancing dengan anda..sapa bisa saja katakan "nak sokong kemerdekaan SABAH N SARAWAK".. banyak data yg saya peroleh untuk counter anda..tapi tak pantas lah saya ucapkan di sini..
Saya di sini hanya bertujuan membagi informasi yang berimbang kepada anda bahwa semua yang di dapat media selalu menyudutkan indonesia..
Mereka SEPARATIS /REBELIONS.. sebuah gerakan pemberontak yang didirikan tahun 1965 yang bertujuan untuk mewujudkan kemerdekaan Papua bagian barat dari pemerintahan Indonesia.. |
|
|
|
|
|
|
|
Post Last Edit by ayahanda at 27-10-2010 16:15
Sikap Jantan dan Mulia Dari TNI
BERANI berbuat, berani bertanggung jawab. Itulah sikap yang diperlihatkan Tentara Nasional Indonesia menyusul ditayangkannya tindak kekerasan yang dilakukan prajurit TNI di Papua melalui situs web Youtube. Semua orang terhenyak dengan kekerasan yang terekam, apalagi rekaman kekerasan itu kemudian menjadi tontonan masyarakat dunia.
Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Djoko Suyanto mengakui bahwa telah terjadi tindak kekerasan yang dilakukan prajurit TNI terhadap tahanan di Papua. TNI akan mencari tahu pelaku tindak kekerasan tersebut dan kemudian akan menjatuhkan sanksi kepada pelakunya dan kalaupun perlu di tahan sekalian.
Sikap jantan untuk mengakui kesalahan penting agar duduk persoalan bisa dibuat semakin jelas. Apalagi kita tahu tindakan itu pasti bukan kebijakan dari institusi, tetapi penyimpangan yang dilakukan oleh anggota TNI. Dengan pengakuan ini maka yang tinggal dilakukan adalah penyelidikan lebih lanjut dan penataan organisasi agar jangan sampai tindakan seperti ini kemudian terulang kembali.
Kemarin di kolom ini kita meminta Kepolisian Republik Indonesia untuk berani bersikap jantan. Tindakan ala koboi yang diperlihatkan anggota polisi ketika menangani demo mahasiswa tanggal 20 Oktober lalu, merupakan tindakan yang tidak pantas. Namun seperti biasa, polisi selalu berdalih dan tidak berani untuk mengakui kesalahannya.
Tanpa ada keberanian untuk mengakui kesalahan, maka tidak mungkin akan bisa dilakukan perbaikan. Akibatnya, maka tindakan asal main tembak, akan menjadi sikap yang biasa di aparat kepolisian. Kasus penembakan kepada warga bukan hanya terjadi hari Rabu lalu itu saja. Sudah beberapa kali insiden seperti itu terjadi dan selalu saja berulang, karena polisi tidak pernah berani mengakui kesalahannya.
Polri harus belajar kepada TNI untuk berani berjiwa besar. Secara terbuka mengakui kesalahan yang dilakukan anggotanya dan kemudian mencoba memerbaiki dirinya. Dengan itulah maka Polri akan menjadi organisasi yang semakin matang dan dewasa.
Sekarang ini kita hidup di era yang berbeda. Semua serba terbuka dan tidak mungkin ditutup-tutupi lagi. Teknologi informasi yang berkembang begitu pesat membuat semua peristiwa tidak mungkin bisa lepas dari pengamatan. Bocornya rekaman penganiayaan terhadap tahanan, bukan hanya dialami oleh TNI. Tentara Amerika dan Inggris tertangkap oleh kamera ketika melakukan penganiayaan terhadap tahanan yang ada di Abu Ghraib, Irak dan Guantanamo, AS. Rekaman penganiayaan itu disebarkan juga melalui sociamedia dan dalam waktu yang cepat menjadi perguncingan di seluruh dunia.
Apa yang lalu dilakukan Angkatan Bersenjata Amerika Serikat dan juga Inggris? Apakah mereka lalu bersembunyi dan mencoba untuk mengelak dari kenyataan? Lalu apakah kemudian mereka juga mencoba untuk cuci tangan dan tidak mau mengakui kesalahannya?
Sebuah tindakan konyol, apabila Angkatan Bersenjata AS dan Inggris kemudian mencoba untuk mengelak dari tanggung jawab. Mereka malah akan dikejar untuk dimintai pertanggungjawaban. Dosa paling dari seorang pemimpin adalah ketika ia mengelak dari tanggung jawab.
Dalam kasus pelanggaran berat yang terjadi di penjara Abu Ghraib dan juga Guantanamo, kita ingat bagaimana Menteri Pertahanan dan Kepala Staf Gabungan Angkatan Bersenjata AS harus memertanggungjawabkan kesalahan anak buahnya di depan Kongres. Kedua pejabat tinggi pertahanan AS itu tidak mencoba menghindar dari tanggung jawab, namun menjawab kesalahan dengan memerbaiki sikap dan perilaku dari para prajurit AS.
Pemerintah dan TNI tidak perlu berkecil hati dengan apa yang terjadi di Papua. Kita memang malu ketika tindakan kekerasan seperti itu kemudian ditayangkan di televisi-televisi internasional. Namun kita akan lebih malu kalau mencoba menyangkal fakta yang ada dan tidak mencoba memerbaiki diri.
Setelah keterangan yang disampaikan Menko Polhukam, yang perlu ditindaklanjuti adalah melakukan koreksi ke dalam. Terutama para pembina di jajaran Angkatan Darat harus mengevaluasi ulang semua prosedur yang berlaku dan semua aturan yang berlaku itu harus bisa diturunkan kepada seluruh prajurit di lapangan.
Kepala Staf Angkatan Darat yang bertanggung jawab terhadap pembinaan prajurit, tidak bisa tinggal diam. Apa yang terjadi di Papua menunjukkan bahwa reformasi sikap dan perilaku prajurit belumlah berjalan optimal. Kebiasaan lama untuk menggunakan kekerasan, masih melekat pada diri prajurit TNI-AD.
Tentu kita tidak bisa menggeneralisasi. Bisa jadi pemahaman seperti itu hanya ada pada sebagian kecil prajurit. Tetapi KSAD harus mengevaluasi secara menyeluruh dan memastikan di mana persoalan masih ada dan kemudian melakukan perbaikan.
Kita harus memetik hikmah dari setiap kejadian. Hikmah yang baik dan perlu terus kita pertahankan adalah sikap ksatria untuk mau mengakui kesalahan. Dari pengakuan itulah lalu kita melakukan perbaikan, sehingga akhirnya kita bisa membangun sebuah sistem yang jauh lebih baik lagi. Itu harus berlaku pada semua kita.
http://www.metrotvnews.com/read/taju...Dari-TNI/tajuk
http://www.maju-indonesia-ku*Forbidd...-dari-tni.html
Perlu saya tambahkan bahwa perilaku TNI tersebut hanya seorang atau sebagian kecil dari Anggota TNI..Coba Anda FikIRKAN apa yang dilakukan AMERIKA sewaktu menyiksa tahanan di GUANTANAMO ATAU berita terbaru mengenai ini:
Video Helikopter US menembaki Penduduk Sipil dan Wartawan http://news.antiwar.com/2010/04/05/w...aqi-civilians/
The website Wikileaks.org today publicly issued a classified US military video from July 12, 2007, showing Apache helicopters killing at least a dozen civilians, including two employees of Reuters. The video had previously been sought by Reuters in its own investigation of the killings, and an encrypted copy had reportedly been smuggled to the website, who finally decrypted and released it.
The video (see below) shows the soldiers in the helicopter watching the group of civilians walking casually down the street, and then declaring that one is holding a rocket-propelled grenade launcher (apparently the camera held by one of the Reuters employees). The helicopter then opens fire on the civilians, killing all but one, who is seen badly wounded as the crew discusses whether or not to kill him. When a van arrives and begins to cart off the wounded or dead bodies, the helicopter attacks it as well, killing several others and wounding two children. One of the voices on the video then glibly remarks that the injuries of the children are the fault of the van driver for “bringing their kids to the battle.”
Apakah mereka menyampaikan Rasa Bersalahnya? Camkan ITU..Isyarat tak ada embargo lagi bagi Indonesia |
|
|
|
|
|
|
|
Post Last Edit by ayahanda at 27-10-2010 16:20
Bisa saja saya bahas di sini mengenai teroris asal Malaysia ato berita terbaru mengenai Penangkapan TNI terhadap Pengiriman bahan TNT dari warga Malaysia dengan 75 ton (7500kg)..
Tapi tujuan saya di sini hanya memberikan informasi yang berimbang kepada kalian..
Tak ada maksud untuk gaduh d sini..Peace for you all Nusantara.. |
|
|
|
|
|
|
|
Sekadar sumber bacaan sahaja:......
Karakter TNI-AD
Sebetulnya yang perlu ditelaah adalah ABRI, namun berhubung di kalangan
ABRI sendiri, TNI AD adalah bagian yang paling dominan dan "berkuasa",
baiklah analisis dibatasi di kalangan TNI AD saja. Sedangkan TNI AU, TNI
AL apalagi POLRI sebagai "anak pungut" ABRI yang paling tidak bergigi
baiklah dibahas pada kesempatan lain saja.
TNI AD sendiri sebagai satu institusi terdiri atas kelompok perwira,
bintara dan tamtama. Bila hendak dilihat karakternya maka secara umum
ketiganya sama saja, yang membedakan mungkin hanya secara strategis
perwiralah yang bertanggung jawab atas kebijakan kesatuan, sementara
para bintara dan tamtama hanyalah pelaksana saja, sekaligus "umpan
peluru".
Baiklah kita telaah karakter TNI AD:
1. Kejam
Hal ini sudah jelas dan tak usah didebatkan lagi. Sejak di lembaga
pendidikan entah itu AKABRI atau SECAPA atau SECABA atau SECATAM, para
militer berhubung dipersiapkan untuk tugas-tugas perang, otomatis juga
didik dan dilatih menjadi personil yang siap perang dan siap tempur.
Celakanya kalau kesiapan tempurnya itu digunakan bukan untuk melawan
musuh (yang kebetulan saat ini tidak ada) namun untuk melukai dan
menyakiti rakyat sendiri. Untuk memukuli dan menangkap dengan kasar
mahasiswa, penduduk, bahkan ibu-ibu yang peduli dengan krisis susu.
Untuk menculik dan menyiksa para aktivis pro demokrasi, untuk membantai
rakyat pada kasus Tanjung Priok dan membantai rakyat Tim Tim.
2. Bodoh
Berkaitan erat dengan karakter kejam adalah bodoh. Benar, bahwa sejarah
membuktikan banyak orang yang kejam sebetulnya justru cerdas seperti
Hitler, Pol Pot, dsb justru kalau diteliti betul mereka itu cerdas luar
biasa dan punya kharisma pula. Namun ribuan kali lebih banyak orang yang
kejam itu bodoh. Nah, TNI AD itu masuk dalam golongan ini.. Hal ini
tidak sulit dipahami, mengingat dalam militer setiap prajurit dilatih
untuk taat perintah dalam satu garis komando yang jelas. Pola ini memang
efektif untuk mengorganisasi pasukan, apalagi dalam jumlah besar, namun
konsekuensinya ya itu tadi, mereka jadi bodoh, tidak hanya tamtamanya
tapi juga perwiranya. Mereka terbiasa berpikir dalam satu garis saja,
dan cenderung tertutup terhadap alternatif lain. Bukti-bukti jelas
sekali nampak kalau kita simak omongan para jendral di TV atau media
massa. Omongan tidak jelas, asal bunyi dan tanpa dasar. Coba perhatikan
apa kata Jend. Syarwan Hamid, Jend. Subagyo, Jend. Tanjung, juga Jend.
Suyono (ex KASUM), belum lagi Jend. Yogi SM (ex DAN KOPASSUS).
Perhatikan baik-baik, bisanya hanya menuduh adanya "aktor intelektual",
"ditunggangi", OTB dst. dst. Sedangkan sedikit Jendral yang pandaipun
nampaknya juga terimbas kebodohan rekan-rekannya yang lain. Yang boleh
dibilang lumayan cuma Jend. SB Yudoyono.
3. Merasa unggul dibandingkan kalangan sipil
Kontras dengan karakter 1 dan 2, TNI AD itu merasa unggul dibanding
kalangan sipil. Hal ini memang agak sulit dibuktikan, karena tidak
sangat nampak. Dwifungsi ABRI adalah salah satu buktinya. Adanya
perasaan unggul sehingga bisa melaksanakan dua peran sekaligus: keamanan
dan sosial politik, hal mana tidak bisa dilakukan kalangan sipil.
Padahal TNI AD tidak tahu apa-apa masalah sosial politik.
4. Korup
Bahwa di TNI AD korupsi adalah nomor satu semua orang sudah tahu. Bahkan
hanya untuk masuk SECABA saja, orang harus membayar uang sogok sebesar
sekian juta. Belum lagi bagi para perwira yang berminat masuk SESKOAD.
Untuk pengurusan kenaikan pangkat saja harus siapkan dulu uang pelicin.
Ini baru yang dilakukan di lingkungan TNI AD sendiri, belum terhitung
korupsi yang dilakukan para perwira menggerogoti harta milik negara.
5. Boros
Selain korup, kalangan TNI AD juga boros. Waktu pergantian jabatan
PANGDAM JAYA dari Sutiyoso ke Sjafrie Sjamsudin, di lapangan KODAM
dipampangkan foto diri panglima dalam ukuran besar (beberapa meter)
seharga sekian juta. Padahal hanya untuk peristiwa sehari serah terima
jabatan saja. Dalam masa krisis ekonomi sekarang inipun, karakter boros
ini tetap lekat, nampak dalam acara-acara perayaan HUT Kopassus misalnya
atau acara-acara lain yang diselenggarakan TNI AD.
6. Atheis
Salah satu karakter yang paling utama untuk dicermati dan diwaspadai
adalah atheisnya seluruh anggota TNI AD. Begitu memasuki lembaga
pendidikan di lingkungan TNI AD, maka seorang anggota akan menjalani
proses cuci otak yang hebat luar biasa hebat, sehingga yang nomor satu
di atas segala-galanya adalah perintah panglima/ komandan. Entah itu
baik atau buruk, entah itu melanggar agama atau tidak, laksanakan
perintah dengan segera. Agama akhirnya cuma jadi catatan saja, parahnya
lagi, bukan hanya tidak beragama, anggota TNI AD akhirnya juga menjadi
tidak mengenal Allah. Banyak orang tidak mengenal karakter TNI AD yang
satu ini, sehingga mau saja dibodohi oleh TNI AD. Jaman Jend. Murdani
dulu, banyak orang Katolik terkecoh, betapa bangganya mereka orang
Katolik bisa jadi PANGAB di negeri ini. Mereka tidak tahu saja bahwa
Jend. Murdani sudah membunuhi ribuan orang Tim Tim yang juga Katolik.
Sekarang berulang lagi, betapa senangnya orang Islam dengan naiknya
Hartono sebagai KSAD, wah Jend. santri jadi orang nomor satu di TNI AD,
juga Jend. Tanjung yang konon "asli hijau". Rakyat tidak tahu saja,
bahwa Jend. santri pun tidak peduli dengan Islam, yang penting mereka
bisa berkuasa, TNI AD tidak punya urusan dengan ICMI, Muhammadiyah atau
NU, atau rakyat Indonesia yang mayoritas Islam. Siapapun yang sekiranya
menghalangi langkah TNI AD, akan dibantai, tak peduli apa agama atau
sukunya.
7. Kurang Ajar
Yang terakhir namun cukup menonjol adalah kurangajarnya TNI AD, tidak
hanya terhadap penduduk sipil tapi juga terhadap angkatan lain (TNI AU,
TNI AL apalagi POLRI). Hal ini sudah jelas terlihat dalam peristiwa
hidup sehari-hari di jalanan. Anggota TNI AD parkir sembarangan,
merusakkan bis kota yang ugal-ugalan (meskipun bis ugal-ugalan, TNI AD
tetap tidak punya hak untuk melakukan pengrusakan), menerobos lampu
merah dsb. dsb. Tak usah diperpanjang lagi.
Demikianlah sepintas karakter TNI AD yang kita cintai dan kita
banggakan, dengan mencermati karakternya, maka kita akan lebih mudah
memahami kenapa mereka mau menculik, menyiksa dan membunuh saudara,
ayah, ibu dan anak kita.
Jend. Wiranto
|
|
|
|
|
|
|
|
Post Last Edit by kongker at 27-10-2010 16:34
Reply 984# ayahanda
ayanhanda jgn begitu..sedih ati ku..
saya hanya reply kata2 mu..cuma ditambah gambar dari sumber yg asli..itu aja..
jgn sedih ya ayahanda..for nusantara.. ingat2.. |
|
|
|
|
|
|
|
Post Last Edit by ayahanda at 27-10-2010 16:35
Reply 987# foranz
Hahaha..masa lalu..masa lalu..THIS IS 2010..
But NO problem it's your opinion i'm appreciate for that..thx |
|
|
|
|
|
|
|
Reply 988# kongker
Hahaha..okey2 no problem..kita hanya share saja toh saya juga seorang muslim..saya hargai pendapat anda..peace for ALL.. |
|
|
|
|
|
|
|
tidak sulit dipahami, mengingat dalam militer setiap prajurit dilatih
untuk taat perintah dalam satu garis komando yang jelas. Pola ini memang
efektif untuk mengorganisasi pasukan, apalagi dalam jumlah besar, namun
konsekuensinya ya itu tadi, mereka jadi bodoh
foranz Post at 27-10-2010 16:19
tidak berbeza dengan malon yang selalu turut perintah raja melayu semenanjing dan UMNO NO NO NO....
malon juga kejam terhadap buruh migran... & selalu merasa paling unggul dengan jirannya... pooor malon
FREE SABAH & SARAWAK!!! |
|
|
|
|
|
|
|
tidak berbeza dengan malon yang selalu turut perintah raja melayu semenanjing dan UMNO NO NO NO. ...
i_shaq14 Post at 27-10-2010 06:14 PM
kamu bukan setakat munafik malah memfitnah tanpa usul periksa..... kamu tiada bukti akan kekejaman ATM ..kamu yang stress tahap babi , tetapi kekejaman TNI sudah diketahui ramai...
Rakyat di Sabah dan Serawak tidak ditindas ditindas dan dizalimi sepertimana TNI terhadap rakyat acheh, papua dan timor leste, tiada gerakan pemisah dari Sabah dan Sarawak ..tapi ada kedengaran di kalimantan yg rakyatnya ingin bergabung dgn msia...
lebih baik kamu pergi mencari sisa korban tsunami di padang dari menabur fitnah disini... bencana dan melapetaka sering melanda negara INdoNeSIAL tapi bangsa kamu masih tidak mahu belajar.. hancurlah INdonesial |
|
|
|
|
|
|
|
Malaysia sedia hantar bantuan ke Indonesia
27/10/2010 7:23pm
KUALA LUMPUR 27 Okt. - Malaysia sedia menghantar bantuan kemanusiaan kepada rakyat Indonesia yang terlibat dalam bencana tsunami selepas gempa bumi kuat berukuran 7.2 pada skala Richter yang melanda Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat, Isnin lepas.
Menteri Pertahanan Datuk Seri Dr Ahmad Zahid Hamidi berkata, pada ketika ini pasukan bantuan kemanusiaan antarabangsa dan operasi bantuan malapetaka (HADR) dan Program Makanan Sedunia (WFP) juga sememangnya sudah bersedia pada bila-bila masa dan hanya menunggu “lampau hijau” untuk menghulurkan bantuan itu.
"Kita bersiap sedia bila-bila masa sekiranya ada kebenaran dan keizinan daripada pihak Jakarta. Dia (bantuan) tidak menunggu permintaan, kita akan berikan tawaran dan kalau mereka terima, kita akan menghantar bantuan kita,” katanya kepada pemberita selepas menerima kunjungan Duta Amerika Syarikat ke Malaysia Paul W. Jones di Kementerian Pertahanan di sini hari ini. - Bernama |
|
|
|
|
|
|
|
hmm setakat ni aku rasa ayahanda je yg boleh diterima sedikit bicaranya berbanding yang lain , ttg kemerdekaan sabah dan sarawak , tak payah nak buat fitnah bangang kat sini . |
|
|
|
|
|
|
|
Post Last Edit by ayahanda at 27-10-2010 20:34
AYO ASIA KITA TINGKATKAN KEWASPADAAN BERSAMA
JAKARTA, KOMPAS.com- Keikutsertaan delegasi Indonesia dalam pertemuan para pemimpin badan penjaga pantai di Shanghai dua pekan lalu memberikan pegaruh penting. Setiadaknya pertemuan bisa menerima usulan Indonesia tentang perlunya peningkatan kerja sama lebih intensif di bidang capacity building, terutama kualitas sumberdaya manusia.
Selain itu, ditekankan pula perlunya ditumbuhkan kewaspadaan di laut, tidak hanya bagi pemerintah, tetapi juga untuk pengguna laut, terkait dengan kejahatan di laut (unlawful act).
Demikian siaran pers yang diterima Kompas.com dari Badan Koordinasi Keamanan Laut (Bakorkamla), Rabu (27/10/2010).
Menurut siaran pers itu, delegasi Indonesia ke pertemuan HACGAM (Head of Asian Coast Guard Agencies Meeting) ke-6 yang diselenggarakan di Shanghai, Kamis (14/10), itu dipimpin Kepala Pelaksana Harian Bakorkamla Laksdya Didik Heru Purnomo.
Usulan Indonesia itu muncul dalam pernyataan bersama (joint statement) HACGAM yang dihadiri oleh 17 negara peserta. Selain Indonesia, hadir Bangladesh, Brunei, Kamboja, China, Hong Kong, Jepang, Laos, Malaysia, Myanmar, Pakistan, Filipina, Korea Selatan, Singapura, Srilanka, Thailand dan Vietnam. HACGAM pertama kali diadakan di Jepang pada 2004 yang diadopsi dari pertemuan Asia Maritime Security Initiative (AMARSECTIVE 2004).
Negara-negara peserta telah membahas secara khsusus upaya peningkatan kemampuan (capacity building) bidang keamanan, keselamatan, perlindungan maritim dan terutama peningkatan sumberdaya manusia. Ke-17 negara peserta juga sepakat untuk memperluas kerjasama antara dan antarbadan penjaga pantai serta mempromosikan diskusi di tingkat pelaksana terkait dengan kerjasama peningkatan kemampuan.
Delegasi Indonesia juga menampaikan bahwa penanganan isu maritim dapat terlaksana secara efektif apabila dilakukan kerjasama antarnegara. Naik dalam bentuk pertukaran informasi, pelatihan, bantuan teknis dan lain-lainnya.
Para negara peserta juga menerima pemikiran Laksdya Didik Heru Purnomo yang meminta ditumbuhkan budaya kewaspadaan, tidak hanya bagi pemerintah masing-masing, tetapi juga para pengguna laut. Kewaspadaan yang dimaksud terkait dengan tindakan melawan hukum (unlawful act) seperti perompakan, perampasan kapal oleh kelompok bersenjata, terorisme dan juga tindakan-tindakan ilegal di laut lainnya.
Di sela pertemuan, delegasi Indonesia juga melakukan pertemuan bilateral dengan beberapa delegasi lain seperti Jepang, China, Malaysia, Thailand, dan Filipina.
Indonesia dan China sepakat untuk meningkatkan kerjasama di Selat Malaka dan Selat Singapura untuk memerangi tindakan melawan hukum.
Dengan Malaysia, telah disepakati untuk membentuk titik kontak (point of contact) di wilayah-wilayah tertentu terutama di wilayah Laut China Selatan (Perairan Natuna). Penunjukan Natuna sebagai POC dilatarbelakangi oleh sulitnya MMEA yang bermarkas di Johor mengadakan hubungan dengan Indonesia di wilayah tersebut.
Filipina dan Jepang dalam pertemuan bilateralnya dengan Indonesia menyatakan menghargai langkah Indonesia untuk membentuk Indonesia Sea and Coast Guard (ISCG). Bahkan Jepang memahami langkah-langkah Indonesia yang berupaya meningkatkan keselamatan pelayaran dan menjaga keamanan maritim di Selat Malaka dan Singapura.
Filipina menekankan perlunya kerjasama dalam menjaga perariran masing-masing dari tindakan melawan hukum di daerah yang menjadi perhatian bersama. Terkait dengan hal tersebut Laksdya Didik Heru Purnomo mengatakan bahwa Indonesia telah memiliki stasiun bumi Bakorkamla di Bitung untuk memantau perairan di Selat Makasar sampai laut Arafuru, Manado.
Negara super power terbaru is CHINA.. Trik cina merangkul suara ato sokongan di asia tenggara..
Adakah udang di balik batu? |
|
|
|
|
|
|
|
Wah, RI Lebih Korup Ketimbang Malaysia
INILAH.COM, Jakarta Indeks Persepsi Korupsi 2010 yang dirilis Transparency Internasional menunjukkan, Indonesia ternyata lebih korup ketimbang Negeri Jiran Malaysia. Duh!
Berdasarkan riset Transparency Internasional (TI), Indonesia berada pada peringkat ke-110 dengan skor 2,8. Hal tersebut berarti, Indonesia sejajar dengan negara yang sumber dayanya jauh di bawah. Seperti Benin, Bolivia, Gabon, Kosovo dan Kepulauan Solomon. Indonesia berada satu titik di bawah kelompok negara-negara terkorup.
Indonesia bahkan lebih korup dibandingkan negara-negara yang situasi dalam negerinya tidak atau belum stabil. Seperti Sri Lanka (91) yang berusaha membangun negeri setelah mengalahkan pemberontakan selama 30 tahun, Thailand (78) yang bergejolak dengan unjuk rasa, Meksiko (98) yang susah payah memerangi narkoba, hingga China (78) yang sempat menyandang gelar terkorup.
Sementara Malaysia, berada pada peringkat 56 dengan skor 4,4. Negeri Jiran ini disejajarkan dengan Namibia dan Turki. Serta berada pada satu kelompok dengan Arab Saudi, Jordania, Kuwait, Afrika Selatan, Ghana, Samoa, Rwanda, Kroasia, Bahrain, Hungaria, Republik Chechnya, Latvia, Slovakia dan Makedonia.
Secara keseluruhan, indeks ini menunjukkan hanya tiga perempat dari 178 negara terdata yang memiliki skor di bawah lima. Hal ini mengindikasikan masalah korupsi yang serius. "Harus ada perbaikan governance dari seluruh dunia," kata Kepala TI Huguette Labelle.
jadinya jgn lg dibuat bandingan korupsi indon sama msia..udah jelas..
bikin malu sama indon lo kalah ama thailand yg politiknya brgolak tp mmpu banteras korupsi...
kalo ngak obyektif kerna populasi..lihat aja china ke 78..rakyatnya bilion..indon lho ke 110..
bikin malu buat kaum yg tak tau malu...wkwkwkwkkkkkk |
|
|
|
|
|
|
|
seriously wa kalo baca berita Indonesia ni wa sure pening x paham amende ler yang derang ni nak sampaikan..... |
|
|
|
|
|
|
| |
|