INI UNCLE COPY PASTE LAGI KETERANGAN PENULIS...
Hadits palsu dari Syiah Rafidhah :
Lalu bagaimanakah status riwayat tersebut yang katanya berasal dari Al-Mustadrah Syeikh An-Nuri..??
Sekarang mari kita bahas kitab tersebut dan siapakah sebenarnya An-Nuri..??
Jika pembaca merasa pernah mendengar nama Nuri Thabrasi, dia adalah penyusun kitab Fashlul Khitab fi Itsbati Tahriifi Kitaabi Rabbil Arbab – pemutus perkara, pembuktian bahwa kitab Tuhan telah dirubah-, kitab itu menyebutkan dalil-dalil yang memperkuat pendapat bahwa Al Qur’an yang ada hari ini telah diselewengkan dan diubah oleh “tangan-tangan kotor”. Dalam muqaddimah mustadrakul wasa’il, Agha Barzak Tahrani mengatakan : Dia adalah salah seorang imam ahli hadits dan rijalul hadits di masa ini, termasuk jajaran ulama besar syiah dan ulama besar islam di abad ini.
Bagaimana orang yang tidak beriman pada Al Qur’an menjadi ulama besar syiah? Pada pengantar mustadrak wasa’il, Agha Barzak Thrani mengatakan bahwa salah satu karya Husein Nuri Thabrasi adalah kitab Fashlul Khitab.
Kitab mustadrakul wasa’il wa mustanbtul masa’il yang disusun oleh Husein Nuri Thabrasi –wafat 1320 H-. Agho Barzak Tahrani mengatakan: kitab mustadrak wasa’il menjadi seperti kitab kumpulan hadits lainnya yang harus ditelaah dan dijadikan rujukan oleh para mujtahid dalam memutuskan hukum syareat, kebanyakan ulama kami saat ini tunduk mengikuti kitab itu. (Lihat kitab Adz Dzari’ah jilid 2 hal 110-111). lalu Agho Barzak memperkuat pernyataannya dengan nukilan dari ulama-ulama syiah yang menjadikan kitab mustadrak wasa’il sebagai rujukan utama mereka. (Adz Dzari’ah jilid 2 hal 111)
Begitu juga kita perhatikan, empat kitab utama syiah disusun pada abad ke sebelas Hijriyah, dan setelahnya, yang terakhir ditulis oleh Husein Nuri Thabrasi, -judulnya Mustadrakul Wasa’il- yang wafat tahun 1320 H –hidup sejaman dengan syaikh Muhammad Abduh-
Kitab itu memuat 23000 hadits dari para imam syiah [lihat Ad Dzari’ah jilid 7 hal 21] yang belum pernah ditemukan sebelumnya. Kitab itu ditulis ratusan tahun setelah wafatnya para imam, jika memang benar kitab itu berisi riwayat bersanad dari para imam bagaimana orang berakal bisa percaya pada riwayat yang belum pernah ditulis sejak 11 abad atau 13 abad lalu ? jika memang riwayat itu tertulis dalam kitab, mengapa kitab itu baru ditemukan di abad 14 Hijriah?
Sebagian penulis kitab syiah menyatakan bahwa merka menemukan buku yang belum pernah ditemukan sebelumnya, Al Majlisi mengatakan: Alhamdulillah, di depan kami terkumpul sebanyak 200 judul buku, seluruh isinya telah kunukil dalam Biharul Anwar, [lihat I’tiqadat Al Majlisi hal. 24, lihat juga Al Fikr Asy Syi’I hal. 61] sementara Al Hurr Al Amili menyatakan bahwa dirinya memiliki delapan puluh kitab selain empat kitab rujukan mereka, isi kitab-kitab itu dituliskan dalam Wasa’ilusy Syi’ah [lihat Wasa’ilusy Syi’ah jilid 1, pengantar. Juga lihat Adz Dzari’ah jilid 4 hal 352-353].
Begitu juga Nuri Thabrasi ikutan mengklaim bahwa dirinya menemukan kitab-kitab yang belum pernah ditulis sebelumnya walaupun dirinya hidup di abad 14 Hijriyah, Agho BArzak Tahrani mengatakan: hal yang mendorong Husein Nuri Thabrasi untuk menulis mustadrak Al Wasa’il adalah karena Thabrasi menemukan kitab-kitab penting yang belum pernah ditulis dalam kitab-kitab kumpulan hadits syiah sebelumnya [lihat Ad Dzari’ah jilid 21 hal 7]
Kesimpulan :
Hadits di atas/riwayat di atas/kisah di atas tentang kelemahan Malaikat adalah DUSTAmengatasnamakan Rasulullah. Dilarang menyebarkan kecuali untuk menjelaskanKEPALSUAN Haditsnya. Riwayat tersebut ternyata dibuat/dipalsulkan oleh SYIAH RAFIDHAH laknatullah.
Catatan : Dengan palsunya hadits di atas bukan berarti kita dilarang bershalawat atas Rasulullah shallallahu alaihi wasallam karena beralawat memiliki keutamaan-keutamaan yang sangat banyak sesuai dengan yang dijelaskan oleh Hadits-Hadits Shahih. Namun sangat disayangkan jika syariat yang utama ini dikotori oleh Hadits-Hadits, riwayat-riwayat, maupun kisah-kisah yang dusta.
Allahu A'lam
Disusun Oleh : Esha Ardhie 30 Juli 2013.
|