|
Ilmu tasauf dan tarikat [+ gabungan thread mohdmus]
[Copy link]
|
|
Aliran ini mengajak pengikutnya supaya melepaskan diri mereka daripada ikatan semua jenis jihad dan segala aspeknya.
Bagaimanakah saudara sanggup memfitnah golongan sufi "melepaskan diri" drpd semua ikatan jihad &segala aspeknya,
tanpa saudara memberikan sebarang bukti& fakta yg kukuh?
Barangsiapa berjihad/struggle maka sesungguhnya dia berjihad utk dirinya.
sesungguhnya ALLAH benar-benar kaya dari seluruh alam.
Al-'Ankabut: 6.
Dan org yg berjihad/struggle pd Kami nescaya Kami tunjukkan mereka akan jalan-jalan Kami.
dan sesungguhnya ALLAH benar-benar bersama dgn org-org yg membuat kebaikan.
Al-'Ankabut: 69.
2 ayat di atas membuktikan bahawa golongan sufi adalah golongan yg sentiasa berjihad di jalan ALLAH yaitu mereka berjihad melawan hawa nafsu, berjihad dari kelalaian kpd zikruLLAH, berjihad membersehkan segala penyakit& kekotoran hati, berjihad mendakwahkan islam kpd seluruh ummat manusia seperti dakwah wali songo di pulau jawa,
dakwah jemaah tabligh dsbnya.
sebetulnya saudara tiada memberikan fakta &bukti,
selain hanya menuduh &memfitnah golongan sufi.
Satu lagi.. Jangan samakan jihad Islam dengan perjuangan kebangsaan, kenegaraan, kefahaman kelompok.!
Jihad islam ialah menentang kezaliman di muka bumi.
Dan mengapa kamu tidak berperang di jalan ALLAH?
dan org-org yg lemah dari lelaki-lelaki dan wanita-wanita dan kanak-kanak mereka berkata:
Tuhan kami, keluarkanlah kami dari negeri ini yg zalim penduduknya.
jadikanlah bagi kami seorg wali dari sisi Engkau.
dan jadikanlah bagi kami seorg penolong dari sisi Engkau.
An-Nisa': 75.
Apabila sejarah telah membuktikan peranan golongan sufi dlm membantu jihad islam,
mengapa anda mempertikaikan jihad mereka dgn menyamakan jihad mereka sama dgn perjuangan puak nasionalis?
apakah hanya kerana mereka bangkit mempertahankan tanahair lalu anda tuduh mereka pejuang nasionalis?
bukankah dlm ayat di atas, ALLAH mencela org-org yg tidak bangkit berperang di jalan ALLAH, seperti saya &awak?
maka seharusnya pujian di berikan kpd golongan sufi.
bukan seperti golongan salafi& wahabi yg tidak pernah mengambil apa-apa peranan di dlm jihad perang fi sabiliLLAH.
Barangsiapa berjihad/struggle maka sesungguhnya dia berjihad utk dirinya.
sesungguhnya ALLAH benar-benar kaya dari seluruh alam.
Al-'Ankabut: 6.
Dan org yg berjihad/struggle pd Kami nescaya Kami tunjukkan mereka akan jalan-jalan Kami.
dan sesungguhnya ALLAH benar-benar bersama dgn org-org yg membuat kebaikan.
Al-'Ankabut: 69.
oh ya,
nampaknya saudara maseh tidak memberikan sebarang fakta &bukti tentang tuduhan &fitnah saudara ke atas saudara muslim yaitu golongan sufi yg tidak berjihad &berperang di jalan ALLAH.
inikah yg di katakan ajaran sunnah &salaf?
memfitnah bukan ajaran islam.
WALLAHU A'LAM. |
|
|
|
|
|
|
|
Tawassul pada Rasulallah saw. dimuka makam beliau yaitu yang diketengah- kan oleh Al-Hafidz Abubakar Al-Baihaqy. Hadits itu diriwayatkan secara berangkai oleh para perawi: Abu Nashar, Ibnu Qatadah dan Abubakar Al-Farisy dari Abu ‘Umar bin Mathar, dari Ibrahim bin ‘Ali Adz-Dzihly, dari Yahya bin Yahya dari Abu Mu’awiyah, dari A’masy bin Abu Shalih dan dari Malik bin Anas yang mengatakan sebagai berikut:
“Pada zaman Khalifah Umar Ibnul Khattab ra. terjadi musim kemarau amat gersang. Seorang datang kemakam Rasulallah saw. kemudian berkata: ‘Ya Rasulallah, mohonkanlah hujan kepada Allah bagi ummat anda. Mereka banyak yang telah binasa’. Pada malam harinya orang itu mimpi didatangi Rasulallah saw. dan berkata kepadanya: ‘Datanglah engkau kepada ‘Umar dan sampaikan salamku kepadanya. Beritahukan dia bahwa mereka akan memperoleh hujan’. Katakan juga kepadanya: ‘Engkau harus bijaksana …bijaksana’ ! Kemudian orang itu segera menyampaikan berita mimpinya kepada Khalifah ‘Umar. Ketika itu ‘Umar berkata: ‘Ya Rabb (Ya Tuhanku), mereka mohon pertolongan-Mu karena aku memang tidak dapat berbuat sesuatu’ “.
Hadits itu isnadnya shohih. Demikian juga yang dikatakan oleh Ibnu Katsir dalam Al-Bidayah Wan-Nihayah jilid 1/91 mengenai peristiwa-peristiwa yang terjadi pada tahun 18 H. Ibnu Abi Syaibah juga mengetengahkan hadits itu dengan isnad shohih dari riwayat Abu Shalih As-Saman yang berasal dari Malik ad-Dariy, seorang bendaharawan (Khazin) pada zaman Khalifah Umar. Menurut Saif dalam kitabnya Al-Futuh orang yang mimpi didatangi Rasulallah saw. itu ialah sahabat Nabi saw. yang bernama Bilal bin Al-Harits Al-Muzny. Dalam kitab Fathul Bari jilid 11/415 Ibnu Hajar mengatakan bahwa hadits tersebut isnadnya shohih.
baghal Post at 8-5-2010 02:13
AlHafidz Ibnu Hajar al-‘Asqolaany menyebutkan dalam kitab Fathul Baari :
“ dan Ibnu Abi Syaibah meriwayatkan dengan sanad shahih dari riwayat Abu Sholih As-Sammaan dari Maalik ad-Daar”
(Fathul Baari 2/577).
Sepintas orang akan menganggap riwayat ini sanadnya shohih semua, padahal seseorang yang mempelajari istilah dalam ilmu hadits akan paham terhadap isyarat dari al-Hafidz Ibnu Hajar ini bahwa riwayat Ibnu Abi Syaibah tersebut shohih sanadnya sampai Abu Sholih As-Sammaan. Jika kita kaji, ternyata perawi yang bernama Maalik Ad-Daar sebenarnya tidak dikenal di kalangan Ulama’ Ahlul Hadits. Al-Haitsamy menyatakan : ‘Maalik ad-Daar, aku tidak mengenalnya’ (lihat Majma’uz Zawaaid (3/125). Demikian juga yang dinyatakan oleh al-Hafidz al-Mundziri dalam kitab ‘AtTarghib wat Tarhiib’ (2/41).
Kemudian, Al-Hafidz Ibnu Hajar juga menyatakan :
“ dan Saif telah meriwayatkan di dalam kitab al-Futuh bahwasanya seseorang yang bermimpi tadi adalah Bilal bin al-Harits al-Muzany seorang Sahabat”
Saif yang dimaksud oleh Ibnu Hajar tersebut sebenarnya adalah Saif bin ‘Amr bin ad-Dhoby al-Asdy penulis kitab al-Futuh wad Durroh. Yahya bin Ma’in menyatakan bahwa ia adalah perawi yang lemah. Ibnu Hibban menyatakan : ‘Ia meriwayatkan riwayat-riwayat palsu dari al-atsbaat dan mereka berkata : sesungguhnya dia memalsukan hadits’. Abu Hatim menyatakan : matruk (ditinggalkan). Ibnu ‘Adi menyatakan : ‘keumuman haditsnya adalah munkar’ (Lihat ‘al-Mizan’ (2/197) dan Dhu’afaa’ anNasaa-i (187)). Sehingga, kita tidak bisa menerima pernyataan dari Saif tersebut bahwa yang bermimpi itu adalah Sahabat Bilal bin alHarits karena Saif adalah perawi yang ditinggalkan (matruk).
Selain kelemahan periwayatan tersebut, kisah ini bertentangan dengan petunjuk Nabi shollallaahu ‘alaihi wasallam kepada umatnya jika ditimpa kekeringan, hendaknya mereka melakukan sholat istisqo’. Demikian juga dengan istisqo’nya Umar dengan meminta kepada Abbas yang masih hidup untuk berdoa sebagaimana dalam riwayat al-Bukhari yang sudah jelas keshahihannya.
|
|
|
|
|
|
|
|
Barangsiapa berjihad/struggle maka sesungguhnya dia berjihad utk dirinya.
sesungguhnya ALLAH benar-benar kaya dari seluruh alam.
Al-'Ankabut: 6.
Dan org yg berjihad/struggle pd Kami nescaya Kami tunjukkan mereka akan jalan-jalan Kami.
dan sesungguhnya ALLAH benar-benar bersama dgn org-org yg membuat kebaikan.
Al-'Ankabut: 69.
2 ayat di atas membuktikan bahawa golongan sufi adalah golongan yg sentiasa berjihad
sirrikhafi Post at 9-5-2010 14:17
Bagaimana sedara boleh kata ayat diatas sebagai bukti bahawa puak sufi adalah golongan yang berjihad sedangkan aqidah dan pemahaman mereka tidak memenuhi kehendak agama Islam dan usaha mereka dalam membaiki amalan dengan mengadakan Bid'ah dalam beribadat kepada Allah.
Al-Ankabut :69
Dan orang-orang yang berusaha dengan bersungguh-sungguh kerana memenuhi kehendak agama Kami, sesungguhnya Kami akan memimpin mereka ke jalan-jalan Kami (yang menjadikan mereka bergembira serta beroleh keredaan) dan sesungguhnya (pertolongan dan bantuan) Allah adalah berserta orang-orang yang berusaha membaiki amalannya. |
|
|
|
|
|
|
|
Post Last Edit by sirrikhafi at 9-5-2010 16:09
Bagaimana sedara boleh kata ayat diatas sebagai bukti bahawa puak sufi adalah golongan yang berjihad sedangkan aqidah dan pemahaman mereka tidak memenuhi kehendak agama Islam dan usaha mereka dalam membaiki amalan dengan mengadakan Bid'ah dalam beribadat kepada Allah.
Jihad = usaha/struggle.
Barangsiapa berjihad/struggle maka sesungguhnya dia berjihad utk dirinya.
sesungguhnya ALLAH benar-benar kaya dari seluruh alam.
Al-'Ankabut: 6.
dlm konteks ayat di atas,
membuktikan bahawa golongan sufi memang berjihad di jalan ALLAH.
dan saudara harus membuktikan dahulu aqidah &pemahaman puak sufi manakah yg tidak memenuhi kehendak agama,
juga islah yg dilancarkan oleh mereka itu adalah islah yg bid'ah.
sebaliknya,
sejarah telah membuktikan islah& jihad golongan sufi itu adalah islah &jihad yg selaras dgn kehendak agama islam.
contohnya seperti jihad &islah yg di lancarkan mujaddid alf-tsani terhadap maharaja akbar yg sesat.
begitu juga seperti jihad &islah jemaah tabligh dlm rangka menghidupkan kembali kerja para nabi &rasul yaitu usaha dakwah ke seluruh alam,
usaha menghidupkan masjid &amal masjid,
dsbnya.
Al-Ankabut :69
Dan orang-orang yang berusaha dengan bersungguh-sungguh kerana memenuhi kehendak agama Kami, sesungguhnya Kami akan memimpin mereka ke jalan-jalan Kami (yang menjadikan mereka bergembira serta beroleh keredaan) dan sesungguhnya (pertolongan dan bantuan) Allah adalah berserta orang-orang yang berusaha membaiki amalannya.
Ayat-ayat yg saya warna merahkan itu,
adalah perkataan tambahan dari ayat @lafaz yg asal.
di harap saudara tidak menokok tambah kitab ALLAH seperti golongan ahli kitab yahudi &nasara.
WALLAHU A'LAM. |
|
|
|
|
|
|
|
Bukannya Ibn Tamiyyah yang bina binaan tu.. puak2 sufi yg bekecenderungan bina binaan sebegitu. dan mereka juga turut menyembah kubur Ibn Tamiyyah.
Saudara maseh tidak memberikan fakta &bukti fitnah di atas.
WALLAHU A'LAM. |
|
|
|
|
|
|
|
Barangsiapa berjihad/struggle maka sesungguhnya dia berjihad utk dirinya.
sesungguhnya ALLAH benar-benar kaya dari seluruh alam.
Al-'Ankabut: 6.
dlm konteks ayat di atas,
membuktikan bahawa golongan sufi memang berjihad di jalan ALLAH.
sirrikhafi Post at 9-5-2010 15:09
Ayat tersebut tidak membuktikan itu adalah puak2 sufi... terutama Jihad di medan perang!
Puak2 sufi kuat dengan fahaman jihad dari hadis rekaan mereka sendiri:
“Kita telah pulang dari jihad kecil menuju jihad besar, iaitu jihad hawa nafsu.”
Bahawa ucapan tersebut adalah tidak ada seorangpun dari ahli makrifah atau ahli hadis yang meriwayatkan sabda Nabi sallallahu ‘alaihi wa-sallam bahkan sangat bertentangan dengan al-Quran mahupun as-Sunnah, Jihad memerangi orang-orang kafir adalah seutama-utama cara mendekatkan diri kepada Allah Ta’ala.
Pendapat2 sufi tentang Jihad.
As-Sya’rani berkata: “Kami telah sepakat menyuruh teman-teman kami supaya beredar bersama waktu dan ahlinya bagaimanapun waktu itu berjalan tanpa memperdulikan siapapun orang yang Allah angkat sebagai penguasa meskipun dalam hal urusan dunia dan pemerintahannya”.
Ibnu Arabi berkata: “Sesungguhnya apabila Allah menimpakan kepada suatu kaum seorang pemimpin yang zalim maka kaum tersebut tidak wajib melawannya kerana hal itu merupakan hukuman dari Allah atas kaum tersebut.”
Ibnu Arabi dan Ibnu al-Faridh, kedua-duanya adalah tokoh besar sufi dan keduanya juga hidup pada masa perang salib, namun kita tidak pernah mendengar salah seorang dari kedua tokoh ini ikut serta bergabung dalam perang dan menyeru untuk berperang atau menulis syair atau prosanya berupa rintihan atas bahaya yang menimpa kaum muslimin, tetapi keduanya malah mengulang-ulangkan ucapannya untuk melekakan manusia:
“Sesungguhnya Allah adalah Maha Mengetahui segala sesuatu maka hendaknya kaum muslimin membiarkan tindakan orang-orang Salib kerana mereka itu (Kaum salib) tidak lain hanyalah zat Allah yang bentuknya saja seperti itu.”
Al-Ghazali sibuk membahas tentang tariqat tasawuf padahal dia berada di celah-celah kesibukan Perang Salib, namun ia menyibukkan diri berkhalwat (menyendiri), ada kalanya di gua Damaskus dan kadang-kadang di padang pasir Baitul Maqdis, ia menutup pintu gua tersebut selama lebih dari 2 tahun.
Ketika Baitul Maqdis jatuh ke tangan tentera salib pada tahun 492H Al-Ghazali tetap tidak bergerak dari tempatnya dan tidak pula menyerukan jihad untuk mengembalikan Baitul Maqdis ke tangan Muslimin, meskipun ia hidup selama 12 tahun setelah jatuhnya Baitul Maqdis.
dan saudara harus membuktikan dahulu aqidah &pemahaman puak sufi manakah yg tidak memenuhi kehendak agama,
juga islah yg dilancarkan oleh mereka itu adalah islah yg bid'ah.
Telah banyak di buktikan dalam thread ini!
Ayat-ayat yg saya warna merahkan itu,
adalah perkataan tambahan dari ayat @lafaz yg asal.
di harap saudara tidak menokok tambah kitab ALLAH seperti golongan ahli kitab yahudi &nasara.
Ayat2 al-Qur'an yg saya quote adalah dari Tafsir pimpinan ar-rahman terbitan Jabatan Perdana Menteri.
Tiada berbangkit saya menokok tambah.. diharap juga sedara tidak menafsir ayat Al-Qur'an mengikut selera sendiri. |
|
|
|
|
|
|
|
Ayat tersebut tidak membuktikan itu adalah puak2 sufi..
terutama Jihad di medan perang!
Itu kata anda.
sedangkan ALLAH dgn kemurahan rahmat Nya jelas berfirman:
Barangsiapa berjihad/struggle maka sesungguhnya dia berjihad utk dirinya.
sesungguhnya ALLAH benar-benar kaya dari seluruh alam.
Al-'Ankabut: 6.
Dan org yg berjihad/struggle pd Kami nescaya Kami tunjukkan mereka akan jalan-jalan Kami.
dan sesungguhnya ALLAH benar-benar bersama dgn org-org yg membuat kebaikan.
Al-'Ankabut: 69.
Puak2 sufi kuat dengan fahaman jihad dari hadis rekaan mereka sendiri:
“Kita telah pulang dari jihad kecil menuju jihad besar, iaitu jihad hawa nafsu.”
Mana sanad nya?
Bahawa ucapan tersebut adalah tidak ada seorangpun dari ahli makrifah atau ahli hadis yang meriwayatkan sabda Nabi sallallahu ‘alaihi wa-sallam bahkan sangat bertentangan dengan al-Quran mahupun as-Sunnah, Jihad memerangi orang-orang kafir adalah seutama-utama cara mendekatkan diri kepada Allah Ta’ala.
Pakar hadis mana yg cakap?
Pendapat2 sufi tentang Jihad.
As-Sya’rani berkata: “Kami telah sepakat menyuruh teman-teman kami supaya beredar bersama waktu dan ahlinya bagaimanapun waktu itu berjalan tanpa memperdulikan siapapun orang yang Allah angkat sebagai penguasa meskipun dalam hal urusan dunia dan pemerintahannya”.
Mana sanad?
Ibnu Arabi berkata: “Sesungguhnya apabila Allah menimpakan kepada suatu kaum seorang pemimpin yang zalim maka kaum tersebut tidak wajib melawannya kerana hal itu merupakan hukuman dari Allah atas kaum tersebut.”
Mana sanad?
Ibnu Arabi dan Ibnu al-Faridh, kedua-duanya adalah tokoh besar sufi dan keduanya juga hidup pada masa perang salib, namun kita tidak pernah mendengar salah seorang dari kedua tokoh ini ikut serta bergabung dalam perang dan menyeru untuk berperang atau menulis syair atau prosanya berupa rintihan atas bahaya yang menimpa kaum muslimin, tetapi keduanya malah mengulang-ulangkan ucapannya untuk melekakan manusia:
“Sesungguhnya Allah adalah Maha Mengetahui segala sesuatu maka hendaknya kaum muslimin membiarkan tindakan orang-orang Salib kerana mereka itu (Kaum salib) tidak lain hanyalah zat Allah yang bentuknya saja seperti itu.”
Ahli tarikh mana yg cakap?
mana sanad?
Al-Ghazali sibuk membahas tentang tariqat tasawuf padahal dia berada di celah-celah kesibukan Perang Salib, namun ia menyibukkan diri berkhalwat (menyendiri), ada kalanya di gua Damaskus dan kadang-kadang di padang pasir Baitul Maqdis, ia menutup pintu gua tersebut selama lebih dari 2 tahun.
Ketika Baitul Maqdis jatuh ke tangan tentera salib pada tahun 492H Al-Ghazali tetap tidak bergerak dari tempatnya dan tidak pula menyerukan jihad untuk mengembalikan Baitul Maqdis ke tangan Muslimin, meskipun ia hidup selama 12 tahun setelah jatuhnya Baitul Maqdis.
Ahli tarikh mana yg cakap?
mana sanad?
Telah banyak di buktikan dalam thread ini!
Tang mana yg dah di buktikan tu?
Ayat2 al-Qur'an yg saya quote adalah dari Tafsir pimpinan ar-rahman terbitan Jabatan Perdana Menteri.
Kopipes rupanya....
Tiada berbangkit saya menokok tambah..
Jelas terdapat tokok tambah.
di harap anda check dulu sblm membuat kopipes.
diharap juga sedara tidak menafsir ayat Al-Qur'an mengikut selera sendiri.
Saya tidak menafsirkannya mahupun menokok tambah.
saya hanya menyampaikan menurut lafaz yg asal.
hanya ahli kitab shj yg suka menokok tambah mengikut selera sendiri.
kecenderungan puak sufi membuat binaan pada kubur!
Kalau anda tunjuk maqam nabi SAW sekalipun, bukan fakta ini yg saya mahu.
yg saya mahukan ialah bukti &fakta tentang kata-kata anda ini:
"Bukannya Ibn Tamiyyah yang bina binaan tu.. puak2 sufi yg bekecenderungan bina binaan sebegitu. dan mereka juga turut menyembah kubur Ibn Tamiyyah."
WALLAHU A'LAM. |
|
|
|
|
|
|
|
Tarikat sufi/tasawuf tidak akan serasi dengan akidah Islamiyah dan syariatnya yang lengkap den ...
Nazrulism Post at 9-5-2010 13:29
Terima kasih banyak saya ucapkan kerana buka tajuk nih, jadi bolehlah kita bersihkan sangka buruk golongan wahabi pada golongan sufi sebab sangka buruk adalah masalah yg sangat besar dalam kesufian...oleh kerana hang mewakili wahabi yg sangat jahil menghuraikan masalah jihad, jadi elok la berlapang dada menerima kebenaran yg didukung oleh ASWJ..
Penglibatan Golongan Sufi dalam Jihad Melawan Musuh-musuh Islam
* Ahmad bin ‘Ashim Al-Antoki [Shofwah As-Shofwah oleh Imam Ibn Al-Jauzi]
* Ibu Yusuf Al-Shaghuli: Terlibat dalam peperangan dengan Rom [Shofwah As-Shofwah oleh Imam Ibn Al-Jauzi]
* Abu Ishaq bin Al-Fazari
* Isa bin Abi Ishaq As-Sabi’ie
* Yusuf bin Isbath
* Abu Mu’awiyyah Al-Aswad (199 H)
* Abdullah bin Al-Mubarak (181 H). Beliau terlibat dalam peperangan menentang tentera Rom [Tarikh Baghdad oleh Al-Khatib Al-Baghdadi 10/157]
* Ibrahim bin Adham (162 H). Beliau terlibat dalam peperangan melawan tentera Byzantine malah meninggal dunia ketika menjaga di perbatasan perang [Al-Bidayah wa An-Nihayah 10/44]
* Hatim Al-Ashom. Beliau seorang tokoh sufi yang terlibat dalam peperangan dan meninggal dunia di tempat perbatasan perang di atas bukit Sarwad. [Siyar A’laam An-Nubala’ 11/484]
* Abu Al-Qashim Al-Qahthi: Beliau juga terlibat dalam peperangan melawan Byzantine bersama-sama dengan sebahagian ulama’ sufi yang lain [Ghayyah Al-Tholab fi Tarikh Halab 10/4591]
* Imam Raslan (Arsalan) Ad-Dimaysqi (m: 541 H): Beliau terlibat dalam peperangan di Syam khususnya dalam melawan tentera salib. Antara karya beliau adalah Risalah At-Tauhid.
* Imam Abu Al-Hasan As-Syazili (m: 656H): Beliau serta murid-muridnya terlibat dalam Ma’rakah Al-Manshurah (perang di Manshurah) pada tahun 647 H dalam melawan tentera Salib. [Abu Al-Hasan As-Syazili As-Shufi Al-Mujahid Al-‘Arif biLlah oleh Dr. Abdul Halim Mahmud: 60]
* Imam Abu Al-‘Abbas Al-Mursi r.a. (salah seorang murid Abu Al-Hasan As-Syazili). Beliau juga turut terlibat dalam peperangan melawan musuh-musuh Islam seperti gurunya. Beliau adalah guru kepada Imam Ibn ‘Atho’illah As-Sakandari [Wizarah As-Thaqofah Al-Mishriyyah 7/371]
* Sultan Muhammad Al-Fateh As-Sufi Al-Hanafi Al-Maturidi. Banyak riwayat yang menceritakan sudut kesufian beliau. Beliau terlibat dalam membuka kota Konstantinopel daripada jajahan tentera Salib.
* Imam Al-Izz bin Abdil Salam (660 H): Beliau seorang ulama’ sufi yang mashyur ytang hidup sezaman dengan Imam Abu Al-Abbas Al-Mursi dan sebagainya. Beliau terlibat dalam peperangan ‘Ain Jalut pada tahun 658 H. Sudut kesufian Imam Izzuddin jelas kerana beliau mengambil khirqah sufi daripada Imam Syihabuddin As-Sahrwardi (632 H). [Husn Al-Muhadarah 1/315]
* Sultan Nuruddin Mahmud Zinki (m 569 H). Beliau seorang pemimpin Islam yang terlibat dalam melawan tentera Salib dalam usaha untuk membebaskan Palestin daripada cengkaman mereka. Beliau sendiri seorang yang sangat rapat dengan golongan sufi dan menghormati golongan sufi. [Al-Kawakib Ad-Durriyyah 1/38] Beliau memuji golongan sufi dengan berkata: “Mereka (golongan sufi) adalah tentera Allah dan dengan doa merekalah kita berjaya menewaskan para musuh” [Al-Bidayah wa An-Nihayah 12/281]
* Sultan Solahuddin Al-Ayubi: Beliau terkenal sebagai seorang pahlawan dan pemimpin Islam yang membebaskan Al-Aqsa daripada cengkaman tentera Salib. Adapun dari sudut kesufian beliau, maka memang tidak dapat dinafikan. Malah, beliau bermesyuarat dengan para ulama’ sufi ketika berperang dengan tentera-tentera Salib.
* Imam Ali bin Maimun (917 H): Beliau seorang ulama’ sufi yang terlibat dalam banyak peperangan melawan musuh Islam [Syazrat Az-Zahab 8/81]
* Al-Amir Abdul Qadir Al-Jaza’iri As-Sufi: Beliau terlibat dalam peperangan di Algeria dalam melawan penjajahan. Sudut kesufian beliau sememangnya tidak dapat dinafikan lagi bagi mereka yang membaca riwayat sejarah hidupnya.
* Al-Mujahid Muhammad Ahmad Mahdi (m:1885 M) Beliau mempelajari ilmu sufi sejak keci lagi lalu menjadi seorang murobbi sufi. Beliau terlibat dalam melawan tentera Inggeris ketika mereka menjajah Sudan. [Hilyah Al-Basyr 2/801]
* Al-Mujahid Umar Al-Mukhtar (m: 1931 M): Beliau seorang murobbi sufi bertariqat As-Sanusiyyyah. Beliau terlibat dalam peperangan melawan tentera penjajah khususnya di Libya lalu menemui syahid.
* As-Sayyid Muhammad Abdullah Hassan (m: 1920 H): Beliau seorang murobbi sufi tarikat As-Salihiyyah As-Syaziliyyah. Beliau terlibat dalam peperangan menentang penjajah yang cuba menjajah Somalia. [Silsilah Alam Al-Ma’rifah Al-Kuwaitiyya 223 oleh Dr. Abdullah Abdul Razak]
* Ahmad Arabi As-Sufi (1911M): Beliau terlibat dalam kebangkitan umat Islam dalam melawan penjajah. [Kitab Al-Islam wa Harakaat At-Taharrur Al-‘Arabiyyah m/s 42 oleh Dr. Syauqi Abu Khalil]
* Sheikh Farhan As-Sa’di”: Beliau terlibat dalam peperangan di Palestin menentang penjajah Inggeris. Beliau dari keluarga As-Sa’diyyah Al-Jibawiyyah, suatu keluarga sufi di Palestin [Majalah Syu’un Falastin no 124 m/s 22]
* Sheikh Izzuddin Al-Qassam (m: 1935 M): Beliau seorang sufi yang terlibat dalam jihad di Palestin. Beliau seorang sheikh bagi tarikat Syaziliyyah. Ayahnya juga seorang sufi yang sangat beriltizam dengan tarbiah sufi. [Kitab Al-I’lam As-Syarqiyyah oleh Zaki Muhammad Mujahid 2/139]
* Sheikh Muhammad Badruddin Al-Hasani: Beliau berketurunan Imam Al-Jazuli. Beliau merupakan seorang murobbi sufi tarikat Qadiriyyah. Beliau terlibat dengan kebangkitan umat Islam melawan musuh-musuh Islam khususnya di Syria. [Tarikh Ulama’ Dimasyq 1/472]
* Sheikh Muhammad Sa’id Al-Burhani (m: 1967 M) Beliau merupakan seorang murobbi tarikat Syaziliyyah di Damsyiq. Beliau terlibat dalam peperangan melawan musuh-musuh Islam dan penjajah di Syria [Al-‘Alaam 6/145]
* Sheikh Abu Al-Yasar ‘Abidin An-Naqsyabandi: Beliau terlibat dalam perperangan melawan musuh Islam di Syria [Tarikh Ulama’ Dimasyq 2/969]
* Sheikh Sufi Ali Ad-Daqar (m: 1943 M): Beliau seorang ulama’ sufi yang terlibat dalam pegerakan kebangkitan masyarakat Arab [Al-Islam wa Harakat At-Taharrur Al-‘Arabiyyah m/s147]
* Sheikh Izzuddin Al-Jaza’iri (cucu Sheikh Abdul Qadir Al-Jaza’iri): Beliau seorang ulama’ sufi yang terlibat dalam jihad melawan musuh Islam [Tarikh At-Thaurah As-Suriyyah m/s 619]
* Sheikh Muhammad Al-Hamid An-Naqsyabandi (m: 1969 M): Beliau juga seorang ulama’ sufi yang terlibat dalam jihad melawan penjajah dan musuh Islam [Silsilah A’laam Al-Muslimin Dimasyq m/s 37]
* Muhammad Abdul Karim Al-Khattobi: Beliau juga seorang ulama’ sufi yang terlibat melawan penjajah Perancis [Al-Maushu’ah Al-‘Askariyyah]
* Sheikh Manshur Asyramah An-Naqsyabandi: Seorang tokoh sufi yang terlibat dalam peperangan di Chehnya dengan melawan tentera Rusia pada tahun 1971 M.
* Sheikh Khos Muhammad Afendi An-Naqsyabandi: Beliau juga terlibat dalam peperangan di Chehnya.
* Sheikh Fadhl Umar Mujaddidi An-Naqsyabandi: Beliau terlibat dalam jihad melawan British pada tahun 1921 M.
* Sheikh Arsyad Thawil Al-Bantani (m: 1935 M): Beliau seorang ulama’ yang terlibat dalam jihad di Banten [rujuk tulisan Al-Marhum Ustaz Wan Muhammad Shaghir Abdullah]
* Sheikh Abdul Shamad Al-Falambani: Beliau seorang ulama’ sufi yang turut terlibat dengan jihad melawan musuh-musuh Islam [rujuk tulisan Al-Marhum Ustaz Wan Muhammad Shaghir Abdullah]
* Sheikh Raja Haji: Beliau antara tokoh sufi di tanah Melayu yang terlibat melawan penjajah di Nusantara
Ramai lagi sebenarnya, Tok Kenali (jihad memberi ilmu), Tok Ku Paloh, Mat Kilau, Tok Gajah..uiiihh..banyak kalu nak sebut, beribu-ribu lemon..
Kalu sudi, masukkan lah perjuangan puak wahabi dalam peperangan...(itu pun kalu ada..) |
|
|
|
|
|
|
|
Post Last Edit by baghal at 10-5-2010 11:24
Lihat nama yg disebut (posting kamu sendiri)
Jadi sebutan Ya Tuhan Jibril, Israfil da ...
Nazrulism Post at 9-5-2010 13:43
Jadi sebutan Ya Tuhan Jibril, Israfil dan Muhammad s.a.w adalah pujian kepada Allah yg menciptakan.
Mungkin sebab hang nih memang xngaji tauhid sungguh2, jadi mana nak nampak kebenaran..
Allah itu Qiamuhubinafsih (Berdiri dengan sendiriNya), Allah xperlukan makhluk untuk memuliakan diriNya bahkan DiriNya itu Maha Suci dari sesuatu pun..takkan la bila sebut Tuhan Jibril, maka Dia lebih mulia atau satu pujian..
Sebenar, Nabi menyebut namanya sendiri serta Jibril, Mikail sebagai tawasul kerana Allah sangat memuliakan Nabi SAW, serta malaikatNya..bukannya nama makhluk tu sebagai pujian terhadap Allah..ada faham ka aney?
Kan dah ada reply untuk itu ?
Tawasul Nabi Adam a.s : Al Baqarah 37
Ffirman Allah swt.yang berbunyi:
“Kemudian Adam menerima beberapa kalimat dari Tuhannya, maka Allah menerima taubatnya, sesungguhnya Allah Maha penerima taubat lagi Maha Penyayang ”. (Al-Baqarah :37)
Menurut ahli tafsir kalimat-kalimat dari Allah yang diajarkan kepada Nabi Adam as. pada ayat diatas ? agar taubat Nabi Adam as. diterima ? ialah dengan menyebut dalam kalimat taubatnya bi-haqqi (demi kebenaran) Nabi Muhammad saw. dan keluarganya. Makna seperti ini bisa kita rujuk pada kitab:
* Manaqib Ali bin Abi Thalib, oleh Al-Maghazili As-Syafi'i halaman 63, hadits ;ke 89;
* Yanabi'ul Mawaddah, oleh Al-Qundusui Al-Hanafi, halaman 97 dan 239 pada cet.Istanbul,. halaman 111, 112, 283 pada cet. Al-Haidariyah;
* Muntakhab Kanzul ‘Ummal, oleh Al-Muntaqi, Al-Hindi (catatan pinggir)
* Musnad Ahmad bin Hanbal, jilid 1, halaman 419;
* Ad-Durrul Mantsur, oleh As-Suyuthi Asy-Syafi'i, jilid 1 halaman 60;
* Al-Ghadir, oleh Al-Amini, jilid 7, halaman 300 dan Ihqagul Haqq, At-Tastari jilid 3 halaman 76.
* Pendapat Imam Jalaluddin Al-Suyuthi waktu menjelaskan makna surat Al-Baqarah :37 dan meriwayatkan hadits tentang taubatnya nabi Adam as. dengan tawassul pada Rasulallah saw.
dan
Hadits diatas diriwayatkan oleh Al-Hafidz As-Suyuthi dan dibenarkan olehnya dalam Khasha'ishun Nabawiyyah dikemukakan oleh Al-Baihaqi didalam Dala 'ilun Nubuwwah, diperkuat kebenarannya oleh Al-Qisthilani dan Az-Zarqani di dalam Al-Mawahibul Laduniyyah jilid 11/62, disebutkan oleh As-Sabki di dalam Syifa'us Saqam, Al-Hafidz Al-Haitsami mengatakan bahwa hadits tersebut diriwayatkan oleh At-Thabarani dalam Al-Ausath dan oleh orang lain yang tidak dikenal dalam Majma'uz Zawa'id jilid V111/253.
Reply hang mengatakan riwayat Al-Hakim tapi yg aku bagi lain dari riwayat tu dan banyak lagi..
Dimana Nabi Yusuf bertawassul dengan Nabi Muhammad? .. Nabi yusuf hanya bermohon agar Allah sampaikan shalawat kepada Muhammad dan keluarga Muhammad. Permohonon Nabi Yusuf terus kepada Allah dengan menyebut puji-pujian kepada Allah.
Tawasul Nabi Yusuf a.s
Riwayat yang mengisahkan tawassulnya Nabi Yusuf as kepada Rasulallah saw. , waktu beliau didalam sumur, At-Tsa'labi mengisahkan:
“Pada keempat harinya waktu Nabi Yusuf a.s. berada didalam sumur, Jibril a.s. mendatanginya dan bertanya: ‘Hai anak siapakah yang melempar engkau kesumur'? Jawab Yusuf as: ‘Saudara-saudaraku'. Jibril as. bertanya lagi: Mengapa? Yusuf as berkata: ‘Mereka dengki karena kedudukanku di depan ayahku'. Jibril as. berkata: ‘Maukah engkau keluar dari sini'? Yusuf a.s.berkata mau. Jibril as berkata: ‘Ucapkanlah (do'a pada Allah swt.) sebagai berikut': ‘Wahai Pencipta segala yang tercipta, Wahai Penyembuh segala yang terluka, Wahai Yang Menyertai segala kumpulan, Wahai Yang Menyaksikan segala bisikan, Wahai Yang Dekat dan Tidak berjauhan, Wahai Yang Menemani semua yang sendirian, Wahai Penakluk yang Tak Tertakluk kan, Wahai Yang Mengetahui segala yang gaib, Wahai Yang Hidup dan Tak Pernah Mati, Wahai Yang Menghidupkan yang mati,Tiada Tuhan kecuali Engkau, Mahasuci Engkau, aku bermohon kepada-Mu Yang Empunya pujian, Wahai Pencipta langit dan bumi, Wahai Pemilik Kerajaan, Wahai Pemilik Keagungan dan Kemuliaan, aku bermohon agar Engkau sampaikan shalawat kepada Muhammad dan keluarga Muhammad, berilah jalan keluar dan penyelesaian dalam segala urusan dan dari segala kesempitan, Berilah rezeki dari tempat yang aku duga dan dari tempat yang tak aku duga ' “.
Lalu Yusuf a.s. mengucapkan do'a itu. Allah swt. mengeluarkan Yusuf a.s. dari dalam sumur, menyelamatkannya dari reka-perdaya saudara-saudara nya. Kerajaan Mesir didatangkan kepadanya dari tempat yang tidak diduganya”. ( At Tsa'labi 157, Fadhail Khamsah 1:207).
Jadi, hang terima la yg Nabi Yusuf selawat ke atas Nabi Muhammad SAW?
1. Nabi Muhammad SAW dan keluarganya belum lahir lagi masa tu..hidup pun belum..so..boleh ka selawat? Sampai ka salam tu?
2. Perhatikan, soalan Jibril " ‘Maukah engkau keluar dari sini'?", jadi, itu bukan sekadar sampaikan salam malahan bertawasul dengan Nabi Muhammad SAW kerana Nabi Yusuf mempunyai hajat tertentu..kenapa Nabi Yusuf tak terus mintak jer ngan Allah, cuba la hang bawakan surah Az-Zumar tu kat Nabi Yusuf as, baginda tak faham ka, tawasul macam tu sesat lagi syirik (kata ulama wahabi)
Tiada kaitan dengan Tawassul.. Bilal bin Rabah hanya menziarahi makam Rasulullah.
Abu Darda' dalam sebuah riwayat menyebutkan: “Suatu saat, Bilal (al-Habsyi) bermimpi bertemu dengan Rasulullah SAW. Beliau bersabda kepada Bilal: ‘Wahai Bilal, ada apa gerangan dengan ketidak perhatianmu ( jafa' )? Apakah belum datang saatnya engkau menziarahiku?'. Selepas itu, dengan perasaan sedih, Bilal segera terbangun dari tidurnya dan bergegas mengendarai tunggangannya menuju ke Madinah. Lalu Bilal mendatangi kubur Nabi sambil menangis lantas meletakkan wajahnya di atas pusara Rasul. Selang beberapa lama, Hasan dan Husein (cucu Rasulallah) datang. Kemudian Bilal mendekap dan mencium keduanya”. (Tarikh Damsyiq jilid 7 Halaman: 137, Usud al-Ghabah karya Ibnu Hajar jilid: 1 Halaman: 208, Tahdzibul Kamal jilid: 4 Halaman: 289, dan Siar A'lam an-Nubala' karya Adz-Dzahabi Jilid: 1 Halaman 358)
Kalu Baginda Nabi dah wafat, macamana Baginda boleh datang dalam mimpi Saidina Bilal? Bukan Bilal mimpi seorang, bahkan ramai lagi sampai ke hari ni..
Bukan bab tawasul tapi bab akhlak Bilal yg berkelakuan macam tu..takpa ka?
Sejak bila wahabi percaya pada mimpi?
Dan soalan cepumasnya yang warna merah tu?
AlHafidz Ibnu Hajar al-‘Asqolaany menyebutkan dalam kitab Fathul Baari :
“ dan Ibnu Abi Syaibah meriwayatkan dengan sanad shahih dari riwayat Abu Sholih As-Sammaan dari Maalik ad-Daar”
(Fathul Baari 2/577).
Hadits itu isnadnya shohih. Demikian juga yang dikatakan oleh Ibnu Katsir dalam Al-Bidayah Wan-Nihayah jilid 1/91 mengenai peristiwa-peristiwa yang terjadi pada tahun 18 H. Ibnu Abi Syaibah juga mengetengahkan hadits itu dengan isnad shohih dari riwayat Abu Shalih As-Saman yang berasal dari Malik ad-Dariy, seorang bendaharawan (Khazin) pada zaman Khalifah Umar. Menurut Saif dalam kitabnya Al-Futuh orang yang mimpi didatangi Rasulallah saw. itu ialah sahabat Nabi saw. yang bernama Bilal bin Al-Harits Al-Muzny. Dalam kitab Fathul Bari jilid 11/415 Ibnu Hajar mengatakan bahwa hadits tersebut isnadnya shohih.
No jilid pun berlainan, macamana hang kata palsu? Hang dapat dalam page wahabi ka? Fathul Bari palsu le tu...Lagipun masih ada dalam kitab Ibnu Katsir...
Hang pun nak kafirkan sahabat jugak ka? baguih2..ada can berdebat ngan hamman dan firaun dlm hellism.com.. |
|
|
|
|
|
|
|
Hello Sallykin ... ... tak payahlah cerita bab berjuang dan berjihad ... kaum sufi dan pondan2 muktazilah memang penakut ... konon2 mereka berjuang dengan menghantar parang/ pedang terbang dengan kesaktian wali .. sedangkan mereka bersembunyi di gua /rumah. Aku dah muak dengan dongeng wali sufi yang mengambil nama atas jihad orang lain.
Nazrulism Post at 5-5-2010 01:52 [/quote]
weh!sape cakap ahli sufi xada p'perang?ni aku post kat mike fakta2nya:
AHLI SUFI DAN JIHAD
apabila diteliti sejarah perjalanan para sufi,kita akan mendapati mereka cinta kepada kedamaian,jihad dan beramal.tidak sedikit daripada kalangan mereka yang telah gugur sebagai syuhada' di medan perang.memadailah bagi kita kisah jihad para sufi ini sebagai hujjah yang membuktikan semangat kepahlawanan dan keberanian mereka.hal ini bertepatan denagn hadith yang bermaksud,
"jihad yang 'afdhal' ialah menyatakan kebenaran di hadapan perintah yang zalim."
Perang.
Dalam Al-Tarikh Salasilah Negeri Kedah tercatat sekelumit kisah tentang penglibatan Syeikh Abdus Shamad al-Falimbani dalam satu perang besar ketika pencerobohan Siam [dibaca THAI] ke atas Patani dan Kedah. Syeikh Abdus Shamad al-Falimbani, ulama ahli sufi penyusun kitab Siyar as-Salikin itu dinyatakan ghaib (hilang) atau pun syahid dalam perang itu (1244 H/1828 M). Daripada pelbagai sumber yang saya kumpulkan bahawa panglima perang Patani dalam perang itu ialah Hulubalang Wan Pa (Tok Bendang Daya). Sebuah manuskrip yang saya peroleh di Pontianak disebut pula yang ikut dalam perang itu ialah Syeikh Abdus Shamad al-Falimbani, Syeikh Muhammad Arsyad bin Abdullah al-Banjari dan Syeikh Daud bin Abdullah al-Fathani,
Sejarah telah menceritakan penglibatan Syeikh-Syeikh Sufiyyah dan Golongan Sufi dalam Jihad Melawan Musuh-musuh Islam di Nusantara,ni...belum teman masukkan sekali...tentang lain2 tokoh seperti Tok KuPaloh,Dato'Bahaman,Mat Kilau,Tok Jangut dan sebagainya...
Sejarah juga telah menceritakan penglibatan Syeikh-Syeikh Sufiyyah di dalam peperangan,sebagai contohnya Al-Syazili,Al-Eiz bin Abdul Salam,Ibn Daqiq al-'eid,Ahmad Al-Badawi,Ibn Ato'illah dan lain-lain lagi.Manakala mereka yang terlibat dengan perang Salib pula seperti Abdul Qadir Al-Jazairi dan Omar Mokhtar dalam menentang penjajah.
sepertimana yang disebutkan oleh Al-jibarti bahawa kekalahan tentera perancis adalah ditangan anak-anak tareqat suffiyah.
yang selebihnya baghal pun ada post,so!... tuduhan yg mike katakan tentang ahli sufi ni takut nak berjihad tu adalah fitnah semata2 yg keluor dari hati perut busuk mike tu....berhujah ikut nafsu syeikhtan mike tu....macam mana plak tentang puak2 wahabi?ade ke berani nak berjihad?setakat bercakap...je pande!mana fakta2 dan hujah2nya yg mengatakan puak wahabi p'berperang?berperang dengan diri sendiri le tu!xabih2 dengan memfitnah ulama sufi.... |
|
|
|
|
|
|
|
orang dahulu dah jihad, orang sekarang dok tak abeh abeh pasal mazhab. |
|
|
|
|
|
|
|
orang dahulu dah jihad, orang sekarang dok tak abeh abeh pasal mazhab.
ibnur Post at 10-5-2010 13:37
ada yg mengaku wira
tp sebenarnya gila
fanataik fanataik fanataik |
|
|
|
|
|
|
|
Reply 1482# Nazrulism
Syukur Alhamdulillah, kebenaran semakin terserlah..apabila datang yang haq, yang batil pasti kalah..
Maalik Ad-Daar sebenarnya tidak dikenal di kalangan Ulama’ Ahlul Hadits. Al-Haitsamy menyatakan : ‘Maalik ad-Daar, aku tidak mengenalnya’ (lihat Majma’uz Zawaaid (3/125). Demikian juga yang dinyatakan oleh al-Hafidz al-Mundziri dalam kitab ‘AtTarghib wat Tarhiib’ (2/41).
1. Pernyataan bahawa Malik Ad-Daar tidak dikenali adalah salah. Ibnu Sa’ad mengatakan bahawa Malik ad-Daar adalah Maula Umar bin Khattab dan menambahkan”Beliau dikenali”.Ahmad bin Hanbal menyebutnya sebagai seorang yg pernah meriwayatkan dari Abu Bakar dan Umar serta Muadz (Ilal Makrifat Rijal). Ibnu Hibban menyebutnya dalam Ath Thuqat sbg org yg meriwayatkan dari para sahabat. Ibnu Hajar menyebutkan: “Malik bin Iyadh; maula Umar, disebut dengan Malik Ad- Dar, beliau melihat Nabi (s) dan mendengar dari Abu Bakar Siddiq, meriwayatkan hadis dari dua Syeikh (Abu bakar & Umar), Muadz dan Abi Ubaidah. Meriwayatkan daripadanya Abu Salih As Saman.”(Al-Isabah) Al-Khalili menyatakan bahawa Malik adalah Maula Umar dan meriwayatkan daripadanya (Irsyad fi Ma’rifah). Ibnu Asakir menyebutkan dari Yahya bin Ma’in bahawa Malik ad-Daar adalah maula Umar. Al Bukhari dalam Tarikh menyebut Malik tanpa menyebut2 kemajhulannya. Adz-Dzahabi (Tajrid Asma’) dan Ibnu Hajar malah menyatakan Malik adalah termasuk yg pernah bertemu Nabi.
Al Hafidz Adz Dzahabi menggolongkan Malik Ad Daar atau Malik bin Iyadh sebagai Sahabat dan memasukkan nama Malik dalam Kitab karyanya yang memuat nama para Sahabat Nabi yaitu Tajrid Asma’ As Shahabah no 527
Maka perkataan Nazruleha bahawa Malik sebagai tidak dikenali adalah bathil kerana Malik adalah makruf sebagai tabien (sbg mana kata Al Khalili bahawa hal ini disepakati) dan malah dikatakan pernah melihat Nabi saw.
Kemudian, Al-Hafidz Ibnu Hajar juga menyatakan :
“ dan Saif telah meriwayatkan di dalam kitab al-Futuh bahwasanya seseorang yang bermimpi tadi adalah Bilal bin al-Harits al-Muzany seorang Sahabat”
Saif yang dimaksud oleh Ibnu Hajar tersebut sebenarnya adalah Saif bin ‘Amr bin ad-Dhoby al-Asdy penulis kitab al-Futuh wad Durroh. Yahya bin Ma’in menyatakan bahwa ia adalah perawi yang lemah. Ibnu Hibban menyatakan : ‘Ia meriwayatkan riwayat-riwayat palsu dari al-atsbaat dan mereka berkata : sesungguhnya dia memalsukan hadits’.
2. Saif tidak termasuk dalam sanad hadis berkenaan, dia cuma meriwayatkan di dalam kitabnya..
Selain kelemahan periwayatan tersebut, kisah ini bertentangan dengan petunjuk Nabi shollallaahu ‘alaihi wasallam kepada umatnya jika ditimpa kekeringan, hendaknya mereka melakukan sholat istisqo’. Demikian juga dengan istisqo’nya Umar dengan meminta kepada Abbas yang masih hidup untuk berdoa sebagaimana dalam riwayat al-Bukhari yang sudah jelas keshahihannya.
3. Riwayat ini sama sekali tidak menunjukkan bahawa mereka sebelum itu tidak melakukan solat istisqa’. Ia juga tidak menunjukkan bahawa mereka meninggalkan solat istisqa’ atau melarang sesuatu yg lain pula.
Conclusion:
Riwayat ini dari sisi ASWJ adalah sahih, dan apabila hal ini tidak menjadi satu hal yg terlarang oleh para salaf maka mengikuti sunnah mereka sudah seharusnya tidak menjadi kesalahan..
*terima kasih kpd yg sudi memberi maklumat ini |
|
|
|
|
|
|
|
*terima kasih kpd yg sudi memberi maklumat ini
baghal Post at 13-5-2010 02:17
Mudah2 bisa duduk dibawah satu jama'ah. Mohon Allah Kabolkan.......Amin.... |
|
|
|
|
|
|
|
Reply 1478# Nazrulism
Tarikat sufi/tasawuf tidak akan serasi dengan akidah Islamiyah dan syariatnya yang lengkap dengan hukum-ahkam yang merangkumi bidang ekonominya, politiknya, sosialnya dan perundangannya. Kerana konsep pendoktrinan golongan tarikat kesufian/tasawuf menghasut penganutnya supaya mengikis segala sifat kebendaan (materialistik) walaupun yang sah dan halal di sisi syara. Aliran ini mengajak pengikutnya supaya melepaskan diri mereka daripada ikatan semua jenis jihad dan segala aspeknya. Sufi/tasawuf menghasut penganutnya supaya meninggalkan hal-ehwal serta urusan keduniaan.
mane dalil mike yg mengatakan tasawuf tidak akan serasi dengan akidah Islamiyah dan syariatnya yang lengkap dengan hukum-ahkam yang merangkumi bidang ekonominya, politiknya, sosialnya dan perundangannya.sape cakap?itu semua dari hati perut mike je yg cakap,sebab dalam hati perut mike tu penuh dgn fitnah,dngki,bersangka buruk pada ahli sufi.sedangkan ilmu tasawuf tu wajib dipelajari.
Imam al-Ghazali berkata;
"Hukum mempelajari tasawuf adalah fardu ain kerana manusia tidak sunyi daripada aib atau kekurangan kecuali para anbia."
Syeikh al-Syazili berkata;
"Siapa tidak mempelajari ilmu ini, nescaya dia mati dalam dosa besar yang tidak disedarinya."
Syeikh Dahlan al-Kadiri dalam kitabnya Siraj al-Talibin menyatakan bahawa hukum belajar tasawuf adalah wajib 'aini pada setiap orang mukalaf. Ini kerana sebagaimana wajib islah yang zahir, begitu juga islah yang batin. Imam Malik mengungkap "Siapa mempelajari tasawuf tanpa fiqah, dia kafir zindik. Siapa mempelajari fiqah tanpa tasawuf, dia fasiq. Siapa mempelajari kedua-duanya nescaya dia tahkik (benar)."
Ibn 'Ajibah berkata;
"Orang yang mempelajari tasawuf tanpa fiqah menjadi kafir zindik kerana dia mengucap dengan cara terpaksa tanpa mengetahui hikmah dan hukum-hukumnya. Manakala orang yang belajar fiqah sahaja tanpa tasawuf menjadi fasiq kerana dia beramal tanpa memberikan sepenuh tumpuan, hati dan perasaannya kepada Allah. Ini menyebabkan amalannya tidak ikhlas.
Sementara tahkik hanya diperolehi melalui fiqah dan tasawuf sehingga seorang itu dapat melaksanakan segala kewajipannya berdasarkan ilmunya dan melakukannya dengan sepenuh hati.
Oleh itu, jelaslah bahawa tasawuf dan feqah itu dua ilmu yang saling melengkapi antara satu sama lain. Tidak sempurnalah fiqah itu tanpa tasawuf, sebagaimana pincangnya tasawuf tanpa fiqah."
Apa faedah mempelajari ilmu tasawuf?
Tasawuf dipelajari untuk mendidik hati dan untuk mengenali (makrifat) Allah Yang Maha Mengetahui.
Sepertimana kata Ibn 'Ajibah;
"Hasil mempelajari tasawuf adalah untuk melepaskan diri daripada runtunan hawa nafsu, memelihara hati daripada sifat keji dan berakhlak dengan akhlak yang mulia."
Apakah tajuk perbahasan tasawuf?
Tasawuf ialah ilmu yang membincangkan tentang zat Allah Yang Maha Tinggi untuk membolehkan seorang hamba mengenali-Nya berdasarkan ayat-ayat (bukti-bukti) yang ditunjukkan-Nya.
Tasawuf juga membimbing jiwa, hati dan roh agar menyucikannya. Tasawuf menitikberatkan persoalan akhlak dengan mengalakkan sifat mahmudah (yang terpuji) dan menghindari sifat mazmumah (yang dikeji).
Apakah matlamat mempelajari tasawuf?
Antara matlamat mempelajari tasawuf itu adalah seperti berikut;
1. Makrifat (mengenali) Allah SWT dengan cara beribadah kepada-Nya bersungguh-sungguh.
2. Penyucian, pembersihan dan peningkatan jiwa sehingga ia layak memperolehi makrifat Ilahi.
3. Membina masyarakat yang sejahtera dengan asas yang baik, akhlak yang mulia, berpegang dengan peraturan-peraturan agama dan jalan -jalan rahsia kesufian yang meningkatkan martabat pengamal.
ulasannya maka wajib kite mempelajari kedua2 ilmu ni yakni ilmu tasawuf dan ilmu fiqh.manakale maksud dan hukum mempelajari ilmu fiqh...akan disambung ke next page...... |
|
|
|
|
|
|
|
Post Last Edit by fathan at 13-5-2010 13:32
Reply 1478# Nazrulism
Tarikat sufi/tasawuf tidak akan serasi dengan akidah Islamiyah dan syariatnya yang lengkap dengan hukum-ahkam yang merangkumi bidang ekonominya, politiknya, sosialnya dan perundangannya. Kerana konsep pendoktrinan golongan tarikat kesufian/tasawuf menghasut penganutnya supaya mengikis segala sifat kebendaan (materialistik) walaupun yang sah dan halal di sisi syara. Aliran ini mengajak pengikutnya supaya melepaskan diri mereka daripada ikatan semua jenis jihad dan segala aspeknya. Sufi/tasawuf menghasut penganutnya supaya meninggalkan hal-ehwal serta urusan keduniaan
ok!...bior teman sambung balik pasal ilmu fiqh plakmanakala maksud dan hukum mempelajari ilmu fiqh (feqah) pule adalah seperti berikut;
Dari segi bahasa kalimah Fiqh bermaksud memahami. Pada asalnya ia bermaksud memahami agama secara keseluruhannya. Namun kemudiannya dikhususkan ulamak kepada memahami ajaran Islam yang berkaitan dengan hukum-hakam amali sahaja, iaitu percakapan, perbuatan dan hal-ehwal luaran manusia tanpa menyentuh soal aqidah dan akhlak.
Secara lebih jelas, ilmu Fiqh ditakrifkan oleh ulamak sebagai; “Ilmu berkenaan hukum-hakam Syarak yangbersifat ‘amali yang diperolehi dari dalil-dalilnya secara terperinci”.
Huraian;
1. Para ulamak membahagikan hukum-hakamSyarak kepada tiga iaitu;
a) Hukum-hakam I’tiqad
b) Hukum-hakam ‘Amali
c) Hukum-hakam akhlak.
Medan pengajian ilmu Fiqh ialah yang kedua di atas iaitu hukum-hakam amali. Ilmu Fiqh tidak menyentuh tentang hukum-hakam I’tiqad, begitu juga tidak menyentuh tentang akhlak.
2. Perkataan Syarak bermaksud Allah dan Rasul. Dalil-dalil Syarak pada dasarnya ialah Kitab Allah (yakni al-Quran) danSunnah RasulNya. Namun secara terperinci ia merangkumi juga Ijmak, Qiyas dan sebagainya.
Apakah tujuan mempelajari ilmu Fiqh?
Tujuan mempelajari ilmu Fiqh ialah untuk mengetahui hukum-hakam Syara’ mengenai setiap tingkah laku manusiadan melaksanakan hukum-hakam tersebut dalam kehidupan dalam segenap ruang dan lapisannya.
Ilmu Fiqh amat berguna sama ada kepada ulama’, mufti, qadhi mahupun orang awam biasa. Bagi para ulama, mufti dan qadhi, mereka perlu mendalami ilmu ini untuk mengajar orang ramai tentang hukum Syara’, memberi fatwa dan memutuskan hukuman terhadap sesuatu kes.
Adapun orang awam, mereka perlu mengetahui ilmu ini agar dapat menjalani kehidupan seharian bertepatan dengangaris panduan yang ditetapkan Syara’.
Apa maksud hukum Syarak?
Kita sebutkan tadi bahawa tujuan mempelajari ilmu Fiqh ialah untuk mengetahui hukum Syara’ atas setiap perbuatan kita. Apa yang dimaksudkan dengan hukum Syara’? Hukum Syara’ ialah “Ketetapan dari Allah ke atas perbuatan-perbuatan hamba yang mukallaf sama ada ia perlu dilakukan atau perlu ditinggalkan atau diberi pilihan untuk melakukannya atau meninggalkannya”. Ketetapan ini diketahui berdasarkan penelitian terhadap dalil-dalil Syara’ iaitu al-Quran, as-Sunnah, Ijma’, Qias dan sebagainya oleh para ahli Fiqh atau Mujtahid.
Berapakah pembahagian hukum Syarak?
Melihat kepada pengertian hukum di atas, dapat kita simpulkan bahawa perbuatan-perbuatan hamba mengikut hukum Syarak berada dalam tiga bahagian besar;
Pertama; Perbuatan-perbuatan yang dituntut supaya dilakukan
Kedua; Perbuatan-perbuatan yang dituntut supaya ditinggalkan
Ketiga; Perbuatan-perbuatan yang diberi pilihan (yakni terserah kepada manusia sama ada ingin melakukannya ataumeninggalkannya)
Kemudian, bahagian pertama dan kedua terbahagi pula kepada dua jenis;
Pertama; Yang dituntut secara jazam iaitu tuntutan mesti.
Kedua; Yang dituntut tidak secara jazam, iaitu tuntutan secara galakan sahaja, bukan tuntutan mesti atau wajib.
Bagi bahagian pertama (iaitu perbuatan-perbuatan yang dituntut supaya dilakukan), jika jenis tuntutan adalah jazam (yakni mesti), maka ia dinamakan wajib. Adapun jika jenis tuntutan adalah tidak jazam (tidak mesti), iaitu hanya galakan sahaja, maka ia dinamakan sunat. Bagi bahagian kedua pula (iaitu perbuatan-perbuatan yang dituntut supaya ditinggalkan), jika jenis tuntutanadalah jazam (yakni mesti), maka ia dinamakan haram. Adapun jika jenis tuntutan adalah tidak jazam (tidak mesti), iaitu hanya galakan sahaja, maka ia dinamakan makruh.
Kesimpulan
Setelah memahami pengertian dan pembahagian hukum Syarak di atas, dapat kita simpulkan perbuatan-perbuatan mukallaf mengikut hukum Syarak terbahagi kepada lima jenis;
1. Yang wajib; iaitu perbuatan-perbuatan atau amalan-amalan yang mesti dilakukan di mana jika ditinggalkan akan berdosa.
2. Yang sunat; iaitu perbuatan-perbuatan atau amalan-amalan yang digalakkan melakukannya oleh Syarakiaitu diberi pahala sesiapa yang melakukannya, namun tidaklah berdosa jika ditinggalkannya.
3. Yang haram; iaitu amalan-amalan atau perbuatan-perbuatan yang mesti ditinggalkan di mana jika dilakukan akan berdosa.
4. Yang makruh; iaitu amalan-amalan atau perbuatan-perbuatan yang digalakkan meninggalkannya iaitu diberi pahala kepada orang yang meninggalkannya (kerana Allah), namun tidak dikira berdosa jika dilakukannya.
5. Yang mubah (harus); iaitu perbuatan-perbuatan atau amalan-amalan yang diserah kepada pilihan manusia samaada ingin melakukannya atau meninggalkannya di mana sebarang pilihannya tidak akan membawa implikasi dosa atau pahala.
Tidak ada perbuatan mukallaf dari sekecil-kecil hingga sebesar-besarnya melainkan tertakluk dengan salah satudari hukum lima di atas.
Apa makna mukallaf? Siapakah yang dikatakan sebagai mukallaf?
Mukallaf ialah seorang yang telah mencukupi syarat untuk diberikan taklif Syarak (yakni tuntutan dankewajipan Syarak). Orang yang mukallaf wajib mematuhi ketetapan agama dan setiap perbuatan dan perlakuannya tertakluk dengan hukum yang telah ditetapkan oleh agama sama ada wajib, haram, harus dan sebagainya tadi. Syarat-syarat mukallaf ialah:
1. Telah sampai umur (yakni baligh)
2. Memiliki akal yang waras
3. Sampai dakwah kepadanya
4. Sempurna pancaindera, khususnya penglihatan atau pendengaran.
Siapakah orang-orang yang terkeluar dari kelompok mukallaf?
Dari takrif dan syarat-syarat mukallaf tadi, terkeluar dari kelompok mukallaf:
1. Kanak-kanak yang belum baligh. Kanak-kanak yang mati sebelum baligh, ia akan selamat (dari siksaan Allah)sekalipun anak-anak orang kafir.
2. Orang gila atau tidak siuman
3. Orang-orang yang tidak sampai dakwah kepadanya termasuklah ahlul-fatrah iaitu orang-orang yang hidup di antara zaman pengutusan Rasul (*yakni mereka jauh dari Rasul yang terdahulu dan tidak berkesempatan dengan Rasul yang bakal datang) atau hidup di zaman Rasul yang bukan diutuskan kepada mereka. Mereka akan selamat dari siksaan Allah kerana tidak sampai dakwah kepada mereka.
(Rujuk: Hasyiyah Imam al-Baijuri ‘ala Jauharati-Tauhid, hlm. 67-68).
Apa cabang-cabang ilmu yang terkandung dalam ilmu Fiqh?
Ilmu Fiqh merangkumi dua bahagian besar;
1. Ibadah; iaitu hukum-hakam yang menyentuh hubungan manusia dengan Tuhan. Ia merangkumi ibadah solat, puasa,zakat, haji dan sebagainya.
2. Mu’amalat; iaitu hukum-hakam yang menyentuh hubungan manusia sesama manusia. Cabang mu’amalat ini merangkumi pula bidang-bidang berikut;
a) Hukum-hakam tentang kekeluargaan yang merangkumi perkahwinan, perceraian, perwarisan, nafkah dan sebagainya.
b) Hukum-hakam tentang harta seperti jual-beli, sewa-menyewa, gadaian, jaminan dan sebagainya.
c) Hukum-hakam tentang sistem pemerintahan dan pentadbiran negara merangkumi kewajipan melantik ketua negara, tanggungjawab ketua negara/pemimpin dan hak dan kewajipan rakyat/warga negara.
d) Hukum-hakam tentang kehakiman/pengadilan merangkumi membuat keputusan (al-qadha), pendakwaan, prinsip-prinsip hukuman, kesaksian, sumpah, keterangan dan sebagainya.
e) Hukum-hakam tentang ahli Zimmah (orang bukan Islam yang mendiami dalam negara Islam) merangkumi hak-hak dan tanggungjawab mereka terhadap negara dan sebagainya.
f) Hukum-hakam tentang hubungan antarabangsa merangkumi hubungan negara Islam dengan negara-negara luar di masa damai atau ketika perang.
g) Hukum-hakam tentang kewangan negara merangkumi sumber-sumber pendapatan negara dan perbelanjaan-perbelanjaannya.
h) Hukum-hakam tentang jenayah dan hukuman; merangkumi penetapan perkara-perkara yang terlarang dan hukuman-hukumannnya, cara-cara menetapkan/mensabit kesalahan-kesalahan jenayah dan perlaksanaan hukuman terhadapnya.
Apakah sumber-sumber ilmu Fiqh?
Sumber-sumber ilmu Fiqh bermaksud dalil-dalil yang menjadi sandaran ahli-ahli Fiqh (Faqih atau Fuqahak) dalam mengeluar hukum-hakam Fiqh. Ia terdiri dari sumber-sumber asal dan sumber-sumber sokongan. Sumber asal bagi ilmu Fiqh ada dua sahaja iaitu;
1. Al-Quran
2. As-Sunnah
Sumber-sumber sokongan bermaksud dalil-dalil tambahan yang membantu ahli-ahli Fiqh untuk mengeluarkanhukum-hakam Fiqh menepati prinsip sumber asal di atas (al-Quran dan as-Sunnah). Ia terdiri dari;
1. Ijmak
2. Qiyas
3. Istishab
4. Masalih Mursalah
5. Istihsan
6. ‘Uruf
7. Syari’at terdahulu
kesimpulannya apa yg mike cakap tentang kesufian dan tasawuf tu adalah bohong dan fitnah semata.ilmu tasawuf dan fiqh saling diperlukan dlm hidup kite sebagai umat islam kat muke bumi ni,kalu x mengaji tentang tasawuf tule akhlak mcm seikhtan, dan kalu xmengaji tentang ilmu fiqh jadile manusia yg x mengikut undang2...semua kate buleh!yg haram pun kate buleh...tule jadi kat umat akhir zaman kat dunia sekarang ni,dah porak perande..pepaklerak...nauzubillah... |
|
|
|
|
|
|
|
waa!lame betui xdengor hujah si Nazrulsm ni yek?rindu benor teman dengan burung meparti putih tu...semenjak abuya meninggal ni ...xnampak langsung bayang merpati tu..mane pegi YOEP?masih bersedih dengan kehilangan abuya ke...?takkan merajuk ngan kite org kut?kitaorg nak bekawan je.....maila..udah2le merajuk tu...mai join kitaorg balik berforum...rindu benor dgn hujah mike ni':re: |
|
|
|
|
|
|
| |
|